LAPORAN KEGIATAN PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

RABU, 23 AGUSTUS 2023 DI SMPN 4 SIDOARJO

Pemateri : Dr. Ilham Rahardjo, M. Pd

Email: dwi.ilham@kemdikbud.go.id
HP/WA: 08123152876

Lingkup Materi yang disampaikan :

1. Bahwa kurikulum merdeka memiliki konsep yaitu :

Menempatkan kepentingan murid sebagai rujukan, dimana setiap kegiatan harus
mempunyai orientasi untuk kepentingan murid dan Pendidikan yang memberikan
kemerdekaan murid untuk melaksanakan Pendidikan.
Berbagai latar belakang murid sebagai latar belakang penyelenggaraan pembelajaran.
Tidak dapat satu konsep pengajaran untuk semua murid. Termasuk pemberian waktu
pengerjaan tugas dapat berbeda antara murid satu dengan yang lain.
Bagaimana cara mengenal latar belakang
2. Pembelajaran Intrakurikuler :
Dalam pelakasanaan pembelajaran mengacu pada CP (capaian pembelajaran), bahwa di
awal pembelajaran hendaknya kepala sekolah mengajak kepada setiap guru untuk
melaksanakan pencetakan CP dari setiap fase yang ada di satuan Pendidikan.
Pelaksanaannya dilakukan oleh seluruh guru baik yang melaksanakan kurmer atau k13,
karena pada kelanjutannya semua akan beralih ke kurmer dan pada tiap fase juga
berhubungan dengan dua kelas.
Setelah CP dicetak maka guru kelas 1&2, 3&4, dan 5&6 bekerja sama untuk membuat
point penting dari tiap CP.
Sebagai contoh bedah CP sebagai berikut :
 Contoh bedah CP mapel matematika Fase : B (kelas 3&4)

Dari bedah CP inilah yang akan digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Ada pertanyaan :
1. Apakah sama materi pembelajaran kelas 3 dan 4 itu sama?
2. Apakah dapat dari setiap point diambil separuh untuk kelas 3 dan separuhnya lagi kelas
4?
3. Jika kita sudah melakukan bedah CP dan menyusun kesepakatan antara guru kelas 3 dan
4, lalu bedah CP yang akan kita laksanakan tidak sesuai dengan buku paket lantas
bagaimana?

Tiga pertanyaan tersebut secara klasikal banyak disampaikan oleh peserta. Dan berikut
jawaban pemateri :
1. Iya sama, karena kelas 3 dan 4 merupakan satu fase yaitu fase B
2. Boleh saja, silahkan missal kelas 3 dari Point A diambil nomor 1 – 6 dan kelas 4 di
nomor 7 – 12. Silahkan. Atau bisa juga kelas 3 dan 4 pada Point A nomor 1 – 12 namun
dengan perbedaan rentang yaitu kelas 3 dari 1 – 5.000 dan kelas 4 dari 5.001 – 10.000
begitu. Missal jika bangun geometri kelas 3 di bangun persegi dan persegi Panjang dan
kelas 4 bagun jajar genjang dan belah ketupat seperti itu
3. Bagaimana jika tidak sama dengan buku paket? Maka pertannyaan pula yang timbul
yaitu lebih dulu mana munculnya buku paket dan CP? Dari sini sudah jelas mana yang
harus mengikuti

Dalam pelaksanaan asesmen dapat dilakukan per bab oleh guru. Namun hendaknya
pelaksanaan asesmen tidak seperti soal-soal dalam kurikulum sebelumnya yang banyak
berupa soal hafalan seperti berikut :
Contoh soal kurikulum lama
1. Siapakah nama raja Majapahit yang sangat terkenal ?
a. Hayam wuruk
b. Kertanegara
c. Mulawarman
d. Kudungga
Soal asesmen dalam kurikulum hendaknya mengacu pada kegiatan literasi dan numerasi.
Memang akan banyak memakai kertas, satu asesmen bisa mencapai 10 lembar kertas.
 Seperti berikut contoh asesmen kurikulum merdeka :

Sebagai solusi dari banyaknya kertas adalah asesmen CBT (computer based test)

Kegiatan tengah Sumatif dan Akhir Sumatif dapat ditiadakan karena sudah dilaksanakan
dalam asesmen (apakah guru masih ragu akan nilai dan tes yang dia lakukan sendiri di
Asesmen per bab?)

3. Proyek P5 dalam proyek P5 merupakan hasil karya yang dilakukan secara terstruktur oleh
peserta didik (bukan orang tua) dalam kegiatan P5 dapat melibatkan guru PAI ataupun guru
PJOK. Tujuan P5 diambil dari subelemen dan target pada subelemen berdasarkan fase. Hasil
karya P5 tidak seluruhnya harus ditampilkan pada event gelar karya namun dapat
ditampilkan pada moment tertentu pada pembelajaran setiap harinya.
Proyek P5 dapat dilakuan pada setiap minggu atau terakumulasi pada bulan tertentu.
Demikian laporan kegiatan Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka di SMPN 4
Sidoarjo.

Ketegan, 24 Agustus 2023

Yang membuat laporan

Saiful Hadi Setiawan, ST