Anda di halaman 1dari 31

BAB III

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. “R”

UMUR 23 TAHUN P₂A₀H₂ POST PARTUM NORMAL

HARI KE 0 DENGAN PEMERIKSAAN TANDA


TANDA VITAL DI RSUD PROVINSI NTB
Tempat : Ruang Vk Terratai Pengkaji : Rina Gusnani

Tanggal : 16 Desember 2022 Jam : 11:00 WITA

I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subjektif
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama Ibu : Ny. M
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Usia : 23 Tahun
d. Pekerjaan : IRT
e. Agama : Islam
f. Status Perkawinan : Kawin
g. Pendidikan : SMA
h. Alamat : Getap, Cakranegara
i. Diagnosa medis : G2P1A0H1 38-39 minggu dengan post partum
normal hari ke 0
PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Tn. S
b. Usia : 25 Tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Wiraswasta

1
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Pasien
Riwayat kesehatan sekarang
G2P1A0H1 38-39 minggu dengan post partum normal hari ke 0
1) Keluhan Utama
Ibu mengatakan nyeri pada luka bekas jahitan Perineum
2) Kronologi pasien saat ini
Pasien di pindahkan dari IGD RSUD Kota Mataram pada
tanggal 16 desember 2022 dengan keluhan nyeri perut seperti
ingin BAB dengan usia kehamilan 38-39 minggu kemudian di
pindahkan ke vk. Teratai dengan tanda-tanda vital TD : 120/80
mmHg, N : 90x/menit , RR : 20 S : 36,2. Kemudian bersalin
pada jam 02.30 di vk. Teratai dengan luka jahitan perineum.
Pengkajian di lakukan pada tanggal 16 desember 2022 sekitar
pukul 11.00 dengan keluhan nyeri pada luka jahitan perineum.
Tidak terpasang infus dan hasil pemeriksaan TD :100/80 mmHg
RR : 20x/menit SPO₂ : 99 N : 71x/menit S : 36,2⁰C
3) Pengaruh penyakit terhadap pasien
Pasien mengatakan sulit bergerak dan menjadi takut untuk
BAK/BAB
4) Harapan terhadap pelayanan dari RSUD Provinsi NTB
Pasien mengatakan sangat puas atas pelayanan yang di berikan
Riwayat Penyakit Masa Lalu
1) Penyakit Masa Anak-Anak
Pasien mengatakan ada riwayat penyakit keturunan yaitu Hipertensi
2) Alergi
Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi obat apapun atau
alergi makanan

2
3) Pengalaman sakit/dirawat sebelumnya
Pasien mengatakan pernah dirawat sebelumnya karena
kehamilan sebelumnya harus secara SC.
4) Pengobatan terakhir
Pasien mengatakan tidak ingat pengobatan terakhir.
b. Riwayat kesehatan keluarga Genogram
Pengkajian biologis
Rasa aman dan nyaman

Pola Sebelum Saat Sakit Keluhan


Kebiasaan Aktivitas
Rasa nyeri Nyeri di bagian luka Nyeri luka jahitan
-
jahitan perineum
Mempengaruhi Gangguan mobilisasi Mempengaruhi
-
aktivitas aktivitas sehari-hari
Menghilangkan Memberikan Nafsu makan
nyeri terapiobat PCT berkurang, istirahat
Infus1000 ml/8 jam, kurang dikarenakan
Cefadroxiln 500 merasa terganggu
mg/12 jam/oral, Asam oleh rasa nyeri yang
-
Mefenamat P.O 3X1, dirasakan.
Tramadol 100 mg/8
jam IV,infus RL 500
ml dengan tetesan 20
x/menit.
Riwayat Pernah di - -
pembedahan lakukan
operasi SC
pada
kehamilan

3
sebelumnya

Aktivitas Istirahat – Tidur


Aktivitas
Pola kebiasaan Sebelum sakit Saat sakit Keluhan
Kesulitan dalam
Bekerja sebagai Bekerja sebagai
Aktifitas melakukan aktifitas
ibu rumah tangga ibu rumah tangga
sehari-hari
Tidak pernah Nyeri pada bagian
Olahraga Jarang berolahraga genetalia karena
atupun mobilisasi jahitan perineum
Mempengaruhi
aktifitas sehari-hari
Alat bantu
Tidak ada Tidak ada seperti ke kamar
aktifitas
mandi dan dibantu
oleh keluarga
Lama bekerja < 11 jam - -

