Anda di halaman 1dari 4

AKUNTANSI LANJUTAN

TRANSAKSI ENTITAS INDUK DAN ENTITAS ANAK : ASET TETAP

NAMA KELOMPOK 1 :

NI KADEK ELINSI C30119233

INDAH SUCI RAHMADANI C30119229

ADE HIDAYAT C30119227

PROGRAM STUDI STRATA SATU (S1) JURUSAN EKONOMI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2021

Resume : TRANSAKSI ENTITAS INDUK DAN ENTITAS ANAK :ASET TETAP


A. Transaksi penjualan asset tetap
Antara entitas dalam satu kelompok usaha sering terlihat berbagai transaksi ,salah
satunya adalah transaksi jual beli asset teap. Aset tetap sebagai salah satu asset yang penting
dalam mendukung operasional perusahaan sering kali diperoleh entitas dari entitas induk , entitas
anak,atau dari entitas lainnya yang juga entitas anak dari entitas induk yang sama . Ilustrasi
pembuka memberikan gambaran tentang transaksi jual beli asset tetap antar-entitas dseluas
kelompok usaha yang sama. Ilustrasi pembuka memberikan gambaran tentang transaksi jual beli
asset tetap antar-entitas dalam kelompok usaha yang sama. Pada 8 desember 2014 , PT Krakatau
tirta industry melakukan pembelian tanah 15.000 m2 dari PT Krakatau daya listrik diamana
terjadi kedua perusahan merupakan entitas anak PT. Krakatau steel ( Persero) Tbk. Tanah
tersebut akan digunakan sebagai area water treatment plant ( WTP) air laut dan relokasi pabrik
air minum dalam kemasan .
B. Dampak terhadap pencatatan entitas induk dan jurnal eliminasi
a. Dampak terhadap pencatatan entitas induk
Transaksi penjualan asset tetap antara entitas induk dan entitas anak dapat menghasilkan
keuntungan atau kerugian . Keuntungan dan kerugian tersebut belum tereliasasi selama asset
tersebut masih dimiliki oleh entitas anak atau entitas induk. Atas keuntungan atau kerugian yang
belum terealisasi tersebut .Entitas induk harus membuat pencatatan .
b. Dampak terhadap jurnal eliminasi
Seperti halnya dengan transaksi jual beli persedian transaksi jual beli asset tetap
antara entitas induk dan entitas anak harusnya di eliminasi dalam rangka penyusunan laporan
keuangan konsoliasian. Dilihat dari sisi konsildasi, asset tetap yang diperoleh entitas anak dari
entitas induknya atau sebaliknya harus dicatat pada nilai perolehan dari pihak non-afliasi.
Dengan demikian selama asset tetap tersebut masih digunakan oleh entitas anak (atau entitas
induk) maka keuntungan atau kerugian yang diakui oleh entitas induk (atau entitas anak) belum
tereliasasi . Untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian,maka dibuat jurnal eliminasi atas
keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi tersebut
Keuntungan atau kerugian atas penjualan asset tetap antara induk dan entitas anak akan
terealisasi pada saat pelepasaan atau penggunaan asset tetap. Untuk asset tetap yang tidak
disusutkan., Keuntungan atau kerugian akan terealisasi pada saat pelepasaan asset tersebut.
Sedangkan untuk asset tetap yang disusutkan ,misalnya bangunan ,mesin ,kendaraan keuntungan
atau kerugian terealisasi pada saat asset tersebut diguanakan.
C.Transaksi penjualan asset tetap tidak disusutkan
Sering kali entitas induk terlibat pada transaksi penjualan tanah ke entitas anak dan atau
sebaliknya. Atas transaksi tersebut, entitas induk membukukan keuntungan dan kerugian
penjualan. Keuntungan atau kerugian tersebut belum terealisasi jika tanah tersebut diguanakan
oleh entitas anak. Realisasi keuntungan atau kerugian penjualan tanah terjadi pada saat
pelepasaan tanah. Pelepasaan tanah bisa terjadi karena penjualan,penghentian pengkauan atau
