Anda di halaman 1dari 4

Assalammualaikum izin menjawab

 Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan / penyajian data
hingga memberi informasi yang berguna..
 Statistik inferensial yaitu sebuah sebuah metode yang mampu dipakai untuk menganalisis
kelompok kecil dari data induknya atau sample yang diambil dari populasi sampai pada
peramalan dan penarikan kesimpulan pada kelompok data induknya atau populasi.

Tinggi banyak siswa kelas IV

Tinggi (cm) Banyak Siswa

165 - 169 5

160 – 164 2

155 - 159 6

150 – 154 1

Berikut nilai 80 siswa pada ujian akhir mata pelajaran matematika:

68 84 75 82 68 90 62 88 76 93
73 79 88 73 60 93 71 59 85 75
61 65 75 87 74 62 95 78 63 72
66 78 82 75 94 77 69 74 68 60
96 78 89 61 75 95 60 79 83 71
79 62 67 97 78 85 76 65 71 75
65 80 73 57 88 78 62 76 53 74
86 67 73 81 72 63 76 75 85 77

Langkah-langkah untuk membuat tabel distribusi frekuensi dilakukan sebagai berikut:


Berikut langkah-langkah untuk membuat tabel frekuensi:
1. Tetapkan data terbesar dan data terkecil, kemudian tentukan rangenya.
2. Bagilah range ini ke dalam sejumlah interval kelas yang mempunyai ukuran sama. Jika
tidak mungkin, gunakan interval kelas dengan ukuran berbeda. Biasanya banyak interval
kelas yang digunakan antara 5 dan 20, bergantung pada data mentahnya. Diupayakan
agar tanda kelas merupakan data observasi sesungguhnya. Hal ini untuk mengurangi apa
yang disebut dengan grouping-error. Namun batas kelas sebaiknya tidak sama dengan
data observasi.
3. Hitung lebar interval kelas banyak interval kelas range d  . Kalau diperlukan dapat
dibulatkan.
4. Starting point: mulailah dengan bilangan limit bawah untuk kelas interval pertama. Dapat
dipilih sebagai data terkecil dari observasi atau bilangan di bawahnya.
5. Dengan menggunakan limit bawah interval kelas pertama dan lebar interval kelas,
tentukan limit bawah interval kelas lainnya.
6. Susunlah semua limit bawah interval kelas secara vertikal, kemudian tentukan limit atas
yang bersesuaian.
7. Kembalilah ke data mentah dan gunakan turus untuk memasukkan data pada interval
kelas yang ada.
Penilaian hasil belajar merupakan salah satu aspek penting dalam dunia pendidikan yang
memungkinkan guru untuk mengukur pemahaman dan prestasi siswa.

Penilaian yang baik harus mempertimbangkan prinsip-prinsip yang seimbang, objektif, dan adil,
yang mendukung pengembangan siswa secara keseluruhan. Namun, terkadang dalam praktiknya,
kita dapat menemui penilaian hasil belajar yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut.

Beberapa contoh penilaian hasil belajar yang tidak sesuai dengan prinsip penilaian :

a. Penilaian yang Terlalu Tergantung pada Ujian Tertulis


Salah satu contoh penilaian hasil belajar yang tidak sesuai adalah ketika penilaian terlalu
bergantung pada ujian tertulis sebagai satu-satunya metode evaluasi. Ujian tertulis yang
berlebihan dapat menjadi masalah karena :
- Tidak mempertimbangkan beragam gaya belajar siswa.
Beberapa siswa mungkin lebih baik dalam berkomunikasi secara lisan, menunjukkan
keterampilan praktis, atau berpikir kreatif daripada hanya dalam ujian tertulis.
- Meningkatkan tingkat stres siswa.
Ujian tertulis sering kali menimbulkan tekanan yang tinggi pada siswa dan dapat
memengaruhi kinerja mereka.
- Tidak memberikan gambaran yang lengkap tentang pemahaman siswa.
Siswa mungkin memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang materi, tetapi
kemampuan mereka dalam mengungkapkannya secara tertulis mungkin terbatas.
b. Penilaian yang Tidak Memperhitungkan Proses Pembelajaran:
Penilaian yang hanya berfokus pada hasil akhir tanpa mempertimbangkan proses
pembelajaran juga dapat menjadi masalah. Contohnya, ketika siswa diberi nilai
berdasarkan hasil ujian akhir tanpa memperhitungkan bagaimana mereka mencapai hasil
tersebut. Ini tidak memotivasi siswa untuk belajar dengan cara yang efektif, melibatkan
diri dalam proses belajar, atau berusaha memahami materi lebih dalam.
c. Penilaian yang Tidak Adil atau Diskriminatif:
Penilaian yang tidak adil atau diskriminatif adalah contoh serius dari penilaian yang tidak
sesuai dengan prinsip penilaian. Ini dapat terjadi ketika guru atau sistem pendidikan
memberikan perlakuan yang tidak adil kepada siswa berdasarkan faktor seperti ras, jenis
kelamin, agama, atau latar belakang sosial-ekonomi mereka. Ini melanggar prinsip
kesetaraan dan merugikan siswa secara tidak adil.
d. Penilaian yang Terlalu Terfokus pada Hafalan Daripada Pemahaman:
Contoh penilaian hasil belajar yang tidak sesuai lainnya adalah ketika penilaian terlalu
terfokus pada hafalan daripada pemahaman konsep.
e. Penilaian yang Tidak Melibatkan Siswa dalam Proses Penilaian:
Penilaian yang efektif melibatkan siswa dalam proses penilaian mereka sendiri. Siswa
harus memiliki pemahaman yang jelas tentang kriteria penilaian, tujuan pembelajaran,
dan bagaimana mereka dapat meningkatkan prestasi mereka. Penilaian yang tidak
melibatkan siswa dalam proses ini dapat membuat siswa merasa tidak terlibat dan kurang
termotivasi.

Anda mungkin juga menyukai