Pola aktifitas dan latihan:


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/Minum ü
Mandi ü
Toileting ü
Berpakaian ü
Mobilitas di tempat tidur ü
Berpindah ü
Ambulasi/ROM ü

0: Mandiri, 1: Alat bantu, 2: Dibantu orang lain, 3: Dibantu orang lain dan
alat, 4: Tergantung

4
Istirahat dan Tidur
Pola Kebiasaan Sebelum sakit Saat sakit Keluhan
Waktu dan lama Saat siang dan Saat pagi, siang Merasa sulit
istrahat malam hari dan saat malam untuk istirahat
hari
Tidur Siang : 1-2 jam Pagi : 1-2 jam Pasien merasa
Malam : 6-7 jam Siang : 1-2 jam sulit untuk
Malam : 4 jam tidur dan tidak
nyenyak dan
sering terjaga

Cairan
Pola Kebiasaan Sebelum sakit Saat sakit Keluhan
Minum 4 gelas air putih 2-3 gelas air putih Sering merasa
sehari dan 1 gelas sehari haus dan
teh/susu dahaga
Kebiasaan
Tidak pernah Tidak pernah Tidak pernah
minum alcohol
Pemberian Ns 1500 cc/24
- -
cairan intervena jam
Pembatasan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
cairan

Nutrisi
Pola Kebiasaan Sebelum sakit Saat sakit Keluhan

5
Jenis makanan Dalam 1 piring Dalam food tray Nafsu makan
dan asupan terdapat nasi, terdapat bubur, berkurang
sayur, ikan, dan sayur, tahu, saat sakit
telur tempe, telur, buah
Frekuensi 2-3 x/hari porsi 1-2 kali porsi
-
besar kecil
Alergi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Alat bantu Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
kesulitan
Jumlah gigi Normal Normal dalam
mengunyah
makanan
Riwayat
pembedahan pada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
sistem pencernaan

Eliminasi: Urine dan Feses


Pola Kebiasaan Sebelum sakit Saat sakit Keluhan
Urine:
Produksi urine ± 200-300cc ± 300-400 cc Sensasi
berkemih
Warna Jernih Kuning tua meningkat
Riwayat Tidak ada Tidak ada -
pembedahan Proses Mandiri Mandiri -
terkadang harus
di bantu keluarga Sulit berjalan ke
kamar mandi
sehingga harus
dibantu oleh

6
keluarga
Feses:
Frekuensi 1-2 x/hari 1 x/hari -
Konsistensi Lembek Lembek -
Warna Kuning Kehitaman -
Obat pencahar Tidak ada Terkadang -
memakai obat
pencahar
Proses Dilakukan Dilakukan secara Sulit berjalan ke
secara mandiri mandiri dan kamar mandi
oleh pasien terkadang dibantu sehingga harus
oleh keluarga dibantu oleh
keluarga

Kebutuhan oksigenasi dan karbondioksida: Pernafasan dan kardiovaskuler


Pola Kebiasaan Sebelum sakit Saat sakit Keluhan
Pernafasan:
Kesulitan bernafas - Kesulitan
Terkadang merasa
bernafas saat
sesak saat timbul
nyeri pada
nyeri
bagian luka
Cara mengatasi - jahitan timbul
Nafas panjang
Alat bantu nafas - -
Oksigen
Kebiasaan - -
-
merokok -
Alergi -
-
-
Kardiovaskuler:
Keletihan Tidak ada Lebih cepat Dirasakan

7
keluhan merasa letih karena kesulitan
Berdebar-debar Tidak ada keluhan dalam
Alat bantu Tidak ada Tidak ada keluhan mobilisasi dan
keluhan pergerakan
Tidak ada
keluhan

Personal Hygene dan Kebutuhan Seksual


Pola Kebiasaan Sebelum sakit Saat sakit Keluhan
Personal hygene:
Mandi 1-2 x/hari Belum berani ke Karena kesulitan
kamar mandi dalm mobilisasi
dan pergerakan

Gosok gigi 2-3x/hari Tidak pernah Tidak ada


Cuci tangan Setelah Hanya di lap Tidak ada
melakukan dengan
pekerjaan dan menggunakan
makan tisu basah
Seksualitas:
Frekuensi 3 x/minggu Tidak pernah Kesulitan dalam
mobilitas
Jumlah anak 1 orang - -

c. Pengkajian psikososial dan spiritual


1. Psikologi dan pola persepsual
Penglihatan : masih baik, pendengaran : baik, pengecapan : baik
2. Konsep diri
Pasien mengatakan menerima kondisi yang dialaminya saat ini
3. Kebutuhan sosial

8
Pasien mengatakan tinggal satu rumah bersama suami dan dua
orang anak. Selama di rumah sakit, pasien ditemani oleh suami
dan keluarga.
4. Spiritual
Pasien mengatakan tetap melaksanakan sholat dan berdoa
dengan cara berbaring, berharap bisa cepat diberikan
kesembuhan.

