Anda di halaman 1dari 2

Berikan pendapat Anda tentang penyebab utama terjadinya kemerosotan kuantitas sumber daya?

Berikan pula contoh sumber daya yang mengalami penurunan dan cara penanggulangannya!

Jawab :

Merosotnya kuantitas sumber daya terjadi karena pemanfaatannya yang melampaui kemampuan
daya dukung dan daya tampung lingkungan sehingga kerusakan sumber daya itu tidak terpulihkan.
Data tahun 1989 menunjukkan bahwa program rehabilitasi kerusakan tanah masih meninggalkan
tanah kritis seluas 7.269.700 ha yang harus dihijaukan, dan hutan seluas 5.830.200 ha yang masih
harus dihutankan kembali sebagai "sisa" dari upaya tahun-tahun sebelumnya (lihat Tabel 6.2).
Masalah penghijauan ini tentu tidak hanya merupakan beban dan tanggung jawab pemerintah (c.q.
Departemen Kehutanan), tetapi juga merupakan kewajiban kita semua terutama pihak yang memiliki
Hak Pengusahaan Hutan (HPH), industri perkayuan dari Hutan Tanaman Industri (HTI), serta
masyarakat untuk mendukung dan ikut berperan serta.

Contoh sumber daya yang mengalami penurunan yaitu Kekurangan Air.

Air merupakan sumber daya penting dalam menunjang kehidupan seluruh makhluk hidup yang
ada di Bumi. Air juga merupakan sumber daya vital dalam menunjang pembangunan ekonomi, seperti
sektor pertanian, perikanan, industri, perdagangan, transportasi, pembangkit listrik, pariwisata, rumah
tangga, dan lainnya. Di samping dimanfaatkan untuk hal-hal positif di atas, badan air juga digunakan
sebagai tempat membuang sampah atau limbah dad hasil samping proses produksi maupun konsumsi.
Dengan jumlah penduduk yang makin meningkat serta pertumbuhan ekonomi yang terus dipacu,
permintaan akan sumber daya air baik kuantitas maupun kualitas makin meningkat melebihi
ketersediaannya. Hal ini menyebabkan sumber daya air menjadi barang yang langka. Ironisnya,
adanya kelangkaan sumber daya ini tidak dicerminkan dalam harga sehingga terjadi alokasi sumber
daya yang tidak efisien.

Dari fakta yang ada, tampak sumber daya air masih belum mendapat perlindungan secara
maksimal untuk menghindari terjadinya kekurangan air. Terjadinya pencemaran beberapa sumber air,
penggundulan hutan yang mengakibatkan erosi tanah serta terganggunya fungsi peresapan air,
kegiatan pertanian yang mengabaikan kelestarian lingkungan, berubahnya fungsi daerah tangkapan
air, serta distribusi air yang tidak merata menunjukkan bahwa perhatian terhadap kelestarian sumber
daya ini perlu secara total ditingkatkan. Di sisi lain harga air apa pun bentuk produk yang dijual,
umumnya belum mencerminkan harga yang sebenarnya. Penentuan harga ini umumnya belum
sepenuhnya memasukkan biaya kerusakan lingkungan yang terjadi. Bahkan dapat dilihat bahwa
beberapa produk air dimanfaatkan secara bebas tanpa biaya, misalnya pemanfaatan air tanah dengan
pompa oleh masyarakat. Akibatnya, masyarakat dan pelaku ekonomi tidak mempunyai dorongan
untuk bertindak efisien dan efektif dalam memanfaatkan air. Isu lcritis ini adalah ketersediaan air
bersih untuk kebutuhan bagi umumnya penduduk yang tinggal di perkotaan baik dari kuantitas
maupun kualitasnya, makin sulit diperoleh. Keadaan menjadi lebih sulit lagi khususnya bagi
penduduk miskin yang tinggal di perkotaan. Masalah akses terhadap sumber air yang aman untuk
dikonsumsi bagi golongan ini dapat dikatakan tidak ada. Hal ini mengakibatkan kualitas hidup mereka
menjadi makin menurun. Bagi penduduk tidak miskin, akses air bersih harus dibayar dengan biaya
yang cukup tinggi. Dengan makin langkanya air, masyarakat di beberapa wilayah perkotaan
cenderung membeli air untuk kebutuhan sehari-hari yang berupa air kemasan.

Oleh karena itu, perlu dikembangkan pola produksi dan konsumsi sumber daya air yang
mengurangi tekanan terhadap lingkungan yang akan menjamin ketersediaan air yang cukup bagi
berkelanjutannya kehidupan dan pembangunan. Sementara itu pencemaran air pun cenderung
meningkat sehingga masyarakat terpaksa memanfaatkan sumber-sumber lain untuk memenuhi
kebutuhannya. Kualitas air berubah dengan masuknya bahan pencemar yang dapat berupa bahan
kimia, seperti detergen, tinja, limbah industri, hara, seperti fosfat dan nitrat, minyak, bakteri atau virus
yang dapat menyebabkan kualitas air tidak sesuai lagi dengan peruntukannya termasuk bagi keperluan
air minum.

Di berbagai wilayah, baik air tawar maupun air taut telah mengalami pencemaran yang
mengakibatkan sangat merosotnya kualitas kedua sumber daya itu. Pencemaran air terjadi dengan
meningkatnya BOD, COD, kontaminasi logam berat dan B3, serta oleh bakteri Co/i dan tinja serta
berbagai agen penyebab penyakit, seperti diare, kolera, disentri, tifoid, dan paratifoid. Sumber air
tanah juga tercemar oleh intrusi air laut. Sumber air tanah juga masih dianggap sebagai barang bebas
(milik bersama/umum) sehingga sering kali eksploitasi air tanah yang mengakibatkan kemerosotan
kualitas menjadi tidak terkendali.

Banyak upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini walaupun umumnya
pemecahannya masih menggunakan pendekatan jangka pendek. Mengatasi sumber daya air baru akan
berhasil apabila orientasinya mengacu kepada penyelesaian jangka panjang dengan tujuan
keberlanjutan sumber daya air untuk segala kebutuhan.

Sumber :

BMP BIOL4417 – Ekologi Manusia (Edisi 3) Hal. 6.14-6.17

Anda mungkin juga menyukai