Anda di halaman 1dari 14

HAKIKAT GURU DAN LATAR BELAKANG GURU PAI

DI INDONESIA

DOSEN PENGAMPUH:

Drs. Mario Kasduri, MA

DISUSUN OLEH:
Thewa Kesuma Ganda : (2101020164)
Habibi Halim Al-Fattah :
Shaiful Darmawan Sihotang :
Fathoni Khairil Mursyid :
Ryan Ardiansyah :
Teuku Ahmed Fadhel :

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
T.A 2023/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya Tugas Makalah tentang Hakikat guru dan latar belakang
guru PAI di Indonesia dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyelesaian tugas ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Harapan
saya, tugas Makalah tentang Hakikat guru dan latar belakang guru PAI di
Indonesia ini dapat menjadi media untuk melengkapi tugas pada mata kuliah
Profesi Keggururan dan tentunya, melalui ini saya dan ratusan mahasiswa lainnya
dapat mengerti dan memahami mengenai Penguraian Hakikat guru dan latar
belakang guru PAI di Indonesia. Akhir kata, saya menyadari tugas Makalah ini
masih banyak kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapakan demi kesempurnaan pada tugas-tugas berikutnya.

Medan, 02 November 2023

i
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu unsur penting dari proses kependidikan adalah guru. Di
pundak pendidikan terletak tanggung jawab yang amat besar dalam
mengantarkan peserta didik kearah tujuan pendidikan yang di cita-
citakan. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan kumpulan
kepribadian yang bersifat dinamis kearah suatu perubahan secara terus-
menerus, sebagai sasaran vital untuk membangun kebudayaan dan peradaban
umat manusia.Dalam hal ini, pendidik bertanggung jawab memenuhi
kebutuhan peserta didik, baik spiritual, intelektual, moral, etika, maupun
kebutuhan fisik peserta didik. Karena demikian pentingnya peserta didik
dalam proses pendidikan, selanjutnya dalam makalah ini kami
mencoba untuk memaparkan hal tersebut yang berkaitan dengan hakikat
pendidik dalam sudut pandang pendidikan Islam.Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah berhasil merubah wajah dunia
menjadi dunia tanpa batas. Akses kebutuhan manusia di zaman ini
dengan demikian menjadi serba mudah berkat bantuan teknologi
canggih. Walaupun demikian globalisasi juga menyisakan efek
negatif. Degradasi moral, individualisme dan adanya gejala
penyimpangan fungsi agama dalam kehidupan. untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut pastinya dibutuhkan orang untuk bisa
membentengi penerus-penerus bangsa. Guru pada saat sekarang dikenal
dengan istilah pendidik. Memiliki pesan dalam dunia pendidikan.
Menjadi pendidik profesional merupakan aktifitas yang sangat mulia.
Seorang pendidik tidak sekedar mencerdaskan peserta didiknya dalam
bidang kognitif dan efektif belaka, namun juga psikomotoriknya. Artinya
seseorang anak didiktidak hanya dbekali dengan beragam intelektual dan
nilai nilai yang ada namun juga mengupayakan agar anaj didik bisa
mempraktikanya sebagai amal shalih. Maka tidak heran jika seorang guru

