Laprak
Laprak
0LEH:
SANNY SIHOMBING
220301183
AGROTEKNOLOGI – 4
IMBIBISI BIJI
𝐋𝐀𝐏𝐎𝐑𝐀𝐍
OLEH:
SANNY SIHOMBING
220301183
AGROTEKNOLOGI 4
Laporan sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikum di
Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Menggetahui
Dosen Penaggung Jawab
(Ir.Meiriani.MP)
NIP:196505181992032001
i
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Adapun judul laporan ini adalah “IMBIBISI BIJI” yang merupakan salah satu
Utara,Medan.
Dalam pembuatan laporan ini, tentu tidak lepas dari arahan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Maka penulis dengan rasa hormat mengucapkan terimakasih Ir.
abang dan kakak asisten laboratorium yang telah membimbing penulis dalam
Penulis menyadari bahwa hasil laporan praktikum ini masih jauh dari kata
PenuliS
i
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................... v
Latar Belakang ............................................................................ 6
Tujuan Percobaan ....................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 8
Pengertian Imbibisi Biji .............................................................. 8
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Imbibisi Biji ...................... 9
Proses Terjadinya Imbibisi Biji ................................................ 10
BAB III BAHAN & METODE ........................................................ 12
Tempat dan Waktu Praktikum .................................................. 12
Alat dan Bahan Praktikum ........................................................ 12
Prosesur Praktikum ................................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................... 14
Hasil .......................................................................................... 14
Pembahasan .............................................................................. 14
SIMPULAN ....................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 20
LAMPIRAN ....................................................................................... 21
i
5
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Biji merupakan bakal biji dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji adalah
,2013).
tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang
semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang
dikenal sebagai kecambah. Kecambah adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru
saja berkembang dari tahap embrionik di dalam biji. Tahap perkembangan ini
tumbuhan (Siregar,2015).
menghidrolisis cadangan pati dalam biji untuk memasok gula pada embrio yang
i
6
Peristiwa migrasi molekul-molekul air ke suatu zat lain yang berpori cukup besar
menetap didalam suatu zat disebut imbibisi. Salah satu contoh dari proses imbibisi
adalah perkecambahan suatu biji yang ditandai dengan semakin membesarnya biji
dan keluarnya radikula suatu biji. Imbibisi sebenarnya merupakan proses osmosis
sebenarnya bukan suatu proses difusi belaka karena sel-sel biji mempunyai nilai
osmosis yang tinggi dan oleh karena itu mempunyai defisit tekanan osmosis yang
besar pula. Jadi molekul air berdifusi dari konsentrasi rendah ke konsentrasi yang
tinggi (Ayu,2013).
Kadar air biji merupakan salah satu komponen yang harus diketahui baik untuk
tujuan pengolahan, maupun penyimpanan biji. Telah diketahui bahwa kadar air
memiliki dampak besar terhadap biji selama perkecambahan. Penyerapan air oleh
biji akan mempengaruhi proses perkecambahan mula-mula air masuk ke dalam biji
embrio dan endosperm, dan padaakhirnya kulit biji pecah dan terjadi pengeluaran
Ada dua kondisi yang diperlukan untuk terjadinya imbibisi adalah adanya
gradient potensial air antara permukaan adsorban dengan senyawa yang diimbibisi
kacang yang kering direndam dalam air,air akan masuk ke ruang antarsel penyusun
i
7
(Diana,2016).
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui dan menentukan daya
hisap biji terhadap air dan membandingkan daya hisap air dari biji dan waktu yang
berbeda.
Kegunaan Praktikum
Universitas Sumatra Utara Medan dan sebagai bahan informasi bagi pihan yang
membutuhkan.
i
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
IMBIBISI BIJI
Proses awal perkecambahan adalah proses imbibisi, yaitu masuknya air ke dalam
benih sehingga kadar air di dalam benih itu mencapai persentase tertentu (antara 50
– 60%).Proses perkecambahan dapat terjadi jika kulit benih permeabel terhadap air
dan tersedia cukup air dengan tekanan osmosis tertentu. Bersamaan dengan proses
imbibisi akan terjadi peningkatan laju respirasi yang akan mengaktifkan enzim-
makanan (katabolisme) yang akan menghasilkan energi ATP dan unsur hara yang
pembentukan sel-sel baru pada embrio. Kedua proses ini terjadi secara berurutan
yang akan menghasilkan energi dan unsur hara yang diikuti oleh pembentukan
protein untuk pembentukan sel-sel baru pada embrio. Kedua proses ini terjadi
secara berurutan dan pada tempat yang berbeda. Akibat terjadinya proses imbibisi
kulit benih akan menjadi lunak dan retak-retak. Pembentukan sel-sel baru pada
embrio akan diikuti proses diferensiasi sel-sel sehingga terbentuk plumula yang
i
9
merupakan bakal batang dandaun serta radikula yang merupakan bakal akar. Kedua
berkecambah(emergence)(Pancaningtyas, 2014).
