Anda di halaman 1dari 71

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun


1945, pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu


sistem pendidikan nasional sebagimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Arti pendidikan juga tertuang
dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 yang menyebutkan “Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.

Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan


pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan.
Pemerataan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningktan
mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia
seutuhnya melalui olah hati, olah fikir, olah rasa dan olahraga agar memiliki daya
saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan
dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan
berbasis potensi sumber daya alam Indoensia.

Belajar merupakan hal terpenting yang harus dilakukan manusia untuk


menghadapi perubahan lingkungan yang senantiasa berubah setiap waktu, oleh
karena itu, hendaknya seseorang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi
kehidupan yang dinamis dan penuh persaingan termasuk belajar memahami diri
sendiri, memahami perubahan dan perkembangan globalisasi. Sehingga dengan

1
belajar, seseorang siap menghadapi perkembangan zaman yang begitu cepat. Belajar
merupakan suatu proses perubahan sikap dan perilaku yang berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman. Pendapat tersebut didukung oleh penjelasan Hilgrad & Bower
( dalam Ansori,2020,hlm.128 ) belajar adalah memperoleh pengetahuan atau
menguasai pengetahuan melalui pengalaman mengingat, menguasai pengalaman, dan
mendapat informasi atau menemukan nya.
Ahli pendidikan lain mengemukakan bahwa belajar dalam konsepnya dapat
dipahami sebagi berusaha atau berlatih supaya mendapatkan suatu kepandaian.
Anthony Robins dan Trianto ( 2018 ) mendefenisikan belajar sebagai proses
penciptaan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami dan sesuatu
pengetahuan yang baru. Dari defenisi ini, dimensi belajar membuat beberapa unsur
yaitu:
1. Penciptaan hubungan
2. Sesuatu ( pengetahuan ) yang dipahami, dan
3. Sesuatu ( pengetahuan ) yang baru
Pada sistem pendidikan terdapat satuan pendidikan. Satuan pendidikan
merupakan kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan, salah
satunya terdiri dari layanan formal. Jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
yang terdiri dari Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi
disebut dengan Pendidikan Formal.
Pendidikan dasar adalah pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan
menengah. Salah satu bentuk Pendidikan dasar adalah Sekolah Dasar (SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI). Didalam pembelajaran yang ada di Sekolah Dasar (SD),
salah satu mata pelajarannya adalah Matematika. Pembelejaran Matematika kelas V
semester 2 terdapat kompetensi membuat jaring jaring bangun ruang sederhana
( kubus dan balok ).
Hasil evaluasi menunjukam dari 23 siswa hanya 9 orang yang mendapat nilai
>KKM (Kriteria KeBerhasilan Minimal), sedangkan sisanhya 14 orang mendapat
orang mendapat nilai ≤ KKM. Dengan demikian jumlah siswa yang belum menguasai
materi pelajaran sebanyank 65,21% dengan KKM pelajran Matematika pada SDS
Namira adalah 75. Terjadinya hal tersebut disebabkan oleh kurangnya perhatian
siswa pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga tidak memahami materi
pelajaran didalam kelas.
Keberhasilan pendidikan, kuhushnya pada pelajara Matematika diperngaruhi
oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal, dimana yang dimaksud

2
dalam faktor internal adalah dari guru, orang tua, masyarakat dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, peran guru sangat penting dalam mengembangkan karakter positif
siswa. Untuk menunjang keberhasilan dalam pengembangan karakter yang baik
adalah dengan mengintegrasikan pendidikan karakter pada semua mata pelajaran
termasuk matematika (Usmawati, 2020)
Diperlukan inovasi dan kreasi dalam pembelajanran untuk penguasaan
terhadap materi yang dikelola Media pembelajaran bermanfaat sebagai alat yang bisa
memperjelas makna bahan pengajaran agar lebih mudah dipahami oleh siswa,
menjadikan metode pembelajaran bermacam-macam, membuat siswa banyak terlibat
dalam proses pembelajaran yang tidak hanya mendengarkan namun juga mengamati,
presentasi, mengekplorasi, bertanya dan lain sebagainya (Sukandi, 2020: 39)
Hal itu sesuai dengan hasil pengamatan pada saat pembelajaran dan juga
berdasarkan hasil refleksi yang telah dilakukan peneliti disaat pembelajaran,
diketahui bahwa di SDS Namira Medan pada saat pembelajaran Matematika di kelas
V, masih banyak siswa yang kurang memperhatikan guru pada saat pembelajaran
berlangsung. Penyebabnya adalah guru belum menggunakan media didalam
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran pada saat pembelajaran sedang
berlangsung.
Kemudian, didalam pembelajaran guru belum menggunakan model
pembelajaran yang membuat siswa aktif didalam pembelajaran, guru hanya
menggunakan metode ceramah saja dan belum menggunakan model pembelajaran
yang lebih baik yang dapat membuat suasana belajar menjadi menyenangkan.
Pembelajaran yang baik dapat ditunjang dati suasana pembelajaran yang kondusif
serta hubungan komunikasi antara guru dengan siswa bisa berjalan dengan baik.
Didukung dengan pernyataan dari (Mulyasa, 2013) bahwa “ pengelolaan kelas
merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif,
dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran”.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mmaksimalkan pencapaian tujuan
pembelajaran Matematika yaitu melalui model pembelajaran kooperatif.tipe Jigsaw.
Pembelajaran kooperatif menurut Eggen and Kauchak dalam Trianto (2018:58)
merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja
secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif
disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi
siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan memnuat keputusan dalam
kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar

3
bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya
Model pembelajaran kooperatif model Jigsaw adalah sebuah model belajar
yang menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil.
Seperti yang diungkapkan oleh Lie (1999:73) dalam Rusman (2017:218), bahwa
„pembelajaran kooperatif model Jigsaw merupakan model belajar kooperatif dengan
cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang
secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan
bertanggung jawab secara mandiri‟.

Menurut Istarani (2017:25) pembelajaran dengan model Jigsaw diawali


dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Selanjutnya guru membagi-
bagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil. Setelah kelompok terbentuk, guru
membagikan materi tekstual kepada tiap-tiap kelompok. Berdasarkan pendapat para
ahli tersebut dapat ditarik keismpulan bahwa model pembelajaran kooperatuf tipe
Jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-
kelompok kecil dengan jumlah anggota kelompok empat sampai enam orang siswa
secara heterogen.

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)


Tipe Jigsaw Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat beberapa
langkah menurut Istanari (2017:27) yaitu:

1. Peserta didik dikelompokkan kedalam 4-6 anggota tim,


2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda,
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan,
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka,
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli setiap anggota kembali ke kelompok asal
dan bergantian menjelaskan kepada teman satu tim mereka tentang sub bab yang
mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh,
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi,
7. Guru memberi evaluasi,
8. Penutup.

Strategi pembelajaran kooperatif mempunyai dua komponen utama yaitu:


a. Komponen Tugas Kooperatif ( Cooperative Task )
Komponen ini berhubungan dengan hal-hal yang menyebabkan anggota

4
bekerja sama dakam menyelesaikan tugas kelompok.
b. Komponen Struktur Insentif Koopertaif ( Coopertaive Incentive Structure )
Komponen ini membangkitkan motivasi individu untuk bekerja sama
mencapai tujuan kelompok
1. Identifikasi Masalah
Berdasarka latar belakang masalah diatas maka masalah dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
a. Rendahnya minat belajar siswa yang ditandai dengan kurang nya
semangat dan konsentrasi siswa di dalam pembelajaran Matematika
b. Pada melaksanakan belajar mengajar di dalam kelas, guru belum
berinovasi dalam penggunaan media pembelajaran
c. Suasana belajar yang tidak kondusif

2. Analisis Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka
permasalahn yang kerap muncul dikelas dalam proses kegiatan belajar mengajar
antara lain adalah:
a. Siswa kurang konsentrasi karena faktor belajar siswa yang kurang
efektif, bahkan siswa sendiri tidak merasa termotivasi didalam
mengikuti pembelajaran di dalam kelas.
b. Pengajaran yang minim penggunaan media belajar atau ditandai
dengan ceramah yang diiringi penjelasan serta pembagian tugas dan
latihan yang berdampak pada siswa sulit untuk memahami materi yang
di sampaikan oelh guru di dalam kelas.
c. Siswa yang interaktif berlebihan akan membuat suasana kelas menjadi
tidak kondusif atau ribut, oleh karena itu siswa sulit memusatkan
perhatiannya kepada materi yang sedang dibawa kan oleh guru di
dalam kelas.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Sebagaimana telah dibahas pada bagian pendahuluan berkenaan
dengan masalah-masalah pembelajaran khusus nya dalam pelajaran
Matematika materi jaring jaring bangun ruang pada kelas V SDS Namira
Medan, maka kegiatan proses pembelajaran akan dilakukan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkam batasan masalah diatas, maka rumusan masalah di dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dapat menignkatkan hasil belajar siswa kelas V SDS
Namira Medan Tahun Ajaran 2022 / 2023 dalam pembelajaran Matematika
materi bangun ruang?

C. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas V SDS
Namira Medan pada materi bangun ruang dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas,, maka tujuan dilakukan nya
penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa SDS
Namira Medan pada pelajara Matematika dengan materi bangun ruang.
1. Manfaat teoritis
a) Hasil dari penelitian ini akan dimanfaatkan sebagai acuan furu
dalam menyampaikan materi pembelekajaran di kelas
b) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pebahasan
penelitian lebih lanjut
2. Manfaat Praktis
a) Bagi siswa yaitu dapat meninkatkan hasil belajar terutama bagi
siswa yang hasil belajarnya renda dalam pembelajaran Matematika
b) Bagi guru yaitu dapat memperbaiki serta meningkatkan hasil
belajar Matematika sehingga permasalahan guru dan siswa dapat
dikurangi
c) Bagi sekolah yaitu dapat menambah pengalaman dan penegtahuan
dalam mencari model pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran
Matematika.

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran
1. Pengertin Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan suatu kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran ( Malawai&Kadarwati, 2017 ). Sejalan dengan pendapat Darmadi
(2017) Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu, dan memiliki fungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas
belajar mengajar.

Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman guru dalam merencanakan


dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Menurut Trianto (2015, hlm. 51) Model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam
tutorial.”

Sedangkan menurut Arend (dalam Mulyono, 2018:89), model belajar


merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik dalam
pengorganisasian pengalaman belajar guna mencapai kompetensi belajar. Beberapa
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan pola pilihan
para guru untuk merancang pembelajaran yang sesuai dan 9 efisien untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapakan

2. Jenis-jenis Model Pembelajaran

7
Penggunaan model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu penentu
keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dengan
demikian, guru dapat memilih jenis-jenis model pembelajaran yang sesuai demi
tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Menurut Komalasari (2017) jenis-jenis model pembelajaran yang dapat


digunakan dalam pembelajaran, antara lain:
a. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning).
b. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning).
c. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-based Learning).
d. Model Pembelajaran Pelayanan (Service Learning).
e. Model Pembelajaran Berbasis Kerja.
f. Model Pembelajaran Konsep (Concept Learning).
g. Model Pembelajaran Nilai (Value Learning).
Berdasarkan jenis-jenis model pembelajaran di atas, pemilihan dan
penggunaan model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu penentu
keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.

B. Model Pembelejaran Kooperatif


1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Seorang pendidik harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat bagi
para peserta didik. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran
yang banyak digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh para ahli
pendidikan. Pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) merupakan bentuk
pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok 11
kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang
dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman, 2012: 202).
Model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara
berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep,
menyelesaikan persoalan atau inkuiri (Yensy, 2012: 26). Sanjaya (dalam Rusman,
2012: 203) memberikan definisi cooperative learning merupakan kegiatan belajar
siswa yang dilakukan dengan cara kelompok. Model pembelajaran kelompok adalah
rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompokkelompok
tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan pembelajaran yang

8
menekankan kerja sama antar siswa dalam kelompok. Konsep pembelajaran ini yaitu
siswa bekerja sama dalam belajar kelompok dan masing-masing kelompok
bertanggung jawab pada aktivitas belajar anggota kelompoknya, sehingga seluruh
anggota kelompok dapat menguasai materi pelajaran dengan baik. Banyak anggota
suatu kelompok dalam belajar kooperatif biasanya terdiri dari empat sampai enam
orang dimana anggota kelompok yang terbentuk diusahakan heterogen berdasarkan
perbedaan kemampuan akademik, jenis kelamin dan etnis.

2. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif


Arrends (dalam Suprihatiningrum, 2013: 197-198) menyatakan bahwa the
cooperative learning model was developed to achive at least three important
instructional goals; academic achievement, acceptance of diversity, and social skill
development, yang maksudnya adalah model pembelajaran kooperatif dikembangkan
untuk mencapai sekurang-kurangnya tiga tujuan pembelajaran, yaitu hasil
pembelajaran akademik, penerimaan terhadap perbedaan individu, dan
pengembangan keterampilan sosial.
a. Hasil Belajar Akademik Pembelajaran kooperatif memberikan keuntungan
baik pada siswa kelompok atas maupun kelompok bawah yang bekerja bersama
menyeleseikan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi
siswa kelompok bawah. Jadi, siswa kelompok bawah memperoleh bantuan dari teman
sebaya yang memiliki orientasi dan bahasa yang sama. Siswa kelompok atas akan
meningkat kemampuan akademiknya, karena memberikan pelayanan sebagai tutor
membutuhkan pemikiran yang mendalam tentang hubungan ideide yang terdapat
pada materi tertentu.
b. Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu Pembelajaran kooperatif
menyajikan peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi, untuk
bekerja dan saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama.
c. Pengembangan Keterampilan Sosial Pembelajaran kooperatif mengajarkan
kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Keterampilan ini sangat
penting untuk dimiliki dalam masyarakat. Keterampilan-keterampilan khusus dalam
pembelajaran kooperatif, disebut keterampilan kooperatif dan berfungsi untuk
melancarkan hubungan kerja dan tugas.
Pembelajaran kooperatif mengembangkan diskusi dan komunikasi dengan
tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling
menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan,

9
saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun
teman lain.

C. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw


Defenisi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dari sisi etimologi Jigsaw
berasal dari bahasa ingris yaitu gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan
istilah Fuzzle, yaitu sebuah teka teki yang menyususn potongan gambar.
Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini juga mengambil pola cara bekerja sebuah
gergaji ( jigsaw), yaitu siswa melakukan sesuatu kegiatan belajar dengan cara bekerja
sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.
Model pemebelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah model belajar
kooperatif yang menitik beratkan kepada kerja kelompok siswa dalam bentuk
kelompok kecil , seperti yang diungkapkan Lie ( 1993: 73), bahwa pembelajaran
kooperatif model jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa
belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai dengan enam orang
secara heterogen dan siswa bekerja sama salaing ketergantungan positif dan
bertanggung jawab secara mandiri.

Dalam model pembelajaran jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan


untuk mengemukanakan pendapat, dan mengelolah imformasi yang didapat dan dapat
meningkatkan keterampilan berkomunikasii, anggota kelompok bertanggung jawab
atas keberhasilan kelompoknya dan keBerhasilan bagian materi yang dipelajari, dan
dapat menyampaikan kepada kelompoknya. ( Rusman, 2008.203).

D. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan siswa yang diperoleh setelah kegiatan belajar
(Nugraha, 2020). Hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu yang
dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dan meliputi
keterampilan kognitif, afektif, maupun psikomotor (Wulandari, 2021). Pendapat dari
Mustakim (2020) hasil belajar adalah segala sesuatu yang dicapai oleh peserta didik
dengan penilaian tertentu yang sudah ditetapkan oleh kurikulum lembaga pendidikan
sebelumnya. Dari beberapa pendapat diatas hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil
dari proses belajar mengajar baik kognitif, afektif, maupun psikomotor dengan

10
penilaian yang sesuai dengan kurikulum pembelajaran lembaga pendidikan.
Hasil belajar berkaitan dengan perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap
dan tingkah laku dalam diri seseorang akibat pembelajaran yang dilakukanya,
perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan bukan termasuk kedalam hasil belajar
(Lestari, 2012). 10 Menurut sudjana 2005 dalam (Firmansyah, 2015) hasil belajar
merupakan perubahan yang dimiliki oleh seseorang setelah melalui proses belajarnya.
Muin, 2012 mengatakan bahwa hasil belajar adalah pencapaian yang didapat oleh
seseorang berupa perubahan dalam dirinya yang didapat setelah proses belajar

11
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu


1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDS Namira
Medan Tahun Pelajaran 2022/2023 yang terdiri dari orang laki – laki dan 11 orang
perempuan yang berjumlah 15 orang. Untuk melakukan perbaikan pembelajaran pada
mata pelajaran PPKn

2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDS Namira Medan Jl. Pasar 1 Tanjung Sari No 76,
Kecamatan Medan Selayang. Berikut ini merupakan tampilan dari lokasi tempat
penelitian dilakukan

3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran
2022/2023. Rincian pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Pada hari Kamis, 10 mei 2023 dilakukan penelitian siklus 1, yaitu dengan

12
membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) dan
melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan materi ajar
b. Pada hari Selasa, 16 Mei 2023 dilakukan penelitian siklus 2, yaitu
melaksanakan perbaikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw
4. Pihak Yang Membantu
SDS Namira Medan adalah pihak yang telah membantu dalam kegiatan
penelitian ini, yaitu khusus nya para peserta didik kelas V SDS Namira
Medan.

