Anda di halaman 1dari 16

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Makalah ini disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran

Dosen Pembingbing : Amsori, M.Ag

Disusun Oleh :

Kelompok 7 (3B PAI)

Muhammad Farhan (22.1.2453)

Zaqy Miftakhul Baroya Zain (22.1.2528b)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM DEPOK AL-KARIMIYAH

Jl. H. Maksum No. 23 Sawangan Baru, Depok


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala Puji dan syukur penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT,
shalawat beriring salam juga kami sampaikan keharibaan Nabi Besar Muhammad SAW. beserta
sahabat dan keluarganya, seiring langkah bersama-sama dalam menegakkan agama Allah. Dengan
kebaikan beliau yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Dalam rangka melengkapi tugas kuliah Perencanaan Pengajaran dengan ini penyusun
mengangkat judul “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN”. Tidak lupa penyusun
sampaikan terimakasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Perencanan Pengajaran yaitu
Bapak Amsori, M.Ag yang telah memberikan tugas makalah ini. Dalam penulisan ini, penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari cara penulisan maupun isinya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

Depok, 25 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................ 1
B. RUMUS MASLAH .................................................................................... 1
C. TUJUAN PENULISAN .............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2
A. Pengertian media pembelajaran ................................................................... 2
B. Jenis-jenis media .......................................................................................... 3
C. Fungsi media ............................................................................................... 4
D. Kriteria penentuan media ............................................................................ 4
E. Langkah-langkah pemilihan media ............................................................. 6
F. Pembuatan media ......................................................................................... 7
G. Media konteks islam .................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan upaya untuk mempersiapkan generasi muda dalam menyambut dan
menghadapi perkembangan jaman di era global. Maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik
mungkin sehingga menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan meningkatnya kualitas sumber
daya manusia. Perkembangan teknologi berdampak pada bidang pendidikan. Proses pembelajaran
tidak terlepas dari media, metode, dan hasil belajar. Media dapat digunakan sebagai sarana dalam
memberikan materi pendidikan yang disampaikan oleh guru kepada siswa. Sedangkan metode
belajar mengatur pada pengorganisasian bahan ajar dan strategi penyampaiannya. Selanjutnya hasil
belajar diukur dengan efektif dan efisien untuk mengetahui kemampuan dan minat siswa terhadap
mata pelajaran. Permasalahan yang sering dihadapi dunia pendidikan adalah lemahnya proses
pembelajaran. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, siswa lebih banyak belajar secara teori.
Pembelajaran di kelas lebih diarahkan pada kemampuan anak untuk memahami materi pelajaran.
Sedangkan teori yang di pelajari siswa kurang adanya penerapan dalam kehidupan seharihari. Hal
ini menyebabkan siswa kurang mengerti lebih dalam dari materi suatu pelajaran. Dalam kegiatan
belajar mengajar, kehadiran guru diharapkan dapat mengembangkan potensi dan kreativitas siswa.
Sehingga siswa dapat mempunyai pengetahuan tidak hanya teori, namun bisa mempraktekannya
guna untuk masa yang akan datang dalam perkembangan zaman. Media pembelajaran merupakan
unsur yang penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan sumber belajar
yang dapat membantu guru dalam memperkaya wawasan siswa, dengan berbagai jenis media
pembelajaran oleh guru maka dapat menjadi bahan dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada
siswa. Pemakaian media pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar hal baru
dalam materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga dapat dengan mudah dipahami.
Media pembelajaran yang menarik bagi siswa dapat menjadi rangsangan bagi siswa dalam proses
pembelajaran. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sangat dibutuhkan dalam lembaga pendidikan
formal. Media pembelajaran dapat digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar.
Sebagai guru harus dapat memilih media pembelajaran yang sesuai dan cocok untuk digunakan
sehingga tercapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan oleh sekolah.
B. Rumus Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Apa saja jenis-jenis media?
3. Apa fungsi media ?
4. Kriteria apa yang baik dalam memilih media?
5. Apa saja langah-langkah yang harusdi perhatikan dalan penyusunan media?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran
2. Untuk memberikan Pemahaman dan Wawasan bagi Pembaca dan Penyusun
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengembangan Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar
sehingga makna pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan tujuan pendidikan atau
pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Hasil belajar adalah hasil yang diberikan
kepada siswa berupa penilaian setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menilai
pengetahuan, sikap, ketrampilan pada diri siswa dengan adanya perubahan tingkah laku. Media
pembelajaran berfungsi sebagai salah satu sumber belajar bagi siswa untuk memperoleh pesan dan
informasi yang berikan oleh guru sehingga materi pembelajaran dapat lebih meningkat dan
membentuk pengetahuan bagi siswa.1
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ”tengah”,
”perantara” atau ”pengantar”. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan. Jadi, media adalah alat yang menyampaikan atau
mengantarkan pesan-pesan pengajaran.
Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai
komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses
pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah penggunaaan media
tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan
media yang dipilih.
Menurut Wina Sanjaya, media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha, seperti media
dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas dalam bidang teknik. Media
digunakan dalam bidang pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan.
Menurut Dina Indriana menjelaskan bahwa media adalah alat bantu yang sangat
bermanfaat bagi para siswa dan pendidik dalam proses belajar dan mengajar.
Sedangkan menutur AECT tahun 1979 mengartikan media sebagai bentuk saluran untuk
proses transmisi informasi.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media adalah alat
bantu yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan.
Menurut Yusufhadi Miarso, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.

