Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK DENGAN MEMANFAATKAN ECENG


GONDOK”

Untuk Memenuhi Tugas Dari Mata Kuliah Kimia Sekolah Kejuruan

Dosen Pengampu
Dr.H. Rusmansyah,M.Pd.
NIP. 196808281993031001
Almubarak,S.Pd.,M.Pd.
NIP. 199006072015041003

Kelompok: 9
Nama
Aminah 2210120220004

Mayah 2210120220001

Norhasanah 2110120220001

Sabila Dini Kholisoh 2010120220008

Makrom 2010120210015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
AGUSTUS 2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun Judul dari makalah ini
adalah “Pengolahan Pupuk Organik dengan memanfaatkan eceng gondok” untuk memenuhi
tugas dari bapak Dr.H. Rusmansyah,M.Pd. Pada mata kuliah Kimia Sekolah Kejuruan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Kimia Sekolah Kejuruan yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena adanya keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna
bagi kami, khususnya pihak lain yang berkepentingan sesuai tema.

Banjarmasin, 27 Agustus 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang ...................................................................................................1


B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Masalah...................................................................................................2
D. Manfaat.................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................4

1. Pengertian Eceng Gondok .................................................................................4


2. Penggunaan Pupuk Oraganik dari Eceng Gondok .........................................4
3. Penggunaan pupuk organik dari eceng gondok dapat memiliki dampak positif
...............................................................................................................................5
4. Cara Pembuatan Pupuk Organik pada Eceng Gondok

BAB III PENUTUP ........................................................................................................6

A. Kesimpulan ..........................................................................................................6
B. Saran.................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................7


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) merupakan jenis tanaman air yang mampu
beradaptasi sehingga cepat berkembang biak pada lingkungan baru. Hal ini yang membuat
eceng gondok menjadi gulma dominan diwilayah perairan yang tumbuh terapung dapat
menggangu jalanya tranportasi perairan. Pemanfaatan Eceng Gondok salah satunya yaitu
sebagai pupuk organik yang berupa cair atau padat yang berguna terhadap unsur tanaman.
Pupuk organik cair ataupun padat mengandung zat-zat serta unsur-unsur yang di butuhkan
oleh tanaman. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hasil ukuran hasil cacahan
menggunakan mesin pencacah eceng gondok dengan daya putaran kecepatan 1420 rpm,
proses penyimpanan pengukuran suhu, dan hasil pupuk organik eceng gondok berupa pupuk
padat dan cairan (Antu, Sunge, & Djafar, 2019).

Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) merupakan salah satu jenis tumbuhan air
yang mengapung dan biasanya sering dimanfaatkan sebagai tanaman air penyerap polutan. Eceng
gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuwan bernama Carl Friedrich
Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika sedang
melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil. Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang
tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan.
Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya. Eceng gondok hidup
mengapung di air dan kadangkadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8meter dan tidak
mempunyai batang (Rahmawati, & Warsito, 2020). Eceng gondok merupakan gulma di perairan
karena laju pertumbuhannya yang cepat. Karena pertumbuhannya yang cepat, eceng gondok dapat
menutupi air dan menyebabkan masalah lingkungan. Selain berbahaya karena cepat menutupi air,
eceng gondok juga bermanfaat karena kemampuannya menyerap polutan organik, anorganik, dan
logam berat lainnya. Lumpur aktif juga dapat digunakan untuk mendegradasi bahan organik yang
terkandung dalam cairan limbah tahu. Pada sistem ini, mikroorganisme menguraikan bahan organik
sehingga menurunkan kandungan bahan organik pada air limbah tahu (Widajanti, 2007).

Pupuk Organik merupakan pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik semacam
sisa-sisa sayur-mayur, kotoran ternak serta pula berasal dari makhluk hidup yang sudah mati.
Pembusukan dari bahan-bahan organik serta makhluk hidup yang sudah mati menimbulkan
pergantian watak raga dari wujud lebih dahulu. Pupuk organik cair merupakan pupuk yang isi
bahan kimianya bisa membagikan hara yang cocok dengan kebutuhan tananaman pada
tanah.Pupuk organik padat merupakan pupuk organik yang secararaga wujudnya padat
dengan isi yang sama pada pupuk cair (Azmi et al., 2023).
Pupuk organik eceng gondok bisa dimanfaatkan dalam skala rumah tangga ataupun
buat kenaikan perekonomian warga. akibat negatif yang ditimbulkan apabila eceng gondok
dibiarkan berkembang tidak terkontrol merupakan menyebabkan kendala terhadap
pemanfaatan perairan secara oktimal, ialah menimbulkan pendak angkalan, dimana air
permukaan menjadi lebih sedikit volumenya sebab menaiknya bawah air. Perihal ini
diakibatkan sebab tumbuhan eceng gondok meresap air yang sangat banyak. Tetapi, dibalik
itu nyatanya eceng gondok mempunyai kesempatan besar buat dimanfaatkan selaku bahan
penghasil bermacam berbagai produk yang menguntungkan tetapi dibalik itu salah satu
alternatif pemanfaatannya merupakan eceng gondok sangat potensial buat digunakan selaku
bahan baku pembuatan pupuk organik buat mempertahankan isi bahan organik tanah
dibutuhkan bonus bahan organik kedalam tanah antara lain pupuk organik yang dibuat dari
eceng gondok tersebut bisa diaplikasikan selaku media berkembang persemaian, pembibitan
serta perkembangan tumbuhan dalam wadah (polybek,pot,kalengsisa). Tidak hanya itu pupuk
organik bisa pula digunakan selaku penyubur yang absolut dibutuhkan buat menyuburkan
kembali lahan-lahan yang sudah hadapi penyusutan kesuburan (Wardiah et al., 2019).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah penting sebagai
berikut:
1. Efektivitas pupuk organik dari eceng gondok dalam meningkatkan pertumbuhan
tanaman: Bagaimana penggunaan pupuk organik dari eceng gondok dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, seperti tinggi tanaman, jumlah daun, atau
produksi buah?
2. Kandungan nutrisi dalam pupuk organik eceng gondok: Apa saja kandungan nutrisi
yang terdapat dalam pupuk organik dari eceng gondok, seperti nitrogen, fosfor, dan
kalium, serta bagaimana kandungan tersebut dapat memberikan manfaat bagi
tanaman?
3. Dampak penggunaan pupuk organik eceng gondok terhadap kualitas tanah:
Bagaimana penggunaan pupuk organik dari eceng gondok dapat mempengaruhi
kualitas tanah, seperti ketersediaan nutrisi, struktur tanah, atau aktivitas
mikroorganisme?
4. Keberlanjutan dan keberlanjutan penggunaan pupuk organik eceng gondok:
Bagaimana penggunaan pupuk organik dari eceng gondok dapat berkontribusi
terhadap keberlanjutan pertanian, seperti pengurangan penggunaan pupuk kimia atau
pengelolaan limbah eceng gondok

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas didapat tujuan masalah sebagai berikut:
Pelaksanaan kegiatan bertujuan untuk mengurangi tanaman liar eceng gondok sehingga
sungai kembali bersih. Dan mengubah paradigma masyarakat mengenai eceng gondok
sebagai gulma menjadi tumbuhan yang bermanfaat. Keterlaksanaan kegiatan bermanfaat
untuk memberikan pengetahuan masyarakat sasaran tentang pemanfaatan eceng gondok
sebagai pupuk organik. Pupuk organik eceng gondok dapat dimanfaatkan dalam skala
rumah tangga maupun untuk peningkatan perekonomian masyarakat.
D. Manfaat

Mempuyai manfaat sebagai berikut:

1. Mengurangi dampak negatif eceng gondok: Eceng gondok merupakan tanaman air
invasif yang dapat menyebabkan masalah ekologis dan ekonomi. Dengan mengolah
eceng gondok menjadi pupuk organik, limbah tumbuhan ini dapat dimanfaatkan
secara positif dan membantu mengurangi dampak negatifnya.
2. Meningkatkan kesuburan tanah: Pupuk organik yang terbuat dari eceng gondok
mengandung nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Pemberian pupuk
organik ini dapat meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, dan
meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman.
3. Mengurangi penggunaan pupuk kimia: Dengan menggunakan pupuk organik dari
eceng gondok, penggunaan pupuk kimia dapat dikurangi. Hal ini dapat membantu
mengurangi dampak negatif penggunaan pupuk kimia terhadap lingkungan dan
kesehatan manusia.
4. Meningkatkan produktivitas tanaman: Pupuk organik dari eceng gondok dapat
membantu meningkatkan produktivitas tanaman dengan memberikan nutrisi yang
seimbang dan memperbaiki kondisi tanah. Tanaman yang diberi pupuk organik
cenderung memiliki pertumbuhan yang lebih baik, hasil panen yang lebih tinggi, dan
kualitas produk yang lebih baik.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Eceng Gondok

Eceng gondok merupakan salah satu tumbuhan yang keberadaannya dianggap gulma di
perairan. Hal ini karena eceng gondok dapat tumbuh dengan cepat dan mengganggu
kehidupan di dalamnya (Apzani et al., 2017). Oleh karena itu, diperlukan alternatif cara
untuk membantu mengurangi populasi gulma ini. Salah satu alternatif yang dapat digunakan
adalah memanfaatkan eceng gondok sebagai pupuk organik. Eceng gondok memiliki
kandungan unsur hara yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Tumbuhan air mengapung
yang mempunyai kecepatan berkembang besar sehingga dikira selaku gulma yang
mengganggu perairan area. Eceng gondok dapat berkembangbiak secara vegetatif maupun
generatif. Perkembangbiakan dengan cara vegetatif dapat melipat ganda dua kali dalam
waktu 7-10 hari (Erlianti et al., 2023). Kecepatan pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor area seperti unsur hara, sinar, kedalaman air, serta pH. Proses genarisi vegetatif
yang kilat serta toleransinya terhadap area terhadap area yang lumayan besar, menimbulkan
tanaman eceng gondok bisa mendatangkan masalah antara lain bisa tingkatkan
evapotranspirasi, membatasi transportasi perairan serta ialah arang vector penyakit. Eceng
gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai
gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar
melalui saluran air ke badan air lainnya. Pertumbuhan eceng gondok akan semakin baik
apabila hidup pada air yang dipenuhi limbah pertanian atau pabrik. Oleh karena itu
banyaknya eceng gondok di suatu wilayah sering merupakan indikator tercemarnya
wilayah tersebut (Ibrahim, A., & Madjid, S. 2022). Eceng gondok (Eichornia crassipes)
merupakan salah satu tumbuhan gulma yang banyak ditemui di perairan dengan arus tenang
seperti danau dan rawa. Eceng gondok dikategorikan sebagai tumbuhan gulma karena dapat
menyebar di area perairan yang luas dan menutupi permukaan air, pertumbuhan eceng
gondok yang cepat dapat mengganggu ekosistem di bawah air, serta mengakibatkan
berkurangnya kandungan oksigen terlarut dalam air (Rahmaningtyas et al., 2021). Tumbuhan
eceng gondok dapat digunakan sebagai sumber pangan langsung untuk biofag-biofag air
(pakan makhluk hidup), sebagai bahan pangan manusia, makanan ternak, sumber kerajinan
tangan, sebagai pemurnian air dari pencemaran-pencemaran limbah pertanian, pencemaran
organik, pencemaran limbah rumah tangga, dan menahan sistem drainase serta sebagai bahan
baku pembuatan pupuk organik seperti kompos. Kompos eceng gondok tidak hanya dapat
membantu memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman, tetapi dapat membantu
memperbaiki sifat tanah, terutama bagi sifat kimia tanah (Nalahayati et al., 2023).
2. Penggunaan Pupuk Organik dari Eceng Gondok
Penggunaan pupuk organik dari eceng gondok dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman, seperti tinggi tanaman, jumlah daun, dan produksi buah. Pupuk organik dari eceng
gondok mengandung nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, serta unsur mikro
lainnya yang diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan yang optimal.Pemberian pupuk
organik dari eceng gondok dapat meningkatkan tinggi tanaman dengan memberikan nutrisi
yang cukup untuk pertumbuhan batang dan daun. Nutrisi yang terkandung dalam pupuk
organik juga dapat merangsang pembentukan daun yang lebih banyak, sehingga jumlah daun
pada tanaman dapat meningkat (Uchriama, 2021).

Selain itu, pupuk organik dari eceng gondok juga dapat mempengaruhi produksi buah. Nutrisi
yang diserap oleh tanaman dari pupuk organik dapat meningkatkan pembentukan bunga dan
buah. Selain itu, pupuk organik juga dapat meningkatkan kualitas tanah, memperbaiki
struktur tanah, dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang berperan dalam penyerapan
nutrisi oleh tanaman.Namun, efek penggunaan pupuk organik dari eceng gondok pada
pertumbuhan tanaman dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jenis tanaman,
kondisi lingkungan, dosis pupuk yang diberikan, dan metode aplikasi pupuk. Oleh karena itu,
penting untuk melakukan penelitian dan uji coba yang lebih mendalam untuk memahami
secara spesifik bagaimana penggunaan pupuk organik dari eceng gondok dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman pada kondisi yang spesifik.

Hasil analisa kimia eceng gondok dalam keadaan segar terdiri dari bahan organik sebesar
36,59%, Corganik 21,23%, N total 0,28%, P total 0,0011%, K total 0,016%, C/N rasio 75,8%
dan serat kasar 20,6% (Ratri et al., 2007). Sedangkan bahan kering eceng gondok
mengandung 75,8 % bahan organik; 1,5 % nitrogen, 24,2 % abu, 7.0 % fosfor, 28,7 %kalium,
1,8 % natrium, 12,8 % kalsium, dan 21,0 % khlorida. Kandungan bahan organik dan unsur
hara yang tinggi pada eceng gondok tersebut memungkinkan eceng gondok untuk dijadikan
sebagai alternatif pupuk organik cair.

3. Penggunaan pupuk organik dari eceng gondok dapat memiliki dampak positif

● Ketersediaan nutrisi: Pupuk organik dari eceng gondok mengandung nutrisi penting
seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, serta unsur mikro lainnya. Ketika pupuk ini
diterapkan ke tanah, nutrisi tersebut akan dilepaskan secara perlahan melalui proses
dekomposisi. Hal ini meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman, membantu
pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
● Struktur tanah: Pupuk organik dari eceng gondok dapat meningkatkan struktur tanah.
Kandungan bahan organik dalam pupuk ini dapat meningkatkan kemampuan tanah
untuk menahan air dan meningkatkan drainase. Selain itu, bahan organik juga dapat
meningkatkan agregasi tanah, membentuk agregat-agregat yang lebih besar, dan
meningkatkan porositas tanah. Hal ini memungkinkan pergerakan udara dan air yang
lebih baik dalam tanah, serta meningkatkan aerasi dan drainase.
● Aktivitas mikroorganisme: Pupuk organik dari eceng gondok menyediakan sumber
makanan bagi mikroorganisme tanah, seperti bakteri dan jamur. Mikroorganisme ini
berperan penting dalam siklus nutrisi tanah dan dekomposisi bahan organik. Dengan
memberikan pupuk organik, aktivitas mikroorganisme dapat meningkat, yang pada
gilirannya meningkatkan proses dekomposisi bahan organik, memperbaiki struktur
tanah, dan meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman.

