Anda di halaman 1dari 7

Laporan KIR

Hasil Pengamatan LED Dengan Buah-


buahan
Baterai Buah
Filipi B.B /8G
Raja Daud /8F
Michael Ario /7A
Nezha.s /8B
Maria M. /8G

I. Pendahuluan
I.1 Latar belakang
Buah adalah hasil penyerbukan benang sari dan putik. Buah itu baik untuk dikonsumsi karena
banyak mengandung vitamin yang sangat penting bagi tubuh.

[0]
Buah adalah makanan sehari-hari yang biasa dimakan sebagai pencuci mulut. Padahal buah
akan lebih baik jika dikonsumsi sebelum makan makanan yang berat karena: Dengan
mengkonsumsi buah sebelum makanan berat, akan memberikan tubuh kemampuan optimal
untuk menyerap semua gizi dan kebaikan buah-buahan. Jika kita makan makanan yang berat,
makanan mebutuhkan waktu sampai 3 jam untuk dicerna. Karena itu tubuh akan lebih sulit
menyerap gizi makanan selanjutnya yang dikonsumsi. Jika kita makan buah setelah memakan
makanan yang berat, maka gizi yang terdapat dalam buah akan menjadi mubazir karena
banyak yang tidak akan terserap.

Buah biasanya hanya dijadikan sebagai makanan, tetapi manfaat buah tidak hanya itu saja.
Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin maju, maka ada rasa
keingintahuan tentang listrik yang berasal dari buah. Sehingga jika pada saat terdesak
(misalnya : mati listrik) maka dapat membuat cahaya dari bahan yang alami dan tidak
merusak lingkungan.

I.2 Latar masalah


 Apakah buah dapat meghasilkan listrik?
 Dari semua buah yang dijadikan bahan eksperimen, Apakah buah yang paling baik
dijadikan sumber listrik?
 Mengapa jika hanya LED ditancapkan ke buah-buahan, LED tersebut tidak menyala?
 Apa perbedaan kentang yang sudah direbus dengan yang belum direbus?

I.3 Tujuan dan Manfaat


 Tujuan:
 Mengetahui cara menyalakan LED dari sumber energi yang terdapat dalam buah.
 Manfaat:
 Dapat membuat cahaya saat mati listrik.
 Menambah wawasan peneliti/pembaca mengenai buah-buahan.
 Memperdalam Ilmu Pengetahuan Alam.

I.4 Sistematis Penulisan:


I.Pendahuluan III. Metode Penelitian
I.1 Latar Belakang IV. Kegiatan
I.2 Latar Masalah IV.1 Alat dan Bahan
I.3 Tujuan dan Manfaat IV.2 Langkah Kerja
I.4 Sistematis Penulisan IV.3 Data Hasil Percobaan
II.Tinjauan Pustaka V. Penutup
II.1 Kandungan Kimia Jeruk Nipis V.1 Pembahasan
II.2 Kandungan nutrisi pada
kentang lebih rinci. Nilai V.2 Kesimpulan
nutrisi per100 g V.3 Saran
II.3 Mengurai Kandungan Belimbi-
ng Wuluh VI. Daftar Pustaka
II.4 Baterai kentang

[1]
II. Tinjauan Pustaka

II.1 Kandungan Kimia Jeruk Nipis


Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bermanfaat. Misalnya:
limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral. Di samping itu jeruk nipis
mengandung asani sitrat. 100 gram buah jeruk nipis mengandung: - vitamin C 27 miligram,
- kalsium 40 miligram, - fosfor 22 miligram, - hidrat arang 12,4 gram, - vitamin B 1 0,04
miligram, - zat besi 0,6 miligram, - lemak 0,1 gram, - kalori 37 gram, - protein 0,8 gram dan
- air 86 gram. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia antara lain limonen,
linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral dan asam sitrat.

II.2 Kandungan nutrisi pada kentang lebih rinci. Nilai nutrisi per 100 g.
Energi 70 Kcal 3,5% Elektrolit
Karbohidrat 15,90 g 12% Sodium 6 mg 0,4%
Protein 1,89 g 3% Kalium 455 mg 10%
Total Lemak 0.10 g 0.5% Mineral
Kolesterol 0 mg 0% Kalsium 10 mg 1%
Diet Serat 2,5 g 7% Besi 0,73 mg 9%
Vitamin Magnesium 22mg 5,5%
Folat 18mcg 4,5% Mangan 0.141mg 6%
Niacin 1,149 mg 7% Fosfor 61 mg 9%
Asam pantotenat 0,279 mg 6% Zinc 0.33 mg 3%
Pyridoxine 0.239 mg 18% Phyto-nutrisi
Riboflavin 0.038 mg 3% Karoten-ß 4 mcg -
Thiamin 0,081 mg 7% Crypto-xanthin-ß 0 mcg -
Vitamin A IU 7 <1% Lutein-zeaxanthin 21 mcg –
Vitamin C 11.4 mg 20%
Vitamin K 2,9 mcg 2,5%

