Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Diajukan hari Sabtu, 20 Agustus 2022


Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Dr. Rina Setyaningsih, M.Pd.I

DisusunOleh :

1.Defar Saefudin, NIM: 222721020215


2.Hermansyah, NIM:222721020015
3.Wilson Novariadi, NIM: 222721020145
4.Robiyansyah, NIM: 222721020218
5. Nasratul Elmi Arahab NIM: 222721020203
6. Nur Azizah NIM: 222721010151

PASCASARJANA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM AN NUR
JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN
KATAPENGANTAR

‫السالمعليكنورحمةهلالوبركاته‬

Bismillahirrohmanirrohim
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Syukur
alhamdulillah,merupakan satu kata yang sangat pantas penyusun ucapkan kepada Allah
Swt,yangkarenabimbingannyalahmakapenyusunbisamenyelesaikansebuahmakalah
berjudul“Manajemen Berbasis Sekolah”
SholawatberiringkansalamsemogatetaptercurahkankepadaNabiMuhammad SAW.
Semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya kelak didunia hinggadiakhirat. Maksud
penyusunmembuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugasmata kuliah yang
diamanatkan oleh dosen penyusun. Penyusun menyadari bahwadalam penyusunan
makalah ini banyak sekali kekurangannya baik dalam carapenulisanmaupun dalamisi.
Mudah mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami team
penyusun dan kita semua tentunya mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan Agama Islam
IAI An Nur Lampung Tahun 2022 yang akan wisuda tahun 2024 serta civitas
akademika lainnya danbagiyangmembacamakalah ini.

‫والسالمعليكنورحمةهلالوبركاته‬

Jati Agung, 20 Agustus


2022Penyusun,
Defar Saefudin
Hermansyah
Wilson Novariadi
Robiyansyah
Nasratul Elmi Arahab
Nur Azizah
DAFTARISI

HALAMANCOVER
KATAPENGANTAR.................................................................,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.. i
DAFTARISI ........................................................................................................ ii

BABIPENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah ......................................................................... 1
B. RumusanMasalah ................................................................................... 4
C. TujuanPenulisan ..................................................................................... 5
D. ManfaatPenulisan ................................................................................... 5

BABIIPEMBAHASAN

A. Manajemen BerbasisSekolahdanTujuannya .......................................... 6


B. TujuhPilarManajemen BerbasisSekolah ............................................... 9
C. KarakteristikManajemen BerbasisSekolah ........................................... 11
D. ImplementasiManajemenBerbasisSekolahdi Indonesia
Dan Permasalahannya ............................................................................. 14
E. TemuanPenelitianSebelumnyatentangManajemenBerbasisSekolah.. 17

BABIIIKESIMPULANDANSARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 22
B. Saran ....................................................................................................... 23
C. Keterbatasan ........................................................................................... 24

DAFTARPUSTAKA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

.A. LatarBelakangMasalah

Pendidikanadalahusahamenariksesuatudidalammanusiasebagaiupayamemberikanpe

ngalaman-pengalamanbelajarterprogramdalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan

informal di sekolah, danluar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan

optimalisasikemampuan-kemampuan individu agar di kemudian hari dapat memainkan

perananhidupsecaratepat(Triwiyanto,2014:23).Melihatartidaripendidikan tersebut dapat

diketahui bahwa pendidikan sangatlah pentingbagi kehidupan manusia karena pendidikan

dapat mengembangkan potensidalam diri sendiri. Dengan demikian, pendidikan sangat

mempunyai perandalamsuatu bangsa.

Pada dasarnya pendidikan mempunyai peran penting dalam prosespeningkatan

kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas

sumberdayamanusiamerupakanprasyaratmutlakuntukmencapaitujuanpembangunan. Salah

satu wahana untuk meningkatkan kualitas

sumberdayamanusiatersebutadalahpendidikansehinggakualitaspendidikanharussenantiasadi

tingkatkan(Mulyasa,2006:3).Denganadanyapendidikanmampumenggaliataumengembangk

anpotensiyangadadalam diri peserta didik agar potensi tersebut dapat berguna di masa

yangakandatang.Pendidikanmerupakanpenyumbangterbesarbagi

peningkatankualitassumberdayamanusiasedangkankemajuansuatubangsa dapat terlaksana

apabila sumber daya manusia mempunyai kualitasyang

mumpuni.Pendidikanmemberikankonstribusiyang sangatbesarterhadap kemajuan suatu

bangsa dan hal tersebut merupakan salah satutujuandaripendidikan.

MenurutPidarta(2014:20)tujuanpendidikanadalahuntukmembentukmanusiaseutuhn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ya,dalamartiberkembangnyapotensi-

potensiindividusecaraberimbang,optimal,danterintegrasi.Dengandemikian,pendidikandapat

meningkatkanpotensiyang terdapatdalam

dirimanusiayangbertujuanuntukmengatursuatukehidupanagarterlaksana secara tepat dan

berguna bagi dirinya sendiri, orang lain,

dansuatubangsa.Akantetapi,untukmerealisasikansuatutujuandaripendidikanharusmempuny

aidasaryangkuatyaitusebuahkebijakan.

Artipendidikandantujuanpendidikantersebuttidakakanterlaksana apabila tidak

dilandasi oleh suatu kebijakan. Istilah

kebijakanpendidikanmerupakanterjemahandari“educationalpolicy”,yangtergabung dari

kata education dan policy. Kebijakan adalah seperangkataturan, sedangkan pendidikan

menunjuk kepada bidangnya. Jadi

kebijakanpendidikanhampirsamaartinyadengankebijakanpemerintahdalambidang

pendidikan (Hasbullah, 2015: 40). Kebijakan pendidikan dibuatpemerintah agar dapat

mengatasi suatu permasalahan dalam pendidikandimana permasalahan tersebut dianggap

sangat vital oleh pemerintah.

DiIndonesiakebijakanpendidikansangatlahpentingdanberpengaruh

karenakebijakanpendidikanakanmenjadidasarataukuncidariterlaksananyakegiatanpembelaj

aranyangbaik,terarah,dandapatmencapaitujuan dari kegiatan pembelajaran tersebut.

Dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusiapemerintahmerumuskanberbagaimacamkebijakanpendidikansalahsatunyatentangk

ebijakanmengenaiSistemPendidikanNasionalyangtertuang dalam Undang-Undang

Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003menyebutkan tentang tiga jalur pendidikan yang

saling terkait dan

salingmemengaruhiantaraketiganya,yaitujalurpendidikanformal,jalurpendidikannonformal,

danjalurpendidikaninformal.Dalamduniapendidikan jaluryang sering digunakan adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

jalur pendidikan

formalatauyangseringdisebutsebagaijalurpendidikansekolah,khususnyatentangaspek-

aspekyangterkaitdenganmanajemenataupengelolaanpendidikan sekolah atau dewasa ini

telah dikembangkan satu konsep yangdikenaldengan manajemen berbasis sekolah (MBS).

