Anda di halaman 1dari 46

MAKALAH

LARUTAN, UNSUR, DAN SENYAWA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IPA MI

Dosen Pengampu: M. Suwignyo Prayogo, M. Pd. I.

Disusun oleh kelompok 2:

1. Lisa Uminurjanah (T20184087)


2. Mohamad Saifudin Ihsan (T20184103)
3. Nova Ulif Fuadiyah (T20184109)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

MARET 2020

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah IPA
MI dengan judul “Larutan, Unsur, dan Senyawa” dengan tepat waktu. Shalawat
serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk keselamatan
kita di dunia dan akhirat.

Selanjutnya kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak M. Suwignyo


Prayogo, M. Pd. I, selaku dosen pengampu. Serta ucapan terimakasih kami
sampaikan kepada seluruh pihak yang telah memberikan bimbingan, maupun
pendapat dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan


makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung
agar kami dapat melakukan perbaikan pada penulisan makalah-makalah yang
akan datang.

Jember, 14 Maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep, Ciri-Ciri, dan Sifat dari Larutan, Unsur, dan Senyawa.............6
B. Klasifikasi dan Perubahan dari Larutan, Unsur, dan Senyawa................8
C. Konsep Larutan Beserta Contoh dan Manfaatnya.................................12
D. Konsep Unsur Beserta Contoh dan Manfaatnya....................................17
E. Konsep Senyawa Beserta Contoh dan Manfaatnya...............................19
F. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bahan dan Kegunaannya dalam kehidupan
sehari-Hari.............................................................................................20
G. Memahami Isi Kandungan Surah dalam Al-Quran...............................23
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................37
B. Saran......................................................................................................37
SOAL-SOAL DAN PEMBAHASAN...................................................................39
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................46

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kimia adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari tentang susunan,
struktur, sifat, dan perubahan materi. Ilmu kimia meliputi topik-topik seperti
sifat-sifat atom, cara atom membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan
senyawa kimia, interaksi zat-zat melalui gaya antarmolekul yang
menghasilkan sifat-sifat umum dari materi, dan interaksi antar zat melalui
reaksi kimia untuk membentuk zat-zat yang berbeda.
Di makalah ini, kami akan membahas tentang larutan, unsur, dan senyawa.
Termasuk di dalamnya ada karakteristik, sifat-sifatnya, klasifikasinya,
contoh, dan penggunaan di kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep, ciri-ciri, dan sifat dari larutan, unsur, dan senyawa?
2. Bagaimana klasifikasi dan perubahan dari larutan, unsur, dan senyawa?
3. Bagaimana konsep larutan beserta contoh dan manfaatnya?
4. Bagaimana konsep unsur beserta contoh dan manfaatnya?
5. Bagaimana konsep senyawa beserta contoh dan manfaatnya?
6. Bagaimana identifikasi sifat-sifat bahan dan kegunaannya dalam
kehidupan sehari-hari?
7. Bagaimana isi kandungan surah dalam al-quran terkait dengan larutan,
unsur, dan senyawa?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep, ciri-ciri, dan sifat dari larutan, unsur, dan
senyawa.
2. Untuk mengetahui klasifikasi dan perubahan dari larutan, unsur, dan
senyawa.
3. Untuk mengetahui konsep larutan beserta contoh dan manfaatnya.

4
4. Untuk mengetahui konsep unsur beserta contoh dan manfaatnya.
5. Untuk mengetahui konsep senyawa beserta contoh dan manfaatnya.
6. Untuk mengetahui identifikasi sifat-sifat bahan dan kegunaannya
dalam kehidupan sehari-hari.
7. Untuk mengetahui isi kandungan surah dalam al-quran terkait dengan
larutan, unsur, dan senyawa.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep, Ciri-Ciri, dan Sifat dari Larutan, Unsur, dan Senyawa


1. Larutan
a. Definisi
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang
saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat
dibedakan lagi secara fisik. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering
mendengar tentang larutan. Misalnya saja di dalam tubuh kita yang
sebagian besar terdapat cairan yang merupakan komponen dari
larutan. Dan berbagai jenis larutan yang lainnya.1
b. Ciri-Ciri
Larutan biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Bersifat homogen
2. Ukuran partikel < 10-7 cm (1nm)
3. Terdiri dari satu fase
4. Bersifat Stabil
5. Tidak dapat disaring
c. Sifat
Sifat fisik larutan pada umumnya terbagi menjadi 3 Yaitu:
1. Sifat koligatif. tergantung pada jumlah partikel dalam larutan
2. Sifat aditif. tergantung pada atom total dalam molekul atau pada
jumlah sifat konstituen dalam larutan,
3. Sifat konstitutif, tergantung pada atom penyusun molekuk (pada
jenis atom dan jumlah atom).2
2. Unsur
a. Definisi

1
Irvan Permana, Kimia, (Jakarta: PT. Intan Pariwara, 2009), 94.
2
Aris Kurniawan, Pengertian Larutan dan Kelarutan dalam Kimia Beserta Contohnya,
https://www.gurupendidikan.co.id/larutan-dan-kelarutan/, (diakases pada 18 Maret 2020).

6
Sebagian unsur terbentuk bersamaan dengan terbentuknya
alam semesta ini. Sudah sejak dahulu para ahli kimia berusaha
mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat, agar
unsur-unsur tersebut mudah dipelajari. Unsur adalah zat tunggal
yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana
dengan cara kimia.3
b. Ciri-Ciri
1. Merupakan zat tunggal.
2. Tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana.
3. Terdiri atas satu jenis komponen penyusun.
c. Sifat
Unsur-unsur kimia dapat dibedakan berdasarkan sifatnya. Mereka
adalah unsur logam dan nonlogam. Unsur logam mempunyai ciri-ciri
khusus, yaitu berwujud padat, dapat menghantarkan arus listrik,
mempunyai titik didih/ leleh yang tinggi, dan dapat ditempah.
Sedangkan unsur non-logam memiliki ciri-ciri khusus, yaitu
berwujud padat/ cair/ gas, tidak dapat menghantarkan arus listrik,
titik didih dan lelehnya rendah, tidak dapat ditempah atau dibentuk.

3. Senyawa
a. Definisi
Senyawa adalah suatu zat tunggal yang masih bisa diuaraikan
menjadi dua unsur atau lebih. Senyawa mempunyai beberapa unsur
yang saling bergabung secara kimiawi, sehingga lambang senyawa
terdiri dari beberapa lambang unsur. Analisis untuk menemukan
unsur-unsur penyusun suatu senyawa yang biasa disebut dengan
analisis kualitatif, sedangkan jika analisis menemukan perbandingan
setiap jumlah unsur dalam senyawa disebut dengan analisis
kuantitatif.
b. Ciri-Ciri

3
Arifatun Anifah S., Kimia, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2009), 19.

7
1. Merupakan zat tunggal.
2. Dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana.
3. Tersusun dari dua komponen atau lebih.
4. Perbandingan massa zat penyusunannya tetap.
c. Sifat
1) Senyawa bisa terbentuk melalui proses reaksi kimia
2) Komponen penyusun yang ada pada senyawa memiliki suatu
perbandingan tertentu yang sifatnya tetap.
3) Senyawa tidak dapat dipisahkan dengan komponen
penyusunnya kembali dengan melalui reaksi fisika.
4) Senyawa dapat dikategorikan sebagai senyawa zat tunggal.
5) Senyawa memiliki sifat-sifat tertentu yang berbeda dengan
unsur-unsur pembentuknya.

B. Klasifikasi dan Perubahan dari Larutan, Unsur, dan Senyawa


1. Larutan
a. Berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik
Berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik, larutan dapat
dibedakan sebagai larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan
elektrolit mengandung zat elektrolit sehingga dapat menghantarkan
listrik, sementara larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan
listrik.
Arus listrik adalah aliran muatan. Arus listrik melalui logam adalah
aliran elektron, dan arus listrik melalui larutan adalah aliran ion-ion.
Ion-ion ini berasal dari zat-zat yang terlarut dan terionisasi menjadi
atom-atom bermuatan. Karena itu, larutan elektrolit dapat berupa
asam, basa maupun garam.
 Larutan asam adalah larutan dimana zat terlarutnya terdisosiasi
melepaskan ion hidrogen (H+) di dalam larutan.
 Larutan basa adalah larutan dimana zat terlarutnya terdisosiasi
melepaskan ion hidroksida (OH–) di dalam larutan.