3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
1) Kesadaran : Composmetis
2) GCS : Eye 4, verba 5, motorik 6 total GCS 15
3) Keadaan Umum : Baik :
4) Tanda-Tanda Vital :
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 71 x/menit
Suhu : 36,2ºC
RR : 20x/menit
Spo2 : 99%
5) Pertumbuhan Fisik
BB : 65,2 kg
TB : 163 cm
b. Pemeriksaan cepalo kaudal kepala
1) Kepala
Bentuk : Normal, pertumbuhan rambut: normal
2) Mata
Kebersihan : Baik
Pengelihatan : Baik
Pupil : Isokor
Reflex : Positif

9
Sclera : Putih
Konjungtiva : Tidak anemis
3) Telinga
Bentuk : Simetris
Secret : Normal
Pendengaran : Baik
4) Hidung : Penciuman normal
5) Mulut
Kemampuan Bicara : Baik
Bibir : Normal
Gigi : Normal
6) Leher
Bentuk : Normal
Pembengkakan : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
7) Dada
Inspeksi: Bentuk tampak normal, retraksi otot dada (-)
pergerakan selama pergerakan (+), pola nafas
regular
Auskultasi : Normal
Perkusi : -
Palpasi : Tidak tampak benjolan, tidak ada nyeri tekan,
gerakan paru antara sinistra dan dekstra
8) Abdomen
Inspeksi: Tampak bekas luka operasi
Palpasi : Nyeri tekan (+)
Auskultasi :-
Perkusi : -
9) Genetalia, Anus dan rectum
Inspeksi : PPV (-)

10
Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan
Palpasi : Tidak dilakukan
10) Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas
Kelainan : Tidak ada
Bentuk : Normal
Gerakan otot : Baik
Edema : Tidak ada
b. Ekstremitas Bawah
Kelainan : Tidak ada
Bentuk : Normal
Gerakan otot : Baik
Edema : Tidak ada
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Radiologi
Rontgen thorax : Tanggal 13 Desember 2022
USG : Tanggal 13 Desember 2022
b. Laboraturium
Tanggal 8 Desember 2022
KIMIA DARAH
Albumin :2.6 g/dl ( Nilai rujukan 3,4-4.8 )
SGPT : 32 U/L ( Nilai rujukan 10-40 )
SGOT : 25 U/L ( Nilai rujukan 15-40 )
GDS : 156 mg/dl (Nilai rujukan 80-120 )
UREA DARAH : 103 mg/dl ( Nilai rujukan 17.0-43.0 )
KREATININ DARAH : 4.3 mg/dl (Nilai rujukan 0.90-1.30 )
Na, K, CI
Natrium Darah : 137 mmol/L ( Nilai rujukan 136-145 )
Kalium Darah : 5.1 mmol ( Nilai rujukan 3.5-5.1 )
Klorida Darah : 122 mmol (Nilai rujukan 9.8-107 )

11
5. TERAPI YANG DIBERIKAN
 Tanggal 15 Desember 2022
Pemasangan cairan infus NaCl 0,9%
 Tanggal 16 Desember 2022
Pemberian cairan RL : D5 1 : 2 (20 tetes/menit)
Pemberian obat injeksi 1 ampul Cefazoline 2 gr/8 jam (IV)
Omdesaton (P.O)1x/8 jam
Pulcolac Sup 2x/rectal.
6. ANALISIS DATA
Nama klien : Ny. M Diagnosa Medis : G2P1A0H1 38-39 minggu
dengan post partum normal hari
ke 0
Ruang Rawat : VK Teratai Alamat : Getap, Cakranegara
No Data Fokus Etiologi Masalah
.
1 DS : Mobilisasi Gangguan mobilitas
Pasien mengatakan nyeri fisik
post partum dibagian Faktor pencetus
luka jahitan perineum (Nyeri luka pada
DO : perineum)
K/U : sedang, kesadaran
composmentis Kehilangan daya tahan
TD : 100/80 mmHg tubuh
N : 71 x/menit
S : 36,2ºC Penurunan stamina
RR : 20x/menit
SpO2 : 99% Gangguan mobilisasi
Terdapat luka jahitan
perineum
2 DS: Mobilisasi Interolansi aktifitas

