DISUSUN OLEH :
A. Latar Belakang
Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis yang terjadi pada anak,
hal ini dikarenakan anak dalam kondisi sakit dan dirawat di rumah sakit.
Keadaan ini membuat anak berusaha beradaptasi dengan lingkungan yang
baru yaitu lingkungan rumah sakit sehingga kondisi tersebut dapat
meningkatkan stressor yang menimbulkan kecemasan, marah, sedih, takut,
dan merasa bersalah (Hockenberry & Wilson, 2011). Menurut Hery (2017)
dengan melakukan permainan anak dapat terlepas dari ketegangan dan
stress yang ditimbulkan selama proses hospitalisasi terjadi, dengan
bermain anak dapat mengalihkan rasa sakit dan cemasnya dengan
permainan (distraksi).
Bermain merupakan kegiatan anak – anak yang dilakukan
berdasarkan keinginan dari anak untuk mengatasi kecemasan, stress, dan
adaptasi baru di lingkungan yang baru. Fungsi dari bermain adalah untuk
perkembangan sensoris dan motorik, perkembangan intelektual,
perkembangan sosial, perkembangan kesadaran diri serta juga kreativitas
dari anak (Wong dalam Heri Saputro, 2017). Menurut Setiawati, dkk
(2019) stress yang terjadi akibat proses hospitalisasi pada anak usia
prasekolah sangat berpengaruh pada perawatan dan proses penyembuhan
pada saat anak dirawat di rumah sakit. Menurut Suryanti (2011) salah satu
permainan yang bisa dilakukan kepada anak pra sekolah yaitu dengan
bermain puzzel, hal ini karena sesuai tahap perkembangan anak mulai
mengasah kemampuan berfikir untuk mengetahui kemampuannya dalam
bekonsentrasi.
Oktober 2019 terdapat 30% anak usia pra sekolah dari 13 pasien.
Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2019 75%
anak usia pra sekolah tampak adanya kecemasan yang dibuktikan dengan
tidak mau berinteraksi dengan perawat atau petugas kesehatan selama
dirawat di rumah sakit.
Berdasarkan masalah dan teori yang sudah dijelaskan di atas, tim
penulis tertarik untuk melakukan terapi bermain dengan bermain puzzel
kepada anak usia pra sekolah untuk menurunkan kecemasan akibat
hospitalisasi di ruangan anak flamboyan 9 Rumah Sakit Umum Daerah
Dr,. Moewardi.
B. Tujuan Kegiatan :
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi bermain puzzel selama 30 menit, anak
diharapkan bisa merasa tenang selama perawatan dan tidak takut lagi
terhadap petugas kesehatan sehingga anak merasa nyaman dan dapat
beradaptasi dengan baik selama dirawat di Rumah Sakit.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain puzzel selama 1x30 menit diharapkan
anak usia pra sekolah dapat :
a. Anak dapat meningkatkan kemampuan berimajinasi melalui terapi
bermain dengan puzzel sesuai dengan minat dan kreasi anak
b. Anak dapat mengembangkan kemampuan mengatur gerakan
motorik kasar dan halus
c. Mengembangkan kognitif anak
d. Mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman yang
dirawat di ruang yang sama
e. Mampu mengurangi kejenuhan selama dirawat di RS
f. Mampu beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan
dirawat di rumah sakit
g. Meningkatkan latihan konsentrasi
h. Merasakan suasana yang nyaman dan aman seperti dirumah
C. Sasaran Peserta
Sasaran terapi bermain dalam kegiatan yaitu usia pra sekolah dengan
rentang umur 3 – 6 tahun yang sedang menjalani perawatan di bangsal
anak flamboyan 9 dengan kesadaran composmentis.
D. Media
1.Puzzel
E. Pelaksanaan
Hari / Tanggal :
Waktu : 09.00-10.00 WIB (Menyesuaikan)
Tempat : Ruang rawat inap Flamboyan 9
Sasaran : Pasien anak usia prasekolah (3-6 tahun)
Metode : Menyusun puzzel
F. PENGORGANISASIAN
Perawat : Eva noviyanti, Khotimatul Khusniah
G. STRATEGI BERMAIN
N Wakt Tahap Perawat Anak
o u
1. 5 Persiapan a. Menyiapkan Anak bersedia
alat- alat yang
menit mengikuti kegiatan
akan
digunakan
dalam hal ini
adalah puzzel
b. Menyiapkan
anak-anak
2. 3 Pembukaa a. Salam
terapeutik: a. Menjawab
menit n salam
Memberi salam
terapeutik b. Menjelaskan
sehangat perasaan saat
mungkin dan
memperkenalk ini
an diri
b. Validasi:
menanyakan
perasaan anak
saat ini
Kegiatan Inti
Bermain:
a. Kontrak:
20 1) Menjelaskan a. Anak
kepada anak menyusun
menit dan keluarga puzzel
tentang b. Senang dan
permainan dan terlihat
manfaat bagi menikmati
anak permainan
2) Membuat c. Menjawab
kontrak waktu
untuk bermain pertanyaan
20-30 menit
3) Menjelaskan
tentang cara
bermain
b. Kegiatan bermain
1) Sebelum
memulai
permainan
perawat
menjelaskan
teknik Anak
bermain dengan
antusias dan
semangat yang
tinggi untuk
bisa
menyelesaikan
gambarnya.
2) Komunikasi dan
interaksi terjaga
dengan baik
selama proses
bermain.
3) Keluarga
(ibunya) juga
ikut terlibat
mendampingi
dalam bermain.
4) Proses bermain
berlangsung
selama 20 menit
dan anak-anak
dapat
menyelesaikan
menyusun
puzzel dengan
bantuan dari
orang tua / ibu
dan perawat
5) Mengevaluasi
respon anak dan
keluarga
menyusun
puzzel.
6) Setelah Anak-
anak mengerti
maka
permainan di
mulai
3. 2 Penutup a. Menanyakan a. Menjawab
pertanyaan
menit kepada klien
b. Memperhatik
tentang an
c. Menjawab
perasaannya
salam
setelah
bermain
b. Memberi
kesimpulan
untuk
permainan
yang telah
dilakukan
c. Memberi salam
terapeutik
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) 100 % pasien anak usia 3-6 tahun mengikuti terapi bermain
menyusun puzzel
2. Terapi aktivitas diselenggarakan tepat waktu di ruang rawat inap
flamboyan 9
3. Evaluasi Proses
a) Semua peserta mengikuti dari awal sampai akhir acara
b) Semua peserta aktif dan antusias menyusun puzzel
4. Evaluasi Hasil
a) 50% peserta menyelesaikan menyusun puzzel sesuai dengan
waktu yang disepakati
b) 50% peserta anak mampu bersosialisasi dengan tenaga kesehatan
yang ada di rumah sakit
BAB II
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
e. Melatih Logika
F. Melatih Kesabaran
Persiapan :
Cara Bermain:
a. Letakkan puzzle didepan anak