Manajemenberbasissekolahmerupakansalahsatupendekatandalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan. Kebijakan yang

demikianmenuntutlangsungsekolahsebagaiujungtombakpenyelenggaraanpendidikan.Sepert

iyangdisampaikanBerlian(2013:3),bahwamanajemenberbasissekolahmerupakansuatubentu

kmanajemenataupengelolaan sekolah yang sepenuhnya diserahkan kepada pihak

sekolahuntukmencapaitujuan-

tujuanpenyelenggaraanpendidikandisekolah,sesuaidenganperaturanperundang-

undanganpendidikanyangberlaku.

Munculnyamanajemenberbasissekolahdilatarbelakangiolehkurangbaiknyasistempen

didikanyangadasebelumnya.Manajemenberbasissekolah(MBS)dapatdiartikansebagaimodel

manajemenyangmemberikankewenanganlebihbesarkepadasekolah,danmendorongpartisipa

si secara langsung warga sekolah (guru, siswa, kepala

sekolah,karyawan)danmasyarakat(orangtuasiswa,tokohmasyarakat)untukmeningkatkan

mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasionalserta peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Kebijakan mengenaiManajemen Berbasis Sekolah tersebut dapat

terlaksana apabila ada yangmelatarbelakangi untuk merumuskankebijakan tersebut.

LatarbelakangmunculnyaManajemenBerbasisSekolahdisebabkan oleh sistem

pemerintah pusat yang memberikan hak wewenangdan keleluasaan kepada daerah untuk

mengatur dan mengurus

kepentinganmasyarakatsetempatmenurutprakarsasendiriberdasarkanaspirasimasyarakatses

uaidenganperaturanperundang-

undangan.Kewenangandiberikankepadadaerahkabupatendankotaberdasarkanasasdesentrali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sasi dalam wujud otonomi luas, nyata, dan bertanggung jawab(Mulyasa, 2006).

Kewenangan untuk mengatur dan mengurus

kepentinganmasyarakattersebutmeliputibanyakhalsalahsatunyakewenanganmengenaipendi

dikan.Desentralisasipemerintahyang

telahmelahirkanotonomidaerah,khususnyadalambidangpendidikan,dankemudiandalampeny

elengaraanpendidikan,otonomidaerahtersebuttelahmelahirkansatukebijakanyangkemudiand

ikenaldenganManajemen

BerbasisSekolah.Itulahsebabnya,kebijakanManajemenBerbasissekolah dapat disebut

sebagai pengejawantahan dari kebijakan

pemerintahyanglebihtinggi,yaitudesentralisasipemerintahdanotonomidaerah

(Suparlan,2013). Akantetapi,penerapanmodelManajemenBerbasisSekolahmasih terdapat

suatu permasalahan.

SalahsatupermasalahanyangterjadipadapenerapanmodelManajemen Berbasis

Sekolah adalah di mana model tersebut dilakukanuntuk meningkatkan mutu pendidikan

sedangkan pemahaman dari mutupendidikan sangat berarti luas. Nurkolis (2005: 108)

menyebutkan

bahwadiIndonesiamodelManajemenBerbasisSekolahdifokuskanpadapeningkatan mutu,

akan tetapi tidak tertera jelas yang dimaksud

denganmutubagaimana.Perumusanmututersebutterlaluluasuntukdicakupsemua dalam

model Manajemen Berbasis Sekolah di Indonesia.

Dengandemikian,banyaksekolahmasihmerasakebingunganakanartidariManajemenBerbasis

Sekolahtersebutdanmenjadikanpengimplementasian Manajemen Berbasis Sekolah masih

tergolong belumsempurna.

Berdasarkanpermasalahandiatas,makapenulistertarikmelakukanstudi pustaka

tentangManajemenBerbasis Sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

.B. RumusanMasalah

.1. ApatujuanManajemenBerbasisSekolah?

.2. Apayangdimaksuddengan tujuhpilarManajemenBerbasisSekolah?

.3. Apa yang dimaksud dengan karakteristik Manajemen berbasisSekolah?

.4. BagaimanapengimplementasianManajemenBerbasisSekolahdiIndonesiadan

permasalahannya?

.5. Bagaimana temuan penelitian sebelumnyatentangManajemenBerbasisSekolah?

.C. TujuanPenulisan

Berdasarkanrumusanmasalah,makapenulisbertujuanuntuk :

.1. Mendeskripsikantujuan dariManajemenBerbasisSekolah

.2. MendeskripsikantentangtujuhpilarManajemen BerbasisSekolah

.3. MendeskripsikankarakteristikdariManajemenBerbasisSekolah

.4. MendeskripsiskanpengimplementasianManajemenBerbasisSekolahyangadadiIndonesia

danpermasalahannya

.5. Merangkum temuan penelitian sebelumnya tentang ManajemenBerbasisSekolah.

.D. ManfaatPenulisan

Berdasarkanrumusanmasalahyangterteradiatas,makamanfaatyang didapat:

.1. Bagipemerintah

Penulisaninidapatdigunakansebagaiacuanuntuklebihmeningkatkanpengawasandalampen

gimplementasianManajemenBerbasisSekolahagarsesuaidengansistempendidikandi

Indonesia.

.2. Bagi Pembaca

Penulisaninidapatdigunakansebagaitambahanwawasanmengenai manajemen berbasis

sekolah yang dapat diimplementasikandimasayangakan datang.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
PEMBAHASAN

