Anda di halaman 1dari 7

D.

INTERVENSI
Nama : Nama Mahasiswa :
Ruang : NIM :
No. MR :
No Diagnosa Tujuan/ Kriteria
Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
Demam 1. Monitor TTV. 1. Mengetahui keadaan
Gangguan rasa berkurang setelah 2. Kaji tanda-tanda umum klien.
nyaman: Demam beberapa hari infeksi. 2. Mengetahui tanda
1 B. D Adanya perawatan. Kolaborasi: infeksi.
infeksi kuman Kriteria Hasil:  Beri Ciprolaxacin 2 Kolaborasi
salmonella. 1. TTV dalam x 500 mg dan  Untuk mematikan
DO : batas normal. paracetamol 3 x 500 kuman penyebab
Px tampak 2. Klien tidak mg infeksi dan penahan
menggigil dan tampak nyeri, penurun panas
menggunakan menggigil. anganan lebih lanjut.
selimut . - Klien tidak
TTV: mengeluh
TD : 110/80 menggigil lagi
mmHg
N : 80 x/m.
S : 38,9 ‘C.
R : 22 x/m.

DS :
Px mengeluh
menggigil
sehingga
memakai selimut.
Aktifitas kembali 1. TTV. 1. Mengetahui keadaan
Ganggguan normal dalam  Bantu px dalam umum klien.
keterbatasan beberapa hari beraktifitas.. 2. Memudah-kan klien
2 aktifitas B. D perawatan. dalam beraktifitas
Adanya pusing. Kriteria Evaluasi:
DO : 1. TTV dalam
tampak hanya batas normal.
berbaring dan 2. Px tampak
sekali-sekali dapat
duduk. beraktifitas
secara normal
DS : sebagaimana
Px mengeluh biasanya.
hanya beraktifitas 3. Px
berbaring dan mengatakan
bila duduk terlalu dapat
lama akan merasa beraktifitas

19
20

pusing. secara normal


sebagaimana
biasanya.
Tujuan 1. Monitor TTV. 1. Mengetahui keadaan
Resiko  Kebutuhan 2. Anjurkan klien umum klien.
pemenuhan nutrisi terpenuhi makan sedikit 2. Untuk memenuhi
3 nutrisi kurang demi sedikit. kebutuhan nutrisi
dari keperluan Kriteria Hasil: 3. Beri motivasi klien.
tubuh B. D Intake  Pasien mengerti terus untuk 3. Agar klien mau
makanan yang tentang makan. makan untuk
kurang, mual dan penyakitnya Kolaborasi: kesembuhannya.
muntah.  Pasien tidak 4. Beri pehavral 1x1 Kolaborasi:
DO : cemas dan dan primperan 4. Sebagai
 Klien tampak gelisah 3x1 multivitamin,mineral
lemah, tidak dan anti mual dan
menghabiskan muntah.
porsi makanan
yang
disediakan
( BB TKTP
rendah serat ).
BB :
 Sebelum
MRS : 74
kg.
 Saat
pengkajian
: 74 kg.

DS :
Px mengatakan
makan sedikit
karena tidak ada
nafsu makan.
.
21

E. IMPLEMENTASI

Nama klien :
Diagnosa medis :
Ruang rawat :

Diagnosa Tanda
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Keperawatan Tangan
1. Memonitor TTV. S:
DX. I 2. Mengkaji tanda-tanda infeksi. Px mengeluh
Kolaborasi: menggigil, terganggu
3. Memberi Ciprolaxacin 2 x 500 aktifitas, dan hanya
mg dan paracetamol 3 x 500 makan sedikit.
mg. O:
Px tampak menggigil,
hanya berbaring dan
sekali-sekali duduk,
dan tidak
menghabiskan porsi
makanan yang
disediakan (BB TKTP
Rendah Serat).
TTV: TD : 110/80
mmHg. N : 80 x/m.
S : 38,9 ‘C. RR : 22
x/m.
A:
Masalah belum
teratasi.
P:
Intervensi dilanjutkan.

DX. II 1. Memonitor TTV. S:


2. Membantu px dalam beraktifitas Px mengatakan masih
sedikit pusing dan
susah untuk bergerak.
O:
Px tampa terbaring
A:
Masalah teratasi
sebagian.
P:
Intervensi dilanjutkan.

DX. III 1. Memonitor TTV. S:


2. Menganjurkan klien makan Px tidak mengeluh
sedikit demi sedikit. menggigil, tapi
3. Memberi motivasi terus untuk terganggu aktifitas,
makan. dan hanya makan
22

Kolaborasi: sedikit.
4. Memberi pehavral 1x1 dan O :
primperan 3x1. Px tampak tidak
menggigil, hanya
berbaring dan sekali-
sekali duduk, dan
tidak menghabiskan
porsi makanan yang
disediakan.
TTV: TD : 120/80
mmHg. N : 80 x/m.
S : 37 ‘C. RR : 20
x/m.
A:
Masalah teratasi
sebagian.
P:
Intervensi
dilanjutkan.

F. EVALUASI (Catatan Perkembangan)


Nama klien :
Diagnosa medis :
Ruang rawat :

Tanda
Hari/Tanggal Diagnosa Evaluasi
Tangan
Gangguan rasa S: -
nyaman: Demam B. - klien mengatakan sudah
D Adanya infeksi tidak demam
kuman salmonella. O:
- Suhu 37.30 C
- Indicator
- Thermoregulasi
- Suhu 36 – 37 0 C
- Nadi dan RR dalam rentang
normal
- Tidak ada perubahan warna
kulit dan tidak ada pusing,
merasa nyaman
A:
- masalah klien teratasi
P:
- observasi terjadi
kekambuhan,pertahankan
kondisi klien sekarang
23

Ganggguan S:
keterbatasan aktifitas Px mengatakan tidak pusing lagi
B. D Adanya pusing. dan sudah mulai bergerak.
O:
Px tanpa mulai duduk dan ke
kamar mandi dengan
sendirinya
A:
Masalah teratasi sn.
P:
Intervensi dihentikan

Resiko pemenuhan S:
nutrisi kurang dari Px mengatakan sudah nafsu
keperluan tubuh B. D makan
Intake makanan yang O:
kurang, mual dan Px tampak menghabiskan
muntah. makanan yang dipersiapkan di
rumah sakit
A:
Masalah teratasi sn.
P:
Intervensi dihentikan
24

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Typhoid ialah suatu infeksi pada saluran pencernaan (usus halus) yang
disebabkan oleh bakteri salmonella thypi dengan masa tunas 10-20 hari yang
tersingkat 4 hari jika terinfeksi melalui makanan. Jika melalui minuman selama 30
hari. Dengan gejala demam, lidah khas (putih, kotor), meteorimus, dan perasaan
tidak enak di perut. Dan penyebabnya adalah kuman salmonella thypi yang kuman
yang dibawa lalat.
Dengan adanya kasus ini, maka diharapkan semua orang lebih menjaga
kebersihan diri, seperti mencuci tangan setelah dari toilet dan khususnya sebelum
makan atau mempersiapkan makanan, serta hindari minum air mentah.

B. Saran
Bagi mahasiswa
Agar mahasiswa mengetahui tentang typhoid.
Bagi pembaca
Agar pembaca dapat mengetahui pencegahan dan penanganan yang tepat jika
terjadi typhoid.
25

DAFTAR PUSTAKA

Brunners & Suddart, (2002), Buku Ajar Keperawatan, Edisi 8, Penerbit EGC, Jakarta.

Doengoes, Marilyn E., (2002), Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk


Perencanaan dan pendokumentasian Tujuan Perawatan Pasien, Edisi III,
EGC, Jakarta.

Evelyn C., Pearce, (2002), Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.

Nursalam, (2001), Proses Dokumentasi Keperawatan, Edisi I, Salemba Medika,


Jakarta.

Pengertian Demam Tipoid. Diambil tanggal 8 Juni 2012 http://sehat-


jasmanidanrohani.blogspot.com/2011/01/thypoid-fever.html

Definisi Typoid. Diambil pada tanggal 8 Juni 2012. Asuhan Keperawatan dengan
Demam Tipoid. Diambil tanggal 9 Juni 2012.
http://denfirman.blogspot.com/2010/06/asuhan-keperawatan-typoid.html

Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan. Diambil pada tanggal 9 Juni 2012.


http://blogs.unpad.ac.id/haqsbageur/2010/03/26/anatomi-dan-fisiologi-
sistem-pencernaan-manusia/

Sudoyo, Aru W., (2006) , Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi IV, Jilid III, FKUI,
Jakarta.

Tarwono, Wartonah, (2004), Kebutuhan Dasar Manusi dan Proses Keperawatan,


Salemba Medika, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai