ANALISIS SWOT
MANAJEMEN PENGELOLAAN PELAYANAN KEBIDANAN
DI PMB BIDAN ALICIA BOGOR TAHUN 2022
Oleh :
i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN STASE 6
ANALISIS SWOT
MANAJEMEN PENGELOLAAN PELAYANAN KEBIDANAN
DI PMB BIDAN ALICIA BOGOR TAHUN 2022
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Stase
ii
LEMBAR PENGESAHAN
KBK Dosen Komunitas dan Ilmu Teknologi KBK Dosen Pencegahan dan Deteksi Dini
Menyetujui,
Mengesahkan,
Dosen Penanggung Jawab Stase
iii
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya, penyusunan Laporan Kelompok Praktik Manajemen Pelayanan
Kebidanan Berbasis Fasilitas Pelayanan ini dapat diselesaikan. Laporan kegiatan ini
merupakan hasil analisis SWOT pelayanan kebidanan di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.
Keb. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat dirumuskan solusi alternatif yang dapat
diimplementasikan untuk demi perbaikan upaya kesehatan di BPM tersebut.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs.H.A.Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju.
2. Dr.H.M.Hafizurracman, Mph, selaku Pembina Universitas Indonesia.
3. Dr.Astrid Novita, SKM, MKM selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.
4. Susaldi, S.ST., M. Biomed selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas
Indonesia Maju.
5. Dr. Rindu, SKM., M.Kes selaku Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik
Universitas Indonesia Maju
6. Nur Rizky Ramdhani, SKM., M.Kes., M.Epid Selaku Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Indonesia Maju
7. Hidayani, Amd.Keb, SKM, MKM selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju
8. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju
9. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Universitas Indonesia Maju
10. Salfia Darmi, SST, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Stase 6 Kelompok 7B
11. Retno Sugesti, S.ST,. M.Kes selaku dosen penguji
12. Hj. Ade Karnita, S.ST., Bdn selaku CI penguji
13. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program
Profesi Departemen Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
yang telah memberikan ilmu pengetahuan, mengarahkan dan membimbing penulis
selama mengikuti proses pendidikan.
iv
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tentu banyak terdapat
kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan
demi kebaikan di masa yang akan datang. Akhirnya hanya kepada Allah segala sesuatu
dikembalikan. Mudah-mudahan penulisan laporan ini menjadi sumbangsih yang
bermanfaat khususnya bagi kami selaku tim penyusun
Penulis
v
DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKTIK STASE 6 ...........................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
BAB I..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................... 3
C. Manfaat ................................................................................................................. 3
D. Ruang Lingkup .................................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................... 5
GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK ....................................................... 5
A. Identitas Tempat Praktik .................................................................................... 5
B. Letak Geografis ................................................................................................... 6
C. Struktur Organisasi ............................................................................................. 8
D. Denah Tempat Praktek ....................................................................................... 8
E. Jadwal Pelayanan Kebidanan ............................................................................ 9
BAB III ................................................................................................................ 10
ANALISIS SWOT............................................................................................... 10
A. Analisis SWOT Manajemen Pengelolaan Pelayanan Kebidanan di Tempat
Praktik Mandiri Bidan Alicia Yulianti, S.Tr.Keb. ........................................ 10
B. Analisis Isu Strategi Pengelolaan Pelayanan Kebidanan di Tempat Praktik
Mandiri Bidan Alicia Yulianti, S.Tr. Keb Tahun 2022 ................................ 35
BAB IV ................................................................................................................ 70
PENUTUP ........................................................................................................... 70
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 70
B. Saran.................................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72
LAMPIRAN ........................................................................................................ 73
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
Manajemen Pelayanan Bayi Di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb tahun
2022.......................................................................................
Tabel 3.14 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan
Manajemen Pelayanan Bayi Di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb Tahun
2022...................................................................................... 27
Tabel 3.15Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Bayi ……………………………………………… 28
Tabel 3.16 Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Bayi……………………………………………….. 29
Tabel 3.17Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan
Manajemen Pelayanan KB Di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb tahun
2022....................................................................................... 30
Tabel 3.18 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan
Manajemen Pelayanan KB Di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb Tahun
2022...................................................................................... 31
Tabel 3.19 Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan KB ……………………………………………… 33
Tabel 3.20 Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan KB……………………………………………….. 34
Tabel 3.21 Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan Kehamilan di BPM Alicia
Yulianti, S.Tr.Keb………………………………………….. 38
Tabel 3.22Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan Persalinan di PMB Alicia
Yulianti, S.Tr.Keb……………………………………………….. 45
Tabel 3.21 Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan Nifas di PMB Alicia
Yulianti, S.Tr.Keb………………………………………………… 54
Tabel 3.21 Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan Bayi di PMB Alicia
Yulianti, S.Tr.Keb………………………………………………… 61
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan masalah dunia yang
belum tuntas ditangani. Laporan WHO tahun 2019 menyatakan bahwa pada
tahun 2017 sekitar 870 ibu di dunia meninggal akibat kehamilan dan
persalinan. 75% kasus kematian disebabkan oleh perdarahan, infeksi,
Hipertensi dalam kehamilan, komplikasi selama persalinan dan abortus tidak
aman.sisanya diakibatkan oleh penyakit kronis sepertinya penyakit jantung dan
diabetes mellitus. Menurut SDG’s pada tahun 2030 Angka Kematian Ibu (AKI)
yang ditargetkan kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian
neonatal setidaknya hingga 12 per 1000 kelahiran hidup dan angka kematian
balita 25 per 1000 kelahiran hidup (1).
Angka kematian Ibu (AKI) merupakan jumlah kematian ibu selama
masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan karena kurangnya
pengetahuan ibu dalam menjaga kesehatannya. Angka kematian Ibu di
Indonesia yaitu tahun 2018 sebanyak 2.012 kasus dan pada tahun 2019
sebanyak 1.689 kasus. Angka kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah
kematian bayi dalam usia 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup.
Dari hasil survey Demografi dan kesehatan Indonesia jumlah kasus kematian
Bayi pada tahun 2018 sebanyak 401.000 da pada tahun 2019 sebanyak 287.000
(2).
Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah diantaranya akibat
perdarahan (25%), infeksi (14%), kelainan hipertensi dalam kehamilan (13%),
komplikasi aborsi yang tidak aman (13%) atau persalinan yang lama(7%),
apabila dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN dan negara-negara
maju maka angka kematian ibu/ maternal di Indonesia sekitar 3-6 kali lebih
besar dari negara ASEAN dan lebih dari 50 kali angka kematian ibu di negara
maju (3)
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2017 angka kematian ibu (AKI) mencapai 305 per 100.000 kelahiran
1
hidup dengan jumlah kasus sebesar 14.623 kasus. Penyebab terbanyak
kematian ibu disebabkan oleh Pre-Eklamsia dan perdarahan. Angka kematian
Bayi (AKB) tercatat 24 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kasus
terbesar 151.200 kasus. Penyebab terbanyak kematian bayi disebabkan oleh
bayi berat lahir rendah (BBLR) dan Asfiksia (3).
Upaya percepatan penurunan AKI dilakukan dengan menjamin agar
setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti
pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu
dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan pelayanan
keluarga berencana termasuk KB pasca persalinan (2).
Menurut Undang-Undang Kebidanan nomor 4 tahun 2019 Fasilitas
kesehatan yang dimaksud adalah alat dan atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik promotive, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Tempat
Praktik Mandiri Bidan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang dilakukan
oleh bidan lulusan pendidikan profesi untuk memberikan pelayanan langsung
kepada klien Pelayanan kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan professional
yang merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (terigistrasi) yang dapat dilakukan
secara mandiri, kolaborasi atau rujukan(4).
Pelayanan kebidanan merupkan bagian yang integral dari pelayanan
kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai
dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan
sejahtera. Praktek mandiri bidan (PMB) Alicia Yulianti, S.Tr. Keb adalah
instansi yang bergerak pada bidang pelayanan kesehatan yang berperan sebagai
tempat fasislitas kesehatan untuk menekan angka kematian Ibu (AKI) dan
angka kematian Bayi (AKB) dan menolong masyarakat di segala kalangan.
Serta membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga medis khususnya bidan. Bidan
Alicia Yulianti beralamat di Kp. Pasar Kemis RT 003/003, Ds. Gunung Picung,
Kec. Pamijahan, Kab. Bogor, berlokasi sangat strategis dan dinilai sukses
memberikan pelayanan kepada ibu hamil, bersalin, nifas, KB dan bayi balita, di
2
lihat dari catatan jumlah pasien yang datang dan juga tercatat tidak ada
kejadian AKI dan AKB. Hal ini yang menjadikan alasan pemilihan lokasi
penelitian.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mengelola pelayanan kebidanan di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb
Tahun 2022
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengelola pelayanan kebidanan di PMB Alicia Yulianti,
S.Tr.Keb pada lingkup tanggung jawabnya.
b. Melakukan analisis SWOT.
c. Mampu membuat keputusan secara tepat dalam pelayanan kebidanan
berdasarkan pemikiran logis, kritis, inovatif sesuai dengan kode etik
kebidanan.
d. Mampu membuat usulan SOP ( Standar Operasional Prosedur ) sesuai
dengan manajemen pengelolaan pelayanan kebidanan di PMB Alicia
Yulianti. S.Tr.Keb.
e. Mampu membuat permodalan manajemen kebidanan di PMB Alicia
Yulianti, S.Tr.Keb.
C. Manfaat
Dari hasil kegiatan kebidanan praktik manajemen pengelolaan
pelayanan kebidanan berbasis fasilitas pelayanan di PMB Ai Gunarsih, S.SiT,
M.Kes dapat di pertimbangkan untuk diterapkan di PMB Alicia Yulianti,
S.Tr.Keb sehingga lebih optimal.