.A. ManajemenBerbasisSekolahdanTujuannya

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun

2003jugamenyebutkantentangSistemPendidikanNasionalmenyebutkantentang tiga jalur

pendidikan yang saling terkait dan saling memengaruhiantara ketiganya, yaitu (1) jalur

pendidikan formal, (2) jalur

pendidikannonformal,dan(3)jalurpendidikaninformal.Dalamlingkunganpendidikan

jaluryang sering digunakan adalah jalur pendidikan

formalatauyangseringdisebutsebagaijalurpendidikansekolah.Padapendidikanformal,untukas

pek-aspekyangterkaitdenganmanajemenatau pengelolaan pendidikan sekolah atau dewasa

ini telah

dikembangkansatukonsepyangdikenaldenganmanajemenberbasissekolah(MBS).Manajeme

n Berbasis Sekolah adalah model pengelolaan sekolahdengan memberikan kewenangan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang lebih besar pada tingkat

sekolahuntukmengelolasekolahnyasendirisecaralangsung.Dimilikinyakewenangansekolahit

ukarenaterjadipergeserankekuasaandaripemerintah pusat atau pemerintah daerah kepada

sekolah langsung

dalampengelolaansekolah.Denganadanyakewenanganyangbesartersebutmaka sekolah

memiliki otonomi, tanggung jawab, dan partisipasi dalammenentukanprogram-

programsekolahmenurutNurkolis(2003).Pada

pengertianiniNurkolislebihmenekankanpadaseluruhpihaksekolahyang dilibatkan penuh

dalam penentuan program-program sekolah,

seluruhpihaksekolahyangdimaksudadalahkepalasekolah,guru,karyawan,peserta didik,

komite sekolah, pihak kantin, dan orang tua dari

pesertadidik.HalyangberbedamengenaipengertianManajemenBerbasisSekolah menurut

Suparlan yang lebih menekankan pada semua

pemangkukepentinganpendidikandisekolahyangharusterlibatdalamprosespenentuankebijak

an sekolah.

DaribeberapapengertiantersebutdapatdisimpulkanbahwaManajemenBerbasisSekola

hadalahsuatupendekatandalamupayameningkatkanmutupendidikanyangpengelolaansekolah

sepenuhnyadiserahkankepadapihaksekolahgunamenentukansuatukebijakan-

kebijakantertentuuntukmencapaitujuan-tujuanpenyelenggaraanpendidikan dengan menjalin

kerja sama antara sekolah, masyarakat,

danpemerintah.DibentuknyakebijakanmengenaiManajemenBerbasisSekolahtentu tidak

lepas untuk mencapai tujuan pendidikian. Manajemen BerbasisSekolahmempunyai

tujuanuntuk meningkatkanmutupendidikan.

Tujuan utama Manajemen Berbasis Sekolah adalah

meningkatkanefisiensi,mutu,danpemerataanpendidikan.Peningkatanefisiensidiperolehmelal

uikeleluasaanmengelolasumberdayayangada,partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

birokrasi. Peningkatan

mutudiperolehmelaluipartisipasiorangtua,kelenturanpengelolaansekolah, peningkatan

profesionalisme guru, adanya hadiah dan hukuman sebagaikontrol, serta hal lain yang

dapat menumbuhkembangkan suasana

yangkondusif.Pemerataanpendidikantampakpadatumbuhnyapartisipasimasyarakatterutama

yangmampudanpeduli,sementarayangkurangmampu akan menjadi tanggung jawab

pemerintah (Mulyasa, 2006: 13).Pada pendefinisian tujuan Manajemen Berbasis Sekolah

yang

disampaikanolehMulyasa,pendefinisiannyamasihsecaraluas.Penyampaianyangberbeda

dengan pendefinisian tujuan Manajemen Berbasis Sekolah

secaraterperinciyangdisampaikan oleh Berlian.

Manajemen Berbasis Sekolah bertujuan untuk memandirikan

ataumemberdayakansekolahmelaluipemberiankewenangan.KeharusanditerapkannyaManaj

emenBerbasisSekolahmelaluipemberiankewenangankepadasekolahuntukmengembangkans

ekolahdenganmaksudtujuan sebagai berikut (Berlian, 2013:9):

.1. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancamansehinggasekolahdapatlebihleluasadalammengoptimalkanpemanfaatansumberd

ayayangtersediadalamrangkamemajukansekolah.

.2.

Sekolahlebihmengetahuisemuayangdibutuhkanlembaganya,khususnyainputpendidikan

yangakandikembangkandandidayagunakandalamprosespendidikansesuaidengantingkat

perkembangandan kebutuhan pesertadidik.

.3. Pengambilankeputusanolehsekolahlebihcocokuntukmemenuhikebutuhan sekolah karena

pihak sekolahlah yang paling tau apa yangterbaikuntuk dikembangkan disekolahnya.

.4. Keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat dalam

pengambilankeputusansekolahakandapatmenciptakantransparasiyangsehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

.5. Sesuai dengan butir 4 di atas, diharapkan semua warga sekolah

akanmemilikirasatanggungjawabyangtinggiuntukberlomba-

lombadalammeningkatkanmutupendidikandisekolah,terutamarasatanggung jawab

terhadap pemerintah, orang tua siswa, dan masyarakatpada umumnya, sehingga

sekolah akan berupaya semaksimal

mungkinuntukmelaksanakandanmencapaisasaranmutupendidikanyangdirencanakan.

.6. Terjadinya persaingan yang sehat antar sekolah di lingkup kecamatan,kabupaten atau

kota, provinsi, dan nasional dalam hal mutu pendidikan.Inidilakukanmelaluiupaya-

upayainovatifyangdirencanakandandilakukanoleh sekolah.

.7. Secara yuridis, Manajemen Berbasis Sekolah telah ditetapkan dalamperaturan

perundangan yang berlaku untuk diterapkan di sekolah baiktingkatusiadini,pendidikan

dasar, danpendidikan menengah.

Dalam hal ini juga diperkuat dengan pendapat Nurkolis (2005),yaitu tujuan penerapan

Manajemen Berbasis Sekolah untuk

meningkatkankualitaspendidikansecaraumumbaikitumenyangkutkualitaspembelajaran,kual

itas kurikulum,kualitassumber daya manusia baikguru maupun tenaga kependidikan

lainnya, dan kualitas pelayanan

pendidikansecaraumum.Bagisumberdayamanusia,peningkatankualitasbukanhanyameningk

atnyapengetahuandanketerampilannya,melainkanmeningkatkankesejahteraannyapula.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulanbahwa tujuan

Manajemen Berbasis Sekolah adalah meningkatkan

semuakualitasdalampendidikandengancaramemandirikanataumemberikewenanganpenuhke

padasekolahuntukmengelolasendiriseluruhkebutuhansekolahyangbersangkutandenganpeni

ngkatankualitaspendidikansekolah.

.B. TujuhPilarManajemenBerbasisSekolah

Dalam pembentukan suatu kebijakan tidak akan lepas dari dasaratau pilar, di mana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dasar atau pilar tersebut akan menjadi landasan

untukmenguatkansuatukebijakanagarterealisasidenganbaik.KebijakanpemerintahtentangM

anajemenBerbasisSekolahjugamemilikisuatupenopang untuk menguatkan dasar kebijakan

agar kebijakan pemerintahtersebutdapat terealisasidengan baik.