1
sering disebut dengan pahlawan tanpa tanda jasa. Akan tetapi pada
saat ini belum semua pendidik mampu merealisasikanya secara
keseluruhan.Dalam dunia pendidikan, guru merupakan faktor penting dan
utama, karena guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, terutama di sekolah,
untuk mencapai kedewasaan peserta didik, sehingga ia menjadi manusia
yang paripurna dan mengetahui tugas-tugasnya sebagai manusia. Dalam
arti khusus dapa dikatakan bahwa pada setiap diri guru terletak
tanggung jawab untuk membawa siswanya kearah kedewasaan atau taraf
kematangan tertentu.Guru memang menempati kedudukan yang
terhormat di masyarakat. Guru dapat dihormati oleh masyarakat karena
kewibawaannya, sehingga masyaarakat tidak meragukan figur guru.
Masyarakat percaya bahwa dengan adanya guru,maka dapat
mendidik dan membentuk kepribadian anak didik mereka dengan baik
agar mempunyai intelektualitas yang tinggi serta jiwa kepemimpinan yang
bertanggungjawab. Islam merupakan agama keselamatan. Agama yang
membahas bagimana hal baik atau hal buruk. Sedangkan guru atau
pendidik mempunyai peran penting dalam membentuk karakterdan
akhlakpeserta didik. Dalam dunia pendidikan berbasis islampun juga
memiliki peran yang sama.Maka dari itu kita perlu mengetahui siapakah guru,
apa tugas-tugasnya dan apasaja sifat-sifat sebagai guruyang mana kita akan
lihat dari sudut pandang pendidikan Islam.

2
2. Rumusan masalah
a)
b) Apa itu komposisi desain
c) Apa itu warna
d) Apa itu tipografi
e) Apa itu tata letak
f) Bagaimana cara menggali ide
3. Tujuan penulisan
a) Untuk mengetahui perinsip dan elemen desain
b) Untuk mengetahui komposisi desain
c) Untuk mengetahui warna
d) Untuk mengetahui tipografi
e) Untuk mengetahui tata letak
f) Untuk mengetahui cara menggali ide

3
BAB II

PEMBAHASAN
1. Prinsip Dan Elemen Desain
Prinsip dan elemen desain merupakan dasar dari setiap karya desain grafis
yang efektif:

Elemen Desain:
a) Garis: Penggunaan garis dalam desain grafis untuk menciptakan struktur,
gerakan, atau membagi ruang.
b) Bentuk: Bentuk-bentuk yang digunakan dalam desain, baik organik
maupun geometris, untuk menarik perhatian atau menciptakan
keseimbangan visual.
c) Warna: Pemilihan warna yang tepat untuk menciptakan suasana tertentu
atau menarik perhatian pada elemen tertentu dalam desain.
d) Tekstur: Penggunaan tekstur untuk menambah dimensi dan kedalaman
visual pada desain.
e) Ruang: Cara bagaimana ruang digunakan dalam desain untuk
menciptakan kesan tiga dimensi atau menarik perhatian pada elemen
tertentu.

Prinsip Desain:
a) Kesatuan: Menciptakan keseimbangan visual dengan memadukan
elemen-elemen desain sehingga terlihat serasi dan terintegrasi.
b) Keseimbangan: Mencapai keseimbangan visual antara elemen-elemen
yang berbeda melalui pengaturan simetris atau asimetris.
c) Kontras: Menggunakan perbedaan tajam antara elemen-elemen desain
untuk menarik perhatian dan menciptakan ketertarikan visual.
d) Penekanan: Mengarahkan perhatian pada elemen tertentu dalam desain
dengan membuatnya lebih menonjol atau berbeda dari elemen lainnya.

4
e) Ritme: Menciptakan pola atau perulangan elemen desain untuk
menciptakan gerakan visual yang menarik.

2. Komposisi Desain
Komposisi dalam desain grafis merujuk pada cara pengaturan elemen-elemen
visual untuk menciptakan keseimbangan, ritme, penekanan, dan kesatuan
yang harmonis:

Prinsip-Prinsip Komposisi:
a) Pola: Pengaturan yang diulang dari elemen-elemen desain yang
menciptakan kesan keteraturan dan kesinambungan visual.
b) Tata Letak: Penempatan elemen-elemen desain dalam hubungan satu
sama lain untuk menciptakan struktur visual yang menarik dan mudah
dipahami.
c) Proporsi: Hubungan antara ukuran, bentuk, dan posisi elemen-elemen
desain yang menciptakan keseimbangan visual yang sesuai.
d) Gerak: Penggunaan arah dan pengaturan elemen-elemen desain untuk
menciptakan kesan gerakan atau aliran visual yang menarik.
e) Kedalaman: Cara penggunaan elemen-elemen desain untuk menciptakan
ilusi kedalaman tiga dimensi dalam ruang dua dimensi.

Teknik-Teknik Komposisi:
a) Aturan Tiga: Menggunakan prinsip tiga bagian untuk mengatur elemen-
elemen desain secara simetris atau asimetris untuk menciptakan
keseimbangan yang menyenangkan secara visual.
b) Simetri dan Asimetri: Menggunakan kedua prinsip ini untuk menciptakan
tata letak yang harmonis atau menarik perhatian pada elemen kunci dalam
desain.
c) Kontras Skala: Menggunakan perbedaan skala elemen untuk menarik
perhatian pada elemen yang paling penting atau menarik dalam desain.

5
d) Penggunaan Ruang Negatif: Menggunakan ruang kosong di sekitar
elemen-elemen desain untuk menciptakan fokus atau kesan minimalis
yang kuat.
e) Dominasi Visual: Menentukan elemen utama dalam desain untuk menarik
perhatian dan memandu mata pembaca melalui komposisi secara
keseluruhan.
3. Warna
Warna memainkan peran yang sangat penting dalam desain grafis, karena
dapat mempengaruhi suasana hati, perasaan, dan persepsi pengguna terhadap
suatu karya:

Teori Warna:
a) Roda Warna: Penjelasan tentang roda warna dan bagaimana warna-warna
tersebut berhubungan satu sama lain dalam konteks desain grafis.
b) Suhu Warna: Penjelasan tentang bagaimana warna dapat menciptakan
perasaan hangat atau dingin, dan bagaimana ini dapat dimanfaatkan dalam
desain.
c) Ketajaman Warna: Pengenalan terhadap konsep warna tajam dan warna
redup, dan bagaimana penggunaan keduanya dapat menciptakan efek yang
berbeda dalam desain.

Psikologi Warna:
a) Asosiasi Emosional: Bagaimana warna dapat memicu respons emosional
tertentu dari pengguna, serta penggunaan warna dalam desain untuk
mencapai efek tertentu.
b) Budaya dan Warna: Bagaimana warna dapat memiliki arti yang berbeda
dalam budaya yang berbeda, dan bagaimana kesadaran akan konteks
budaya dapat memengaruhi pilihan warna dalam desain global.

Penerapan Warna dalam Desain Grafis:

6
a) Pemilihan Warna yang Tepat: Panduan tentang bagaimana memilih
warna yang tepat untuk mencapai tujuan desain tertentu, serta cara
menghindari penggunaan warna yang berlebihan atau tidak cocok.
b) Kombinasi Warna: Penjelasan tentang bagaimana menggabungkan warna
secara efektif untuk menciptakan harmoni visual yang menarik dalam
desain grafis.
c) Pola Warna: Penggunaan pola warna dalam desain untuk menciptakan
konsistensi visual dan branding yang kuat.
4. Tipografi
Tipografi adalah seni dan teknik pengaturan dan desain huruf yang
melibatkan pemilihan jenis huruf, ukuran, spasi, pengaturan, dan warna:

Prinsip-Prinsip Tipografi:
a) Keterbacaan: Panduan tentang bagaimana memilih jenis huruf yang tepat
dan memformat teks agar mudah dibaca.
b) Konsistensi: Pentingnya konsistensi dalam penggunaan jenis huruf,
ukuran, dan spasi dalam desain untuk menciptakan tampilan yang rapi dan
profesional.
c) Hirarki Visual: Bagaimana menggunakan ukuran, warna, dan gaya huruf
untuk membedakan elemen penting dan menetapkan hierarki informasi
yang jelas.