D. Ruang Lingkup
Laporan praktik klinik kebidanan praktik manajemen pengelolaan
pelayanan kebidanan berbasis fasilitas pelayanan di PMB Alicia Yulianti,
S.Tr.Keb ini menyajikan gambaran umum pelaksanaan dan pengelolaan
manajemen pelayanan kebidanan Praktik Manajemen Pengelolaan Pelayanan
Kebidanan Berbasis Fasilitas Pelayanan di Desa Gunung Picung Kecamatan
3
Pamijahan Kabupaten Bogor. Praktik stase 6 ini dilakukan pada tanggal 29
November - 29 Desember 2022 untuk menerapkan keterampilan kita sebagai
seorang bidan dalam melakukan pengelolaan pelayanan kebidanan,
menganalisis sehingga dapat membuat keputusan secara tepat dalam
pengelolaan pelayanan kebidanan di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb serta dapat
merumuskan SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam pelayanan
manajemen kebidanan di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK
5
Responsif
Bidan paham dan peka terhadap melayani pasien yang kritis serta
tanggap dalam situasi apapun
Inovatif
Dalam pemberian layanan bidan mamapu membentuk perwujudan
sesuatu yang baru atau membuat pemnaharuan terhadap sesuatu yang
sudah ada
Akuntabel
Manajemen praktek mandiri kebidanan setiap kegiatan di
pertanggungjawabkan dengan kegiatan laporan administrasi, pembukuan
dan mdlaporkan hasil pelayanan kepada puskesmas berupa laporan
kebidanan.
Gambar 2.1
TPMB Alicia Yulianti STr.Keb
B. Letak Geografis
Praktik Mandiri Bidan (PMB) Alicia Yulianti, S.Tr.Keb ini
beralamat di Kp. Pasar Kemis Rt 003 / Rw 003 Desa Gunung Picung
Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Berdasarkan letak geografis, PMB
ini terletak di posisi yang strategis karena dikelilingi oleh lingkungan
pemukiman warga yang padat penduduk. PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb
berada tepat di sebelah Ponpes An-nahl, Berjarak 550 m dari praktek
mandiri dokter, berjarak 1,9 Km dari Puskesmas Pamijahan, berjarak 800 m
dari kantor kelurahan Gunung Picung, berjarak 1,9 Km dari kantor
6
Kecamatan Pamijahan, jarak PMB terdekat berjarak 550 m dan 90 m dari
posyandu terdekat. Terdapat sekolah SDN Gunung Picung 08. Peta lokasi
PMB Alicia tercantum dalam gambar berikut :
Gambar 2.2
Peta Lokasi Praktek PMB Alicia Yulianti STr.Keb
Google Map : https://maps.app.goo.gl/qn8KAstRh4hAiGgz5
7
C. Struktur Organisasi
Praktik Mandiri Bidan (PMB) dijalankan oleh 3 orang bidan yaitu
Bidan Alicia Yulianti, S.Tr.Keb dan 2 Asisten Bidan yaitu Bidan Ade Pita
Sapitri, A.Md.Keb dan Bidan Anisa, A.Md.Keb. terdapat 1 bagian administrasi
yaitu Ucu Asirah dan terdapat 1 pramusaji merangkap petugas kebersihan yaitu
sarah.
Tabel 2.1
Struktur Organisasi PMB Bidan Alicia Yulianti, S.Tr.keb
No Nama Umur Pendidikan Asal Tahun Pelatihan Yang
Bidan Terakhir Sekolah Lulus Pernah Diikuti
8
RUANG BIDAN PENDAFTARAN RUANG
PERIKSA
RUANG R. TUNGGU
PERSALINAN TEMPAT
PARKIR
L
RUANG
MUSOA NIFAS
DAPUR TOILET
Gambar 2.3
Denah Tempat Praktek Praktek PMB Alicia Yulianti STr.Keb
9
BAB III
ANALISIS SWOT
10
2. Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :
a. Bidan memiliki SIPB yang aktif Asisten bidan belum memiliki
b. Asisten bidan memiliki STR sertifikat pelatihan
yang aktif
c. Pengalaman kerja bidan 4 tahun
di TPMB, dan menjadi pemilik
TPMB Yulianti, S.Tr.Keb. sudah
6 tahun.
d. Pelatihan yang pernah diikuti
mengikuti APN 2018, pelatihan
manjemen laktasi 2019,
Pelatihan Pijat Bayi 2020,
Pelatihan Hypnobirthing 2020
dan Midwifery Update 2021.
e. Bidan sedang mengikuti
pendidikan profesi Bidan.
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan : Manajemen Pelayanan Kebidanan
a. Bekerja sama dengan BPJS a. Belum ada kegiatan senam hamil
untuk melakukan rujukan b. Belum ada pemeriksaan USG
b. Bekerjasama dengan puskesmas oleh dokter Obgyn
terdekat
c. Bekerja sama dengan RS
rujukan
d. Bekerja sama dengan Klinik
Dokter
4 Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan :
a. Melakukan pencatatan dan Pencatatan dan pelaporan masih
pelaporan harian, bulanan, menggunakan manual belum
tahunan dan dilaporkan ke menggunakan komputerisasi/e-
puskesmas kohort
b. Memiliki kelengkapan
administrasi seperti lembar
informed consent, RM,
registrasi, buku KIA, buku
kohort dan rujukan
11
Tabel 3.2
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan
Manajemen Pelayanan Kehamilan Di BPM Alicia Yulianti, S.Tr.Keb
Tahun 2022.
12
Tabel 3.3
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Kehamilan
Total 1 3,78
13
Kelemahan Bobot Rating Nilai
Sarana dan Ruang serbaguna tidak dimanfaatkan
Prasarana dengan baik 0,13 1 0,13
Tidak ada fasilitas/pelayanan senam 0,13 1 0,13
hamil
Tidak ada ruang khusus konseling 0,12 1 0,12
Tidak ada ruang khusus obat 0,12 2 0,24
Tidak ada ruang laboratorium 0,11 2 0,22
Sumber Daya Asisten bidan belum mengikuti
Manusia pelatihan 0,10 2
0,20
Pelayanan Tidak ada pelayanan kelas ibu hamil 0,10 3 0,30
Kebidanan
Tidak ada pelayanan senam hamil 0,9 1 0,9
Total 1 2,34
Selisih Kekuatan dan Kelemahan 1,44
Tabel 3.4
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Kehamilan
14
Ancaman
Sarana dan Tempat klinik berdekatan dengan
Prasarana fasilitas Kesehatan lain (BPM,Klinik 0,16 4 0,64
24 jam,Dokter Praktek swasta,
Puskesmas dan RS)
Sumber Daya Adanya pesaing yang sudah mengikuti
Manusia pelatihan 0,16 4 0,64
Masa kerja asisten bidan singkat
0,12 3 0,36
Pelayanan Pelayanan kesehatan lain yang 0,12 3 0,36
mempunyai pelayanan senam hamil
Pencatatan Pendaftaran masih secara
dan langsung tidak melalui 0,16 3 0,48
Pelaporan telpon/online
Tempat pelayanan kesehatan lain yang
sudah menggunakan pencatatan dan
pelaporan dengan 0,14 3 0,42
Teknologi / e - kohort
Resiko kehilangan, robek, basah pada
buku pendokumentasian 0,14 3 0,42
Total
1 3,32
15
sampah tajam dan tempat linen
kotor, dan juga wastafel untuk
mencuci tangan.
d. Memiliki photoshoot newborn
2. Sumber Daya Manusia :
a. Bidan memiliki SIPB yang aktif a. Asisten bidan Fresh graduate,
b. Bidan dan asisten bidan tidak mempunyai pengalaman
memiliki STR yang aktif kerja diluar PMB
c. Bidan sudah mengikuti pelatihan b. Asisten Bidan belum pernah
APN mengikuti pelatihan dimasa
d. Bidan lulus D IV dan asisten pandemi
bidan sudah lulus DIII
e. Usia produktif dengan rentang
usia 23-32 tahun
f. Masa kerja bidan berpengalaman
4 tahun bekerjadi PMB, dan
sudah 6 tahun menjadi pemilik
PMB
g. Terdapat 2 orang asisten bidan
h. Masa kerja asisten bidan sudah
lebih dari 1 tahun
i. Asisten bidan memiliki keahlian
Photo shoot newborn.
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan
a. Pertolongan persalinan Tidak ada pelayanan persalinan
dilakukan secara tim komplementer seperti hypnobirth
b. Bekerjasama dengan RS
rujukan, puskesmas dan klinik
c. Mempunyai SOP pelayanan
kebidanan persalinan
d. Melakukan rapat bulanan untuk
mengevaluasi kinerja dan
mengevaluasi pencapaian target
bulanan
e. Pengaturan manajemen shift
asisten bidan
16
4. Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan pelaporan masih
a. Sudah melakukan pencatatan menggunakan manual
dan pelaporan harian,
mingguan, bulanan dan tahunan
untuk mempermudah kerja
bidan dalam melakukan evaluasi
b. Memiliki kelengkapan
administrasi seperti lembar
informed consent, lembar rekam
medis, partograf dan lembar
rujukan
c. Bidan mempunyai kantong
persalinan, kohort ibu, bayi dan
balita
Tabel 3.6
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan Rekomendasi Pengelolaan
Manajemen Pelayanan Persalinan di PMB Alicia Yulianti, S.Tr. Keb
Tahun 2022.
