Makalah DPQ Kel - 6
Makalah DPQ Kel - 6
HADITS
Disusun oleh:
Ibnu Fathin Ad-dzikro 221410036
Ikhsan Fajar Mualim 221410054
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah “Teknik Penerjemahan Fi’il”
Solawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad
saw. yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur'an dan sunah untuk
keselamatan umat di dunia. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Abdul Khaliq, MA. selaku dosen pembimbing mata
kuliah Dasar-dasar penerjemah Al-quran Dan Hadits yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentu tidak luput dari kesalahan maupun
kekurangan dan juga kesalahan baik berupa kesalahan bahasa penuturan maupun
kurang lengkapnya sumber dan juga informasi yangt dituturkan. Kami harap,
makalah ini dapat menjadi jembatan pemahaman untuk kita semua agar menjadi
lebih baik secara keilmuan dan juga akhlak. Amin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………......iii
BAB I………………………………………………………………………...1
A.Latar Belakang………………………………………………….....1
B.Rumusan Masalah………………………………………….……...2
C.Tujuan Masalah………………………………………….………...2
BAB II………………………………………………………………………..3
A.Fi’il Ttsulasi Mujarrod………………………………………….…3
BAB III……………………………………………………………………...12
A.Kesimpulan……………………………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Al-Quran merupakan kitab suci yang diturunkan kepada umat Islam sebagai
pedoman hidup. Al-Quran menurut para ulama adalah kalam Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dalam mutawatir yang ditulis
dalam mushaf di awal surat Al-Fatihah dan di akhir surat An-Nas dan membacanya
adalah ibadah. Al-Quran juga merupakan mukjizat yang tidak akan pudar seiring
berjalannya waktu dan isinya akan relevan di segala waktu dan tempat.
Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab, seperti yang difirmankan Allah SWT
dalam Al-quran yang berbnyi
اَّنۤا َاۡن َز ۡل ٰن ُه ُقۡر ٰء ًنا َعَر ِبًّيا َّلَعَّلُك ۡم َتۡع ِق ُلۡو َن
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Kitab Suci) berupa Al-
Qur’an berbahasa Arab agar kamu mengerti” (Qs. Yusuf : 2)
Al-Quran memang diturunkan sebagai petunjuk dan pedoman hidup umat
Islam, namun tidak semua umat Islam di dunia memahami bahasa Arab, sehingga
dalam hal ini, Menerjemahkan Al-Quran dari bahasa Arab ke bahasa lain sangatlah
penting. agar umat Islam non-Arab dapat memahami makna ayat-ayat Al-Quran.
Untuk menerjemahkan Al-Quran, seorang penerjemah harus menguasai
banyak keterampilan agar tidak terjadi kesalahan penerjemahan, salah satunya
adalah keterampilan bahasa Arab yang mantap. Dan salah satu keterampilan bahasa
Arab yang wajib dikuasai adalah bagaimana menerjemahkan Fi'il dalam Al-Qur'an.
Makalah ini akan menjelaskan bagaimana menerjemahkan Fi'il dalam Al-Qur'an.
iv
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. F i’ il Tsulâtsî Mujarrad
Fi’il Tsulasi Mujarrod adalah setiap kata kerja yang huruf asalnya ada 3
huruf, dan tidak ada huruf tambahan padanya. Seperti fi’il dzahaba “ ”َذَه َب
tsulatsi mujarrad karena ia terdiri dari 3 huruf asli, yakni dzal “”ذ, ha’ “”ه, dan ba’
Contoh fi’il tsuasi mujarrad lainnya seperti kata kataba “ ( ”َك َتَبmenulis),
I
َنَص َر َيْنُصُر َفَعَل َيْف ُعُل
ِع
َض َر َب َيْض ِر ُب
II
َفَعَل َيْف ُل
III
َفَتَح َيْف َتُح َفَعَل َيْف َعُل
IV ِل ِع
َع َم َيْع َلُم َف َل َيْف َعُل
V
َحُسَن ْحَيُسُن َفُعَل َيْف ُعُل
VI ِس ِس ِع ِع
َح ُب ْحَي ُب َف َل َيْف ُل
“Aku menulis catatan-catatan penting di buku khusus”
ِم ِج
َه َذ ا َمْس ٌد َك ِبْيٌر َبْيَد َأَّنُه ْمَل ْحَيُس ْن َتْع ْيُر ُه
“Ini adalah masjid yang besar, hanya saja belum dikelola dengan baik”
1
(https://www.nahwushorof.id/search/label/Nahwu, diakses pada 20 oktober 2023,20.17)
vi
Pada contoh pertama, kata aktubu “ ”َأْك ُتُبadalah fi’il tsulatsi mujarrad (bab
1) berbentuk mudhari’ yang memuat dhamir mutakallim (orang pertama/pembicara)
dan hukumnya adalah muta’addi. Hal ini dapat kita lihat pada lafadz an-nushusha “
WAZAN MAUZUN
َتَف ْع َلَل َيَتَف ْع َلُل َتَف ْع ُلًال َتَد ْح َرَج َيَتَد ْح َرُج َتَد ْح ُر َج ًا
2
Anwar, Moch., Ilmu Sharaf / KH. Moch. Anwar, Bandung: Sinar Biru Algensindo, 1996
Hamid Abdul Manaf, Pengantar Ilmu Shorof, Nganjuk: Fathul Mubtadiin, 1993
vii
اْفَعْنَلَل َيْف َعْنِلل اْفِعْنالًال اْح َر َجْنَم ْحَيَر َجْنُم اْح ِر َجْناَم ًا
افَعَلَّل َيْف َعِلُّل اْفِعالًال اْقَش َعَّر َيْق َش ِعُّر اْقِش ْع َر اَر ًا
Contoh:
1.Wazan
َتَف ْع َل َلditambah ta’, seperti ( َت َد ْخ َرَجmenjadi terguling),
asalnya ( َدْخ َرَجtergulingkan).
