Anda di halaman 1dari 3

HUKUM MIM MATI

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dirosah Agama Intensif

Dosen Pengampu :Ma’murotus Sa’adah

Oleh :

1. Ana
2. Anilta
3. Siti
4. Nailil Muna Aulia
5. Yullida Fery Anjani

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2013
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Al Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah Swt kepada nabi Muhammad
Saw sebagai salah satu rahmat yang tiada taranya bagi alam semesta. Al Qur’an
memberikan pedoman dan bimbingan dalam mencapai rahmat Allah dan ridloNya.
Didalamnya terkumpul wahyu Illahi yang menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi
orang yang mengimaninya, mengamalkannya, mempelajarinya dan membacanya.
Membaca Al Qur’an merupakan suatu ibadah dan jembatan menuju pemahaman
dan pengamalan. Kemampuan membaca aksara arab semata, belum cukup bagi seseorang
untuk bisa membaca Al Qur’an dengan baik sebagaimana sesuai yang diajarkan oleh
Rasulullah Saw, dibutuhkan suatu ilmu yang menuntunnya, yaitu ilmu tajwid.
Ilmu tajwid sangat penting dalam literatur Al Qur’an. Ilmu tajwid menuntun kaum
muslim untuk mengetahui tentang tata cara melafalkan ayat-ayat Allah dengan baik dan
benar, Serta agar maknanya tetap terjaga. Sehingga diharapkan dengan belajar ilmu
tajwid, tidak sekedar tahu tentang kaidah tatacara membaca Al Qur’an, namun juga dapat
memahami isi kandungan Al Qur’an tersebut, sampai akhirnya dapat mengaplikasikan isi
dari pada kandungan Al Qur’an dalam kehidupan sehari - hari.
Akan tetapi berdasarkan penelitian masih banyak ditemukan anak didik yang
tidak bisa memahami ilmu tajwid dan bacaan Al Qur’an dengan baik yang sesuai kaidah
ilmu tajwid, sehingga melihat realita yang demikian, seharusnya para Orang tua, Asatidz
dan juga pengurus madrasah diniyah (Madin), untuk lebih menekankan kepada anak
didiknya agar lebih serius mempelajari ilmu tajwid dan bacaan Al Qur’an secara
sempurna.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi mim mati ?
2. Bagaimana pembagian bacaan mim mati ?
3. Bagaimana cara pembacaan mim mati ?
BAB II

ISI

A. Definisi Mim Mati


Hukum bacaan Mim mati yaitu jikalau ada huruf mim mati bertemu dengan salah
satu huruf hija’iyah. Hukum mim mati adalah salah satu tajwid yang terdapat dalam Al-
Qur'an. Hukum ini berlaku jika mim mati bertemu huruf-huruf tertentu.

B. Pembagian Mim Mati

Mim mati atau mim sukunapabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah maka
memiliki tiga hukum bacaan, yaitu ikhfa syafawi, idghom mimi, dan idhar syafawi.

1. Ikhfa Syafawi.
Ikhfa artinya : samar, sedangkan Syafawi berarti bibir. Hal ini dikarenakan
huruf mim termasuk huruf Syafawiyyah ( huruf yang keluar dari bibir ).
Sehinggaa ikhfa’ syafawi menurut bahasa adalah bacaan yang samar-
samar diantara dua bibir. Sedangkan menurut istilah, ikhfa’ syafawi adalah
bertemunya huruf mim sukun/mati (ْ‫ )م‬dengan huruf ba’ (‫)ب‬. Huruf ikhfa’ syafawi
hanya ada satu, yaitu: Ba’(‫)ب‬.
Cara membaca ikhfa’ syafawi adalah menyembunyikan (menyamarkan)
bunyi mim sukun dalam suara ba’ yang terdapat dihadapannya dengan nada suara
dengung (ghunnah) dan di tahan kira kira dua ketukan dan seraya mengeluarkan
suara ‫غنة‬/dengung dari pangkal hidung.

Contoh : ‫وهم اب آلخرة‬ dibaca : Wa Hum Bil Aakhiroti


‫فاحكم بينهم‬ dibaca : Fahkumm Bainahum
‫ ترميهم بحجارة‬dibaca : Tarmiihimm Bihijaarotin , dll.

Anda mungkin juga menyukai