Anda di halaman 1dari 6

TUGAS : PERILAKU KONSUMEN

JAWAB NO 1

a. Konsep Komunikasi Pemasaran dengan Selebriti sebagai Endorser:

Pesan yang Disampaikan: Pesan yang hendak disampaikan melalui kampanye ini adalah
keterkaitan antara kesehatan dan pilihan produk susu formula bagi balita. Fokusnya adalah
meyakinkan para orangtua bahwa produk susu formula tersebut adalah pilihan terbaik untuk
perkembangan kesehatan anak mereka. Pesan ini akan difokuskan pada kelebihan produk, seperti
nutrisi yang seimbang dan mudah dicerna, serta dukungan optimal untuk pertumbuhan balita.

Selebriti yang Digunakan: Selebriti yang ideal untuk kampanye ini adalah seorang ibu yang
dikenal luas, memiliki kepercayaan masyarakat, dan secara aktif terlibat dalam urusan kesehatan
dan keluarga. Contoh selebriti yang sesuai mungkin adalah seorang ibu artis atau publik figur
yang memiliki reputasi positif, memiliki anak kecil, dan dikenal sebagai advokat kesehatan anak.

Alasan Selebriti Tersebut Sesuai:

1. Keterkaitan Personal:

 Selebriti tersebut harus memiliki anak kecil agar pesan yang disampaikan terasa
autentik dan dapat membuat hubungan emosional dengan target pasar.

 Aktivitas dan pengalaman sehari-hari selebriti dalam merawat anak akan


meningkatkan keterkaitan dengan produk susu formula bagi balita.

2. Reputasi yang Baik:

 Selebriti harus memiliki reputasi baik di mata masyarakat, terutama sebagai


orangtua yang bertanggung jawab.

 Kepercayaan yang dimiliki selebriti dapat ditransfer ke produk, memberikan


kepastian kepada konsumen bahwa produk ini aman dan terpercaya.

3. Kredibilitas di Bidang Kesehatan:


 Jika selebriti tersebut memiliki latar belakang atau minat dalam kesehatan dan
keibuan, hal ini akan menambah kredibilitasnya dalam menyampaikan pesan
tentang pentingnya nutrisi yang baik untuk pertumbuhan anak.

b. Faktor-faktor yang Membuat Konsumen Tertarik Mengikuti Selebriti:

1. Keterkaitan Emosional:

 Konsumen merasa terhubung secara emosional dengan kehidupan selebriti,


terutama jika selebriti tersebut membagikan momen-momen pribadi sehari-hari,
termasuk pengalaman merawat anak.

2. Imej Positif dan Kepercayaan:

 Selebriti seringkali dianggap sebagai figur otoritatif dan inspiratif. Jika mereka
mendukung suatu produk, konsumen cenderung percaya bahwa produk tersebut
memiliki kualitas yang baik.

3. Gaya Hidup yang Diidolakan:

 Jika selebriti tersebut memiliki gaya hidup yang diidolakan oleh target pasar,
konsumen akan tertarik untuk mengikuti saran atau rekomendasi yang diberikan,
termasuk dalam hal pemilihan produk untuk anak.

4. Pengaruh Sosial:

 Konsumen sering kali terpengaruh oleh apa yang dilihat atau diikuti oleh orang-
orang di sekitar mereka. Jika selebriti tersebut memiliki jumlah pengikut yang
besar di media sosial, dampaknya dapat menjadi lebih besar.

Dengan memperhitungkan faktor-faktor ini, kampanye dengan selebriti sebagai endorser dapat
menjadi strategi yang efektif untuk membangun kesadaran dan kepercayaan konsumen terhadap
produk susu formula bagi balita.
Jawaban 2

a. Pengaruh Situasi terhadap Perilaku Konsumen: Situasi memiliki dampak besar terhadap
perilaku konsumen karena dapat memicu kebutuhan yang berbeda-beda. Beberapa faktor
situasional yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi:

1. Situasi Fisik: Contohnya, cuaca buruk atau perubahan musim dapat memicu kebutuhan
untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

2. Situasi Sosial: Misalnya, ketika seseorang berada di tengah-tengah musim flu atau
wabah penyakit, kebutuhan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan
tubuh dapat menjadi prioritas.

3. Situasi Pribadi: Individu dengan gaya hidup sibuk atau yang sering bepergian mungkin
memiliki kebutuhan yang berbeda dalam menjaga kesehatan mereka.

Contoh Suplemen Kesehatan: Pertimbangkan suplemen vitamin C yang dirancang khusus


untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Dalam situasi di mana cuaca sedang tidak menentu, dan
banyak orang di sekitar mengalami flu, konsumen mungkin cenderung mencari suplemen ini
untuk menjaga kesehatan mereka.

b. Konsep Iklan Suplemen Kesehatan:

Situasi yang Dikomunikasikan: Iklan akan menampilkan situasi di mana seorang individu
tengah berhadapan dengan musim flu yang melanda. Mereka mungkin berada di tempat kerja
yang penuh dengan orang yang batuk dan bersin, atau di transportasi umum yang penuh sesak.
Situasi ini menunjukkan risiko tinggi tertular penyakit.

Mengapa Suplemen Kesehatan Dapat Menjadi Solusi:

 Keamanan di Tempat Kerja: Seorang pekerja yang harus tetap sehat untuk menjalankan
tugas-tugasnya. Suplemen kesehatan dapat digunakan sebagai langkah preventif untuk
mengurangi risiko tertular penyakit dari rekan kerja yang sakit.

 Pertahanan Tubuh: Dalam iklan, akan ditekankan bahwa suplemen ini membantu
memperkuat pertahanan tubuh melalui peningkatan asupan vitamin dan mineral.
 Pilihan Praktis: Suplemen ini dirancang untuk kepraktisan, cocok bagi individu yang
sibuk yang mungkin tidak selalu memiliki waktu untuk memastikan asupan nutrisi yang
cukup melalui makanan sehari-hari.

Iklan akan menyoroti kebutuhan akan daya tahan tubuh yang tinggi dalam situasi-situasi seperti
itu dan menekankan bahwa penggunaan suplemen kesehatan ini adalah langkah cerdas untuk
menjaga kesehatan, terutama ketika berada di situasi yang meningkatkan risiko penyakit.

Jawaban 3

a. Tipe Pengambilan Keputusan: Pembelian laptop oleh seorang mahasiswa umumnya


termasuk dalam kategori pengambilan keputusan yang kompleks. Proses pengambilan keputusan
yang kompleks terjadi ketika konsumen dihadapkan pada pembelian yang melibatkan
pertimbangan yang mendalam, banyak informasi, dan risiko yang signifikan. Pemilihan laptop
seringkali melibatkan pembandingan berbagai merek, model, fitur, serta harga.

b. Tahap-tahap Proses Pengambilan Keputusan Konsumen:

1. Pengenalan Masalah:

 Mahasiswa menyadari kebutuhan akan laptop baru untuk keperluan kuliah atau
pekerjaan akademis.

2. Pencarian Informasi:

 Mahasiswa mulai mencari informasi tentang berbagai merek dan model laptop,
membaca ulasan online, membandingkan spesifikasi, dan berkonsultasi dengan
teman atau rekan yang memiliki pengetahuan tentang laptop.

3. Evaluasi Alternatif:

 Mahasiswa membandingkan opsi laptop berdasarkan kriteria tertentu seperti


spesifikasi teknis, harga, merek, dan fitur tambahan.

4. Keputusan Pembelian:
 Mahasiswa membuat keputusan berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dan
memilih laptop yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggarannya.

5. Perilaku Pasca-Pembelian:

 Setelah membeli laptop, mahasiswa akan menilai kepuasan terhadap keputusan


tersebut berdasarkan kinerja laptop dan sejauh mana laptop tersebut memenuhi
ekspektasinya.

c. Perbandingan dengan Pembelian Tas:

 Tipe Pengambilan Keputusan:

 Pembelian laptop: Pengambilan keputusan kompleks karena melibatkan banyak


pertimbangan dan risiko.

 Pembelian tas: Pengambilan keputusan dapat bersifat lebih sederhana dan


mungkin bersifat rutin atau impulsif tergantung pada kebutuhan dan preferensi.

 Tahap Pengambilan Keputusan:

 Pembelian laptop melibatkan tahap-tahap yang lebih rinci dan memerlukan lebih
banyak waktu untuk penelitian.

 Pembelian tas mungkin melibatkan tahap-tahap yang lebih singkat karena


keputusan tersebut bisa didasarkan pada preferensi pribadi atau kebutuhan
mendesak.

 Pertimbangan Penting:

 Pembelian laptop lebih cenderung memperhitungkan faktor-faktor teknis seperti


spesifikasi dan performa.

 Pembelian tas mungkin lebih dipengaruhi oleh gaya, desain, dan kenyamanan.

 Pengaruh Sosial:

 Pembelian laptop mungkin dipengaruhi oleh ulasan online, rekomendasi teman,


dan pendapat ahli.
 Pembelian tas mungkin lebih dipengaruhi oleh tren mode dan preferensi pribadi.

Meskipun keduanya adalah pembelian untuk keperluan kuliah, perbedaan dalam kompleksitas
keputusan dan faktor-faktor yang dipertimbangkan membuat pengalaman pembelian laptop lebih
rumit dibandingkan dengan pembelian tas.

Anda mungkin juga menyukai