ِا ِا
3.Wazan ْفَعَل َّلditambah hamzah kedua dan takrar lam fi'il, seperti ْقَش َعَّر
(sangat mengerut), awalnya ( َقْش َعَرmengerut).
Secara garis besar fi’il ruba’i mazid dibagi menjadi dua, yaitu:
1.Fi’il ruba’i mazid khumasi
2. Fi’il ruba’i mazid sudasi
Contoh: َجَتْلَبَب
Adapun huruf tambahan yang terdapat pada fi’il ruba’i mazid khumasi
hanya terdapat satu huruf saja, yaitu: ta’ berada di awal. Jadi bab yang disebut َباَب
الَّتَف ْع َلَل
4
3
Andika , ( https://www.san3kalongbm.com/p/about.html ,diakses pada 22 oktober 2023, 21:20)
4
Andika , ( https://www.san3kalongbm.com/p/about.html ,diakses pada 22 oktober 2023, 21:19)
viii
Pada bab ini, fi’il ruba'i mujarod yang diikuti wazan
َتَف ْع َل َلdengan
menambahkan huruf ta' di awal mempunyai dua faidah yaitu:
1.Menunjukkan arti muthawa’ah dari wazan َفْع َل َل, Contoh: َدْخ َر َج ْت اَحلَج َر
َفَتَد ْخ َرَجSaya mengglindingkan batu maka menggelindinglah batu itu.
2.Menunjukkan arti sama dengan arti mujarrodnya, Contoh: َتْألأل
1.Menunjukkan arti muthawa’ah dari lafadz yang ilhaq pada َدْخ َرَج,
Contoh: َج ْلَبْبُت َز ْي ًد ا َفَتَج ْلَبَبSaya pakaikan baju kurung pada zaed, maka zaed
berbaju kurunglah dia.
2. Menunjukkan faedah tasybih artinya fa’il menyerupai asal fi’il, Contoh: َتَش ْيَطَن
َعْمٌر وUmar berbuat seperti perbuatan syaetan.
Adapun fi’il tsulatsi mulhaq dengan َتَد ْخ َرَجjumlahnya ada 7 bab, yaitu:
َتَف ْع َلى َتَف ْع َيَل َتَف ْع َو َل َتَف ْيَعَل َمَتْف َعَل َتَف ْع َو َل َتَف ْع َلَل
Bab I
َتَف ْع َلَل
Pada bab ini ditandai dengan fi’il madhi yang terdapat lima huruf dengan
menambahkan huruf ta’ dipermulaan dan huruf yang sejenis dengan lam fi’il
akhirnya.
Contoh: َج ْلَبْبُت َز ْي ًد ا َفَتَج ْلَبَب Artinya: Aku pakaikan baju pada zaed, maka
berbajulah dia.
Bab II
َتَف ْو َعَل
ix
Sedangkan untuk bab kedua ini ditandai dengan fi’il madhi yang memuat lima huruf
dengan menambahkan huruf ta’ dipermulaan dan huruf wawu diantara fa’ dan ‘ain
fi’il.
Contoh: َج ْو َرُبُت َز ْي ًد ا َفَتَج ْو َرَب Artinya:Aku pakaikan kaos kaki pada zaed,
maka berkaos kakilah dia.