II.3 Mengurai Kandungan Belimbing Wuluh


Pada dasarnya, bagian tanaman belimbing wuluh yang dimanfaatkan tak hanya pada
buah tetapi juga daun, akar dan bunga.Hal ini wajar mengingat kandungan belimbing wuluh
memang cukup kompleks.Pada batang misalnya, belimbing wuluh diketahui mengandung
tannin, calcium oksalat, asam format, saponin, dan perosidase.Sementara itu bagian daunnya
mengandung senyawa seperti sulfur, asam format, kalsium sitrat, tannin dan juga lain-lain.
Bagian buah yang paling populer dimanfaatkan, juga terdiri atas beragam senyawa
kompleks antara lain protein, ash, serat atau fiber, fosfor, kalsium, zat besi, thiamine,
karoten, niacin, ascorbic acid, flavon dan masih banyak lagi lainnya.

II.4 Baterai kentang


Kentang merupakan bahan pangan jenis karbohidrat. Di eropa kentang sebagai
makanan pokok. Hal yang diteliti dari kentang ini adalah bahan kimia yang dikandung oleh
kentang sehingga dapat menjadi elektrolit yang apabila bereaksi dengan salah satu atau

[2]
kedua-duanya dari elektroda dapat menghasilkan listrik yang bermanfaat untuk
meningkatkan pengetahuan seputar kandungan kentang, yang selaama ini tidak terpikirkan
oleh orang banyak. Sebelumnya, terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang elektroda
dan elektrolit.
Elektroda dalam sel elektrokimia dapat disebut sebagai anoda atau katoda, kata-kata
yang juga diciptakan oleh Faraday. Anoda ini didefinisikan sebagai elektroda di mana
elektron datang dari sel elektrokimia dan oksidasi terjadi, dan katoda didefinisikan sebagai
elektroda di mana elektron memasuki sel elektrokimia dan reduksi terjadi. Setiap elektroda
dapat menjadi sebuah anoda atau katoda tergantung dari tegangan listrik yang diberikan ke
sel elektrokimia tersebut. Elektroda bipolar adalah elektroda yang berfungsi sebagai anoda
dari sebuah sel elektrokimia dan katoda bagi sel elektrokimia lainnya.
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan
selanjutnya larutan menjadi konduktorelektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan
elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit
umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai
elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit
kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat.Elektrolit merupakan senyawa yang
berikatan ion dan kovalen polar.Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan
elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni
garam dapur.NaCl dapat menjadi elektrolit dalam bentuk larutan dan lelehan.atau bentuk
liquid dan aqueous. sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat
berfungsi sebagai elektrolit.
Oleh karena itu, apabila elektrolit dapat dihasilkan dari yang bersifat basa maka
kentang dapat digunakan sebagai elektrolit, karena telah diketahui bahwa kentang bersifat
basa.Sedangkan untuk elektroda bisa menggunakan seng dan tembaga karena seng dan
tembaga merupakan penghantrar arus listrik yang baik.

III.Metode Penelitian
Dalam penelitian hingga penyusunan karya ilmiah ini digunakan metode ilmiah, berupa
kepustakaan dan observasi, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
 Pengumpulan data kepustakaan dan bahan/alat yang berkaitan dengan objek
penelitian.
 Melakukan observasi (pengamatan) untuk mengetahui sampai sejauh mana hasil yang
didapat dari uji coba yang dilakukan.
 Teknik pengumpulan data adalah dengan cara eksperimen.
 Melakukan analisis dan kesimpulan dari hasil uji coba.

IV. Kegiatan
 Tempat : Laboratorium Elektronika
 Waktu : Selasa, 25 Februari 2014

IV.1 Alat dan Bahan


 Buah-buahan
 Kentang
 Belimbing sayur

[3]
 Jeruk
 Lampu LED
 Jepit buaya
 Tembaga
 Paku
 Multimeter
 Kawat tembaga/kawat seng

IV.2 Langkah kerja


a) Mengukur jumlah besar kecilnya voltase
1. Tancapkan tembaga dan paku pada buah buahan yang digunakan.
3. Jepitkan tembaga dan paku menggunakan jepit buaya.
4. Sambungkan penjepit buaya ke multimeter.
5. Perhatikan angka yang menunjuk pada multimeter.
6. Tambahkan jumlah buah dan ukur kembali dengan multimeter
7. Ganti genus spesies buah dengan genus spesies buah lain.
*keterangan: dalam merangkai rangkaian, tehnik yang digunakan adalah rangkaian seri

b) Mengamati Penyalaan lampu LED


1. Tancapkan tembaga dan paku pada buah buahan yang digunakan.
2. Jepitkan tembaga dan paku menggunakan jepit buaya.
3. Buat rangkaian seri dari buah-buahan, penjepit buaya, dan lampu LED.
4. Perhatikan LEDnya.

c) Mencoba penyalaan LED dengan hanya bahan 1 buah saja:


