Anda di halaman 1dari 2

1.

Menurut para ahli Ushul Fiqih (Ushuliyyun), yang dimaksud dengan hukum syar'i ialah:
"Khithab pencipta syari'at yang berkaitan dengan perbuatan-perbuatan orang mukallaf, yang
mengandung suatu tuntutan, atau pilihan yang menjadikan sesuatu sebagai sebab, syarat atau
pengahalang bagi adanya sesuatu yang lain".
2. Pengertian hukum menurut bahasa adalah menetapkan sesuatu atas yang lain. Sedangkan
hukum menurut istilah agama (syara') adalah tuntutan dari Allah yang berhubungan dengan
perbuatan-perbuatan bagi tiap-tiap orang mukallaf.
3. sumber hukum Islam tertinggi. Kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW ini
memuat tiga komponen hukum dasar, termasuk hukum yang mengatur hubungan manusia
dengan Allah SWT secara lahiriah.
Secara keseluruhan, terdapat empat sumber hukum dalam Islam, antara lain Quran, hadits,
ijma, dan qiyas. Al Quran sebagai sumber hukum tertinggi dijelaskan dalam surat An Nisa
ayat 59
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kerangka dasar ajaran Islam meliputi tiga konsep
kajian pokok, yaitu aqidah, syariah, dan akhlak. Tiga kerangka dasar ajaran Islam ini
sering juga disebut dengan tiga ruang lingkup pokok ajaran Islam atau trilogi ajaran Islam.

4. Aqidah adalah adalah sesuatu yang tertancap dalam hati, mengakar kuat dan kokoh terhadap
suatu dzat tanpa ada keraguan sedikitpun.

Syariah adalah hukum dan aturan yang mengatur segala aspek kehidupan baik itu untuk
Muslim maupun non-muslim (seluruh manusia).

Akhlak adalah tingkah laku sesorang yang didorong berdasarkan kesadaran untuk
melakukan suatu perbuatan.

5. Berbeda dengan hukum positif, hukum Islam tidak membedakan dengan tajam antara
hukum perdata dengan hukum publik. Ini disebabkan karena menurut sistem hukum
Islam, pada hukum perdata terdapat segi segi publik dan pada hukum publik ada segi segi
perdatanya.
6. Hukum Perdata Islam adalah segala yang berkaitan dengan hukum perkawinan, kewarisan
dan pengaturan masalah kebendaan dan hak-hak atas benda, aturan jual beli, pinjam
meminjam, persyarikatan (kerjasama bagi hasil), pengalihan hak dan segala yang berkaitan
dengan transaksi.
Hukum Pidana Islam (Fiqh Jinayah) adalah segala ketentuan hukum mengenai
tindak pidana atau perbuatan kriminal yang dilakukan oleh orang-orang mukallaf (orang
yang dapat dibebani kewajiban), sebagai hasil dari pemahaman atas dalil-dalil hukum yang
terperinci dari Alquran dan hadis.
7. Ciri-ciri hukum Islam diantaranya:

a) Berhubungan erat dengan iman atau kaidah dan kesusilaan atau ahlak islam.
b) Bersumber dari agama islam.
c) Terdiri dari dua istilah kunci yaitu syariat dan fikih.
d) Terdiri dari dua bidang utama yaitu ibadah dan muamalat.
e) Memiliki strukturnya berlapis yakni nas/teks alqur’an, sunnah nabi Muhammad, hasil ijtihad.
f) Mendahulukan kewajiban daripada hak, amal dari pahala.
g) Dibagi menjadi hukum takifi dan hukum wadh’i.
h) Bersifat universal, berlaku abadi untuk umat islam dimanapun.
i) Menghormati martabat manusia.
j) Iman dan akhlak umat islam disertakan dalam pelaksanaannya.

8. Perbedaan antara HAM ISLAM dan BARAT


HAM ISLAM ;
1. Karunia dari ALLOH SWT
2. Terikat dengan KAM (Kewajiban Asasi Manusia)
3. Tidak berdiri sendiri,jadi terikat dengan Hak Hak yang lain:
- Haknya ALLOH SWT
-Haknya pribadi
-Haknya oranglain
-Haknya keluarga
-Haknya masyarakat
-Haknya negara
8. 4. Tunduk kepada syari'at agama ALLOH SWT
5. Sipatnya konsisten
6. Tidak diperjualbelikan
7. Memiliki dimensi dunia dan akhirat
HAM BARAT:
1. Karunia alam
2. Tidak terikan dengan KAM
3. Berdiri sendiri tidak terikat dengan hak hak yang lain
4. Tunduk kepada akal dan nafsu
5. Sipatnya berubah ubah
6. Diperjualbelikan
7. Dimensinya hanya dunia saja
9. Hukum Islam menjadi sesuatu yang wajib dipelajari dan dipahami oleh Sarjana di
bidang hukum karena berbagai alasan, seperti alasan historis, demografi, yuridis,
konstitusional, dan ilmiah. Kedua, bahwa kerangka dasar ajaran Islam terdiri dari Akidah,
Syariah, dan Fikih.
10. Kesalahpahaman terhadap Islam terjadi karena pemikiran yang bersifat dikotomis, yaitu
memisahkan antara agama dan kehidupan. Agama hanya dipandang sebagai satu aspek
hidup saja yaitu kebutuhan manusia terhadap Yang Maha Kuasa, sedangkan pada aspek
kehidupan lainnya agama tidak bisa diperankan.
11. Abu Ishaq al-Shatibi merumuskan lima tujuan (hukum) Islam, yakni:

k) 1. Memelihara Agama (Hifdz Ad-Din)


l) 2. Memelihara Jiwa (Hifdz An-Nafs)
m) 3. Memelihara Akal (Hifdz Al’Aql)
n) 4. Memelihara Keturunan (Hifdz An-Nasb)
o) 5. Memelihara Harta (Hifdz Al-Maal) Kelima tujuan hukum Islam tersebut di dalam
kepustakaan disebut al-maqasid al-khamsah atau al-maqasid al- shari’ah. Dengan 5 (lima)
tujuan ini, maka kemaslahatan kehidupan manusia terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai