Anda di halaman 1dari 2

“Saksi Kristus”: Renungan, Senin 22 Februari 2021

Pesta Takhta S. Petrus, Ras (P). BcE 1Ptr 5:1-4; Mzm. 23:1-3a, 3b-4, 5, 6; Mat 16:13-19.

Dalam dunia olahraga, secara khusus bulu tangkis (badminton), seorang bintang
lapangan seperti Taufik Hidayat, Susi Susanti, Kevin Sanjaya, Marcus Gideon, seringkali
memperoleh sanjungan, pujian, dan hadiah. Hal ini dikarenakan oleh prestasi dan kehebatan
mereka dalam memainkan olahraga ini. Di mana, mereka menampilkan suatu bentuk
permainan yang luar biasa: cepat, lincah, sportif, dan tangkas.
Melalui Injil hari ini, dikisahkan bahwa Yesus memberikan kepada Petrus suatu
kepercayaan, Hak dan kuasa untuk memegang kunci Kerajaan Surga. Alasannya, karena
Petrus dengan berani mengakui Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang Hidup. Pengakuan
Petrus ini kemudian menjadi penting dan mendasari penerimaan tugasnya. Sebab, di tengah
kebimbangan dan aneka pendapat tentang Yesus menurut orang banyak, Petrus tampil dengan
terus terang menegaskan identitas pribadi Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup.
Dalam bacaan pertama, surat Petrus yang pertama pun turut menegaskan perutusan
yang diberikan Yesus kepada Petrus. Di mana, ditegaskan bahwa Petrus merupakan saksi
penderitaan Yesus, yang juga ambil bagian dalam kemuliaan-Nya. Oleh karena itu, ia diutus
untuk menjadi Gembala kawanan domba Allah. Dengan demikian, sebagai bentuk
penghargaan terhadap tugas yang diberikan oleh Yesus, maka Gereja pun mengkhususkan
hari ini sebagai Pesta Takhta Suci Santo Petrus. Di mana, pesta ini dibuat guna menghormati
Petrus sebagai wakil Kristus dan Gembala tertinggi Gereja yang mempunyai kuasa rohani
atas segenap anggota Gereja.
Pemberian tugas kepada Petrus ini pun sesungguhnya tidak berarti membebaskan kita
dari tanggung jawab sebagai murid Kristus. Kristus tetap mempercayakan suatu kuasa dan
tugas tertentu kepada kita, kendati kita bukanlah Petrus ataupun para pebulutangkis terbaik di
atas. Sebab, sebagai murid Kristus, kita bertugas untuk menjadi saksi-Nya di dunia ini.
Menjadi saksi Kristus bukan hanya sekedar mewartakan tentang nama-Nya. Namun, menjadi
saksi Kristus berarti hidup kita dalam segala dimensinya harus mencerminkan sikap-sikap,
sifat-sifat dan tindak-tanduk Kristus sendiri, misalnya dengan memaafkan sesama, bekerja
sama, memiliki rasa solidaritas, dan sebagainya. Maka, marilah kita memberikan kesaksian
tentang Kristus tidak hanya melalui kata-kata, melainkan secara nyata terjadi dalam
kehidupan keseharian kita.
“Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan
terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga” (Mat. 16:19)

Doa:

Ya Tuhan, mampukanlah aku dalam menjalankan tugas sebagai saksi-Mu di dunia ini

(Fr Stanislaus Andris Laritmas)

Anda mungkin juga menyukai