Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

UPAYA PARTAI GOLONGAN KARYA DALAM PENGUATAN


IDEOLOGI PANCASILA DI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Dosen Pengampu:

Welly Yulianti, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:

1. Andi Tb Novta R. A. (2023620002)

2. Ghina Dwi Yunani (2023620005)

3. Medina Haqi Pratiwi (2023620010)

4. Marshanda Tasha Misvida (2023620027)

5. Rhasky Abhistsa Anthanie (2023620040)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BALIKPAPAN

OKTOBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “UPAYA PARTAI GOLONGAN
KARYA DALAM PENGUATAN IDEOLOGI PANCASILA DI KEHIDUPAN
BERBANGSA
DAN BERNEGARA” ini tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Upaya Partai Golongan Karya Dalam
Penguatan Ideologi Pancasila di Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” bagi para pembaca
dan juga penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan


tugas ini sehingga mendapat pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

6 Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5

A. Latar Belakang Partai Golongan Karya........................................................................5


B. Tujuan Partai Golongan Karya.....................................................................................6
C. Visi dan Misi Partai Golongan Karya...........................................................................7
D. Upaya Partai Golongan Karya......................................................................................7

BAB III PENUTUP...............................................................................................................14

A. Kesimpulan.................................................................................................................14
B. Saran...........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila adalah filsafat dasar resmi Indonesia yang terdiri dari lima prinsip
yaitu, kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Pancasila menjadi landasan ideologis dan filosofis yang sangat penting
dalam pembentukan identitas dan kebijakan negara Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimana upaya partai
politik dalam penguatan ideologi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah agar mengetahui bagaimana partai
politik mengupayakan ideologi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Partai Golongan Karya


Golongan Karya (Golkar) muncul dari kolaborasi gagasan tiga tokoh,
Soekarno, Soepomo, dan Ki Hadjar Dewantara. Ketiganya, mengajukan gagasan
integralistik- kolektivitis sejak 1940. Saat itu, gagasan tiga tokoh ini mewujud dengan
adanya Golongan Fungsional. Dari nama ini, kemudian diubah dalam bahasa
Sansekerta sehingga menjadi Golongan Karya pada 1959. Hingga kini, Golongan
Karya dikenal dalam dunia politik nasional sebagai Golkar.

Pada dekade 1950-an, pembentukan Golongan Karya semula diorientasikan


sebagai perwakilan dari golongan-golongan di tegah masyarakat. Perwakilan ini
diharapkan bisa merepresentasikan keterwakilan kolektif sebagai bentuk ‘demokrasi’
yang khas Indonesia. Wujud ‘demokrasi’ inilah yang kerap disuarakan Bung Karno,
Prof Soepomo, maupun Ki Hadjar Dewantara.

Pada awal berdiri, Golkar bukan mewujud sebuah partai, melainkan


perwakilan golongan melalui Golongan Karya. Ide awal Golkar yaitu sebagai sistem
perwakilan (alternatif) dan dasar perwakilan lembaga-lembaga representatif. Tahun
1957 adalah masa awal berdirinya organisasi Golkar. Pada waktu itu sistem
multipartai mulai berkembang di Indonesia. Golkar sebagai sebuah alternatif
merupakan organisasi yang terdiri dari golongan-golongan fungsional.

Golkar juga memiliki tujuan untuk membangun organisasi masyarakat atau


ormas. Golkar beralih menjadi sebuah partai politik ketika Bung Karno yang
bertindak sebagai konseptor dan Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution yang
berfungsi sebagai penggerak, bersama dengan Angkatan Darat, mengubah Golkar
sebagai sebuah partai politik untuk melawan PKI.

Hal ini bertentangan dengan konsep awal Golkar yang menolak konsep partai
dan PKI yang menuntut perbedaan kelas. Golkar memiliki konsep untuk
menumbuhkan persatuan dan kerjasama. Akhirnya, Golkar yang anti partai runtuh
menjadi sebuah

5
partai. Ide Golkar yang awalnya menghancurkan partai-partai yang ada, justru menjadi
sebuah partai yang eksis hingga saat ini.

Partai Golongan Karya sebelumnya bernama Golongan Karya dan Sekretariat


Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), adalah sebuah partai politik di Indonesia.
Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir
pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat
digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan
politik.

