MAKALAH
Disusun Oleh :
LAELA NUR AFIFAH PAI/II/B1 022.011.0055
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SILIWANGI
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan pada kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena
dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah ini. Makalah
ini disusun untuk memenuhi Tugas Praktek Tilawah. Selain itu makalah ini dibuat
bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa
Ta'ala.
Makalah yang Saya buat berisikan materi tentang "Rasm Al-Qur’An". Dalam
makalah ini akan dibahas tentang Sejarah, Hukum Penulisan, dan Faidah-Faidah
Rasm Al-Qur-An.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi yang jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, Saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah sebagai pengantar kata dengan harapan semoga makalah ini dapat
diterima dan bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat umum. Aamiin.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa itu Rasm Al-Qur’an ?
b. Bagaimana pendapat para Ulama mengenai Rasm Al-Qur’an ?
c. Apa saja Kaidah-Kaidah Rasm Al-Qur’an ?
C. TUJUAN
a. Agar mengetahui penjelasan tentang Rasm Al-Qur’an secara detail.
b. Menjelaskan mengenai Pendapat-Pendapat Para Ulama.
c. Memaparkan Kaidah-Kaidah Rasm Al-Qur’An.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
1. Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Muslim di seluruh dunia. Penulisan
Al-Qur’an dengan pola Rasm Utsmani, jika tidak dikatakan sebagai
petunjuk Nabi, ia merupakan suatu kesepakatan para sahabat. Kesepakatan
sahabat memiliki kekuatan hukum yang mengikat, serta wajib diikuti oleh
kaum Muslim. Termasuk pola penulisan Al-Qur’an.
2. Penulisan Al-Qur’an dengan pola Rasm Utsmani merupakan sunnah yang
harus dikuti. Hal ini dinyatakan dalam kitab al-Minhaj fi fiqh al-Syafi’i,
“Kalimat ( )الربواditulis dengan wawu dan alif sebagaimana dalam Rasm
Utsmani. Dalam Al-Qur’an tidak ditulis dengan ya’ dan alif, karena Rasm
Utsmani adalah sunnah yang harus diikuti.”
3. Pola penulisan Al-Qur’an sesuai dengan Rasm Utsmani adalah sebuah
keniscayaan, utamanya penyatuan pola penulisan Al-Qur’an bagi seluruh
ummat Muslim dengan Rasm Utsmani, agar seragam sesuai dengan
penulisan awal dan agar terhindar dari fitnah. Sehingga tidak ada
ungkapan-ungkapan yang muncul, “Mushaf kami lebih bagus dari mushaf
kalian, rasm kami lebih baik daripada rasm kalian!”
4. Boleh menulis Al-Qur’an tanpa menggunakan Rasm Utsmani apabila
digunakan untuk kepentingan pembelajaran bagi orang masyarakat awam,
umumnya di kalangan sekolah-sekolah yang masih butuh pengetahuan
tentang bahasa Arab.
B. SARAN
Maka dari itu perbedaan suatu pendapat merupakan hal yang sudah biasa
dalam keilmuan Islam, terlebih karena memang para sahabat dan ulama
memiliki kapasitas yang kompeten dalam penelitian suatu ilmu.
Dan yang terpenting yang harus kita lakukan untuk zaman sekarang adalah
meneladani para sahabat dan ulama, tidak perlu gusar dengan perbedaan,
apalagi sampai menyalahkan dan menganggap sesat. Cukuplah fokus mencari
ilmu dan mengembangkannya, sehingga ilmu keislaman semakin maju.
DAFTAR PUSTAKA