MODUL 5
PARAGRAF NARASI, DESKRIPSI DAN ARGUMENTASI
Disusun Oleh :
Kelompok 5
UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR PRABUMULIH
2023
KATA PENGANTAR
Allahmdulilah puji syukur kami panjatkan kehadiran allah SWT, yang atas rahmat-
Nya dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tema dari makalah ini adalah mengenai tentang paragrap narasai, deskrupsi, dan argumentasi
dalam menulis, dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan dan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ibu
Syelly Eka Permatasari, M. Pd selaku tutor mata kuliah keterampilan menulis yang telah
memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai bagian dari tugas kami dalam memahami dan
menganalisis konsep tiga jenis paragraf penting dalam penulisan: paragraf deskripsi, narasi,
dan argumentasi. Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang pengertian, ciri-ciri, jenis
paragraf, karakteristiknya, dan pola pengembangannya. Pengetahuan tentang paragraf ini
penting dalam mengasah keterampilan menulis, terutama ketika kita berusaha untuk efektif
menyampaikan informasi, cerita, atau argumen. Makalah ini akan memberikan gambaran
singkat dan pemahaman yang kokoh tentang tiga jenis paragraf tersebut.
Kami berharap makalah ini akan bermanfaat bagi pembaca yang ingin memperdalam
pemahaman mereka tentang paragraf deskripsi, narasi, dan argumentasi dalam konteks
penulisan. Kami sadar makalah ini jauh dari kata sempurna, Oleh karena itu, keterbatasan
waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan. Makalah ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………................2
1.3 Tujuan Masalah………………………………...………………………….2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Paragraf Narasi
2.1.1 Pengertian Paragraf Narasi………………………………………3
2.1.2 Ciri-ciri Narasi………………………………….............................4
2.1.3 Narasi Fakta dan Narasi Fiktif…………………………………...5
2.1.4 Memperbaiki dan Menyusun Paragraf Narasi………………….6
2.2 Paragraf Deskripsi
2.2.1 Pengertian Paragraf Deskripsi…………………………………...7
2.2.2 Ciri-ciri Paragraf Deskripsi……………………………………....7
2.2.3 Pola Pengembangan dan Pendekatan Paragraf Deskripsi……...8
2.2.4 Memperbaiki dan Menyusun Paragraf Deskripsi……………...10
2.3 Paragraf Argumentasi
2.3.1 Pengertian Paragraf Argumentasi………………………………10
2.3.2 Ciri-ciri Paragraf Argumentasi………………………………….11
2.3.3 Teknik Pengembangan Argumentasi……………………………12
2.3.4 Memperbaiki dan Menyusun Paragraf Argumentasi…………..13
BAB III PENUTUP
3.1 Penutup………………………………………………………………...15
3.2 Saran…………………………………………………………………...16
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………...................17
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karangan adalah salah satu karya tulis yang dibuat oleh seseorang. Karangan biasanya
berisi mengenai ide-ide atau gagasan seseorang. Ide atau gagasan tersebut nantinya akan
dibaca oleh orang lain, sehingga perlu berhati-hti dalam membuatnya. Untuk membuat
sebuah karangan yang baik dan berbobot tidak sulit. Modal pokok yang diperlukan adalah
logika dan banyak membaca selain ada kemauan yang kuat ketekunan serta adanya waktu
untuk mengarang.
Berbicara mengenai sebuah karangan ada lima jenis karangan yakni karangan narasi,
karangan deskripsi, karangan peruasi, karangan argumentasi dan karangan eksposisi, namun
dalam makalah ini karang yang akan dibahas ada tiga yaitu karangan narasi, karangan
deskripsi, dan karangan argumentasi.
Paragraf narasi adalah suatu bentuk karangan yang berusaha menyajikan suatu
peristiwa atau kejadian, sehingga peristiwa ini seolah-olah dialami sendiri oeleh pembaca
(Keraf, 1995: 17). Didalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik.
Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur plot atau alur. Jadi, narasi
adalah cerita yang di paparkan berdasarkan plot atau alur. Secara singkat untuk dapat menulis
karangan narasi memerlukan kemampuan dari penguasa bahasa yang baik, agar seorang
penulis karangan dapat mengungkapkan kejadian menggunakan bahasa yang baik dan mudah
dipahami orang lain.