1
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran (Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada), hlm,8.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Prenada Media, 2011),
hlm,163.
Indriana Dina, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran (Jakarta: PT. Diva Press. 2011), hlm,15.
Miarso Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2011), hlm,457.
Miarso Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan., hlm,458.

2
1. Manfaat dari media pembelajaran
a. memberikan pedoman bagi guru untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga dapat
menjelaskan materi pembelajaran dengan urutan yang sistematis dan membantu dalam
penyajian materi yang menarik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. dapat meningkatkan motivasi dan minat belajara siswa sehingga siswa dapat berpikir dan
menganalisis materi pelajaran yang diberikan oleh guru dengan baik dengan situasi belajar
yang menyenangkan dan siswa dapat memahami materi pelajaran dengan muda

2. Yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan adanya media pembelajaran.
a. proses belajar mengajar menjadi mudah dan menarik sehingga siswa dapat mengerti dan
memahami pelajaran dengan mudah.
b. efisiensi belajar siswa dapat meningkat karena sesuai dengan tujuan pembelajaran,
membantu konsentrasi belajar siswa karena media pembelajaran yang menarik dan sesuai
dengan kebutuhan siswa.
c. meningkatkan motivasi belajar siswa karena perhatian siswa terhadap pelajaran dapat
meningkat.
d. memberikan pengalaman menyeluruh dalam belajar sehingga siswa dapat memahami
secara nyata dari materi yang diberikan lebih mengerti materi secara keseluruhan.
e. siswa terlibat dalam proses pembelajaran sehingga siswa aktif mengikuti dan terlibat
dalam proses pembelajaran dan siswa memiliki kesempatan melakukan kreativitas dan
mengembangkan potensi yang dimiliki.
B. Jenis-Jenis Media
1. Media Visual
Media visual adalah media yang mengandalkan indra penglihatan. Biasanya memanfaatkan
alat proyeksi atau proyektor sebagai perantara. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke
dalam bentuk visual.
Jenis media visual dibedakan menjadi dua yaitu media visual diam dan media visual gerak.
Keduanya bisa dikombinasikan atau digunakan salah satunya. Selain itu, fungsi media visual
juga berguna untuk menarik perhatian, memperjelas materi yang disajikan, menggambarkan
fakta yang mungkin dapat dengan mudah dicerna dan diingat dalam bentuk visual.
2. Media Audio
Media audio dapat digunakan untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke
penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran. Dilihat dari sifat pesan
yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau kata-kata)
maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi).
• Contoh media audio antara lain radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dan lain-
lain.
3. Media Audio Visual
Media audio visual dapat menampilkan suara dan gambar. Jenis media ini lebih menarik
dibanding visual saja atau audio saja. Kombinasi untuk merangsang indra pendengaran dan
penglihatan. Adapun media audio visual dibedakan menjadi dua jenis, yaitu media audio visual
diam dan gerak.
• Salah satu contoh dari media audio visual diam ialah TV diam, buku bersuara, dan halaman
bersuara.
• Sementara untuk contoh media audio visual gerak ialah film TV, gambar bersuara, dan lain
sebagainya.

