Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN RESIKO

“DAMPAK ASURANSI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI”

Dosen Pengampu:
Khornelis Dehotman, S.E., M.Sc

Disusun Oleh
Kelompok 5 :
 Nursalina (20530165 )  Nurul Aini Hasibuan (21530098 )

 Nurul Hadjri M (21530150)  Owen Arya P (21530260 )

 Pejri (19530186 )  Rani Sagita (21530048 )

 Rebecha Dwi Putri.P (20530289)  Refita Amriyanti (20530012)

PROGRAM STUDI S1 MANAJAMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


RIAU 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya saya mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak. Khornelis Dehotman, S.E., M.Sc selaku
dosen mata kuliah Manajemen Resiko.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah
wawasan tentang “Dampak Asuransi Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi”. Ucapan
terima kasih saya haturkan kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah
membantu, terutama pertolongan dari Allah, sehingga makalah saya ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Dengan segala kerendahan hati. Saya sangat mengharapkan kritik dan sarannya
yang bersifat membangun, agar saya dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Saya
menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan
sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya

Pekanbaru, 01 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………….……………………......i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….....ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….....1

A. Latar Belakang……………………………………………………. …………….1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………..2

C. Tujuan…………………………………………………………………................3

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………..…...3


A. Defenisi asuransi ………..………………………………………………………3
B.. Dampak asuransi terhadap kehidupan sosial ekonomi……. …………………...4

C.. Hubungan dampak asuransi terhadap kehidupan sosial ekonomi ……………....8

D. Contoh kasus dampak asuransi terhadap kehidupan sosial ekonomi ………... ...9

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………….….11

A. Kesimpulan……………………………………………………………….……...11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………12
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan dewasa akan kebutuhan jaminan dan perlindungan dirasakan
semakin nyata. Hal ini tentunya berkaitan dengan semakin tingginya resiko yang
dihadapi masyarakat yang dapat berupa kerugian pada jiwa maupun kerugian
finansial. Kemajuan zaman dan perkembangan teknologi yang canggih termasuk
perkembangan transportasi juga memicu timbulnya hal-hal negatif dan secara
tidak langsung mengancam kehidupan manusia saat ini dan timbulnya resiko-
resiko kecelakaan diri. Resiko-resiko diatas merupakan ketidakpastian yang dapat
menimbulkan kerugian dan ketidaknyamanan hidup karena pada intinya tidak
semua hal dapat berjalan sesuai dengan kehendak manusia itu sendiri.
Untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak dari kerugian tersebut dapat
dilakukan dengan banyak metode, salah satunya adalah dengan mengalihkan
kepada pihak lain, yakni perusahaan asuransi. Asuransi merupakan metode yang
paling banyak dipakai karena asuransi menjanjikan perlindungan kepada pihak
tertanggung terhadap resiko yang dihadapi perorangan maupun resiko yang
dihadapi perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu asuransi?
2. Mengapa asuransi berdampak terhadap kehidupan sosial ekonomi?
3. Apa hubungan dampak asuransi terhadap kehidupan sosial ekonomi dengan
manajemen resiko?
4. Contoh kasus dampak asuransi terhadap kehidupan sosial ekonomi?
C. Tujuan Asuransi
1.Dari segi Ekonomi mengurangi ketidakpastian dari hasil usaha yang dilakukan oleh
seseorang atau perusahaan
2.Dari segi Hukum, memindahkan risiko yang dihadapi oleh suatu obyek atau suatu
kegiatan bisnis kepada pihak lain.
3.Dari segi Tata Niaga membagi risiko yang dihadapi kepada semua peserta program
asuransi.
4.Dari segi Kemasyarakatan menanggung kerugian secara bersama- sama antar semua
peserta program asuransi.
5.Dari segi Matematis meramalkan besarnya kemungkinan terjadinya risiko dan hasil
ramalan itu dipakai dasar untuk membagi risiko kepada semua peserta (sekelompok
peserta) program asuransi.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Asuransi
Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian resiko yang dilakukan dengan
cara mengalihkan/transfer resiko dari satu pihak ke pihak lain dalam hal ini
adalah perusahaan asuransi.
Istilah asuransi dalam perkembangannya di Indonesia berasal dari kata Belanda
assurantic yang kemudian menjadi “asuransi” dalam bahasa Indonesia. Namun
istilah assurantic itu sendiri sebenarnya bukanlah istilah asli bahasa Belanda
tetapi berasal dari bahasa latin yaitu assecursre yang berarti “meyakinkan orang”.
Kata ini kemudian dikenal dalam bahasa Perancis sebagai assurance.
Pengertian asuransi menurut Undang-Undang Hukum Dagang Pasal 246:
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang
penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung. Dengan menerima
suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi
karena suatu peristiwa tak tertentu.
Definisi asuransi menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 1992 tentang usaha perasuransian Bab I Pasal 1: Asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikat diri kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan pada meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Dari definisi tersebut, asuransi jelas merupakan salah satu cara pembayaran
ganti kerugian kepada pihak yang mengalami musibah, yang dananya diambil
dari iuran premi seluruh peserta asuransi.
Ada beberapa faktor yang mendorong timbulnya usaha asuransi sebagai salah
satu bidang usaha yangtujuan nya untk memberikan perlindungan terhadap
bahaya kerugian yang mungkin menimpaseseorang/lembaga, yaitu dengan cara
memberikan santunan/ ganti rugi kepada para peserta programasuransi yang
terkena peril.Adapun factor-faktor tersebut antara lain :
 Keinginan untuk memberikan kepastiankepada para peserta
program asuransi / tertanggungterhadap risiko kerugian yang
dihadapi.
 Dengan adanya kepastian, maka tertanggung akanmerasa aman
terhadap bahaya kerugian. Jadidisamping memberikan kepastian
maka asuransi juga bertujuan memberikan rasa amankepadapara
tertanggung.Teori Hirarki A. Maslow mengatakan bahwa setiap
orang selain ingin memenuhi kebutuhanpokoknya ( makan,
minum, pakaian, dan perumahan) juga berusaha untuk melindungi
dirinyadari segala ancaman bahaya (mendapatkan rasa aman )
terhadap diri, harta benda maupunkepentingan. Setiap orang tentu
menginginkan bebas dari segala situasi yang dapatberpengaruh
buruk terhadap kedudukan sosialnya dalam masyarakat. Hal ini
dapat dicapaiantara lain dengan mengalihkan situasi tersebut
kepada perusahaan asuransi.
 Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengalihkan
rasa khawatir dan takutkepada pihak lain (perusahaan asuransi).
Jadi di sini tujuan asuransi adalah Menghilangkankekhawatiran
dan ketakutan tertanggung.
 Dengan adanya asuransi, orang dapat mengalihkan risiko risiko
tersebut kepada perusahaanasuransi, orang akan berani berusaha di
bidang bidang yang berisiko, yang menjanjikankeuntungan yang
lebih besar, sehingga dapat mendorong terciptanyaKeseimbangan
ekonomiyang optimal

B. Dampak Asuransi Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi


Dalam perkembangannya asuransi ternyata memberikan dampak positif kepada
kehidupan sosial ekonomi. Asuransi sangat memberikan manfaat bagi kehidupan sosial
ekonomi masyarakat dan negara. Menurut Socisno Djojosoedarso dalam bukunya
“Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko Asuransi”. Adapun pengaruh asuransi terhadap
kehidupan sosial ekonomi tersebut, antara lain:
1. Memberikan rasa aman
Dalam aspek psikologis mungkin diwujudkan dalam sikap atau
mungkin pula menimbulkan sikap baru, karena mereka menghendaki
adanya alat pemuas terhadap keinginannya (akan rasa aman). Bila
keinginan tersebut tidak terpuaskan maka hal tersebut akan
menimbukan ketegangan, yang dapat menimbulkan reaksi-reaksi yang
tidak sehat. Artinya bila rasa aman tidak terpenuhi reaksinya mungkin
akan berbentuk rasa kekhawatiran, ketakutan terhadap ketidakpastian.
Dimana cara pemenuhan terhadap kebutuhan/keinginan rasa aman
salah satunya adalah melalui asuransi. Dengan adanya asuransi
tersebut maka sebagian besar dari ketidapastian, yang berpusat pada
keinginan untuk memperoleh rasa aman terhadap bahaya tertentu akan
dapat dieliminir, sehingga dapat menimbulkan suasana jiwa yang
tenang serta rasa hati yang damai.
2. Melindungi keluarga dari perpecahan
Perusahaan asuransi jiwa akan memberikan santunan bila
tertanggung meninggal dunia pada saat kontrak. Suatu yang benar-
benar tepat, sebab dating pada saat dibutuhkan, yaitu kebutuhan dana
untuk melanjutkan kehidupan keluarga, pada sumber utama
penghasilan terputus/hilang. Uang santunan yang diterima akan
merupakan salah satu alat untuk mempertahankan kerukunan dan
keutuhan keluarga.
Sebab bila seseorang kepala keluarga meninggal dunia dan ia tidak
mengansurasikan dirinya, maka keluarga yang ditinggalkan akan
mengalami kesulitan keuangan yang akan mendapatkan akibat-akibat
lain yang lebih jauh. Misalnya ibunya harus terpaksa bekerja diluar
rumah atau bekerja keras, sehingga mengurangi kesempatannya untuk
mengawasi anakanaknya yang masih dibawah umur harus bekerja,
menyebabkan terjadinya
“mental break down” dan sebagainya.
3. Menghilangkan ketergantungan