Paragraf deskripsi merupakan paragraf yang pernyataannya bertujuan menggabarkan
suatu objek dengan sejelas-jelasnya. Paragraf ini juga disebut paragraf pemerian. Dalam
paragraf ini, pembaca seolah-olah berada dalam suatu ruangan dan dapat mencium,
mendengar, merasakan, dan melihat segala sesuatu yang terdapat disitu. Menurut pendapat
lain. Paragraf deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang berusaha menyajikan suatu obyek
atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga obyek itu seolah-olah berada di depan mata kepala
pembaca, seakan-akan para pembaca melihat sendiri obyek itu (Keraf, 1995: 16).
Paragraf argumentasi adalah bagian dari tulisan yang digunakan untuk menyampaikan
pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik. Dalam paragraf ini, penulis akan
memberikan alasan dan bukti-bukti yang mendukung pendapatnya untuk meyakinkan
pembaca. Jadi, paragraf argumentasi berfokus pada persuasi dan pembuktian ide penulis. atau
pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (Keraf, 1995: 10).
1
Jadi ketiga jenis paragraf ini yaitu paragraf narasi, deskripsi, dan argumentasi
memiliki peran yang berbeda dalam sebuah tulisan dan masing-masing memiliki tujuan
khusus. Ketiganya saling melengkapi dalam menyusun tulisan yang baik, karena mereka
memungkinkan penulis untuk menginformasikan, menggambarkan, dan meyakinkan
pembaca sesuai dengan tujuan tulisan tersebut.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian paragraf narasi, ciri-ciri, dan pola pengembangan
paragraf narasi.
2. Untuk mengetahui apa pengertian paragraf deskripsi ciri-ciri, dan pola pengembangan
paragraf deskripsi.
3. Untuk mengetahui apa pengertian paragraf argumentasi ciri-ciri, dan pola
pengembangan paragraf argumentasi.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Paragraf Narasi
2.1.1 Pengertian Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan gaya pengungkapan yang bertujuan menceritakan
atau mengisahkan rangkaian kejadian atau peristiwa--baik peristiwa kenyataan
maupun peristiwa rekaan--atau pengalaman hidup berdasarkan perkembangannya dari
waktu ke waktu sehingga tampak seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa
itu. Paragraf narasi dimaksudkan untuk memberi tahu pembaca atau pendengar
tentang sesuatu yang diketahui atau dialami penulis supaya pembaca terkesan.:
Paragraf narasi terbagi menjadi dua yaitu paragraf narasi ekspositoris dan paragraf
narasi sugestif.
1) Narasi Ekspositoris
Narasi ekspositoris mengacu pada jenis tulisan yang menyampaikan
informasi atau penjelasan tentang suatu topik secara obyektif. Dalam
konteks ini, ekspositoris menggambarkan pendekatan yang lebih analitis
dan informatif dari pada narasi fiksi. Tujuannya adalah untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang suatu konsep, ide, atau peristiwa
dengan menyajikan fakta dan informasi secara sistematis. Narasi
ekspositoris memiliki dua sifat yaitu umum dan husus.
2) Narasi Sugestif
Narasi suggestif mengacu pada jenis narasi atau cerita yang tidak
menyajikan informasi secara langsung atau rinci, melainkan merangsang
imajinasi pembaca dengan memberikan kesan atau ide secara lebih tersirat.
Dalam narasi ini, penulis menggunakan bahasa yang kreatif untuk
membangkitkan sensasi, emosi, atau pemikiran tanpa memberikan detail
eksplisit. Ini memungkinkan pembaca untuk menginterpretasikan cerita
dengan cara mereka sendiri dan memberikan ruang bagi imajinasi dan
refleksi pribadi. Narasi suggestif seringkali ditemui dalam karya sastra
atau seni yang mengeksplorasi aspek-aspek simbolik dan interpretatif.
3
2.1.2 Ciri-Ciri Narasi
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak
ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih
lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
1) Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
2) Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar
terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
3) Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
4) Memiliki nilai estetika.