Golkar merupakan partai yang telah dirintis sejak zaman Orde Lama.
Kehadirannya di masa Orde Baru dalam rangka pembaruan politik di Indonesia. Pada
Pemilu 3 Juli 1971, Sekber Golkar memperoleh 62,8 % suara sehingga mendapatkan
236 dari 360 kursi anggota dalam DPR. Jumlah kursi ini masih ditambah dengan 100
kursi yang akan diisi anggota yang diangkat pemerintah. Jumlah suara terbesar partai
18,7 % diperoleh NU, sedang PNI hanya mendapatkan 6,9 % dan Permusi, penerus
Masyumi hanya 5,4%.

Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya


(Golkar) dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), merupakan partai
politik di Indonesia. Partai Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 oleh
Soeharto dan Suhardiman.

B. Tujuan Partai Golongan Karya


a. Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
c. Menciptakan masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual
berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan
demokrasi, yang menghormati dan menjunjung tinggi kebenaran, keadilan hukum
dan hak azasi manusia.

6
C. Visi dan Misi Partai Golongan Karya
a. Visi Partai Golongan Karya
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang bersatu, berdaulat, maju, modern,
damai, adil, makmur, beriman dan berakhlak mulia, berkesadaran hukum dan
lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bermartabat dalam
pergaulan dunia.

b. Misi Partai Golongan Karya


 Menegaskan, mengamankan, dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar
negara dan ideologi bangsa demi memperkokoh Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
 Mewujudkan cita-cita proklamasi melalui pelaksanaan pembangunan
nasional di segala bidang untuk merealisasikan masyarakat yang
demokratis dan berdaulat, sejahtera dan makmur, menegakkan supremasi
hukum dan mengjormati hak azasi manusia, serta terwujudnya ketertiban
dan perdamaian dunia.
 Mewujudkan pemerintahan yang efektif dengan tata pemerintahan yang
baik, bersih, berwibawa dan demokratis.

D. Upaya Partai Golongan Karya


Mengamankan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi bangsa Partai Golkar menegaskan komitmennya untuk menjaga dan
memperkuat Pancasila sebagai landasan negara dan ideologi bangsa melalui visi misi
dari Partai Golkar.

a. Visi Partai Golkar


Visi Partai Golkar yang menyebutkan “Terwujudnya masyarakat Indonesia
yang bersatu, berdaulat, maju, modern, damai, adil, makmur, beriman dan
berakhlak mulia, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan bermartabat dalam pergaulan dunia” dapat
dianalisis sebagai berikut:

 Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)

7
Visi tersebut mencakup aspek beriman dan berakhlak mulia, yang
sesuai dengan Sila 1 yang menekankan penghormatan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan setiap warga negara Indonesia harus memiliki
keyakinan dan iman yang kuat.

 Sila 3 (Persatuan Indonesia)


 Bersatu: Masyarakat Indonesia bersatu dalam banyaknya
keberagaman yang ada dan saling menghargai perbedaan. Sila
Ketiga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam
keberagaman, di mana masyarakat Indonesia bersatu meskipun
memiliki beragam suku, agama, budaya, dan bahasa.
 Damai: Indonesia menjadi negara yang damai dan bebas dari
konflik. Sila ketiga mengajarkan bahwa masyarakat Indonesia
diharapkan menjadi negara yang dapat menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan cara menghindari sikap intoleransi,
ekstremisme, radikalisme, dan terorisme. Dengan menghindari
sikap-sikap tersebut negara Indonesia akan terbebas dari konflik
dan keadaan negara yang damai dapat tercipta.

 Sila 4 (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan)
 Berkesadaran terhadap hukum dan lingkungan mencerminkan
aspek penting dalam membangun tatanan demokratis yang
mencakup pemahaman dan penghargaan terhadap hukum
(khususnya hukum yang berlaku) serta tanggung jawab terhadap
lingkungan. Kehidupan demokratis yang baik memerlukan
kesadaran hukum dan lingkungan agar masyarakat dapat
berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam proses perumusan
kebijakan dan pelestarian lingkungan.
 Berdaulat: Indonesia memiliki kedaulatan yang kuat dan mampu
mempertahankan wilayahnya, dengan cara memperkuat partisipasi
masyarakat dalam pengambilan keputusan karena kedaulatan itu

8
berada di tangan rakyat jadi sangat dibutuhkan partisipasi
masyarakat dalam menciptakan negara Indonesia yang berdaulat.