8
 Larutan garam adalah larutan dimana zat terlarutnya bersifat netral
dan terdisosiasi menjadi ion-ion pembentuk garamnya di dalam
larutan.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan elektrolit dimana zat yang
terlarut tidak terionisasi seluruhnya (ionisasi sebagian 0 < a < 1 ). Sifat
kekonduktorannya buruk karena sedikitnya zat yang mengion.
Persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua
arah (reaksi reversible) artinya tidak semua molekul terurai (ionisasi
tidak sempurna). Larutan ini biasanya berupa larutan asam lemah dan
basa lemah,
 Asam Lemah
Asam lemah adalah zat asam yang tidak terionisasi seluruhnya
ketika zat asam tersebut dilarutkan dalam air.
 Basa Lemah
Basa lemah adalah zat basa yang tidak berubah seluruhnya menjadi
ion hidroksida dalam larutan.
b. Berdasarkan fase zat terlarut
Larutan dapat diklasifikasikan misalnya berdasarkan fase zat
terlarut dan pelarutnya. Tabel berikut menunjukkan contoh-contoh
larutan berdasarkan fase komponen-komponennya.
Contoh Zat terlarut
larutan Gas Cairan Padatan
Pelarut Gas Udara (oksigen Uap air di udara Bau suatu zat padat yang
dan gas-gas lain (kelembapan) timbul dari larutnya molekul
dalam nitrogen padatan tersebut di udara
Cairan Air terkarbonasi Etanol dalam air; Sukrosa (gula) dalam air;
(karbon dioksida campuran berbagai natrium klorida (garam
dalam air) hidrokarbon (minyak dapur) dalam air; amalgam
bumi) emas dalam raksa
Padatan Hidrogen larut Air dalam karbon Aloi logam seperti baja

9
dalam logam, aktif; uap air dalam
misalnya platina kayu
2. Unsur
Beberapa jenis unsur beserta lambangnya menurut Berzelius
disajikan pada tabel berikut:

a. Unsur Logam.
Unsur logam merupakan unsur yang memiliki karakteristik yaitu
merupakan penghantar listrik yang baik, penghantar panas yang baik,
mengkilap, berwujud padat pada suhu, dapat direntangkan menjadi
sebuah kawat, dan tekanan normal kecuali raksa yang memiliki
bentuk cair, dan dapat dibentuk menjadi bentuk lainnya seperti
lempengan atau lembaran.
b. Unsur Semi Logam.
Unsur semi logam merupakan unsur yang memiliki sifat baik
seperti unsur logam dan unsur non logam. Unsur semi logam disebut
juga dengan istilah metaloid. Unsur semi logam memiliki
karakteristik seperti bersifat semikonduktor atau tidak dapat
menghantarkan listrik dengan baik pada suhu tertentu seperti suhu
rendah namun dapat menjadi penghantar listrik yang baik pada suhu
tinggi. Unsur semi logam biasanya berbentuk padat dengan warna
abu-abu mengkilap atau keperakan.

10
c. Unsur Non Logam
Unsur non logam adalah kelompok unsur-unsur yang tidak
memiliki karakteristik seperti logam. Adapun karakteristik dari
unsur non logam adalah memiliki bentuk padat, cair, dan gas pada
suhu ruangan, bukan penghantar listrik yang baik kecuali karbon
dalam bentuk granit, bukan penghantar panas yang baik, bentuknya
tidak dapat ditempa, tidak dapat direntangkan atau ditarik, dan pada
umumnya memiliki warna yang tidak mengkilap kecuali karbon
dalam bentuk intan.

3. Senyawa
Berikut klasifikasi macam-macam jenis senyawa kimia,
diantaranya yaitu:
a. Senyawa ionik
Senyawa ionik adalah suatu senyawa kimia yang terbentuk dari
unsur-unsur ion. Unsur ion tersebut disatukan dengan menggunakan
gaya elaktrostatik. Ikatan pada senyawa ini disebut dengan ikatan
ionik. Senyawa ionik adalah jenis senyawa yang bersifat netral
secara keseluruhan. Namun ion yang membentuknya ada ion positif
dan ion negatif. Ion positif disebut kation dan ion negatif disebut
anion. Contoh senyawa ionik diantaranya Natrium Klorida dengan
(Na+) dan (Cl-); Kalium Klorida denga (K+) dan (CL-) dan lain
sebagainya.
b. Senyawa oksida
Senyawa oksida adalah jenis senyawa kimia yang unsur
penyusunnya terdiri dari unsur oksigen dan unsur lainnya. Pada
umumnya, senyawa ini terbentuk karena adanya oksidasi unsur yang
dilakukan oksigen di udara.
c. Senyawa Organik
Senyawa organik adalah jenis senyawa kimia yang disusun oleh
karbon dan hidrogen sebagai unsur utamanya. Namun dalam

11
senyawa ini juga terdapat unsur lain seperti oksigen, halogen,
belerang dan fosfor.
d. Senyawa Asam
Senyawa asam adalah jenis senyawa kimia yang memiliki rumus
umum HA. Apabila senyawa ini dilarutkan dalam air maka akan
memiliki pH lebih kecil dari 7. Senyawa asam akan memberikan ion
H+ pada senyawa lain (basa).
e. Senyawa Basa
Senyawa basa adalah jenis senyawa kimia yang menerima atau
menyerap ion H+. Senyawa ini memiliki pH lebih besar dari 7 dan
melepaskan ion OH-.

C. Konsep Larutan Beserta Contoh dan Manfaatnya


Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling
melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi
secara fisik
Larutan terdiri atas dua komponen, yaitu komponen zat terlarut dan
pelarut.
1. Komponen dengan jumlah yang sedikit biasanya dinamakan zat terlarut.
2. Pelarut adalah komponen yang jumlahnya lebih banyak atau yang
strukturnya tidak berubah.

Contoh:

 25 gram garam dapur dalam 100 gram air; air disebut pelarut,
sedangkan garam dapur (NaCl) sebagai zat terlarut.
 Sirup (kadar gula 80 %); gula pasir merupakan komponen paling
banyak daripada air akan tetapi gula dinyatakan sebagai zat terlarut dan
air sebagai pelarut, sebab struktur air tidak berubah (wujud: cair),
sedangkan gula berubah dari padat menjadi cairan.

Larutan dapat digolongkan berdasarkan:

12
1. Wujud pelarutnya; yaitu terdiri atas larutan cair (contoh: larutan gula,
larutan garam); larutan padat (contoh: emas 22 karat merupakan
campuran homogen antara emas dan perak atau logam lain); larutan gas
(contoh: udara).
2. Daya hantar listriknya; yaitu larutan elektrolit (dapat menhantarkan arus
listrik) dan larutan non-elektrolit (tidak dapat menghantarkan arus
listrik).

Berdasarkan kemampuan menghantarkan listrik, larutan dapat dibedakan


menjadi dua yaitu:

1. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik.


Larutan ini dapat menghantarkan listrik disebabkan karena zat elektrolit
terurai menjadi ion-ion karena pengaruh arus listrik. 4 Pada larutan
elektrolit gaya tarik menarik antar molekul-molekul air dengan partikel-
partikel zat cukup kuat untuk memutuskan ikatan antar partikel zat
sehingga partikel-partikel zat dapat lepas sebagai ion-ion bebas. Contoh
larutan elektrolit adalah NaCl (Natrium klorida), H2SO4 (Asam sulfat),
CH3COOH (Asam asetat), Na2SO4 (Natrium sulfat), KI (Kalium
iodida), CaCl2 (Kalsium korida).

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan elektrolit dibagi menjadi dua


sebagai berikut:

a. Larutan elektrolit kuat


Larutan elektrolit kuat yaitu larutan elektrolit yang mempunyai
daya hantar listrik besar, sehingga pada uji elektrolit menyebabkan
lampu menyala terang dan banyak gelembung disekitar elektroda.
Larutan elektrolit kuat dapat terurai sempurna atau hampir sempurna
menjadi ion-ion dalam pelarutnya dan umumya menghasilkan larutan
dengan daya hantar listrik yang baik. Contoh larutan elektrolit kuat
adalah larutan asam kuat (HCl(Asam klorida), HBr (Asam bromida),

4
Harrizul Rivai, Kimia Analitis, (Jakarta:UI-Press, 1995), hlm. 39.

13
H2SO4 (Asam sulfat), HNO3 (Asam nitrat)), basa kuat (LiOH(Litium
hidroksida), NaOH (Natrium hidroksida), KOH(Kalium hidroksida)),
garam (NaCl (Natrium klorida), KCl (Kalium klorida)).
b. Larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah yaitu larutan elektrolit dengan daya hantar
listrik lemah atau kecil. Larutan elektrolit lemah hanya terurai sebagian
kecil menjadi ion-ion dalam pelarutnya dan menghasilkan larutan
dengan daya hantar listrik yang buruk, sehingga pada uji elektrolit
menyebabkan nyala lampu redup atau hanya timbul gelembung gas saja.
Hal ini disebabkan tidak semua zat terurai menjadi ion-ion (ionisasi
tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang
dapat menghantarkan arus listrik. 5 Contoh senyawa yang termasuk
elektrolit lemah: CH3COOH (Asam asetat), NH4OH (Amonium
hidroksida), NH3 (Amonia), HCN (Asam sianida).
c. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik. Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus
listrik disebabkan karena larutan tersebut tidak dapat membentuk ion-
ion dalam pelarutnya. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya
tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan
yang dapat menghantarkan arus listrik.6 Pada non elektrolit gaya tarik
menarik antar molekulmolekul air dengan partikel-partikel zat tidak
cukup kuat untuk memutuskan ikatan antar partikel zat sehingga
partikel-partikel zat tidak dapat lepas sebagai ion-ion bebas. Contoh
larutan non elaktrolit adalah: C12H22O11 (Sukrosa), C2H5OH (Etanol),
CO(NH2)2 ( Urea), C6H12O6 (Gula).
 Manfaat Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
1. LARUTAN ELEKTROLIT
 Oralit

5
Ralph Petrucci, dkk, op.cit, hlm. 76.
6
Keenan, Kimia Untuk Universitas jilid 1,(Jakarta : Erlangga,1984), hlm. 391.

14
Oralit adalah larutan untuk merawat diare contoh diapet.
Oralit diminum penderita diare supaya tidak mengalami dehidrasi
atau kekurangan cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung
komponen larutan elektrolit untuk memungkinkan terjadinya daya
hantar listrik yang diperlukan impuls saraf bekerja. Larutan ini
mempunyai komposisi campuran Natrium klorida, kalium klorida,
glukosa anhidrat, dan natrium bikarbonat.
 Akumulator (accu, aki)
Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat
menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi
kimia. Aki dipakai untuk menstarter kendaraan, menggunakan
larutan asam sulfat (H2SO4).
 Garam dapur
Garam dapur berfungsi sebagai perangsang nafsu makan
dan membantu untuk menonjolkan selera makan yang berbeda. Ini
adalah bumbu yang terbaik jika digunakan dalam jumlah ideal
yakni 5 gram/hari . Garam terdiri dari dua elemen alami – natrium
dan klorin – yang bergabung untuk membentuk senyawa natrium
klorida. Unsur-unsur natrium dan klorin bertanggung jawab untuk
menyeimbangkan elektrolit dalam cairan dan sel-sel tubuh, dan
memastikan kadar pH dalam kondisi baik.
 Air laut
Air laut adalah sebagai sumber pembangkit listik. PLTA ini
mengandalkan air laut, ombak dan pasang surutnya. Turbin-turbin
yang dipasang akan berputar bila terkena aliran laut yang cukup
deras. Dari perputaran turbin inilah akhirnya listrik dapat di
hasilkan.
 Jeruk Nipis
asam sitrat atau air jeruk nipis dapat menghambat proses
pembentukan kristal (batu ginjal). Senyawa ini merupakan bahan

15
pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai
penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan.
2. LARUTAN NON ELEKTROLIT
 Gula
adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak
diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula
digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan
makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa, (yang
diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam),
menyimpan energi, yang akan digunakan oleh sel.
 Urea
adalah suatu senyawa organik, yang terdiri dari unsur
karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4
atau (NH2)2CO. Senyawa ini pada umumnya digunaan sebagai
pupuk di bidang pertanian.
 Alkohol
dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai pelarut,
obat-obatan dan bahan bakar. Alkohol 70% biasa digunakan untuk
disinfektan, larutan iodium dalam alkohol (iodium tinture)
digunakan sebagai obat luka.
 Air Suling
Air suling/ air murni sangat baik untuk otak kita. Air juga
berfungsi untuk mengurangi dehidrasi. Tanpa minum cukup air
hasil dalam kulit kering, dan kulit yang tidak lembab. Minum
untuk kesehatan setiap sel dalam tubuh. Setiap sel membutuhkan
air untuk berfungsi dengan benar.
 Sabun
Sabun mangandung gliserin. Gliserin adalah tidak ada
dalam sabun komersial keras. Komersial produsen sabun gliserin
ekstrak, oleh-produk dalam pembuatan sabun. Gliserin hadir dalam

16
nabati dan lemak hewani. nabati dan hewani lemak adalah bahan
dasar dalam membuat sabun termasuk sabun komersial. Namun,
Perusahaan sabun komersial menghilangkan gliserin dari sabun
mereka dan menggunakannya dalam produk Kecantikan lainnya.

D. Konsep Unsur Beserta Contoh dan Manfaatnya


Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang
lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa, partikel terkecil dari unsur
adalah atom, sebuah atom terdiri dari inti atom atau nukleus dan dikelilingi
oleh elektron, yang membedakan suatu unsure dengan unsur lainnya adalah
jumlah proton dan elektron serta ikatan yang terjadi dalam inti atom unsur
tersebut, hingga saat ini setidaknya telah di temukan 118 unsur, dimana 93
diantaranya ditemukan di alam sementara yang 25 adalah unsur buatan. 7
Untuk memudahkan membedakan unsur dengan unsur yang lain maka
dibuatlah tatanama unsur, penamaan unsur telah ada jauh sebelum adanya
teori atom suatu zat, meski pada waktu itu belum diketahui mana yang
merupakan unsur dan yang merupakan senyawa, nama resmi dari unsur
kimia ditentukan oleh organisasi IUPAC, cara pemberia nama unsur
beragam, ada unsure yang berasal dari bahasa tertentu, nama orang, nama
tempat dan lain-lain, lambing kimia suatu unsur diambil dari singkatan
nama unsure, misalnya Fe singkatan dari kata Ferrum sebagai lambing
unsure besi.
Contoh Unsur

7
https//fungsi.co.id/pengertian-unsur/

17
Jenis-jenis Unsur

1. Unsur Logam
Unsure logam mempunyai ciri-ciri khusus yaitu berwujud padat
dan dapat menghantarkan arus listrik, mempunyai titik didih atau leleh
yang tinggi dan dapat ditempah.
Beberapa yang termasuk dalam unsure logam yaitu:
- Besi (Fe)
- Mangan (Mn)
- Tembaga (Cu)
- Barium (Ba)
- Almunium (Al)
- Magnesium (Mg)
- Kalium (K)
2. Unsur Non Logam
Unsur Non Logam memiliki cirri-ciri khusus, yaitu berwujud padat
dan cair serta gas, tidak dapat menghantarkan arus listrik, titik didih dan
lelehnya rendah, tidak dapat ditempah atau dibentuk.
Beberapa yang termasuk dalam unsure no logam yaitu:
 Karbon (C)
 Oksigen (O)
 Neon (Ne)
 Nitrogen (N)
 Hidrogen (H)

Manfaat Unsur Kimia dalam kehidupan sehari-hari

1. Hidrogen (H), Hidrogen digunakan untuk membuat amonia, metanol,


sebagai pemurnian minyak bumi, untuk menghilangkan ikatan rangkap
karbon-karbon, dan sebagai pengolahan pangan untuk mengkonversi
minyak nabati yang berwujud cair menjadi padat.

18
2. Natrium (Na), Natrium digunakan sebagai bahan pendingin pada reaktor
nuklir, lampu penerangan di jalan raya atau pada kendaraan.
3. Kalium (K), Kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida
(KO2) yang dapat bereaksi dengan air membentuk oksigen yang dapat
digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang, dan
digunakan untuk memulihkan seseorang yang keracunan gas.
4. Magnesium(Mg), Magnesium sitrat digunakan sebagai bahan obat-obatan
dan minuman bersoda, MgSO4 dan MgO digunakan pada pembuatan
kosmetik, kertas, obat cuci perut, dan konstruksi bangunan karena ringan.
5. Radium (Ra), Radium digunakan dalam cat yang dapat bercahaya, switch
pesawat, jam, panel nuklir, dan instrumen cepat.
6. Kalsium (Ca), Kalsium digunakan sebagai katalis, mengendalikan kadar
karbon grafitik pada peleburan besi, sebagai deoxidizer dalam pembuatan
berbagai baja.

E. Konsep Senyawa Beserta Contoh dan Manfaatnya


Senyawa adalah zat yang terdiri atas dua atau lebih unsur yang bergabung
secara kimia menjadi zat baru yang sifat – sifatnya berbeda dari unsur
penyusunnya. Unsur – unsur akan kehilangan sifat – sifatnya dan muncul
sifat baru sesuai dengn sifat senyawa yang terbentuk.
Pembentukan Senyawa
 Reaksi antara unsur dengan unsur
Senyawa dapat terbentuk jika terjadi reaksi kimia antara unsur-unsur
penyusunnya. Contohnya adalah pada pembentukan karbon dioksida
(CO2). Pembentukan senyawa karbon dioksiada adalah dengan cara
membakar arang (karbon) dengan bantuan O2
 Reaksi antara unsur dengan senyawa
Senyawa lain juga dapat terbentuk jika terjadi reaksi kimia antara unsur
dengan sebuah senyawa. Contoh reaksi ini adalah terbentuknya
magnesium (II) klorida. Senyawa magnesium (II) klorida terjadi apabila
kita reaksikan antra agnesium (Mg) dengan asam klorida.

19
 Reaksi antar senyawa
Senyawa lain dapat terbentuk jika terdapat dua senyawa tertentu yang
bereaksi secara kimia. Contohnya adalah garam dapur (NaCl). Senyawa
ini dapat terjadi jika senyawa natrium hidroksida direaksikan dengan
senyawa asam klorida.
Pengelompokan Senyawa
Berdasarkan ada tidaknya unsur karbon dalam suatu senyawa maka senyawa
di kompokan menjadi dua, yaitu :
 Senyawa organik
Senyawa organik adalah senyawa yang tersusun atas karbon dan beberapa
unsur tertentu, sepeti nitrogen, hidrogen, oksigen, dll. Contoh senyawa
organik adalah glukosa (C6H12O6) dan urea (NH2)2
 Senyawa anorganik
Senyawa anorganik adalah senyawa yang terbentuk dari semua unsur
selain karbon. Contoh senyawa anorganik adalah tawas (Al(SO4)3) dan
garam dapur (NaCl).

F. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bahan dan Kegunaannya dalam kehidupan


sehari-Hari
Contoh Larutan

No. Contoh Larutan Sifat Kegunaan


1 Larutan Gula - Cair, dapat larut Sebagai pemberi
dengan mudah rasa manis pada
- Dapat menyatu minuman
dengan merata
2 Larutan Garam - Mampu Sebagai pemberi
menghantarkan rasa pada
arus listrik makanan
- Tidak
mengubah

20
warna lakmus
merah maupun
biru
3 Larutan Alkohol - Mudah terbakar Untuk obat luka
- Memabukan luar, dan sebagai
jika diminum minuman
- Berwujud cair berakohol
dan mudah larut
dalam air
4 Larutan Kopi - Tidak dapat Sebagai pemberi
larut, hanya rasa pada
mengendap minuman
pada
permukaan air
5 Larutan Deterjen - Dapat Sebagai bahan
melarutkan untuk pembersih
lemak noda
- Tidak
dipengaruhi
oleh kesadahan
air

Contoh Unsur

No. Contoh Unsur Sifat Kegunaan


1 Aluminium (Al) - Ringan dan Sebagai minuman
kuat berkaleng, sebagai
- Tahan atap rumah, dan
korosi banyak digunakan
sebgai alat dapur.

21
2 Oksigen (O) - Tidak Untuk bernafas
berbau manusia, tanaman
- Tidak berasa dan hewan.
dan tidak
berwarna
3 Hidrogen (H) - Mudah Untuk pembuatan
terbakar pupuk, pembuatan
metanol, sebagai
bahan
hidrodesulfurisasi
4 Karbon (C) - Tidak larut Sebagai dekorasi
pada air (berlian), cat, dan
- Asam encer tinta printer
5 Argon (Ar) - Tidak Sebagai gas pengisi
berwarna bola lampu
- Tidak
berbau

Contoh Senyawa

No. Contoh Senyawa Sifat Kegunaan


1 H2O (air) - Cair Untuk kehidupan
- Mengikuti sehari-hari
bentuk
wadahnya
- Melarutkan zat
- Menempati
ruang
2 (NH2)2(urea) - Tidak dapat Untuk pupuk
menghantarka tanaman

22
n arus listrik
3 NaCl (garam) - Memiliki rasa Untuk memasak
asin
- Dapat
menghantarka
n arus listrik
4 C6H12O6 (glukosa) - Memiliki rasa Untuk sumber
manis tenaga bagi
- Memutar hewan dan
cahaya pada tumbuhan
saat proses
transportasi
5 C6H8O6 (vitamin C) - Mudah rusak Untuk mencegah
- Mudah sariawan
teroksidasi

G. Memahami Isi Kandungan Surah dalam Al-Quran


1. Q.S. Yunus [10]: 61

‫َو َﻣﺎ َ ُﻜ ْﻮ ُن ِ ْﰲ َﺷ ٍن و َﻣﺎ ﺗَ ْﺘﻠُﻮ ِﻣ ْ ُﻪ ِﻣ ْﻦ ﻗُ ْﺮ َء ٍان و َﻻ ﺗَ ْﻌ َﻤﻠُ ْﻮ َن ِﻣ ْﻦ َ َﲻﻞٍ اﻻ ُﻛﻨﺎ َﻠَ ْﯿ ُ ْﲂ ُﺷﻬ ُْﻮدًا‬
ٓ َ ‫ا ْذ ﺗُ ِﻔ ْﻀُ ْﻮ َن ِﻓ ْ ِﻪ ۗ◌ َو َﻣﺎ ﯾ َ ْﻌ ُﺰ ُب َﻋ ْﻦ َرﺑ ّ َِﻚ ِﻣ ْﻦ ِﻣ ْ َﻘﺎلِ َذر ٍة ِ ْﰲ ا ْ ْر ِض َو َﻻ ِ ْﰲ اﻟﺴ َﻤ ٓ ِء َو‬
﴾٦١﴿ ‫ْﺻﻐ ََﺮ ِﻣ ْﻦ ٰذ ِ َ َو َ ٓ ْﻛ َ َﱪ اﻻ ِ ْﰲ ِﻛ ٰﺘ ٍﺐ ُﻣ ْ ٍِﲔ‬
a. Terjemahan
“Padahal engkau tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak
membaca dari-Nya (suatu ayat) dari al-Qur’an dan kamu tidak
mengerjakan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi-saksi
atas kamu di waktu kamu melakukan(nya). Tidak luput dari
pengetahuan Tuhanmu walau sebesar dzarrah di bumi atau pun di

23
langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar
dari itu, melainkan dalam kitab yang nyata.”8
b. Tafsir Al-Mishbah
Mereka melakukan kedurhakaan-kedurhakaan itu padahal
engkau, wahai Muhammad, tidak berada dalam suatu keadaan – apa
pun keadaan itu – dan tidak membaca dari-Nya suatu ayat pun dari
al-Qur’an panjang atau pendek dan kamu semua baik yang taat
maupun durhaka tidak mengerjakan suatu pekerjaan apa pun,
melainkan Kami, yakni Allah dan malaikat-malaikat petugas
pencatat amal menjadi seperti halnya saksi-saksi atas kamu di waktu
kamu melakukan-nya dengan penuh semangat. Jangan duga
kehadiran para petugas yang merupakan malaikat itu disebabkan
karena Allah tidak mampu atau tidak mengetahui tanpa bantuan
mereka. Sama sekalin tidak demikian! Karena tidak luput suatu pun
dari pengetahuan Tuhanmu Yang Memelihara dan Membimbingmu,
wahai Muhammad, walau sebesar dzarrah pun baik ia berada di
bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak pula
yang lebih besar dari dzarrah itu, melainkan semua tercatat dalam
kitab yang nyata, yakni pengetahuan Allah atau Lauh Mahfuzh.
Ayat 61 di atas dimulai dengan bentu tunggal (engkau) sambil
mengarahkan pembicaraan kepada Nabi Muhammad saw. seorang,
lalu disusul dengan bentuk jamak (kamu) yang ditujukan kepada
seluruh manusia. Selanjutnya, ketika menguraikan tentang Nabi
Muhammad saw., kata yang digunakan menunjuk aktivitas beliau
adalah (‫ )ﺷﺄن‬sya’n yang mengandung makna kegiatan penting lagi
agung. Sedang ketika menguraikan tentang selain beliau, kata yang
digunakan adalah (‫‘ )ﻋﻤﻞ‬amal/ pekerjaan yang dapat mencakup
aneka pekerjaan yang baik atau buruk, agung atau hina. Bahwa Nabi
Muhammad saw. disebut dalam ayat ini, untuk mengisyaratkan
bahwa siapa pun, walau manusia teragung, dicatat dan diketahui

8
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Vol 6, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 108.

24
segala aktivitasnya. Di sisi lain, itu juga untuk mengisyaratkan
bahwa semua kegiatan Rasulullah saw. agung lagi bermanfaat, serta
mencerminkan tuntunan yang beliau baca dari ayat-ayat al-Qu’an.
Berbeda dengan siapa selain beliau.
Dhamir (kata ganti) berupa huruf (‫ )ه‬ha’ pada kata (‫ )ﻣﻨﮫ‬minhu/
darinya tepatnya pada firman-Nya: (‫ )وم ﺗﺘﻠﻮ ﻣﻨﮫ‬wa ma tatlu minhu
penulis pahami sebagai pengganti nama Allah. Ada juga ulama yang
memahaminya menunjuk kepada kata al-Qur’an. Sedang kata min
dipahami dalam arti sebagian. Dan, dengan demikian, penggalan
ayat itu berarti tidak membaca dari al-Qur’an sebagian dari ayat-
ayatnya.
Asy-Sya’rawi memahami kata (‫ )ﺷﺄن‬sya’n dalam arti persoalan
penting yang menjadi perhatian Rasul saw., yaitu menyampaikan
risalah Allah swt. Sedang kata min yang merangkai kata minhu
dipahaminya dalam arti untuk. Sehingga, menurutnya, penggalan
ayat itu berarti “dan engkau tidak berada dalam satu keadaan yang
penting yaitu menyampaikan risalah Allah, dan apa yang engkau
baca dari al-Qur’an untuk kepentingan penyampaian risalah itu serta
pelestariannya.” Selanjutnya asy-Sya’rawi menggarisbawahi bahwa
termasuk dalam hal penting yang beliau sampaikan itu adalah
ketetapan Allah swt. yang menegaskan:
‫َو َﻣﺎ َءاﺗَﺎ ُﻛ ُﻢ اﻟ ﱠﺮﺳُﻮْ ُل ﻓَ ُﺨ ُﺬوهُ َو َﻣﺎ ﻧَﮭَﺎ ُﻛ ْﻢ َﻋ ْﻨﮫُ ﻓَﺎ ْﻧﺘَﮭُﻮا‬
“Dan apa yang diberikan Rasul kepada kamu, maka terimalah dia.
Dan apa yang dilarangnya bagi kamu, maka tinggalkanlah” (QS. al-
Hasyr [59]: 7). Seperti misalnya tata cara shalat dan jumlah
rakaatnya, rincian zakat dan lain-lain.
Semetara ulama memahami kata kamu pada firman-Nya:
(‫ )وﻻ ﺗﻌﻤﻠﻮن ﻋﻤﻞ‬wala ta’lamuna min ‘amalin/ dan kamu tidak
mengerjakan suatu pekerjaan sebagai hanya ditujukan kepada
orang-orang beriman saja. Dengan demikian, kata ‘amal yang
dimaksud adalah amal-amal baik. Betapapun, yang jelas ayat di atas

25
memulai dengan menyebut urusan khusus Nabi saw., seperti
kewajiban beliau yang berkaitan dengan umat, lalu diakhiri dengan
semua aktivitas umat.
Kata (‫ )ﺗﻔﯿﻀﻮن‬tufidhun/ kamu melakukan (nya) digunakan
untuk menggambarkan langkah menuju suatu pekerjaan yang
dilakukan dengan giat, penuh perhatian, dan semangat. Jika kata
kamu ditujukan kepada kaum muslimin saja, maka ini
mengisyaratkan bahwa kaum muslimin melakukan pekerjaan-
pekerjaannya dengan giat dan penuh semangat. Mereka
melakukannya demi mencapai ridha Allah swt. walaupun
menghadapi aneka tantangan dari kaum musyrikin.
Kata (‫ )ذرّة‬dzarrah dipahami oleh ulama dalam berbagai arti,
antara lain semut yang sangat kecil bahkan kepala semut, atau debu
yang beterbangan yang hanya terlihat di celah cahaya matahari.
Sementara orang dewasa ini memahaminya dalam arti atom. Dan
memang kata itulah yang kini yang digunakan untuk menunjuk atom,
walau pada masa turunnya al-Quran atom belum dikenal. Dahulu
pengguna bahasa menggunakan kata tersebut untuk menunjuk
sesuatu yang terkecil. Karena itu, berbeda-beda maknanya seperti
dikemukakan di atas. Dan atas dasar itu pula kita tidak dapat berkata
setelah ditemukan dipecahkannya atom serta dikenalnya proton dan
elektron, kita tidak dapat berkata bahwa ayat ini telah
mengisyaratkan adanya sesuatu yang lebih kecil dari atom berdasar
firman-Nya: “Tidak ada yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih
besar dari dzarrah itu.” Hal tersebut demikian, karena penggalan
ayat ini dimaksudkan untuk menampik kesan yang boleh jadi
muncul dalam benak sementara orang yang memahami kata dzarrah
dalam arti – katakanlah – kepala semut, bukan dalam arti sesuatu
yang terkecil. Dan dengan demikian boleh jadi ia menduga bahwa

26
yang lebih kecil dari kepala semut tidak diketahui Allah swt. Maha
Suci Allah dari dugaan itu.9
c. Analisis Tafsir
Pada ayat ini terdapat kata (‫ )ذرّ ة‬dzarrah yang menunjukkan
arti debu yang beterbangan yang hanya terlihat di celah cahaya
matahari. Sementara orang pada zaman ini memahaminya dalam arti
atom. Dan memang kata itulah yang digunakan untuk menunjuk
atom, walau pada masa turunnya al-Quran atom belum dikenal.
Dahulu pengguna bahasa menggunakan kata tersebut untuk
menunjuk sesuatu yang terkecil. Karena itu, berbeda-beda maknanya
seperti dikemukakan di atas. Dan atas dasar itu pula kita tidak dapat
berkata setelah ditemukan dipecahkannya atom serta dikenalnya
proton dan elektron, kita tidak dapat berkata bahwa ayat ini telah
mengisyaratkan adanya sesuatu yang lebih kecil dari atom. Dari
pembahasan kita terkait hal ini, maka yang paling mendekati sesuatu
yang lebih kecil dari atom adalah unsur. Pada kata (‫ )ذ ّرة‬dzarrah
yang artinya debu, maka hal ini memanglah berhubungan dengan
unsur.
2. Q.S. Al-Hadid [57]: 25

َ َ ‫ﻟ َ َﻘﺪْ ْر َﺳﻠْﻨَﺎ ُر ُﺳﻠَﻨَﺎ ِ ﻟْ َﺒ ِ ّﯿ ٰ ِﺖ َو ْ َﺰﻟْﻨَﺎ َﻣ َﻌﻬُ ُﻢ ْاﻟ ِﻜ‬


◌ۚ ِ‫ﺎب َواﻟْ ِﻤ ْ َﲒ َان ِﻟ َﯿ ُﻘ ْﻮ َم اﻟﻨ ُﺎس ِ ﻟْ ِﻘ ْﺴﻂ‬
ٗ َ ‫ﴫ ٗﻩ َو ُر ُﺳ‬ ُ ‫َو ْ َﺰﻟْﻨَﺎ اﻟْ َ ِﺪﯾْﺪَ ِﻓ ْ ِﻪ ﺑ َ ٌس ﺷَ ِﺪﯾْ ٌﺪ َو َﻣ َﺎ ِﻓ ُﻊ ِﻠﻨ ِﺎس َو ِﻟ َﯿ ْﻌ َ َﲅ‬
ُ ُ ‫ﷲ َﻣ ْﻦ ﯾ َ ْﻨ‬
﴾۲۵﴿ ‫ﷲ ﻗَ ِﻮي َﻋ ِﺰْ ٌﺰ‬ َ ‫ِ ﻟْ َﻐ ْﯿ ِﺐ ۗ◌ ان‬
a. Terjemahan
“Sungguh Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa
bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-
Kitab dan neraca supaya manusia melaksanakan keadilan. Dan Kami
turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan
berbagai manfaat bagi manusia. Dan supaya Allah mengetahui siapa

9
Ibid, 109-111.

27
yang menolong-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak
dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. ”10
b. Tafsir Al-Mishbah
Kelompok ayat-ayat yang lalu menguraikan sikap sementara
orang beriman yang merasa berat melaksanakan tuntunan agama
yang secara khusus disebut adalah berinfak di jalan Allah, infak
yang pada hakikatnya adalah modal pokok dalam berjihad. Mereka
itu ditegur agar tidak mengikuti sikap orang-orang Yahudi. Ayat di
atas menguraikan bahwa tujuan Allah mengutus para rasul dan
menurunkan kitab suci dan neraca adalah agar manusia menegakkan
keadilan dan hidup dalam satu masyarakat adil. Allah juga
menciptakan besi antara lain untuk dijadikan alat penegak keadilan,
berdampingan dengan infak dalam melaksanakan jihad di jalan
Allah swt. Ayat di atas dapat juga dipahami sebagai nasihat kepada
mereka yang selama ini belum bersungguh-sungguh menggunakan
anugerah Allah sesuai dengan tujuan penciptaannya. Allah memberi
mereka kemampuan untuk berinfak. Allah mengutus nabi-nabi untuk
ditaati, maka sepatutnya mereka menyambut baik tuntunannya, dan
Allah menciptakan besi agar digunakan menghadapi para
pembangkang.
Allah berfirman: “Sungguh Kami bersumpah bahwa Kami
telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang
nyata sehingga mestinya tidak ada dalih untuk mendustakan mereka
dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab yakni wahyu
yang mengandung hukum dan hikamh yang dapat ditulis dalam
sejumlah kitab sicu dan Kami juga menganugerahkan manusia akal
dan nurani yang mengantar mereka menegakkan neraca keadilan
supaya manusia dapat melaksanakan secara sempurna dan
berinteraksi antar mereka atas dasar keadilan. Dan Kami turunkan
yakni ciptakan juga besi yang padanya terdapat kekuatan yang

10
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Vol 14, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 46.

28
hebat antara lain dapat dijadikan alat untuk melawan kezaliman dan
berbagai manfaat lain bagi kebutuhan dan kenyamanan hidup
manusia. Kami melakukan semua itu supaya dipergunakan dengan
baik dan pada tempatnya dan supaya Allah mengetahui dalam
kenyataan setelah mengetahui dalam ilmu-Nya yang gaib siapa yang
membangkang perintah-Nya dan siapa yang senantiasa menolong
agama-Nya dan rasul-Nya – dengan jiwa raga, lisan atau paling tidak
dengan hati dan doanya – padahal Allah tidak dilihatnya. Perintah-
Nya utntuk menolong agama-Nya dan rasul-Nya itu bukan karena
Dia lemah membutuhkan pertolongan, tetapi untuk menguji manusia
karena sesungguhnya Allah Maha Kuat mengalahkan segala sesuatu
dan tidak dapat dikalahkan oleh apa dan siapa pun lagi Maha
Perkasa sehingga tidak terbendung oleh kehendak-Nya oleh apa dan
siapa pun.

Kata ( ‫)ﻣﲒان‬ mizan/ neraca ada juga yang menafsirkannya

neraca yang digunakan menimbang sesuatu. Ini, karena


keharmonisan hubungan ditandai oleh kejujuran yang antara lain
dengan menggunakan neraca/ timbangan dalam befrinteraksi jual
beli. Bisa juga kata tersebut ditafsirkan dengan agama karena
agamalah yang digunakan mengukur keyakinan dan amal-amal
manusia. Agamalah yang merupakan sendi kebahagiaan hidup
manusia secara indibidu dan kolektif. Makna ini – menurut
Thabathaba’i – lebih sesuai dengan konteks ayat-ayat ini yang
menguraikan keadaan manusia dari segi kekhusyuan dan kekerasan
hati mereka serta kesungguhan dan kelesuan mereka.
Kata ( ‫ ) ٔ ﺰﻟﻨﺎ‬anzalna/ turunkan digunakan juga oleh al-Qur’an
dalam arti menciptakan atau menapakkan sesuatu yang tadinya tidak
nampak. Kedelapan jenis ternak dilukiskan penciptanya dengan kata
tersebut (baca Q.S. az-Zumar [39]: 6), dan turunnya al-Qur’an

29
dipahami oleh banyak ulama dalam arti dinampakkan kalam Ilahi itu
di alam nyata.
Dalam tafsir al-Muntakhab dikemukakan antara lain bahwa
ayat ini menjelaskan bahwa besi mempunyai kekuatan yang dapat
membahayakan dan dapat pula menguntungkan manusia. Bukti
paling kuat tentang hal ini adalah bahwa lempengan besi, dengan
berbagai macamnya, secara bertingkat-tingkat mempunyai
keistimewaan dalam bertahan menghadapi panas, tarikan, kekaratan,
dan kerusakan, di samping itu juga lentur hingga dapat menampung
daya magnet. Karenanya, besi adalah logam paling cocok untuk
bahan senjata dan peralatan perang, bahkan merupakan bahan baku
berbagai macam industri berat dan ringan yang dapat menunjang
kemajuan peradaban. Selain itu, besi juga mempunyai banyak
kegunaan lain untuk makhluk hidup. Komponen besi, misalnya,
masuk dalam proses pembentukan klorofil yang merupakan zat
penghijau tumbuh-tumbuhan (terutama daun) yang terpenting dalam
fotosintesis (proses pemanfaatan energi cahaya matahari) yang
membuat tumbuh-tumbuhan dapat bernafas dan menghasilkan
protoplasma (zat hidup dalam sel). Dari situlah zat besi kemudian
masuk ke dalam tubuh manusia dan hewan.11
c. Analisis Tafsir
Pada ayat ini, menerangkan tentang besi yang sangat
bermanfaat bagi manusia, hal ini telah dijelaskan di dalam tafsir al-
mishbah yang mana manfaat dari besi sangat bermacam-macam.
Pada zaman dulu, besi digunakan untuk membuat alat perlengkapan
perang seperti baju, pedang, dan lain-lain. Kemudian manfaat yang
lain adalah besi dapat masuk ke dalam tumbuhan sehingga jika
tumbuhan tersebut di makan oleh makhluk hidup akan menghasilkan
zat besi dalam tubuh. Maka pada ayat ini hubungannya dengan besi.

11
Ibid, 46-48.

30
Besi merupakan bagian dari unsur dengan simbol Fe (Ferrum) dan
nomor atom 26.
3. Q.S. Al-Hajj [22]: 21
﴾۲۱﴿ ‫َوﻟَﻬ ُْﻢ ﻣﻘَﺎ ِﻣ ُﻊ ِﻣ ْﻦ َ ِﺪﯾْ ٍﺪ‬
a. Terjemahan
“Dan untuk mereka palu-palu godam dari besi.”12
b. Tafsir Al-Mishbah
Sahabat Nabi saw., Abu Dzarr ra. berpendapat bahwa ayat itu
turun berkaitan dengan peperangan pertama dalam Islam yakni
Perang Badr. Ketika itu berhadapan dua kelompok, kelompok
muslim yang mengesakan Allah dan sujud kepada-Nya terdiri dari
Hamzah Ibn ‘Abdul Muthalib, Ali bin Abi Thalib, dan Utbah al-
Harits ra. ketiganya berhadapan dengan kelompok yang enggan
sujud kepada Allah dan mempersekutukan-Nya dengan berhala-
berhala, yaitu Syaibah Ibn Rabi’ah, Utbah Ibn Rabi’ah, dan al-Walid
Ibn Utbah. Hamzah ra. berhasil membunuh Syaibah, Ali ra.
membunuh Utbah Ibn Rabi’ah, sedang Ibn al-Harits ra. dan
lawannya al-Walid saling melukai namun Hamzah dan Ali datang
membantu lalu membunuh al-Walid. Pergulatan mereka itu tentulah
cerminan dan akibat dari perdebatan serta perselisihan kepercayaan
mereka tentang Allah swt.
c. Analisis Tafsir
Dalam ayat ini juga menerangkan tentang unsur, yaitu besi
(Fe). Besi yang digunakan untuk peperangan pada zaman dahulu
yang dibuat menjadi palu/ godam.
4. Q.S. Al-Isra’ [17]: 50

﴾٥٠﴿‫ﻗُ ْﻞ ُﻛ ْﻮﻧ ُْﻮا ِﺣ َ َﺎر ًة ْو َ ِﺪﯾْﺪً ا‬


a. Terjemahan

12
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Vol 9, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 32.