Manajemen Berbasis Sekolah mempunyai tujuh pilar

(Triwiyanto,2015),yaitukurikulum dan pembelajaran, peserta didik pendidik

dantenagakependidikan,saranadanprasarana,pembiayaan,hubungansekolahdanmasyarakat,d

anbudayadanlingkungansekolah.Denganpenjabaransebagai berikut :

.1. Manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah

Manajemen kurikulum dan pembelajaran berbasis sekolah

adalahpengaturankurikulumdanpembelajaranyangmeliputikegiatanmerencanakan,meng

organisasikan,melaksanakan,danmengevaluasikurikulum dan pembelajaran di sekolah,

dengan berpedoman pada prinsip-prinsipimplementasi manajemen berbasis sekolah.

.2. Manajemenpesertadidikberbasissekolah

Manajemenpesertadidikadalahpengaturanpesertadidikyangmeliputi kegiatan

merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,

danmengevaluasiprogramkegiatanpesertadidikdisekolah,denganberpedomanpadaprinsip

-prinsipimplementasimanajemenberbasissekolah.

.3. Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan berbasis

sekolahManajemenpendidikdantenagakependidikanadalahpengaturanpendidik dan

tenaga kependidikan yang meliputi kegiatan merencanakan,mengorganisasikan,

melaksanakan,danmengevaluasi program kegiatanyang terkait dengan pendidik dan

tenaga kependidikan di sekolah, denganberpedomanpadaprinsip-

prinsipimplementasimanajemenberbasissekolah.

.4. Manajemensaranadanprasaranaberbasissekolah

Manajemensaranadanprasaranaadalahpengaturansaranadanprasaranayangmeliputikegiat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

anmerencanakan,mengorganisasikan,melaksanakan,danmengevaluasiprogramkegiatansa

ranadanprasaran disekolah,denganberpedomanpadaprinsip-

prinsipimplementasimanajemenberbasis sekolah.

.5. Manajemenpembiayaan berbasissekolah

Manajemenpembiayaanadalahpengaturanpembiayaanyangmeliputi kegiatan

merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan,

danmengevaluasiprogramkegiatanpembiayaandisekolah,denganberpedomanpadaprinsip

-prinsipimplementasimanajemenberbasissekolah.

.6. Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat berbasis sekolah

Manajemenhubungansekolahdanmasyarakatadalahpengaturanhubungan sekolah dan

masyarakat yang meliputi kegiatan merencanakan,mengorganisasikan,

melaksanakan,danmengevaluasi program

kegiatanhubungansekolahdanmasyarakat,denganberpedomanpadaprinsip-

prinsipimplementasi manajemen berbasis sekolah.

.7. Manajemenbudaya danlingkunganberbasissekolah

Manajemen budaya dan lingkungan adalah pengaturan budaya

danlingkunganyangmeliputikegiatanmerencanakan,mengorganisasikan,melaksanakan,d

anmengevaluasiprogramkegiatanbudayadanlingkungansekolah,denganberpedomanpada

prinsip-prinsipimplementasimanajemen berbasis sekolah.

.C. KarakteristikManajemenBerbasisSekolah

MenurutKompri(2014:44)ManajemenBerbasisSekolahmemilikiduabelas

karakteristik,yangmeliputi:

.1. Adanyakeragamandalampolapengkajian guru.

.2. Istilahpopulernyaadalahpendekatanprestasimeritsystem.

.3. Otonomimanajemensekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

.4. Pemberdayaan gurusecaraoptimal.

.5.Pengelolaan sekolah secara patisipatif. Kepala sekolah harus

mampubekerjadenganmelaluiseluruhkomunitassekolahagarmasing-masingdapat

menjalankan tugas.

.6.Sistem yangdisentralisasikandibidangpengenggaran.

.7.Sekolahdenganpilihanatauotonomisekolahdalammenentukananekapilihan.

.8.Hubungankemitraan(partnership)antaraduniabisnisdanduniapendidikan.

.9.Aksesterbukabagisekolah untuktumbuh relative mandiri.

.10.Pemasaransekolahsecarakompetitif.

.11.Sekolahyangefektifpadaumumnyamemilikisejumlahkarakteristikprosessebagai berikut:

.a.Prosesbelajarmengajardenganefektifitasyangtinggi.

.b.Kepemimpinansekolahyangkuat.

.c.Lingkungansekolahyangamandantertib.

.d.Pengelolaantenagakependidikan yangefektif.

.e.Sekolahmemilikibudayamutu.

.f.Sekolahmemilikiteamworkyangkompak, cerdasdandinamis.

.12. Inputpendidikan, yaitu:

.a.Memiliki kebijakan, tujuan, dan sasaran mutu yang jelas

secaraformal,sekolahmenyatakandenganjelastentangkeseluruhankebijakantujuan.

.b.Sumber daya tersedia dengan siap merupakan input penting

yangdiperlukanuntukkelangsunganproses pendidikandisekolah.

.c.Stafyangkompetendan berdedikasitinggi.

.d.MemilikiharapanprestasitinggisekolahyangmenerapkanManajemenBerbasis

Sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

.e.Fokuspadapelanggan (khususnyasiswa).

.f.Input manajemen sekolah yang menerapkan Manajemen

BerbasisSekolahmemilikiinputmanajemenyangmemadaiuntukmenjalankanrodaseko

lah.

KarakteristikManajemenBerbasisSekolahyangdikemukakanoleh Kompri (2014) tersebut di

atas diperkuat oleh pendapat dari

Mulyasa(2006)yangmenyampaikankarakeristikManajemenBerbasisSekolahbisa diketahui

antara lain dari bagaimana sekolah dapat mengoptimalkankinerja organisasi sekolah, proses

belajar mengajar, pengelolaan sumberdaya manusia, dan pengelolaan sumber daya dan

administrasi. Lebih lanjutMulyasa (2006: 29) mengutip dari BPPN dan Bank Dunia

mengemukakanciri-ciriManajemenBerbasisSekolah dalamtabelberikut:

Tabel2.1

Ciri-CiriManajemenBerbasisSekolah

OrganisasiSekolah ProsesBelaja SumberDaya SumberDayadan


r Manusia Administrasi
Mengajar
Menyediakanmana Meningkatkankual Memberdayakan Mengidentifikasisu
jemenorganisasike itasbelajarsiswa stafdan umber daya
pemimpinantransf menempatkanpeson yangdiperlukan
ormasionaldalamm el yang danmengalokasikan
encapai dapatmelayani sumberdayatersebu
tujuansekoolah keperluansemuasisw tsesuaidengan
a kebutuhan
Menyusun Mengembangkanku Memilih staf Mengelola
rencanasekolah rikulumyangcocok yangmemiliki danasekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

danmerumuskankebi dan tanggap wawasanmanajeme


jakan terhadapkebutuhan n berbasissekolah
sekolahnyasendiri siswadan
masyarakatsekolah
Mengelola Menyelenggarakan Menyediakankegiatan Menyediakan
kegiatanoperasionals pengajaran untukpengembanganp dukunganad
ekolah yangefektif rofesipadasemua ministratif
staf
Menjamin Menyediakanprog Menjaminkesejah Mengelola
adanyakomunikasi rampengembanga teraan danmemelihara
yangefektif n stafdansiswa gedungdansaranal
antarasekolah yangdiperlukansis ainnya
danmasyarakatterka wa
it
(schoolcommunity)
Menjamin
akanterpeliharanyase
kolah
yangbertanggung
jawab(akuntabel
padamasyarakatdan
pemerintah)

Meninjau dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwakarakteristik Manajemen


Berbasis Sekolah dapat dilihat dari organisasisekolah, proses belajar mengajar, dan sumber
daya manusia yang
semuaberjalandenganlancardansesuaidengankeputusanataukebijakansekolah
yangmenginginkanpeningkatan kualitaspendidikan.

.D. ImplementasiManajemenBerbasisSekolahdiIndonesiadanPermasalahannya

ModelManajemenBerbasisSekolahdiIndonesiadisebutManajemen Peningkatan Mutu

Berbasis Sekolah

(MPMBS).ManajemenPeningkatanMutuBerbasisSekolahdapatdiartikansebagaimodelmana

jemenyangmemberikanotonomilebihbesarkepadasekolah,fleksibilitas kepada sekolah, dan

mendorong partisipasi secara

langsungwargasekolahdanmasyarakatuntukmeningkatkanmutusekolahberdasarkankebijaka

npendidikannasionalsertaperaturanperundang-undanganyangberlaku (Nurkolis, 2003: 107).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PengimplementasianManajemenBerbasisSekolahdiIndonesiacenderungbelumsesuaiapay

angdiharapkankarenamasihsebagianwilayah di Indonesia yang dapat

mengimplementasikannya. Pemahamantentang Manajemen Berbasis Sekolah masih sangat

sulit dipahami olehpara pemangku kepentingan diluar sekolah, hal tersebut menjadi salah

satufaktorpenghambatdalammengimplementasikanManajemenBerbasisSekolah. Dengan

demikian, sumber daya manusianyalah yang harus segeradibentukagar mempunyai

kemampuanyangmumpuni.

SebagaimanadikemukakanolehMahdayeni(2016:27)ImplementasiManajemenBerbasisS

ekolahakanberjalanefektifdanefisienapabiladidukungolehsumberdayamanusiayangprofesio

naluntuk mengoperasikan sekolah, danayang cukup agar sekolah

mampumenggajistafsesuaidenganfungsinya,saranadanprasaranayangmamadaiuntukmendu

kungprosespembelajaran,sertadukunganorangtua dan masyarakat yang tinggi. Hal ini

merupakan persyaratan umumuntukmengimplementasikan ManajemenBerbasisSekolah.

Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Mulyasa (2005: 57) , yaituuntuk

mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah secara efektifdan efisien, kepala

sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan,perencanaan, dan pandangan yang luas

tentang sekolah dan

pendidikan.Wibawakepalasekolahharusditumbuhkembangkandenganmeningkatkansikapke

pedulian,semangatbelajar,disiplinkerja,keteladanan dan hubungan manusiawi sebagai

modal perwujudan

iklimkerjayangkondusif.Lebihlanjut,kepalasekolahdituntutuntukmelakukan fungsinya

sebagai manajer sekolah dalam meningkatkan prosesbelajar-

mengajar,denganmelakukansupervisekelas,membina,danmemberikansaran-saranpositif

kepadaguru.

DalamrangkamengimplementasikanManajemenBerbasisSekolahsecaraefektifdanefisien,

guruharusberkreasidalammeningkatkan manajemen kelas. Guru perlu siap dengan segala


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kewajiban,baik manajemen maupun persiapan isi materi pengajaran. Guru juga

harusmengorganisasikankelasnyadenganbaik,jadwalpelajaran,pembagiantugaspesertadidik,

kebersihan,keindahandanketertibankelas,pengaturan tempat duduk peserta didik,

penempatan alat-alat, dan lain-lainharusdilakukan dengan sebaik-baiknya.

ImplementasiManajemenBerbasisSekolahjugadapatberjalansecaraefektifdanefisienapabi

lakepalasekolahmemahamiperannya

sebagaimanajersekolah.SebagaicontohdalampengimplementasianManajemen Berbasis

Sekolah yang menyorot tentang tugas kepala sekolahsebagai manajer dilihat dalam

TribunNews.com (2017) yang melakukanwawancara oleh kepala sekolah pada sebuah

sekolah dasar di Batu,

JawaTimurdenganberjudul“JaminKeberhasilanBelajarSiswadenganTransparansidanPartisi

pasiMasyarakat”dengankutipan“kemitraandenganUSAIDPRIORITASdimanfaatkankepala

sekolahuntukmeningkatkan kemampuan guru dalam mengajar. Beliau melinatkan

gurudankomitesekolahdalammerancangperubahandisekolah.Sebagaikepalasekolahjugaterb

ukadalampengelolaananggaransekolah.Masyarakat dilibatkan dalam merangcang program,

terlibat aktif

dalamimplementasimaupunevaluasiuntukmendukungpeningkatankualitaspembelajaran”.

Dengan demikian tugas pokok dari kepala sekolah

harusdapatdipahamikarenakepalasekolahsebagaimanajermendapatkanwewenangdan

kekuasaan untukmengatur kepentingan sekolah.

Dalam implementasi Manajemen Berbasis Sekolah juga tidak lepasdari permasalahan-

permasalahan yang ada, di mana permasalahan

tersebutsangatvariatifyaitudaripermasalahanyangmudahsampaidenganpermasalahanyangsa

ngat vital.SebagaimanapendapatdariNurkolis(2005:142),yaitupihakterkait harus bekerja

lebih banyak daripada sebelumnya, kurang

efisien(dalamjangkapendekkarenasalahsatutujuanManajemenBerbasisSekolahadalahterjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

nya efisiensipendidikan),

kinerjasekolahyangtidakmerata,meningkatnyakebutuhanpengembanganstaf,terjadinyakebin

gungankarenaperandantanggungjawabbaru,kesulitandalammelakukankoordinasidan

masalah akuntabilitas.

