Rada Br. Doloksaribu Tugas Makalah Imunodefisiensi FIX
Rada Br. Doloksaribu Tugas Makalah Imunodefisiensi FIX
IMUNODEFISIENSI
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
FAKULTAS FARMASI
NASIONAL 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur dipanjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Imunodefisiensi”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Imunologi”. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ritha Widyapratiwi, S.Si., MARS., Apt dan semua
pihak yang telah membantu dalam kelancaran penyusunan makalah ini.
Penyusunan makalah ini memang masih jauh dari kata sempurna baik dari bentuk
penyusunannya maupun materinya. Kritik dari pembaca yang membangun sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari imunodefisiensi.
2. Mengetahui klasifikasi imunodefieinsi.
3. Mengetahui penyebab imunodefisisnesi.
4. Dapat mengetahui tanda dan gejala imunodefisiensi.
5. Mengetahui pemeriksaan penunjang imunodefisensi.
6. Mengetahui pengobatan dan pencegahan imunodefisiensi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Imunodefisiensi
2.1.1 Pengertian
imunodefisiensi
Imunodefisiensi adalah kondisi dimana salah satu atau beberapa komponen respon
imun mengalami penurunan jumlah dan fungsinya atau ketidakmampuan sistem imun
untuk merespon antigen. Keadaan ini dapat terjadi secara primer, yang pada umumnya
disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan, serta secara sekunder akibat penyakit
utama lain seperti infeksi, pengobatan kemoterapi, sitostatika, radiasi, obat-obatan
imunosupresan (menekan sistem kekebalan tubuh) atau pada usia lanjut dan malnutrisi
(kekurangan gizi). Karena hal ini berkaitan dengan proses kekebalan tubuh kita dalam
menghadapi penyakit, maka imunodefisiensi dapat menyebabkan kita mudah sekali
menjadi sakit.
Penyebab defisiensi imun sangat beragam dan penelitian berbasis genetik berhasil
mengidentifikasi lebih dari 100 jenis defisiensi imun primer dan pola menurunnya terkait
pada Xlinked recessive, resesif autosomal, atau dominan autosomal. Dalam penegakan
diagnosis defisiensi imun, penting ditanyakan riwayat kesehatan pasien dan keluarganya,
sejak masa kehamilan, persalinan dan morbiditas yang ditemukan sejak lahir secara
detail. Riwayat pengobatan yang pernah didapat juga harus dicatat, disertai keterangan
efek pengobatannya, apakah membaik, tetap atau memburuk. Bila pernah dirawat,
operasi atau transfusi juga dicatat. Riwayat imunisasi dan kejadian efek simpangnya juga
dicari.
Walaupun penyakit defisiensi imun tidak mudah untuk didiagnosis, secara klinis
terdapat berbagai tanda dan gejala yang dapat membimbing kita untuk mengenal
penyakit ini. Sesuai dengan gejala dan tanda klinis tersebut maka dapat diarahkan
terhadap kemungkinan penyakit defisiensi imun.
2.1.3.3 Infeksi
Cacar air
Infeksi sitomegalovirus
Campak Jerman (rubella kongenital)
Infeksi HIV (AIDS)
Mononukleosis infeksiosa
Campak
Infeksi bakteri yang berat
Infeksi jamur yang berat
Tuberkulosis yang berat
KESIMPULA
1. Imunodefisiensi adalah kondisi dimana salah satu atau beberapa komponen respon
imun mengalami penurunan jumlah dan fungsinya atau ketidakmampuan sistem imun
untuk merespon antigen.
2. Imunodefisiensi dibagi menjadi 2 jenis yaitu imunodefisiensi primer dan
imunodefisiensi sekunder. Imunodefisiensi primer merupakan imunodefisiensi yang
disebabkan adanya mutasi gen (faktor genetik). Sehingga dapat diturunkan dari orang
tua ke anak-anak. Imunodefisiensi ini juga dibawa penderitanya sejak lahir.
Sedangkan imunodefisiensi sekunder merupakan akibat samping dari penyakit lain
atau disebabkan oleh faktor lingkungan seperti kurang gizi dan juga akibat pemakaian
obat. Penyakit ini berkembang umumnya setelah seseorang mengalami penyakit.
3. Penyebab imunodefisiensi diantaranya adalah penyakit keturunan dan kelainan
metabolisme, bahan kimia dan pengobatan yang menekan sistem kekebalan, infeksi ,
penyakit darah dan kanker, pembedahan dan trauma, dan lain-lain.
4. Gejala klinis yang menonjol pada Imunodefisiensi adalah infeksi berulang atau
berkepanjangan atau oportunistik atau infeksi yang tidak umum yang tidak
memberikan respon yang adekuat terhadap terapi antimikroba.
5. Pemeriksaan Penunjang Imunodefisiensi yaitu tes darah, identifikasi infeksi, dan uji
pre-natal.
6. Pengobatan immunodefisiensi termasuk pencegahan, pengobatan infeksi dan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meliputi pola hidup sehat untuk melindungi
dari infeksi, pengobatan infeksi virus dan bakteri dengan antiviral dan antibiotik,
suntikan atau subkutan immunoglobin, pengobatan terbaik kekurangan sel T adalah
transplantasi sum-sum tulang belakang dari donor yang cocok pengobatan lain yang
masih dalam fase eksperimen termasuk, sitosin, transplantasi thymic, terapi gen dan
transplantasi sel induk.
DAFTAR PUSTAKA