Aplikasi Tipografi dalam Desain Grafis:


a) Pemilihan Jenis Huruf: Panduan tentang memilih jenis huruf yang tepat
berdasarkan konteks desain dan pesan yang ingin disampaikan.
b) Pengaturan Teks: Teknik-teknik pengaturan teks yang efektif, termasuk
penggunaan spasi, paragraf, dan penekanan.
c) Kreativitas Tipografi: Bagaimana memanipulasi, memodifikasi, atau
menggabungkan jenis huruf untuk menciptakan desain tipografi yang unik
dan menarik.
5. Tata Letak

7
Tata letak (layout) dalam desain grafis merujuk pada cara pengaturan
elemen-elemen desain, teks, dan gambar dalam sebuah komposisi untuk
menciptakan keseimbangan visual yang menarik:

Prinsip-Prinsip Tata Letak:


1. Kesederhanaan: Menggunakan tata letak yang sederhana dan bersih
untuk memudahkan pembaca dalam memahami pesan yang disampaikan.
2. Konsistensi: Menerapkan konsistensi dalam tata letak untuk menciptakan
pola yang mudah diikuti oleh pembaca.
3. Kelanjutan Visual: Menciptakan kelanjutan visual yang lancar antara
elemen-elemen desain untuk memandu mata pembaca melalui konten
dengan mudah.
4. Ruang Negatif: Memanfaatkan ruang kosong (ruang negatif) secara
efektif untuk meningkatkan pemahaman dan penekanan terhadap elemen
penting dalam tata letak.
5. Hierarki Visual: Mengatur elemen-elemen desain sedemikian rupa
sehingga pembaca dapat mengenali hierarki informasi dengan jelas.

Teknik-Teknik Tata Letak:


1. Grid Desain: Penggunaan grid untuk mengatur elemen-elemen desain
secara teratur dan konsisten dalam tata letak.
2. Penggunaan Kolom: Membagi tata letak menjadi kolom untuk
meningkatkan struktur dan keteraturan visual.
3. Penggunaan Garis Panduan (Guides): Menggunakan garis panduan
untuk memastikan elemen-elemen desain ditempatkan dengan presisi dan
konsistensi yang tinggi.
4. Keseimbangan Simetris dan Asimetris: Menggunakan keseimbangan
simetris dan asimetris secara bijaksana untuk menciptakan tata letak yang
menarik secara visual.
5. Kontrol Visual dan Penekanan: Menggunakan kontras, warna, ukuran,
dan posisi untuk menekankan elemen kunci dalam tata letak.

8
6. Menggali Ide
Menggali ide merupakan langkah penting dalam proses kreatif desain
grafis. Ini melibatkan pencarian inspirasi, pengumpulan referensi, dan
pengembangan konsep yang akan menjadi dasar dari karya desain:

Proses Menggali Ide:


1. Penelitian dan Pemahaman: Mengumpulkan informasi terkait topik atau
proyek tertentu, dan memahami target audiens serta tujuan akhir dari
desain yang akan dibuat.
2. Brainstorming: Melakukan sesi diskusi atau perenungan secara intensif
untuk menghasilkan sebanyak mungkin gagasan dan konsep yang
berkaitan dengan proyek desain.
3. Analisis Kompetitif: Menganalisis karya desain sejenis atau pesaing di
industri yang sama untuk mendapatkan wawasan tentang tren terbaru dan
pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan dari pendekatan desain yang
telah ada.
4. Kolaborasi Tim: Berkolaborasi dengan anggota tim atau klien untuk
menggali berbagai sudut pandang dan ide-ide yang beragam, dan
memperkaya kualitas ide yang dihasilkan.

Sumber-Sumber Inspirasi:
1. Seni dan Desain: Meneliti karya seni dan desain dari berbagai periode
sejarah serta dari berbagai budaya sebagai sumber inspirasi.
2. Teknologi dan Inovasi: Mencari inspirasi dari teknologi terbaru, inovasi,
atau tren digital yang dapat diaplikasikan dalam desain grafis.
3. Alam dan Lingkungan: Menarik inspirasi dari alam, lingkungan sekitar,
atau unsur alam lainnya untuk menciptakan desain yang terinspirasi alam.
4. Budaya Populer: Menggali ide dari tren terkini dalam budaya populer,
mode, musik, film, dan media lainnya yang dapat diadaptasi dalam desain
grafis.