12
Pasien mengatakan
masih nyeri pada luka Miring kiri, miring kanan
jahitan
DO :
Tampak pasien belajar
mobilisasi miring kiri, Sudah mulai bisa
miring kanan melakukan aktifitas
K/U : sedang, kesadaran dibantu keluarga
composmentis
TD : 100/80 mmHg
N : 71 x/menit
S : 36,2ºC
RR : 20 x/menit
SpO2 : 99%
3 DS : Mobilisasi Adanya gangguan
Pasien mengatakan pola tidur dikarenakan
masih merakan nyeri Post partum dengan luka nyeri yang datang
luka jahitan jahitan perineum timbul
DO :
K/U : Baik, Kesadaran Sudah mulai bisa
composmentis melakukan aktifitas
TD : 100/80 mmHg dibantu keluarga
N : 71 x/menit
S : 36,2ºC
RR : 20 x/menit
SpO2 : 99%

7. DIAGNOSA KEBIDANAN DAN PRIORITAS


1) Gangguan mobilitas

13
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan perubahan daya
tahan tubuh atau stamina ditandai dengan pasien mengatakan belum
bisa beraktifitas secara mandiri dikarenakan masih merasakan nyeri
post partum di bagian perineum sehingga aktifitas tubuh menjadi tidak
maksimal, K/U sedang TD : 100/80 mmHg, N : 71 x/menit, S : 36,2ºC,
RR : 20x/menit, SpO2 : 99%, terdapat luka dibagian perineum.
2) Intoleransi aktifitas
Inteloransi aktifitas berhubungan dengan keadaan pasien yang
masih merasakan nyeri pada luka jahitan perineum akan tetapi pasien
sudah mulai bisa melakukan aktifitas dan dibantu oleh keluarga seperti
belajar mobilisasi miring kiri, miring kanan, belajr duduk, dan
berjalan. TD : 100/80 mmHg, N : 71 x/menit, S : 36,2ºC, RR :
20x/menit, SpO2 : 99%.
3) Gangguan pola tidur
Adanya gangguan pada pola tidur ditandai dengan pasien
mengatakan masih merasakan nyeri yang datang timbul sehingga tidur
menjadi terjaga.
8. RENCANA ASUHAN KEBIDANAN

Nama klien : Ny. M Diagnosa Medis : Post partum normal hari


Umur : 23 Tahun ke 0
Ruang Rawat : VK Teratai Alamat : Getap, Cakranegara
Tujuan dan Kriteris
No Tanggal DX Inervensi
Hasil
1 16/12/2022 Gangguan Setelah dilakukan 1. Ajarkan dan
mobilitas asuahan kebidanan 2 x berikan motivasi
fisik 24 jam pasien pada pasien untuk
berhubunga menunjukkan: belajar melakukan
n dengan 1. Mampu mandiri aktivitas mandiri
adanya nyeri 2. Membutuhkan secara rutin

14
luka bantuan orang lain 2. Latihan untuk
perineum 3. Melakukan ambulansi
perpindahan/ambul a. Ajarkan
asi : miring kiri teknik
miring kanan, ambulansi dan
belajar jalan. perpindahan
yang aman
kepada pasien
dan keluarga
b. Berikan
motivasi dan
penguatan
positif untuk
berlatih
mandiri dalam
batas yang
aman
2 16/12/2022 Intoleransi Setelah dilakukan Manajemen Energi
Aktivitas asuhan kebidanan 2 x
1. Tentukan
berhubunga 24 jam pasien
penyebab
n dengan menunjukkan :
keletihan : nyeri,
kelemahan 1. Pasien mampu
aktivitas,
umum mengidentifikasi
perawatan,
aktivitas dan
pengobatan,
situasi yang
2. Kaji respon emosi,
menimbulkan
sosial, spiritual,
kecemasan yang
terhadap aktifitas
berkontribusi pada
3. Evaluasi motivasi
intoleransi
dan keinginan
aktivitas

