Anda di halaman 1dari 41

BAB 4

Tumbuh Kembang
Populasi Mikroba

Tim Pengampu Bioproses :


Dwina Moentamaria, Sri Rulianah, Yanty Maryanty, Dyah Ratna Wulan, Mutia Mutia
Devi Hidayati, Noor Isnaini Azkiya, Khalimatus Sa'diyah
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Malang
2020

https://poweredtemplate.com/10798/0/index.html
Review Bab 3
Pengerjaan isolasi dengan cawan tuang

2
Pengerjaan isolasi dengan cawan tebar
BAB IV Pertumbuhan Mikroba
Capaian Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, pembaca
mampu :
a. Menjelaskan faktor yang berpengaruh
pada tumbuh kembang mikroba
b. Menjelaskan tentang peranan sterilisasi
pada tumbuh kembang mikroba.
c. Membuat kurva pertumbuhan bakteri
d. Membedakan cara perkembang biakan
bakteri, khamir, jamur
FAKTOR YANG MEMENGARUHI
TUMBUH KEMBANG
MIKROBA

Pertumbuhan mikroba dipengaruhi banyak


faktor, diantaranya :
1. Nutrisi (Media)
2. Suhu
3. Atmosfir gas
4. Keasaman (pH)
1. NUTRISI (MEDIA)
• Semua bentuk kehidupan dari
mikroba sampai pada manusia
mempunyai persamaan dalam hal
persyaratan nutrisi tertentu dalam
bentuk zat-zat kimiawi yang
diperlukan untuk pertumbuhan yang
normal.
Tipe-tipe nutrisi utama bakteri

SUMBER SUMBER
ENERGI KARBON
CONTOH
JENIS UNTUK UNTUK
GENUS
PERTUMB PERTUMB
UHAN UHAN
autotrof Cahaya CO2 Chromatium
Fototrof: Senyawa Rhodopseu
Heterotrof Cahaya
organik domonas
Oksidasi
Autotrof senyawa CO2 Thiobacillus
organik
Kemotrof:
Oksidasi
Senyawa
Heterotrof senyawa Escherichia
organik
organik
PENGELOMPOKKAN
JENIS MEDIA
Susunan bahan, baik bentuk alami (seperti
taoge,kentang,daging,telur,wortel dan lain
sebagainya) ataupun bahan buatan
(berbentuk senyawa kimia, organik maupun
anorganik) yang dipergunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan
mikroba dinamakan media.
Media Berdasar Susunannya
Pada umumnya, Sesuai dengan fungsi fisiologis dari
masing-masing komponen (unsur/hara) maka susunan
media pada semua jenis mempunyai kesamaan isi
yaitu :
Kandungan air
Kandungan nitrogen, baik yang berasal dari protein,
asam amino dan senyawa lain yang mengandung
nitrogen (missal: urea, pupuk NPK).
Kandungan sumber energi/unsur C, baik berasal
dari karbohidrat, lemak, protein maupun senyawa-
senyawa lain.
Faktor pertumbuhan umumnya ditentukan oleh
vitamin dan asam amino.
Media Berdasarkan Komposisi
Kandungan Nutrisi
a/Media umum merupakan media yang kandungan
nutrisi di dalamnya sesuai untuk pertumbuhan
sebagian besar mikroba.Contoh : media nutrisi agar
untuk pertumbuhan bakteri, media Potato Dextrose
Agar untuk pertumbuhan jamur.

b/Media diperkaya/enrichment medium, merupakan


media yang ditambahkan nutrisi tertentu dengan tujuan
menumbuhkan hanya mikrooba tertentu. Contoh :
media agar nutrisi yang ditambah dengan
darah,digunakan untuk mengisolasi bakteri
penghidrolisis darah.

c/Media spesifik merupakan media yang komposisi


nutrisinya hanya dapat ditumbuhi
mikroba tertentu.Contoh : media E. coli yang hanya
spesifik untuk bakteri E. coli. Media SS yang hanya
spesifik untukbakteri Salmonella dan Shigella
Media Berdasarkan bentuknya
a/Media padat
Jika dalam media ditambahkan antara 12-15 gram tepung
agar-agar per 1000 ml media maka hal ini disebut media
padat.
Penambahan media padat ini tergantung dari jenis mikroba
yang diinokulasikan.
Ada yang memerlukan kadar air tinggi, sehingga jumlah
tepung agar-agar yang ditambahkan sedikit, namun ada
pula yang memerlukan kandungan air rendah sehingga
penambahan tepung agar-agar menjadi banyak. Media
padat umumnya dipergunakan bakteri, khamir, jamur
kadang-kadang mikro algae.
b/Media cair
Jika di dalam media tidak ditambahkan zat pemadat
biasanya media cair dipergunakan untuk pembiakan mikro
algae tetapi juga digunakan oleh bakteri dan ragi.
c/ Media semi padat atau semi cair
Jika penambahan zat pemadat hanya sekitar 50% maka
disebut semi padat atau semi cair. Ini umumnya diperlukan
untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan
kandungan air dan hidup anaerobik atau fakultatif.
Media Berdasarkan dari sumber
mendapatkannya:
a/Media alami, yaitu media yang disusun oleh bahan-
bahan alami seperti kentang, tepung, daging, telur,
ikan, umbi-umbian dan sebagainya.

b/Media sintetis,yaitu media yang disusun oleh


senyawa kimia seperti media untuk pertumbuhan dan
perkembangan-biakan bakteri. Contoh, media bakteri
Clostridium terdiri dari campuran: K2HPO4 0,5 gram,
KH2PO4 0,5 gram, MgSO4.7H2O 0,1gram, NaCl 0,1
gram, FeSO4.7H2O 0,01 gram, MnSO4.7H2O 0,01
gram, CaCO3 trace (dalam jumlah yg amat sedikit).

c/Media semi sintetis yaitu media yang tersusun oleh


campuran bahan-bahan alami dan sintetis misal,
Kaldu nutrisi untuk pertumbuhan bakteri terdiri dari:
Pepton 10,0 gram, Ekstrak daging 10,0 gram, NaCl 5,0
gram, aquades hingga 1 L.
STERILISASI
Media itu sendiri sebelum
dipergunakan harus dalam keadaan
steril, artinya tidak ditumbuhi
mikroba lain yang tidak diharapkan
Sterilisasi
• Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan
untuk membebaskan suatu bahan atau
benda dari semua bentuk kehidupan.
• Sterilisasi dapat dilakukan dengan 3
cara yaitu:
1. cara mekanik (menggunakan
saringan/filter),
2. cara fisik (Pemanasan; Sinar
gelombang pendek/ rediasi dengan
sinar-X, sinar UV, Sinar gamma)
3. cara kimiawi (Menggunakan bahan
kimia).
Cara Mekanik
• menggunakan suatu saringan yang
berpori sangat kecil (0.22 mikron
atau 0.45 mikron) sehingga mikroba
tertahan pada saringan tersebut.
Proses ini ditujukan untuk sterilisasi
bahan yang peka panas, misalnya
larutan enzim dan antibiotik.
Cara Fisika (pemanasan dan penyinaran)
• a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada
api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset,
batang L, dll.
b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-180ºC.
Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari
kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dan lain-lain
• c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus.
Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan
metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.
d. Uap air panas bertekanan : menggunakan autoklaf.
Metode ini, merupakan cara yang paling baik karena
tekanan tinggi menyebabkan uap air panas dapat
menembus dinding sel hingga protein protoplasma sel
terkoagulasi .Bahan dan alat yang disterilkan HARUS yang
tahan suhu dan tekanan tinggi autoclave.Suhu 120 ºC dan
tekanan 1,2 atm selama 30 menit menyebabkan endospora
Bacillus stearothermophillus rusak.
• Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk membunuh
mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety
Cabinet /Laminar flow dengan disinari lampu UV
Cara Kimia
• biasanya menggunakan senyawa desinfektan
antara lain alkohol (etanol 70%), aldehid (formalin,
glutaraldehid), gas etilen dioksida, zat oksidasi
(povidon iodin, dan klorin 0,1% /kaporit/kalium
hipoklorit), 0,5% fenol; 0,5% klorobutanol; 0,002 %
fenil merkuri nitrat; 0,2% klorokresol, biguanid,
korsilenonl (contoh:dettol).
• Larutan glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri
vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus
tidak akan mati dalam waktu 10-20 menit, sedang
spora baru akan mati setelah 10 jam.
• Biguanid sangat aktif terhadap bakteri Gram(+)
maupun Gram (-), contoh: Klorheksidin

2. SUHU / TEMPERATUR
• proses pertumbuhan bergantung pada reaksi
kimiawi, laju reaksi dipengaruhi oleh suhu.
Sehinga pola suhu juga mempengaruhi laju
pertumbuhan jumlah total pertumbuhan
mikroba.
• Keragaman suhu dapat juga mengubah
proses-proses metabolik tertentu serta
morfologi sel.
• Setiap spesies bakteri tumbuh pada kisaran
tertentu.
• Suhu inkubasi yang memungkinkan
pertumbuhan tercepat selama periode waktu
yang singkat (½ sampai 24 jam) dikenal
sebagai suhu pertumbuhan optimum.
Pengelompokan Bakteri Berdasar Suhu Tumbuhnya
bakteri dapat diklasifikasikan sebagai psiklorofil yang tumbuh pada 0 samapi 30°C,
mesofil yang tumbuh pada suhu 25 sampai 40°C dan termofil yang tumbuh pada
suhu 50°C atau lebih.
3. ATMOSFER GAS
Gas-gas utama yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri ialah oksigen dan
karbon dioksida.
Pengelompokan berdasar respon gas : aerobik (organism yang membutuhkan
oksigen), anaerobik (tumbuh tanpa oksigen molekuler), anaerobik fakultatif (tumbuh
pada keadaan aerobik dan anaerobik), anaerobik mikroaerofilik (tumbuh terbaik bila
ada sedikit oksigen atmosfer).
Perhatikan gambar 4.4: Tabung diisi media
cair untuk tumbuhnya bakteri.
1. Bakteri aerobik obligat berkumpul di
bagian atas tabung reaksi untuk dapat
menyerap oksigen dengan maksimal.
2. Bakteri anaerob obligat berkumpul di
bawah tabung reaksi untuk menghindari
oksigen.
3. Bakteri anaerob fakultatif berkumpul
terutama di atas, karena respirasi aerobik
yang menguntungkan, namun tidak adanya
oksigen tidak menghambat mereka
sehingga dapat ditemukan di sepanjang
tabung.
4. Mikroaerofil berkumpul di bagian atas
tabung reaksi tetapi tidak pada bagian atas.
Mereka membutuhkan oksigen, tetapi pada
konsentrasi yang lebih rendah
4. KEASAMAN ATAU KEBASAAN (pH)
• pH optimum pertumbuhan bagi
kebanyakan bakteri terletak antara 6,5
sampai 7,5
• Kebanyakan spesies mempunyai nilai
pH minimum dan maksimum antara 4-9
• Namun beberapa spesies dapat tumbuh
dalam keadaan sangat asam atau
sangat alkalis/basa
pH minimum, maksimum and optimum untuk pertumbuhan
prokariot tertentu (Sumber: Todar,2020)
pH pH pH
Mikroba
minimum optimum maksimum
Thiobacillus thiooxidans 0.5 2.0-2.8 4.0-6.0
Sulfolobus acidocaldarius 1.0 2.0-3.0 5.0
Bacillus acidocaldarius 2.0 4.0 6.0
Zymomonas lindneri 3.5 5.5-6.0 7.5
Lactobacillus acidophilus 4.0-4.6 5.8-6.6 6.8
Staphylococcus aureus 4.2 7.0-7.5 9.3
Escherichia coli 4.4 6.0-7.0 9.0
Clostridium sporogenes 5.0-5.8 6.0-7.6 8.5-9.0
Erwinia caratovora 5.6 7.1 9.3
Pseudomonas aeruginosa 5.6 6.6-7.0 8.0
Thiobacillus novellus 5.7 7.0 9.0
Streptococcus pneumoniae 6.5 7.8 8.3
Nitrobacter sp 6.6 7.6-8.6 10.0
pH medium dapat berubah &
mengganggu pertumbuhan bakteri
• Bila bakteri dikulvitasi di dalam suatu medium yang mula-mula disesuaikan
pH nya, misalnya 7 maka mungkin sekali pH akan berubah sebagai akibat
adanya senyawa-senyawa asam atau basa yang dihasilkan selama
pertumbuhannya.
• Pergeseran pH ini dapat sedemikian besar sehingga menghambat
pertumbuhan seterusnya mikroba itu.
• Pergeseran pH dapat dicegah dengan menggunakan
larutan penyangga/buffer/pendapar di dalam medium.
• Larutan penyangga adalah senyawa atau pasangan senyawa yang dapat
menahan perubahan pH.
• Sebagai contoh, suatu kombinasi garamgaram phospat KH2PO4 dan
K2HPO4 digunakan secara luas dalam media bakteriologis untuk tujuan ini.
• Beberapa bahan nutrisi medium seperti pepton yang mempunyai kapasitas
penyangga.
• Perlu tidaknya suatu medium diberi larutan penyangga tergantung pada
maksud penggunanya dan dibatasi oleh kapasitas penyangga yang dimiliki
oleh senyawa-senyawa yang digunakan
• Temukan 1 contoh bakteri yg menghasilkan produk asam/basa
sehingga menyebabkan perubahan pH dan menghambat pertumbuhan
bakteri karena pH media tidak lagi berada di pH optimum pertumbuhan
bakteri tersebut!
PERTUMBUHAN BAKTERI
• Istilah pertumbuhan, umum digunakan untuk
bakteri dan mikroba lain yang biasanya
mengacu pada perubahan di dalam hasil
panen sel (pertambahan total massa sel) dan
bukan perubahan individu organisme.
• Pertumbuhan bakteri adalah pembelahan
biner melintang, satu sel membelah diri
menghasilkan dua sel dst:
• 1 → 2 → 22 → 23 → 24 → 25 … 2n
• Atau
• 1 → 2 → 4 → 8 → 16 → 32 ... 2n

• Selang waktu yang dibutuhkan sel untuk


membelah diri atau untuk populasi menjadi
dua kali lipat dikenal sebagai waktu generasi.
25
26
• Waktu generasi bakteri dapat
ditentukan dengan menginokulasi
suatu medium dengan bakteri
dalam jumlah yang diketahui,
membiarkan bakteri tumbuh pada
kondisi optimum dan menentukan
populasi pada interval waktu
tertentu secara berkala

27
Cara Menghitung Waktu generasi
• Data percobaan yang dibutuhkan
untuk menghitung waktu generasi
adalah :
1. Jumlah bakteri yang ada pada
mula-mula, yaitu di dalam
inokolum saat waktu pertumbuhan
= 0 jam
2. Jumlah bakteri yang ada pada
akhir waktu tertentu
3. Interval waktu
28
Cara Menghitung Waktu
Generasi
G = waktu generasi
T = selanng waktu antara
pengukuran jumlah sel di
dalam populasi pada suatu
saat dalam fase log (b) dan
kemudian lagi pada satu titik
waktu kemudian
B = populasi awal
b = populasi setelah waktu t
log = log10
3,3 = faktor konversi log2
menjadi log10

29
DAUR PERTUMBUHAN NORMAL
(KURVA PERTUMBUHAN)
Jika satu bakteri tunggal diinokulasikan pada suatu media dan memperbanyak diri
dengan laju konstan, maka dapat digambarkan data tersebut dengan dua cara yaitu
logaritma jumlah bakteri terhadap waktu, dan jumlah bakteri terhadap waktu.

30
Dari sini dapat dilihat bahwa ada suatu
periode awal yang tampaknya tanpa
pertumbuhan (fase lamban atau lag phase)
yang merupakan fase adaptasi,
diikuti oleh suatu periode pertumbuhan yang
cepat (fase log/ fase eksponensial),
kemudian mendatar (fase statis /fase
stasioner/ stationary phase) yang
merepresentasikan laju pertumbuhan dan
kematian bakteri yang hampir sama,
akhirnya diikuti oleh suatu penurunan
populasi sel-sel hidup (fase kematian atau
penurunan). 31
spora pada bakteri mempunyai
arti yang lain spora bakteri adalah bentuk
bakteri yang sedang dalam usaha
mengamankan diri terhadap pengaruh buruk
dari luar. Setelah keadaan baik lagi
maka bungkus spora akan pecah dan tumbuhlah
bakteri sebagaimana biasanya.

Beberapa spesies dari basillus yang aerob dan


beberapa spesies lain dari
klostridium yang anaerob dapat membentuk
spora. Spora ini lazim disebut
endospora, yaitu karena spora terbentuk di
dalam sel endrospora itu jauh lebih
tahan terhadap pengaruh luar yang buruk
daripada bakteri biasa,yaitu bakteri
dalam bentuk vegetatifnya. Bakteri yang
mampu membentuk endospora dapat
tumbuh dan bereproduksi selama banyak
generasi sebagai sel vegetatifny

32
Langkah-langkah
Pembentukan Spora Bakteri
1. Penjajaran kembali bahan DNA menjadi
filamen dan invaginasi membrane sel di
dekat satu ujung sel untuk membentuk suatu
struktur yang disebut bakal spora.
2. Pembentukan sederetan lapisan yang
menutupi bakal spora yaitu kortes spora
diikuti dengan selubung spora berlapis
banyak.
3. Pelepasan spora bebas seraya sel induk
mengalami krisis.

33
Kondisi-kondisi fisik yang memengaruhi pertumbuhan bakteri
TIPE MATERI KELOMPOK KONDSI BIAKAN
KONDISI FISIK
FISOLOGIS (INKUBASI)
Suhu (kisaran pertumbuhan)
minimum dan maksimum,
optimumnya pada suatu titik di Psikrofil 0-30°C
dalam kisaran bergantung kepada
spesies
Mesofil 25-40°C
Termofil
Termofil fakultatif (bebas pilih) 25-55°C

Termofil obligat 45-75°C


Persyaratan gas Aerob Hanya tumbuh bila ada O2 bebas
Anaerob Hanya tumbuh tanpa oksigen bebas

Anaerob fakultatif Tumbuh baik walaupun tanpa oksigen bebas


Tumbuh bila ada oksigen bebas dalam
Mikroaerofil
jumlah kecil
Kebanyakan bakteri berkaitan dengan
Keasaman atau alkalinitad
kehidupan hewan dan tumbuhan
Beberapa spesies pH minimum 0,5

Eksotik pH maksimum 9,5

Cahaya Fotosintetik (autotrof dan heterotrof) Sumber cahaya


34
Konsentrasi garam yang tinggi (10-15%
Salinitas Halofil (Halofil obligat)
PERTUMBUHAN KAMIR
• Khamir atau yeast adalah kategori non-takson
yang mencakup semua fungi ,cendawan
uniseluler yang berasal dari kingdom
Zygomycota, Ascomycota, dan
Basidiomycota.

• Khamir umumnya berkembang biak:


– Cara aseksual yaitu dengan bertunas dan
fisi (membelah menjadi dua setelah
mitosis).
– Cara seksual yaitu dengan fusi
(penggabungan) dua sel dengan mating
type (tipe perkawinan) yang berbeda, zigot
hasil fusi ini kemudian akan
membentuk 4 hingga 8 spora yang
kemudian menyebar (Purves dan Sadava,
35
2003)
Secara umum dari pertumbuhan vegetatif ragi
adalah reproduksi aseksual oleh tunas atau fisi. Di
sini tunas kecil, atau anak sel, itu terbentuk pada
sel induk. Inti sel induk terpecah menjadi seorang
putri inti dan bermigrasi ke dalam sel putri. Kuncup
terus tumbuh sampai memisahkan dari sel induk,
membentuk sel baru. Kuncup dapat berkembang
pada bagian yang berbeda dari sel induk
tergantung pada genus dari ragi. Budding khamir
dapat hidup dengan baik dua genom (diploid) atau
satu (haploid). Dalam kedua kasus, hal itu
mereproduksi dengan membentuk tunas (sehingga
'tunas') oleh mitosis.
PERTUMBUHAN JAMUR
Jamur multiseluler
berkembangbiak dengan cara:
• aseksual,yaitu dengan cara
memutuskan benang hifa
(fragmentasi),membentuk spora
aseksual yaitu
zoospora,endospora dan konidia.
• seksual melalui peleburan antara
inti jantan dan inti betina sehingga
terbentuk spora askus atau spora
basidium.
38
• Zoospora atau spora kembara adalah spora yang dapat
bergerak didalam air dengan menggunakan flagella. Jadi
jamur penghasil zoospore biasanya hidup
dilingkungan yang lembab atau berair
• Endospora adalah spora yang dihasilkan oleh sel dan
spora tetap tinggal didalam sel tersebut, hingga kondisi
memungkinkan untuk tumbuh.
• Spora askus atau askospora adalah spora yang dihasilkan
melalui perkawinan jamur Ascomycota. Askospora terdapat
didalam askus, biasanya berjumlah 8 spora. Spora dari
perkawinan kelompok jamur Basidiomycota disebut
basidiospora. Basidiospora terdapat didalam basidium,dan
biasanya bejumlah
4 spora.
• Konidia adalah spora yang dihasilkan dengan jalan
membentuk sekat melintang pada ujung hifa atau dengan
diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia. Jika telah
masak konidia paling ujung dapat melepskan diri.
• Inokulasi fragmen yang kecil sekali pada medium sudah
cukup untuk memulai individu baru. Hal ini diperoleh
39
dengan menanamkan inoculum pada medium segar
40
SOAL
• a. Bagaimana caranya menentukan
bahwa media itu cocok bagi
mikroba
b. Mengapa sterilisasi dilakukan
pada media pertumbuhan mikroba?.
c. Bagaimana mengetahui bahwa
bakteri tersebut termasuk jenis
aerob/anaerob/mesophilis/fakultatif
anaerob?
d. Jelaskan perbedaan cara
perkembang biakan
bakteri,khamir,jamur. Apa
fungsi spora pada masing-masing
bakteri, khamir, jamur.

Anda mungkin juga menyukai