B. Deskripsi Persiklus
1. Siklus 1
a. Perencanaan Tindakan
Pada tahap awal ini, penulis menemui kepala sekolah dengan tujuan untuk
memberikan laporan bahwa penulis akan melaksanakan penelitian di kelas V SDS
Namira Medan. Kemudian penulis melakukan:
 Menyusun RPP dengan materi ajar bangun ruang
 Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran / alat peraga
 Meyiapkan lembar penilaian

b. Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran siklus pertama dilaksanakan sebagai berikut:
 Guru memberi materi bahan ajar dengan menyampaikan indikator dan
tujuan pembelajaran
 Guru menyampaikan materi tentang bangun ruang dan bagian bagian dari
pembelajaran bangun ruang yaitu jaring jaring bangun ruang
 Guru memberikan motivasi yang menarik perhatian peserta didik untuk
mendapatkan perhatian dari para peserta didik
 Guru membagi para peserta didik kedalam bentuk kelompok
 Siswa menyelesaikan pekerjaan kelompoknya
 Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari
 Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan cara membuat rangkuman
pelajaran yang telah dipelajari

c. Refleksi

13
Peneliti melakukan beberapa refleksi pada tahap ini :
 Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1
 Mengevaluasi proses dan hasil pembelajran pada siklus 1
 Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus 1
 Membuat rencana tindak lanjut untuk siklus 2

2. Siklus 2
a. Perencanaan Tindakan
Dengan melihat hasil refleksi pada siklus 1, maka peneliti mengadakan
rencana perbaikan pembelajaran siklus 2. Rencana pebelajaran yang akan
dilakukan yaitu:
 Menyusun RPP dengan materi bangun ruang dengan memperjatikan
masalah yang terjadi pada siklus 1
 Memperiapkan sumber belajar dan media pembelajaran berupa kertas
karton
 Meningkatkan pemahaman tentang pembelajaran model koperatif tipe
Jigsaw
 Menyiapkan lembar penilaian
b. Pelaksanaan Tindakan
Dapat dilihat dari hasil siklus 1 bahwa masih kurang nya pemahaman peserta
didik tentnag bangun ruang khususnya jaring – jaring bangun ruang, maka
peneliti memutuskan untuk melakukan pelaksanaan tindakan pada siklus 2,
yaitu:
 Guru Menyiapkan materi tentag bangun ruang pada submateri jarring
– jaring bangun ruang
 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk dapat mebarik
perhatian meraka saat proses pembelajaran
 Guru mengajak siswa untuk melakukan ice breaking sebelum
pembelajaran
 Guru membagi siswa kedalam bentuk kelompok dan memberikan
tugas kelompok untuk membuat jaring – jaring bangun ruang
 Guru mengevaluasi hasil kerja peserta didik
c. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan berdasarkan hasil penilaian guru terhadap
pembelajaran bangun ruang di dalam kelas. Dengan melihat hasil penilaian

14
pada siklus 2 maka peneliti:
 Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus kedua
 Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus 2
 Membuat daftar permasalahan atau kendala kendala yang terjadi pada
siklus 2
 Membuat laporan
d. Teknis Analisis Data
Teknis analisi data merupakan unsur yang sangat penting dalam setiap
melakukan penelitian.
1. Indikator Keberhasilan Individual
Siswa dikatakan Berhasil jika mendapatkan nilai paling rendah yaitu 75
sesuai dengan KKM yang berlaku.

NILAI = Jumlah skor yang didapat X 100


Jumlah Skor Maksimal

2. Ketentuan Klasikal
Untuk menentukan prasentase berhasil jika minimal siswa yang Berhasil
sebesar 85% dari jumlah keseluruhan. Jika keBerhasilan klasikal belum
tercapai, maka di lanjutkan berikutnya dengan terlebih dahulu melakukan
refleksi.

15
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Sebelum melakukan perbaikan pembelajaran yaitu siklus I dan siklus II,
peneliti mengadakan tes pra siklus pada hari Rabu tanggal 4 Mei 2023 yang hasil
nilainya disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.1
Nilai Pra Siklus Kelas V SDS Namir Medan
Materi Bangun Ruang
No Kode Nama Siswa Nilai Keberhasilan
Siswa Berhasil Tidak Berhasil
1 1 CKL 65,00 Tidak Berhasil
2 2 DAA 50,00 Tidak Berhasil
3 3 DOP 55,00 Tidak Berhasil
4 4 FAA 45,00 Tidak Berhasil
5 5 FAA 70,00 Tidak Berhasil
6 6 FAG 40,00 Tidak Berhasil
7 7 FRR 50,00 Tidak Berhasil
8 8 KAP 80,00 Berhasil
9 9 KAK 70,00 Tidak Berhasil
10 10 LAA 75,00 Berhasil
11 11 M. AK 80,00 Berhasil
12 12 M. D 70,00 Tidak Berhasil
13 13 M. H 75,00 Berhasil
14 14 M. W 45,00 Tidak Berhasil
15 15 RAS 50,00 Tidak Berhasil
16 16 RAU 65,00 Tidak Berhasil

16
17 17 RIM 80,00 Berhasil
18 18 SON 85,00 Berhasil
19 19 SYQ 50,00 Tidak Berhasil
20 20 VRA 75,00 Berhasil
21 21 VRY 40,00 Tidak Berhasil
22 22 ZAS 65,00 Tidak Berhasil
23 23 ZLW 60,00 Tidak Berhasil
24 24 ZVN 70,00 Tidak Berhasil
Jumlah 1510,00
Rata-Rata 62,91
Nilai 85,00
Tertinggi
Nilai 40,00
Terendah
Berhasil 7
Tidak Berhasil 17
KeBerhasilan 33%
Klasikal
Dari Tabel 4.1 menunjukan bahwa 33% siswa yang berhasil dalam
pembelajaran Matematika, dan dapat dibuat analisis keberhasilan klasikal pada
pembelajaran pra siklus sebagai berikut:

Tabel 4.2
Analisis Keberhasilan Pra Siklus
Kategori Jumlah Siswa Persen
Berhasil 8 33%
Tidak Berhasil 16 67%

Gambar 4.1
Grafik Jumlah Siswa Yang Memperoleh Nilai Keberhasilan Pada Pembelajaran
Pra Siklus

17
Pra Siklus
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Berhasil Belum Berhasil

Pra Siklus %

Dari Tabel 4.1, Tabel 4.2 dan Gambar 4.1 diatas menunjukan hasil belajar
siswa yang belum berhasil dan tergolong rendah dengan persentase 33% sehingga
dilanjutkan dengan melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran pra siklus I

1. Perbaikan Pembelajaran Siklus 1


Dalam melaksanakan kegiatan penilitian di siklus I pada hari Jumat tanggal
10 Mei 2023 untuk pelajaran Matematika materi bangun ruang dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dilalukan obervasi dan hasil dari
perbaikan pembelajaran tersebut diperoleh data yang disajikan dalm tabel hasil
belajar siswa berikut ini.

Tabel 4.3
Nilai Siklus I Siswa Kelas V SDS Namira Medan
Materi Tentang Bangun Ruang
No Kode Nama Siswa Nilai KeBerhasilan
Siswa Berhasil Tidak Berhasil
1 1 CKL 70,00 Tidak Berhasil
2 2 DAA 65,00 Tidak Berhasil
3 3 DOP 85,00 Berhasil
4 4 FAA 70,00 Tidak Berhasil
5 5 FAA 90,00 Berhasil
6 6 FAG 60,00 Tidak Berhasil
7 7 FRR 65,00 Tidak Berhasil
8 8 KAP 90,00 Berhasil
9 9 KAK 85,00 Berhasil

18
10 10 LAA 80,00 Berhasil
11 11 M. AK 90,00 Berhasil
12 12 M. D 75,00 Berhasil
13 13 M. H 75,00 Berhasil
14 14 M. W 60,00 Tidak Berhasil
15 15 RAS 60,00 Tidak Berhasil
16 16 RAU 70,00 Tidak Berhasil
17 17 RIM 80,00 Berhasil
18 18 SON 90,00 Berhasil
19 19 SYQ 70,00 Tidak Berhasil
20 20 VRA 85,00 Berhasil
21 21 VRY 70,00 Tidak Berhasil
22 22 ZAS 75,00 Berhasil
23 23 ZLW 70,00 Tidak Berhasil
24 24 ZVN 80,00 Berhasil
Jumlah 1675,00
Rata-Rata 69,71
Nilai Tertinggi 90,00
Nilai Terendah 60,00
Berhasil 13
Tidak Berhasil 11
KeBerhasilan 58%
Klasikal

Dari tabel 4.3 dapat dibuat analisa kategori keberhasilan klasikal pada
pembelajaran pra siklus yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.4
Analisa Keberhasilan Klasikal Siklus I
Kategori Jumlah Siswa Persen
Berhasil 13 58%
Tidak Berhasil 11 42%

19
Gambar 4.2
Grafik Jumlah Siswa Yang Memeperoleh Nilai Keberhasilan pada Pembelajaan
Siklus I

Siklus I

16
14
12
10
8
6
4
2
0
Berhasil Belum Berhasil

Siklus I %

Dari tabel 4.3, tabel 4.4 dan gambar 4.2 yang disajikan di atas menunjukan
bahwa peningkatan nilai yang di alami murid kelas V SDS Namira Medan. Diketahui
bahwa nilai rata-rata belajar siswa adalah 69,71 dengan nilai keberhasilan klasikal
58%. Siswa yang Berhasil dalam pembelajaran yaitu 13 siswa dan yang Tidak
Berhasil yaitu 11 siswa. Dengan demikian keberhasilan klasikal masih kurang,
sehingga indikator keberhasilan tindakan belum tercapai maksimal dan harus
dilakukan dengan siklus II.
Ketidak berhasilan pembelajaran di sikuls I disebabkan oleh guru yang
meerupakan pemberi materi belum begitu menguasai materi secara keseluruhan
tentang model pembelajaran yang dibawakan dan siswa juga sebagai penerima materi
belum memiliki keaktifan yang maksimal berujung pada ketidaktercapaian
keBerhasilan klasikal. Maka untuk hal itu perbaikan pemahaman guru tentang model
Kooperatif tipe Jigsaw ini perlu ditingkatkan lagi dan juga keaktifan siswa juga perlu

20
ditingkatkan lagi dalam pembelajaran yang dilakukan di siklus II.

2. Perbaikan Pembelajaran Siklus II


Siklus II dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 Mei pada jam pelajaran ke
tiga dan empat tentang materi bangun ruang dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw serta dilakukan observasi dari hasil
pembelajaran tersebut yang terjadi dalam tabel hasil belajar siswa dibawah ini.
Setelah mekaukan perbaikan pembelajaran pada siklus II maka hasil
pemblejaran siswa kelas V SDS Namira Medan mengenai peningkatan hasil belajar
perbaikan pembelajaran siklus II dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.5
Nilai siklus II Siswa Kelas V SDS Namira Medan
MAteri Bangun Ruang
No Kode Nama Siswa Nilai KeBerhasilan
Siswa Berhasil Tidak Berhasil
1 1 CKL 85,00 Berhasil
2 2 DAA 80,00 Berhasil
3 3 DOP 85,00 Berhasil
4 4 FAA 70,00 Tidak Berhasil
5 5 FAA 90,00 Berhasil
6 6 FAG 75,00 Berhasil
7 7 FRR 70,00 Tidak Berhasil
8 8 KAP 90,00 Berhasil
9 9 KAK 85,00 Berhasil
10 10 LAA 80,00 Berhasil
11 11 M. AK 90,00 Berhasil
12 12 M. D 75,00 Berhasil
13 13 M. H 75,00 Berhasil
14 14 M. W 80,00 Berhasil
15 15 RAS 85,00 Berhasil
16 16 RAU 85,00 Berhasil
17 17 RIM 90,00 Berhasil
18 18 SON 95,00 Berhasil
19 19 SYQ 80,00 Berhasil
20 20 VRA 90,00 Berhasil

21
21 21 VRY 70,00 Berhasil Tidak Berhasil
22 22 ZAS 80,00 Berhasil
23 23 ZLW 80,00 Berhasil
24 24 ZVN 85,00 Berhasil
Jumlah 1970,00
Rata-Rata 82,08
Nilai Tertinggi 95,00
Nilai Terendah 60,00
Berhasil 21
Tidak Berhasil 3
KeBerhasilan 88%
Klasikal

Dari tabel 4.5 dapat dibuat analisa kategori keBerhasilsan klasikal pada
pembelajaran pra siklus sebagai berikut:

Tabel 4.6
Analisis KeBerhasilan Klasikal Siklus II
Kategori Jumlah Siswa Persen
Berhasil 21 88%
Tidak Berhasil 3 12%

Gambar 4.3
Grafik jumlah Siswa yang Memperoleh Nilai Keberhasilan pada
Pembelajaran Siklus II

22
Siklus II

25

20

15

10

0
Berhasil Belum Berhasil

Siklus II %

Dari tabel 4.5, tabel 4.6 dan gambar 4.3 pada gambar diatas menunjukan
bahwasannya terjadi peningkatan yang sangat baik pada proses pembelajaran
Matematika di dalam kelas. Sebanyak 21 siswa ( 88% ) berhasil mendapat nilai
Berhasil yaitu nilai di atas KKM ( 75 ) dan 3 orang siswa ( 12% ) siswa yang belum
Berhasil, oleh karena itu indikator keberhasilan tindakan sudah tercapai.

Penggunaan model Kooperatik tipe Jigsaw pada pembelajaran Matematika


kelas V SD ternyata dapat memicu semangat dalam belajar, yang memberika
pengaruh besar terhadahap keaktifan siswa di dalam kelas. Maka dapat dikatakan
bahwa pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif tipe Jigsaw pada materi bangun ruang di kelas V SDS Namira Medan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Melihat dari uraian diatas mengenai peningkatan nilai belajara melalui
kegiatan pembelajaran pra siklus, siklus I dan siklus II. Adapun penginkatan nilai
tersebut dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4,7
Keadaan Nilai / Hasil Belajar Siswa
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas V SDS Namira Medan
No Kode Nama Siswa Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II

23
Sisw
a
1 1 CKL 65,00 70,00 85,00
2 2 DAA 50,00 65,00 80,00
3 3 DOP 55,00 85,00 85,00
4 4 FAA 45,00 70,00 70,00
5 5 FAA 70,00 90,00 90,00
6 6 FAG 40,00 60,00 75,00
7 7 FRR 50,00 65,00 70,00
8 8 KAP 80,00 90,00 90,00
9 9 KAK 70,00 85,00 85,00
10 10 LAA 75,00 80,00 80,00
11 11 M. AK 80,00 90,00 90,00
12 12 M. D 70,00 75,00 75,00
13 13 M. H 75,00 75,00 75,00
14 14 M. W 45,00 60,00 80,00
15 15 RAS 50,00 60,00 85,00
16 16 RAU 65,00 70,00 85,00
17 17 RIM 80,00 80,00 90,00
18 18 SON 85,00 90,00 95,00
19 19 SYQ 50,00 70,00 80,00
20 20 VRA 75,00 85,00 90,00
21 21 VRY 40,00 70,00 70,00
22 22 ZAS 65,00 75,00 80,00
23 23 ZLW 60,00 70,00 80,00
24 24 ZVN 70,00 80,00 85,00
Jumlah 1510,00 1675,00 1970,00
Rata-Rata 62,91 69,71 82,08
Nilai Tertinggi 80,00 90,00 95,00
Nilai Terendah 40,00 60,00 70,00
Berhasil 7 13 21
Tidak Berhasil 17 11 3
KeBerhasilan 33% 58% 88%
Klasikal

24
Tabel 4.8
Analisa KeBerhasilan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
Siswa Siswa Siswa
Berhasil 7 33% 13 58% 21 88%
Tidak Berhasil 17 67% 11 42% 3 12%

Gambar 4.4
Grafik Nilai Rata – rata Jumlah Siswa yang Memperoleh Nilai KeBerhasilan
pada Pembelajaran Matematika Pra Siklus, siklus I dan Siklus II