15
2. Pasien mampu klien untuk
berpartisipasi meningkatkan
dalam aktivitas aktifitas.
fisik tanpa disertai 4. Monitor asupan
peningkatan nutrisi untuk
Tanda-Tanda Vital memastikan
dan perubahan keadekuatan
ECG sumber energi.
3. Pasien 5. Monitor respon
mengungkapkan terhadap nadi,
secara verbal irama jantung,
pemahaman frekuensi respirasi
tentang kebutuhan terhadap aktifitas
oksigen, perawatan diri.
pengobatan/alat 6. Letakkan benda-
yang dapat benda yang sering
meningkatkan digunakan pada
toleransi terhadap tempat yang
aktivitas mudah dijangkau
4. Pasien mampu 7. Kelola energi pada
berpartisipasi pasien dengan
dalam perawatan pemenuhan
diri tanpa kebutuhan
bantuan / dengan makanan, cairan,
bantuan, minimal kenyamanan,
tanpa Terapi Aktivitas
menunjukkan 1. Bantu pasien
kelelahan melakukan
ambulansi yang
ditoleransi

16
2. Anjurkan istirahat
yang cukup
3. Anjurkan
melakukan
ambulansi,
gerakan fisik
teratur, perawatan
pasien sesuai
kebutuhan
4. Minimalkan
anxieta stress dan
istirahat yang
adekuat
5. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian terapi
sesuai indikasi
3 16/12/2022 Gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji kebutuhan
pola tidur asuhan keperawatan pasien
berhubunga selama 3x24 jam 2. Ciptakan
n dengan pasien menunjukkan: lingkungan
setres 1. Pasien tidak nyaman
psikologis mengalami 3. Fasilitasi pasien
gangguan tidur untuk
2. Tidak ada mempertahankan
lingkaran hitam asupan sebelum
pada mata tidur
4. Anjurkan pasien
beristirahat yang
cukup

17
5. Jelaskan
pentingnya
istirahat yang
adekuat
6. Diskusikan dengan
pasien dan
keluarga tentang
dukungan
memenuhi pola
istirahat pasien

9. IMPLEMENTASI

Nama klien : Ny. M Diagnosa Medis : post Partum normal hari

Umur : 23 Tahun ke 0

Ruang Rawat : VK Teratai Alamat : Getap, Cakranegara

No.
Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Respon Hasil
DX
Jumat, 16/12/2022 1 1. Mengkaji keluhan utama S: Pasien belum
Pukul 11.00 wita pasien - Pasien mandiri dan
2. Melakukan pemeriksaan mengatakan masih
fisik masih nyeri memerlukan
3. Mengajarkan dan luka jahitan bantuan
memberikan dorongan - Pasien keluarga untuk
untuk latihan secara rutin mengatakan mobilisasi
(mobilisasi miring kiri, untuk mau karena nyeri
miring kanan, belajar terus latihan yang
duduk dan berjalan) bergerak dan dirasakan

18
4. Mengajarkan teknik latihan berjalan
ambulasi dan perpindahan O:
yang aman pada pasien - Tampak luka
5. Menyediakan alat bantu jahitan
pasien sseperti perineum
berpegangan - Pasien tampak
menggunakan tangan melakukan
kanan pada tempat tidur, latihan teknik
tembok atau tembok ambulansi
keluarga. yang diajarkan.
6. Mengajakan pasien dan - K/U : sedang,
keluarga cara berpindah kesadaran
dari kursi ke tempat tidur composmentis
atau sebaliknya - TTV :
7. Memotivasi atau TD :
mendoorong pasien untuk 100/80mmHg
terus latihan mobilisasi N : 71 x/menit
dan gerakan-gerakan otot S : 36,2ºC
lainnya RR : 20
x/menit
SpO2 : 99%
A:
Nyeri sedang
P:
- Interpensi
dilanjutkan
- Memaklumkan
hasil
laboraturium
ke dokter

19
- Memberikan
motivasi atau
dorongan
kepada pasien
untuk terus
latihan
Jumat, 13/12/2022 2 1. Monitor keinginan pasien S: Pasien sudah
Pukul 13.00 wita untuk meningkatkan mandiri dalam
- Pasien
aktifitas mengubah
mengatakan
2. Monitor tanda-tanda vital posisi diri
masih merasa
respon aktifitas seperti nafas
nyeri pada
pendek, nadi meningkat dan
luka jahitan
pucat
perineum
3. Membantu meletakkan
benda-benda yang dering
digunakan pada tempat yang O:
mudah dijangkau
- Tampak pasien
4. Membantu pasien untuk
sudah
merubah posisi
mencoba
melakukan
latihan
berjalan
- K/U : sedang,
kesadaran
composmentis
- TD : 110/70
mmHg
- N : 85 x/menit
- S : 36,4ºC

