Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muliya Maulidina

Kelas : MPAI 1 A

Makul : Studi Analisis Al-Qur’an dan Tafsir

Judul Jurnal : Perspektif Al-Qur’an Tentang Pendidikan Keluarga

Penulis : Muh Anshori, M.Ag

Pembahasan

A. Hakikat dan Pengerian Pendidikan Keluarga


1. Pengertian Keluarga
Keluarga berasal dari Bahasa arab Ahlun jamak dari ahluna yang berarti
orang-orang yang mendapatkan hak sesuai dengan hak yang lain. Keluarga
merupakan kelompok sosial pertama dimana individu berada dan tentunya akan
mempelajari banyak hal penting dan mendasar melalui pola asuh dan binaan orang
tua atau anggota keluarga lainnya.
2. Pengertian pendidikan keluarga
Pendidikan keluarga adalah usaha sadar yang dilakukan orang tua, karena
mereka pada umumnya merasa terpanggil untuk membimbing, mengarahkan,
membekali dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, untuk anak-anaknya
sehingga mampu menghadapi tantangan hidup simasa yang akan dating
3. Dasar dan tujuan pendidikan keluarga
a. Dasar pendidikan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang dimana,
lingkungan tersebut merupakan tempat meletakan dasar-dasar pendidikannya.
Anak akan dibentuk kepribadiannya melalui lingkungannya.
Keluarga merupakan pendidikan pertama dan bersifat alamiyah yang
bersifat alamiah yang dipersiapkan untuk menjalani kehidupan yang lebih
tinggi tingkatannya.
b. Tujuan pendidikan keluarga
Tujuan pendidikan tertertera pada pemberian dasar pendidikan seperti:
 Budi pekerti, yaitu berupa norma yang berlaku untuk pandangan hidup
 Sosial, yaitu tata cara bergaul terhadap lingkungan sekitarnya
 Intelek, yaitu kaidah pokok dalam percakapan, dan bertutur Bahasa
yang baik
 Pembentukan kebiasaan, yaitu pembinaan kepribadian yang baik dan
wajar. Contohnya pembiasan kepada anak untuk hidup teratur, bersih
tertib dan lainnya
 Kewarganegaraan, yaitu pemberian norma nasionalisme dan
patriotisme, cinta tanah air dan lainnya yang berhubung dengan negara
B. Ayat-ayat dan hadis tentang penddikan dalam keluarga
1. At-Tahrim ayat 6
Penggalan ayat tersebut:
 Qu anfusakum = buatlah sesuatu yang dapat menghalang datangnya
siksaan api neraka (perintah agar bisa menahan nafsu, dan bertaqwa
kepada allah)
 Wa ahlikum = keluargamu seperti istri, anak saudara, kerabat pembantu
dan budak (diperintahkan untuk memberikan bimbingan, nasehat, dan
pendidikan)
Bila kita melihat ada yang berbuat maksiat kepada Allah maka cegah
dan larang mereka. Ini merupakan kewajiban setiap muslim, yaitu
mengajarkan kepada orang yang berada di bawah tanggung jawabnya
segala sesuatu yang telah diwajibkan dan dilarang oleh Allah.

2. Hadis riwayatahmad dan abu Dawud dari saburah


 Waqud = sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalakan api, seperti
kayu bakar
 Al hijrah = batu berhala yang biasa disembah oleh masyaarakat jahliyyah
 Malaikatun= malaikat dengan jumlah 19 yang bertugas menjaga neraka.
 Ghiladzun = hati yang keras
 Syidadun = keuatan yang tidak bisa dikalahkan

Pengertian pentingnya membina keluarga agar terhindar dari siksaan


api neraka, tidak hanya semata-mata diartikan api neraka yang ada di
akhirat nanti, melainkan termasuk pula berbagai masalah dan bencana
yang menyedihkan, merugikan dan merusak citra pribadi seseorang.
C. Metode pendidikan Al-Qur’an
Metode yang digunakan dalam pendidikan keluarga diantaranya adalah
dengan menerapkan kedisiplinan. Disiplin dalam Islam sangat dianjurkan, misalnya
dalam menjalankan sholat harus tepat waktu. Disiplin harus disertai adanya rasa kasih
sayang yang tulus dan tidak menaruh rasa benci serta memaksakan.
1. Fungsi kedudukan disiplin dalam pendidikan islam adalah sebagai alat untuk
mendidik yang bertujuan agar anak didik mau membiasakan diri untuk mengikuti
pola dan tata cara yang benar. Dan mendidik anak agar berhenti dari aktivitas
yang dapat merugikan diri sendiri.
2. Kedisiplinan banyak macamnya, seperti: dalam berbentuk isyarat, perkataan,
perbuatan.
3. Penerapan kedisiplinan dalamberkeluarga adalah Ketika anak elakukan kesalahan
hendaklah didisiplinkan dengan penuh kasih sayang, bukan memaksakan anak
tersebut. Adakalanya mengasuh anak kadang diperlakukan secara otoriter dan
kadang diperlakukan secara laisses fire (menuruti kehendak anak).
D. Aspek-aspek Pendidikan keluarga
1. Pendidikan ibadah = sholat. Dalam pendidikan shalat tidak terbatas hanya pada
kaifiyah-nya saja, tetapi sebenarnya di dalam menjalankan shalat lebih bersifat
fiqhiyah, termasuk menanamkan nilainilai di balik ibadah shalat. Mereka harus
mampu tampil sebagai pelopor amar makruf nahi munkar serta jiwanya teruji
sebagai orang yang sabar
2. Pokok-pokok Agama Islam dan Membaca Al-Qur'an = Sebagai orang tua, dalam
membimbing dan mengasuh anak harus berdasarkan nilai-nilai ketauhidan yang
diperintahkan Allah untuk dipegangnya
3. Pendidikan Akhlakul karimah = orang tua perlu mengarahkan anak untuk belajar
bersosialisasi dengan teman sebaya yang baik. Karena dengan bersosialisasi anak
akan mempelajari banyak akhlak tentang hubungan dengan orang lain seperti
menyayangi, tidak boleh menyakiti, memaafkan dan bermurah hati kepada
sesamanya.
4. Pendidikan Aqidah Islamiyah = Setiap muslim dan seluruh kaum muslim wajib
menjalani kehidupannya sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam hukum
syar'i.

Anda mungkin juga menyukai