25
25

20

15

10

0
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Belum Behasil Berhasil

Dari tabel 4.8 dapat diketahui terdapat penginkatan hasil belajar siswa Kelas
V SDS Namira Medan setelah dilakukannya perbaikan. Dan perolehan nilai rata –
rata pembelajaran pra-siklus yaitu 62,31 dengan persentase sebanyak 33%. Dengan
demikian dilakukan lah perbaikan pembelajaran siklus I. Dari pembelajaran siklus I
diperoleh jumlah rata-rata 69,71 dengan persentase keberhasilan klasikal 58% dan
pada kegiatan ini masih belum dikatakan berhasil jika dilihat dari data diatas, maka
peneliti memutuskan untuk melakukan perbaikan siklus II. Dari Siklus II diperoleh
data dengan nilai rata – rata 82,08 dan jumlah siswa yang berhasil dalam
pembelajaran Matematika meningkat menjadi 21 siswa ( 885 ) sedangkan yang Tidak
Berhasil 3 siswa ( 12% )

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Berdasarkan hasil peneltian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi bangun
ruang tergolong bermasalah terutama pada saat tidak menggunakan model

26
pembelajaran yang tepat.Dengan menggunakan model pembelajaran Kooperati tipe
Jigsaw maka diperoleh nilai rata-rata siswa yaitu 62,91 dengan tingkat keberhasilan
sebesar 33 %, lalu di lanjutkan dengan pembelajaran pada siklus I dimana terdapat
penignkatan nilai rata – rata yaitu 69,71 dengan persentase sebesar 58 % yang artinya
masih banyak siswa yang belum berhasil dalam pembelajaran Matematika dan
diadakan nya kembali siklus II untuk melakukan perbaikan pembelajaran. Pada siklus
II mendapatkan nilai rata-rata 82,08 dengan persentase keberhasilan sebesar 88%,
dimana sebanyak 24 siswa dalam satu kelas terdapat 21 siswa berhasil dalam
pembelajaran dan 3 yang tidak berhasil.

B. Saran Tindak Lanjut


Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang telah peneliti jabarkan, maka
peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1). Kepala Sekolah sebaiknya
membuat program kepada guru tentang penignkatan kemampuan belajar dengan
menggunakan model pembelajaran yang variatif, salah satu nya yaitu model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. 2). Para guru hendaknya menguasai beberapa
model pembelajaran terutama model pemblejaran kooperatif tipe Jigsaw, sehingga
dapat digunakan dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2018. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Al-tabany, Trianto. (2015). Mendesaian Model Pembelajaran Inovatic, Progresif dan


Kontekstual. Surabaya : Prenadamedia Group.

27
Asrori. (2020). Psikologi Pendidikan Pendekatan Multidisipliner. Jawa Tengah: CV
Pena Persada.

Darmadi. 2017. Pengembangan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar


Siswa. Jakarta: Rineka Cipta.

Istarani.2017.58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Komalasari, N. I. (2017). Pembelajaran mendemonstrasikan nilai kehidupan


berorientasi pada nilai moral yang dipelajari dalam cerita pendek dengan
menggunakan metode role playing pada siswa kelas XI SMA Pasundan 1
Cimahi Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi Prodi Bahasa dan Sastra
Indonesia. FKIP UNPAS: Tidak diterbitkan

Malawi, Ibadullah & Ani Kadarwati, Pembelajaran Tematik (Konsep dan Aplikasi),
Magetan: CV Ae Media Grafika, 2017.

Mulyasa, 2013, Pengembangan dan implentasi pemikiran kurikulum. rosdakarya


bandung

Rusman. (2017). Belajar & Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Kencana

Sukandi. (2020). Pengembangan Media Pendidikan Untuk Inovasi Pembelajaran


Pesantren. Edupedia: Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam, 5(1),
35-44.

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruz Media.

Trianto. 2018. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta:


Kharisma Putra Grafika

Usmawati, R. (2020). Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika. Jawa


Pos.

Lampiran 1
KESEDIAAN SUPERVISOR 2 SEBAGAI PEMBIMBING PKP

Kepada
Kepala UPBJJ-Medan

28
Di Medan
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:
Nama : Adek Afriani, S.Pd.I
Tempat Mengajar : SDS Namira Medan
Alamat Sekolah : Jl. Setia Budi Pasar 1 Tanjung Sari, Kec. Medan
Sunggal, Sumatera Utara
Telepon / Hp : 0812 3212 4720

Menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk mendampingi dalam pelaksanaan


PKP atas nama :
Nama : Atika Akhmar
NIM : 859880971
Program studi : S1 – PGSD
Tempat Mengajar : SDS Namira Medan
Alamat Sekolah : Jl. Setia Budi Pasar 1 Tanjung Sari, Kec. Medan
Sunggal, Sumatera Utara
Telepon / HP : 0831 9918 1920
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Medan, 5 Juni 2023


Mengetahui, Supervisor 2

H. Syafrizal, S.Pd.I Adek Afriani, S.Pd.I

Lampiran 2
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Atika Akhmar

29
NM : 859880971
UPBJJ : Medan
Menyatakan bahwa :
Nama : Adek Afriani, S.Pd.I
Tempat Mengajar : SDS Namira Medan
Jabatan : Guru Kelas

Adalah Supervisor 2 yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan


pembelajaran yang merupa tugas matakuliah PDGK4501 Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP).

Mengetahui, Medan, 2 Juni 2023


Supervisor 2 Mahasiswa

Adek Afriani, S.Pd.I Atika Akhmar


NIM : 859880971

Lampiran 3

30
Lampira 4
Perencanaan Perbaikan Pembelajaran

31
Fakta / Data pembelajaran yang terjadi di kelas:
Hasil ulangan harian siswa Kelas V SD Swasta Namira Medan pada mata
pelajaran Matematika Semester 2 Tahun 2022/2023 belum memenuhi KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal), yaitu 75. Dari 24 siswa, hanya 7 siswa yang mendapat nilai ≥
75 atau sekitar 33 %, sedangkan siswa yang mendapat nilai ≤75 sebanyak 17 siswa
atau sekitar 67%.

Identifikasi Masalah:
1. Guru hanya berceramah selama kegiatan pembelajaran dan tidak menggunakan
media atau alat peraga untuk meningkatkan kemampuan siswa
2. Siswa tidak dilibatkan secara langsung sehingga pembelajaran bersifat searah
3. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran Matematika
4. Guru tidak menggunakan metode belajar yang bervariasi dalam pembelajaran
Matematika
5. Materi hanya disampaikan secara lisan tanpa pemahaman konsep
6. Guru kurang berinovasi dan berkreasi dalam penerapan model-model pembelajaran
7. Siswa tidak dilibatkan secara aktif baik individu maupun kelompok
8. Mengingat pembelajaran yang sudah berlangsung sebelumnya
9. Siswa tidak semangat dan tidak aktif mengikuti pembelajaran
10. Berdialog dengan siswa dan teman sejawat
11. Melihat hasil belajar Matematika siswa baik yang mencapai KKM ataupun tidak

Analisis Masalah :
1. Siswa kelas V SD Swasta Namira kurang dapat menjelaskan Kebebasan
Berorganisasi
2. Siswa pada kelas tersebut kurang memperhatikan penjelasan guru

Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah:


Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk
meningkatkan performansi guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar Matematika siswa
kelas V SD Swasta Namira Medan

Rumusan Masalah :
 Bagaimana cara meningkatkan performansi guru melalui Model Pembelajaran

32
Kooperatif Tipe Jigsaw pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun
Ruang di kelas V SD Swasta Namira Medan?
 . Bagaimana cara meningkatkan aktivitas siswa kelas V dalam pembelajaran
Matematika Materi Bangun Ruang melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw di SD Swasta Namira Medan?
 Bagaimana cara meningkatkan performansi guru hasil belajar siswa kelas V
dalara pembelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw di SD Swasta Namira Medan.

Lampiran 5
RPP PERBAIKAN

33
Langkah-Langkah Pembelajaran.
1. Kegiatan Awal
a. Mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran
b. Tanya jawab tentang pelajaran yang lalu dan pertanyaan awal
c. Menyampaikan tujuan kegiatan, manfaat pelajaran, dan kegiatan, belajar
dengan model diskusi kelompok Numbered Head Together.
2. Kegiatan Inti
a. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai Materi Bangun Ruang dan
contoh nya dalam kehidupan sehari – hari.
b. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai contoh bangun ruang yang ada
dilingkungan sekolah
c. Siswa menjawab latihan yang diberikan guru mengenai Bangun Ruang
d. Langkah berikutnya yaitu guru membagi komunitas kelas menjadi 5
kelompok
e.Guru memberikan nomor secara acak kepada masing-masing siswa yang
nomor
tersebut pada meja kelompok mereka. Guru memberikan LKS (Lembar Kerja
Siswa) yang terdapat beberapa pertanyaan dan siswa menjawabnya dalam
berdiskusi
g. Setiap siswa dapat meyakinkan anggotanya bahwa setiap anggota
mengetahui
jawaban dari pertanyaan di LKS
h. Guru mengambil nomor siswa secara acak dalam berupa kertas digulung dan
siswa yang nomornya terpilih serta sesuai dengan nomor yang ada di meja
maka guru mengajukan pertanyaan berupa soal hitungan mengenai materi
Bangun Ruang.
i. Siswa yang dapat menjawab maka akan mendapat point untuk kelompoknya
dan diakhir permainan yaitu guru memberikan reward berupa makanan
ringan.