3
C. Fungsi Media
1. si media adalah untuk sumber informasi dan pengetahuan.
2. Fungsi media adalah mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan kemampuan indra manusia.
3. Fungsi media adalah sarana untuk mengekspresikan pendapat, ide, dan gagasan dengan lebih
gamblang.
4. Fungsi media adalah untuk hiburan, relaksasi, dan pengalihan perhatian dari ketegangan sosial
yang dialami seseorang.
5. Fungsi media adalah sarana pendidikan yang memudahkan segala metode pembelajaran.
6. Fungsi media adalah pengawasan dan kontrol sosial tertentu.
7. Fungsi media adalah mencari perhatian khalayak.
8. Fungsi media adalah memengaruhi khalayak.
9. Fungsi media adalah menunjukkan eksistensi.
10. Fungsi media adalah tempat menyampaikan pesan tertentu. (OL-13 ).

D. Kriteria Penentuan Media


Media pembelajaran yang beraneka ragam jenisnya tentunya tidak akan digunakan
seluruhnya secara serentak dalam kegiatan pembelajaran, namun hanya beberapa saja. Untuk itu
perlu di lakukan pemilihan media tersebut. Agar pemilihan media pembelajaran tersebut tepat,
maka perlu dipertimbangkan faktor/kriteria-kriteria dan langkah-langkah pemilihan media. Kriteria
yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih media pembelajaran
menurut Nana Sudjana (1990: 4-5) kriteria penentuan media yaitu:2
1. ketepatan media dengan tujuan pengajaran.
2. dukungan terhadap isi bahan pelajaran.
3. kemudahan memperoleh media.
4. keterrampilan guru dalam menggunakannya.
5. tersedia waktu untuk menggunakannya.
6. sesuai dengan taraf berfikir anak
Sepadan dengan hal itu I Nyoman Sudana Degeng (1993; 26-27) menyatakan bahwa ada
sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan guru/pendidik dalam memilih media pembelajaran,
yaitu:
1. tujuan instruksional.
2. Keefektifan.
3. Siswa.
4. Ketersediaan.
5. biaya pengadaan.
6. kualitas teknis.
Berkaitan dengan pemilihan media ini, Azhar Arsyad (1997: 76-77) menyatakan bahwa kriteria
memilih media yaitu:
1. sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2. tepat untuk mendukung isi pelajaran.

2
Basuki Wibawa dan Farida Mukti. (1992/1993). Media Pengajaran. Jakarta: Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan Dikti Dipdikbud

4
3. praktis, luwes, dan tahan.
4. guru terampil menggunakannya.
5. pengelompokan sasaran.
6. mutu teknis
Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa pada prinsipnya pendapat-pendapat
tersebut memiliki kesamaan dan saling melengkapi. Selanjutnya menurut hemat penulis yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu tujuan pembelajaran, keefektifan, peserta didik,
ketersediaan, kualitas teknis, biaya, fleksibilitas, dan kemampuan orang yang menggunakannya
serta alokasi waktu yang tersedia. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hal ini akan
diuraikan sebagai berikut:
1. Tujuan pembelajaran.
Media hendaknya dipilih yang dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan sebelumnya, mungkin ada sejumlah alternatif yang dianggap cocok
untuk tujuan-tujuan itu. Sedapat mungkin pilihlah yang paling cocok. Kecocokan banyak
ditentukan oleh kesesuaian karakteristik tujuan yang akan dicapai dengan karakteristik
media yang akan digunakan.
2. Keefektifan.
Dari beberapa alternatif media yang sudah dipilih, mana yang dianggap paling
efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Peserta didik.
Ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan ketika kita memilih media
pembelajaran berkait dengan peserta didik, seperti: apakah media yang dipilih sudah sesuai
dengan karakteristik peserta didik, baik itu kemampuan/taraf berpikirnya, pengalamannya,
menarik tidaknya media pembelajaran bagi peserta didik? Digunakan untuk peserta didik
kelas dan jenjang pendidikan yang mana? Apakah untuk belajar secara individual,
kelompok kecil, atau kelompok besar/kelas? Berapa jumlah peserta didiknya? Di mana
lokasinya? Bagaimana gaya belajarnya? Untuk kegiatan tatap muka atau jarak jauh?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu dipertimbangkan ketika memilih dan menggunakan
media dalam kegiatan pembelajaran.
4. Ketersediaan.
Apakah media yang diperlukan itu sudah tersedia? Kalu belum, apakah media itu
dapat diperoleh dengan mudah? Untuk tersedianya media ada beberapa alternatif yang
dapat diambil yaitu membuat sendiri, membuat bersama-sama dengan peserta didik,
meminjam menyewa, membeli dan mungkin bantuan.
5. Kualitas teknis.
Apakah media media yang dipilih itu kualitas baik? Apakah memenuhi syarat
sebagai media pendidikan? Bagaimana keadaan daya tahan media yang dipilih itu?
6. Biaya pengadaan
Bila memerlukan biaya untuk pengadaan media, apakah tersedia biaya untuk itu?
Apakah yang dikeluarkan seimbang dengan manfaat dan hasil penggunaannya? Adakah
media lain yang mungkin lebih murah, tetapi memiliki keefektifan setara?
7. Fleksibilitas (lentur), dan kenyamanan media.
Dalam memilih media harus dipertimbangkan kelenturan dalam arti dapat
digunakan dalam berbagai situasi dan pada saat digunakan tidak berbahaya.
8. Kemampuan orang yang menggunakannya.

5
Betapapun tingginya nilai kegunaan media, tidak akan memberi manfaat yang
banyak bagi orang yang tidak mampu menggunakannya.
9. Alokasi waktu.
waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran akan berpengaruh terhadap
penggunaan media pembelajaran. Untuk itu ketika memilih media pembelajaran kita dapat
mengajukan beberapa pertanyaan seperti; apakah dengan waktu yang tersedia cukup untuk
pengadaan media, apakah waktu yang tersedia juga cukup untuk penggunaannya.

E. Langkah-Langkah Pemilihan Media


Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran.
Pendapat Gagne dan Briggs yang dikutip oleh Mohammad Ali (1984: 73) menyarankan langkah-
langkah dalam memilih media pengajaran yaitu:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran.
2. Mengklasifikasi tujuan berdasarkan domein atau tipe belajar.
3. Memilih peristiwa-peristiwa pengajaran yang akan berlangsung.
4. Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa.
5. Mendaftar media yang dapat digunakan pada setiap peristiwa dalam pengajaran,.
6. Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media yang dipakai.
7. Menentukan media yang terpilih akan digunakan/
8. Menulis rasional (penalaran) memilih media tersebut.
9. Menuliskan tata cara pemakaiannya pada setiap peristiwa.
10. Menuliskan script pembicaraan dalam penggunaan.media.
langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu:3
1. Langkah 1: Penerangan atau Pembelajaran
Langkah pertama menentukan apakah penggunaan media untuk keperluan
informasi atau pembelajaran. Media untuk keperluan informasi, penerima informasi
tidak ada kewajiban untuk dievaluasi kemampuan/keterampilannya dalam menerima
informasi, sedangkankan media untuk keperluan pembelajaran penerima pembelajaran
harus menunjukkan kemampuannya sebagai bukti bahwa mereka telah belajar.

2. Langkah 2: Tentukan Transmisi Pesan


Dalam kegiatan ini kita sebenarnya dapat menentukan pilihan, apakah dalam
proses pembelajaran akan digunakan ‘alat bantu pengajaran’ atau ‘media
pembelajaran’. Alat bantu pengajaran alat yang didesain, dikembangkan, dan
diproduksi untuk memperjelas tenaga pendidik dalam mengajar. Sedangkan media
pembelajaran adalah media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara produk
pengembang media dan peserta didik/pengguna. Atau dengan kata lain peran pendidik
sebagai penyampai materi pembelajaran digantikan oleh media.

3
Brown, James W, Lewis Robert B, and Harcleroad, Fred F. (1983). AV Instructional: Technology, Media, and
Method. New York: Mc. Graw-Hill Book Company.
Degeng, I Nyoman Sudana. (1993) Media Pendidikan. Malang: FIP IKIP Malang.

6
3. Langkah 3: Tentukan Karakteristik Pelajaran
Asumsi kita bahwa kita telah menyusun disain pembelajaran, dimana kita telah
melakukan analisis tentang mengajar, merumuskan tujuan pembelajaran, telah
memilih materi dan metode. Selanjutnya perlu dianalisis apakah tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan itu termasuk dalam ranah kognitif, afektif atau psikomotor.
Masing-masing ranah tujuan tersebut memerlukan media yang berbeda.

