Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FIELD STUDY

DEKADENSI MORAL ANAK BANGSA AKIBAT LEMAHNYA SIKAP


CINTA TANAH AIR (STUDI KASUS DELTA PLAZA SURABAYA)

Disusun Oleh :
Rafif Marten Rabbani Dachlan (111221003)
Masayu Mahadewi (131221004)
Faiz Naufal Rahman (147221092)
Jevon Samuel Sabariman (151221002)
Safina Amalia (162221003)
Cantika Thania Karina (191221006)
Ahmad Zaki Haikal (411221004)

UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami kelompok 3 dapat menyelesaikan makalah field study dengan judul
“DEKADENSI MORAL ANAK BANGSA AKIBAT LEMAHNYA SIKAP CINTA TANAH
AIR” dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Dasar Bersama (PDB) yang
meliputi Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.
Makalah ini berisi tentang dekadensi moral oleh anak bangsa akibat lemahnya sikap cinta
tanah air dalam lingkup umum. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
meningkatkan kesadaran moral anak bangsa dan meningkatkan rasa cinta tanah air.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu,
memfasilitasi, memberi masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai tepat
pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran yang berlimpah.
Kami sadar bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya, kami
ucapkan banyak terima kasih.

Surabaya, 24 Oktober 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 3
BAB III
METODE PENELITIAN ............................................................................. 4
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................... 4
3.2 Lokasi Penelitian ........................................................................... 4
3.3 Sumber Data .................................................................................. 4
3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 5
BAB IV
PEMBAHASAN ............................................................................................ 6
BAB V
PENUTUP ...................................................................................................... 8
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 8
5.2 Saran .............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan pesona yang luar biasa indahnya, hal ini bisa
dilihat mulai dari keadaan geografisnya, bahasa, hingga suku dan budaya yang begitu
beragam. Nilai-nilai moralitas seperti toleransi, kejujuran, keadilan, kebenaran, tolong
menolong, toleransi, serta sopan santun dijunjung tinggi oleh masyarakat di setiap
daerahnya. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, nilai-nilai moralitas tersebut
sudah mulai terkikis oleh tindakan-tindakan yang menyimpang terhadap norma dan nilai
yang berlaku seperti penindasan, permusuhan, saling menjilat dan menjatuhkan,
mengambil hak orang lain secara paksa dan sesuka hati, dan masih banyak lagi perbuatan-
perbuatan tercela lainnya. Anak bangsa yang menunjukan sikap dan perilaku sesuai dengan
norma dan nilai yang berlaku maka dapat dikatakan ia memiliki moral. Sedangkan, anak
bangsa yang menunjukan sikap dan perilaku menentang terhadap norma dan nilai yang
berlaku maka dapat dikatakan bahwa ia melakukan tindakan amoral.
Di era modern ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah
satu alternatif untuk menangani permasalahan kehidupan sehari-hari. Namun,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih dinilai kurang mampu
menumbuhkan moralitas yang mulia (Mulkhan, A. M., dkk, 1998:29). Pesatnya
perkembangan teknologi saat ini menjadi tanda lahirnya zaman modern, termasuk di
Indonesia, yang mana diikuti oleh gejala dekadensi moral pada taraf yang memprihatinkan.
Sekarang ini, dekadensi moral tidak hanya didominasi oleh orang dewasa, kalangan pelajar
yang menjadi generasi penerus bangsa juga sudah banyak yang terlibat dalam kasus
dekadensi moral. Hal ini didukung dengan munculnya banyak kasus-kasus penyimpangan
moral yang biasanya melibatkan kalangan pelajar seperti bullying, seks bebas, narkoba,
dan pelecehan seksual di lingkup anak bangsa. Perilaku seperti ini menjadi indikasi
terjadinya dekadensi moral serta etika pada anak bangsa.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun beberapa rumusan masalah yang diuraikan dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa pengertian dari dekadensi moral?
2. Apa saja bentuk dan dampak dari dekadensi moral di lingkup masyarakat?
3. Apakah faktor penyebab terjadinya dekadensi moral?
4. Adakah hubungan antara dekadensi moral dengan tingkat rasa kecintaan terhadap
Tanah Air?
5. Bagaimana cara meminimalisir fenomena dekadensi moral di Indonesia?