5) Menekankan susunan secara kronologis.
Ciri utama paragraf narasi adalah adanya peristiwa atau kejadian, baik yang
benar-benar terjadi atau berupa imajinasi maupun gabungan keduanya, yang dirangkai
dalam urutan waktu. Di dalam peristiwa itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu
konflik. Konflik itulah yang dapat menambah daya tarik cerita. Jadi, ketiga unsur
yang berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika
ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur.
Narasi, berdasarkan tujuannya, dapat dibedakan atas narasi ekspositoris,
artistik, dan sugestif. Narasi ekspositoris berisi penyampaian informasi secara tepat
tentang suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya dengan tujuan memperluas
pengetahuan orang tentang kisah seseorang (biasanya satu orang). Pelaku diceritakan
mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Narasi
artistik berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu atau menyampaikan suatu
amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-
olah melihat. Narasi sugestif berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu dan
menyampaikan suatu amanat secara terselubung kepada para pembaca atau pendengar
sehingga tampak seolah-olah melihat.
Contoh paragraf narasi. Saat itu, saya berada di tengah hutan belantara yang
penuh dengan pepohonan tinggi dan rimbun. Suara burung-burung hutan mengiringi
langkah saya, dan cahaya matahari yang tembus melalui daun-daun hijau menciptakan
bayangan-bayangan yang menari di jalanku. Aroma segar hutan dan kerinduan untuk
menjelajahi alam liar membuat petualangan ini begitu mendalam.
Penunjukan Paragraf Narasi: Paragraf di atas adalah paragraf narasi, di mana
penulis menjelaskan pengalamannya berada di tengah hutan belantara, menciptakan
gambaran visual dan atmosfer yang kuat. Ini adalah bagian narasi yang menjelaskan
4
peristiwa atau pengalaman. Adapun tujuan dari paragraf narasi adalah untuk
mengisahkan suatu cerita atau peristiwa dengan jelas dan menarik. Paragraf narasi
memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:
1) Menghibur: Paragraf narasi bertujuan menghibur pembaca dengan menyajikan
cerita yang menarik dan penuh daya tarik. Karakter, konflik, dan perkembangan
plot dapat membangkitkan minat pembaca.
2) Menginformasikan: Meskipun fokus utamanya adalah cerita, paragraf narasi juga
dapat memberikan informasi atau pengetahuan tambahan terkait dengan kejadian
atau situasi tertentu.
3) Menggambarkan Pengalaman: Paragraf narasi memungkinkan pembaca
merasakan atau membayangkan pengalaman yang disampaikan. Deskripsi yang
baik dapat membawa pembaca masuk ke dalam dunia cerita.
4) Menyampaikan Pesan atau Moral: Beberapa paragraf narasi mungkin memiliki
tujuan menyampaikan pesan atau moral tertentu melalui peristiwa yang
dihadirkan dalam cerita.
Dengan menggabungkan unsur-unsur naratif seperti karakter, plot, dan setting,
tujuan paragraf narasi adalah menciptakan pengalaman membaca yang menggugah
imajinasi dan emosi pembaca.
8
bagaimana sebuah kota terletak di sepanjang sungai dengan gedung-gedung
pencakar langit di pusatnya.
b. Pola deskripsi sudut pandang
Pola deskripsi sudut pandang adalah cara kita menjelaskan atau menceritakan
sesuatu berdasarkan dari sudut pandang atau perspektif tertentu. Ini mirip
dengan berbicara tentang sesuatu dari sudut pandang seseorang yang
melihatnya. Misalnya, jika kita menceritakan pemandangan gunung, kita dapat
melakukannya dari sudut pandang sebagai pendaki yang melihat puncak gunung
atau dari sudut pandang sebagai pengamat yang melihatnya dari jauh. Pola
deskripsi sudut pandang membantu kita menentukan siapa yang menceritakan
cerita atau bagaimana kita melihat sesuatu, dan ini bisa memengaruhi cara kita
menggambarkan detail dan perasaan terkait dengan apa yang sedang kita
ceritakan.