4. Langkah 4: Klasifikasi Media


Media dapat diklasifikasikan sesuai dengan ciri khusus masing-masing media.
Berdasarkan persepsi dria manusia normal media dapat diklasifikasikan menjadi media
audio, media video, dan audio visual. Berdasarkan ciri dan bentuk fisiknya media dapat
dikelompokkan menjadi media proyeksi (diam dan gerak) dan media non proyeksi (dua
dimensi dan tiga dimensi). Sedangkan jika diklasifikasikan berdasarkan
keberadaannya, media dikelompokkan menjadi dua yaitu media yang berada di dalam
ruang kelas dan media-media yang berada di luar ruang kelas. Masing-masing media
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan media lainnya.

5. Langkah 5: Analisis karakteristik masing-masing media.


Media pembelajaran yang banyak macamnya perlu dianalisis kelebihan dan
kekurangannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pertimbangan pula dari aspek ekonomi dan ketersediaannya. Dari berbagai alternatif
kemudian dipilih media yang paling tepat.
F. Pembuatan Media
Berikut ini adalah 10 langkah mudah yang dapat dipakai oleh seorang pengembang media
pembelajaran interaktif dalam menyusun media pembelajaran4

1. Tentukan Jenis Media Pembelajaran Interaktif


Perhatikan dengan benar, yang akan kita buat itu apakah alat bantu kita untuk
mengajar (presentasi) ke peserta didik atau kita arahkan untuk bisa dibawa pulang peserta
didik alias untuk belajar mandiri di rumah atau sekolah. Jenis multimedia pembelajaran
menurut kegunannya ada dua:

a. Multimedia Presentasi Pembelajaran: Alat bantu pendidik dalam proses


pembelajaran di kelas dan tidak menggantikan pendidik secara keseluruhan. Berupa
pointer-pointer materi yang disajikan (explicit knowledge) dan bisa saja ditambahi dengan
multimedia linear berupa film dan video untuk memperkuat pemahaman peserta didik.
Dapat dikembangkan dengan software presentasi seperti: OpenOffice Impress, Microsoft
PowerPoint, dsb.

b. Multimedia Pembelajaran Mandiri: Software pembelajaran yang dapat


dimanfaatkan oleh peserta didik secara mandiri alias tanpa bantuan pendidik. Multimedia
pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge (pengetahuan tertulis
yang ada di buku, artikel, dsb) dan tacit knowledge (know how, rule of thumb, pengalaman
pendidik). Tentu karena menggantikan pendidik, harus ada fitur assesment untuk latihan,

4
Davis, Ben. 1991. Teaching with Media, a paper presented at Technology and Education Conference in Athens,
Greece.

7
ujian dan simulasi termasuk tahapan pemecahan masalahnya. Untuk level yang kompleks
dapat menggunakan software semacam Macromedia Authorware, Macromedia director
atau Adobe Flash. Kita juga bisa menggunakan software yang mudah seperti OpenOffice
Impress atau Microsoft PowerPoint, asal kita mau jeli dan cerdas memanfaatkan berbagai
efek animasi dan fitur yang ada di kedua software tersebut.

2. Tentukan Tema Materi Ajar


Ambil tema bahan ajar yang menurut kita sangat membantu meningkatkan
pemahaman ke peserta didik dan menarik bila kita gunakan multimedia. Ingat bahwa tujuan
utama kita membuat multimedia pembelajaran adalah untuk meningkatkan pemahaman
peserta didik. Jangan terjebak ke memindahkan buku ke media digital, karena ini malah
mempersulit peserta didik. Ketika pendidik biologi ingin menggambarkan sebuah jenis
tumbuhan supaya bisa dipahami peserta didik, dan itu sulit ternyata dilakukan (karena
pendidik tidak bisa nggambar di komputer, dsb), maka ya jangan dilakukan Alangkah lebih
baik apabila pohon tersebut dibawa saja langsung ke depan kelas. Ini salah satu contoh
bagaimana media pembelajaran itu sebenarnya tidak harus dengan teknologi informasi.
Dalam sertifikasi pendidik, pemanfaatan media pembelajaran seperti pohon itu, atau
kecoak dikeringkan, dsb tetap mendapatkan poin penilaian yang signifikan.