20
- RR :
20x/menit
- SpO2 : 98%
A:

Nyeri sedang

P:

- Interpensi
dilanjutkan
- Membantu
pasien untuk
merubah
posisi atau
menjangkau
benda-benda
di sekitarnya
Jumat, 16/12/2022 1. Mengkaji kebutuhan pasien S: - Pasien
Pukul 18.00 wita 2. Menciptakan lingkungan aktivitas
Pasien
yang nyaman secara
mengatakan
3. Memfasilitasi untuk mandiri
tidak ada keluhan
nmempertakahn aktifitas - Pasien tidak
sebelum tidur O: ada
4. Menganjurkan pasien untuk kesulitan
K/U : sedang,
istirahat dalam pola
kesadaran
5. Menjelaskan pentingnya istirahat
composmentis
tidur yang adekuat (tidur
6. Mendiskusikan dengan TD : 100/90 nenyak)
pasien dan keluarga tentang mmHg
dukungan untuk memenuhi

21
kebutuhan pasien N : 91x/menit

S : 36ºC

RR : 20x/menit

SpO2 : 99%

A:

Masalah teratasi

P:

- Interpensi
dilanjutkan
- Menganjurkan
meningkatkan
aktifitas fisik
sesuai
toleransi

10. EVALUASI

Nama klien : Ny. S Diagnosa Medis : Kista ovarium post

Umur : 38 Tahun laparatomi

Ruang Rawat : VK Teratai Alamat : Gunung Sari

No.
Tanggal/Jam Catatan Perkembangan Paraf
DX
Sabtu , 1 S:
17/12/2022 Pasien mengatakan masih sedikit nyeri
Pukul 08.00 luka jahitan perineum

22
wita O:
- Tampak pasien mencoba melakukan
aktivitas mobilisasi
- K/U : baik, kesadaran composmentis
- TD : 110/90 mmHg
- N : 91 x/menit
- S : 36ºC
- RR : 20x/menit
- SpO2 : 96%
A:
Masalah teratasi
P:
- Intervensi dilanjutkan
- Memberikan atau mendorong pasien
untuk terus latihan aktivitas
- Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi
makanan bernutrisi
- Anjurkan pasien menjaga kebersihan diri
Sabtu , S:
17/12/2022 Pasien mengatakan masih merasakan nyeri
Pukul 12.00 pada luka jahitan perineum
wita O:
- Tampak pasien mencoba melakukan
aktivitas mobilisasi
- K/U : baik, kesadaran composmentis
- TD : 100/90 mmHg
- N : 91 x/menit
- S : 36ºC
- RR : 20x/menit
- SpO2 : 99%

23
A:

Masalah teratasi sebagian

P:

- Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan pasien untuk terus latihan
melakukan aktivitas
- menjelaskan tanda bahaya masa nifas
Sabtu , S:
17/12/2022 Pasien mengatakan nyeri luka jahitan
Pukul 18.00 perineum
wita O:
- Tampak pasien mencoba melakukan
aktivitas mobilisasi
- K/U : baik, kesadaran composmentis
- TD : 110/90 mmHg
- N :91 x/menit
- S : 36ºC
- RR : 20x/menit
- SpO2 : 99%
A:

Masalah sudah teratasi

P:

- Intervensi dilanjutkan
- Meningkatkan aktivitas sesuai toleransi
- Menganjurkan keluarga untuk
menciptakan rasa ayaman bagi pasien

24
25
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus laporan ini dilakukan pengkajian pada tanggal 16
Desember 2022 pada Ny “M” berusia 23 tahun, pasien masuk RSUDP
NTB pada tanggal 15 Desember 2022 dengan diagnose medis G2P1A0H1
dengan tindakan yang telah dilakukan dengan Post partum normal tanggal
16 desember 2022
Hasil pengkajian didapatkan keluhan utama yang disampaikan pasien
adalah nyeri pada luka jahitan perineum. Ny “M” mengatakan nyeri timbul
ketika pasien bergerak berlebih, nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk
dengan skala nyeri yaitu 4 (sedang) dengan durasi ± 1 menit dengan
frekunsi jarang nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
(Produser Heating) dibuktikan dengan mengeluh nyeri, tampak meringis.
Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosisonal yang tidak
menyenangkan yang bersifat subjekif akibat kerusakan jaringan. Perbedaan
rentang skala nyeri pada pasien berbeda-beda mulai dari nyeri yang sangat
hebat, nyeri sedang hingga ringan, ini tergantung bagaimana pengalaman
seseorang terhadap nyeri sebelumnya (Wati & Ernawati, 2020).
Pasien mengalami kanker ovarium kemungkinan disebabkan karena
berbagai faktor seperti menderita obesitas, atau pernah menderita
endometriosis atau kista ovarium jenis tertentu.
Diagnosa keperawatan yang muncul pada tinjauan kasus adalah :
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan perubahan sistem
gastrointestinal ditandai dengan pasien mengatakan masih merasa nyeri
dibagian luka jahitan perineum, Keadaan umum: sedang, Kesadaran:
Composmenstis, Tekanan Darah:100/80 mmHg, Nadi:71x/menit, Suhu:
36,2ºC, Respirasi: 20x/menit, SpO2 : 99%. Pada evaluasi dalam jangka
waktu 2 kali 24 jam pasien dapat merubah perilaku dengan melakukan
latihan mobilisasi seperti miring kiri, miring kanan, belajar duduk, dan
belajar berjalan seperti yang sudah diajarkan sehingga pasien dapat

26
melakukan aktifitas secara mandiri walaupun minimal dibantu
keluarga, dan nyeri yang dirasakanpun berkurang.
2. Inteloransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan yang ditandai
dengan pasien mengatakan merasakan nyeri apabila banyak pergerakan.
Dalam evaluasi 2 kali 24 jam pasien tampak sering mencoba bergerak
miring kiri, miring kanan dan memperbaiki pola makannya sehingga
keluhan pasien terhadap lemas yang dirasakan bisa berkurang.
3. Intoleransi gangguan pola tidur berhubungan dengan stres psikologis,
pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pola tidur (tidur
nyenyak).
Adapun dalam pengkajian kasus ini Ny “M” selaku responden
merespon dengan baik pemberian edukasi yang diberikan dengan
mengikuti arahan keperawatan dengan benar, sehingga tatalaksana dapat
dijalankan diserta pemulihan berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan
pasien dapat menjalankan aktifitas sehari-harinya karena minimnya
gangguan mobilitas. Dalam kasus ini adapun latihan mobilisasi merupakan
bagian dari proses dan rehabilitasi setalah pasien mengalami luka jahitan
perineum dan mengganggu aktifitasnya dalam mobilisasi. Adapaun tujuan
yang diberikan meningkatkan atau mempertahanakan pleksibilitas dan
kondisi pasien. Latihan tersebut dilakukan beberapa kali dalam satu hari
yang dimana setiap gerakannya dilakukan pengulangan sehingga pasien
tuidak mengalami konflikasi yang dapatn menghambat pasien untuk
mencapai kemandirian dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari baik
secara mandiri mapun dengan bantuan meski dengan keterbatsan fisik hal
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurtanti, S Daningrum
(2018).

27
BAB V
PENUTUP
Setelah penulis mempelajari teori dan pengalam langsung dilahan praktek melalui
studi kasus tentang manajemen asuhan kebidanan pada Ny”R” dengan Post Partum
hari pertama DI RSUDP NTB, maka bab ini penulis menarik kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
1. Mahasiswa dapat melaksanakan pengkajian dan analisis data Ibu Post
Partum Pada Ny”R“Post Partum normal hari ke 0 di RSUDP NTB dengan
hasil ditemukan data bahwa ibu melahirkan secara normal.
2. Merumuskan diagnosa/masalah aktual Ibu Post Partum Pada Ny”R“ Post
Partum normal hari ke 0 di RSUDP NTB dengan hasil yaitu dapat
menimbulkan nyeri pada daerah bekas jahitan perineum.
3. Merumuskan diagnosa/masalah potensial Ibu Post Partum Pada Ny”R“
Post Partum normal hari ke 0 di RSUDP NTB dengan hasil yaitu keadaan
nyeri pada luka jahitan perineum memungkinkan terjadinya infeksi apabila
tidak ditangani dengan baik.
4. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi Ibu Post Partum
Pada Ny”R“Post Partum normal hari ke 0 RSUDP NTB dengan hasil yaitu
tidak dilakukan tindakan segera mengingat keadaan pasien pada saat
pelaksanaan manajemen tidak dalam keadaan darurat atau bahaya.
5. Menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan Ibu Post Partum Pada
Ny”R“Post Partum normal hari ke 0 di RSUDP NTB dengan hasil penulis
merencanakan berdasarkan diagnosa/masalah aktual dan masalah potensial.
6. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah disusun pada Ibu Post
Partum Pada Ny”R“Post Partum normal hari ke 0 RSUDP NTB dengan
hasil yaitu semua tindakan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan
seluruhnya dengan baik tanpa adanya hambatan.
7. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada Ibu Post Partum
Pada Ny”R“Post Partum normal hari ke 0 di RSUDP NTB dengan hasil

