Anda di halaman 1dari 3

Kenali Bumi Kita

Sunday, July 27, 2008

Sunday, July 27, 2008

 Home

Batuan Metamorf

Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan induk yang lain, dapat berupa
batuan beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf sendiri yang telah mengalami
proses/perubahan mineralogi, tekstur maupun struktur sebagai akibat pengaruh
temperatur dan tekanan yang tinggi.

Proses metamorfosa terjadi dalam fasa padat, tanpa mengalami fasa cair, dengan
temperatur 200oC – 6500C. Menurut Grovi (1931) perubahan dalam batuan metamorf
adalah hasil rekristalisasi dan dari rekristalisasi tersebut akan terbentuk kristal-kristal
baru, begitupula pada teksturnya.

Menurut H. G. F. Winkler (1967), metamorfisme adealah proses yang mengubah mineral


suatu batuan pada fasa padat karena pengaruh terhadap kondisi fisika dan kimia dalam
kerak bumi, dimana kondisi tersebut berbeda dengan sebelumnya. Proses tersebut tidak
termasuk pelapukan dan diagenesa.

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi, metamorfosa dapat dibedakan menjadi


dua:
1. Metamorfosa Lokal
Jenis ini penyebaran metamorfosanya sangat terbatas hanya beberapa kilometer
saja. Termasuk dalam tipe metamorfosa ini adalah:
o Metamorfosa kontak/thermal
Yaitu metamorfosa yang diakibatkan oleh kenaikan temperatur yang
tinggi, dan biasanya jenis ini ditemukan pada kontak antara tubuh intrusi
magma/ekstrusi dengan batuan di sekitarnya dengan lebar 2 – 3 km.
o Metamorfosa dinamo/dislokasi/kataklastik
Yaitu metamorfosa yang diakibatkan oleh kenaikan tekanan. Tekanan
yang berpengaruh disini ada dua macam, yaitu: hidrostatis, yang
mencakup ke segala arah; dan stress, yang mencakup satu arah saja.
Makin dalam ke arah kerak bumi pengaruh tekanan hidrostatika semakin
besar. Sedangkan tekanan pada bagian kulit bumi yang dekat dengan
permukaan saja, metamorfosa semacam ini biasanya didapatkan di daerah
sesar/patahan.
2. Metamorfosa Regional
Tipe metamorfosa ini penyebarannya sangat luas, dapat mencapai beberapa ribu
kilometer. Termasuk dalam tipe ini adalah:
o Metamorfosa regional/dinamothermal
Terjadi pada kulit bumi bagian dala, dimana faktor yang mempengaruhi
adalah temperatur dan tekanan yang tinggi. Proses ini akan lebih intensif
apabila diikuti oleh orogenesa.
o Metamorfosa beban/burial
Proses ini tidak ada hubungannya dengan orogenesa dan intrusi, tetapi
terjadi pada daerah geosinklin, hingga karena adanya pembebanan
sedimen yang tebal di bagian atas, maka lapisan sedimen yang ada di
bagian bawah cekungan akan mengalami proses metamorfosa.

This entry was posted on Monday, March 31st, 2008 and is filed under Geologi. You can
follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or
trackback from your own site.
« Batuan Sedimen
Sifat Fisik Batuan »

Leave a Reply

Name

Mail (will not be published)

Website

Cari Disini
Masukkan istilah pencarian Anda Kirim formulir pencarian
Web dardiri.com

Navigasi

Links

Designed by Gabfire Brought to you by Kredit, PS3 and Linux Web Host

Anda mungkin juga menyukai