Masalah lain yang muncul adalah otoritas pengambilan keputusan.Sekolah

menginginkan dimilikinya otoritas dalam pengambilan

keputusan,namunpemerintahpusatataudaerahseringkaliteteapmenginginkanotoritaskeputusa

n beradadi pihaknya.

Penghambatlainyangseringmunculadalahkurangnyapengetahuanberbagaipihaktentangba

gaimanaManajemenBerbasisSekolahbekerjadenganbaik.Jugamasalahkekuranganketerampi

lanuntukmengambilkeputusan,ketidakmampuandalamberkomunikasi,kurangnyakepercayaa

nantarpihak,ketidakjelasanperaturantentangketerlibatan masing-masing pihak, dan

keengganan para administrator danguru untuk memberikan kepercayaan kepada pihak lain

dalam mengambilkeputusan.

Permasalahan dalam Manajemen Berbasis Sekolah diperkuat jugadalam sebuah artikel

Tanoto Foundation (2018), yaitu mayoritas sekolahmengalami kesulitan dalam

melaksanakan Manajemen Berbasis

Sekolahini.Makadariitu,melaluiPelitaPendidikan,TanotoFoundationmemberikanpelatihan

ManajemenBerbasisSekolahuntukmembantu,mendorong serta mendampingi pelaksanaan

Manajemen Berbasis Sekolah.Pelatihan tersebut mempelajari tentang tugas pokok dan

fungsi masing-masingkomponenwargasekolah,peransertamasyarakat,kreativitas

menghimpunberbagaisumberdayadandana,sertatransparasidanakuntabilitaspublik.Dalamha

linidapatdilihatbahwapermasalahandalamimplementasiManajemenBerbasisSekolahterlihat

padatugaspokok, peran serta masyarakat, dan dana atau anggaran yang dimiliki

olehpihaksekolah.

Permasalahan dalam implementasi Manajemen Berbasis Sekolahjuga dapat dilihat dari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebuah kutipan wawancara yang dilakukan

olehTribunPekanbaru.com(2018)yangmewawancarisalahsatukepalasekolah di Pekanbaru

dalam acara Lokakarya Peran Kepala Sekolah

dalamManajemenBerbasisSekolah(MBS)diHotelAlphaPekanbarupada16-

19April2018denganpernyataansebagaiberikut“Daripelatihaninimengajarkansayabagaimana

menjadiseorangmanajeryangbisamengelola,mengembangkan,danmengevaluasiperformasu

mberdayayang dimiliki sekolah. Melalui lokakarya ini saya merasa sangat

terbantudalammelaksanakanfungsisayasebagaikepalaSekolah”.Denganmeninjau dari

pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa tugas pokok danfungsi masing-masing warga

sekolah masih menjadi permasalahan dalampengimplementasianManajemen Berbasis

Sekolah.

DenganmeninjaubeberapapendapatmengenaiimplementasiManajemen Berbasis Sekolah

dan permasalahannya di atas dapat

ditarikkesimpulanbahwaimplementasiManajemenBerbasisSekolahdapatberjalan dengan

efektif dan efesien apabila hubungan antarmanusia

dapatterjalindenganbaikyaitukepalasekolah,guru,pesertadidik,dan

pemangkukepentingandaripihakluar.Dankepalasekolahharusdapatmemahamijabatannyaseb

agai manajer dari sekolah.

.E. Temuan Penelitian Sebelumnya tentang Manajemen Berbasis Sekolah

Dalam penelitian sebelumnya tentangManajemen

BerbasisSekolahyangditulisolehMahdayeni(2016)menerangkanbahwaManajemenBerbasis

Sekolahadalahsalahbentukalternatifperbaikanmanajemensekolahyangmemberikankewenan

gandantanggungjawabyanglebihkepadasekolah,memberikanfleksibilitasataukeluwesankepa

dasekolahuntukmeningkatkanmutupendidikanatausekolahberdasarkan kepada kebijakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pendidikan nasional serta peraturanperundang-

undanganyangberlakulainnya.Denganotonomitersebut,sekolahdiberikankewenangandantan

ggungjawabuntukmengambilkeputusansesuaidengankebutuhan,kemampuan,dantuntutanse

kolah,masyarakatsertastakeholder yangada.

Dalampenelitiantersebutjugamembahastentangtujuan,penerapan Manajemen Berbasis

Sekolah di Indonesia, karakteristik secaraumum, dan implementasi Manajemen Berbasis

Sekolah. Tetapi

penelitiantersebutlebihterperincimenjelaskandalampenerapanManajemenBerbasisSekolah

diIndonesia.

Mahdayeni (2016) menuliskan bahwa Secarayuridis,

penerapanMBSdiIndonesiadijaminolehperaturanperundang-

undanganyangberlaku,yaituUndang-

undangNomor20Tahun2003tentangSistemPendidikanNasionalPasal5ayat(1),Undang-

UndangNomor25Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional Tahun 2000-2004

pada babVII tentang Bagian Program Pembangunan Bidang Pendidikan, khususnyasasaran

(3), Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44

Tahun2002tentangpembentukanDewanPendidikandanKomiteSekolah,KepmendiknasNom

or087tahun2004tentangStandarAkreditasiSekolah,khususnyatentangmanajemenberbasissek

olah,PeraturanPemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan,khususnyastandarpengelolaansekolah,yaitumanajemenberbasissekolah.

HaltersebutjugadiperkuatdalampenelitianyangditulisolehMurkan et al (2012)

mengemukakan bahwa Manajemen Berbasis

Sekolahtelahdiimplementasikandengancarayangberbedadanuntuktujuanberbeda.Bahkanko

nsepyanglebihmendasardari”sekolah”dan“memajemen” adalah berbeda, seperti

perbedaannya budaya dan nilai yangmelandasi upaya-upaya pembuat kebijakan dan

praktis. Akan tetapi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

alasanyangsamadiseluruhtempatdimanamanajemenberbasissekolahdiimplementasikanadala

hbahwaadanyapeningkatanotoritasdantanggungjawab di tingkat sekolah, tetapi masih

dalam kerangka kerja

yangditetapkandipusatuntukmemastikanbahwasatumaknasistemterpelihara. Satu implikasi

penting adalah bahwa para pemimpin sekolahharus memiliki kapasitas membuat keputusan

terhadap hal-hal signifikanterkaitoperasisekolahdanmengakui,mengambilunsur-

unsuryangditetapkandalam kerangkakerjapusatyangberlakudiseluruhsekolah.