 Sila 5 (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia)\


 Maju: Indonesia menjadi negara yang maju dalam berbagai bidang,
seperti ekonomi, teknologi, dan pendidikan. Mencerminkan upaya
untuk memperkuat Sila Kelima dengan menekankan pentingnya
menciptakan kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
 Modern: Indonesia mengikuti perkembangan zaman dan mampu
bersaing dengan negara-negara maju lainnya. sila kelima
menekankan pentingnya memperhatikan kesejahteraan masyarakat
Indonesia secara keseluruhan, sehingga dapat membantu
meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam mengikuti
perkembangan zaman dan bersaing dengan negara-negara maju
lainnya.
 Adil: Indonesia menjadi negara yang memastikan keadilan dan
kesetaraan bagi seluruh warga negaranya.
 Makmur: Indonesia menjadi negara yang makmur dan sejahtera.
Dimana upaya penguatan nilai Pancasila ini sesuai dengan sila
kelima yaitu warga negara Indonesia berhak atas keadilan sosial
dan kesejahteraan yang merata.
 Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi : mencerminkan upaya
untuk mencapai kemajuan dan keadilan sosial, karena pengetahuan
dan teknologi dapat menjadi alat untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
 Bermartabat dalam pergaulan dunia: mencerminkan upaya
penguatan sila ke lima yaitu dalam hubungan internasional dimana
Indonesia berinteraksi dengan negara-negara lain dan berusaha
menjaga martabatnya dalam interaksi internasional.

b. Misi Partai Golkar

9
 Menegaskan, mengamankan, dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar
negara dan ideologi bangsa demi memperkokoh Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
 Sila ke-1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Hal ini karena Sila Pertama menekankan pentingnya
kepercayaan dan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai
fondasi dari Pancasila. Menegaskan, mengamankan, dan
mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
bangsa merupakan upaya untuk menjaga nilai-nilai moral, etika,
dan keadilan dalam masyarakat, yang sejalan dengan prinsip
ketuhanan dalam Sila Pertama.

 Sila ke-3 (Persatuan Indonesia)


Misi ini berkontribusi pada persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia. Dengan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi
negara, Partai Golongan Karya (Golkar) berupaya untuk menjaga
persatuan dan menghindari perpecahan berdasarkan ideologi atau
keyakinan yang berbeda.

 “Mewujudkan cita-cita proklamasi melalui pelaksanaan pembangunan


nasional di segala bidang untuk merealisasikan masyarakat yang
demokratis dan berdaulat, sejahtera dan makmur, menegakkan supremasi
hukum dan mengjormati hak azasi manusia, serta terwujudnya ketertiban
dan perdamaian dunia”.
 Sila ke-2 (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap)
Menegakkan Supremasi Hukum dan Menghormati Hak Asasi
Manusia, Partai Golkar berkomitmen untuk menjaga supremasi
hukum, yang berarti menghormati dan menjalankan hukum dengan
adil dan merata. Selain itu, partai ini mengakui pentingnya
menghormati hak asasi manusia, yang meliputi hak-hak dasar
setiap individu.

1
 Sila ke-4 (Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan Perwakilan)
Masyarakat yang Demokratis dan Berdaulat: Partai Golkar
menekankan prinsip bahwa pemerintahan harus didasarkan pada
kehendak rakyat dan dijalankan melalui perwakilan serta
musyawarah. Dalam konteks "Masyarakat yang Demokratis dan
Berdaulat," upaya untuk memastikan bahwa rakyat memiliki peran
aktif dalam proses pengambilan keputusan politik dan
pemerintahan adalah sangat penting. Prinsip ini sesuai dengan
konsep demokrasi, di mana kekuasaan berada di tangan rakyat.
Selain itu, konsep "Berdaulat" dalam konteks pembangunan negara
mencerminkan bahwa negara Indonesia memiliki kedaulatan atas
wilayahnya dan tidak tunduk pada kekuatan asing. Hal ini juga
sesuai dengan nilai- nilai kemerdekaan yang dijunjung tinggi dalam
Pancasila.