3. Menyusun Gambaran Umum Media


Dalam tahapan ini dibuat spesifikasi secara rinci mengenai arsitektur media, gaya,
dan kebutuhan material untuk pembuatan media. Spesifikasi dibuat secara rinci sehingga
pada tahap berikutnya yaitu pada saat melakukan pengumpulan materi dan pemasangan
materi tidak diperlukan keputusan baru tetapi menggunakan apa yang sudah ditentukan
pada tahap design. Anda harus mampu memeras kemampuan dan ide untuk membuat
flowchart dan story board, karena dengan begitu anda dapat menunjukkan imajinasi dalam
sebuah adegan dari alur cerita yang akan anda susun. Idealnya flowchart dan story board
yang anda susun harus dapat dipahami oleh orang-orang yang akan anda jadikan tim dalam
membuat proyek media pembelajaran interaktif (anda tidak akan bekerja sendirian, bukan
??)

4. Susun Diagram Alir (Flowchart)


Diagram alir akan sangat membantu anda dalam menyusun media, diagram alir
akan memberikan gambar aliran dari satu scene (tampilan) ke scene lainnya secara lengkap.
Untuk membuat diagram alir, anda dapat menggunakan kaidah-kaidah dalam penyusunan
flowchat, atau mengunakan versi anda sendiri. Yang perlu diperhatikan dalam menyusun
diagram alir tentunya diagram tersebut informatif dan tidak membingungkan anda sendiri
ketika mulai menyusun media ( lihat contoh pada handout- 2 : contoh rancangan media)

5. Susun Alur Cerita (Storyboard)


Susun alur cerita atau storyboard yang memberi gambaran seperti apa materi ajar
akan disampaikan. Jangan beranggapan bahwa storyboard itu hal yang susah, bahkan point-
point saja asalkan bisa memberi desain besar bagaimana materi diajarkan sudah lebih dari
cukup. Cara membuatnya juga cukup dengan software pengolah kata maupun spreadsheet
yang kita kuasai, tidak perlu muluk-muluk menggunakan aplikasi pembuat storyboard
professional. Untuk storyboard sederhana, berikut ini contoh storyboard media
pembelajaran interaktif.

8
6. Pengumpulan Material
Pengumpulan bahan atau materi dapat dikerjakan paralel dengan tahap perakitan
media (assembly). Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bahan seperti clip art image,
animasi, audio, foto, video dan lain sebagainya. Pada tahap ini biasanya anda juga perlu
mengadakan beberapa perlakuan atau pengolahan terhadap material atau bahan yang
sifatnya masih mentah, tentunya dibutuhkan software pendukung untuk pengolahan bahan
yang masih mentah. Anda dapat menggunakan macromedia firework, photoshop atau
coreldraw untuk mengolah bahan-bahan grafis, menggunakan adobe audtion atau cool edit
jika ingin mengolah audio, adobe premiere atau pinacle jika ingin mengolah video,
macromedia flash atau swish MX jika ingin mengolah animasi. Pilihan-pilihan software
diatas tergantung selera anda, dan seberapa familier anda dengan software tersebut.

7. Mulai Buat Sekarang


Jangan menunda atau mengulur waktu lagi, buat sekarang juga! Siapkan kertas
anda atau computer anda anda. Mulai buat rancangan pertama, isikan bahan ajar yang ingin
anda multimedia-kan. Terus masukkan bahan ajar anda di kertas anda berikutnya, mulai
mainkan image, link dengan gambar, suara dan video yang bisa kita peroleh dengan
gampang di Internet. Bisa juga memanfaatkan internet untuk mencari ide Jangan lupa juga
bahwa banyak pemenang-pemenang lomba pengembangan multimedia pembelajaran yang
hanya bermodal Openoffice Impress atau PowerPoint sudah cukup membuat karya yang
berkualitas tinggi. Kuncinya adalah tekun, sabar dan pantang menyerah. Tidak ada ilmu
pengetahuan yang bisa didapat secara instan, semua melewati proses panjang.

8. Gunakan Teknik Atm


Terapkan metode ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Usahakan sering melihat
contoh-contoh yang sudah ada untuk membangkitkan ide. Gunakan logo, icon dan image
yang tersedia secara default. Apabila masih kurang puas: 1) Cari dari berbagai sumber 2)
Buat sendiri apabila mampu.

9. Tetapkan Target
Jaga keseriusan proses belajar dengan membuat target pribadi, misalnya untuk
mengikuti lomba, memenangkan award, menyiapkan produk untuk dijual, atau deadline
jadwal program/projek. Target perlu supaya proses belajar membuat multimedia
pembelajaran terjaga dan bisa berjalan secara kontinyu alias tidak putus di tengah jalan.
Untuk lomba dan award, paling tidak di Indonesia ada berbagai event nasional yang bisa
kita jadikan target. Balai pengembangan multimedia dan dinas pendidikan nasional di
berbagai daerah saat ini sudah mulai marak menyelenggarakan berbagai event lomba di
tingkat local dalam bidang multimedia.

10. Ingat Terus Tiga Resep Dari Success Story


Dari pengalaman selama penulis menjadi pemngembang media pembelajaran
dalam mengembangkan multimedia pembelajaran bukan dari kelengkapan infrastruktur
atau berlimpahnya budget yang dimiliki, tapi justru dari ketiga hal ini:
a. Berani mencoba dan mencoba lagi

9
b. Belajar mandiri (otodidak) dari buku-buku yang ada (perlu investasi membeli buku)
c. Tekun dan tidak menyerah meskipun peralatan terbatas.
G. Media Konteks Islam
Media pembelajaran mempunyai definisi secara luas dan sempit. Adapun lingkup luasnya,
media pembelajaran ialah setiap peristiwa, materi, serta orang yang memberikan kesempatan pada
peserta didik agar mendapatkan pengetahuan, skill, serta sikap. Sedangkan definisi sempitnya ialah
sarana selain manusia yang digunakan oleh pengajar yang mempunyai peranan pada proses belajar
mengajar agar mencapai tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan sarana atau alat bantu yang
diposisikan sebagai perantara yang bertugas untuk menyampaikan pesan dan informasi berupa ilmu
pengetahuan dari asal sumber ke penerima pesan yaitu peserta didik guna mencapai tujuan
pembelajaran.

• Media pembelajaran dalam perspektif Islam


Dalam Islam, media juga digunakan sebagai penghubung untuk
menyampaikan apa yang menjadi pesan oleh Allah Swt.
• Media pembelajaran audio
Media pembelajaran audio ialah media yang hanya bisa didengar, berupa suara dengan
berbagai alat penyampai suara baik berasal dari manusia ataupun immanusia. Terdapat beberapa
ayat yang memberikan penjelasan adanya media pembelajaran audio di dalam al-Qur’an, yaitu: 1).
Kata lain yang mengisyaratkan penggunaan media audio adalah menjelaskan (asal kata kerja
“jelas”), di antaranya terdapat dalam surah Al- An’am (6); 97 dan 165, At-Taubah (9); 11, 2). Kata
lain yang mengisyaratkan penggunaan media audio adalah ceritakan (asal kata “cerita”), di
antaranya terdapat dalam surah Al-Baqarah (2); 76, Yusuf (12); 5.
Dari kata kerja “menjelaskan, dan ceritakan”, di atas tentunya akan menimbulkan bunyi
atau suara sehingga dapat dipahami apa isi yang disampaikan, dan mungkin juga terdapat guru yang
menyampaikan bahan pembelajaran dengan hanya membacakan buku/kitab yang dijadikan rujukan
dalam suatu pembelajaran. Namun yang lebih ditekankan dari kata menjelaskan, dan ceritakan
adalah timbulnya suara yang dapat menyampaikan bahan pembelajaran.
• Media pembelajaran visual
Media pembelajaran visual seperangkat alat penyalur pesan dalam pembelajaran yang
dapat ditangkap melalui indera penglihatan tanpa adanya suara dari alat tersebut. seperti dalam Al-
Qur’an surah Al-Baqarah (2) 31.
Dari ayat tersebut Allah mengajarkan kepada Nabi Adam a.s. nama- nama benda
seluruhnya yang ada di bumi, Kemudian Allah memerintahkan kepada malaikat untuk
menyebutkannya, yang sebenarnya belum diketahui oleh para malaikat. Benda-benda yang
disebutkan oleh Nabi Adam a.s. diperintahkan oleh Allah swt. tentunya telah diberikan gambaran
bentuknya oleh Allah swt.
• Media pembelajaran berbasis teknologi
Cikal bakal tentang penggunaan teknologi dalam komunikasi termasuk komunikasi dalam
pembelajaran. Hal ini diungkapkan dalam surah An-Naml (27) 29 – 30, yaitu tentang cerita Nabi
Sulaiman dan Ratu Balkis.
Dalam Tafsir Jalalain, disebutkan bahwa ("Pergilah membawa surahku ini, lalu jatuhkan
kepada mereka) kepada ratu Balqis dan kaumnya (kemudian berpalinglah) pergilah (dari mereka)
dengan tidak terlalu jauh dari mereka (lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan.") yakni,

