METODE PENELITIAN
sectional.
R O1 I O2
Keterangan :
R : Responden
O1 : Observasi pertama / pre test
I : Perlakuan / intervensi dengan penyuluhan tentang perawatan tali pusat
O2 : Observasi kedua / post test
31
32
4.2.1. Populasi
4.2.2. Sampel
analgetik sebelumnya.
(N Rumus
1) (T –Federer
1) ≥ 16 :
Keterangan :
T : jumlah replikasi
33
(N – 1) (T – 1) ≥ 16
(N – 1) (2 – 1) ≥ 16
(N – 1) 1 ≥ 16
1 (N – 1) ≥ 16
N–1 ≥ 16
N ≥ 17
Jadi, N ≥ 17
Dalam penelitian ini, ada dua replikasi yaitu pre test dan post test.
1. Variabel independen
2. Variabel dependent
4. Handuk
dengan alat ukur menggunakan skala nyeri sebelum dan sesudah perlakuan.
Responden.
37
responden penelitian.
1. Editing
Editing ini dilakukan dengan cara mengoreksi data yang telah diproses
2. Coding
mengolah data, semua variabel diberi kode dengan kata lain coding
a. Tingkat Nyeri
1) Tidak nyeri :1
2) Nyeri ringan :2
3) Nyeri sedang :3
4) Nyeri berat :4
1) Berkurang :1
2) Tetap :2
3) Bertambah :3
3. Tabulating Data
4. Entry data
komputer.
39
5. Cleaning
tidak.
variabel yang diteliti secara terpisah dengan cara membuat tabel distribusi
nyeri haid yang dirasakan sebelum dilakukan kompres hangat dan skala
100% : seluruhnya
50% : sebagian
0% : tidak satupun
(Arikunto, 2005)
40
(Sumber: Sugiyono,2002)
Keterangan :
Z : hasil nilai hitung Wilcoxon’s
N : jumlah sampel
T : jumlah yang lebih kecil antara jumlah jenjang positif dengan jumlah
jenjang negatif
atau yang akan diterima. Jika uji hasil statistik dengan nilai
kompres hangat terhadap tingkat nyeri dismenore primer pada siswi di SMA
Negeri 1 Gedangan Sidoarjo tahun 2016, tetapi jika uji hasil statistik p >
hangat terhadap tingkat nyeri dismenore primer pada siswi SMA Negeri 1
Gedangan tahun 2016 dan tidak ada pengaruh yang bermakna antara