Dosen Pengampu: Dr. Putu Nanci Riastini, S.Pd., M.Pd
Oleh: Ni Made Sintya Berliana Putri (2211031733)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2023 MASALAH SOLUSI YANG PENJABARAN SOLUSI DIGUNAKAN Kurangnya inovasi dalam Membuat alur pembelajaran Anak-anak usia sekolah dasar pembelajaran yang dilakukan yang menarik dan didukung adalah manusia yang cepat media pembelajaran yang merasa bosan, namun sangat kreatif serta komunikatif. tertarik dengan hal baru. Oleh Sebagai contoh, dalam sebab itu, tenaga pendidik menjelaskan terkait peta atau yang pada hal ini merujuk sejenisnya, bisa pada guru harus komunikatif menggunakan peta digital serta kreatif dalam internet atau membuat media menunangkan tujuan belajar peta timbul. pembelajaran. Misalnya dalam menyampaikan isi pembelajaran dapat menggunakan alur penyampaian yang menarik serta didukung dengan media pembelajaran yang komunikatif. Jika dalam proses pembelajaran siswa menemukan hal unik dan baru, maka minat untuk mempelajari dan naluri mencari tahu siswa akan meningkat dan hal ini diharapkan akan berdampak baik baik bagi perkembangan siswa di sekolah.
Sebagai contoh, saat
pemberian materi seperti menjelaskan peta dunia, guru dapat menggunakan peta timbul sebagai media belajar ataupun menggunakan peta digital yang lebih rinci dan menarik yang ada di internet. Media pembelejaran yang berisi inovasi seperti itu akan lebih menarik minat siswa, dibadandingkan hanya berupa penjelasan melalui ucapan saja tanpa gambaran. Kurangnya pemanfaatan Melakukan pelatihan kepada Dunia sudah memasuki era teknologi untuk menunjang guru dan siswa terkait globalisasi, jadi untuk kegiatan pembelajaran pemanfaatan teknologi dalam menjadikan siswa sebagai pembelajaran. Misalnya sumber daya manusia yang menggunakan menggunakan unggul, adalah hal yang power point dengan animasi sangat baik meperkenalkan bergerak yang disambungkan teknologi dalam pelaksanaan dengan LCD Proyektor untuk pendidikan. Pelatihan pembelajaran IPA siswa pendidikan akan sangat baik ditujukan kepada guru dan siswa, misalnya memperkenalkan alat-alat teknologi sederhana yang bisa dugunakan untuk menunjang pendidikan, sebagai contoh power point dengan LCD Proyektor. Selain itu bisa diperkenalkan cara menggunakan Google Classroom atau Google Drive untuk sarana pengumpulan atau arsip tugas. Sebagai contoh, saat ada materi yang membutuhkan gambaran visual untuk mendukung daya imajinasi siswa, guru dapat menggunakan bantuan teknologi karena jika menggambarakan manual melalui papan tulis tentu kurang efektif dan menarik. Sebagai contoh saat pembelajaran IPA bab makhluk hidup, guru bisa mencari gambaran- gambarannya melalui internet dan mengumpulkannya dalam power point bahkan dapat ditambahkan audio, nantinya materi tersebut akan ditayangkan dengan bantuan LCD Proyektor dan dilihat oleh seluruh siswa bahkan berisi suara yang mendukung. Untuk penugasan siswa, siswa dapat diminta membuat tugas dan dikumpulkan melalui Google drive atau Google classroom yang mana ini sekaligus mengajarkan siswa untuk lebih paham dan mengenal teknologi sederhana di bidang pendidikan Belum diterapkannya Membuat dan memfasilitasi Tidak seluruh siswa memiliki pembelajaran berdiferensiasi gaya pembelajaran yang gaya belajar yang sama, ada semakin beragam sesuai gaya yang lebih menyukai belajar belajar peserta. dengan cara membaca buku, ada siswa yang menyukai gaya belajar melalui audio atau ada siswa yang menyukai gabungan dari kedua cara tersebut ataupun cara lain. Untuk itu tenaga pendidik yang dalam hal ini merujuk pada guru bisa melakukan pengamatan di lingkungan siswanya terkait gaya belajar apa yang disukai, kemudia dapat membuat inovasi pembelajaran yang disukai oleh siswanya. Dengan gaya belajar yang sesuai maka siswa cenderung lebih bersemangat.
Sebagai contoh, guru
mengajarkan suatu pembelajaran dengan berbagai gaya pembelajaran. Misalnya saat ada materi matematika yakni bangun ruang, guru bisa memberikan beberapa opsi belajar. Pertama, guru akan emminta para siswa membaca terlebih dahulu materi yang ada pada buku pembelajaran, hal ini akan mendukung siswa yang memiliki gaya belajar visual, disisi lain guru bisa memberikan penjelasan melalui video pemebelajaran, hal ini akan mendukung siswa yang lebih menyukai gaya pembelajaran melalui audiovisual. Dengan pemeberian materi pembelajaran yang beragam, diharapkan siswa mampu memgenali gaa pemebelajarannya masing- masing dan lebih nyaman denga napa yang dipelajari Kurangnya inovasi dalam Membuat inovasi warming up Pemanasan adalah hal yang pelaksanaan warming up dan meminta siswa untuk ikut sangat penting sebelum berkotribusi dalam melakuan sesuatu, begitu pula pembuatan ide. Salah satu ide untuk siswa dalam memulai yang bisa dilakukan yakni pemebelajaran. Terkadang melakukan literasi sebelum beberapa siswa sewaktu di memulai pemebelajaran sekolah belum siap betul untuk menerima materi pemebelajaran, oleh sebab itu warming up adalah hal yang sangat penting.
Salah satu warming up yang
dapat dilakukan yakni melakukan literasi sebelum pembelajaran dimulai. Literasi bertujuan untuk merangsang otak siswa agar siap berpikir dan menyerap pembelajaran. Literasi dilakukan dengan cara sebelum memulai pembelajaran, guru diminta untuk meminta waktu siswa selama 15 menit. 7 menit pertama digunakan untuk membaca buki bacaan diluar buku pembelajaran, 5 menit selanjutnya digunakan untuk melakukan resume dan 3 menit berikutnya salah satu siswa diminta untuk maju ke depan kelas menyampaikan hasil resumenya. Dengan hal ini diharapkan siswa sudah terpancing untuk menyerap pembelajaran selanjutnya Kurangnya pelaksanaan ice Melalukan ice breaking di Siswa usia sekolah dasar pada breaking dalam pembelajaran Tengah-tengah pemberian umumnya mudah jenuh materi pembelajaran atau dengana materi pembelajaran disaat siswa merasa jenuh. yang terlalu lama. Oleh seba Misalnya membuat games tes itu, secara berkala siswa harus konsentrasi atau senam ditingkatkan semangatnya, keseimbangan otak misalnya disaat pertengahan materi atau saat dirasa siswa mulai menunjukan sikap jenuh. Ice breaking dengan porsi yang tepat dapat membangkitkan semangat siswa dan siswa akan lebih optimal dalam menyerap materi pembelajaran. Guru dapat mencari jenis-jenis melalui internet atau bertanya pendapat siswa games apa yang akan dilakukan.
Salah satu ice breaking yang
dapat dapat dilakukan yakni melakukan games cek konsentrasi atau senam keseimbangan otak. Kedua games ini selain menyenangkan juga memiliki dampak baik bagi para siswa, konsntrasi akan lebih ditingkatkan melalui permainan ini, selain itu seluruh tubuh juga akan bergerak yang tentunya baik setelah siswa jenuh lelah duduk di kursi sekian waktu