10
jawaban atau reaksi apakah yang bakal mereka lakukan. Kemudian burung Hud-hud membawa
surat itu lalu mendatangi ratu Balqis yang pada waktu itu berada di tengah-tengah bala tentaranya.
Kemudian burung Hud-hud menjatuhkan surah Nabi Sulaiman itu ke pangkuannya. Ketika ratu
Balqis membaca surah tersebut, tubuhnya gemetar dan lemas karena takut, kemudian ia
memikirkan isi surah tersebut.
Selanjutnya (Ia berkata) yakni ratu Balqis kepada pemuka kaumnya, (Hai pembesar-
pembesar! Sesungguhnya aku) dapat dibaca Al Mala-u Inni dan Al Mala-u winni, yakni bacaan
secara Tahqiq dan Tas-hil (telah dijatuhkan kepadaku sebuah surah yang mulia) yakni surah yang
berstempel.
(Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya isinya) kandungan isi surat itu,
(Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang) (Jalaluddin Asy-
Syuyuthi & Jalaluddin Muhammad Ibn Ahmad Al-Mahalliy, 2009).
Dari potongan cerita Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis tersebut terjadi teknologi komunikasi
yang canggih pada masa itu, Nabi Sulaiman menggunakan burung Hud-Hud untuk menyampaikan
pesan dalam bentuk surat yang disampaikan kepada Ratu Balqis, sehingga yang disampaikan dapat
terima dengan baik sampai pada tujuan yang dikehendaki. Bahkan Nabi Sulaiman telah
memperlihatkan teknologi yang canggih di istananya, yang Allah Swt. abadikan pada ayat
berikutnya, surah An-Naml (27) 44.
Dari penggalan tulisan tadi, dapat disimpulkan bahwa Media pembelajaran adalah
seperangkat alat (materi) yang dapat menyampaikan pesan-pesan dalam proses belajar mengajar,
dari penyampai pesan (pendidik) kepada penerima pesan (peserta didik) untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Landasan penggunaan media dalam pembelajaran
harus dapat dilaksanakan dengan penuh bijaksana dan hikmah, agar pendidik dan peserta didik
dapat menjalin komunikasi yang baik, sehingga tercipta suasana edukatif yang kondusif.
Media dalam pembelajaran dan pendidikan mempunyai persamaan dan perbedaan,
persamaannya dilihat pada aspek material, dan bedanya dilihat pada aspek immaterial. Media
pembelajaran dalam perspektif Al-Qur’an, dapat dipandang dan diklasifikasikan menjadi media
audio, visual.
Media pembelajaran bermanfaat sebagai alat bantu atau sarana yang dijadikan sebagai
perantara atau piranti komunikasi untuk menyampaikan pesan atau informasi berupa ilmu
pengetahuan dari berbagai sumber ke penerima pesan atau informasi guna mencapai tujuan
pembelajaran.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan
minat peserta didik dalam belajar. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan, media
pembelajaran adalah alat bantu yang berisikan materi pelajaran yang digunakan oleh pendidik
dalam proses belajar sehingga pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik. Media ini
dapat berupa objek fisik, teknologi, atau kombinasi keduanya yang dirancang dengan tujuan
mengkomunikasikan informasi secara lebih efektif dan memfasilitasi pemahaman serta retensi
konsep-konsep pembelajaran

12
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran (Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada)
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Prenada
Media, 2011).
Indriana Dina, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran (Jakarta: PT. Diva Press. 2011)
Miarso Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. 2011).
Basuki Wibawa dan Farida Mukti. (1992/1993). Media Pengajaran. Jakarta: Proyek Pembinaan
Tenaga Kependidikan Dikti Dipdikbud
Brown, James W, Lewis Robert B, and Harcleroad, Fred F. (1983). AV Instructional: Technology,
Media, and Method. New York: Mc. Graw-Hill Book Company.
Degeng, I Nyoman Sudana. (1993) Media Pendidikan. Malang: FIP IKIP Malang.

13

Anda mungkin juga menyukai