31
“Katakanlah “Jadilah kamu batu-batu atau besi.13””
b. Tafsir Al-Mishbah
Allah pasti membangkitkan kamu, apakah kamu telah menjadi
tulang belulang, atau batu dan besi, atau apa saja, karena tidak ada
sesuatu yang sulit bagi Allah, semua bagi-Nya sama mudahnya. Ada
juga yang memahami kalimat jadilah kamu batu-batu atau besi
sebagai uraian baru yang tidak berhubungan langsung dengan
kalimat tulang belulang dan kepingan yang hancur.
c. Analisis Tafsir
Jika melihat dari tafsirnya, ayat ini berhubungan dengan unsur,
yaitu besi (Fe) karena terdapat kata yang membicarakan tentang besi.
Dalam tafsir ini, manusia yang telah meninggal dan dikuburkan,
lama kelamaan akan tersisa tulang belulangnya saja. kemudian
tulang belulang itu akan dibangkitkan kembali mejadi manusia yang
utuh karena hal itu sangat mudah bagi Allah.
5. Q.S. Saba’ [34]: 10

﴾١٠﴿ َ‫َوﻟَ َﻘﺪْ ٰاﺗَ ْ َﺎ د َٗاو َد ِﻣ ﺎ ﻓَﻀْ ًﻼ ۗ◌ ٰ ِﳚ َﺒ ُﺎل ِّو ِ ْﰊ َﻣ َﻌ ٗﻪ َواﻟﻄ ْ َﲑ ۚ◌ َو ﻟَﻨﺎ َ ُ اﻟْ َ ِﺪﯾْﺪ‬
a. Terjemahan
“Dan sesungguhnya telah Kami anugerahi Daud – dari Kami –
anugerah (yang besar). Hai gunung-gunung dan burung-burung
ulang-ulangilah bersama dia (tasbihnya), dan Kami (juga) telah
melunakkan untuknya besi.”14
b. Tafsir Al-Mishbah
Ayat yang lalu mengisyaratkan tentang kuasa Allah memberi
anugerah dan menjatuhkan sanksi. Kini diuraikan sebagian dari
anugerah-Nya kepada salah seorang dari hamba-hamba-Nya yang
munib (yang kembali mendekatkan diri kepada-Nya) yakni Nabi
Daud as. Jangan herah jika Kami menganugerahi Nabi Muhammad

13
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Vol 7, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 486.
14
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Vol ?, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 353.

32
saw. aneka anugerah, antara lain Nabi Daud dan Sulaiman.
Demikian sementara ulama menghubungkan ayat ini dengan ayat
sebelumnya. Atau dapat juga dikatakan bahwa ayat di atas bagaikan
menyatakan: Kami bersumpah bahwa sesungguhnya siapa yang
kamu tuduh gila atau berbohong itu sebenarnya telah Kami
anugerahi aneka keutamaan antara lain dengan wahyu-wahyu yang
diterimanya dan juga Kami bersumpah bahwa sesungguhnya telah
Kami anugerahi Nabi Daud – langsung dari sisi Kami – Yang Maha
Agung bukan dari siapa pun selain Kami – anugerah yang besar.
Yaitu Kami berfirman memerintahkan gunung-gunung dan burung-
burung “Hai gunung-gunung dan burung-burung, ulang-ulangilah
bersama dia yakni bersama Daud tasbihnya, dan di samping
anugerah itu Kami juga telah melunakkan untuknya secara khusus
besi, dengan tujuan agar manusia dapat memanfaatkannya sebaik
mungkin.
Didahulukan kata (‫ )ﻣﻨّﺎ‬minna/ dari Kami sebelum kata (‫)ﻓﻀﻼ‬
fadhlan/ anugerah untuk mengisyaratkan bahwa sumber anugerah
tersebut adalah Allah swt. dan bahwa itu merupakan anugerah
khusus yang langsung dianugerahkan-Nya.
Ayat di atas mendahulukan penyebutan gunung-gunung yang
diperintah agar mengulang-ulangi tasbih Nabi Daud. Setelah itu,
baru disebut burung-burung, sehingga secara harfiah ayat di atas
menyatakan: Dan sesungguhnya telah Kami anugerahi Daud – dari
Kami – anugerah (yang besar): Hai gunung-gunung, ulangi-
ulangilah bersama dia dan burung-burung. Al-Biqa’i memperoleh
kesan dari penyebutan burung-burung sesudah penyebutan gunung-
gunung dan sesudah perintah kepada gunung untuk mengulangi
tasbih Daud, agar tidak timbul kesan bahwa tasbih gunung
merupakan gema dari tasbih Daud as. Ulama ini juga menguraikan
bahwa penyebutan gunung-gunung sengaja ditekankan, karena
makhluk yang sangat kukuh ini, pernah ditawari untuk memikul

33
amanah tetapi menolak karena takut akan menyia-nyiakannya (baca
QS. al-Ahzab [33]: 72).
Nabi Daud as. Lahir di Bait Lahem Palestina sekitar 1085 SM,
dan wafat di Qudus Yerusalem 1015 Sm atau sekitar 1626 sebelum
Hijrah. Pada masa mudanya, beliau adalah penggembala kambing
ayahnya. Beliau memiliki keistimewaan dalam seni suara. Beliau
dianugerahi Allah kitab Zabur yang dari segi bahasa berarti tulisan.
Dalam Kitab Perjanjian Lama – sampai dewasa ini – ada salah satu
bagiannya yang dianggap sebagai bagian dari Zabur Nabi Daud as.
Beliau juga sangat pandai menggunakan ketapel. Keahliannya ini
mengantar beliau berhasil membunuh Jalut sebagaimana dikisahkan
dalam QS. al-Baqarah [2]: 251. Sedang Nabi Sulaiman adalah putra
Nabi Daud as., yang merupakan Nabi dan Raja yang sangat agung.
Beliau wafat sekitar 1597 sebelum hijrah, demikian Ibn ‘Asyur.
Kata (‫ )أوّﺑﻲ‬awwibi terambil dari kata (‫ )أوب‬awwaba yang pada
mulanya adalah (‫ )آب‬aba yang berarti kembali. Kata awwaba berarti
mengulang-ulangi. Ada juga yang memahaminya dalam arti
bertasbih. Ayat di atas menginformasikan perintah Allah kepada
gunung-gunung dan burung-burung untuk mengulang-ulangi tasbih
bersama Nabi Daud as. Sementara ulama memahami tasbih gunung
dan burung-burung itu dalam arti bahwa kekokohan gunung dan
ketegarannya yang disaksikan oleh Nabi Daud as., atau keindahan
burung dan kemampuannya terbang tinggi, mengundang Nabi Daud
as. bertasbih menyucikan Allah, setiap beliau melihatnya. Jika
makna ini yang dimaksud, maka itu berarti bukan gunung dan
burung-burung itu yang diperintahkan bertasbih, padahal ayat di atas
secara jelas memerintahkan keduanya untuk bertasbih bersama Daud
as. Ayat ini menggambarkan bahwa yang memulai tasbih adalah
Daud as. lalu gunung dan burung-burung itu mengulanginya, sedang
jika pendapat sementara ulama itu yang diterima, maka yang
memulai adalah keadaan gunung dan burung, lalu itulah yang

34
mengundang Daud as. mengulang-ulangi tasbih. Rasanya kurang
tepat jika dikatakan bahwa Nabi Daud as. yang mengulangi “tasbih”
gunung dan burung dengan kedudukan Nabi Daud as. yang demikian
tinggi, untuk mengikuti tasbih gunung dan burung-burung itulah
yang mestinya tunduk mengikuti Daud as. Di sisi lain – sebagaimana
penulis kemukakan ketika menafsirkan QS. al-Anbiya’ [21]: 79 –
jika makna ayat yang ditafsirkan ini, - seperti dikemukakan
sementara ulama itu – maka apa yang diuraikan ayat ini bukanlah
satu keistimewaan tersendiri bagi Nabi Daud as., karena apapun
yang terbentang di alam raya ini dapat menimbulkan kekaguman
tentang kebesara Allah yang pada gilirannya mengundang tasbih
atau penyucian Yang Maha Agung itu. Ini dapat terjadi bagi sekian
banyak orang, khususnya mereka yang selalu mengingat apapun
kebesaran dan kuasa Allah. Selain itu, tentu saja jika ayat ini
dipahami demikian, maka tasbih gunung dan burung-burung itu
menjadi sesuatu yang kita ketahui maknanya, padahal al-Qur’an
menyatakan bahwa “Dan tak ada suatu pun melainkan dengan
memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun”
(QS. al-Isra’ [17]: 44).
Sementara ulama yang memahami ayat di atas dalam arti
hakiki, merujuk kepada riwayat yang menyatakan bahwa ada di
antara sahabat Nabi Muhammad saw. yang mendengar tasbih
makanan saat dia makan (HR. Bukhari melalui Abdullah Ibn Mas’ud)
dan bahwa satu ketika Rasul saw. memungut tujuh butir batu, maka
batu-batu itu bertasbih di tangan beliau hingga terdengar suaranya,
lalu di letakkan di tangan Abu Bakr ra. dan ia juga bertasbih,
demikian juga di tangan Umar dan Utsman ra. (HR. al-Bazzar dan
ath-Thabarani melalui Abu Dzarr ra.).15
c. Analisis Tafsir

15
Ibid, 353-356.

35
Melihat tafsir di atas, besi (Fe) merupakan unsur yang banyak
terdapat di gunung. Gunung juga merupakan makhluk Allah yang
harus bertasbih kepada-Nya. Oleh karena itu, besi merupakan
ciptaan Allah juga yang dapat di manfaatkan oleh manusia untuk
membuat bermacam-macam alat. Besi adalah bebatuan yang tercipta
dari magma. Karena itu pembuatan besi juga harus dipanaskan
terlebih dahulu.