Penggunaan pupuk organik dari eceng gondok secara berkelanjutan dapat membantu
memperbaiki kualitas tanah secara keseluruhan, meningkatkan kesuburan, dan mendukung
pertumbuhan tanaman yang sehat. Namun, penting untuk memperhatikan dosis dan cara
aplikasi yang tepat agar manfaatnya dapat dioptimalkan dan menghindari potensi masalah
seperti kelebihan nutrisi atau pencemaran lingkungan

4. Cara Pembuatan Pupuk Organik pada Eceng Gondok

Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat pencacah Eceng Gondok, wadah
komposter, pH meter, termometer dan timbangan.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu Eceng Gondok 3 kg , air 2 liter, dan 3 ml
cairan EM4 dan gula merah.

Proses Pembuatan pupuk Eceng Gondok

1. Menyediakan bahan yang akan di gunakan antara lain Eceng Gondok sebanyak 3kg,
cairan EM4 sebanyak 3 ml dan air 2 liter.
2. Kemudian dimasukkan kedalam wadah komposter selanjutnya , hasil cacahan tersebut
dicampurkan dengan air, dan EM4 selanjunya di aduk hingga merata
3. Ditutup dengan rapat agar proses peembuatan pupuk berlangsung dengan baik.
Penyimpanan Hasil Cacahan
4. Proses penyimpanan hasil cacahan disimpan pada wadah yang kering dan bersih, lalu
disimpan pada ruangan yang bersuhu stabil. Selanjutnya tunggu hingga 7-10 hari.
untuk mengecek tingkat kematangan.
5. Lakukan proses pembalikan pada Eceng Gondok setiap hari, setelah itu melakukan
pengukuran suhu yang dilakukan setiap hari

Hasil Penyimpanan Pupuk organik

1. Pengolahan hasil penyimpanan dilakukan dengan cara memisahkan antara pupuk cair
dan pupuk padat (ampas).
2. Pemisahan dilakukan pada ketiga perlakuan berdasarkan putaran dari mesin pencacah
limbah organik.
3. Hasil pemisahan selanjutnya di timbang dan diukur untuk mendapatkan berat pupuk
cair dan pupuk padat (ampas).

Semakin kecil ukuran cacahan maka semakin cepat proses pengomposan karena permukaan
bahan baku akan bertambah dan memperudah smikroorganisme melakukan penguraian atau
dekomposisi. Bahan organik yang memiliki ukuran yang besar sebaiknya dicacah terlebih
dahulu namun pencacahan harus disesuaikan berdasarkan bahan organik tersebut.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Bersumber pada penelitian diperoleh kesimpulan bahwa eceng gondok selaku pupuk
organik dapat mengurangi pencemaran sungai serta danau dan menciptakan pemodelan untuk
warga, tingkatkan visi pemanfaatan eceng gondok selaku pupuk organik untuk meningkatkan
kesehatan area kawasan warga,maklum eceng gondok dapat dijadikan pupuk sebab memiliki
selulosa, eceng gondok diketahui kaya hendak asam humat yang menciptakan senyawa
fitoforik yang sangat baik buat mendesak perkembangan pangkal Eceng gondok pula
memiliki asam triterpenoid, sianida, alkaloid serta baik buat kalsium, sehingga bisa
digunakan sebagai pupuk organik. Pembuatan pupuk organik dari eceng gondok lumayan
simpel yaitu menghancurkan eceng gondok setelah itu Penyimpanan Eceng Gondok
dilakukan selama 10 hari dengan mengukur suhu pada setiap perlakuan.Pengukuran suhu
dilakukan untuk mendapatkan suhu maksimum dalam pembuatan Eceng Gondok.
B. Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga bermanfaat dan menambah wawasan
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas dimengerti, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah yang kami buat ini agar kedepannya bisa
menjadi lebih baik lagi. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima dan kami ucapkan
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Azmi, N., Hasibuan, A., Azzahra, A., & Utami, T. (2023). Pemberdayaan eceng gondok
sebagai pupuk organik di Dusun Kepentingan Desa Sawohan Sidoarjo. Jurnal Kesmas
Prima Indonesia, 7(2), 92-96.