3. Kegiatan Penutup
a. Siswa bertanya tentang hal yang belum dipahami
b. Guru memberikan kesimpulan dan mengevaluasi dari pengerjaan soal
tersebut.

34
Lampiran 5.1

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN

(Pra Siklus)

`
Satuan Pendidikan : SDS Namira Medan
Kelas / Semester : 5/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumahdan di
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
II. Kompetensi Dasar.
2.1. Menjelaskan dan menemukan jaring-jaring bangun ruang sederhana
(kubus dan balok)
2.2. Membuat jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok)

III. Indikator
3.1. Memahami aneka bentuk dari jaring-jaring bangun ruang kubus

3.2. Memahami aneka bentuk dari jaring-jaring bangun ruang sederhana


balok

35
3.3 Mendesain contoh-contoh benda bentuk bangun ruang (prisma, limas,
tabung, kerucut, kubus dan bola) di lingkungan sekitar

IV. Tujuan Pembelajaran


1. Dengan mencari informasi dari buku bahan ajar siswa, siswa dapat
mengetahui pengertian bangun ruang
2. Dengan melakukam tanya jawab di sertai kreatifitas gambar, siswa
dapat mengetahui perbedaan perbedaan bangun ruang
3. Dengan mengamati benda di dalam kelas, siswa dapat memacu
kreatifitas mengenai jenis jenis bangun ruang
4. Dengan melakukan tanya jawab, siswa dapat mendesain contoh
contoh benda benuk bangun ruang di lingkungan sekitar.

V. Tujuan Perbaikan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan pencarian informasi pada buku ajar, siswa dapat


menguraikan pengertian bangun ruang dengan benar.
2. Melalui kegiatan tanya jawab disertai gambar, siswa dapat
membandingkan jenis-jenis bangun ruang dengan benar
3. Melalui kegiatan mengamati benda di dalam kelas, siswa dapat
berpikir kreatif mengenai jenis jenis bangun ruang
4. Melalui kegiatan tanya jawab,siswa dapat mendesain contoh-contoh
benda bentuk bangun ruang lingkungan sekitarnya dengan benar.

VI. Materi Ajar


1. Jaring – jaring bangun ruang

VII. Metode Pembelajaran


Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan

36
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
1. Guru menyapa siswa dengan salam.
2. Mengkondisikan siswa untuk berdoa dengan sikap
santun dan tertib serta melakukan presensi kelas
3. Siswa bersama guru menyanyikan lagu nasional.
Kegiata Awal 4. Guru mengingatkan siswa tentang pelajaran sebelumnya 10 Menit

dan mengaitkan dengan pelajaran yang akan


disampaikan.
5. Guru bertanya jawab dengan siswa:
6. Guru memberikan ice breaking
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran

37
1. Siswa memperhatikan guru menyampaikan materi
menggunakan bahan ajar yang tertera di buku
2. Siswa menyaksikan guru menyajikan video tayangan
mengenangi cara mendesain jaring- jaring balok kepada
siswa.
3. Siswa dengan teman kelompok nya menganalisis
Kegiatan Inti perbedaan jaring- jaring pada tiap bentuk bangun ruang 40 Menit
4. Setiap kelompok mendapat contoh bangun ruang yang
diberikan oleh guru.
5. Siswa berdiskusi untuk membuat kreasi bangun ruang
yang di arahkan oleh guru.
6. Siswa menampilkan hasil kreatifitas nya di depan kelas

1. Siswa menampilkan hasil desain kreatifitas jaring jaring


bangun ruang di depan kelas
2. Siswa menyimpulkan materi yang dipelajari dengan
bantuan guru.
3. Siswa diberikan instruksi kegiatan tindak lanjut oleh
Kegiata 20 Menit
Penutup guru.
4. Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi seluruh
kegiatan yang sudah dilakukan hari ini.

38
IX. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat : Televisi, spidol, pensil dan gunting

Bahan : Kertas karton.

Sumber : Buku I love Math by Medan Pustaka Mas

X. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Tulis
Mengidentifikasi bentuk jaring-jaring beberapa
bangun ruang

b. Penilaian Keterampilan

Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar,


dengan bentuk soal intruksi membuat kreatifiats
Rubrik penilaian:
3 : Hasil sangat rapih
3: Hasil rapih
2: Hasil kurang rapih
1 : Hasil tidak rapih

XI. Alat/Bahan/Sumber Belajar


Alat : Televisi, spidol, pensil dan gunting

Bahan : Kertas karton.

Sumber : Buku I love Math by Medan Pustaka Mas

XII.Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Tulis
Mengidentifikasi bentuk jaring-jaring beberapa
bangun ruang

b. Penilaian Keterampilan

Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar,


dengan bentuk soal intruksi membuat kreatifiats
Rubrik penilaian:

39
4 : Hasil sangat rapih
3: Hasil rapih
2: Hasil kurang rapih
1 : Hasil tidak rapih

Medan, 6 Mei 2023

Mengetahui,
Kepala SDS Namira

H. Syafrizal, S.Pd.I Atika Akhmar, S.S

40
Lampiran 5.2

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN

(Siklus I)

`
Satuan Pendidikan : SDS Namira Medan
Kelas / Semester : 5/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Inti
a. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
b. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman dan guru.
c. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumahdan di
sekolah.
d. Menyajikan pengetahuan yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
II. Kompetensi Dasar.
2.3. Menjelaskan dan menemukan jaring-jaring bangun ruang sederhana
(kubus dan balok)
2.4. Membuat jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok)

III.Indikator
3.1. Memahami aneka bentuk dari jaring-jaring bangun ruang kubus

3.2. Memahami aneka bentuk dari jaring-jaring bangun ruang sederhana


balok

3.4 Mendesain contoh-contoh benda bentuk bangun ruang (prisma, limas,


tabung, kerucut, kubus dan bola) di lingkungan sekitar

41
IV.Tujuan Pembelajaran
a. Dengan mencari informasi dari buku bahan ajar siswa, siswa dapat
mengetahui pengertian bangun ruang
b. Dengan melakukam tanya jawab di sertai kreatifitas gambar,
siswa dapat mengetahui perbedaan perbedaan bangun ruang
c. Dengan mengamati benda di dalam kelas, siswa dapat memacu
kreatifitas mengenai jenis jenis bangun ruang
d. Dengan melakukan tanya jawab, siswa dapat mendesain contoh
contoh benda benuk bangun ruang di lingkungan sekitar.

V.Tujuan Perbaikan Pembelajaran

a. Melalui kegiatan pencarian informasi pada buku ajar, siswa dapat


menguraikan pengertian bangun ruang dengan benar.
b. Melalui kegiatan tanya jawab disertai gambar, siswa dapat
membandingkan jenis-jenis bangun ruang dengan benar
c. Melalui kegiatan mengamati benda di dalam kelas, siswa dapat
berpikir kreatif mengenai jenis jenis bangun ruang
d. Melalui kegiatan tanya jawab,siswa dapat mendesain contoh-
contoh benda bentuk bangun ruang lingkungan sekitarnya dengan
benar.

VI.Materi Ajar
1. Jaring – jaring bangun ruang

VII. Metode Pembelajaran


Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan

42
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
7. Guru menyapa siswa dengan salam.
8. Mengkondisikan siswa untuk berdoa dengan sikap
santun dan tertib serta melakukan presensi kelas
9. Siswa bersama guru menyanyikan lagu nasional.
Kegiata Awal 10. Guru mengingatkan siswa tentang pelajaran sebelumnya 10 Menit

dan mengaitkan dengan pelajaran yang akan


disampaikan.
11. Guru bertanya jawab dengan siswa:
12. Guru memberikan ice breaking
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran

43
7. Siswa memperhatikan guru menyampaikan materi
menggunakan bahan ajar yang tertera di buku
8. Siswa menyaksikan guru menyajikan video tayangan
mengenangi cara mendesain jaring- jaring balok kepada
siswa.
9. Siswa dengan teman kelompok nya menganalisis
Kegiatan Inti perbedaan jaring- jaring pada tiap bentuk bangun ruang 40 Menit
10. Setiap kelompok mendapat contoh bangun ruang yang
diberikan oleh guru.
11. Siswa berdiskusi untuk membuat kreasi bangun ruang
yang di arahkan oleh guru.
12. Siswa menampilkan hasil kreatifitas nya di depan kelas

5. Siswa menampilkan hasil desain kreatifitas jaring jaring


bangun ruang di depan kelas
6. Siswa menyimpulkan materi yang dipelajari dengan
bantuan guru.
7. Siswa diberikan instruksi kegiatan tindak lanjut oleh
Kegiata 20 Menit
Penutup guru.
8. Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi seluruh
kegiatan yang sudah dilakukan hari ini.

