Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA 1.

3
PENENTUAN PENYEBAB MASALAH

Oleh:
Wanda Murpriono Widiantoro

Nomor Induk Mahasiswa:


2253B42400

PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2022
Lembar Kerja 1.3
Penentuan Penyebab Masalah

Nama Mahasiswa : Wanda Murpriono Widiantoro


NIM : 2253B42400

Hasil Eksplorasi Penyebab Akar Penyebab Analisis Akar Penyebab


No.
Masalah Masalah Masalah
1. Identifikasi Masalah Guru kurang intensif Guru masih sering
(Pedagogik): dalam menggunakan menggunakan model
Peserta didik memiliki model pembelajaran pembelajaran yang
motivasi yang masih rendah Bahasa Inggris yang menyenangkan dan menarik
dalam pembelajaran Bahasa menarik dalam pembelajaran Bahasa
Inggris Inggris. Hal ini tentu akan
memiliki dengan tingkat
Hasil Eksplorasi Penyebab motivasi yang ada pada
Masalah: dalam diri peserta didik.
a. Guru kurang intensif Seperti yang dipaparkan oleh
dalam membangun Rahmat dan Jannatin
motivasi peserta didik; (2018), bahwa motivasi
b. Guru kurang intensif peserta didik dalam
dalam menggunakan mengikuti pembelajaran
model pembelajaran Bahasa Inggris rendah
Bahasa Inggris yang dikarenakan guru sering
menarik; mengajar dengan
c. Guru belum mampu menggunakan gaya
menghapus anggapan klasikal, monoton, dan
peserta didik bahwa hanya berpusat pada guru.
Bahasa Inggris adalah Melihat hal ini, guru
pelajaran yang sulit; seharusnya bisa lebih sering
d. Guru belum bisa menggunakan model-model
menanamkan pola pikir pembelajaran yang menarik
kepada peserta didik dan menyenangkan dan
bahwa Bahasa Inggris mengurangi model ceramah,
adalah mata pelajaran sehingga dapat berdampak
yang penting dan perlu positif dalam peningkatan
dikuasai; motivasi peserta didik dalam
e. Peserta didik memiliki mengikuti pembelajaran
modal awal kemampuan Bahasa Inggris. Miftah
berbahasa Inggris yang (2018), seperti dikutip oleh
rendah. Putra (2021), penggunaan
media digital dapat
meningkatkan motivasi
peserta didik dalam

1
mengikuti pembelajaran
Bahasa Inggris.
Selain itu, menerapkan
model pembelajaran inovatif
oleh guru dapat membantu
peserta didik untuk
menghilangkan anggapan
bahwa Bahasa Inggris adalah
pelajaran yang sulit. Dan
sebaliknya, hal ini dapat
semakin menumbuhkan
pemahaman dalam pola pikir
peserta didik bahwa Bahasa
Inggris adalah pelajaran yang
penting dan perlu dikuasai.
Dengan begitu, para peserta
didik yang memiliki modal
awal yang rendah dalam
kemampuan berbahasa
Inggris juga bisa ikut
menumbuhkan minatnya
dalam mengikuti
pembelajaran.
Salah satu alternatif
kegiatan yang dapat
dilakukan oleh guru yaitu
dengan memberikan games
kepada peserta didik.
Mahmoud dan Tanni (2014)
menerangkan bahwa games
memiliki pengaruh pada
sikap peserta didik
terhadap pembelajaran
Bahasa Inggris. Penggunaan
games di dalam kelas tidak
hanya bertujuan agar
suasana pembelajaran
menjadi lebih
menyenangkan, namun juga
bisa menjadi sarana untuk
meraih tujuan pendidikan,
seperti: berpikir kritis,
berpikir kreatif, memecahkan
masalah, bermain peran dan
pekerjaan kolaboratif di
antara sesama.

2
2. Identifikasi Masalah Guru belum Dalam pembelajaran
(Kesulitan Belajar Peserta menerapkan kegiatan Bahasa Inggris, guru masih
didik): yang menyenangkan sering terlalu fokus pada
Peserta didik memiliki dan inovatif dalam materi yang telah ditentukan
tingkat penguasaan kosakata rangka meningkatkan dalam silabus atau ATP (Alur
Bahasa Inggris yang masih kosakata Bahasa Tujuan Pembelajaran).
rendah Inggris peserta didik Akibatnya, guru menjadi
kurang perhatian dengan
Hasil Eksplorasi Penyebab tingkat penguasaan peserta
Masalah: didik terkait dengan kosakata
a. Guru tidak memiliki Bahasa Inggris. Guru hanya
tingkat penguasaan yang menerapkan kegiatan-
cukup terkait dengan kegiatan yang seadanya dan
kosakata Bahasa Inggris; terkesan itu-itu saja dalam
b. Guru belum memberikan rangka meningkatkan
kegiatan yang berguna penguasaan kosakata
untuk meningkatkan Bahasa Inggris oleh peserta
kosakata Bahasa Inggris didik.
peserta didik; Seperti yang dijabarkan
c. Guru belum menerapkan oleh Hidayat (2016), bahwa
kegiatan yang menarik rendahnya penguasaan
dan menyenangkan dalam kosakata Bahasa Inggris
rangka meningkatkan yang dimiliki oleh peserta
penguasaan kosakata didik memiliki kaitan erat
Bahasa Inggris; dengan penggunaan metode
d. Guru belum melakukan pembelajaran konvensional
usaha intensif dalam yang dilakukan oleh guru;
meningkatkan minat baca misalnya, seringkali guru
peserta didik; hanya menginstruksikan
e. Peserta didik belum mau kepada peserta didik untuk
memanfaatkan kamus membuat daftar kata-kata
cetak ataupun online sulit dari sebuah teks lalu
secara lebih optimal. meminta mereka untuk
mencari artinya di dalam
kamus.
Guru dituntut untuk
menjadi lebih kreatif dan
inovatif dalam rangka
meningkatkan penguasaan
kosakata Bahasa Inggris
oleh peserta didik. Guru
seharusnya tidak
melakukan penyempitan
makna kegiatan
peningkatan kosakata

3
Bahasa Inggris menjadi
sekadar kegiatan yang
terlalu berpusat pada guru,
dan dengan isi yang hanya
mengarahkan para peserta
didik untuk langsung
mencari dan mengingat
makna kata di dalam
kamus. Sehingga, memang
tidak dapat dipungkiri bahwa
mengajar secara efektif
tentang kosakata benar-
benar sejumlah metode dan
penggunaan media
(Octaberlina & Anggarini,
2020).
Komachali dan
Khodareza (2012)
memaparkan hasil penelitian
bahwa ketika guru
menggunakan flash card
dalam pembelajaran,
penguasaan kosakata
Bahasa Inggris peserta
didik dapat meningkat
secara signifikan.
Permainan teka-teki
silang juga dapat menjadi
alternatif kegiatan yang dapat
dipilih oleh guru untuk
melatih penguasaan
kosakata peserta didik.
Seperti yang dijabarkan oleh
Utami (2014), permainan
teka-teki silang (crossword
puzzle) dapat berpengaruh
positif pada peningkatan
pemahaman kosakata-
kosakata baru dan
merangsang peserta didik
untuk belajar Bahasa
Inggris dengan lebih baik.
Tentu saja, sembari
guru memberikan kegiatan
semenarik mungkin bagi
peserta didik, guru sendiri

4
juga memiliki kewajiban yang
harus dilakukan, yaitu sama-
sama meningkatkan
penguasaan kosakata
Bahasa Inggris miliknya
sendiri.
Guru juga harus rajin
mengingatkan dan
memotivasi peserta didik
untuk lebih gemar membaca.
Kegemaran membaca ini
tentu berkaitan dengan
kemauan mereka untuk
membuka kamus, terutama
kamus cetak. Semakin besar
minat baca seorang peserta
didik, maka semakin rajin
pula ia akan membuka
kamus saat menemukan
kata-kata sulit yang perlu
dicari maknanya.

5
REFERENSI

Hidayat, N. (2016). Improving students’ vocabulary achievement through word


game. JEES (Journal of English Educators Society), 1(2), 95-104.
Komachali, M. E., & Khodareza, M. (2012). The Effect of Using Vocabulary Flash
Card on Iranian Pre-University Students' Vocabulary
Knowledge. International Education Studies, 5(3), 134-147.
Mahmoud, A. A. A., & Tanni, Z. A. (2014). Using games to promote students’
motivation towards learning English. Al-Quds Open University Journal for
Educational & Psychological Research & Studies, 2(5), 11-33.
Octaberlina, L. R., & Anggarini, I. F. (2020). Teaching vocabulary through picture
cards in Islamic Elementary School: a case study in Nida Suksa School,
Thailand. Jurnal Madrasah, 13(1), 26-38.
Putra, R. W. P. (2021). Improving the students’ motivation in learning English
through Google Meet during the online learning. English Learning
Innovation, 2(1), 35-42.
Rahmat, H., & Jannatin, M. (2018). Hubungan gaya mengajar guru dengan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris. el-Midad Jurnal
Jurusan PGMI Universitas Islam Negeri Mataram, Vol. 10 No. 2, 98-111.
Utami, Y. S. (2014). IMPROVING STUDENTS’VOCABULARY MASTERY USING
CROSSWORD PUZZLES FOR GRADE VII OF SMP N 2 SRANDAKAN IN THE
ACADEMIC YEAR OF 2013/2014. Yogyakarta State University.

Anda mungkin juga menyukai