Anda di halaman 1dari 33

Tuberculosis:

The Great Imitator


Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K)
01 Pendahuluan
Menatap 2030 Bebas TB
Pertemuan
Strategi Bebas
Target SDGs Tingkat Tinggi
TB WHO
TB, UN 2018

Target SDG Pada 2030, akhir dari epidemi AIDS, TB, Malaria dan penyakit tropis yang terlantarkan, hepatitis, Water-borne diseases, penyakit menular

Strategi Bebas TB WHO Penurunan 80% insidensi TB (kasus baru dan kasus relaps per 100 000 populasi / tahun) di 2030, dibandingkan dengan 2015.
Pada 2020 : penurunan 20% ; pada 2025 : penurunan 50%

Penurunan 90% pada kasus kematian TB tahunan pada 2030, dibandingkan dengan 2015
Pada 2020 : penurunan 35% ; pada 2025 : penurunan 75%

Tidak ada rumah tangga yang terdampak biaya katastropik pada 2020

Pertemuan tingkat tinggi TB, UN 40 juta orang dengan TB di obati dari 2018 – 2022, termasuk
• 3,5 juta anak-anak
2018 • 1,5 juta orang dengan TBRO, termasuk 115 000 anak-anak

Setidaknya 30 juta orang diobati dengan obat preventif TB dari tahun 2018-2022, termasuk:
• 6 juta orang dengan HIV
• 4 juta anak-anak dibawah usia 5 tahun dan 20 juta orang pada kelompok usia lainnya yang kontak dengan anggota keliarga serumah yang terinfeksi
TB

Pendanaan sekitar 13 miliar US dollar / tahun , untuk pencegahan kasus TB di dunia, diagnosis, pengobatan pada tahun 2022

Pendanaan sekitar 2 miliar US dollar / tahun untuk penelitian TB dari 2018 - 2022

Global tuberculosis report 2021. Geneva: World Health Organization; 2021.


Pertemuan Tingkat Tinggi PBB
22 September 2023
Penandatanganan Deklarasi Politik dengan target pada
tahun 2027:

- 90% pasien yang terkena TB mendapat pengobatan


- 90% orang yang berisiko mendapat terapi pencegahan
- Meningkatkan penggunaan tes molekuler cepat yang
direkomendasikan oleh WHO.
- Pendanaan global TB meningkat menjadi US$22 miliar
- US$5 miliar untuk penelitian dan inovasi

Burki T. 2023 UN High-Level Meeting on tuberculosis [published online ahead of print, 2023 Oct 10]. Lancet Microbe.
2023;S2666-5247(22)00262-2. doi:10.1016/S2666-5247(22)00262-2
Tuberculosis (TB) adalah Infeksi yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
Indonesia menggantikan China sebagai negara dengan insiden TB
tertinggi ke-2 pada tahun 2021
2020 2021

Tahun 2020, Indonesia


2.590.000 menyumbang 8,4% 2.590.000 Tahun 2021, Indonesia
menyumbang 9,12%
insiden TB skala global
842.000 969.000 insiden TB skala global

824.000 780.000

Global tuberculosis report 2022. Geneva: World Health Organization; 2022.


Kondisi Tuberkulosis
di Indonesia

575,636
3 Oktober 2023

Dashboard Tuberkulosis Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2023.


https://tbindonesia.or.id/pustaka-tbc/dashboard/
Penurunan penemuan kasus pada
20% tahun 2021 dibandingkan dengan
tahun 2019

Selama tahun 2021, tren


penemuan kasus
menunjukkan tren yang
meningkat, namun belum
optimal

Indonesia adalah kontributor terbesar kedua untuk


penurunan penemuan kasus secara global

Global tuberculosis report 2022. Geneva: World Health Organization; 2022.


Tuberkulosis sebagai
“The Great Imitator”
“The Great Imitator” adalah kondisi medis dengan gejala yang tidak spesifik
yang dapat dengan mudah dikelirukan dengan sejumlah penyakit lain.

⅕ pasien dengan sistem imun


Misdiagnosis dapat menyebabkan
lemah memiliki lesi ekstra-paru
pengobatan tertunda dan
dengan gejala atipikal yang dapat
penularan
meniru berbagai kondisi lain

Pemeriksaan laboratorium dan radiologi sangat penting, dengan kultur sebagai


standar emas.

Jetley S, Jairajpuri ZS, Pujani M, Khan S, Rana S. Tuberculosis 'The Great Imitator': A usual disease
with unusual presentations. Indian J Tuberc. 2017;64(1):54-59.
02 Sejarah
Tuberkulosis
Etimologi Tuberkulosis
Yunani Kuno : “Phthisis”
Roma Kuno : “Tabes” yang berarti “wasting disease”
penyakit yang menyebabkan
Ibrani Kuno : “Schachepheth” tubuh lemah dan menyusut
Cina Kuno : “Lao bing”

Abad ke-17, dikenal dengan “the white plaque” karena pasien


yang menderita terlihat putih pucat
Istilah “tuberkulosis” mulai dikenalkan oleh Schonlein pada
tahun 1834 yang berarti “benjolan kecil (small swelling)”

Frith J. History of Tuberculosis. Part 1 – Phthisis, consumption and the White Plague. JMVH. 2021;22(2).
Etymologia: tuberculosis. Emerg Infect Dis. 2006;12(5):751. doi:10.3201/eid1205.ET1205
Tuberkulosis Sepanjang
Zaman
1600-1800
9000 Tahun • TB menyebar luas di
Lalu Eropa menyebabkan 1843 1865 1943
• Temuan 25% kematian • Philipp Friedrich • Jean-Antoine • Pengobatan TB
MTB pada • Dikenal sebagai "king's Hermann Klencke Villemin dengan
ibu dan anak evil" dan diyakini bisa berhasil menunjukkan antibiotik
yang dikubur sembuh dengan mereproduksi TB sifat menular pertama kali
bersama. sentuhan raja. manusia dan sapi. TB. (Streptomisin)

3300 - 2300 1819 1854 24 Maret 1882


Tahun Lalu • Theophile Laennec • Hermann • Robert Koch
• India & Cina: mengidentifikasi Brehmer mengisolasi
Catatan tertulis tanda-tanda mendeskripsikan basilus
pertama patognomonik TB. pengobatan tuberkel.
tentang TB sanatorium. • 24 Maret
diperingati
sebagai Hari
TB Sedunia

Frith J. History of Tuberculosis. Part 1 – Phthisis, consumption and the White Plague. JMVH. 2021;22(2).
Barberis I, Bragazzi NL, Galluzzo L, Martini M. The history of tuberculosis: from the first historical records to the
isolation of Koch's bacillus. J Prev Med Hyg. 2017;58(1):E9-E12.
Perjalanan tatalaksana TB
1943 → Awal mula antibiotik ditemukan sebagai terapi TB (Streptomisin)

Hingga saat ini, terdapat 4 obat yang digunakan untuk tata laksana TB:
Isoniazid (1952), Pirazinamid (1952), Etambutol (1961), dan Rifampisin (1966)

Paduan terapi TB Paduan terapi TB


selama selama
6 bulan 4 bulan

2022 → Paduan TB
lebih pendek
Tuberculosis [Internet]. Atlanta: Centers for DIsease Control and Prevention. 2023 Feb [accessed 2023 Jul]. Available from:
https://www.cdc.gov/tb/worldtbday/history.htm#:~:text=In%201943%2C%20Selman%20Waksman%2C%20Elizabeth,%2C%20and%20rifampin%20(1966).
03 Overview
Tuberkulosis
Diagnosis Tuberkulosis
● Terduga (presumptive) TB adalah seseorang yang mempunyai keluhan atau
gejala klinis mendukung TB
● Manifestasi klinis TB
○ Batuk berdahak (dengan/tanpa darah) ○ Menurunnya nafsu makan

○ Nyeri dada ○ Menggigil

○ Sesak napas ○ Demam

○ Malaise ○ Berkeringat di malam hari

○ Penurunan BB

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Pedoman nasional pengendalian tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2019
Algoritma Diagnosis TB

Lanjut alur
diagnosis TB RO

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Pedoman nasional pengendalian tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2019
Penulisan Diagnosis TB
Format

Lokasi Anatomi TB (Paru atau ekstraparu) + Konfirmasi Klinis/Bakterial + Riwayat


pengobatan + Hasil uji kepekaan + Status HIV

CONTOH

TB Paru terkonfirmasi klinis kasus baru sensitif obat dengan status HIV tidak diketahui
Hambatan Diagnosis dan
Penemuan Kasus TB
Diagnosis dan penemuan kasus tuberkulosis seringkali terlambat
disebabkan oleh:
1
Gejala nonspesifik
Diagnosis yang akurat dan
2
Keterbatasan akses fasilitas
tepat waktu merupakan hal
diagnosis yang esensial dalam
pencegahan transmisi dan
3
Kecurigaan rendah dari insiasi terapi yang sesuai
tenaga kesehatan

World Health Organization. The End TB Strategy: Global strategy and targets for tuberculosis prevention, care and control after 2015. Geneva, 2014.
04 Tuberculosis:
The Great Imitator
TB Paru
• Gejala Utama Gejala mirip dengan penyakit
• Batuk > 2 minggu pernapasan lain:
• COPD
• Gejala Tambahan • Keganasan
• Demam Subfebris > 1 bulan • Pneumonia
• Keringat malam tanpa • Fungal Infection
aktivitas fisik
• Penurunan BB tidak
disengaja Pada Koinfeksi HIV, gejala khas
• Lemas seringkali tidak muncul
• Batuk Darah
• Sesak Napas
1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan tuberkulosis di Indonesia. Jakarta: PDPI; 2021.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana
tuberkulosis. Jakarta: Kemenkes RI; 2020.
TB Ekstra Paru
• 15-20% kasus TB merupakan • Limfadenitis TB: Perbesaran
Ekstra Paru KGB yang lambat dan tidak nyeri
• TB dapat menyerang seluruh • Meningitis TB: Perubahan
organ KECUALI rambut dan status mental, nyeri kepala
kuku • TB Intestinal: Nyeri perut,
• TIDAK SELALU disertai dengan penurunan BB, perubahan BAB
TB Paru • Urogenital TB: nyeri pinggang,
• Gejala Utama: Tergantung disuria, hematuria
Organ yang terlibat
Umumnya Gejala Tidak Spesifik
1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan tuberkulosis di Indonesia. Jakarta: PDPI; 2021.
2. Jetley, S. et al. (2017) ‘Tuberculosis “the great imitator”: A usual disease with unusual presentations’, Indian Journal of
Tuberculosis, 64(1), pp. 54–59. doi:10.1016/j.ijtb.2016.01.001.
3. Sener A, Erdem H. Extrapulmonary Tuberculosis. Switzerlan: Springer; 2019
05 Tantangan dalam
Diagnosis TB
Tantangan Diagnosis
Gejala TB tidak spesifik => Underdiagnosis

Akibatnya: Pengobatan tertunda


Diagnosis Banding TB Paru
• Batuk saat pagi / • Batuk produktif
setelah aktivitas kronik
• Seringkali disertai Asthma COPD • Seringkali disertai
sesak & wheezing sesak & wheezing
• Seasonal • Perokok

• Batuk dengan • Batuk kronik


sputum berlebih hingga hemoptisis
• Kronik progresif Bronkiektasis Keganasan
• Sputum biasanya • Penurunan BB
berwarna kehijauan • Chest Pain

1. Bickley LS, Szilagyi PG. Bates’ guide to physical examination and history taking. 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2007.
Chapter 6, The Thorax and Lung; p209-38.
Diagnosis Banding TB Paru
• Batuk kering • Batuk disertai
• Disertai rasa panas
sesak dan
dada/tenggorokan GERD Pneumonia demam
• Kadang mengalami
suara serak • Biasanya akut

• Batuk kering • Batuk kronik hingga


• Berkaitan dengan hemoptisis
efek samping obat Medication Fungal
• Biasanya pada
(ACE Inhibitor, Beta Use Infection
Bloker) immunocompromise

1. Bickley LS, Szilagyi PG. Bates’ guide to physical examination and history taking. 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2007.
Chapter 6, The Thorax and Lung; p209-38.
DD TB Ekstraparu
• Infeksi • Infeksi
• Keganasan • Keganasan (Ca
Limfadenitis Pleural paru/mammae)
• Autoimun
• Heart Failure

• Infeksi: Brucella • Infeksi: bakteri,


sp, S. aureus toksoplasmosis
• Spondiloartropati TB Tulang Meningitis TB • Epilepsi
• Degeneratif • SOL

1. Bickley LS, Szilagyi PG. Bates’ guide to physical examination and history taking. 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2007.
Chapter 6, The Thorax and Lung; p209-38.
Contoh Kasus TB
Underdiagnosed
Case 1
Pasien perempuan 18 tahun datang dengan
keluhan batuk berdahak selama 4 bulan. Dahak
berwarna kekuningan. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit dahulu yang bermakna.
Hasil Pemeriksaan Fisik: Wheezing bilateral
dengan bagian paru kiri lebih dominan.
Hasil Penunjang:
- CXR: dbn Apa diagnosis pasien?
- Spirometri: mild restrictive pattern, Pasien didiagnosis Asma,
bronchodilator test negatif diberikan Budesonide/folmoterol
1. Nguyen‐Ho L, Nguyen‐Tiet A, Chang Y. Asthma and pulmonary tuberculosis: Misdiagnosis or coexistence. Respirology
Case Reports. 2021;9(7). doi:10.1002/rcr2.797
Case 1
Pasien tidak mengalami perbaikan sama sekali, kemudian
dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa:
• Bronkoskopi: didapatkan psudomembrane berwarna putih di
⅓ bawah trakea hingga bronkus kiri
• Xpert MTB/RIF dari bronchial lavage: positif M.TB sensitif
rifampisin.
Pasien kemudian mendapatkan OAT, keluhan membaik

1. Nguyen‐Ho L, Nguyen‐Tiet A, Chang Y. Asthma and pulmonary tuberculosis: Misdiagnosis or coexistence. Respirology
Case Reports. 2021;9(7). doi:10.1002/rcr2.797
Case 2
Pasien perempuan 24 tahun
datang dengan keluhan bengkak
pada bibir bawah sejak 25 hari.
Penurunan BB (+), afebris, tidak
ada perbesaran KGB, TTV dalam
batas normal.
Status Lokalis: pembengkakan
pada mukosa bibir bagian inferior Diagnosis apa yang Anda
dengan konsistensi kistik pikirkan?
berukuran 1x1 cm, berwarna biru, Diagnosis awal pasien:
kemerahan, tidak ada nyeri Retention Cyst pada bibir
Jetley, S. et al. (2017) ‘Tuberculosis “the great imitator”: A usual disease with unusual presentations’, Indian Journal of Tuberculosis, 64(1),
pp. 54–59. doi:10.1016/j.ijtb.2016.01.001.
Case 2
Riwayat Sosial: Pasien kontak erat dengan suami pasien yang
terdiagnosis TB 3 tahun lalu dengan riwayat pengobatan tidak
teratur.

Dilakukan pemeriksaan FNAB: hasil abses tubercular; dan


Pewarnaan Ziehl Neelsen dengan hasil positif

Pasien kemudian dilakukan tatalaksana OAT, kemudian


keluhan membaik serta lesi berkurang.
Jetley, S. et al. (2017) ‘Tuberculosis “the great imitator”: A usual disease with unusual presentations’, Indian Journal of Tuberculosis, 64(1),
pp. 54–59. doi:10.1016/j.ijtb.2016.01.001.
06 Kapan memikirkan
Diagnosis TB?
Identifikasi Faktor Risiko
Pentingnya Identifikasi Faktor Risiko:
• Riwayat Kontak Erat dengan Pasien TB
• Riwayat TB sebelumnya
• Tempat tinggal kumuh dan padat penduduk
• Pekerjaan yang banyak interaksi dengan pasien TB
• Kondisi immunocompromise

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan tuberkulosis di Indonesia. Jakarta: PDPI; 2021.
Take Home Message
• TB tidak hanya menyerang paru, namun juga
dapat menyerang semua organ tubuh kecuali
rambut dan kuku
• TB ekstraparu TIDAK SELALU disertai TB paru
• Gejala TB TIDAK SPESIFIK → diperlukan
pemeriksaan holistik termasuk identifikasi faktor
risiko

Anda mungkin juga menyukai