1.3 Tujuan
Berdasarkan tinjauan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini
adalah:
1. Mengetahui pengertian dari dekadensi moral;
2. Mengetahui bentuk dan dampak yang diakibatkan oleh fenomena dekadensi moral;
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya dekadensi moral;
4. Mengetahui hubungan antara dekadensi moral dengan tingkat rasa kecintaan
terhadap Tanah Air;
5. Meminimalisir dan mencegah penyimpangan sosial bagi seluruh masyarakat
khususnya kalangan remaja.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dekadensi moral adalah kondisi dimana individu dalam suatu kelompok


masyarakat tidak mematuhi aturan atau norma yang telah diterapkan dan berlaku yang
terwujud dalam perilaku atau interaksi dengan orang lain dan lingkungannya (Taulabi,
2019). Maka dari itu, perlu adanya peningkatan terhadap kondisi kesadaran masyarakat
akan masalah moral untuk membantu perkembangan moral masyarakat dalam kehidupan
kesehariannya. Hal tersebut menjadi permasalahan yang harus lebih diperhatikan dan
diperlukan beberapa pendekatan untuk memperkokoh jati diri bangsa Indonesia. Beberapa
gejala penurunan moral, antara lain; kekerasan dan tindakan anarki, pencurian, tindakan
kecurangan, abaikan aturan yang berlaku, pertarungan antar siswa, ketidakteraturan,
penggunaan bahasa yang buruk, kematangan seksual terlalu dini dan penyimpangan, sikap
penghancuran diri, penyalahgunaan narkoba. Terdapat tiga komponen yang terkandung
pada moral yang baik, yaitu pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral
melalui tiga komponen tersebut pendidikan moral akan berjalan dengan sistematis dan
berkelanjutan (Lickona, 2013).
Motif terjadinya dekadensi moral biasanya timbul akibat ingin meniru gaya hidup
hedonisme ala Barat. Hal ini teraktualisasi melalui pergaulan sehari-hari tanpa adanya rasa
malu dan canggung, sehingga melahirkan generasi-generasi yang miskin akhlak. Selain itu,
terjadinya dekadensi moral juga merupakan akibat dari lemahnya sikap cinta tanah air yang
dimiliki bangsa. Cinta tanah air adalah cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetian, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa (Wibowo, 2012). Seseorang
yang memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi akan senantiasa menjaga nama baik
negaranya dan menghindari, mencegah sikap-sikap penyimpangan moral yang dapat
berdampak pada negaranya. Dampak yang timbul akibat dekadensi moral bisa dilihat dari
angka aborsi yang kian meningkat, maraknya kasus perselingkuhan atau bahkan
perceraian, hamil di luar nikah, tingginya angka kematian karena narkoba, semakin
meningkatnya penderita HIV/AIDS yang disebabkan oleh seks bebas, dan masih banyak
lagi kasus-kasus yang muncul akibat dampak negatif dari perilaku-perilaku yang
mencerminkan dekadensi moral.
3
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian


Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian jenis kualitatif, dengan
mengedepankan wawancara dan pendapat-pendapat dari orang-orang yang berbeda dan
mengkaji menjadi satu. Metode kualitatif digunakan pada pengumpulan data karena
terdapat opini unik yang bersifat subjektif, dan realitas dengan variabilitas tidak diketahui,
bersifat menggunakan observasi holistik dan interview. Menurut McCusker, k., &
Gunaydin, S. (2015), metode ini efektif untuk memahami komunitas atau individu tentang
isu tertentu, sehingga metode ini kami gunakan untuk mengenal dekadensi moral di Mall
Delta Plaza. Kelompok kami melakukan wawancara dengan narasumber dan menanyakan
beberapa pertanyaan mengenai dekadensi moral. Utamanya pertanyaan tersebut
merepresentasikan kesadaran rakyat terhadap masalah dekadensi moral dan bahkan apa itu
dekadensi moral tersendiri. Terdapat total 4 orang dengan total 5 pertanyaan utamanya
mengenai deskripsi dekadensi moral secara umum serta keterkaitannya dengan rasa cinta
tanah air.

3.2 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian adalah di Mall Delta Plaza. Yakni tempat penelitian tersebut
berlokasi di Jl. Pemuda No. 31-37 (Jl. Plaza Boulevard), Surabaya, Jawa Timur 60271,
Indonesia.

3.3 Sumber data


Yang dimaksud dengan sumber data adalah asal data yang didapatkan dalam
penelitian yakni dari subjek-subjek penelitian. Dengan definisi tersebut kita dapat
menginterpretasikan bahwa dengan sumber data yang direferensikan adalah hasil dari
wawancara yang dilaksanakan dengan mewawancarai subjek-subjek sebanyaknya yang
dimungkinkan.

4
3.3 Prosedur Pengumpulan Data
Agar peneliti bisa mendapatkan data yang dibutuhkan di lapangan, kelompok
peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data seperti berikut.
a. Metode Wawancara :
Mewawancarai Narasumber dengan beberapa pertanyaan.
b. Metode Dokumentasi :
Mendokumentasi hasil wawancara tersebut agar bisa digunakan sebagai data peneliti.

5
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dapat diketahui bahwa faktor


eksternal merosotnya moralitas bangsa indonesia yaitu akibat dari masuknya kebudayaan
barat atau Westernisasi bisa dikatakan sulit untuk dibendung dan dicegah masuknya ke
bangsa Indonesia. Mayoritas, bangsa kita menganggap bahwa apapun yang berkaitan
dengan “Barat” selalu yang paling benar, bagus dan terbaik. Karena itu, terjadilah
ketimpangan moral di Indonesia karena ketidaksesuaian budaya antara Barat dan Timur.
Budaya sopan dan menjunjung norma tinggi yang dimiliki oleh budaya Timur semakin
lama semakin tergerus digantikan oleh pengaruh budaya Barat. Dekadensi moral ini terjadi
di berbagai aspek, mulai dari norma sosial, etika berpakaian, selera makanan, gaya
berbicara, dll. Fenomena westernisasi sendiri menjadi salah satu indikasi melemahnya rasa
cinta tanah air pada bangsa. Selain itu, para narasumber juga berpendapat bahwa faktor
dari terjadinya dekadensi moral adalah sosial media. Penggunaan yang kurang bijak dari
sosial media dapat menjadi faktor timbulnya penyimpangan-penyimpangan moral salah
satunya yaitu penyebaran berita-berita bohong atau palsu yang banyak beredar.
Fenomena yang telah terjadi di Indonesia terkait dengan dekadensi moral adalah
adanya peristiwa “Pesta Bikini Remaja di Depok” yang terjadi pada 8 Juni 2022. Pesta
tersebut berisi remaja-remaja tanggung yang sedang berpesta, mengonsumsi alkohol,
merokok, bahkan ditemukan praktik seks bebas. Hal ini terjadi tentunya karena Dekadensi
moral, pengaruh Westernisasi serta kurangnya pengawasan orangtua. Peristiwa tersebut
cukup mengguncang khalayak dan menarik kepiluan hati para orang tua, karena mereka
takut anak mereka turut berpartisipasi dalam kegiatan amoral tersebut. Fenomena ini
hanyalah satu dari sekian banyaknya dekadensi moral dan pengaruh westernisasi. Sampel-
sampel yang telah kami ambil di Delta Plaza Surabaya melampirkan berbagai jawaban dari
orang-orang dari latar belakang yang berbeda, namun jawabannya relatif sama.
Berkaitan dengan fenomena problematika dekadensi moral di Indonesia yang
sangat kompleks, perlu adanya upaya-upaya untuk menimalisirnya. Terdapat beberapa
upaya untuk menimalisirnya, yaitu memberikan pendidikan karakter sejak dini,
meningkatkan pendidikan moral dan agama, pengawasan dan perhatian orangtua,