pertukaran.
D. Dampak transaksi penjualan asset tetap tidak disusutkan terhadap pencatatan entitas induk
dan jurnal eliminasi.
Contoh berikut memberikan gambaran komprehensif dampak transaksi penjualan asset
tetap tdiak disusutkan (tanah) oleh entitas induk ke entitas anak, baik terhadap pencatatan entitas
induk maupun jurnal eliminasi yang harus dibuat pada saat menysusun laporan keuangan
konsolidasi.
Contoh 6.1 Dampak terhadap penjualan tanah terhadap pencacatan entitas induk dari jurnal
eliminasi.
PT, Palapa (PT.P) Memiliki 100% saham PT. Samudera (PT S) . Berikut adalah informasi terkait
dengan transaksi jual beli aseet tetap antara PT P dan PT S
1. Peristiwa 1 (P1)-PT T memperoleh tanah dari pihak nonafilisasi pada harga 900.000.000
2. Peristiwa 2( P2)-PT P menjadi tanah kepada PT S pada harga 1.000.000.000
3. Persitiwa 3 (P3)- PT S menjual tanah keapada pihak non-afiliasi pada harga 1.2000.000.000
 Transaksi Penjualan Aset Tetap Disusutkan
Untuk transaksi penjualan aset tetap yang disusutkan antara induk dan entitas anak, keuntungan
atau kerugian penjualan aset tetap akan terealisasi seiring penggunaan aset tersebut. Sebelum
masuk ke pembahasan transaksi hulu dan hilir, akan dibahas gambaran awal mengenai transaksi
jual beli aset tetap yang disusutkan antara induk dan entitas anak dan bagaimanakah jurnal
eliminasi yang perlu dibuat dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian.
1. Dampak Transaksi Penjualan Aset Tetap Disusutkan terhadap Pencatatan Entitas Induk dan
Jurnal Eliminasi
Contoh berikut memberikan gambaran komprehensif dampak transaksi penjualan aset tetap
disusutkan, misal kendaraan, oleh induk ke entitas anak, baik terhadap pencatatan induk maupun
jurnal eliminasi yang harus dibuat pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasian.
Contoh 6.4 Dampak Penjualan Kendaraan terhadap Pencatatan Entitas Induk dan Jurnal
Eliminasi
Pada 31Desember2015, PT Palapa (PT P) menjual kendaraan kepada entitas anaknya, PI
Samudera (PT S), pada harga 210.000.000. PT P memperoleh kendaraan tersebut pada 1 Januar
2014 pada harga 300.000.000. PT P menyusutkan kendaraan tersebut selama 5 tahun dengan
menggunakan metode garis lurus dan tanpa nilai sisa. Nilai tercatat kendaraan pada 31 Desember
2015 adalah 180.000.000, sehngga PT P membukukan keuntungan penjualan kendaraan sebesar
30.000.000.
PT S bermaksud untuk menggunakan kendaraan tersebut untuk operasional dan menyusutkan
kendaraan selama sisa masa manfaat, yaitu 3 tahun, dengan menggunakan metode garis lurus dan
tanpa nilai sisa. Ilustrasi di atas dapat digambarkan dalam bagan berikut:

1 jan 2014 31 des 2015


PTP PT S

300.000.000 210.000.000

Keuntungan = 30.000.000
2. Transaksi Hulu Penjualan Aset Tetap Disusutkan
Untuk memperoleh pemahaman komprehensif tentang prosedur konsolidasi dimana terdapat
transaksi hulu penjualan aset tetap disusutkan (bangunan), digunakan contoh yang melanjutkan
contoh di bab sebelumnya dengan menyesuaikan saldo beberapa akun terkait dengan transaksi
penjualan tanah oleh induk ke entitas anaknya.
3. Transaksi Hilir Penjualan Aset Tetap Disusutkan
Untuk memperoleh pemahaman secara komprehensif tentang prosedur konsolidasi dimana
terdapat transaksi hilir penjualan aset tetap yang disusutkan (peralatan), digunakan ilustrasi yang
sama dengan transaksi hulu di atas dengan menyesuaikan saldo beberapa akun terkait dengan
transaksi penjualan tanah oleh anak ke entitas induknya.

Anda mungkin juga menyukai