9
Pengembangan Konsep:
1. Penggambaran Ide: Mengubah ide menjadi konsep visual awal melalui
sketsa, gambaran, atau prototipe sederhana.
2. Eksplorasi Desain: Mengeksplorasi berbagai opsi desain yang berbeda
dan menguji cara-cara baru untuk menyampaikan pesan melalui visual.
3. Validasi Konsep: Menguji dan memvalidasi konsep desain dengan
audiens sasaran untuk memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan
tercapai dengan efektif.

10
BAB III

PENUTUP
1. Simpulan
Dari pembahasan diatas dapat difahami bahwasanya desain grafis
memiliki beberapa perinsip dan teori khusus dalam memahaminya. Dan juga
memiliki istilah-istilah khusus. Berikut adalah beberapa simpulan yang
dikutip dari isi makalah diatas:
1. Prinsip Dan Elemen Desain
Prinsip desain adalah: kesatuan, keseimbangan, kontras, penekanan,
ritme
Elemen desain adalah: garis, warna, bentuk, tekstur, ruang
2. Komposisi desain
Prinsip-Prinsip Komposisi: Pola, Tata, Letak, Proporsi, Gerak,
Kedalaman
Teknik-Teknik Komposisi: Aturan Tiga,Simetri dan Asimetri, Kontras
Skala, Penggunaan Ruang Negatif, Dominasi Visual
3. Warna
Teori Warna: Suhu WarnaKetajaman Warna
Psikologi Warna: Asosiasi Emosional, Budaya dan Warna
Penerapan Warna dalam Desain Grafis: Pemilihan Warna yang Tepat,
Kombinasi Warna, Pola Warna
4. Tipografi
Tipografi adalah seni dan teknik pengaturan dan desain huruf yang
melibatkan pemilihan jenis huruf, ukuran, spasi, pengaturan, dan warna.
5. Tata letak
Tata letak (layout) dalam desain grafis merujuk pada cara pengaturan
elemen-elemen desain, teks, dan gambar dalam sebuah komposisi untuk
menciptakan keseimbangan visual yang menarik.
6. Menggali ide

11
Menggali ide merupakan langkah penting dalam proses kreatif desain grafis.
Ini melibatkan pencarian inspirasi, pengumpulan referensi, dan
pengembangan konsep yang akan menjadi dasar dari karya desain.

DAFTAR PUSTAKA

Suyanto, Budi. "Dasar-Dasar Desain Grafis." Penerbit Andi, 2018.

Susanto, Denny. "Tipografi Modern: Panduan Praktis untuk Desainer Grafis."


Penerbit Pustaka Baru Press, 2019.

Kartika, Ahmad. "Desain Grafis: Prinsip dan Aplikasi." Penerbit Deepublish,


2020.

Santoso, Wahyu. "Desain Grafis Indonesia: Sejarah, Perkembangan, dan


Tantangan." Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia, 2017

Wijaya, Andi. "Tipografi: Konsep dan Aplikasi dalam Desain Grafis." Penerbit
Salemba, 2016.

Kusuma, Agus. "Desain Grafis Modern: Panduan Praktis untuk Pemula." Penerbit
Bhuana Ilmu Populer, 2018.

Prasetya, Rudi. "Seni Tipografi: Dasar-Dasar Desain Huruf." Penerbit Pustaka


Jaya, 2019.

Dewi, Rina. "Desain Grafis dan Media Sosial: Strategi Efektif untuk Pemasaran
Digital." Penerbit Buku Kita, 2020.

12

Anda mungkin juga menyukai