Disusun oleh:
Kelompok 10 R2 – TMP1107
Dosen :
SEKOLAH VOKASI
2023
BAB I
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
1.3. Pemupukan
1.4. Penyiangan
Menyiang adalah mencabuti rumput, semak, dan sebagainya yang berfungsi
untuk membersihkan dari gulma atau tanaman lain selain tanaman inti. Penyiangan
bertujuan untuk membersihkan tanaman yang sakit, mengurangi - persaingan
penyerapan hara, mengurangi hambatan produksi anakan dan mengurangi persaingan
penetrasi sinar matahari. Tanaman yang ditumbuhkan harus mendapatkan semua nutrisi
dan air yang diberikan oleh petani agar mampu menghasilkan secara optimal Penyiangan
dilakukan sesegera mungkin, yakni ketika rumput dan gulma masih muda, sehingga
kompetisi pengambilan air dan zat-zat hara dapat dicegah seawal mungkin. Selain itu,
penyiangan yang dilakukan pada saat rumput dan gulma masih muda juga mencegah
kerusakan akar tanaman jagung (Bambang Cahyono, 2008). Menurut Mercado (1979),
salah satu faktor yang mempengaruhi periode kritis tanaman akibat persaingan gulma
adalah cara budidaya tanaman. Kegiatan pembersihan/penyiangan ini dilakukan agar
tidak mengganggu tanaman jagung karena tanaman lain, seperti rumputan dan gulma,
dapat menyebarkan penyakit. Terutama menyebarkan penyakit yang biasa diderita
tanaman jagung (Eriyadi Budiman, 2014).
Penyiangan gulma dapat mengurangi persaingan unsur hara tanah serta cahaya
matahari pada tanaman budi daya. Menurut Fadhly (2007), selain jenis gulma,
persaingan antara tanaman dan gulma perlu pula dipahami, terutama dalam kaitan
dengan waktu pengendalian yang tepat. Penyiangan gulma merupakan cara pengendalian
yang sangat praktis, aman dan efisien dan terutama murah jika diterapkan pada suatu
area yang tidak begitu luas dan di daerah yang cukup banyak tenaga kerja. Pemilihan
waktu penyiangan yang tepat akan mengurangi jumlah gulma yang tumbuh serta dapat
mempersingkat masa persaingan, dalam siklus hidup tumbuhan tidak semua fase
pertumbuhan suatu tanaman budi daya peka terhadap kompetisi dari pada gulma
(Moenandir, 2010).
Menurut penelitian Sueprapto dan Marzuki (2005) mengatakan bahwa pengendalian
gulma secara praktis dilakukan dengan mengunakan penyiangan. Penyiangan merupakan
cara pengendalian yang sangat praktis, aman dan efisien dan terutama murah jika
diterapkan pada suatu area yang tidak begitu luas dan di daerah yang cukup banyak
tenaga kerja. Purba dkk. (2017) mengatakan pengendalian harus dilakukan pada waktu
yang tepat, sehingga biaya, waktu, dan tenaga dapat lebih hemat. Penentuan periode
kritis dilakukan untuk mengurangi penurunan hasil akibat gulma serta mengetahui saat
yang tepat untuk melakukan pengendalian. Menurut Zimdahl (2004) periode kritis
tanaman terjadi pada 25% sampai 33% pertama dari siklus hidup tanaman.
1.4. Pembumbunan
Pembumbunan bertujuan untuk menciptakan lingkungan akar yang lebih baik, agar
tanaman tumbuh kokoh dan tidak mudah rebah. Pembumbunan juga berfungsi untuk
mengatasi tanah yang terlalu banyak air dan sekaligus memperbaiki drainase.
Pembumbunan dilakukan bersamaan waktu penyiangan I pada 14 hst menggunakan
cangkul atau dengan mesin pembuat alur (Sarnis, 2016). Pembumbunan pada tanaman
jagung dilakukan untuk penutup akar sekunder yang memberikan tambahan topangan
untuk tumbuh tegak dan membantu menyerap unsur hara. Pembumbunan dilakukan
bersamaan dengan penyiangan.
BAB III
Metode Percobaan
Alat :
1. Kored
2. Cangkul
3. Gembor
Bahan :
3.2. Metode
1. Lakukan penyiangan terhadap tanaman jagung manis, pastikan seluruh gulma
tercabut hingga ke akar akar nya.
2. Buatlah larikan dengan jarak 5cm dari tanaman pada masing masing baris tanam
jagung manis
3. Bagi pupuk urea menjadi 3 bagian dengan jumlah yang sama rata untuk masing
masing larikan
4. Lakukan pemupukan dengan cara menabur pupuk urea pada tiap larikan
5. Setelah proses pemupukan selesai, tutup kembali larikan
6. Lakukan kagiatan pembumbunan pada tiap baris tanaman jagung
7. Siram tanaman jagung manis menggunakan air dengan gembor
8. Semprotkan insektisida pada lahan untuk mencegah serangan gulma
BAB IV
Pada percobaaan minus one test dengan perlakuan L-Ca, tumbuhan jagung yang
telah ditanam, 4mst harus melalui penyiangan dan pembumbunan agar tanaman jagung
manis dapat tumbuh dengan optimal.
Penyiangan dilakukan karena pada lahan tanaman jagung manis mengalami serangan
gulma. Dan, pembumbunan dilakukann agar tanaman tumbuh dengan kokoh dan tidak
mudah roboh.
Pemupukan bertujuan untuk memberi tambahan unsur hara pada tanah untuk
tanaman tebu dalam jumlah yang cukup dan berimbang. Dosis pupuk yang diberikan
pada 2MST yaitu hanya pupuk urea sebanyak 144gr pada tiap petak.
KESIMPULAN
Mustaqim, W.A. 2018. Hukum Minimum Liebig – Sebuah Ulasan dan Aplikasi
Dalam Biologi Kontemporer. Jurnal Bumi Lestari, 18 (1) : 28-32. \
Romadona, K. 2015. Uji Tanah dengan Cara Pemupukan Plus One Test dan
Mengidentifikasi Gejala Defisiensi Hara Pada Tanaman. Laporan
Praktikum. Institut Pertanian Bogor.
Tua, S. 20320. Gulma pada tanaman jagung dan cara pengendalian nya