Anda di halaman 1dari 3

Tugas Refleksi

Pengajaran Berbantuan Komputer

Semester Ganjil 2020/2021

Nama/ NPM : Muhammad Aulia Adil/ 1906398591

Kelas : [Reg] Pengajaran Berbantuan Komputer (A)

Topik : Constructivism

Tanggal : Selasa, 13 Oktober 2020

Pemicu a. Ulasan atau ringkasan materi constructivism

Konstruktivisme adalah teori yang mengatakan bahwa pembelajaran manusia


merupakan sebuah usaha aktif untuk membangun makna terhadap dunia (Fritscher, 2020).
Untuk memahami istilah ini, ada baiknya kita melihat contohnya: anggap ada seorang
guru. Dia ingin menerapkan teori konstruktivisme. Untuk menerapkannya, dia berusaha
membuat para muridnya untuk berpikir dulu untuk mengerjakan suatu soal karena
dengan begitu, para muridnya akan melakukan usaha aktif. Hanya jika muridnya sudah
tidak mengerti saja baru kemudian guru tersebut menjelaskannya.

Sejarah konstruktivisme ini bisa dilacak dari karya Jean Piaget dan Lev Vygotsky dalam
penelitiannya tentang cognitive development (Weeger & Pacis, 2012). Mereka yakin
bahwa anak-anak mengembangkan ilmunya dengan usaha aktif dalam belajar. Piaget
menyebut karyanya sebagai cognitive constructivism sedangkan Vygotsky menyebut
karyanya sebagai social constructivism. Dalam cognitive constructivism, dijelaskan
bahwa seorang murid harus membentuk ilmu berdasarkan pengalaman pribadinya
sedangkan dalam social constructivism, dijelaskan bahwa seorang guru bertugas sebagai
fasilitator yang menjadi pemandu muridnya agar mereka tetap penasaran dan
bersemangat.

Salah satu hal yang mendukung teori konstruktivisme adalah teori social learning, yaitu
teori yang mengatakan bahwa orang-orang dapat belajar dengan memperhatikan
tindakan orang lain (Fryling et al., 2011). Untuk memahami teori ini, maka ada baiknya
saya memberikan contoh. Anggap ada seorang manusia dari suku terpencil yang
diberikan laptop. Karena dia tidak pernah melihat laptop seumur hidupnya, maka dia
bingung dengan laptop tersebut. Kemudian dia melihat seorang programmer yang
menyalakan laptop dengan menekan tombol on/off. Dia pun menirunya dan dengan
begitu dia telah belajar cara menyalakan laptop dengan menekan tombol on/off. Teori
ini dapat mendukung konstruktivisme karena seseorang dapat membangun
pengetahuannya dengan belajar dari orang lain.
Contoh penerapan teori konstruktivisme dalam pembelajaran adalah diadakannya
presentasi murid terhadap suatu materi. Seorang guru akan menjadi fasilitator yang akan
membimbing jalannya diskusi dan juga sebagai orang yang meluruskan jika ada
kesalahan. Karena seorang murid dipaksa untuk presentasi, maka mereka harus
mempersiapkan materi yang akan dibawakannya. Dalam proses persiapan presentasi,
murid tersebut diharapkan membaca dan kemudian menjadi penasaran terhadap topik
terkait. Proses persiapan pun memerlukan usaha yang mana merupakan dasar dari teori
konstruktivisme.

Implikasi dari constructivism adalah seperti diadakannya kurikulum 2013 dan adanya
aplikasi Duolingo. Pada kurikulum ini, murid-murid dipaksa untuk belajar dan kemudian
menyampaikannya kepada murid-murid yang lain. Untuk aplikasi Duolingo, para
usernya diharuskan mengerjakan soal-soal bahasa karena Duolingo merupakan aplikasi
untuk belajar bahasa. Akibat dari kurikulum 2013 dan aplikasi Duolingo adalah para
muridnya diharuskan untuk mengeluarkan usaha agar mereka dapat membangun
ilmunya.

Pemicu b. Pengaitan topik constructivism dengan pengetahuan yang telah ada, strategi,
capaian belajar, atau pengalaman sebelumnya.

1. Dengan pengetahuan yang telah ada: Saya dulu pernah nonton video youtube
yang berjudul the effort rule. Isinya adalah “semakin banyak usaha yang kamu
berikan, semakin terikat informasi tersebut”. Menurut saya the effort rule
tersebut bisa dihubungkan dengan konstruktivisme.
2. Dengan strategi yang telah ada: Saya akan mencoba untuk memberikan waktu
dan usaha yang lebih banyak kepada suatu hal agar hal tersebut dapat terus saya
ingat.
3. Dengan capaian belajar: Pada akhirnya suatu ilmu itu akan berguna jika
berhasil menyelesaikan masalah kita. Oleh karena itu, dengan konstruktivisme
ini, saya berharap dapat menguatkan ilmu saya sehingga banyak masalah dapat
saya selesaikan.
4. Dengan pengalaman sebelumnya: Pada saat SMA, saya sangat bergantung
pada seorang guru. Akan tetapi, sekarang saya mengerti bahwa saya sendiri
yang harus berusaha untuk mendapatkan ilmu dan tidak terlalu bergantung pada
guru.

Daftar Pustaka:

Fritscher, L. (2020, March 06). Are Phobias Just a Modern Day Social Construct? Retrieved
October 12, 2020, from https://www.verywellmind.com/constructivism-2671574
Weegar, M. A., & Pacis, D. (2012). A Comparison of Two Theories of Learning, Behaviorism
and Constructivism as applied to Face-to-Face and Online Learning. E-Leader.
doi:https://www.g-casa.com/conferences/manila/papers/Weegar.pdf

Fryling, M. J., Johnston, C., & Hayes, L. J. (2011). Understanding Observational Learning: An
Interbehavioral Approach. The Analysis of Verbal Behavior, 27(1), 191-203.
doi:10.1007/bf03393102

Anda mungkin juga menyukai