ManajemenBerbasisSekolahdipandangsebagaialternatifdaripolaumumpengoperasiansek

olahyangselamainimemusatkanwewenangdikantorpusatdandaerah.ManajemenBerbasisSek

olahadalah strategi untuk meningkatkan pendidikan dengan

mendelegasikankewenanganpengambilankeputusanpentingdaripusatdandaerahketingkat

sekolah. Dengan demikian, Manajemen Berbasis Sekolah padadasarnya merupakan sistem

manajemen dimana sekolah merupakan

unitpengambilankeputusantentangpenyelenggaraanpendidikansecaramandiri.ManajemenB

erbasisSekolahmemberikankesempatanpengendalian lebih besar bagi kepala sekolah, guru,

murid dan orang

tuaatasprosespendidikandisekolahmereka.Dalampendekatanini,tanggungjawabpengambila

nkeputusantertentumengenaianggaran,kepegawaian dan kurikulum ditempatkan di tingkat

sekolah dan bukan ditingkat daerah, apalagipusat. Melalui keterlibatan guru, orang tua

dananggotamasyarakatlainnyadalamkeputusankeputusanpentingitu,Manajemen Berbasis

Sekolah dipandang dapat menciptakan lingkunganbelajaryangefektif bagiparamurid.

DalamjurnalpenelitianyangdilakukanolehAsbin(2017)menyampaikan peningkatan mutu

pendidikan di sekolah perlu didukungkemampuan manajerial para kepala sekolah. Sekolah

perlu berkembangmaju dari tahun ke tahun. Kerena itu, hubungan baik antar guru

perludiciptakanakanterjaliniklimdansuasanakerjayangkondusifdanmenyenangkan.Demikia

nhalnyapenataanpenampilanfisikdan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

manajemensekolahperludibinaagarsekolahmenjadilingkunganpendidikan yang dapat

menumbuhkan kreatifitas, disiplin, dan

semangatbelajarpesertadidik.DalamkerangkainilahdirasakanperlunyaimplementasiManaje

men BerbasisSekolah.

Untuk mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah

secaraefektifdanefisien,kepalasekolahperlumemilikipengetahuankepemimpinan,perencanaa

n,danpandanganluastentangsekolahdanpendidikan. Lebih lanjut lagi, kepala sekolah

dituntut untuk melakukanfungsinya sebagai menejer sekolah dalam meningkatkan proses

belajar-mengajar, dengan melakukan supervisi kelas, membina, dan memberikansaran-

saran positif kepada guru. Di samping itu, kepala sekolah juga harusmelakukan tukar

pikiran, sumbang saran, dan studi banding antarsekolahuntukmenyerapkiat-

kiatkepemimpinandarikepalasekolahyanglain.

Perwujudanpendidikanyangefektifdanefisien,hendaklahmewujudkan Manajemen

Berbasis Sekolah sebagai wujud dari

reformasipendidikan,sehinggakepalasekolah,guru,pesertadidikdanorangtuapesertadidikme

mpunyaiandilyangsangatpentinguntukmengawasijalannyaprosesbelajarmengajarpadalemba

gapendidikan.Dengandemikian,akanterjadisistemyangpositifsecarasentralisasidandesentrali

sasi.

PendapatyangberbedamengenaiManajemenBerbasisSekolahmenurutIsmail(2008)menya

mpaikanbahwaManajemenBerbasisSekolahdapatmenjadialternatifpeningkatanmutupendidi

kan.Karenaitu MBS sudah diterapkan di banyak negara. Apabila dicermati MBS yang

diterapkan di berbagai negara, pada intinya : (a) Prinsip desentralisasi, yaknipelimpahan

dan penyerahan wewenang kepada daerah dan sekolah untukmengelola pendidikannya

secara otonom dalam kerangka pengembanganpendidikansecaranasional;

(b)Pemberdayaansemuasumberdayapendidikan,termasukpartisipasidanpemberdayaanorang

tuadanmasyarakat untuk mengembangkan pendidikan; (c) Adanya dewan sekolah(komite)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sekolah yang mengorganisir penyediaan fasilitas dan

sumbanganpemikiransertapengawasandalampengelolaanpendidikan;

(d)MBSditerapkandenganmaksudutamauntukpeningkatanmutupendidikan.MBSdibeberapa

negaramunculkarenainisiatifdarimasyarakatdanorangtua,sedangkandiIndonesiainisiatifnyad

aripemerintah.ModelMBSyangidealadalahMBSdalamkonsepsistem,yakniadanyapemberda

yaan dan sinergi semua aspck pendidikan dan berbagai

sumberdayapendidikanpadatingkatsekolah,secaraefektifdanefisiendalamsatukesatuanyangu

tuhuntuk mencapaiproduktivitaspendidikan.

MeninjaudaribeberapatemuanpenelitiandiatasdapatditarikkesimpulanbahwaManajemen

BerbasisSekolahharusmendapatkandukungan penuh dari pemangku kepentingan luar

seperti komite sekolah,masyarakat, dan orang tua dari peserta didik, karena

pengimplementasianManajemen Berbasis Sekolah dapat berjalan efektif dan efisien

apabilahubunganantarmanusiaberjalandenganlancar.BerbedadenganpenerapanManajemen

BerbasisSekolahyangditerapkandiberbagai negara dimana Manajemen Berbasis Sekolah

muncul dengan inisiatif dariorang tua peserta didik dan masyarakat, sedangkan di

Indonesia munculkarenainisiatif dari pemerintah,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IIIKESIMPULANDANSARAN

.A. Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan maka penulis dapat menarik kesimpulan,antaralain:

.1.

ManajemenBerbasisSekolahadalahsuatupendekatandalamupayameningkatkanmutupen

didikanyangpengelolaansekolahsepenuhnyadiserahkankepadapihaksekolahgunamenen

tukansuatukebijakan-kebijakantertentuuntukmencapaitujuan-

tujuanpenyelenggaraanpendidikan dengan menjalin kerja sama antara sekolah,

masyarakat, danpemerintah. Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah adalah

meningkatkansemuakualitasdalampendidikandengancaramemandirikanataumemberike

wenanganpenuhkepadasekolahuntukmengelolasendiriseluruhkebutuhansekolahyangbe

rsangkutandenganpeningkatankualitaspendidikan sekolah.

.2.Manajemen Berbasis Sekolah mempunyai tujuh pilar yaitukurikulum danpembelajaran,

peserta didik pendidik dan tenaga kependidikan, sarana danprasarana, pembiayaan,

hubungan sekolah dan masyarakat,dan budayadanlingkungan sekolah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

.3. Karakeristik ManajemenBerbasis Sekolah dapat dilihat

dariorganisasisekolah,prosesbelajarmengajar,dansumberdayamanusiayangsemua

berjalandenganlancardansesuaidengankeputusanataukebijakansekolah

yangmenginginkanpeningkatan kualitaspendidikan.

.4. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah dapat berjalan dengan efektifdan efesien

apabila hubungan antar manusia dapat terjalin dengan baikyaitu kepala sekolah, guru,

peserta didik, dan pemangku kepentingan daripihak luar. Dan kepala sekolah harus

dapat memahami jabatannya sebagaimanajerdari sekolah.

.5. Manajemen Berbasis Sekolah harus mendapatkan dukungan penuh daripemangku

kepentingan luar seperti komite sekolah, masyarakat, dan orangtua dari peserta didik,

karena pengimplementasian Manajemen BerbasisSekolah dapat berjalan efektif dan

efisien apabila hubungan antarmanusiaberjalan dengan lancar. Berbeda dengan

penerapan Manajemen BerbasisSekolah yang diterapkan di berbagai negara di mana

Manajemen

BerbasisSekolahmunculdenganinisiatifdariorangtuapesertadidikdanmasyarakat,sedang

kandiIndonesiamunculkarenainisiatifdaripemerintah.

.B. Saran

Berdasarkan dari pemaparan pembahasan dan kesimpulan, maka terdapatbeberapasaran

mengenaiManajemen berbasisSekolah, antaralain :

.1.

PemerintahharuslebihgiatlagiuntukmelakukansosialisasitentangManajemenBerbasisSe

kolahkepadakepalasekolah,karenakepalasekolahmasihbelummemahamitentangtugaspo

kokkepalasekolahsebagaimanajersekolahyangmempunyaiwewenangdankekuasaan

untuk mengelola sendiri sekolah tersebut dengan keterlibatan masyarakatumum untuk

bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan agar dalampengimplementasian

Manajemen Berbasis Sekolah dapat berjalan sesuaiharapan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

.2.

Kepalasekolahharusmemberikanpemahamanlebihtentangtanggungjawabkepadaseluruh

penghunisekolahagardapatmelakukantugasdenganbaik dalammengimplementasikan

ManajemenBerbasis Sekolah,

.3. Pihaksekolahharuslebihmelakukanpendekatankepadapemangkukepentingan di luar

sekolah agar dapat membantu dan saling

bekerjasamamencapaitujuansekolah,karenahaltersebutmerupakanbagiandaripengimple

mentasianManajemen Berbasis Sekolah.

.C. Keterbatasan

Berdasarkanuraiandilatarbelakangdanhasilpembahasan,makadapatdisampaikanbeberap

aketerbatasanmakalah inisebagaiberikut:

.1. MakalahinihanyabersifatgambaranumumdanteoritistentangManajemenBerbasis

Sekolah.

.2. Materiyangdisajikantidakcukupmendalam,jadimasihbisadikembangkan lagi materi

tentang Manajemen Berbasis Sekolah yanglebihspesifik


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTARPUSTAKA

Aritonang, I. 2018. Peran Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalamPeningkatan Mutu


Pendidikan. [Online]. Tersedia:https://www.tanotofoundation.org/tanoto-
foundation-blog/id/2018/01/23/peran-manajemen-berbasis-sekolah-mbs-dalam-
peningkatan-mutu-pendidikan/[15Juli 2018]
Berlian,I.2013.ManajemenBerbasisSekolahMenujuSekolahBerprestasi.Jakarta:Erlangga.
Ismail, F. 2008. Manajemen Berbasis Sekolah Solusi Peningkatan KualitasPendidikan.
[Online], Vol 2, No 2. Tersedia:
http://journal.iain-manado.ac.id/index.php/JII/article/view/541/448 [15Juli2018]
Harismanto. 2018. Segera Terapkan Konsep MBS, Ini Persiapan Kepala Sekolah di5
Kabupaten di Riau. [Online], Tribunpekanbaru.com.
Tersedia:http://pekanbaru.tribunnews.com/2018/04/17/segera-terapkan-konsep-
mbs-ini-persiapan-kepala-sekolah-di-5-kabupaten-di-riau.[15Juli2018]
Haryadi, M. 2017. Jamin Keberhasilan Belajar Siswa dengan Transparansi
danPartisipasi Masyarakat. [Online]. Tribunnews.com.
Tersedia:http://www.tribunnews.com/tribunners/2017/05/06/jamin-keberhasilan-
belajar-siswa-dengan-transparansi-dan-partisipasi-masyarakat [28Juli2018]
Hasbullah, M. 2015. KebijakanPendidikan Dalam Perspektif Teori, Aplikasi,
danKondisiObjektifPendidikandiIndonesia. Jakarta:PT.RajagrafindoPersada.
Kompri. 2014. Manajemen Sekolah Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta
cv.Mahdayeni.(2016).Manajemen BerbasisSekolah. [On-line]. Tersedia:http://ejournal.stai-
muarabulian.ac.id/index.php/Attasyrih/article/view/6/4[27April 2018]

Mulyasa, E. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.


Sutarto, M., Darmansyah dan Warsono, S. (2012). Manajemen Berbasis Sekola.[Online],
Vol 13, halaman 343. Tersedia:
http://journal.iain-manado.ac.id/index.php/JII/article/view/541/448[ 27 April2018]
Nugroho, R. dan Tilaar, H.A.R. 2008. Kebijakan Pendidikan. Yogyakarta:PustakaPelajar.
Nurkolis.2003.
ManajemenBerbasisSekolah(Teori,Model,danAplikasi).Jakarta:PT.Grasindo.
Pasaribu, A. 2017. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah DalamPencapaian
Tujuan Pendidikan Nasional di Madrasah. [Online], JurnalEduTech Vol. 3 No. 1.
Tersedia:https://media.neliti.com/media/publications/54598-ID-implementasi-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

manajemen-berbasis-sekolah.pdf[15 Juli 2018]

Suardi, Moh. 2016. Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Indeks.

Suparlan.2013.ManajemenBerbasisSekolahDariTeoriSampaiPraktik.Jakarta:BumiAksara.
Triwiyanto, T. 2014. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

https://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf“UNDANG-
UNDANGREPUBLIKINDONESIA
NOMOR20TAHUN2003TENTANGSISTEMPENDIDIKAN NASIONAL” Diakses
Pada 17 Februari 2018 pukul 20.35WIB
Triwiyanto, T. (2015).TujuhPilarManajemenBerbasisSekolah.[On-
line].Tersedia:https://mbscenter.or.id/site/page/id/376/page_action/viewdetail[27
April 2018]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Anda mungkin juga menyukai