Bab III
َمَتْف َعَل
Bab yang ketiga ini ditandai dengan fi’il madhi yang memuat lima huruf dengan
menambahkan huruf ta’ dan mim dipermulaan fi’il.
Bab IV
َتَف ْيَعَل
Untuk bab yang keempat ini fi'il madhinya berjumlah lima hurufdengan tambahan
huruf ta' diawal fi'il dan huruf ya’ diantara fa’ dan ‘ain fi’il.
Contoh: َتَش ْيَطَن َز ْيٌد Artinya: Zaed melakukan perbuatan yang dimakruhkan.
Bab keenam dengan tanda yang berada pada fi’il madhi memiliki lima huruf dengan
menambahkan huruf ta’ diawal dan huruf ya’ diantara ‘ain dan lam fi’il. Dijelaskan
pada kitab kafawi halaman 37 bahwa bab ini menurut hasil istiqro’nya ulama’ tidak
ada maka dari itu sangat wajar kalau bab ini jarang sekali disinggung dalam kitab
syarah.5
Bab terakhir yakni ditandai dengan fi’il madhi yang mana fi'il tersebut memuat lima
huruf dengan menambahkan huruf ta’ dipermulaan dan huruf ya’ diakhirnya.
5
Andika , ( https://www.san3kalongbm.com/p/about.html ,diakses pada 22 oktober 2023, 21.22)
x
Contoh: ْلَق ى
َس ْلَق ْيُتُه َفَتَسArtinya: Saya menidurkan dengan terlentang, maka
tidurlah ia dengan terlentang.
1.Hamzah washol yang ada dipermulaan dan huruf nun setelah ‘ain fi’il ( َِاْفع
) ْنَلَل
2.Hamzah washol beserta tadl’if lam fi’ilnya ( ِا
) ْفَعَلَّل.
ِا
Bab I
ْفَعْنَلَل
ِا
Rubai mujarrod dipindah mengikuti wazan
ْفَعْنَلَلdengan menambahkan
hamzah washol dipermulaan dan huruf nun setelah ‘ain fi’il, mempunyai faidah:
muthawa’ah dari wazan
َفْع َلَل (ruba’i mulhaq).
ِال ِب
Contoh: َخ ْر ْمَجُت ا َل َفاْخ َر َجْنَمArtinya: Saya mengumpulkan unta maka
berkumpulah unta itu.
ِا
ْخ َر َجْنَم.Adapun
Fi’il Tsulatsi Mujarrod yang diilhaqkan (disamakan) pada
fi’il tsulatsi mujarod yang disamakan (diilhaqkan) dengan lafad ( ِاْخ َر َجْنَمruba’i mazid
sudasi) ini mempunyai dua bab, yaitu: ِاْفَعْنَل ِاْفَعْنَلى
َل
ِا
Bab I
ْفَعْنَلَل
ِا
Fi’il tsulatsi diilhaqkan (disamakan) pada ْخ َر َجْنَم dengan menambahkan huruf
hamzah washol dan huruf nun setelah ‘ain fi’il serta tadl’if lam fi’ilnya, mempunyai
faedah mutowa’ah dari fi’il lazim.
6
Andika , ( https://www.san3kalongbm.com/p/about.html ,diakses pada 22 oktober 2023, 21.24)
xi
ِا
Contoh:
َز ْيٌد ْقَعْنَس َس Artinya: Zaed sangat mengedek
Didalam kitab Talhis pada halaman 49 dijelaskan bahwa bab ini selain
ِا
berfaedah mutowa’ah juga berfaedah mubalaghoh. Lafadz
ْقَعْنَس َسdengan ziadah
(tambahan) hamzah dan nun berfaedah mutowa’ah dan mubalaghoh sebagaimana
ِا
dalam ْخ َر َجْنَم, sedangkan tadl’if berfaedah ilhaq.
Bab II ِاْفَعْنَلى
ِا
Fi’il tsulatsi diilhaqkan (disamakan) pada ْخ َر َجْنَمdengan menambahkan huruf
hamzah washol dipermulaan, huruf nun setelah ‘ain fi’il dan huruf ya’ diakhir
kalimah, mempunyai faedah mutowa’ah dari fi’il lazim ()َفْع َلى
ِا
Contoh: ْس َلْنَق ى َز ْيٌد Artinya: Zaed tidur dengan terlentang.
ِا
Bab III
ْفَعَلّل
ِا
Fi’il rubai mujarrod dipindah ikut wazan ْفَعَلَّلdengan menambahkan hamzah washol
dipermulaan dan tadl’if lam fi’ilnya, mempunyai faidah: memubalaghahkan makna
fi’il lazim.
