Pertemuan 4 SO
Pertemuan 4 SO
CPMK
• Mampu mengumpulkan dan merangkum informasi mengenai stabilitas obat
Sub-CPMK
• Mahasiswa mampu menghubungkan pengaruh reaksi-reaksi komposit dan reaksi yang dikatalis enzim terhadap stabilitas obat (C6, A5)
Indikator Capaian
• Ketepatan dalam menjelaskan macam-macam reaksi komposit dan menyebutkan contoh reaksi komposit
• Ketepatan dalam menjelaskan pengaruh reaksi komposit terhadap stabilitas obat
Asam dan logam
platinum pada reaksi
tersebut bertindak
Contoh: sebagai katalisator
• konversi pati
menjadi gula yang
sejumlah reaksi yang dipengaruhi oleh
kecepatan reaksinya asam
dipengaruhi oleh
• dekomposisi
Penemuan di awal adanya substansi yang
amoniak dan
abad 19 tidak mengalami
alcohol dengan
perubahan sampai
adanya logam
akhir proses
platinum
Aktivitas katalitik ada 5 jenis, yaitu
• Aktivitasnya bergantung pada konsentrasi dan luas permukaan katalisator
• Aktivitasnya hanya spesifik untuk katalisator tententu
• Aktivitasnya bergantung pada bentuk geometri atau orientasi permukaan katalisator.
• Aktivitasnya memerlukan promoter tertentu, promoter adalah zat yang berfungsi untuk mengaktifkan kerja katalitik dari
katalisator.
• Aktivitasnya berlangsung baik jika tidak ada inhibitor, inhibitor adalah zat yang menghambat kerja katalisator.
Laju reaksi menggunakan katalisator bergantung pada aktivitas katalitiknya, makin tinggi aktivitas katalitiknya, maka laju
reaksinya makin cepat
Suhu
pH
Faktor yang
mempengaruhi
kerja enzim Konsentrasi
Enzim, Subtrat
dan kofaktor
Inhibitor
Suhu
• Aktivitas suatu enzim dapat dihambat oleh suatu senyawa yang dikenal sebagai inhibitor. Berdasarkan
kestabilannya, inhibitor digolongkan menjadi 2 jenis utama, yaitu inhibitor irreversible dan inhibitor
reversible
• Inhibitor irreversible : inhibitor yang reaksinya kimianya berjalan satu arah → setelah inhibitor mengikat
enzim, inhibitor tdk dpt dipisahkan dan bersifat stabil.
• Inhibitor reversible : inhibitor yang reaksi kimianya berjalan dua arah atau dapat balik dab bersifat tdk
stabil → ketika inhibitor mengikat enzim, inhibitor ini dpt dipisahkan lagi dari ikatannya
• Inhibitor reversible dan irreversible dapat digunakan untuk memperlambat laju penguraian senyawa
akibat adanya kerja enzim
PERSAMAAN MICHAELIS-MENTEN
Persamaan Michaelis-Menten adalah dasar dari persamaan kinetik enzim, karena diasumsikan tipe reaksinya irreversible, maka tidak masalah jika satu atau
lebih produk yang terjadi, kemudian karena reaksinya tergantung waktu maka bisa di diferensialkan. Misal: S adalah obat, P adalah obat yang telah terdegradasi
(misalnya metabolitnya)., E adalah Enzim, kf (k1) adalah laju arah maju, kr (k2) adalah laju balik dan kcat (k3) adalah laju katalitik, maka reaksi:
Persamaan Michaelis-Menten berguna untuk mempelajari reaksi enzim dengan obat (substrat). Reaksi enzimatik ini biasanya lebih cepat dari pada reaksi
degradasi kimiawi.
Contoh: prodrug kloramfenikol palmitat mengalami degradasi didalam tubuh oleh enzim esterase menjadi kloramfenikol dan palmitat sehingga kloramfenikol aktif
sebagai anti bakteri. Laju pembentukan kompleks [E.S] adalah: