Anda di halaman 1dari 3

UTS Perubahan Sosial

Ilham Ihya 7 PMI B 2017104064

1. Perubahan sosial adalah fenomena yang terjadi secara konstan dalam masyarakat, dan para
sosiolog telah mengembangkan berbagai teori untuk menjelaskan berbagai aspek
perubahan sosial. Berikut adalah pemahaman tiga teori utama tentang perubahan sosial:
a) Teori Evolusi Sosial (Social Evolution Theory): Teori evolusi sosial, yang banyak
diasosiasikan dengan pemikiran Auguste Comte dan Herbert Spencer,
menggambarkan perubahan sosial sebagai suatu evolusi atau perkembangan
masyarakat dari tahap primitif ke tahap yang lebih maju. Proses evolusi ini sering
dianggap sebagai analogi dengan evolusi biologis. Teori ini berfokus pada aspek-
aspek seperti perkembangan institusi, teknologi, dan budaya dalam masyarakat.
Namun, teori ini telah menjadi kontroversial karena kesan bahwa masyarakat maju
dianggap lebih baik daripada yang primitif.
b) Teori Konflik Sosial (Social Conflict Theory): Teori konflik sosial, yang
dikembangkan oleh tokoh seperti Karl Marx, Max Weber, dan Ralf Dahrendorf,
melihat perubahan sosial sebagai hasil dari konflik dan ketidaksetaraan di dalam
masyarakat. Mereka berargumen bahwa perubahan sosial seringkali muncul sebagai
akibat dari konflik antara kelompok yang bersaing untuk sumber daya, kekuasaan,
dan pengaruh. Contoh perubahan sosial yang dilihat dari perspektif ini termasuk
revolusi sosial, perubahan kelas sosial, dan transformasi ekonomi.
c) Teori Fungsionalisme (Functionalism Theory): Teori fungsionalisme, yang sering
dikaitkan dengan tokoh seperti Emile Durkheim dan Talcott Parsons, menganggap
perubahan sosial sebagai hasil dari penyesuaian masyarakat terhadap perubahan
dalam struktur dan fungsi sosial mereka. Teori ini menekankan bahwa masyarakat
berfungsi untuk mencapai keseimbangan dan stabilitas, dan perubahan terjadi sebagai
respons terhadap gangguan atau ketidakseimbangan dalam sistem sosial. Perubahan
sosial dalam kerangka teori fungsionalisme biasanya dilihat sebagai mekanisme untuk
mempertahankan keseimbangan sosial dan mengatasi disfungsi.
2. Dalam perspektif teori struktural, seperti yang diterapkan pada fenomena demokrasi di
Indonesia, fokus utamanya adalah pada interaksi dan saling ketergantungan antara
berbagai komponen dalam struktur politik dan sosial masyarakat. Berikut adalah analisis
singkat tentang demokrasi di Indonesia dalam perspektif struktural:
a) Struktur Pemerintahan: Demokrasi di Indonesia mencakup institusi-institusi seperti
pemerintahan pusat dan daerah, badan legislatif, dan lembaga-lembaga kehakiman.
Dalam perspektif struktural, perubahan dalam salah satu institusi ini, seperti
perubahan dalam komposisi pemerintah atau parlemen, bisa memicu perubahan dalam
kebijakan, peraturan, atau tindakan yang memengaruhi masyarakat secara
keseluruhan.
b) Peran Partai Politik: Partai politik memiliki peran kunci dalam demokrasi Indonesia.
Perubahan dalam partai politik, seperti pembentukan koalisi baru atau perubahan
kepemimpinan partai, dapat mempengaruhi dinamika politik di negara ini. Hal ini
akan berdampak pada pengambilan keputusan politik dan kebijakan yang akan
memengaruhi masyarakat.
c) Partisipasi Masyarakat: Masyarakat juga berperan dalam struktur demokrasi.
Perubahan dalam tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan atau gerakan sosial
dapat memicu perubahan dalam perwakilan politik dan perubahan dalam isu-isu yang
diperjuangkan dalam proses demokrasi.
d) Isu Sosial dan Ekonomi: Isu-isu sosial dan ekonomi, seperti ketimpangan sosial,
kemiskinan, atau isu-isu etnis dan agama, memengaruhi dinamika demokrasi di
Indonesia. Perubahan dalam ketidaksetaraan sosial atau ekonomi bisa menjadi pemicu