Sering kita jumpai bahwa perkembangan yang tidak


menguntungkan yang dialami seseorang adalah disebabkan oleh
faktor-faktor ekonomi/keuangan yang dialami oleh orang lain, kepada
siapa orang yang bersangkutan tergantung. Misalnya kesempatan bagi
anak-anak yang memperoleh kesuksesan dimasa datang akan sangat
dikurangi karena tidak tersedianya sumber-sumber dana yang
memadai akibat ketidakmampuan orang tuanya, karena sudah tidak
mampu bekerja, menganggur dan sebagainya.
Orang tua yang kapasitas kerjanya sudah menurun akan dapat
mengakibatkan menurunnya tingkat penghasilannya, yang selanjutnya
dapat mengakibatkan menurunnya standar kehidupannya, demolirasi,
anakanaknya tidak dapat melanjutkan sekolah kehidupannya
menyandarkan diri pada belas kasihan orang lain dan sebagainya.
1. Kontribusi terhadap pendidikan
Perusahaan-perusahaan asuransi jiwa telah jauh memberikan
perhatian khusus dalam masalah penyediaan dana bagi kelanjutan
pendidikan anakanak setelah orang tua atau yang bertanggung jawab
membiayainya meninggal dunia atay menurunnya kemampuannya,
penghasilan sendiri, sehingga akan mengalami kesulitan untuk
melanjutkan pendidikannya.
Untuk mengantisipasi kenyataan tersebut perusahaan-perusahaan
asuransi jiwa umumnya telah menyediakan berbagai bentuk asuransi,
yang memungkinkan anak-anak tetap dapat melanjutkan
pendidikannya, meskipun orang tua/walinya meninggal dunia atau
menurunnya kemampuannya.

2. Kontribusi terhadap lembaga-lembaga sosial


Seperti yang kita ketahui bahwa sebagian besar dari lembaga-
lembaga sosial yang memberikan jasa sosial yang sangat penting bagi
masyarakat (panti asuhan, panti pendidikan penderita cacat dan
sebagainya), menggantungkan sebagian besar kebutuhan dana
operasionalnya dari sumbangan atau hadiah dari berbagai pihak (para
donatur) yang umumnya terdiri dari para pengusaha.Dalam kondisi
perekonomian yang penuh dengan ketidakpastian, mungkin akan
mengakibatkan timbulnya keraguan bagi para donatur untuk tetap
memberikan sumbangan, karena ketakutan akan kehilangan harta
kekayaan atau tidak terjaminnya hari tuanya.
1. Memberikan manfaat terhadap pemupukan kekayaan
Setiap orang umumnya mempunyai pandangan dan rencana untuk
dapat memenuhi kebutuhan masa depannya sendiri maupun untuk
orang-orang yang bergantung kepadanya.Sehubungan dengan hal
tersebut, seseorang dengan tingkat penghasilannya yang diperoleh saat
ini akan dapat menghitung atau menentukan jumlah kekayaan yang
diinginkan, yang dapat diakumulasikan selama jangka waktu tertentu.
Untuk merealisir keinginan tersebut, salah satu cara yang dapat
ditempuh dengan menutup atau membeli polis asuransi untuk
sejumlah kekayaan (dana) yang diinginkan.
Dengan demikian kekayaan yang diinginkan tersebut pasti dapat
tersedia pada saat diperlukan, sesuai dengan yang telah direncanakan.
2. Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk investasi
Meskipun sebetulnya bukan fungsi utama dari asuransi, tetapi
kegiatankegiatan yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga
memegang peranan yang cukup penting dalam menyediakan dana
yang dibutuhkan dalam berbagai macam kegiatan maupun
pembangunan ekonomi.
3. Memberikan perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya kerugian
pada masa mendatang.
4. Menginvestasikan sebagian dari dana yang terkumpul dari pemegang
polis (berupa premi asuransi) dalam berbagai sektor ekonomi.
Dengan munculnya usaha asuransi, maka orang dapat memindahkan risiko-risiko tersebut
kepadaperusahaan asuransi. Dengan demikian usaha-usaha untuk mencari keuntungan yang
lebih besardengan risiko yang lebih besar pula dapat berjalan,Adapun Peranan asuransi
dalam memproduktifkan kegiatan ekonomi dan sosial antara lain ialah:
1.Melengkapi Persyaratan Kredit
Bila seorang pengusaha besar yang bergerak dalam suatu bidang usaha tertentu
mungkintersedia menanggung sendiri sejumlah risiko yang di hadapi. Misalnya dengan
mengatur sendiridana asuransinya, dengan jalan menyisikan sebagian dana untuk
menanggulangi risiko-risikotersebut (melakukan retensi ).
2.Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi
Kontrak-kontrak dalam asuransi umum/kerugian/ commercial insurance biasanya
mensyaratkanagar premi dibayar dimuka. Artinya premi harus di bayar terlebih dahulu
sebelum tertanggungmenerima jasa dari perusahaan asuransi.Dalam perjalanan hidupnya
perusahaan-perusahaan asuransi telah mampu mengakumulir danadalam jumlah yang tidak
kecil, dana-dana yang berhasil dikumpulkan tersebut biasanyaditanamkan di berbagai bidang
usaha, baik mendapatkan sumber biaya untuk pengoperasiankegiatan asuransi maupun untuk
menambah pendapatan. Jadi dana yang dihimpun olehperusahaan asuransi merupakan salah
satu sumber dana yang sangat berarti dalammempercepat laju perkembangan ekonomi.
3.Mengurangi Biaya modal
Agar dapat menarik modal untuk membiayai bidang-bidang usaha yang berisiko besar,
makatingkat pendapat/return/bunga yang akan diberikan kepada pemilik modal harus tinggi
pula.Tingkat risiko dan pengembalian (return) adalah dua hal yang berkaitan erat dan tidak
dapatdipisahkan.Contoh
Orang mau beli obligasi pemerintah, meskipun bunganya rendah. Sebab risiko
obligasipemerintah adalah sangat kecil.
Bagi dunia usaha yang berisiko tinggi dan risiko tersebut tidak dapat dialihkan kepada
lembagalain, maka pemilik modal akan menuntut return atau bunga, yang pada hakekatnya
merupakanbiaya modal, yang tinggi atas pemakaian modalnya.Sebaliknya bila risiko yang
dihadapi itu dapat dialihkan/diasuransikan, sehingga risiko yangdihadapi pemilik modal
menjadi lebih kecil, maka pemilik modal akan bersedia menerimatingkat bunga (return) yang
lebih rendah. ini berarti biaya modal yang harus ditanggung olehperusahaan (pemakai
modal) akan lebih kecil.
4.Menjamin Kestabilan organisasi / Perusahaan
Saat ini umumnya para pemimpin perusahaan telah menyadari arti penting asuransi
sebagaisalah faktor untuk menciptakan goodwill / hubungan yang harmonis antara kelompok
pimpinandan kelompok karyawan, khususnya asuransi jiwa, asuransi kecelakaan dan
asuransi kesehatan.
5.Dapat Memperhitungkan Besarnya Biaya Insiden dengan Cara yang Lebih Pasti
Hal ini dapat digambarkan secara singkat sebagai berikut :Perhitungan biaya
Tanpa asuransi :
Biaya bahan + Biaya personil + Overhead + Risiko Kerugian (?) = Biaya Total (?)
Perhitungan biaya dengan asuransi :
Biaya bahan + Biaya personil + Overhead + Premi asuransi (pasti) = Biaya Total (pasti).
6.Penyediaan Pelayanan yang Profesional
Usaha asuransi saat ini sudah semakin banyak bergerak di bidang usaha yang bersifat
teknis,lebih-lebih dengan semakin pesatnya perkembangan bidang teknologi, sehingga usaha
usahauntuk memberikan bantuan teknis (yang bersifat professional ) baik kepada individu
maupunperusahaan, semakin disadari oleh perusahaan-perusahaan asuransi, agar individu
atauperusahaan-perusahaan yang di bantu dapat melakukan aktifivitasnya dengan baik dari
efisien.
7.Mendorong Usaha Pencegahan
Perusahaan asuransi melakukan usaha-usaha yang sifatnya mendorong perusahaan/individuyang
menjadi tertanggung, untuk meningkatkan upaya-upaya pencegahan/melindungi diri daribahaya-
bahaya yang dapat menimbulkan kerugian.
8.Membantu Upaya Peningkatan Konservasi Kesehatan
Usaha lain yang dilakukan untuk menghindari/memperkecil penyebab timbulnya
kerugianadalah kampanye-kampanye yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asuransi
jiwa kepadapara pemegang polis khususnya maupun kepada masyarakat umumnya, yang
berkaitan denganupaya pencegahan kematian atau pemeliharaan kesehatan.

C. Hubungan Dampak Asuransi Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Dengan


Manajemen Resiko
Hubungan antara resiko dan asuransi adalah hubungan langsung yang substansional
dan strategis. Motivasi utama masyarakat untuk membeli asuransi ialah karena
keberadaan resiko yang penuh ketidakpastian. Proteksi asuransi merupakan salah satu
sarana efisien dalam pengendalian resiko secara finansial melalui mekanisme pengalihan
resiko ke asuransi (Risk Transfer Mechanism). Hubungan yang ada tersebut untuk resiko-
resiko yang dapat diasuransikan (Insurable Risk) yang mempunyai karakter khusus.
Resiko mengimplikasikan beberapa bentuk ketidakpastian akan suatu hasil pada situasi
tertentu dimasa yang akan datang dan cenderung tidak dikehendaki. Berbeda dengan kata
kesempatan, yang mengimplikasikan keraguan akan suatu hasil di masa yang akan
datang, namun umumnya menyenangkan atau disukai.Fokus klasifikasi resiko jika
dipandang dari aspek yang berkaitan dengan bisnis asuransi terdiri atas:
1. Resiko finansial dan non finansial
Klasifikasi ini berkaitan dengan akibat dari terjadinya suatu peristiwa
(outcome). Finansial berarti akibat-akibat tersebut dapat diukur dengan uang
(kebakaran, pencurian). Non finansial, akibatnya tidak dapat diukur dengan
uang karena menyangkut perasaan (emosi), misalnya akibat memilih karir,
menu makanan, dan sebagainya.
2. Resiko murni dan spekulatif
Resiko murni akibatnya dapat menimbulkan kerugian (loss) atau not loss
(breakevent), tidak ada keuntungan (gain). Resiko spekulatif akibatnya ada 3
kemungkinan: loss, not loss atau gain. Contoh seperti dalam investasi (saham,
valas, dsb).
3. Resiko fundamental dan partikular
Resiko fundamental, peristiwa penyebab kerugian di luar kemampuan
manusia untuk mengendalikannya, dan akibat yang ditimbulkan juga bisa
sangat luas (katastropik). Contohnya resiko perang, intervensi politik,
perubahan sosial, bencana alam, dsb. Resiko partikular, penyebab kerugian
masih dalam batas kemampuan manusia untuk mengendalikannya dan akibat
kerusakannya (severity) masih dapat dikendalikan. Contohnya kebakaran,
pencurian, kecelakaan lalu lintas, dsb.Dari ketiga klasifikasi tersebut, yang
menyangkut bisnis asuransi yaitu resiko murni, resiko finansial dan resiko
partikular.
Dari aspek manajemen resiko, asuransi dapat dikatakan sebagai salah satu
sarana efisien untuk pengendalian resiko secara finansial. Bagi masyarakat
atau nasabah asuransi, dengan pengendalian resiko ke asuransi ini ada
perubahan atau pertukaran ketidakpastian anggaran untuk menghadapi resiko,
menjadi adanya kepastian bahwa dengan anggaran premi asuransi yang pasti,
sudah dapat di prediksi penggantian kerugian dari asuransi apabila benar-benar
terjadi resiko yang berada dalam aturan-aturan ketentuan polis asuransi.

D. Contoh Kasus Dampak Asuransi Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi

Contoh kasus :
Bapak Ahmad adalah seorang pekerja swasta, dengan tanggungan 1 istri dan 2 anak. Ia
membeli produk asuransi kecelakaan diri Simas Insurtech yang bernama Simas Insurtech.
Suatu hari, Pak Ahmad sedang berjalan kaki di trotoar dekat kantornya, tanpa sengaja
terserempet oleh mobil dan menyebabkan tulang lengan kanannya patah dan harus
dirawat ke rumah sakit.
Istri Pak Ahmad lalu mengajukan klaim asuransi kecelakaan diri kepada perusahaan
asuransi. Ia mengirimkan berkas-berkas dokumen seperti kronologi kejadian, bukti
kepemilikan polis, hingga identitas diri Pak Ahmad. Setelah klaim diterima, biaya
perawatan Pak Ahmad ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan asuransi.
Hal ini berbeda apabila dalam kasus yang sama Pak Ahmad meninggal dunia. Istri Pak
Ahmad dapat mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi, tetapi bukan dalam bentuk
pertanggungan rumah sakit, melainkan sejumlah uang tunai yang disebut dengan uang
pertanggungan.
Uang pertanggungan tersebut bertujuan untuk diberikan kepada ahli waris Pak Ahmad
demi membiayai hidup keluarganya untuk sementara waktu. Adapun nominal uang
tersebut ditentukan saat Pak Ahmad membeli produk asuransi Persona Insurtech.
Untuk kasus kecelakaan yang menimbulkan cacat tetap, keluarga Pak Ahmad tetap akan
mendapatkan uang pertanggungan, tetapi tidak penuh. Besaran yang diberikan dihitung
berdasarkan bagian tubuh mana yang mengalami cacat.
Dengan ini, asuransi memastikan stabilitas organisasi/perusahaan, mempertimbangkan
biaya insiden dengan cara yang lebih pasti, mendorong upaya pencegahan, dan membantu
upaya peningkatan konservasi kesehatan

PERANAN ASURANSI DALAM MEMPRODUKTIFITAS KEGIATAN


EKONOMI DAN SOSIAL
1. Melengkapi persyaratan kredit
2. Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi
3. Mengurangi biaya modal
4. Menjamin kestabilan organisasi / perusahaan
5. Dapat memperhitungkanbesarnya biaya insiden dengan cara yang lebih pasti
6. Penyediaan servis yang profesional
7. Mendorong usaha pencegahan
8. Membantu upaya peningkatan konsetvasi kesehatan
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang
penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima
suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi
karena suatu peristiwa tak tentu.
Pengaruh asuransi terdahap kehidupan sosial ekonomi:
• Rasa aman
• Melindungi keluarga dari perpecahan
• Menghilangkan ketegantungan
• Menjamin kehidupan wanita karir
• Kontribusi terhadap pendidikan
• Kontribusi terhadap lembaga-lembaga sosial
• Memberikan manfaat untuk pemupukan kekayaan Stimulasi menabung
Menyediakan dana yang dibutuhkan untuk investasi

.
DAFTAR PUSTAKA

Scribd.com, 2021, Dampak Asuransi Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi,


https://www.scribd.com/embeds/543330764/content?
start_page=1&view_mode=scroll&acce s_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf, di akses
pada 01 Oktober 2023.

Aprilianingsih. Dianah, 2018, Makalah Manajamen Resiko dan Asuransi,


https://www.academia.edu/41230883/Makalah_Manajemen_Resiko_Dan_Asuransi, di
akses pada 01 Oktober 2023
https://www.scribd.com/document/370215981/Bab-8-Dampak-Asuransi-Terhadap-
Kehidupan-Sosial-Ekonomi-Manajemen-Resiko

Anda mungkin juga menyukai