6
penegakan hukum yang adil tanpa melihat latar belakang pelaku kejahatan, dan
meningkatkan dan memperkokoh rasa cinta tanah air. Untuk memiliki rasa cinta tanah air
yang utamanya harus memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, hal-hal yang dapat
dilakukan sebagai warga negara yang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yaitu:
1. Membina kerukunan dan persatuan dalam lingkungan keluarga, masyarakat,
pendidikan, dan lingkungan kerja.
2. Mencintai budaya bangsa dan produksi dalam negeri.
3. Mengakui, menghargai, dan menghormati identitas bangsa seperti sang saka merah
putih, lambang negara, dan lagu kebangsaan.
Cinta tanah air di Indonesia cenderung mengarah pada tindakan bela negara (Tridiano,
2021). Pemerintah Indonesia mengakui eksistensi orang-orang Indonesia yang berkarya di
luar negeri atau diaspora. Diaspora diakui dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan
negara Indonesia (Alunaza, 2017). Cinta tanah air Indonesia tidak dapat hanya terikat oleh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetapi orang-orang asli Indonesia yang
berada di luar negeri juga dapat mengungkapan rasa cinta tanah air tersebut.

7
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dapat diketahui bahwa faktor
eksternal merosotnya moralitas bangsa Indonesia yaitu akibat dari masuknya kebudayaan
barat atau Westernisasi bisa dikatakan sulit untuk dibendung dan dicegah masuknya ke
bangsa Indonesia. Mayoritas, bangsa kita menganggap bahwa apapun yang berkaitan
dengan “Barat” selalu yang paling benar, bagus dan terbaik. Fenomena yang telah terjadi
di Indonesia terkait dengan dekadensi moral adalah adanya peristiwa Pesta Bikini Remaja
di Depok yang terjadi pada 8 Juni 2022. Pesta tersebut berisi remaja-remaja tanggung yang
sedang berpesta, mengonsumsi alkohol, merokok, bahkan ditemukan praktik seks bebas.
Terdapat beberapa upaya untuk menimalisirnya, yaitu memberikan pendidikan karakter
sejak dini, meningkatkan pendidikan moral dan agama, pengawasan dan perhatian
orangtua, penegakan hukum yang adil tanpa melihat latar belakang pelaku kejahatan, dan
meningkatkan dan memperkokoh rasa cinta tanah air.

5.2 Saran
Dalam upaya meminimalisir terjadinya dekadensi moral pada anak bangsa,
pendidikan karakter hendaknya diberikan sejak dini. Para guru, dosen, dan tenaga
pendidikan lainnya, serta orangtua, harus senantiasa menanamkan nilai-nilai karakter yang
baik kepada anak didiknya sejak dini. Dengan begitu, nantinya akan terlahir generasi
bangsa yang berkarakter Pancasila. Mengembangkan potensi sebagai manusia dengan hati,
pikiran, dan akhlak yang mulia sehingga dapat membentengi diri agar tidak terjerumus ke
dalam hal-hal negatif seperti halnya dekadensi moral.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alunaza, H. (2017). Diaspora sebagai Multi Track Diplomacy Indonesia Guna Mewujudkan
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ilmu
Sosial dan Humaniora, 22(2), 72-82
Cahyo, Edo Dwi. (2017). Pendidikan Karakter Guna Menanggulangi Dekadensi Moral Yang
Terjadi Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 9(1), 16-26.
Taulabi, I. dan Mustofa, B. (2019). Dekadensi Moral Siswa Dan Penanggulangan Melalui
Pendidikan Karakter. Intelektual: Jurnal Pendidikan Islam Trisakti, 30, 31.
Wibowo, Agus. (2012). Pendidikan Karakter: Strategi Menbangun Karakter Bangsa
Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Anda mungkin juga menyukai