44
IX. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat : Televisi, spidol, pensil dan gunting

Bahan : Kertas karton.

Sumber : Buku I love Math by Medan Pustaka Mas

X. Penilaian
a. Teknik Penilaian
i. Penilaian Tulis
Mengidentifikasi bentuk jaring-jaring beberapa
bangun ruang

ii. Penilaian Keterampilan

Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar,


dengan bentuk soal intruksi membuat kreatifiats
Rubrik penilaian:
5 : Hasil sangat rapih
3: Hasil rapih
2: Hasil kurang rapih
1 : Hasil tidak rapih

XI. Alat/Bahan/Sumber Belajar


Alat : Televisi, spidol, pensil dan gunting

Bahan : Kertas karton.

Sumber : Buku I love Math by Medan Pustaka Mas

XII.Penilaian
a. Teknik Penilaian
i. Penilaian Tulis
Mengidentifikasi bentuk jaring-jaring beberapa
bangun ruang

ii. Penilaian Keterampilan

Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar,


dengan bentuk soal intruksi membuat kreatifiats
Rubrik penilaian:

45
6 : Hasil sangat rapih
3: Hasil rapih
2: Hasil kurang rapih
1 : Hasil tidak rapih

Medan, 6 Mei 2023

Mengetahui,
Kepala SDS Namira

H. Syafrizal, S.Pd.I Atika Akhmar, S.S

46
Lampiran 5.3

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN

(Siklus II)

`
Satuan Pendidikan : SDS Namira Medan
Kelas / Semester : 5/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

I. Kompetensi Inti
a. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
b. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman dan guru.
c. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumahdan di
sekolah.
d. Menyajikan pengetahuan yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
II. Kompetensi Dasar.
2.5. Menjelaskan dan menemukan jaring-jaring bangun ruang sederhana
(kubus dan balok)
2.6. Membuat jaring-jaring bangun ruang sederhana (kubus dan balok)

III.Indikator
3.1. Memahami aneka bentuk dari jaring-jaring bangun ruang kubus

3.2. Memahami aneka bentuk dari jaring-jaring bangun ruang sederhana


balok

3.5 Mendesain contoh-contoh benda bentuk bangun ruang (prisma, limas,


tabung, kerucut, kubus dan bola) di lingkungan sekitar

47
IV.Tujuan Pembelajaran
a. Dengan mencari informasi dari buku bahan ajar siswa, siswa dapat
mengetahui pengertian bangun ruang
b. Dengan melakukam tanya jawab di sertai kreatifitas gambar,
siswa dapat mengetahui perbedaan perbedaan bangun ruang
c. Dengan mengamati benda di dalam kelas, siswa dapat memacu
kreatifitas mengenai jenis jenis bangun ruang
d. Dengan melakukan tanya jawab, siswa dapat mendesain contoh
contoh benda benuk bangun ruang di lingkungan sekitar.

V.Tujuan Perbaikan Pembelajaran

a. Melalui kegiatan pencarian informasi pada buku ajar, siswa dapat


menguraikan pengertian bangun ruang dengan benar.
b. Melalui kegiatan tanya jawab disertai gambar, siswa dapat
membandingkan jenis-jenis bangun ruang dengan benar
c. Melalui kegiatan mengamati benda di dalam kelas, siswa dapat
berpikir kreatif mengenai jenis jenis bangun ruang
d. Melalui kegiatan tanya jawab,siswa dapat mendesain contoh-
contoh benda bentuk bangun ruang lingkungan sekitarnya dengan
benar.

VI.Materi Ajar
1. Jaring – jaring bangun ruang

VII. Metode Pembelajaran


Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan

48
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
13. Guru menyapa siswa dengan salam.
14. Mengkondisikan siswa untuk berdoa dengan sikap
santun dan tertib serta melakukan presensi kelas
15. Siswa bersama guru menyanyikan lagu nasional.
Kegiata Awal 16. Guru mengingatkan siswa tentang pelajaran sebelumnya 10 Menit

dan mengaitkan dengan pelajaran yang akan


disampaikan.
17. Guru bertanya jawab dengan siswa:
18. Guru memberikan ice breaking
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran

49
13. Siswa memperhatikan guru menyampaikan materi
menggunakan bahan ajar yang tertera di buku
14. Siswa menyaksikan guru menyajikan video tayangan
mengenangi cara mendesain jaring- jaring balok kepada
siswa.
15. Siswa dengan teman kelompok nya menganalisis
Kegiatan Inti perbedaan jaring- jaring pada tiap bentuk bangun ruang 40 Menit
16. Setiap kelompok mendapat contoh bangun ruang yang
diberikan oleh guru.
17. Siswa berdiskusi untuk membuat kreasi bangun ruang
yang di arahkan oleh guru.
18. Siswa menampilkan hasil kreatifitas nya di depan kelas

9. Siswa menampilkan hasil desain kreatifitas jaring jaring


bangun ruang di depan kelas
10. Siswa menyimpulkan materi yang dipelajari dengan
bantuan guru.
11. Siswa diberikan instruksi kegiatan tindak lanjut oleh
Kegiata 20 Menit
Penutup guru.
12. Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi seluruh
kegiatan yang sudah dilakukan hari ini.

50
IX. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Alat : Televisi, spidol, pensil dan gunting

Bahan : Kertas karton.

Sumber : Buku I love Math by Medan Pustaka Mas

X. Penilaian
a. Teknik Penilaian
i. Penilaian Tulis
Mengidentifikasi bentuk jaring-jaring beberapa bangun
ruang

ii. Penilaian Keterampilan

Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar, dengan


bentuk soal intruksi membuat kreatifiats
Rubrik penilaian:
7 : Hasil sangat rapih
3: Hasil rapih
2: Hasil kurang rapih
1 : Hasil tidak rapih

XI. Alat/Bahan/Sumber Belajar


Alat : Televisi, spidol, pensil dan gunting

Bahan : Kertas karton.

Sumber : Buku I love Math by Medan Pustaka Mas

XII.Penilaian
a. Teknik Penilaian
i. Penilaian Tulis
Mengidentifikasi bentuk jaring-jaring beberapa bangun
ruang

ii. Penilaian Keterampilan

51
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar, dengan
bentuk soal intruksi membuat kreatifiats
Rubrik penilaian:
8 : Hasil sangat rapih
3: Hasil rapih
2: Hasil kurang rapih
1 : Hasil tidak rapih

Medan, 6 Mei 2023

Mengetahui,
Kepala SDS Namira

H. Syafrizal, S.Pd.I Atika Akhmar, S.S

52
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI SISWA

Sekolah : SDS Namira Medan

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/2

Waktu : 2 x 35 menit

Kegiatan
Aspek yang
No Siklus I Siklus II Siklus III Ket
diobservasi
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Siswa yang aktif
1 √ - √ - √ -
mengikuti
Siswa aktif
2 √ - √ - √ -
bertanya
Siswa mau
menjawab
3 pertanyaan dengan √ - √ - √ -
benar