 Sila ke-5 (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia)


 Mewujudkan Cita-cita Proklamasi: Partai Golkar bertujuan
untuk mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan
Indonesia, yang mencakup prinsip-prinsip kemerdekaan,
keadilan, dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Pelaksanaan Pembangunan Nasional: Partai Golkar
menekankan pentingnya mencapai keadilan sosial dalam
masyarakat Indonesia. Dalam konteks pembangunan
nasional, ini berarti upaya untuk memastikan bahwa hasil
pembangunan dan kemakmuran yang dihasilkan dari
pertumbuhan ekonomi didistribusikan secara adil dan
merata kepada seluruh rakyat Indonesia. Pelaksanaan
pembangunan nasional yang mencakup upaya untuk
mengatasi kemiskinan, ketidaksetaraan sosial-ekonomi, dan
memastikan akses yang setara terhadap sumber daya dan
kesempatan, sesuai dengan prinsip keadilan sosial yang
terkandung dalam Sila Kelima.
 Sejahtera dan Makmur: Salah satu tujuan partai ini adalah

1
memastikan bahwa rakyat Indonesia hidup sejahtera dan

1
makmur. Ini mencakup upaya untuk mengatasi kemiskinan,
pengangguran, dan ketidaksetaraan sosial-ekonomi.
 Terwujudnya Ketertiban dan Perdamaian Dunia : Dalam
konteks hubungan internasional, menciptakan ketertiban
dan perdamaian dunia melibatkan upaya untuk menjaga
kesejahteraan bersama, menghindari ketidakadilan, konflik,
serta mengejar penyelesaian damai atas perselisihan
antarnegara. Nilai-nilai keadilan sosial yang dipegang
dalam Sila Kelima dapat memandu negara-negara dalam
mencapai tujuan tersebut melalui kerjasama internasional
dan diplomasihubungan internasional dan perdamaian
global, tetapi tidak secara langsung terkait dengan salah
satu sila Pancasila. Prinsip ini lebih bersifat umum dalam
konteks diplomasi dan hubungan internasional.

 “Mewujudkan pemerintahan yang efektif dengan tata pemerintahan yang


baik, bersih, berwibawa, dan demokratis”.
 Sila ke-4 (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan)
Mewujudkan pemerintahan yang bersih, berwibawa, dan
demokratis merupakan bagian dari prinsip kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam perwakilan.
Pemerintahan yang baik dan bersih mencerminkan kepentingan
rakyat melalui cara-cara jujur, adil, dan bebas, sesuai dengan
aturan- aturan hukum yang berlaku. Pemerintahan yang bersih dan
demokratis juga menghormati hak-hak rakyat dalam pengambilan
keputusan dan melibatkan mereka dalam proses perumusan
kebijakan.

 Sila ke-5 (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia)


Pemerintahan yang bersih, berwibawa, dan demokratis
bertujuan untuk mengurangi ketimpangan dalam roda
pemerintahan dan mencerminkan kepentingan rakyat melalui cara-
cara jujur, adil, dan

1
bebas. Hal ini sejalan dengan prinsip keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, di mana pemerintah bertanggung jawab untuk
memastikan kesejahteraan dan keadilan bagi semua warga negara.

1
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Upaya partai politik dalam penguatan ideologi Pancasila di kehidupan bermasyarakat
merupakan bagian penting dalam membangun fondasi ideologis dan nilai-nilai yang
mendasari negara Indonesia. Dalam melaksanakan peran ini, partai politik dapat
mencapai sejumlah hasil dan tujuan yang sama.

B. Saran
Untuk lebih efektif dalam memperkuat ideologi Pancasila di kehidupan
bermasyarakat, partai politik dapat mempertimbangkan. Partai politik harus beradaptasi
dengan perubahan zaman dan memahami tantangan modern yang mempengaruhi
ideologi Pancasila. Ini termasuk masalah seperti globalisasi, teknologi, dan isu-isu sosial
yang berkembang.

1
DAFTAR PUSTAKA

Partai Golkar. (2019). Profil Partai Golkar. Diambil kembali dari Partai Golkar:
https://www.partaigolkar.com/profil/

Partai Golkar. (2019). Visi & Misi Partai Golkar. Diambil kembali dari Partai
Golkar: https://www.partaigolkar.com/visi-dan-misi/

Samekto, A. (2020). Pancasila Pandu Indonesia Dalam Taman Sari Dunia. DKI Jakarta: Penerbit BPIP
RI. Diambil kembali dari https://dppi.bpip.go.id/program/see/1

Samodra, F. P. (2023, May 30). Penerapan Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari, Harus
Diamalkan WNI. Diambil kembali dari Liputan 6:
https://www.liputan6.com/hot/read/5302212/penerapan-nilai-pancasila-dalam-kehidupan-
sehari-hari-harus-diamalkan-wni

Anda mungkin juga menyukai