11
3. Kontra-argumen (jika diperlukan): Terkadang, paragraf argumentasi juga
mencakup kontra-argumen atau pendapat lawan untuk kemudian dibantah atau
dilawan dengan alasan yang kuat.
4. Kesimpulan atau Ringkasan: Paragraf argumentasi biasanya diakhiri dengan
kesimpulan atau ringkasan yang mengulang tesis dan alasan-alasan utama,
sehingga pembaca dapat melihat dengan jelas hubungan antara tesis dan alasan.
5. Bahasa yang Kekar: Paragraf argumentasi biasanya menggunakan bahasa yang
tegas dan kuat. Ini termasuk penggunaan kata-kata yang meyakinkan, fakta yang
relevan, dan argumen yang kohesif.
6. Logika yang Konsisten: Paragraf argumentasi harus memiliki alur pemikiran yang
konsisten dan logis. Setiap alasan harus mendukung tesis tanpa adanya kontradiksi.
7. Tujuan Persuasif: Tujuan utama dari paragraf argumentasi adalah untuk
meyakinkan pembaca atau audiens tentang kebenaran atau kevalidan tesis. Oleh
karena itu, ciri ini mencirikan unsur persuasif yang kuat dalam paragraf tersebut.
12
2.3.4 Memperbaiki dan Menyusun Paragraf Argumentasi
1. Langkah-langkah Menyusun Paragraf Argumentasi
Terdapat lima Langkah dalam Menyusun paragraf argumentasi yakni (1) mnentukan
topik, (2) menetapkan tujuan, (3) mengumpulkan data dari berbagai sumber, (4) Menyusun
kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih, (5) mengembangkan kerangka menjadi
karangan arumentasi.
1.2. Dalam Menyusun paragraf argumenttasi, topik/tema yang dipilih tentu saja
mengarah pada masalah atau persoalan yang baru diselesaikan dan bukan cerita perjalanan,p
pemaparan suatu cerita/produk, atau paparan untuk menwarkan suatu jasa/layanan.
Topik/tema yang diangkat haruslah mengarah pada usulan perbaikan terhadap suatu
persoalam atau masalah yang memang harus dicarikan jalan keluar atau solusi.
Contoh : Upaya Pemerintah dalam Menyiapkan Sarana Transportasi yang Nyaman untuk
Ritual Mudik Lebaran. Contoh tema tersebut dapat dikembangkan menjadi paragraph
argumentasi.
1.3. Setelah mantap memilih atau menentukan topik, silahkan tentukan tujuan yang
ingin dicapai. Tujuan yang ingin dicapai harus sinkron dan menjadi tuntunan dalam
pengembangan kalimat demi kalimat selanjutnya.
1.4. Jika tujuan sudah ditentukan, mulailah untuk mencari bahan-bahan pendukung,
baik data, tulisan sebelumnya, atau referensi penunjang lainnya.
1.5. setelah bahan-bahan diperoleh, mulailah mengembangkan kerangka tulisan.
1.6. Jika keempat Langkah tersebut terpemuhi, mulailah mengembangkan paragraf,
kalimat demi kalimat.
2. Teknik Pengembangan Paragraf Argumentasi
Dalam Teknik pengembangan paragraf argumentasi dikenal dengan (a) Teknik
induktif dan (b) Teknik deduktif.
a. Teknik Induktif
Pengembangan paragraf argumentasi dengan teknik induktif adalah
penyusunan argumentasi yang dilakukan dengan mengemukakan lebih dahulu bukti-
bukti yang berkaitan dengan topik. Dengan bukti-bukti yang dipaparkan diawal
tersebut kemudian diambil sebuah kesimpulan yang bersifat umum. Bukti-bukti yang
dikemukakan berupa contoh-contoh, fakta-fakta, pengalaman, laporan data satistik.
b. Teknik Deduktif
13
Pengembangan paragraf argumentasi dengan Teknik deduktif adalah
penyusunan argumentasi yang dilakukan dengan mengemukakan terlebih dahulu
kesimpulan yang umum dan kemudian disusul dengan uraian mengenai hal-hal yang
khusus. Alasan-alasan atau bukti-bukti untuk memperkuat diperlukan sebagai sarana
meyakinkan pembaca guna mendukung uraian yang disampaikan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16