e-ISSN: 2527-7286
DOI: 10.35965/eco.v23i1.2506 120
ABSTRAK
Konsep Eutanasia di Indonesia bukanlah hal yang baru dan telah ada sejak zaman dahulu kala,
namun demikian hingga saat ini masih menjadi pro dan kontra pada berbagai aspek seperti etika,
kemanusiaan, dan profesionalisme baik bagi praktisi medis maupun para pakar hukum. Penelitian ini
bertujuan untuk merumuskan konsek Euthanasia berdasarkan beberapa aspek yaitu aspek medis,
bioetika, humaniora dan profesionalisme sehingga dapat menjadi gambaran dan acuan bagi setiap
pihak agar tidak menimbulkan berbagai perdebatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kepustakaan, sedangkan teknik analisis menggunakan analisis isi. Berdasarkan hasil
analisis diperoleh berbagai konsep Euthanasia yang ditinjau dari berbagai aspek yaitu aspek medis,
bioetika, humaniora dan profesionalisme berdasarkan berbagai sumber yang ada.
Kata Kunci: Etika Kedokteran, Hukum Kedokteran, Kematian yang Mudah.
ABSTRACT
The concept of euthanasia in Indonesia is not new and has existed since ancient times, however, until
now there are still pros and cons in various aspects such as ethics, humanity and professionalism for
both medical practitioners and legal experts. This study aims to formulate a Euthanasia concept
based on several aspects, namely medical, bioethical, humanities and professionalism aspects so that
it can become an illustration and reference for each party so as not to cause many problems. The
type of research used is library research, while the analysis technique uses content analysis. Based
on the results of the analysis obtained various concepts of Euthanasia which are reviewed from
various aspects, namely medical, bioethical, humanities and professionalism aspects based on
various existing sources.
Keywords: Medical Ethics, Medical Law, Easy Death
This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license
seperti etika medis, hukum, hak asasi tuntutan untuk mengakhiri penderitaan
manusia, kultur budaya dan keagamaan. pasien dengan eutanasia. Tuntutan ini
Terlepas pro dan kontra yang telah menyebabkan pertentangan dalam hal hak
ada sejak lama, beberapa negara di dunia asasi, yang salah satu poinnya adalah hak
telah mengadopsi dan memperbolehkan untuk hidup, dengan demikian, manusia
eutanasia. Pada Tahun 2001 Belanda juga memiliki hak untuk mati. Fenomena
menjadi negara pertama yang tuntutan eutanasia telah menimbulkan pro
memperbolehkan eutanasia, diikuti dan kontra, tidak hanya di kalangan
dengan belgia pada tahun berikutnya. masyarakat Indonesia juga di kalangan
Jepang adalah negara asia yang pernah masyarakat internasional. Perdebatan
mengizinkan eutanasia walaupun mengenai eutanasia tidak lagi terbatas
demikian hanya 1 kasus yang tercatat hanya pada aspek medisnya namun telah
hingga saat ini. Negara yang masih bersinggungan dengan aspek sosial
memperdebatkan legalitas eutanasia diantaranya hukum dan agama serta
diantaranya adalah amerika serikat dan norma-norma kultur budaya yang ada di
swiss sedangkan yang menolak dengan masyarakat. (Haryadi, 2011; Sofyan
tegas seperti korea dan austria. Di 2017).
Indonesia sendiri, walaupun belum ada Penelitian tujuan untuk
undang-undang yang mengatur secara merumuskan konsep Euthanasia
khusus mengenai eutanasia namun berdasarkan beberapa aspek yaitu aspek
tindakan ini termasuk dalam tindakan medis, bioetika, humaniora dan
yang tidak diperbolehkan (Haryadi, 2011; profesionalisme sehingga dapat menjadi
Isnawan, 2015). gambaran dan acuan bagi setiap pihak
Kemajuan teknologi di bidang agar tidak menimbulkan berbagai
kedokteran dewasa ini sangat pesat dan perdebatan.
telah membawa banyak kesembuhan
B. METODE PENELITIAN
berbagai macam penyakit, namun Jenis penelitian yang digunakan
secangih-cangihnya teknologi kedokteran, dalam penelitian ini adalah penelitian
ada saja penyakit yang belum dapat kepustakaan atau library research, yakni
disembuhan atau masih menyebabkan penelitian yang dilakukan melalui
penderitaan bagi manusia. Dengan adanya mengumpulkan data atau karya tulis
penyakit-penyakit ini maka muncul suatu ilmiah yang bertujuan dengan objek
penelitian atau pengumpulan data yang massa. Analisis isi dapat digunakan untuk
bersifat kepustakaan, atau telaah yang menganalisa semua bentuk komunikasi,
dilaksanakan untuk memecahkan suatu dari berbagai sumber data. Sedangkan
masalah yang pada dasarnya bertumpu kaitannya dengan pembahasan yaitu
pada penelaahan kritis dan mendalam sebagai salah satu upaya penulis dalam
terhadap bahan-bahan pustaka yang memudahkan pemahaman dengan cara
relevan. menganalisa kebenarannya melalui
Sebelum melakukan telaah bahan pendapat para pakar yang kemudian
pustaka, peneliti harus mengetahui dijadikan acuan penelitian.
terlebih dahulu secara pasti tentang dari
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
sumber mana informasi ilmiah itu akan
1. Aspek Medis Eutanasia
diperoleh. Adapun beberapa sumber yang Proses kematian dapat terjadi secara
digunakan antara lain; buku teks, jurnal alamiah maupun tidak alamiah. Ilmu
ilmiah, referensi statistik, hasil-hasil pengetahuan membagi kematian
penelitian dalam bentuk skripsi, tesis, berdasarkan penyebab ini menjadi tiga
disertasi,dan internet, serta sumber- jenis yaitu (Siregar, 2015):
sumber lainnya yang relevan. Dilihat dari
a) Orthothansia merupakan kematian
sifatnya, maka penelitian ini termasuk
yang terjadi karena proses alamiah
penelitian deskriptif, penelitian deskriptif
b) Dysthanasia, adalah kematian yang
berfokus pada penjelasan sistematis
terjadi secara tidak wajar
tentang fakta yang diperoleh saat
c) Euthanasia, adalah kematian yang
penelitian dilakukan
terjadi dengan pertolongan atau
Setelah keseluruhan data terkumpul
tidak dengan pertolongan dokter.
maka langkah selanjutnya penulis
Eutanasia merupakan bagian dari
menganalisa data tersebut sehingga ditarik
suatu penyebab kematian. Berdasarkan
suatu kesimpulan. Untuk memperoleh
para ahli, tindakan ini dapat dibagi dibagi
hasil yang benar dan tepat dalam
menjadi (Zaelani, 2008; Kusumasari,
menganalisa data, penulis menggunakan
2022):
teknik analisis isi. Analisis isi (Content
a) Eutanasia aktif (Active) adalah
Analysis) adalah penelitian yang bersifat
suatu tindakan yang dilakukan
pembahasan mendalam terhadap isi suatu
secara aktif oleh dokter atau tenaga
informasi tertulis atau tercetak di media
medis lainnya untuk mengakhiri
yang secara medis sulit sembuh dan pelayanan klinik , yaitu (Jonsen et al,
mengalami penderitaan yang tidak 2003):
dapat di atasi maka dapat a) Medical Indication : semua prosedur
dipertimbangkan bahwa kematian diagnostik dan terapi yang sesuai
merupakan jalan yang lebih baik untuk mengevaluasi keadaan pasien
apalagi jika konsep ini juga di dan mengobatinya. Pada kasus
setujui oleh keluarga dan pasien itu eutanasia aspek medis pasien harus
sendiri. jelas dan memenuhi syarat yang
d) Prinsip keadilan “Justice” Yaitu ketat bukan sekedar kemauan pasien
prinsip moral yang mementingkan atau keluarga akan hak kematian.
fairness dan keadilan dalam b) Patient Preferrences :
bersikap maupun dalam memperhatikan nilai (value) dan
mendistribusikan sumber daya penilaian tentang manfaat dan beban
(distributive justice) atau yang akan diterimanya, yang berarti
pendistribusian dari keuntungan, cerminan kaidah Autonomy.
biaya dan risiko secara adil. Dalam Pertanyaan etiknya meliputi
hal permintaan akan eutanasia, pertanyaan tentang kompetensi
prinsip keadilan sulit ditegakkan pasien, sifat volunteer sikap dan
kecuali syarat dilakukannya keputusannya, pemahaman atas
eutanasia diatur secara ketat, karena informasi, siapa pembuat keputusan
kalau hanya melihat dari hak pasien bila pasien tidak kompeten, nilai dan
untuk mengakhiri hidup maka keyakinan yang dianut pasien, dan
eutanasia bias diperuntukkan bagi lain-lain. Pada kasus eutanasia,
siapa saja yang ingin mengakhiri selain mempertimbangkan
hidup tanpa alasan medis yang kuat. keinginan pasien, perspektif agama
Pembuatan keputusan etik, terutama dan budaya perlu dipertimbangkan.
dalam situasi klinik, dapat juga dilakukan Pasien harus sadar bahwa tidak ada
dengan pendekatan yang berbeda dengan agama yang menyetujui tindakan
pendekatan kaidah dasar moral diatas. pembunuhan apap pun alasan
Jonsen, Siegler dan Winslade (2002) maupun kedoknya dengan demikian
mengembangkan teori etik yang pasien maupun keluarga dapat
menggunakan 4 topik yang esensial dalam terhindar dari perasaan bersalah
baik.” (QS 2:195), dan dalam ayat dan Ikatan dokter Indonesia untuk
lain disebutkan, “Janganlah engkau mengontrol agar keahlian-keahlian
membunuh dirimu sendiri,” (QS profesional didayagunakan secara
4:29). bertanggung jawab, bertolak dari itikad
pengabdian yang tulus dan tak berpamrih,
4. Aspek Profesinalisme Eutanasia
Profesi merupakan suatu pekerjaan dan semua itu dipikirkan untuk
utama yang terpenuhi pada pekerjaan yang seperti halnya profesi lainnya,
dikategorikan sebagai profesi, yang dengan dua komponen utama yaitu teknik
pertama ialah bahwa dokter merupakan dan etika serta memiliki ciri- ciri sebagai
yang tinggi, dan karena itu hanya dapat standar nasional; (b) pekerjaannya
standar dan menjaga keahlian yang tinggi daripada keuntungan; (d) pekerjaannya
ini maka profesi dokter selalu legal melalui perizinan; (e) anggota-
sebagai Konsil kedokteran Indonesia. dokter yang professional akan terikat pada
Kriteria Kedua adalah bahwa dokter wilayah etika profesi dan keterampilan
selalu berkembang secara nalar dan profesi tidak dapat dipisahkan dari
pelatihan dan simposium. Kriteria terakhir dan agama sehingga dokter yang