http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php/JKPI/article/view/3926

Antu, E., Sunge, R., &Djafar, R., 2019. Rancang Bangun Dan Pengujian Alat Pencacah
Kompos Dengan Sudut Mata Pisau 45o. Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo
(JTPG), 4(2), 62-70.

http://jurnal.poligon.ac.id/index.php/jtpg/article/view/461

Apzani, W., Wardhana, HAW, & Arifin, Z. (2017). Efektifitas Fermentasi Pupuk Organik
Cair Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) terhadap Trichoderma spp. tentang
Pertumbuhan Selada (Lactuca sativa L.). Jurnal Mataram Sangkareang , 3 (3), 1-9.

https://sangkareang.org/index.php/SANGKAREANG/article/view/171

Erlianti, K., Mardiana, L., Fadillah, A., & Susanto, D. (2023). Pelatihan pembuatan sabun
herbal eceng gondok di desa semangat dalam. Karya: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 3(1), 174–179.
https://jurnalfkip.samawauniversity.ac.id/KARYA_JPM/article/view/258

Hasibuan, A., Sadia, H., & Amalia, T. (2023). Pemanfaatan eceng gondok untuk menurunkan
kandungan cod (chemical oxygen demond), ph, bau, dan warna pada limbah cair tahu
di indonesia. JIPDAS (Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar), 1(3), 1-11.
https://www.neliti.com/publications/113323/pemanfaatan-eceng-gondok-eichornia-
crassipes-untuk-menurunkan-kandungan-codchemi

Ibrahim, A., & Madjid, S. (2022). Peran pemerintah daerah dalam keberlanjutan penanganan
eceng gondok di danau duma kabupaten halmahera utara. Jurnal government of
archipelago-JGOA, 3(1), 7-13. Retrieved from
https://jurnal.ummu.ac.id/index.php/jgoa/article/view/1021
Nilahayati, Ichsan, Safrizal, Negi P, S, Zainuddin H, & Herri M. (2023) Pemanfaatan
eceng gondok menjadi pupuk kompos untuk meningkatkan ekonomi masyarakat
gampong cot trueng kecamatan muara batu kabupaten aceh utara. Jurnal Vokasi.
Vol. 7, No 1. http://e-jurnal.pnl.ac.id/index.php/vokasi/

Rahmaningtyas, W. D., Hendrawan, A., & Ramadhan, M. S. (2021). Pemanfaatan daun eceng
gondok sebagai pewarna alami dengan teknik ecoprint. Eproceedings of art &
design, 8(6). e-Proceeding of Art & Design : Vol.8, No.6, 3601
https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/artdesign/article/
view/16992

Rahmawati, A. (2020). Pengolahan limbah cair domestik dengan tanaman eceng gondok
(Eichornia Crassipes) untuk menghasilkan air bersih di perumahan green tombro kota
Malang. Rekayasa Hijau: Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan, 4(1), 1-8.
https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekayasahijau/article/view/3709/2277

Wardiah, I., Noor, H., Fauzan, R., & Sholihin, F. (2019).Pemanfaatan Eceng Gondok Untuk
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Desa Jelapat I Kabupaten Barito Kuala. Jurnal
IMPACT:Implementation and Action,1(2),152.
https://doi.org/10.31961/impact.v1i2.635

Uchriama, A. (2021). Aplikasi Kompos Eceng Gondok Dan Herbafarm Terhadap


Pertumbuhan Dan Produksi Seledri (Apium Graveolens L.) (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Riau).
https://repository.uir.ac.id/8617/1/164110242.pdf

Anda mungkin juga menyukai