KLIEN KORBAN
KEKERASAN SEKSUAL
♣ Respons ekspresif
Ketakutan tegang
kemarahan ansietas
Kegelisahan menangis
♣ Respon terkontrol
Tenang menyembunyikan
Tunduk perasaan
Lembut tidak terbuka
2. RESPONS BEBERAPA MINGGU
SETELAH PEMERKOSAAN
Memar,lecet
Sakit kepala, lelah, gangguan tidur
Nyeri, mual, muntah
Nyeri daerah perineal
Geram, marah, malu, terhina
Dendam, menyalahkan diri sendiri
Takut penyiksaan dan mati
3. RESPON/ DAMPAK JANGKA
PANJANG
Tersembunyi, supresi
Penatalaksanaan Korban
Pemeroksaan
Berdasarkan jurnal “play therapy dalam
identifikasi kasus kekerasan seksual terhadap
anak”, terapi sexual abuse adalah :
Diantara tujuan terapi bermain adalah mengurangi
atau menghilangkan gangguan-gangguan
perilaku, fisik, psikis, sosial, sensori dan
komunikasi dan mengembangkan kemampuan
yang masih dimiliki secara optimal. Cholidah
(2005)
Penatalaksanaan Korban
Pemeroksaan
5. Cognitif terapy
Artinya, konsep dasar dalam teknik ini adalah
perasaan-perasaan seseorang mengenai beragam
jenis dalam kehidupannya dipengaruhi oleh pikiran
pikiran mengenai kejadian tersebut secara berulang-
lingkar.
PROSES KEPERAWATAN
ASPEK FISIK :
Khusus daerah perineal
Memar/lecet seluruh tubuh
Jaga privacy-perawat wanita
ASPEK PERILAKU :
PENYESUAIAN KELUAR :
Supresi, menambah keamanan, tidak
butuh bantuan, menyembunyikan.
REORGANISASI :
Disfungsi seksual, phobia, gangguan tidur.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Sindroma trauma perkosaan
Ketidakberdayaan
Harga diri rendah
Keputusasaan
Ketakutan
Ansietas
Risiko : - isolasi sosial
- Bunuh diri
TINDAKAN KEPERAWATAN
KORBAN PERKOSAAN
Fase akut
Fase penyesuaian luar
Fase organisasi : konseling
- Self-explorasi
- Self-understanding
- Action
INTERVENSI KEPERAWATAN