1. Tancapakan LED ke salah satu buah.
2. Perhatikan, apakah LED menyala?

d) Mengukur jumlah voltase menggunakan kentang yang sudah direbus


1. Rebus kentang
2. Tancapkan tembaga dan paku pada buah buahan yang digunakan.
3. Jepitkan tembaga dan paku menggunakan jepit buaya.
4. Sambungkan penjepit buaya ke multimeter.
5. Perhatikan angka yang menunjuk pada multimeter.
6. Tambahkan jumlah kentang dan ukur kembali dengan multimeter.

e) Mengamati penyalaan lampu LED menggunakan kentang yang sudah direbus


1. Tancapkan tembaga dan paku pada kentang yang digunakan.
2. Jepitkan tembaga dan paku menggunakan jepit buaya.
3. Buat rangkaian seri dari buah-buahan, penjepit buaya, dan lampu LED.
4. Perhatikan LEDnya.
5. Tambahkan jumlah kentang satu persatu.

IV.3 Data Hasil Percobaan


a) Data Pertama
No. Nama buah Jumlah buah Volatase Keadaan LED
1 Kentang 3 3 Menyala sedikit
/ v=0,3 volt
10

[4]
2 Belimbing 1 4 Menyala
sayur / v=0,4 volt
10
3 Jeruk 1 1 Tidak menyala
/ v=0,1 volt
10
4 Jeruk 2 2 Tidak menyala
/ v=0,2 volt
10
5 Kentang 4 4 Menyala
/ v=0,4 volt
10
6 Kentang 5 5 Menyala
/ v=0,5 volt
10

b) Data keduahasil pengamatan menggunakan kentang yang sudah direbus.


No. Jumlah Nama Nilai Keadaan LED
buah buah voltase

1 1 Kentang 0,887 v Dengan LED merah: sangat sedikit menyala

2 2 Kentang 1,768 v Dengan LED merah: menyala kecil

3 3 Kentang 1,7 v Dengan LED merah: menyala

4 4 Kentang 3v Dengan LED merah: menyala jelas (lebih terang)

5 5 Kentang 5,2 v Dengan LED hijau: sangat menyala

Dengan LED merah: menyala terang


6 6 Kentang 5,83 v Dengan LED merah: menyala terang

V. Penutup
V.1 Pembahasan/Analisis Hasil Percobaan:
 Jeruk dan belimbing wuluh bersifat asam sedangkan kentang bersifat basa.
 Buah yang memiliki kandungan listrik yang kuat adalah buah yang dapat menjadi
elektrolit.
 Kawat buaya hanya menghantarkan arus listrik saja, yang beraksi adalah elektrolit
pada buah-buahan dengan elekroda pada tembaga yang ada di dalam kulit jepit
buaya.
 Lampu LED dapat menyala, paling sedikit diberikat tegangan sebesar 0,3 voltase
 Lampu LED tidak akan menyala jika hanya ditancapakan ke buah. Untuk
menyalakan lampu LED tetap memerlukan tembaga yang sebagai elektroda.
Meskipun LED mempunyai logam yang sebagai anoda dan katoda, tetapi jenis
logamanya berbeda karena tidak semua logam yang dapat bereaksi dengan
elektrolit sehingga dapat menghasilkan listrik.
 Terlihat bahwa kentang yang sudah direbus menghasilkan listrik yang lebih besar.

V.2 Kesimpulan
 Buah hanya memberikan elektrolit sedangkan besi dan temnbaga mengubah
elektrolit menjadi listrik.

[5]
 Dari percobaan, buah yang paling banyak sebagai penyedia elektrolit untuk
diubah menjadi listrik adalah belimbing sayur.
 LED tersebut tidak menyala, jika hanya LED ditancapkan ke buah-buahan,
karena:
 Untuk menyalakan lampu LED tetap memerlukan tembaga yang sebagai
elektroda. Meskipun LED mempunyai logam yang sebagai anoda dan
katoda, tetapi jenis logamanya berbeda karena tidak semua logam yang
dapat bereaksi dengan elektrolit sehingga dapat menghasilkan listrik.
 Serta jika dilogikakan, 1 buah hanya mempunyai sedikt elektrolit.Maka
jika hanya ditancapkan pada satu buah saja, maka LED tidak akan
menyala.
 Jika buah-buahan yang sudah direbus maka ion-ion yang ada di dalam buah
tersebut dapat menghasilkan yang lebih tinggi.
 Perbedaan kentang yang sudah direbus dengan yang belum direbus adalah kentang
yang sudah direbus mempunyai elektrolit yang lebih banyak.

V.3 Saran
 Sebaiknya, melakukan perccobaan dengan cepat, karena ion yang terdapat dalam buah
akan habis.

VI. Daftar Pustaka


 http://www.activia.co.id/lifestyle-88
 http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=131
 http://www.tipscaramanfaat.com/kandungan-gizi-dan-manfaat-kentang-bagi-
kesehatan-237.html
 http://menjadibijak.blogspot.com/2012/09/kandungan-belimbing-wuluh.html
 http://yumeilmiah.blogspot.com/

[6]

Anda mungkin juga menyukai