Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN GROWTH MINDSET KEPADA MASYARAKAT

YANG BERSTATUS EKONOMI RENDAH UNTUK


MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI

BIDANG KEGIATAN
PKM RISET SOSIAL HUMANIORA

Disusun Oleh :
Muhammad Iko Wardhana (32602100079)
Muhammad Fakhrul Reza (32602100075)
Nova Nurprianto (32802200001)
Retno Saptoningrum (31402200073)
Uswatun Khasanah (31402200014)

HALAMAN JUDUL

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG


2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Latar belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3. Tujuan khusus.......................................................................................... 2
1.4. Keutamaan peneli<an ............................................................................. 2
1.5. Temuan yang di targetkan ....................................................................... 3
1.6. Luaran peneli<an .................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 3
2.1. Fixed mindset .......................................................................................... 3
2.2. Growth mindset ...................................................................................... 3
2.3. Growth mindset dalam pertumbuhan ekonomi ..................................... 4
BAB 3. METODE RISET .......................................................................... 5
3.1. Variabel ................................................................................................... 5
3.2. Fokus Peneli<an ...................................................................................... 5
3.3. Pengumpulan Data .................................................................................. 5
3.4. Teknik Analasis Data ................................................................................ 5
3.5. Desain Riset ............................................................................................. 5
3.6. Tahapan Riset .......................................................................................... 6
3.7. Lokasi Riset .............................................................................................. 6

ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Saat ini masalah perekonomian di indonesia masih belum memiliki sisi
terangnya, sudah banyak usaha yang telah pemerintah terapkan tetapi belum
bisa mencapai target yang di inginkan. Jumlah penduduk miskin di Indonesia
pada Maret 2023 mencapai 25,90 juta orang atau sebesar 9,36 persen dari
total penduduk indonesia, sebagian besar penduduk miskin masih berada di
Pulau Jawa (13,62 juta orang), sedangkan jumlah penduduk miskin terendah
berada di Pulau Kalimantan (0,97 juta orang). Salah satu alasan tingginya
angka kemiskinan tersebut ialah masih banyaknya masyarakat indonesia yang
memiliki fixed mindset. Fixed mindset sendiri merupakan pola pikir tetap,
meyakini jika bakat adalah hal mutlak sehingga kemampuan pada diri
seseorang tidak mampu dikembangkan atau diubah lagi.
Menurut Dweck (2016), seseorang dengan fixed mindset menganggap
bahwa bakat dan kemampuan mereka adalah sesuatu yang sudah menetap dan
pasti. Mereka sudah memiliki sejumlah bakat dan kemampuan tertentu dan
tidak akan bisa berubah. Sebaliknya, orang dengan growth mindset berpikir
tentang bakat dan kemampuan sebagai hal yang dapat dikembangkan; sebagai
potensi yang membuahkan hasil melalui upaya, praktik, dan instruksi. Dalam
growth mindset, bakat adalah sesuatu yang dibangun dan kembangkan, bukan
sesuatu yang hanya ditunjukkan kepada dunia dan dapat mengarahkan kita
dalam mencapai kesuksesan.
Growth mindset, atau pola pikir pertumbuhan, adalah konsep psikologis
yang diperkenalkan oleh psikolog Carol S. Dweck. Konsep ini
menggambarkan keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat
dikembangkan melalui usaha, latihan, dan ketekunan. Dalam kontrast dengan
mindset tetap (fixed mindset), di mana seseorang percaya bahwa kemampuan
mereka sudah ditentukan dan tidak dapat berubah, growth mindset
mendorong pandangan bahwa kemampuan dapat terus berkembang seiring
waktu.
Berbicara terkait Grow Mindset yang dimana dapat dikatakan suatu
stimulus atau dorongan terhadap motivasi seseorang serta menjadi salah satu
keyakinan seseorang dalam kecerdasan belajar dengan adanya energi positif.
Maka dari itu growth mindset perlu diterapkan oleh peserta didik agar
memiliki kemampuan berpikir yang tinggi dan baik untuk pola pikir yang
berkembang terhadap jangka panjang serta membawa perubahan yang lebih
baik. Pola pikir manusia berkembang terhadap keterampilan yang ada untuk
mencapai tujuan hidup manusia tersebut, maka dari itu dengan adanya pola
pikir yang baik maka akan membuat manusia lebih semangat dalam
menghadapi sebuah tantangan serta perjuangan dalam menjalani proses

1
2

kehidupan manusia. Tujuan hidup yang sesuai dengan keinginan manusia


dapat dikatakan aktualisasi diri dalam pencapaian mimpinya ketika berjuang
meraih grow mindsetnya masing-masing.
Growth mindset dalam ekonomi dapat membantu masyarakat mencapai
lebih banyak dan menikmati proses belajar. Dan juga dapat membantu
masyarakat mengatasi ketidakpastian, kompleksitas, dan perubahan dalam
dunia ekonomi. Dengan growth mindset, masyarakat dapat melihat tantangan
sebagai peluang untuk tumbuh, bukan ancaman terhadap harga diri.
Masyarakat juga dapat mencari umpan balik dan belajar dari kesalahan,
daripada menghindarinya atau merasa defensif. Growth mindset juga dapat
menumbuhkan rasa ingin tahu, kreativitas, dan inovasi, yang penting untuk
analisis ekonomi dan pemecahan masalah.
Penanaman growth mindset dalam masyarakat dapat memberikan
kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan memiliki mindset
pertumbuhan, masyarakat akan lebih cenderung mencari peluang,
menghadapi tantangan dengan lebih baik, dan memiliki keyakinan bahwa
usaha keras dan pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan mereka. Ini
dapat merangsang inovasi, kewirausahaan, dan produktivitas, yang pada
gilirannya mendukung perkembangan ekonomi secara keseluruhan
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan
growth mindset dalam membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
daerah tertinggal.
1.3. Tujuan khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan growth
mindset dapat membantu mengatasi masalah perekonomian di daerah
tertinggal.
1.4. Keutamaan penelitian
Beberapa riset menunjukkan masyarakat di Indonesia masih memiliki
kecenderungan fixed mindset. Penyebab utama fixed mindset pada ekonomi
di Indonesia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pola pikir yang
cenderung tidak memiliki perkembangan dan kurangnya keyakinan akan
kemampuan untuk berkembang. Sekitar 66% murid Indonesia memiliki fixed
mindset, yang menganggap bahwa kecerdasannya tak bisa berkembang. Hal
ini menunjukkan bahwa fixed mindset dapat menjadi kebiasaan di kalangan
masyarakat. Fixed mindset cenderung menghindari tantangan berat karena
merasa tidak sanggup, sementara orang yang berpikir growth mindset
memiliki kemungkinan besar untuk menjadi lebih sukses.
3

1.5. Temuan yang di targetkan


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi upaya meningkatkan
keyakinan akan kemampuan untuk berkembang pada orang yang memiliki
fixed mindset.
1.6. Luaran penelitian
Luaran utama adalah laporan kemajuan, laporan akhir, artikel ilmiah,
dan media sosial yang akan dipublikasikan dalam prosiding atau jurnal
ilmiah terakreditasi.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Fixed mindset
Fixed mindset adalah pola pikir yang meyakini bahwa kualitas dasar diri,
seperti intelegensi atau bakat, bersifat menetap. Orang dengan fixed mindset
cenderung percaya bahwa kemampuan mereka sudah ditentukan sejak lahir
dan tidak dapat berkembang lebih jauh. Mereka melihat kegagalan sebagai
suatu hal yang mengancam citra diri mereka, sehingga cenderung
menghindari tantangan yang berisiko dan lebih memilih untuk tetap dalam
zona nyaman. Dalam fixed mindset, kegagalan dianggap sebagai suatu hal
yang menunjukkan kekurangan diri, bukan sebagai kesempatan untuk belajar
dan tumbuh.
Beberapa hasil cuplikan berdasarkan artikel yang membahas fixed
mindset, pola perilaku paling umum yang terjadi pada fixed mindset adalah
mindset negatif (mempercayai bahwa bakat dan kecerdasan sifatnya tetap),
merasa puas dengan bakat yang dimilikinya dan tidak tertarik untuk belajar
hal baru, kepintaran dan bakat dihargai lebih tinggi dibandingkan perilaku
lainnya, selalu ingin dihargai atas sedikit usaha yang sudah dikerjakan dan
sulit berkembang saat mengalami kegagalan.
2.2. Growth mindset
Growth mindset adalah pola pikir di mana seseorang meyakini bahwa
kemampuan dan bakat dapat berkembang melalui usaha dan pengalaman.
Orang dengan growth mindset cenderung melihat kegagalan sebagai
kesempatan untuk belajar dan tumbuh, serta tidak takut mengambil risiko dan
tantangan baru. Artikel di Harvard Business Review menyebutkan bahwa
growth mindset bukan hanya tentang memuji dan memberi penghargaan atas
usaha, tetapi juga tentang mengembangkan kemampuan dan bakat melalui
usaha dan pengalaman.
Western Governors University menjelaskan bahwa growth mindset
adalah pola pikir di mana seseorang meyakini bahwa kemampuan dan bakat
dapat berkembang melalui usaha dan pengalaman. Orang dengan growth
4