perkecambahan benih. Dua faktor penting yang mempengaruhi penyerapan air oleh
benih adalah : sifat dari benih terutama kulit pelindungnya dan jumlah air yang
tergantung pada jenis benih. Tingkat pengambilan air juga dipengaruhi oleh
air. Perkecambahan pada umumnya terhambat apabila terlalu banyak air hal ini
Pada dasarnya proses imbibisi yang terjadi di dalam biji tumbuhan meliputi dua
proses yang berjalan bersama-sama' yaitu proses difusi dan osmosis. Dikatakan
proses difusikarena air bergerak dari larutan yang lebih rendah konsentrasinya di
luar biji,masuk ke dalam zat di dalam biji yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi.
Sedang proses osmosis tidak lain terjadi karena kulit biji bersifat permeabel
terhadap molekul-molekul, sehingga air dapat masuk ke dalam biji melalui pori-
Imbibisi oleh biji memiliki kemampuan atau batas penyerapan, ketika biji
tersebut mencapai titik jenuh maka air yang masuk tidak lagi bertambah melainkan
tetap pada keadaan semula. Penyerapan air oleh biji dipengaruhi dari berbagai
i
10
fakor. Faktor inilah yang nantinya juga akan mempengaruhi biji untuk mencapai
Imbibisi berlangsung jika potensial osmotik larutan di sekitar benih lebih rendah
luar benih dapat memperlambat kecepatan imbibisi benih. Benih dapat mengalami
kekeringan fisiologis bahkan jika konsentrasi larutan luar sel benih lebih tinggi,
(Amaturrahim,2015)
Proses Imbibisi
Proses imbibisi air yaitu Air mula-mula diabsorpsi oleh biji kering menyebabkan
kandungan air biji-biji meningkat secara cepat dan merata. Dalam kondisi absorpsi
(penyerapan) permulaan melibatkan imbibisi air oleh koloid dalam biji kering,
membengkak dan kulit biji pecah.Imbibisi merupakan proses fisika dan dapat
terjadi juga dalam biji mati, dalam memacu perkecambahan absorpsi air terjadi
dalam 3 (tiga) tahap yaitu: - Untuk kenaikan awal kadar air biji dari 40% sampai
dengan 60% ekuivalen dengan 80% hingga 120% bobot keringnya ; - Tahap
Sebagai contoh benih yang berkulit keras yang banyak dijumpai pada family
benih. Umumnya benih yangmengandung protein tinggi menyerap air lebih cepat
i
11
tinggi, sebagai contoh kedelai dan jagung; c. Ketersediaan air. Ketersediaan air
untuk proses perkecambahan bisa dalam bentuk cair atau uap yang di sekitar benih.
permukaan benih yang berhubungan dengan air. Pada keadaan factor lain yang
sama, kecepatan penyerapan air oleh benih berbanding lurus dengan luas
meningkat suhu (sampai batas tertentu) maka kecepatan penyerapana air semakin
tinggi. Setiap kenaikan suhu 100 c maka penyerapan air meningkat 2 kali dari
kecepatan semula; f.Konsentrasi air (difusi air). Imbibisi air oleh benih akan lebih
cepat pada benih yang ditempatkan pada air murnidaripada di dalam suatu larutan
(Suena,2015)
difusi, osmosis, transport aktif, dan imbibisi. Imbibisi merupakan salah satu proses
difusi yang terjadi pada tanaman. Imbibisi merupakan masuknya air pada ruang
perendaman inilah terjadi proses imbibisi oleh kulit biji tanaman tersebut. Proses
imbibisi juga memiliki kecepatan penyerapan air yang berbeda-beda untuk setiap
jenis biji tanaman. Penambahan volume dalam peristiwa imbibisi adalah lebih kecil
dari pada penjumlahan volume zat mula-mula, dengan zat yang diimbibisikan
apabila dalam keadaan bebas. Banyaknya air yang dihisap selama proses imbibisi
umumnya kecil, cepat dan tidak boleh lebih dari 2-3 kali berat kering dari biji
(Jenita,2013).
i
12
BAB III
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Praktikum
Maret 2023 pada pukul 10.00 wib sampai dengan selesai dengan ketinggian 25
mdpl.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah neraca analitik sebagai
penimbang biji yang akan direndam,kertas label untuk ditempelkan pada wadah
alat tulis untuk menukis nama biji dan waktu perendaman pada label yang
ditempelkan pada wadah, pingset dan sendok untuk memudahkan saat mengambil
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah 10 gram padi (Oriza
sativa L.) ,10 gram kacang merah (Vigna angularis L.) sebagai objek yang diteliti
dan 100 gram air sebagai perendam biji dan botol plastik sebagai wadah utuk biji
tersebut
Prosedur Praktikum
1. Disiapkan 25 cup/wadah
4. Masukkan air sebanyak 25 gram kedalam masing – masing cup yang sudah
i
13
berat akhir
8. Dihitung berat air yang di arbsorbsi biji dan selisish air yang diarbsorsi
i
14
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
Nama : Sanny Sihombing
Nim : 220301183
Kelompok : 6(enam)
Perlakuan Pengamatan : P3(Perendaman 11.33,Penimbangan 14.33)
P6(Perendaman11.24,Penimbangan 17.24)
Hasil
Komoditi : Padi (Oriza sativa L.)
Nama Nim Jam Jam Lama Berat Berat Pertam Kadar Berat Air yang Selisih
Perenda Penimba Peren Awal Akhir bahan Air (%) Air di Air
man ngan dama Biji Biji Berat Sisa arbsorbsi yang d
(WIB) (WIB) n (gr) (gr) Biji (gr) (gr) (gr) arbsor
(Jam) bsi
dengan
perban
dingan
berat
biji(gr)
Rizki Izha 22- 22:24 23:33 1 5 5,4 0,4 7,4 23,8 1,2 0,8
179 jumat jumat
19.40 07.57 12 5 6,7 1,7 25,3 19,1 5,9 1,2
jumat sabtu
Dihya 22- 06.35 08.35 2 5 8,3 3,3 39,7 20,9 4,1 0,8
197 jumat jumat
21.15 06.15 8 5 9,4 4,4 46,8 20,3 4,7 0,3
jumat sabtu
Sanny 11.33 14.33 3 5 8,2 3,2 31 19,6 5,4 2,2
22- sabtu sabtu
183 11.24 17.24 6 5 8,6 3,6 41,8 19,4 5,6 2
sabtu sabtu
Kristin 22- 23.00 03.00 4 5 6,5 1,5 23 20 5 1
Natalia 185 jumat sabtu
23.00 04.00 5 5 5,7 1,7 29,8 17 8 0
jumat sabtu
Josua 22- 22.03 22.33 24 5 7,5 2,5 33,3 17,4 7,6 5,1
Maruli 209 kamis jumat
Abdila 22- 21.36 21.34 48 5 7,5 2,5 33,3 19,9 5,1 2,6
214 kamis sabtu
i
15
Pembahasan
Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang hidrofilik
seperti protein, pati, selulosa, gelatin, liat dan lainnya yang menyebabkan zat
tersebut dapat mengembang setelah menyerap air. Kemampuan untuk menyerap air
misalnya pada biji biasa disebut dengan potensial imbibisi dan prosesnya disebut
dengan imbibisi.Dalam praktikum ini digunakan biji kacang merah dan padi
sebagai bahan karena biji merupakan cikal bakal pertumbuhan yang membutuhkan
air untuk dapat tumbuh. Hal ini sesuai dengan literature (Pancaningtyas,2014) yang
i
16
penimbangan. Dalam percobaan ini kami mendapatkan penambahan berat biji dari
bobot semula dan yang paling tertinggi terdapat pada lama perendaman yang 6 jam
yaitu 7,1 g dan kadar air mencapai 58,6%. Tetapi grafik kurvanya tidak linear
karena grafiknya naik turun. Hal ini dikarenakan adanya kesalahan prosedur
percobaan pada saat praktikum yang dapat mempengaruhi pembuatan data. Dari
terjadinya penyerapan air oleh biji dimana pada biji terdapat suatu membran yang
bersifat permeable selektif sehingga air yang berada pada lingkungan masuk ke
sistem atau kedalam biji, dan ini berarti bahwa di dalam proses imbibisi juga terjadi
proses difusi dan osmosis di dalam sel. Hal ini sesuai dengan literature (Jenita,2017)
Pada percobaan dengan objek pengamatan padi dapat dilihat kurva terhadap
kemampuan imbibisi biji padi tidak membentuk dengan perendaman 8 jam lebih
turun. Seharusnya semakin lama waktu perendaman maka semakin berat biji
tersebut. Hal ini disebabkan adanya kesalahan dalam prosedur seperti lama waktu
perendaman yang terlalu cepat atau lambat, berbedanya tempat penyimpanan biji
yang direndam air dari perlakuan dengan perlakuan lainnya, sehingga lingkungan
i
17
perlakuan contohnya suhu yang tinggi akan lebih berhasil mematahkan dormansi
komposisi kimia benih, suhu, luas permukaan benih yang berhubungan dengan air,
Air dalam proses imbibisi digunakan untuk melunakkan kulit biji dan
pecahnya kulit biji. Dinding sel yang kering hampir tidak permeabel untuk gas,
tetapi apabila dinding sel diimbibisi oleh air, maka gas akan masuk ke dalam sel
secara difusi. Apabila dinding sel kulit biji dan embrio menyerap air, maka suplai
oksigen meningkat kepada sel - sel hidup sehingga memungkinkan lebih aktifnya
pernafasan. Hal ini sesuai dengan literature (Salisbury, 2013) yang menyatakan
bahwa air merupakan salah satu syarat penting bagi berlangsungnya proses
perkecambahan benih.
Dari praktikum yang dilakukan dapat diketahui bahwa imbibisi yang terjadi di
dalam biji tumbuhan meliputi dua proses yang berjalan bersama-sama yaitu proses
difusi dan osmosis. Dikatakan proses difusi karena air bergerak dari larutan yang
lebih rendah konsentrasinya di luar biji, masuk ke dalam zat di dalam biji yang
mempunyai konsentrasi lebih tinggi sedangkan proses osmosis tidak lain terjadi
karena kulit biji bersifat permeable terhadap molekul-molekul, sehingga air dapat
masuk ke dalam biji melalui pori-pori yang ada di dalam kulit biji. Pada imbibisi
tidak ada keterlibatan membrane, seperti pada osmosis. Hal ini sesuai dengan
i
18
yang terjadi di dalam biji tumbuhan meliputi dua proses yang berjalan bersama-
i
19
BAB V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Imbibisi merupakan proses masuknya air karena adanya perbedaan
4. Pertambahan biji pada kacang merah lebih besar dibandingkan biji padi .
5. Penambahan biji kacang merah dari bobot semula dan yang paling
tertinggi terdapat pada lama perendaman yang 6 jam yaitu 7,1 g dan kadar
6. Penambahan biji padi dari bobot semula dan yang paling tertinggi terdapat
pada lama perendaman yang 8 jam yaitu 4,4 g dan kadar air mencapai 46,8%
7. Imbibisi yang terjadi di dalam biji tumbuhan meliputi dua proses yang
i
20
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, F. 2013. Difusi, Osmosis dan Imbibisi. Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga. Surabaya
Diana,S.2016. Peristiwa Imbibisi Pada Biji. Universutas Islam Negeri Sunan
Gunung Jati.Bandung
Heddy,S.2017. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta
Jenita. 2017. Pengaruh Lama Perendaman Air Terhadap Perkecambahan Benih.
Medan
Naemah, D. Teknik Lama Perendaman Terhadap Daya Kecambah. Universitas
Lambung Mangkurat. Banjar Baru
Pancaningtyas, S.2014. Studi Perkecambahan Benih Kakao Melalui
Perendaman. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember
Resky,.2015. Laporan Pratikum FMIPA UPI. Bandung
Salisbury. K. B. 2013. Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung
Sasmitamihardja,S.2015. Fisiologi Tumbuhan Bandung :ITB.
Siregar, K.2015. Pengaruh Volume Air Perendaman Terhadap Benih Kacang
Hijau. FP USU. Medan
Suena. W. 2013.Modul Teknologi Benih. Fakultas Pertanian UNIBRAW.
Malang
Sumartini, S. 2014. Pengaruh Perendaman Terhadap Viabilitas Benih
Tembakau. Balai Penelitian Tanaman Manis dan Serat. Malang
i
21