36
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari larutan, unsur dan senyawa, semuanya sangat berperan penting dalam
kehidupan sehari-hari. Demikian pula dalam suatu pembelajaran. Hal ini
sangat penting untuk diketahui. Larutan adalah campuran homogen dua zat
atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya
tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Unsur adalah zat tunggal yang tidak
dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan reaksi kimia
biasa. Sedangkan senyawa adalah zat yang terdiri atas dua atau lebih unsur
yang bergabung secara kimia menjadi zat baru yang sifat – sifatnya berbeda
dari unsur penyusunnya.
Larutan, unsur dan senyawa sangat berguna untuk kehidupan. Dalam
larutan ada larutan gula sebagai pemberi rasa manis pada minuman, larutan
garam sebagai pemberi rasa pada makanan, larutan alkohol untuk obat luka
luar, dan sebagai minuman berakohol, dan lain sebagainya. Dalam unsur
ada aluminium (al) sebagai minuman berkaleng, sebagai atap rumah, dan
banyak digunakan sebgai alat dapur, oksigen (o) untuk bernafas manusia,
tanaman dan hewan, hidrogen (h) untuk pembuatan pupuk, pembuatan
metanol, sebagai bahan hidrodesulfurisasi, dan lain sebagainya. Kemudian
dari senyawa ada H2O (air) untuk kehidupan sehari-hari, (NH2)2(urea) untuk
pupuk tanaman, dan lain sebagainya.
Larutan, unsur dan senyawa juga terdapat di dalam al-Quran. Yaitu dalam
Q.S. Saba’ [34]: 10, QS. Al-Isra’ [17]: 50, Q.S. Al-Hajj [22]: 21, Q.S. Al-
Hadid [57]: 25, Q.S. Yunus [10]: 61. Dari semua surah tersebut, kebanyakan
membicarakan tentang besi.

B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh
mahasiswa khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat

37
meningkatkan pemikiran dan pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa
demi menyempurnakan makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif.

38
SOAL-SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Urutan unsur-unsur alkali tanah berdasarkan sifat reduktor dari kuat ke reduktor
lemah adalah …

a. Ca, Mg, Sr, Ba

b. Mg, Ca, Ba, Sr

c. Mg, Ca, Sr, Ba

d. Ba, Sr, Ca, Mg

e. Ca, Ba, Mg, Sr

Jawaban : D

Pembahasan :

Sifat reduktor berarti sifat oksidasi. Maka dari bawah keatas ditabel periodik sifat
reduktor semakin lemah

2. Pada natrium jika diberi oksigen berlebihan maka senyawa yang dihasilkan
adalah….

a. NaO

b. Na2O2

c. Na2O

d. NaO2

e. 2Na2O

Jawaban: B

39
Pembahasan :

Jika oksigen berlebihan, natrium dapat membentuk peroksida dengan reaksi:

2 Na + O2 -> Na2O2

3. Nama senyawa dengan rumus kimia Li2O adalah . . . . .

a. dilitium monooksida

b. dilitium dioksida

c. litium oksida

d. litium (i) oksida

e. litium (ii) oksida

Pembahasan :

Li2O

 Atom Logam = Li = Litium


 Atom Non Logam = O = Oksigen

Li2O adalah senyawa ion sehingga kita tidak perlu menyebut jumlah atom
penyusunnya.

Nama = Litium Oksida

Jawaban : C

4. Rumus kimia senyawa difosforus pentaoksida adalah . . . . .

a. 2FO5

40
b. F2O5

c. 2PO5

d. P2O5

e. 2P2O5

Pembahasan

Difosforus pentaoksida

 Nama atom logam 1 = fosfor = P , jumlah = di (2)


 Nama atom logam 2 = oksigen = O , jumlah = penta (5)

Rumus kimia senyawa : P2O5

Jawaban : D

5. Rumus kimia dari Timah(IV) klorida adalah . . . .

a. Sn4Cl

b. SnCl4

c. SnCl2

d. SnCl

e. Sn2Cl

Pembahasan

Nama senyawa : Timah(IV)klorida

Timah memiliki bilangan oksidasi +4 = Sn+4

41
Klorida memiliki bilangan oksidasi -1 = Cl-1

Rumus Kimia : SnCl4

Jawaban : B

6. Nama yang benar untuk senyawa Fe2 (SO4)3 adalah

a. besi sulfide

b. besi sulfide

c. besi (III) sulfat

d. besi (II) sulfat

e. besi sulfat

Pembahasan

Unsur besi memiliki dua jenis ion, yaitu Fe (2+) dan Fe (3+), sementara muatan
dari ion sulfat adalah -2.

Senyawa Fe2 (SO4)3, angka 2 setelah Fe menunjukkan muatan dari SO4,


sementara angka 3 setelah SO4 adalah muatan dari Fe, sehingga dapat
disimpulkan muatan Fe (2+) dan muatan SO4 (-2).

Jawab: C

7. Nama-nama senyawa di bawah ini tidak sesuai dengan rumus kimianya,


kecuali……

a. Na2O = dinatrium monoksida

b. AlCl3 = aluminium trioksida

42
c. Fe2O3 = besi (II) trioksida

d. CaCO3 = kalsium karbonat

e. Cu(NO3)2 = tembaga nitrat

Pembahasan

 Na2O semestinya namanya Natrium Oksida


 AlCl3 semestinya namanya adalah Aluminium klorida
 Fe2O3 semestinya namanya adalah Besi (III) Oksida
 Cu(NO3)2 semestinya namanya adalah Tembaga (II) Nitrat

Jawab: D

8. Pernyataan yang benar tentang larutan penyangga adalah ….

a. mempertahankan pH sistem agar tetap

b. memiliki komponen asam dan basa yang selalu berupa pasangan konjugasi

c. mampu mengatasi penambahan asam dan basa dalam jumlah banyak

d. memiliki kapasitas tertentu

e. pengenceran tidak mengubah konsentrasi ion H+ dan OH–

Jawaban : A

Pembahasan:

Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang mampu


mempertahankan pH pada kisarannya apabila terjadi upaya untuk menaikkan atau
menurunkan pH akibat penambahan sedikit asam, sedikit basa, atau pengenceran.

9. Yang merupakan larutan penyangga adalah ….

43
a. CH3COOH/CHOOH

b. CHOO–/CH3COO–

c. HCl/Cl–

d. NH3/NH4OH

e. HOCl/OCl–

Jawaban : E

Pembahasan :

Penyangga itu ada dua jenis yaitu penyangga asam (komponennya : asam lemah +
basa konjugasinya) dan penyangga basa (komponennya : basa lemah + asam
konjugasinya).

 Asam lemah/asam lemah


 Basa konjugasi/basa konjugasi
 Asam kuat/ion
 Basa lemah/basa lemah
 Asam lemah/basa konjugasi

10. Pada penambahan sedikit basa pada larutan penyangga HOCl/OCl–


menyebabkan ….

a. [HOCl] berkurang

b. [OCl–]tetap

c. [HOCl]/ [OCl–] bertambah

d. pH sistem tetap

44
e. larutan menjadi basa

Jawaban : D

Pembahasan :

Penyangga itu ada dua jenis yaitu penyangga asam (komponennya : asam
lemah + basa konjugasinya) dan penyangga basa (komponennya : basa lemah +
asam konjugasinya). HOCl merupakan asam lemah sedangkan OCl– merupakan
basa konjugasi. Hal ini merupakan larutan penyangga.

Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang mampu


mempertahankan pH pada kisarannya apabila terjadi upaya untuk menaikkan atau
menurunkan pH akibat penambahan sedikit asam, sedikit basa, atau pengenceran.

45
DAFTAR PUSTAKA

Permana, Irvan. 2009. Kimia. Jakarta: PT. Intan Pariwara,


Kurniawan, Aris. Pengertian Larutan dan Kelarutan dalam Kimia Beserta
Contohnya. https://www.gurupendidikan.co.id/larutan-dan-kelarutan/.
(diakases pada 18 Maret 2020).
https//fungsi.co.id/pengertian-unsur/

Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah Vol 6. Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah Vol 7. Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah Vol 9. Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah Vol 14. Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah. Jakarta: Lentera Hati.

46

Anda mungkin juga menyukai