Anda di halaman 1dari 11

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan

berdasarkan perspektif sebagai berikut :

1. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra

eksperimental dengan menggunakan desain one group pretest-postest,

2. Berdasarkan tempat penelitian termasuk jenis penelitian lapangan.

3. Berdasarkan waktu pengumpulan data termasuk jenis penelitian cross

sectional.

4. Berdasarkan sumber data termasuk penelitian kuantitatif

5. Berdasarkan sumber data termasuk jenis data primer.

Untuk lebih jelasnya desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

R O1 I O2

Gambar 4.1 Desain Penelitian

Keterangan :
R : Responden
O1 : Observasi pertama / pre test
I : Perlakuan / intervensi dengan penyuluhan tentang perawatan tali pusat
O2 : Observasi kedua / post test

31
32

4.2. Populasi, Sampel, Besar Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

4.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi di SMA Negeri 1

Gedangan Sidoarjo yang mengalami dismenore primer dan tidak

mengkonsumsi obat analgetik pada bulan Desember-Januari tahun 2016

4.2.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswi di SMA Negeri 1

Gedangan Sidoarjo yang mengalami dismenore primer selama bulan

Desember-Januari tahun 2016 serta siswi tersebut tidak mengkonsumsi obat

analgetik sebelumnya.

4.2.3. Besar Sampel

Besaran sampel pada sampel penelitian ini ditentukan menurut rumus

Federer untuk uji pre eksperimental (Heriyanto, 2012).

(N Rumus
1) (T –Federer
1) ≥ 16 :

Keterangan :

N : jumlah sampel per kelompok perlakuan

T : jumlah replikasi
33

Hitungan besar sampel yang diperoleh yaitu :

(N – 1) (T – 1) ≥ 16

(N – 1) (2 – 1) ≥ 16

(N – 1) 1 ≥ 16

1 (N – 1) ≥ 16

N–1 ≥ 16

N ≥ 17

Jadi, N ≥ 17

Dalam penelitian ini, ada dua replikasi yaitu pre test dan post test.

Sehingga diperoleh jumlah sampel minimal 17 orang.

4.2.4. Teknik pengambilan sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan non

probability sampling dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik Accidentall Sample.

4.3. Variabel Penelitian dan Definisi operasional

4.3.1. Variabel penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari:

1. Variabel independen

Variabel independen atau variable bebas dalam penelitian ini

adalah pemberian kompres hangat.

2. Variabel dependent

variabel dependent atau variabel terikat pada penelitian ini adalah

nyeri dismenore primer.


34

4.3.2. Definisi Operasional Variabel

Tabel 4.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala Kriteria


Operasional Data Hasil
Pemberia Kegiatan Memberikan kompres Observasi - -
n menempelkan hangat dengan ketentuan: tindakan
Kompres botol air 1. Suhu air : 37-40oC
Hangat hangat pada 2. Selama 20 menit
bagian perut dengan mengganti
bawah yang botol berisi air hangat
dilakukan pada setiap 10 menit
remaja yang
sedang nyeri
haid pada hari
ke-1 atau ke-2.
Tingkat Manganalisa Skala Nyeri Bourbanis Lembar Ordinal 1. Tidak
nyeri tingkat nyeri - 1-3 :Nyeri Ringan observasi Nyeri
Dismeno yang dirasakan ( secara obyektif klien 2. Nyeri
re primer di perut bagian dapat berkomunikasi Ringan
sebelum bawah ketika dengan baik). 3. Nyeri
kompres menstruasi dan - 4-6 :Nyeri Sedang Sedang
hangat menganalisa ( Secara obyektif klien 4. Nyeri
respon yang mendesis, menyeringai, Berat
ditunjukkan dapat menunjukkan 5. Nyeri
oleh klien lokasi nyeri, dapat Sangat
mendeskripsikannya, berat
dapat mengikuti
perintah dengan baik
- 7-9 : Nyeri Berat
(secara obyektif klien
terkadang tidak dapat
mengikuti perintah tapi
masih respon terhadap
tindakan, dapat
menunjukkan lokasi
nyeri, tidak dapat
mendeskripsikannya,
tidak dapat diatasi
dengan alih posisi nafas
panjang dan distraksi)
- 10 : N.Sangat Berat
( Pasien sudah tidak
mampu lagi
berkomunikasi,
memukul
35

Tingkat Manganalisa Skala Nyeri Bourbanis Lembar Ordinal 1. Tidak


nyeri tingkat nyeri - 1-3 :Nyeri Ringan Observasi Nyeri
Dismeno yang dirasakan ( secara obyektif klien 2. Nyeri
re primer di perut bagian dapat berkomunikasi Ringan
setelah bawah ketika dengan baik). 3. Nyeri
kompres menstruasi dan - 4-6 :Nyeri Sedang Sedang
hangat menganalisa ( Secara obyektif klien 4. Nyeri
respon yang mendesis, menyeringai, Berat
ditunjukkan dapat menunjukkan 5. Nyeri
oleh klien lokasi nyeri, dapat Sangat
mendeskripsikannya, berat
dapat mengikuti
perintah dengan baik
- 7-9 : Nyeri Berat
(secara obyektif klien
terkadang tidak dapat
mengikuti perintah tapi
masih respon terhadap
tindakan, dapat
menunjukkan lokasi
nyeri, tidak dapat
mendeskripsikannya,
tidak dapat diatasi
dengan alih posisi nafas
panjang dan distraksi)
10 : N.Sangat Berat
( Pasien sudah tidak
mampu lagi
berkomunikasi,
memukul

4.4. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Botol kaca dengan tutupnya

2. Termometer suhu air

3. Air hangat (suhu 37-40oC)

4. Handuk

5. Timer (pengukur waktu)


36

4.5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel independen

adalah dengan observasi tindakan kompres hangat sedangkan alat yang

digunakan untuk mengukur variabel dependen adalah lembar observasi dan

dengan alat ukur menggunakan skala nyeri sebelum dan sesudah perlakuan.

Instrumen yang digunakan dalam bentuk lembar observasi Bourbanais.

Tingkat nyeri di ukur dengan skor 0-10 pada skala bourbanais.

Gambar 4.2. Skala nyeri Bourbanis

4.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo.

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember-Januari 2016

4.7. Prosedur pengumpulan data dan Pengolahan Data

4.7.1. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur yang dilakukan untuk pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Proses kegiatan penelitian dilakukan setelah mendapatkan persetujuan

secara akademis, kemudian peneliti mempersiapkan surat permohonan

ijin untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo.

Setelah mendapatkan ijin, peneliti melakukan kesepakatan dengan calon

Responden.
37

2. Sebelum penelitian di lakukan, peneliti menjelaskan tujuan penelitian

kepada calon responden. Setelah memahami tujuan penelitian,

responden diminta menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi

responden penelitian.

3. Meminta responden untuk mendeskripsikan rasa nyerinya sebelum

diberikan kompres hangat sebagai pengamatan terhadap obyek

penelitian berdasarkan variabel.

4. Memberikan perlakuan pada responden, yaitu dengan teknik pemberian

kompres hangat. Kompres hangat yang diberikan dengan suhu 37-40 C

yang sebelumnya diukur dengan menggunakan termometer air.

Kompres hangat diberikan selama 20 menit, setiap 10 menit botol air

panas yang digunakan sebagai kompres hangat diganti untuk

mempertahankan suhu panas dari kompres panas tersebut.

5. Meminta responden untuk mendeskripsikan rasa nyerinya, setelah

dilakukan kompres hangat.

6. Hasil pencatatan yang berupa data interval selanjutnya diolah kedalam

paket program komputer.

4.7.2. Pengolahan Data

1. Editing

Editing ini dilakukan dengan cara mengoreksi data yang telah diproses

yang meliputi kebenaran pengisian, kelengkapan pengisian data, dan

relevansi data observasi.


38

2. Coding

Peneliti melakukan pemberian kode pada data untuk mempermudah

mengolah data, semua variabel diberi kode dengan kata lain coding

adalah kegiatan merubah bentuk data yang lebih ringkas dengan

menggunakan kode-kode tertentu.

a. Tingkat Nyeri

1) Tidak nyeri :1

2) Nyeri ringan :2

3) Nyeri sedang :3

4) Nyeri berat :4

5) Nyeri sangat berat :5

b. Tingkat nyeri setelah dilakukan kompres hangat

1) Berkurang :1

2) Tetap :2

3) Bertambah :3

3. Tabulating Data

sebelum diklasifikasikan, data terlebih dahulu dikelompokkan menurut

kategori yang telah ditentukan, selanjutnya data ditabulasikan sehingga

diperoleh frekuensi dari masing-masing variabel.

4. Entry data

Merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam komputer yang

selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan program

komputer.
39

5. Cleaning

Memeriksa kembali apakah data yang dimasukkan ada kesalahan atau

tidak.

4.8. Cara Analisis Data

4.8.1. Analisa univariat

Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan tiap

variabel yang diteliti secara terpisah dengan cara membuat tabel distribusi

frekuensi dari masing-masing variabel. Variabel yang dianalisis adalah skala

nyeri haid yang dirasakan sebelum dilakukan kompres hangat dan skala

nyeri haid setelah dilakukan kompres hangat.

Hasil presentasi dari variable diinterprestasikan dengan menggunakan

skala kuantitatif, yaitu:

100% : seluruhnya

76-99% : hampir seluruhnya

51-75% : sebagian besar

50% : sebagian

26-49% : hampir setengahnya

1-25% : sebagian kecil

0% : tidak satupun

(Arikunto, 2005)
40

4.8.2. Analisa bivariat

Dilakukan untuk melihat adanya perbedaan tingkat nyeri sebelum dan

sesudah dilakukan kompres hangat. Uji statistik yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu menggunakan uji Wilcoxon.

Rumus Uji Wilcoxon :

(Sumber: Sugiyono,2002)
Keterangan :
Z : hasil nilai hitung Wilcoxon’s
N : jumlah sampel
T : jumlah yang lebih kecil antara jumlah jenjang positif dengan jumlah
jenjang negatif

Dengan analisa uji statistik Wilcoxon’s untuk mengetahui seberapa

jauh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Hipotesis yang

sudah dirumuskan selanjutnya harus diuji. Pengujian ini akan membuktikan

atau yang akan diterima. Jika uji hasil statistik dengan nilai

kemaknaan p < 0,05 maka di tolak, artinya ada pengaruh pemberian

kompres hangat terhadap tingkat nyeri dismenore primer pada siswi di SMA

Negeri 1 Gedangan Sidoarjo tahun 2016, tetapi jika uji hasil statistik p >

0,05 maka diterima, artinya tidak ada pengaruh pemberian kompres

hangat terhadap tingkat nyeri dismenore primer pada siswi SMA Negeri 1

Gedangan tahun 2016 dan tidak ada pengaruh yang bermakna antara

variabel yang diukur.


41

Anda mungkin juga menyukai