Perhatian siswa
4 - √ √ - √ -
terfokus

Medan, 10 Mei 2023


Supervisor 2,

ADEK AFRIANI, S.PD.I

53
Lampiran 6.1

LEMBAR OBSERVASI GURU

Sekolah : SDS Namira Medan

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/ II

Waktu : 2 x 35 menit

Kegiatan Ket

No Aspek yang diobservasi Siklus I Siklus II

Ya Tidak Ya Tidak

1 Memulai pelajaran √ - √ -

Memotivasi siswa dalam


2 √ - √ -
pembelajaran

Pengelolaan kelas selama


3 √ - √ -
pembelajaran

4 Menguasai materi √ - √ -

Melibatkan siswa dalam


5 √ - √ -
pembelajaran

Memanfaatkan lingkungan
6 - √ √ -
sekitar dalam pembelajaran

Melaksanakan
7 pembelajaran sesuai √ - √ -
dengan tujuan

Menggunakan alat peraga


8 √ - √ -
yang sesuai

Melaksanakan
9 pembelajaran dengan √ - √ -
urutan yang logis

54
Melaksanakan
10 pembelajaran secara √ - √ -
individu dan kelompok

Mengelola waktu secara


11 - - √ -
efisien

12 Memberikan umpan balik √ - √ -

Medan, 17 Mei 2017


Supervisor 2,

ADEK AFRIANI, S.PD.I

55
JADWAL, NAMA SUPERVISOR 2 DAN PENILAIAN PRAKTEK PERBAIKAN
PEMBELAJARAN PKP

Kode dan Nama Mata Kuliah : 4501/ Pemantapan Kemampuan


ProfesionalKabupaten/Kota : Medan
Pokjar : Medan
UPBJJ-UT : Medan
Kelas, Siklus I Siklus II
Tempat Mata Penilaian Penilaian
No NAMA NIM dan Pelajaran/ Tgl & Tgl & 1 2/
Alamat Tema Jam Pljrn Jam Pljrn Supervisor
Mengajar 2
V, SDS 10 Mei 17 Mei
1. ATIKA 859880971 Namira Matematika 2023. 2023. ADEK
AKHMAR Medan. Jl. / Bangun Jam Jam AFRIANI,
Pasar 1 Tj. Ruang S.PD.I
pelajaran pelajara
Sari
5-6 n 3-4

56
Lampiran 8

JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 1 PKP

NIM/ Nama Mahasiswa : 859880441/ Liya Chaidir


Mengajar di Kelas : V ( lima )
Sekolah : SDS Namira Medan

No Hari/Tanggal Kegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut Mahasiswa Supervisor


1
1. Minggu/ 9 Tata cara Ikuti tata aturan Perbaiki,
April 2023 penyusunan penulisan refleksi
laporan PKP, penelitian terhadap
Judul, tindakan kelas pembelajara
Halaman n
Identifikasi,
dan Halaman
Pengesahan
2. Minggu/ 30 Kata Identifikasi Perbaiki,
April 2023 Pengantar, masalah, refleksi
Bab I Latar analisis terhadap
Belakang, masalah, pembelajara
Rumusan alternatif dan n
Masalah, prioritas
Tujuan dan pemecahan
Manfaat masalah kurang
Penelitian sejalan
3. Minggu/ 7 Kajian Sesuaikan Sesuaikan
Mei 2023 Pustaka dengan pustaka penulisan
yang ada di dengan kata
modul/buku kunci dari
refrensi judul
penelitian

57
4. Minggu/ 14 Pelaksanaan - Alat Perbaiki alat
Mei 2023 Perbaikan penilaian penilaian dan
Pembelajaran harus lembar
(Bab III) disesuaikan pengamatan
Subyek dengan
Penelitian, indikator
Deskripsi - Lembar
Persiklus pengamatan
Pelakasanaan harus
dan Refleksi disesuaikan
dengan
fokus
masalah
5. Minggu/ 21 Bab IV Hasil Buat data
- Deskrisikan
Mei 2023 Penelitian tentang
data hasil
dan rencana,
penelitian
Pembahasan pelaksanaan
yang diolah
dan
persiklus
pengamatan
6. Minggu/ 28 Saran dan Simpulan Temuan
Mei 2023 Tindak sesuai dengan dianalisis
Lanjut tujuan secara jelas
Daftar penelitian dan
Pustaka temuan

7. Minggu/ 4 Lampiran- - Buat Sesuaikan


Juni 2023 Lampiran, sistematis kegiatan
Surat dan guru dengan
Pernyataan lengkap aktivitas
Surat siswa dan
Keterangan, waktu yang

58
RPP tersedia
Persiklus
Minggu/ 11 Cek Akhir Sesuaikan
8
. Juni 2023 Revisi akhir dengan
Kesesuaian isi
format PKP
laporan

Mengetahui, Medan, Mei 2023

Supervisor 1 Supervisor 2,

FACHRUR ROZI, S.PD, M.PD ADEK AFRIANI, S.PD.I


NIP. 198307072015041001

59
Lampiran 9
JURNAL PEMBIMBING SUPERVISOR 2 PKP

NIM / Nama Mahasiswa : 859880971 / ATIKA AKHMAR


Mengajar di Kelas : V ( tiga )
Sekolah : SDS Namira Medan

Hari / Hasil / Paraf


No Kegiatan Tindak lanjut
Tanggal Komentar Mhs Sup.2
Rabu, 19 Mengamati serta Alat penilaian Perbaikan alat
1. April 2023 mendiskusikan RPP harus sesuai penilaian
perbaiakan mata dengan indikator
pelajaran
Matematika
Prasiklus

2. Sabtu, 22 Mengamati - Siswa terlibat - Sesuaikan


April 2023 pelaksanaan aktif dalam kegiatan guru
perbaikan Tanya jawab dengan
pembelajaran - Guru terlalu aktivitas siswa
Matematika Siklus I banyak hilir dan waktu
kemudian mudik yang tersedia
mendiskusikan hasil sehingga
pengamatan waktu tidak
terkendali

3. Rabu, 29 Mengamati Sebagian besar Menggunakan


Mei 2023 pelaksanaan siswa mulai metode
perbaikan aktif dalam pembelajaran
pembelajaran bertanya yang bervariasi
Matematika siklus II berdiskusi menciptakan
kemudian dengan guru kelas yang
mendiskusikan hasil tentang menyenangkan
pengamatan pelajaran akan terus
Matematika dilakukan
sehingga siswa
tidak merasa
bosan dalam
pelajaran
Matematika

60
Mengetahui, Medan, Mei 2023

Supervisor 1 Supervisor 2,

FACHRUR ROZI, S.PD, M.PD ADEK AFRIANI, S.PD.I

NIP. 198307072015041001 NIP. 198609302022212004

61
Lampiran 10
Hasil Evaluasi Belajar Siswa
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Siswa Kelas V
SDS Namira Medan
No Kode Nama Siswa Nilai
Sisw Pra Siklus Siklus I Siklus II
a
1 1 CKL 65,00 70,00 85,00
2 2 DAA 50,00 65,00 80,00
3 3 DOP 55,00 85,00 85,00
4 4 FAA 45,00 70,00 70,00
5 5 FAA 70,00 90,00 90,00
6 6 FAG 40,00 60,00 75,00
7 7 FRR 50,00 65,00 70,00
8 8 KAP 80,00 90,00 90,00
9 9 KAK 70,00 85,00 85,00
10 10 LAA 75,00 80,00 80,00
11 11 M. AK 80,00 90,00 90,00
12 12 M. D 70,00 75,00 75,00
13 13 M. H 75,00 75,00 75,00
14 14 M. W 45,00 60,00 80,00
15 15 RAS 50,00 60,00 85,00
16 16 RAU 65,00 70,00 85,00
17 17 RIM 80,00 80,00 90,00
18 18 SON 85,00 90,00 95,00
19 19 SYQ 50,00 70,00 80,00
20 20 VRA 75,00 85,00 90,00
21 21 VRY 40,00 70,00 70,00
22 22 ZAS 65,00 75,00 80,00
23 23 ZLW 60,00 70,00 80,00
24 24 ZVN 70,00 80,00 85,00
Jumlah 1510,00 1675,00 1970,00
Rata-Rata 62,91 69,71 82,08

62
Nilai Tertinggi 80,00 90,00 95,00
Nilai Terendah 40,00 60,00 70,00
Berhasil 7 13 21
Tidak Berhasil 17 11 3
KeBerhasilan 33% 58% 88%
Klasikal

63
Lampiran 11

Lembar Kerja siswa Siklus I

64
Lembar Kerja Siswa Siklus II

65
66
67
Lampiran 12
Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran

Dokumtesi guru sedang membuka kelas dengan meyapa siswa, berdoa dan juga cek
daftar hadir siswa.

Dokumenatsi ketika guru sedang mengulas kembali materi pembelajaran sebelumnya


68
Dokumentasi guru sedang memberikan penjelasan materi dengan menggunakan
media pembelajaran yaitu Televisi dan juga Youtube

Dokumatsi Pra siklus yaitu mengenal bangun ruang dimulai dengan mengetahui
jaring-jaring

69
Dokumentasi siklus I ketika guru membentuk siswa kedalam bentuk kelompok
kelompok kerja untuk mengerjakan soal

Dokumentasi ketika siswa sedang mengerjakan soal di dalam sebuah kelompok

70
Dokumentasi kegiatan peneliti sedang mengumpulkan hasil belajar siswa pada saat
sikus 2

Dokumentasi penutupan pembelajar ketika guru menutup keas dengan megulas


kembali materi pembelajaran, berdoa lalu menutup kegiatan pembelajaran

71

Anda mungkin juga menyukai