mindset cenderung melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan


tumbuh, serta tidak takut mengambil risiko dan tantangan baru.
Dweck (2006) menjelaskan bahwa orang dengan mindset berkembang
percaya bahwa kecerdasan dan kemampuannya dapat berubah dan dapat
ditingkatkan dari waktu ke waktu, sehingga mereka cenderung lebih rajin dan
fokus belajar untuk mencapai tujuan jangka panjang dan menikmati usaha
tersebut. Growth mindset diukur dengan skala yang mengacu pada teori
meliputi 4 aspek yaitu keyakinan tentang kecerdasan, bakat dan kemungkinan
untuk berkembang, keyakinan yang menantang, kesulitan atau kegagalan
penting untuk pertumbuhan pribadi, keyakinan bahwa upaya dan kerja keras
berkontribusi pada kesuksesan, keyakinan tentang Kritik dan masukan yang
diperlukan dari orang lain sebagai umpan balik untuk sukses.
2.3. Growth mindset dalam pertumbuhan ekonomi
Psikolog carol dweck membuat studi mengenai bagaimana orang
mempresepsikan dirinya dan bagaimana pandangan tersebut memengaruhi
kekuatannya dalam menghadapi tantangan. Ia membedakan antara fixed
mindset dan growth mindset. Orang dengan fixed mindset sering menghindar
dalam menghadapi tantangan yang berat karena belum mencoba tetapi sudah
merasa tidak sanggup. Sementara itu, mereka dengan mentalitas growth
mindset memiliki kemungkinan besar untuk menjadi lebih sukses pada
kemudian hari. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai bagaimana
growth mindset dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi:
• Individu dengan growth mindset cenderung memiliki dorongan untuk
terus belajar dan mengembangkan keterampilan masyarakat. Dengan
merangkul tantangan sebagai peluang untuk tumbuh, masyarakat lebih
mungkin mengambil inisiatif untuk meningkatkan keterampilan tersebut.
• Mindset pertumbuhan mendorong individu untuk melihat masalah sebagai
peluang untuk belajar dan berkembang. Hal ini dapat mendorong sikap
inovatif dan kreatif dalam mencari solusi terhadap masalah ekonomi.
• Dalam situasi ekonomi yang tidak pasti, growth mindset dapat menjadi
aset penting. Individu dengan mindset pertumbuhan lebih mampu
mengatasi kegagalan dan merespons perubahan ekonomi dengan lebih
baik, mengurangi dampak negatif dari ketidakpastian.
5

BAB 3. METODE RISET


3.1. Variabel
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah role playing dan variabel
terikat adalah masyarakat ekonomi rendah.
3.2. Fokus Penelitian
Upaya untuk menurunkan angka kemiskinan di indonesia dengan
menanamkan growth mindset kepada masyarakat ekonomi rendah sehingga
diharapkan masyarakat mampu lebih maju, kreatif, dan merespon kegagalan
sebagai ujung tombak keberhasilan.
3.3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipatif, studi
literatur dan kuesioner untuk mengukur perubahan dalam pola pikir terkait
growrh mindset sebelum dan sesudah program.
3.4. Teknik Analasis Data
• Observasi, yaitu pengumpulan data melalui pengamatan masyarakat
secara menyeluruh tentang pandangan mindset mereka yang berkaitan
dengan pola pikir atas dasar finansial perekonomian
• Studi literatur yaitu mencari teori-teori yang relevan dengan
permasalahan yang sedang diteliti sebagai bahan rujukan dalam
pembahasan hasil penelitian.
• Kuisioner yaitu pengumpulan data dengan cara membangikan daftar
pertanyaan melalui Gfrom, sebelum melakukan presentasi tentang
pemahaman pentingnya growth mindset untuk menumbuhkan
ekonomi masyarakat dan setelah melalukan presentasi tersebut
bertujuan untuk memperoleh informasi perkembangan mindset
masyarakat setelah dilakukannya pemaparan materi.
3.5. Desain Riset
Pada desain riset ini menggunakan desain eksperimental yang dilakukan
dengan pendekatan saintifik dengan menggunakan dua set variabel. Set
pertama bertindak sebagai konstanta, yang digunakan untuk mengukur
perbedaan dari set kedua. Metode penelitian kuantitatif, misalnya, bersifat
eksperimental. Tujuan dari desain ini dengan mengharapkan bisa
mengumpulkan data sesuai kebutuhan penilitian dan bisa melihat perbedaan
dari orang yang memiliki fixed mindset atau growth mindset.
6

3.6. Tahapan Riset


Tahapan Riset Indikator Capaian

Persiapan Penelitian Tersusunnya proposal dan mendapatkan literatur

Studi literatur Memahami teori-teori yang mendasari growth mindset dan


kaitannya dengan perubahan perilaku ekonomi.

Pengumpulan data Mendapatkan data yang diinginkan melalui metode observasi


sebelum perlakuan partisipatif, studi literatur dan kuesioner untuk mencapai tujuan.

Pengolahan dan analisis Proses data yang terkumpul menggunakan perangkat lunak
data analisis statistik atau kualitatif yang sesuai.

Pembuatan laporan Menyusun susun laporan penelitian yang sistematis dan mudah
penelitian dipahami.

Pemasyarakatan hasil Komunikasikan temuan dan kesimpulan penelitian kepada


berbagai pemangku kepentingan, seperti masyarakat, pemerintah,
atau lembaga pendidikan.

Pelaporan penelitian Mendapat kesimpulan hasil analisis data untuk menjawab


rumusan masalah, tersusunnya laporan akhir.
3.7. Lokasi Riset
Jawa tengah dipilih sebagai lokasi riset karena masih kurangnya
pertumbuhan ekonomi yang merata di daerah-daerah terpencilnya. Penelitian
dilakukan menggunakan metode riset dan pengumpulan data yang sudah di
rancang.

Anda mungkin juga menyukai