ِا
Contoh: ْقَش َعَّر اِجْلْلُد Artinya: Kulit itu sangat mengerut.
7
Tatung Mustari, (https://hahuwa.blogspot.com/p/tentang.html ,diakses pada 22 oktober 2023,21.27)
xii
ِم
“Amir memberi makanan kepada Ahmad” َأْع َطى َعا ٌر َأَمْحَد َطَعاًم
Ketiga fi’il di atas termasuk fi’il ma’lum karena terdapat fa’ilnya.
“Manusia diciptakan dalam keadaan lemah” ُخ ِلَق اِإْل ْنَس اُن َض ِعْيًف ا
9
Tatung Mustari, (https://hahuwa.blogspot.com/p/tentang.html ,diakses pada 22 oktober 2023,21.30)
xiii
Fi’il madhi ajwaf atau yang ain fi’ilnya huruf illat maka ain fi’ilnya diganti menjadi
ya’ sukun dan dikasrahkan huruf sebelum ya’. Contoh:
ِق
َقاَل ← ْيَل
َز اَد← ِز ْيَد
Fi’il mudhari’ menjadi mabni majhul dengan didhammahkan huruf pertamanya dan
difathahkan huruf kedua terakhir. Contoh:
َّل
Al-Baqarah: 24 َفاَّتُقوا الَّناَر ا يِت َو ُقوُدَه ا الَّناُس
ِع ِل ِف ِحْل
َو ا َج اَر ُة ُأ َّد ْت ْلَك ا ِر يَن
Al-Ikhlash: 3 ْمَل َيِلْد َو ْمَل ُيوَلْد
يَُق ِّل الّٰل ُه اَّلْي الَّنَه اَۗر ِاَّن ْيِف ٰذ ِلَك َلِعْب ًة ُاِّلوىِل اَاْلْبَص اِر
َر َل َو ُب
xiv
●Terjemahan kemenag:” Allah terus mengganti malam yang gelap dengan siang
yang cerah, menghasilkan panas dan dingin. Dalam hal ini, orang-orang yang hati
dan pikiran mereka tajam pasti akan menemukan pelajaran berharga tentang
kekuatan dan anugerah Allah.10
●Terjemahan UII Gus Baha: “Allah juga memutarkan malan dan siang ,sungguh
semua itu merupakan pelajaran bagi yang mempunyai penglihatan cerdik
●Terjemahan Jalalain : “Dan Allah menciptakan segala jenis hewan yaitu makhluk
hidup dari air khusus sperma sehingga sebagian dari hewan tersebut berjalan dengan
perutnya) seperti ulat bulu dan lainnya dan ada pula yang berjalan dengan dua kaki)
seperti manusia dan burung sementara sebagian lagi berjalan berkaki empat seperti
binatang liar dan ternak. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki, sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fi’il Tsulasi Mujarrod adalah setiap kata kerja yang huruf asalnya ada 3 huruf, dan
tidak ada huruf tambahan padanya.
11
https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-24-an-nur/ayat-45 ,diakses pada 22 oktober2023,21:34
xvi
Fi’il Ruba’i Mazid ialah kalimah yang fi’il madzinya memuat huruf lebih dari
empat huruf, dengan rincian yang empat berupa huruf asal sedang yang lain berupa
huruf tambahaan. Adapun huruf tambahan tersebut berupa; hamzah qotho’, tadl’if
dan alif.
Fi’il Khumasi Mazid adalah kalimat fi’il madhi yang terdiri dari lima huruf, empat
berupa huruf asal dan yang satu huruf berupa huruf ziyadah atau tambahan.
Fi’il Sudasi Mazid adalah kalimah yang fi’il madhinya memiliki enam huruf,
diantaranya empat berupa huruf asal dan yang dua berupa huruf tambahan atau
ziyadah.\
Fi’il mabni ma’lum adalah fi’il yang disebutkan fa’ilnya atau bisa disebut kata kerja
aktif dalam bahasa Arab.
Fi’il Mabni Majhul adalah fi'il yang dibuang fa'ilnya, dan maf'ul bih menempati fa'il,
yang disebut naibul fa'il atau kata kerja pasif.
DAFTAR PUSTAKA
xvii
https://www.nahwushorof.id/search/label/Nahwu
https://www.san3kalongbm.com/2022/02/pengertian-fiil-rubai-mazid-khumasi-
dan.html
https://hahuwa.blogspot.com/2020/03/contoh-fiil-mabni-majhul-dan-malum-di.html
https://quranhadits.com/quran/24-an-nur/an-nur-ayat-44/ ,
]https://tafsir.learn-quran.co/id/surat-24-an-nur/ayat-45 ,
xviii