No Opportunity (Peluang) Thereats (Ancaman)
1. Sarana dan Prasarana
a. Letak PMB strategis Tempat berdekatan dengan PMB
dilingkungan yang padat lain, Klinik bersalin, Puskesmas
penduduk dan terjangkau dan RS yang sudah bekerjasama
kendaraan mobil serta motor dengan BPJS
b. Sudah bekerjasama dengan
BPJS
2. SDM bidan sedang mengikuti SDM pesaing sudah mengikuti
pendidikan profesi ada yang sudah profesi
SDM pesaing sudah mengikuti
pelatihan APN
17
a. Pencatatan dan pelaporan Tempat pelayanan kesehatan lain
harian, mingguan, bulanan dan yang sudah menggunakan
tahunan akan mempermudah pencatatan dan pelaporan dengan
kerja bidan untuk melakukan teknologi
evaluasi
b. Memiliki kelengkapan
administrasi seperti lembar
informed consent, RM,
registrasi, partograf dan rujukan
c. Bidan mempunyai kantong
persalinan, kohort ibu, bayi dan
balita
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal dari interview
Tabel 3.7
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Persalinan
Faktor Strategik Internal
Bobot Rating Nilai
Kekuatan
Sarana
Memiliki alat yang lengkap 0,06 4 0,24
dan
Memiliki toilet pribadi untuk pasien 0,04 4 0,16
Prasarana
Pelayanan bersalin dilakukan 24 jam 0,04 4 0,16
Memiliki ruang tunggu dan 2 tempat tidur
untuk ibu bersalin 0,04 3 0,12
Tersedia tabung oksigen 0,04 4 0,16
Tersedia tempat sampah yang dibedakan
berdasarkan jenis sampahnya, yakni
sampah infeksius dan non infeksius dan
juga wastafel untuk mencuci tangan. 0,04 4 0,16
Tersedia lemari untuk pasien 0,04 3 0,12
Menyediakan underpad untuk ibu bersalin 0,04 3 0,12
tersedia pelayanan persalinan dengan
menggunakan BPJS 0,06 4 0,12
APD lengkap sesuai dengan kebutuhan
masa pandemi 0,04 3 0,12
Bidan memiliki SIPB yang aktif 0,06 4 0,24
Sumber Bidan dan asisten bidan memiliki STR 0,06 4 0,24
Daya yang masih aktif
Manusia
Usia produktif 0,04 3 0,12
Masa kerja bidan 4 tahun di PMB dan
sudah 6 tahun dalam membuka klinik 0,04 3 0,12
18
Pelayanan Rawat gabung 0,06 4 0,24
Kebidanan Ada SOP alur pelayanan bersalin 0,04 4 0,24
memantau kemajuan persalinan dengan
menggunakan partograf 0,06 4 0,16
Observasi sesuai SOP 0,04 3 0,12
Melakukan pencegahan infeksi setiap
tindakan 0,04 4 0,16
Bekerjasama dengan RS Rujukan,
puskesmas, klinik 0,04 4 0,16
Pencatatan Terdapat laporan harian, bulanan dan
dan tahunan 0,04 4 0,16
Pelaporan Memiliki kelengkapan administrasi,
informed consent, RM, rujukan,
partograph, pemantauan kemajuan
persalinan, registrasi 0,04 4 0,16
Total 1 3,6
Kelemahan Bobot Rating Nilai
Sarana Tidak memiliki mobil untuk merujuk
dan pasien ke RS 0,16 3 0,39
Prasarana Asisten Bidan Fresh graduate belum
berpengalaman kerja 0,14 4 0,42
Asisten bidan masa kerja tidak pernah
lama 0,12 3 0,36
Sumber Asisten Bidan belum memiliki sertifikat
Daya pelatihan APN
Manusia 0,15 3 0,45
Pelayanan Belum ada pelayanan komplementer
Kebidanan seperti pijat laktasi atau hypnobirth 0,14 4 0,64
Pencatatan Pendokumentasian masih manual
dan menggunakan pena dan buku 0,15 3 0,42
Pelaporan Resiko kehilangan, robek, basah buku
pendokumentasian 0,14 4 0,56
Total 1 24 3,24
Selisih kekuatan dan kelemahan 0,26
19
Tabel 3.8
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Persalinan
20
3. Manajemen Nifas di PMB Alicia Yuliyanti, S.Tr. Keb
Tabel 3.9
Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan Manajemen
Pelayanan Nifas di PMB Alicia Yulianti, S.Tr. Keb Tahun 2022
No Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)
1. Sarana dan Prasarana: Sarana dan Prasarana:
a. Alat yang ada lengkap Menggunakan mobil ambulan
b. Menyediakan pelayanan untuk puskesmas atau pribadi untuk
pasien BPJS merujuk pasien nifas
c. Memiliki toilet pribadi untuk
pasien
d. Pelayanan bersalin nifas dilakukan
24 jam
e. Memiliki ruang tunggu dan 2
tempat tidur untuk nifas
f. Tabung oksigen
g. Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah
infeksius dan non infeksius dan
juga wastafel untuk mencuci
tangan.
h. Menyediakan pembalut untuk ibu
nifas
i. Memiliki lemari untuk khusus
pasien
j. APD lengkap sesuai kebutuhan
masa pandemi
k. Tersedianya fasilitas untuk photo
keluarga pada saat kunjungan nifas
2. Sumber daya manusia Sumber daya manusia
a. Bidan dan asisten bidan memiliki a. Bidan asisten belum mepunyai
STR yang masih aktif SIPB mandiri
b. Usia produktif
b. Bidan asisten fresh graduate
c. Masa kerja bidan sudah lebih dari 5
tahun c. Bidan belum memiliki sertifikat
pelatihan terkait asuhan nifas
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan: Manajemen Pelayanan Kebidanan:
a. Rawat gabung Tidak melakukan kunjungan rumah
b. Dapat menerapkan asi sejak dini
c. Ada SOP alur pelayanan nifas
21
d. Jam nifas 6 jam aman boleh pulang
kecuali sudah jam malam
e. Melakukan pencegahan infeksi
setiap tindakan
f. Bekerjasama dengan RS Rujukan,
puskesmas
4. Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan :
a. Terdapat laporan harian, bulanan, a. Pendokumentasian masih
dan tahunan menggunakan pena dan buku
b. Memiliki kelengkapan b. Resiko kehilangan, robek, basah
administrasi, informed consent, dan terbakar pada buku
RM, rujukan, registrasi pendokumentasian
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal
Tabel 3.10
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan
Manajemen Pelayanan Nifas di PMB Alicia Yulianti, S.Tr. Keb Tahun 2022
No Opportunity (Peluang) Thereats (Ancaman)
1. Sarana dan prasarana: Sarana dan prasarana :
Letak PMB strategis dilingkungan Dekat dengan posyandu, PMB,
yang padat penduduk dan Klinik bersalin, Puskesmas dan RS
terjangkau kendaraan mobil serta
motor
2. Sumber daya manusia : Sumber daya manusia:
SDM sudah sesuai dengan UU Terdapaat tenaga kesehatan pesaing
kebidanan sudah mengikuti pelatihan yang
terkait nifas
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan: Manajemen Pelayanan Kebidanan:
a. Bekerjasama dengan BPJS a. Tidak ada kunjungan rumah
b. Peningkatan minat berkunjung pasien nifas
pasien karena tidak ada AKI b. Belum memiliki pelayanan
senam nifas dan pijat nifas
22
Tabel 3.11
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Nifas
Faktor Strategik Internal
Bobot Rating Nilai
Kekuatan
Sarana dan Memiliki alat yang lengkap 0,06 4 0,24
Prasarana Memiliki toilet pribadi untuk pasien 0,04 4 0,16
Pelayanan bersalin nifas dilakukan
0,04 4 0,16
24 jam
Memiliki ruang tunggu dan 2
0,04 3 0,12
tempat tidur untuk ibu nifas
Tersedia tabung oksigen 0,04 4 0,16
Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah infeksius 0,04 4 0,16
dan non infeksius dan juga wastafel
untuk mencuci tangan.
Tersedia lemari untuk pasien 0,04 3 0,12
Menyediakan pembalut untuk ibu
0,04 3 0,12
nifas
APD lengkap sesuai dengan
0,04 3 0,12
kebutuhan masa pandemi
Sumber Bidan memiliki SIPB yang aktif 0,06 4 0,24
Daya Bidan dan asisten bidan memiliki
Manusia 0,06 4 0,24
STR yang masih aktif
Usia produktif 0.04 3 0,12
Masa kerja bidan sudah 6 tahun
0,04 3 0,12
dalam membuka klinik
Pelayanan Rawat gabung 0,06 4 0,24
Kebidanan Dapat menerapkan asi sejak dini
0,06 4 0,24
23
dan Memiliki kelengkapan administrasi,
Pelaporan informed consent, RM, rujukan, 0,04 4 0,16
registrasi
Total 1 3,68
Kelemahan Bobot Rating Nilai
Sarana dan Menggunakan mobile ambulance
Prasarana puskesmas atau pribadi untuk 0,13 3 0,39
merujuk pasien nifas
Tidak menyediakan pelayanan
0,15 4 0,6
pelayanan senam nifas
Sumber Beberapa bidan belum memiliki
Daya sertifikat pelatihan nifas dan laktasi 0,15 3 0,45
Manusia
Pelayanan Tidak melakukan kunjungan rumah
0,16 4 0,64
Kebidanan nifas
Tidak ada kelas senam nifas 0,13 3 0,39
Pencatatan Pendokumentasian masih
0,14 3 0,42
dan menggunakan pena dan buku
Pelaporan Resiko kehilangan, robek, basah
buku pendokumentasian 0,14 4 0,56
Total 1 3,45
Selisih kekuatan dan kelemahan
0,23
Tabel 3.12
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Nifas
24
Peningkatan minat berkunjung
0,16 3 0,48
pasien karena tidak ada AKI
memiliki pelayanan pijat nifas dan
laktasi 0,16 4 0,64
25
e. Memiliki tempat rawat gabung
bayi bayu lahir dengan kapasitas
2 tempat tidur bayi
f. Memiliki set tumbuh kembang
dan formulir deteksi dini tumbuh
kembang
g. Tersedianya photoshoot newborn
2 Sumber Daya Manusia
a. Bidan memiliki SIPB yang aktif - Bidan belum mengikuti
b. Bidan dan asisten bidan memiliki pelatihan resusitasi
STR aktif - Asisten bidan belum mengikuti
c. Tenaga pelaksana pijat bayi pelatihan pijat bayi
sudah mengikuti pelatihan pijat
bayi
d. Bidan dengan usia produktif 22-
32 tahun. Hal ini sangat berkaitan
dengan kekuatan dan kemampuan
petugas dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang
berkualitas kepada pasien
3 Manajemen Pelayanan Kebidanan Manajemen Pelayanan
a. Melayani semua imunisasi dasar Kebidanan
pada bayi dan balita Tidak melayani baby spa
b. Melayani Kunjungan ulang
Neonatus
c. Melakukan pelayanan MTBS
d. Melakukan pemeriksaan tumbuh
kembang pada bayi
e. Bekerjasama dengan puskesmas,
klinik dan RS terkait rujukan
4 Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan
a. Melakukan pencatatan dan Masih menggunakan pencatatan
pelaporan setiap harian, bulanan, dan pelaporan secara manual
dan tahunan khusus pelayanan
bayi
b. Memiliki kelengkapan pencatatan
rekam medis, informed consent,
registrasi bayi, buku KIA, kohort
bayi.
26
Tabel 3.14
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan Rekomendasi Pengelolaan
Managemen Pelayanan Bayi di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb
Tahun 2022
Tabel 3.15
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Bayi di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb
Tahun 2022
Faktor Strategi Internal Bobot Rating Nilai
Kekuatan
Sarana dan APD lengkap sesuai dengan
0,07 4 0,28
Prasarana kebutuhan
Memiliki meja penghangat dan alat
resusitasi bayi yang lengkap 0,07 4 0,28
27
yang lengkap
Memiliki set pijat bayi 0,06 3 0,18
Memiliki tempat rawat gabung bayi
bayu lahir dengan kapasitas 2 0,07 3 0,21
tempat tidur bayi
Sumber Bidan memiliki SIPB yang aktif 0,07 4 0,28
Daya Bidan dan asisten bidan memliki
0,07 4 0,28
Manusia STR aktif
Bidan dengan usia produktif 22-32
tahun. Hal ini sangat berkaitan
dengan kekuatan dan kemampuan
0,05 3 0,15
petugas dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang
berkualitas kepada pasien
Manajemen Melayani semua imunisasi dasar
0,07 4 0,28
Pelayanan pada bayi dan balita
Kebidanan Melayani kunjungan ulang
0,05 4 0,20
neonates
Melakukan pelayanan MTBS 0,05 4 0,20
Melayani pemeriksaan tumbuh
0,06 3 0,18
kembang pada bayi
Bekerjasama dengan puskesmas,
klinik dan rumah sakit terkait 0,05 3 0,15
rujukan
Pencatatan Melakukan pencatatan dan
dan pelaporan setiap harian, bulanan 0,06 3 0,18
Pelaporan dan tahunan khusus pelayanan bayi
Memiliki kelengkapan administrasi
seperti rekam medis, informed
consent, registrasi bayi dan balita, 0,06 4 0,24
buku KIA, kohort bayi, form
rujukan
Total 1,00 3,65
Kelemahan Bobot Rating Nilai
Sarana dan Tidak ada ruangan khusus untuk
Prasarana memandikan bayi, ruangan yang 0,13 2 0,26
ada sempit
Belum bekerjasama dengan BPJS 0,14 2,5 0,35
Sumber Asisten bidan belum mengikuti
0,14 2 0,28
Daya pelatihan pijat bayi
Manusia Bidan belum mengikuti pelatihan 0,16 2,5 0,4
28
resusitasi
Manajemen Tidak melayani baby spa
Pelayanan 0,15 2 0,3
Kebidanan
Pencatatan Masih menggunakan pencatatan
0,14 2 0,28
dan secara manual
Pelaporan Pelaporan ke puskesmas secara
0,14 2 0,28
manual
Total 1,00 2,15
Tabel 3.16
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Bayi di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb
Tahun 2022
29
Sumber Pelayanan kesehatan lain yang
Daya sudah mengikuti pelatihan terkait 0,14 2 0,28
Manusia pijat bayi
Manajemen Pelayanan kesehatan lain yang
Pelayanan sudah mengikuti pelatihan terkait 0,14 2 0,28
Kebidanan pijat bayi
Pencatatan Pelayanan kesehatan lain yang
dan telah menggunakan pencatatan, 0,14 2 0,28
Pelaporan pelaporan secara teknologi (online)
Resiko kehilangan, robek, basah,
terbakar pada buku 0,14 2,5 0,35
pendokumentasien
Total 1,00 2,145
Selisih Peluang dan Ancaman 3,21-2,145 1,065
30
2 Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :
a. Bidan memiliki SIPB yang aktif Bidan dan assisten bidan belum
b. Bidan dan Asisten bidan memiliki mengikuti pelatihan CTU
STR aktif
c. Tenaga pelaksana pelayanan KB
sudah lulus D3 kebidanan dan
Sebagian D4
d. Bidan dengan Usia produktif 22-32
tahun .
e. Masa kerja bidan sudah 10 tahun
3 Pelayanan Kebidanan Pelayanan Kebidanan
a. Bekerja sama dengan RS rujukan, Untuk KB jangka panjang masih
Puskesmas dan klinik berkolaborasi dengan bidan yang
b. Ada SOP pelayanan untuk semua sudah memiliki sertifikat pelatihan
jenis KB CTU
c. Memiliki alat bantu konseling KB
4 Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan
a. Melakukan Pencatatan lengkap a. Masih menggunakan
harian, bulanan dan tahunan KB pencatatan secara manual
b. Pemberian kartu KB kepada pasien (buku dan pena)
c. Memiliki kelengkapan administrasi b. Resiko kehilangan, robek,
seperti Rekam Medis, Informed basah pada buku
Consent, RujukanKohort KB, pendokumentasian
kartu KB.
Tabel 3.18
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan
Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana
31
3. Pelayanan Kebidanan : Pelayanan Kebidanan :
Melayani memberikan pelayanan KB Bersaing dengan PMB sekitar dan
jangka pendek maupun panjang Puskesmas yang melayani BPJS
Tabel 3.19
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan KB di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb Tahun 2022
32
Ada SOP pelayanan untuk semua
jenis KB 0,07 4 0,28
33
Tabel 3.20
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan KB di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb Tahun 2022
34
B. Analisis Isu Strategi Pengelolaan Pelayanan Kebidanan di Tempat
Praktik Mandiri Bidan Alicia Yulianti, S.Tr. Keb Tahun 2022
1. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Kehamilan PMB Alicia
Yulianti, S.Tr.Keb
Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, di
peroleh titik koordinat diagram SWOT yaitu x = (S-W) ; 2 = ( 0,78-2,34) : 2
= 0,72. Dan y = (()-T) : 2 = (3,90 – 3,32) : 2 = 0,29. Sehingga posisi
pelayanan Kebidanan Kehamilan Di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb
Tahun 2022 berada pada kuadran I sebagaimana terlihat pada gambar 1.
Hal tersebut berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi yang baik
bertumbuh (strategi agresif).
Peluang (Opportunity)
Pertumbuhan
(0,29 ; 0,72)
Kelemahan
kekuatan
Ancaman
Gambar 3.1
Posisi manajemen pelayanan Kehamilan
di PMB Alicia Yulianti, S.Tr. Keb berdasarkan Analisis SWOT
35
kekuatan dan peluang yang dimiliki secara optimal. Beberapa alternatif
yang dapat ditempuh di antaranya sebagai berikut.
a. Sarana dan Prasarana
Alat yang tersedia untuk pemeriksaan kehamilan yang
digunakan di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb sudah lengkap sesuai
dengan standar. Fasilitas yang tersedia ada ruang tunggu dan di ruang
pemeriksaan cukup lengkap yaitu bed pasien, meja instrument, meja
tulis, kursi dan komputer, APD level 2 lengkap sesuai dengan kebutuhan
dimasa pandemi dan tersedianya tempat sampah yang dibedakan
berdasarkan jenis sampahnya, yakni sampah infeksius dan noninfeksius,
sampah tajam dan tempat linen kotor dan mobil pibadi yang di
gunakan untuk merujuk pasien dan bekerjasama dengan BPJS
(MOU).Upaya pengendalian dan pencegahan infeksi di ruang
pemeriksaan kehamilan sudah difasilitasi dengan tersedianya ruang
khusus untuk pencegahan infeksi dan 1 wastafel.
Di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb ada ruang serbaguna tetapi
belum dimanfaatkan Padahal ruangan tersebut bisa dijadikan untuk
pertemuan kelas ibu hamil dan balita serta senam hamil.
Tidak diadakan fasilitas/pelayanan senam hamil, ini dapat menjadi
ancaman jika pelayanan kesehatan lain yang berdekatan dengan klinik
mempunyai pelayanan senam hamil.
b. Sumber Daya Manusia
36
mengelola PMB sendiri bidan memiliki STR yang aktif, memiliki SIPB,
bidan sudah mengikuti pelatihan APN Sayangnya asisten bidan belum
memiliki sertifikat pelatihan, karena asisten bidan bekerja tidak pernah
lama hanya dibawah 2 tahun. Hal ini yang perlu dicarikan solusi ke
depan bagaimana agar asisten bidan bertahan bekerja di PMB Alicia
Yulianti, S.Tr.Keb.
c. Manajemen Pelayanan Kebidanan
PMB mempunyai system rujukan dengan sitegar dan SPGDT
setiap rumah sakit.Hal tersebut sangat diperlukan untuk mempermudah
dalam pelayanan gawat darurat pasien kebidanan sesuai SOP yang
tersedia.
d. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan sudah lengkap, laporan harian,
bulanan dan tahunan sudah tercatat dengan lengkap dan rapi, walaupun
dilakukan masih secara manual. Memiliki kelengkapan administrasi
seperti lembar informed consent, RM, registrasi, buku KIA, buku
kohort dan rujukan. Padahal agar mempermudah bidan untuk
melakukan evaluasi kegiatan demi perbaikan asuhan kebidanan yang
diberikan lebih baik pencatatan dan pelaporan sebaiknya dilakukan
secara komputerisasi.
37
Tabel 3.21
Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan Kehamilan PMB Alicia Yulianti, S.Tr. Keb
FAKTOR
STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
STRATEGI INTERNAL
Sarana dan Prasarana : Sarana dan Prasarana:
1. Memiliki alat yang lengkap untuk pemeriksaan kehamilan. 1. ruang serbaguna belum dimanfaatkan dengan
2. APD lengkap sesuai dengan kebutuhan dimasa pandemi (APD baik
level 2) 2. Belum ada fasilitas kelas ibu hamil dan balita
3. Tersedia tempat sampah yang dibedakan berdasarkan serta senam hamil
jenis sampahnya, yakni sampah infeksius dan non
infeksius
4. Fasilitas di ruang pemeriksaan lengkap seperti bed pasien,
meja instrument, computer, kursi, meja tulis
5. Mempunyai mobil pribadi yang di gunakan untuk merujuk
pasien dan sudah bekerjasama dengan ambulance Puskesmas.
6. Tersedianya photo maternity
38
1. Bekerja sama dengan RS dalam melakukan perujukan
2. Terdapat SOP dalam pelayanan kebidanan
Manajemen Pelayanan Kebidanan :
1. . Tidak ada kegiatan senam hamil
2. Tidak ada pemeriksaan USG oleh dokter
Obgyn
Pencatatan dan Pelaporan :
1. Melakukan pencatatan dan pelaporan harian, bulanan,
tahunan dan dilaporkan ke puskesmas Pencatatan dan Pelaporan :
2. Memiliki semua kelengkapan administrasi seperti lembar 1. Masih manual
informed consent, RM, registrasi, buku KIA, buku kohort dan
rujukan
39
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Sarana dan Prasarana :
1. Letak klinik strategis dilingkungan yang padat Strategi memanfaatkan kekuatan untuk mengisi Strategi meminimalkan kelemahan untuk
penduduk dan terjangkau kendaraan mobil serta peluang. menangkap peluang.
motor 1. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara
1. Melakukan pelayanan kebidanan kehamilan sesuai
2. Memiliki fasilitas yang lengkap lengkap head totoe
standard SOP.
3. Tempat parkir dan ruang tunggu yang luas. 2. Mengadakan pelayanan kelas ibu hamil dan
2. Mengembangkan Sumber Daya Manusia dalam bidang
Sumber Daya Manusia : senam hamil
asuhan kebidanan komplementer
1. SDM sudah sesuai dengan UUD kebidanan 3. Menyediakan video senam hamil atau dilakukan
3. Mengaupdate evidence base praktik terkini terkait
2. SDM Berkompeten dan berlisensi STR senam hamil secara online
asuhan ibu hamil saat menempuh pendidikan untuk
3. Sudah mengikuti pelatihan gentle birth dan baby 4. Mengadakan pelayanan gentle birth dan baby spa
diterapkan dalam praktik sehari-hari.
spa
4. Mengembangkan system pencatatan dan pelaporan
5. Memanfaatkan ruangan serba guna untuk kelas ibu
Manajemen Pelayanan Kebidanan : hamil dll.
secara komputerisasi
1. Tidak ada angka kematian ibu yang tercatat di
klinik
2. Bidan melakukan komunikasi terapeutik dan
memberikan konseling yang jelas dan mudah
dipahami
3. Memiliki visi dan misi klinik yaitu memberikan
pelayanan kebidanan untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi
Pencatatan dan Pelaporan :
1. Pencatatan dan pelaporan harian, mingguan,
bulanan dan tahunan akan mempermudah kerja
bidan untuk melakukan evaluasi kinerja
2. Jadwal kunjungan ulang tertulis di buku KIA
40
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Sarana dan Prasarana :
Strategi memanfaatkan kekuatan untuk mengisi Strategi meminimalkan kelemahan untuk
1. Tempat klinik berdekatan dengan posyandu peluang. menangkap peluang.
dan tempat pelayanan kesehatan lainnya
1. Melakukan pelayanan kebidanan kehamilan sesuai 1. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara
seperti, BPM, Klinik 24 jam, puskesmas dan
standard SOP. lengkap head totoe
RS
2. Mengembangkan Sumber Daya Manusia dalam bidang 2. Mengadakan pelayanan kelas ibu hamil dan
2. Pelayanan kesehatan lain yang bekerja sama
asuhan kebidanan komplementer senam hamil
dengan BPJS dan ada senam hamil
3. Mengaupdate evidence base praktik terkini terkait 3. Menyediakan video senam hamil atau dilakukan
Sumber Daya Manusia :
asuhan ibu hamil saat menempuh pendidikan untuk senam hamil secara online
Asisten bidan belum mengikuti pelatihan
diterapkan dalam praktik sehari-hari. 4. Mengadakan pelayanan gentle birth dan baby spa
Manajemen pelayanan Kebidanan :
Tidak ada ruang konseling 4. Mengembangkan system pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dan Pelaporan : secara komputerisasi
Pencatatan masih secara manual
41
2. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Persalinan PMB Alicia
Yulianti, S.Tr. Keb Tahun 2022.
Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS,
diperoleh titik koordinat diagram SWOT (0,28 ; 0,33) sehingga posisi
Pelayanan Kebidanan Persalinan PMB Alicia Yulianti, S.Tr. Keb berada pada
kuadran I sebagaimana terlihat pada gambar 2. Hal tersebut berarti strategi
yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh.
Peluang (Opportunity)
Pertumbuhan
(0,28 ; 0,33)
Kelemahan
kekuatan
Gambar 3.2
Posisi Pelayanan Kebidanan Persalinan
di PMB Alicia Yulianti, S.Tr. Keb berdasarkan Analisis SWOT
42
tempat sampah yang dibedakan berdasarkan jenis sampahnya, yakni
sampah infeksius dan noninfeksius, sampah tajam dan tempat linen kotor
.Upaya pengendalian dan pencegahan infeksi di ruangan bersalin ini
difasilitasi dengan tersedianya ruang khusus untuk pencegahan infeksi
dan 1 wastafel.
Strategi pertumbuhan yang dapat diimplementasikan berkaitan
dengan sarana dan prasarana PMB Alicia Yulianti, S.Tr. Keb yaitu ruang
bersalin dengan fasilitas bed bersalin hanya 2, untuk mengantisipasi
pasien bersalin yang banyak dan datang secara bersamaan bed bersalin
sebaiknya bisa ditambahkan serta meningkatkan dan mengembangkan
pelayanan persalinan dengan cara memaksimalkan sarana prasarana
dengan menggunakan APD lengkap sesuai tingkat serta delivery
chamber.
b. Sumber Daya Manusia
Petugas kesehatan PMB Alicia Yulianti, S.Tr. Keb telah
menempuh pendidikan minimal sesuai dengan standar yaitu tenaga
pelaksana pelayanan kebidanan sudah lulus D3 dan bidan Alicia Yulianti,
S.Tr. Keb telah menempuh pendidikan DIV kebidanan dan saat ini
sedang menjalani kuliah profesi bidan, sesuai dengan kebutuhan SDM
yang akan datang, hal ini sesuai dengan adanya UU No. 4 Tahun 2019
tentang kebidanan, Praktik Mandiri Bidan hanya diperuntukan bagi bidan
berpendidikan profesi, sedangkan bidan dengan kualifikasi diploma
hanya dapat menjalankan praktik di fasilitas kesehatan, bidan memiliki
STR yang aktif, memiliki SIPB, bidan sudah mengikuti pelatihan APN
dan usia asisten bidan masih termasuk kategori usia Produktif yaitu 23
tahun dan 32 tahun. Hal ini sangat berkaitan dengan kekuatan dan
kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas kepada pasien, masa kerja bidan sudah 10 tahun, yaitu 4
tahun di PMB dan 6 tahun mengelola PMB sendiri sehingga pengalaman
bidan sudah cukup dalam melakukan pelayanan kebidanan dan sudah
memiliki kepercayaan dari masyarakat setempat.
43
c. Pelayanan Kebidanan
Pada umumnya, pelayanan kebidanan persalinan yang
diberikan di ruang bersalin PMB Alicia Yulianti, S.Tr. Keb sudah baik
karena dilakukan oleh tenaga yang terampil. Pelayanan kebidanan
bersalin atau pertolongan persalinan dilakukan secara tim yaitu berdua
oleh bidan, dan jika ditemukan kegawatdaruratan bidan melakukan
kolaborasi dengan dokter Obgyn. PMB juga bekerjasama dengan RS
rujukan, puskesmas dan klinik.
Akan tetapi, petugas kesehatan di ruang bersalin tidak
melakukan pemeriksaan fisik secara head to toe pada pasien untuk
mengkaji kondisi pasien secara langsung. Sehingga rencana asuhan lebih
sering didasarkan hanya pada pencatatan dan pelaporan yang ada.
d. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan di ruang bersalin telah dilakukan
dengan baik. Melakukan pencatatan dan pelaporan dalam setiap harian,
bulanan dan tahunan dan masih menggunakan pencatatan dan pelaporan
secara manual untuk mempermudah bidan untuk melakukan evaluasi
kegiatan demi perbaikan asuhan kebidanan yang diberikan dan PMB ini
memilikikelengkapan administrasi seperti Rekam Medis, lembar
informed consent, rujukan, registrasi, partograf dan memiliki kantong
persalinan sehingga bidan dapat memfollow up ibu hamil yang akan
bersalin dengan mudah. Namun pencatatan dan pelaporan secara manual
memiliki resiko kehilangan, robek, basah pada buku pendokumentasian
yang dilakukan secaramanual.
Sekalipun telah terlaksana dengan baik, terdapat beberapa poin
dalam hal pencatatan dan pelaporan di ruang bersalin yang perlu di
perhatikan, yakni pada pelaksanaan pendokumentasian bidan diharapkan
teliti agar tidak terjadi kesalahan kesalahan pencatatan yang tidak sesuai
dengan diagnosa pasien.
Strategi pertumbuhan yang dapat diimplementasikan berkaitan
dengan pencatatan dan pelaporan yaitu memanfaatkan teknologi dalam
melakukan pencatatan dan pelaporan.
44
Tabel 3.22
Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan Persalinan PMB Alicia Yulianti, S.Tr. Keb
FAKTOR
STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
STRATEGI INTERNAL
Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana
1. Alat yang tersedia untuk pemeriksaan kehamilan dan 1. Bed bersalin hanya 2
persalinan lengkap dengan meja resusitasi 2. Tidak mobil khusus untuk merujuk pasien
2. APD lengkap sesuai dengan kebutuhan dimasa pandemi
3. Tersedia tempat sampah yang dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah infeksius dan noninfeksius,
sampah tajam dan tempat linenkotor dan juga
wastafeluntukmencucitangan.
4. Memiliki fasilitas photoshoot newborn
5. Sudah Kerjasama dengan BPJS
45
Manajemen Pelayanan kebidanan
1. Pertolongan persalinan dilakukan secaratim
2. Bekerjasama dengan RS rujukan, puskesmas dan klinik
3. Mempunyai SOP pelayanan kebidananpersalinan
4. Melakukanrapatbulananuntukmengevaluasikinerja dan
mengevaluasipencapaian target bulanan.
5. Pengaturanmanajemen shift asistenbidan. Pencatatan dan Pelaporan
Masih menggunakan pencatatan dan
Pencatatan dan Pelaporan pelaporansecara manual
Sudah melakukan pencatatan dan pelaporan harian, mingguan,
bulanan dan tahunan untuk mempermudah kerja bidan dalam
melakukan evaluasi
Memiliki kelengkapan administrasi seperti lembar informed
consent 100 lembar, RM 100 lembar, registrasi 100 lembar,
partograf 100 lembar dan rujukan 100 lembar
Bidan mempunyai kantong persalinan, kohort ibu, bayi dan
balita
46
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Sarana danPrasarana
Tempat PMB strategis yaitu dilingkungan padat Strategi memanfaatkan kekuatan untuk mengisi Strategi meminimalkan kelemahan untuk
penduduk peluang menangkap peluang.
Sumber Daya Manusia
SDM sudah sesuai dengan UUD kebidanan 1. Meningkatkan kemampuan SDM dengan mengikuti 1. Penambahan bed bersalin untuk
Manajemen Pelayanan kebidanan pelatihan – pelatihan dan update evidence based untukmengantisipasi pasien bersalin yang banyak
Tidak ada angka kematian ibu dan anak yang tercatat kebidanan dan datang secara bersamaan karena PMB berada
di BPM 2. Membuat pelayanan kebidanan persalinan tetap dilingkungan padat penduduk
Pencatatan dan Pelaporan optimal servis excellent dan dilakukan secara tim 2. Melakukan kerjasama dengan BPJS
1. Pencatatan dan pelaporan harian, bulanan dan untukmencegah AKI 3. Pemeriksaan head to toe bisa
tahunan akan mempermudah bidan untuk 3. Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan dilakukansecara lengkap untuk mengkaji
melakukanevaluasi secara digital dalam setiap harian, bulanan,tahunan keadaanpasien
2. Memilikikelengkapanadministrasisepertilembar 4. Mengembangkan sistem pencatatan dan
inform consent, RM, registrasi, partograph dan pelaporan secara digital dalam setiap harian,
rujukan bulanan,tahunan
3. Bidan mempunyai kantong persalinan, kohort
bayi,,ibu dan balita.
47
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Sarana dan Prasarana
1. Tempat PMB berdekatan dengan PMB lain dan Strategi memanfatkan kekuatan untuk menghindari Strategi meminimalkan kelemahan untuk
tempat pelayanan kesehatan lainnya seperti PMB ancaman menghindari ancaman
lain, klinik, RS danPuskesmas
2. Fasilitas pelayanan kesehatan lain yang 1. Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana yang 1. Penambahan bed bersalin untuk untuk
bekerjasama denganBPJS baik terhadap fasilitas atau alat-alat persalinan yang ada mengantisipasi pasien bersalin yang banyak dan
Sumber Daya Manusia agar tetap berfungsi denganbaik datang secarabersamaan
Bidan dan asisten bidan belum mengikuti pelatihan 2. Meningkatkan dan mengembangkan pelayanan 2. Melakukan kerjasama dengan BPJS agar PMB
standar pelayanan persalinan di era pandemic yang persalinan dengan cara memaksimalkan sarana
bersertifikat. dapat melayani pasien BPJS
Manajemen pelayanan kebidanan prasarana dengan menggunakan APD lengkap sesuai 3. Membuat pencatatan dan pelaporan secara
Tidak ada pelayanan persalinan komplementer tingkat serta delivery chamber disiplin dan teliti pada buku yang berbeda dan
seperti hypnobirth 3. Melakukan kerjasama denganBPJS menjaganya agar tidak hilang ataurusak
Pencatatan dan Pelaporan 4. Melakukan kerjasama atau pendampingan kepada
4. Meningkatkan kapasitas bidan dengan mengikuti
1. Pelayanan kesehatan lain yang telah dukun yang masih melakukan pertolongan persalinan
pelatihan atau webinar Kesehatan tentang standar
menggunakan pencatatan dan pelaporan secara 5. Memanfaatkan teknologi dalam melakukan pencatatan pelayanan persalinan di era pandemic.
teknologi atauonline dan pelaporan
5. Mempersiapkan sarana prasarana dan sdm bidan
2. Resiko kehilangan, robek, basah padabuku dalam pengadaan pelayanan persalinan
pendokumentasian komplementers eperti hypnobirth.
48
3. Analisis Isu Strategi Pelayanan Kebidanan Nifas di PMB Alicia
Yulianti, S.Tr.Keb
Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, di
peroleh titik koordinat diagram SWOT (0,23 ; 0,31) sehingga posisi
pelayanan Kebidanan Kehamilan di PMB Alicia Yulianti, S.Tr. Keb Tahun
2022 berada pada kuadran I sebagaimana terlihat pada gambar 1. Hal
tersebut berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh.
Peluang (Opportunity)
(0,23 ; 0,31)
Kelemahan Kekuatan
Gambar 3.3
Posisi Pelayanan Kebidanan Nifas
di PMB Alicia Yulianti, S.Tr. Keb Berdasarkan Analisa SWOT
51
pencatatan dan pelaporan yang perlu diperhatikan, yakni pada
pelaksanaan pendokumentasien bidan diharapkan teliti agar tidak terjadi
kesalahan-kesalahan pencatatan yang tidak sesuai dengan diagnosa
pasien. Bidan dapat Memanfaatkan teknologi dalam melakukan
pencatatan dan pelaporan dikarenakan pada masa pandemi ini seminimal
mungkin untuk kontak langsung dengan orang/pasien dan juga tempat
pelayanan kesehatan lain banyak yang sudah menggunakan pencatatan
dan pelaporan dengan teknologi. Bidan juga bisa memanfaaatkan google
form atau website untuk melakukan pendaftaran pasien secara online.
52
Tabel 3.23
Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan Nifas di PMB Alicia Yuliyanti, S.Tr. Keb
FAKTOR STRENGTH WEAKNESSES (W)
STRATEGI INTERNAL Sarana dan Prasarana: Sarana dan Prasarana
1. Alat yang ada lengkap 1. Menggunakan mobil ambulan puskesmas atau
2. Ruang nifas dengan fasilitas AC pribadi untuk merujuk pasien nifas
3. Memiliki toilet pribadi untuk pasien 2. Tidak menyediakan pelayanan untuk pasien
4. Pelayanan bersalin nifas dilakukan 24 jam BPJS
5. Memiliki ruang tunggu dan 2 tempat tidur untuk nifas
6. Tabung oksigen
7. Tersedia tempat sampah yang dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah infeksius dan non infeksius dan
juga wastafel untuk mencuci tangan.
8. Menyediakan pembalut untuk ibu nifas
9. Memiliki lemari untuk khusus pasien
10. Ruangan khusus obat
11. Adanya Stok untuk obat-obatan di data terus penghitungan
stok opname perlengkapan, administrasi
12. Tersedianya photo keluarga pada saat kunjungan nifas
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia : Bidan belum memiliki sertifikat pelatihan nifas
1. Bidan memililiki SIPB yang aktif
2. Bidan dan asisten bidan memiliki STR yang masih aktif
3. Usia produktif
4. Masa kerja bidan sudah lebih dari 5 tahun Manajemen Pelayanan kebidanan
54
FAKTOR 2. Dapat menerapkan asi sejak dini
STRATEGI EKSTERNAL 3. Ada SOP alur pelayanan nifas
4. Jam nifas 6 jam boleh pulang kecuali sudah jam malam
5. Melakukan pencegahan infeksi setiap Tindakan
6. Bekerjasama dengan RS rujukan, Puskesmas
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan 1. Pendokumentasian masih menggunakan pena
1. Terdapat laporan harian, bulanan dan tahunan dan buku
2. Resiko kehilangan, robek, basah dan terbakar
2. Memiliki kelengkapan administrasi, informed concent, RM,
pada buku pendokumentasian
rujukan, registrasi
55
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Sarana danPrasarana Strategi memanfaatkan kekuatan untuk Strategi meminimalkan kelemahan untuk
Tempat PMB strategis yaitu dilingkungan padat
mengisi peluang menangkap peluang.
penduduk
Sarana dan prasarana : Sarana dan prasarana :
Sumber Daya Manusia 1. Mamanagemen ruangan semaksimal mungkin 1. Membuat ruangan khusus senam nifas
SDM sudah sesuai dengan UUD kebidanan sehingga dapat mengadakan ruangan untuk 2. Melengkapi alat senam nifas
tempat senam nifas 3. Mempertimbangkan agar dapat bekerjasama
Manajemen Pelayanan kebidanan 2. Mempertahankan sarana dan prasarana yang dengan BPJS
1. Menerima pelayanan nifas secara berkala sudah ada
2. Peningkatan minat berkunjung pasien karena Sumber daya manusia :
tidak ada AKI Bidan dan semua asisiten Mengikuti pelatihan
3. Memiliki pelayanan pijat nifas dan laktasi Sumber daya manusia :
pijat laktasi dan senam nifas.
1. Mempertahankan SDM yang sudah sesuai
Pencatatan dan Pelaporan 2. Masa kerja bidan yang lama menambah
Memiliki pencatatan nifas yang lengkap dan kepercayaan masyarakat untuk mendapatan Managemen pelayanan nifas :
pelaporan untuk ke puskesmas pelayanan dengan nyaman, sehingga bidan Melayani pijat laktasi dan senam nifas
bisa terus mengembangkan PMB
Pencatatan dan pelaporan :
Managemen pelayanan Mempelajari teknologi agar lebih mudah dalam
1. Mempertahankan pelayanan nifas secara berkala melakukan pencacatan dan pelaporan
2. Mempertahankan pelayanan pijat nifas dan
laktasi
56
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Sarana dan Prasarana
1. Tempat PMB berdekatan dengan PMB lain dan
Strategi memanfatkan kekuatan untuk menghindari Sarana dan prasarana :
tempat pelayanan kesehatan lainnya seperti PMB ancaman 1. Melengkapi alat pijat laktasi dan senam nifas
lain, klinik, RS danPuskesmas 2. Mempertimbangkan agar dapat bekerjasama
2. Fasilitas pelayanan kesehatan lain yang Sarana dan prasarana :
dengan BPJS
bekerjasama dengan BPJS 1. Alat set yang lengkap dapat dimanfaatkan
untuk membuka pelayanan pijat laktasi Sumber daya manusia :
Sumber Daya Manusia 1. Bidan dan asisiten Mengikuti pelatihan pijat
STR bidan masih setara DIII 2. Bekerjasama dengan Faskes terdekat untuk laktasi dan senam nifas
sharing, memperoleh informasi dan dalam 2. Meningkatkan Pendidikan bagi asisten bidan
Manajemen Pelayanan Kebidanan pelayanan pemantauan tumbuh kembang bayi ( DIV dan profesi)
1. Tidak ada home visit pasien nifas
2. Faskes lain memiliki pelayanan senam nifas Sumber daya manusia : Managemen pelayanan bayi dan balita :
Mengupdate evidance base pratktik terkini terkait Melayani pijat laktasi dan senam nifas
Pencatatan dan Pelaporan asuhan nifas saat menempuh pendidikan untuk
Pelayanan kesehatan lain yang telah menggunakan diterapkan dalam praktik sehari-hari. Pencatatan dan pelaporan :
pencatatan dan pelaporan secara teknologi atau Mempelajari teknologi agar lebih mudah dalam
online Managemen pelayanan bayi dan balita : melakukan pencacatan dan pelaporan dan tidak
1. Melakukan pemantaun nifas secara ketinggalan dengan PMB lainnya
berkala
2. Memberikan tawaran kepada masyarakat
terkait homecare pada ibu nifas
57
4. Analisis Isu Strategi Pelayanan Kebidanan Bayi di PMB Alicia
Yulianti, S.Tr.Keb
Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS,
diperoleh titik koordinat diagram SWOT (1,5 ; 1,065) sehingga posisi
Pelayanan Bayi PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb Tahun 2022 berada pada
kuadran 1 sebagaimana terlihat pada gambar 3.4. Hal tersebut berarti
strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh.
Peluang (Opportunity)
( 1,5 ; 1,065 )
Kelemahan Kekuatan
Ancaman
Gambar 3.4
Posisi Pelayanan Kebidanan Bayi di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb
berdasarkan Analisa SWOT
58
kapasitas 2 tempat tidur bayi, tidak ada ruangan khusus untuk
memandikan bayi, dan tidak ada alat untuk melakukan pemeriksaan
tumbuh kembang pada bayi dan balita. PMB ini memiliki peluang
dengan lokasi yang strategis sehingga masyarakat mudah mengakses
PMB ini. Tetapi memiliki ancaman dikarnakan berdekatan dengan
posyandu, PMB lain. Puskesmas, pelayanan kesehatan lain yang memiki
alat untuk pemeriksaan tumbuh kembang pada bayi dan balita lengkap
serta pelayanan baby spa.
b. Sumber Daya Manusia
Bidan memiliki STR yang aktif, memiliki SIPB, masa kerja
bidan sudah 10 tahun, yaitu 4 tahun di PMB dan 6 tahun mengelola PMB
sendiri sehingga pengalaman bidan sudah cukup dalam melakukan
pelayanan kebidanan dan sudah memiliki kepercayaan dari masyarakat
setempat.
Tetapi sayangnya belum semua asisten mengikuti pelatihan pijat
bayi. PMB ini memiliki peluang dalam segi SDM karna sedang
menjalankan pendidikan profesi bidan sejalan dengan diterbitkan UU No.
4 tahun 2019 yang mana hanya lulusan Profesi bidan yang boleh
memiliki PMB. PMB ini memiliki ancaman terkait pelayanan kesehatan
lain yang tenaganya sudah mengikuti pelatihan baby spa.
c. Pelayanan Kebidanan
PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb melayani imunisasi dasar pada
bayi dan balita., PMB ini juga melayani kunjungan neonatus, dan
melakukan pelayanan MTBS serta bekerjasama dengan Puskesmas,
Klinik, RS terkait rujukan dan juga melayani pijat bayi. Tetapi
sayangnya PMB tidak ada pelayanan baby spa.
59
consent, registrasi bayi dan balita, kohort bayi, buku KIA dan form
rujukan. tetapi sayangnya pencatatan dan pelaporan dilakukan masih
secara manual, resiko kehilangan, robek, basah, terbakar pada buku
pendokumentasian. PMB ini memiliki peluang untuk memanfaatkan
teknologi (online) dalam melakukan pencatatan dan pelaporan. Adapun
ancaman bagi PMB ini yaitu Pelayanan kesehatan lain yang telah
menggunakan pencatatan dan pelaporan secara teknologi (online).
60
Tabel 3.24
Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan Bayi di BPM Alicia Yulianti, S.Tr.Keb
FAKTOR STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
1. APD lengkap sesuai dengan kebutuhan. 1. Tidak ada ruangan khusus untuk memandikan
2. Memiliki meja penghangat dan alat resusitasi bayi. Ruangan yang ada sempit
bayi yang lengkap.
3. Memiliki alat pemeriksaan BBL yang
lengkap. 2. Belum bekerjasama dengan BPJS
4. Memiliki ruang tunggu dan tempat Rawat
Gabung bayi baru lahir dengan kapasitas 2
Sumber daya manusia :
tempat tidur bayi.
1. Asisten belum mengikuti pelatihan pijat bayi
2. Bidan dan Asisten belum mengikuti
Sumber daya manusia :
pelatihan Resusitasi BBL
1. Bidan memiliki SIPB yang aktif.
Managemen pelayanan bayi dan balita :
2. Bidan dan asisten bidan memiliki STR aktif.
3. Tenaga pelaksana pijat bayi sudah mengikuti -tidak melayani baby spa
pelatihan pijat bayi.
4. Bidan dengan usia produktif yaitu 22-32 Pencatatan dan pelaporan :
tahun. Hal ini sangat berkaitan dengan
kekuatan dan kemampuan petugas dalam 1. Masih menggunakan pencatatan dan
memberikan pelayanan kesehatan yang pelaporan secara manual.
berkualitas kepada pasien
FAKTOR
Managemen pelayanan bayi dan balita :
STRATEGI EKSTERNAL
61
1. Melayani semua imunisasi dasar pada bayi
dan balita.
2. Melakukan pelayanan MTBS
3. Melayani Kunjungan ulang Neonatus.
4. Melakukan pijat bayi
5. Bekerjasama dengan Puskesmas, Klinik dan
RS terkait Rujukan
Pencatatan dan pelaporan :
62
OPPORTUNITIES (O) : STRATEGI SO STRATEGI WO
Sarana dan prasarana : Sarana dan prasarana : Sarana dan prasarana :
1. Lokasi yang strategis sehingga memudahkan 1. Memanagemen ruangan semaksimal mungkin 1. Membuat ruangan khusus memandikan bayi
masyarakat untuk mengakses PMB ini. sehingga dapat mengadakan ruangan untuk 2. Melengkapi alat pemeriksaan tumbuh
tempat mandi bayi kembang bayi dan balita
Sumber daya manusia : 3. Mempertimbangkan agar dapat bekerjasama
1. SDM sudah sesuai dengan UUD kebidanan Sumber daya manusia : dengan BPJS
1. Segera mengupdate STR jika
Managemen pelayanan bayi : sudah lulus DIV/Profesi Sumber daya manusia :
1. Membuka pelayanan pijat bayi 2. Masa kerja bidan yang lama menambah
kepercayaan masyarakat untuk mendapatkan 1. Asisten Mengikuti pelatihan pijat bayi.
Pencatatan dan pelaporan : pelayanan dengan nyaman, sehingga bidan 2. Bidan dan Asisten perlu mengikuti pelatihan
1. Pencatatan laporan yang wajib dilaporkan ke bisa terus mengembangkan PMB resusitasi BBL
puskesmas. Managemen pelayanan bayi :
1. Melakukan pemantauan tumbuh Managemen pelayanan bayi dan balita :
kembang dengan menggunakan aplikasi Melayani pijat bayi
primaku
2. PMB bisa membuka pelayanan pijat bayi dan Pencatatan dan pelaporan :
baby spa 1. Mempelajari teknologi agar lebih mudah
3. Memberikan tawaran kepada dalam melakukan pencacatan dan pelaporan
masyarakat terkait homecare pada bayi
63
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Sarana dan prasarana : Sarana dan prasarana : Sarana dan prasarana :
1. lokasi berdekatan dengan Posyandu, PMB lain, 1. Alat set pijat bayi yang lengkap dapat 1. Melengkapi alat pemeriksaan tumbuh
Puskesmas. dimanfaatkan untuk membuka pelayanan kembang bayi
pijat bayi dan spa 2. Mempertimbangkan agar dapat bekerjasama
2. Pelayanan kesehatan lain yang bekerjasama 2. Bekerjasama dengan Faskes terdekat untuk dengan BPJS
dengan BPJS sharing, memperoleh informasi dan dalam
pelayanan pemantauan tumbuh kembang
Sumber daya manusia : bayi . Sumber daya manusia :
1. Pelayanan kesehatan lain yang sudah mengikuti 1. Asisten mengikuti pelatihan pijat bayi.
pelatihan terkait baby SPA. Sumber daya manusia :
1.Mengupdate evidence base praktik terkini Managemen pelayanan bayi dan balita :
Managemen pelayanan bayi dan balita : terkait asuhan bayi balita saat menempuh 1. Melayani pijat bayi
1. Tidak terpantaunya tumbuh kembang anak oleh pendidikan untuk diterapkan dalam praktik
PMB sehari-hari.
Managemen pelayanan bayi dan balita :
1. Melakukan pemantaun tumbuh kembang Pencatatan dan pelaporan :
Pencatatan dan pelaporan : dengan menggunakan aplikasi primaku. 1.Mempelajari teknologi agar lebih mudah dalam
1. Pelayanan kesehatan lain lain yang telah 2. Memberikan tawaran kepada melakukan pencacatan dan pelaporan dan tidak
menggunakan pencatatan, pelaporan secara masyarakat terkait homecare pada bayi ketinggalan dengan PMB lainnya
teknolgi (online).
2. Resiko kehilangan, robek, basah, kebakar pada Pencatatan dan pelaporan :
buku pendokumentasian 1. Mempelajari teknologi agar lebih mudah
dalam melakukan pencacatan dan pelaporan.
64
5. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Kb Pmb Alicia Yulianti,
S.Tr.Keb
Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS,
diperoleh titik koordinat diagram SWOT (1,59 ; 1.31) sehingga posisi
Pelayanan Kebidanan Keluarga Berencana di PMB Alicia Yulianti,
S.Tr.Keb. Hal tersebut berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi
bertumbuh.
Peluang (Opportunity)
( 1,59 ; 1,31 )
Kelemahan Kekuatan
Ancaman (threat)
Gambar 3.5
Posisi Pelayanan Kebidanan KB di PMB Alicia Yulianti, S.Tr. Keb
Berdasarkan Analisa SWOT
Posisi Pelayanan Kebidanan KB di PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb
berdasarkan Analisis SWOT meskipun menghadapi ancaman, PMB ini
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus digunakan
adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka
panjang dengan strategi diverifikasi (produk/pasar).
a. Sarana dan Prasarana
PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb memiliki ruangan dan
kelengkapan alat untuk pelayanan KB, APD yang lengkap sesuai dengan
kebutuhan dimasa pandemi covid 19 ini (level 2), tersedia tempat sampah
yang dibedakan berdasarkan jenis sampah, Tetapi memiliki ancaman
dikarnakan berdekatan dengan Puskemas, PMB lain, pelayanan
kesehatan lain dan juga PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb belum
65
bekerjasama dengan BPJS khusunya KB.
b. Sumber Daya Manusia
Tenaga pelaksana pelayanan KB belum memiliki sertifikat
pelatihan CTU, bidan memiliki SIPB yang aktif dan STR yang aktif, ,
serta bidan memiliki masa kerja selama 10 tahun yaitu 4 tahun di PMB
dan 6 tahun mengelola PMB sendiri, tetapi sayangnya belum semua
bidan dan asisten mengikuti pelatihan CTU. PMB ini memiliki peluang
dalam segi SDM karna sudah menjalankan pendidikan profesi bidan
sejalan dengan diterbitkan UU No. 4 tahun 2019 yang mana hanya
lulusan Profesi bidan yang boleh memiliki PMB. PMB ini memiliki
ancaman terkait pelayanan kesehatan yang tenaganya sudah mengikuti
pelatihan CTU
c. Pelayanan Kebidanan
PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb melayani pasien KB sudah
sesuai SOP dan juga sudah memiliki SOP pelayanan untuk semua jenis
KB, serta bekerjasama dengan Puskesmas, Klinik, RS terkait rujukan.
Serta memiliki alat bantu konseling KB. Tetapi untuk pelayanan KB
jangka panjang masih berkolaborasi dengan bidan yang memiliki
sertifikat CTU.
PMB ini memiliki peluang bekerjasama dalam pelayanan
Keluarga Berencana dengan BPJS jika memiliki Sertifikat CTU. Tetapi
PMB memiliki ancaman bersaing dengan Puskesmas dan PMB sekitar
yang sudah pelatihan CTU dan sudah bekerjasama dengan BPJS.
d. Pencatatan dan pelaporan
PMB melakukan pencatatan dan pelaporan setiap harian,
bulanan dan tahunan pelayanan KB, PMB juga memiliki kelengkapan
administrasi seperti rekam medis, informed consent, rujukan dan
registrasi, kohort KB. Pencatatan dan pelaporan dilakukan masih secara
manual, resiko kehilangan, robek, basah, dan terbakar. PMB ini memiliki
peluang untuk memanfaatkan teknologi dalam melakukan pencatatan dan
pelaporan. Adapun ancaman bagi PMB ini yaitu Pelayanan kesehatan
lain yang telah menggunakan pencatatan secara online.
66
Tabel 3.25
Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan KB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb
STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana :
Alat yang tersedia untuk tindakan KB Belum bekerja sama dengan BPJS
APD lengkap sesuai dengan kebutuhan di Belum memiliki ruangan khusus KB
masa pandemi
Tersedia tempat sampah yang dibedakan Sumber Daya Manusia :
berdasarkan jenis sampahnya, yakni Bidan dan 2 Assisten bidan belum mengikuti pelatihan CTU
sampah infeksius dan noninfeksius, sampah
tajam. Pelayanan Kebidanan
Fasilitas ada ruang tunggu dan diruangan Pada pelayanan KB jangka panjang masih berkolaborasi
KB lengkap ada meja kursi, bed gyn dengan bidan yang memiliki sertifikat CTU
FAKTOR pemeriksaan dan troli dll
STRATEGI INTERNAL Sumber Daya Manusia :
Pencatatan dan Pelaporan
Bidan memiliki SIPB yang aktif Masih menggunakan pencatatan secara manual (buku dan
Bidan dan Asisten bidan memiliki STR pena)
aktif Resiko kehilangan, robek, basah pada buku
Tenaga pelaksana pelayanan KB sudah pendokumentasian
lulus D3 kebidanan. Dan Sebagian D4
Bidan dengan Usia produktif 22-32 tahun
Masa kerja bidan sudah 6 tahun dalam
FAKTOR
membuka klinik
STRATEGI EKSTERNAL
Pelayanan Kebidanan
Bekerja sama dengan RS rujukan,
Puskesmas dan PMB lain
Ada SOP pelayanan untuk semua jenis KB
Memiliki alat bantu konseling KB
67
Pencatatan dan Pelaporan
Melakukan Pencatatan lengkap harian,
bulanan dan tahunan KB
Pemberian kartu KB untuk pasien
Memiliki kelengkapan administrasi seperti
Rekam Medis, Informed Consent, Kohort
KB, kartu KB.
68
OPPORTUNITIES (O) : STRATEGI SO STRATEGI WO
Sarana dan Prasarana Strategi memanfaatkan kekuatan untuk Strategi meminimalkan kelemahan untuk menangkap peluang
Lokasi yang strategis sehingga Bidan dapat membuat ruangan Khusus KB Menjadwalkan pelayanan Kb 3x seminggu, untuk
memudahkan masyarakat untuk menghindari bidan kelelahan dikarenakan pencatatan masih
mengakses PMB ini manual
Sumber Daya Manusia :
SDM sudah sesuai dengan UUD kebidanan
Pelayanan kebidanan
Memberikan pelayanan KB jangka pendek
maupun Panjang
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan yang wajib dilaporkan ke
puskesmas
69
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen pelayanan kebidanan PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb
sudah cukup baik. Dimana pelayanan kehamilan, bersalin, nifas, KB (Keluarga
berencana), dari hasil analisis swot berada pada kuadran pertumbuhan (strategi
agresisf) yang lebih dominan ke arah peluang (opportunities) dan kekuatan
(strength).
Analisis swot mengenai manajemen pelayanan kebidanan telah
dilakukan dan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan namun ada
beberapa ancaman dan kekurangan yang terdapat di beberapa aspek seperti
tempat yang berdekatan dengan fasilitas kesehatan lainnya, masa kerja
asisten yang tidak lama, sehingga harus melakukan pelatihan –pelatihan
kembali dari awal bila ada asiten yang baru masuk.
Dari hasil analisis tersebut maka kami merumuskan rekomendasi
strategi operasional yang berkaitan dengan pelayanan kebidanan yaitu
mengaupdate evidence base praktik terkini asuhan kebidanan yang diterapkan
PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb, salah satunya salah satunya mengadakan kelas
ibu hamil dan senam hamil, menyediakan video senam hamil, pada persalinan
menambah bed bersalin, pada nifas mengikuti pelatihan senam nifas,
memanfaatkan ruangan yang ada untuk ruangan khusus senam nifas, pada KB
membuat ruangan khusus KB dan melakukan penjaringan pada wus yang
belum memakai KB.menyertakan asisten bidan untuk pelatihan
komplementer misalnya massage bayi atau senam hamil. memanfaatkan
teknologi tepat guna untuk melakukan pencatatan dan pelaporan pelayanan
kebidanan di PMB.
70
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peneliti menyarankan
bagi PMB Alicia Yulianti, S.Tr.Keb, berdasarkan hasil penelitian ini,
diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan di
Praktik Mandiri Bidan :
1. Meningkatkan pelayanan kebidanan salah satunya dengan memberikan
pelayanan yang berkwalitas sesuai dengan kebutuhan pelayanan pasien.
2. Memberikan pelayanan yang intergrasi dengan fasilitas kesehatan lainnya
yang lebih tinggi jenjangnya (Puskesmas dan Rumah sakit).
3. Mengikuti pelatihan pelatihan klinis kebidanan bagi bidan pemilik TPMB
dan bidan asisten.
71
DAFTAR PUSTAKA
1. Saleh UKS, Kiah FK, Wariyaka MR, Kebidanan SDIII, Kupang PK. Article
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI PELAKSANAAN
CONTINUITY OF CARE ( CoC ) OLEH BIDAN DI KOTA KUPANG.
2022;60–8.
2. Kesehatan K, Indonesia R. Profil Kesehatan Indonesia 2020 [Internet].
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2021. 139 p. Available from:
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-Tahun-2020.pdf
3. Kementrian Kesehatan RI. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun
2017. 2018;
4. Telaumbanua D. Undang - Undang RI No 4. Undang Republik Indones Nomor
4 Tahun 2019 [Internet]. 2019;KEBIDANAN(004078). Available from:
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2019
72
LAMPIRAN
73
2. Foto Ruangan Praktik
74
75
3. Photoshoot Newborn
4. Photo Keluarga
76