bagi perubahan politik atau perubahan dalam agenda politik yang diperjuangkan oleh
berbagai pihak.
e) Hubungan Internasional: Hubungan Indonesia dengan negara-negara lain juga
merupakan faktor struktural penting dalam demokrasi. Perubahan dalam diplomasi
atau hubungan ekonomi dengan negara-negara lain dapat berdampak pada kebijakan
luar negeri dan perdagangan, yang pada gilirannya memengaruhi perekonomian dan
politik di dalam negeri.
3. Dalam perspektif struktural, demokrasi di Indonesia dipahami sebagai sistem yang saling
berkaitan, dan perubahan dalam salah satu aspek dapat mempengaruhi keseluruhan
struktur dan dinamika politik dan sosial di negara ini. Analisis ini membantu kita
memahami bagaimana berbagai faktor dalam struktur sosial dan politik berinteraksi dan
berdampak pada perkembangan demokrasi Indonesia.
Ekonomi kreatif berbasis teknologi digital adalah konsep ekonomi yang muncul karena
perkembangan teknologi digital, yang telah mengubah cara kita memproduksi,
mendistribusikan, dan mengonsumsi berbagai jenis konten dan layanan. Pandangan saya
tentang ekonomi kreatif berbasis teknologi digital adalah sebagai berikut:
a) Inovasi dan Kreativitas: Ekonomi kreatif berbasis teknologi digital mendorong
inovasi dan kreativitas. Teknologi digital memberikan alat dan platform yang
memungkinkan individu dan perusahaan untuk menciptakan konten, produk, dan
layanan baru dengan cara yang lebih efisien dan terjangkau. Ini menghasilkan
ekosistem yang memacu berbagai bentuk ekspresi kreatif dan kemampuan inovasi.
b) Pembangunan Kapasitas Digital: Untuk berpartisipasi dalam ekonomi kreatif digital,
individu dan perusahaan harus membangun kapasitas digital mereka. Ini termasuk
memahami teknologi, mengembangkan keterampilan digital, dan memanfaatkan
platform digital. Pandangan saya adalah bahwa pendidikan digital dan pengembangan
keterampilan sangat penting untuk mendukung ekonomi kreatif berbasis teknologi
digital.
c) Potensi Ekonomi Besar: Ekonomi kreatif digital memiliki potensi besar untuk
pertumbuhan ekonomi. Ini mencakup industri seperti perangkat lunak dan aplikasi,
desain grafis, musik, film, permainan video, seni digital, dan banyak lagi. Seiring
dengan peningkatan akses internet, ekonomi kreatif ini dapat menciptakan lapangan
pekerjaan baru dan peluang bisnis yang signifikan.
d) Akses Global: Teknologi digital memungkinkan akses global, yang artinya konten dan
produk yang diciptakan dalam ekonomi kreatif digital dapat mencapai audiens di
seluruh dunia. Ini membuka peluang ekspansi bisnis yang besar dan memungkinkan
kolaborasi lintas batas.
e) Tantangan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI): Salah satu tantangan dalam ekonomi
kreatif digital adalah perlindungan hak kekayaan intelektual. Dengan mudahnya
berbagi dan menduplikasi konten digital, penting untuk mengembangkan kerangka
kerja hukum yang efektif untuk melindungi hak cipta dan mendorong kompensasi
yang adil bagi pencipta konten.
f) Ketidaksetaraan Akses: Kendala dalam ekonomi kreatif digital adalah ketidaksetaraan
akses ke teknologi digital. Tidak semua orang memiliki akses yang sama ke
infrastruktur digital, perangkat, dan koneksi internet. Membangun inklusi digital dan
memastikan bahwa manfaat ekonomi kreatif digital dapat dinikmati oleh semua orang
adalah penting.
Dalam pandangan saya, ekonomi kreatif berbasis teknologi digital adalah suatu realitas
yang terus berkembang dan memberikan banyak peluang dan tantangan. Penting untuk
memahami dan merespons perubahan ini dengan bijak, sambil memastikan bahwa inovasi
dan kreativitas mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Anda mungkin juga menyukai