28
yaitu tidak ditemukan hal-hal yang menyimpang dari evaluasi tinjauan
pustaka.
B. Saran
1. Bagi ibu (Klien)
a. Diharapkan pada setiap ibu post partum agar senantiasa menjaga
kebersihan diri terutama pada daerah bekas jahitan agar luka tidak terkena
kotoran untuk mencegah timbulnya infeksi.
b. Diharapkan kepada ibu agar mengkonsumsi makanan bergizi seperti
sayuran hijau, lauk-pauk dan buah, dengan memperhatikan makanan yang
bergizi agar ibu sehat sehingga akan membantu luka cepat kering dan
sembuh.
c. Diperlukan keterlibatan suami / keluarga dalam perawatan untuk
meningkatkan hubungan yang lebih erat antara ibu dan bayinya demi
menambah pengetahuan dan bimbimngan sebagai kelanjutan perawatan
dirumah.
2. Untuk bidan
a. Bidan sebagai tenaga kesehatan sangat berperan dalam menurungkan
angka kesakitan dan kematian ibu dengan memberikan konseling ANC
untuk mempersiapkan persalinan dan kemungkinan komplikasi.
b. Sebagai bidan diharapkan senantiasa berupaya meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan yang lebih
profesional berdasarkan manajemen kebidanan sebagai pertanggung
jawaban apabila ada gugatan.
c. Kerja sama dan komunikasi yang baik antara petugas profesional lain
(dokter, perawat, dan sesama bidan) agar proses berjalan dengan mudah.
d. Sebagai tenaga bidan yang profesional dan muslimah harus dapat
memberikan dukungan motivasi serta banyak berdo’a selama proses
persalinan berlangsung.

29
e. Perlunya bukti pertanggung jawaban petugas kesehatan terhadap semua
asuhan yang diberikan maka setiap tindakan yang sdilakukan harus
didokumentasikan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Achmad. 2012. Asuhan kebidanan Ibu hamil. Jakarta : EGC.


Andriyani, A. 2014. Modul 3: Dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin
Normal. Yogyakarta: Aditya Media
Depkes RI. 2002. Asuhan persalinan normal. Jakarta :DinasKesehatan.
Depkes, R.I. 2012. Upaya Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru
Lahir. http://www.gizikia.depkes.go.id/artikel/upaya-percepatanpenurunan-
angka-kematian-ibu-dan-bayi-baru-lahir-di-indonesia/. Diakses tanggal 7
Oktober 2014.
Jannah, N. 2012. Buku asuhan kehamilan. Yogyakarta : Andi Media
Jannah, Nurul. 2014. Askeb II Persalinan Berbasis Kompetensi. Jakarta : EGC.
Jannah, Nurul, 2014
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta:
Kemenkes RI. Diakses pada tanggal 31 Januari 2019 dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatanindonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf
Kismoyo, C.P., dkk. 2014. Modul 2 Persalinan Normal: Persalinan Bagi Ibu dan
Bayi. Yogyakarta: Aditya Media
Kusuma, C.H. 2011. Dokumentasi Kebidanan. Diktat Ajar. Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Manuaba,2010. .IlmuKebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Oxorn, H. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi Dan Fisiologi Persalinan. Yogyakarta :
Yayasan Essentia Medica.
PPIBI. 2016. Buku Acuan Midwifery Update 2016. Jakarta
Saefudin, 2009. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: yayasan bina
pustaka sarwono prawiroharjo
Sulistyawati, . 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta :Salemba Medika.
World Health Organization (WHO). 2016. Asthma Fact Sheets. Diunduh dari
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs307/en/ 16 November 2016.

31

Anda mungkin juga menyukai