Anda di halaman 1dari 10

OBJEK KAJIAN FILSAFAT HUKUM ISLAM

DOSEN PENGAMPUH: Dr. Zaenal Abidin. M.,HI

DI SUSUN OLEH KELOMPOK III:


Nurullailil Garrai S (10900122059)
Vina Nur Steviana S (10900122041)

JURUSAN ILMU FALAK


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. dzat yang maha
agung sang pencipta alam semesta beserta se-isinya. Berkat ilham yang di curahkannya kepada
penulis sehingga makalah “Objek Kajian Filsafat Hukum Islam” ini dapat di selesaikan penulis.
Shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar kita maulana Muhammad SAW. yang telah
mengantarkan kita umatnya pada zaman kepintaran seperti sekarang ini “minaẓ-ẓulumāti ilan-
nụr”1.
Menganalisis objek-objek kajian dari filsafat hukum islam merupakan suatu hal yang
urgent, sebab dapat kita jadikan ajuan dasar dalam mempelajari dan mendalami ilmu Filsafat
hukum Islam. Tujuan penulisan makalah ini agar memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat
Hukum Islam
Berkat Rahmat Allah, dukungan dari Alam semesta, keluarga dan teman, terutama rekan
sejawat dalam penyusunan makalah ini saudari Vina nur steviana. Penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada bapak dosen pengampuh mata kuliah Filsafat Hukum Islam, berkat
arahan beliau makalah ini terselesaikan dengan tepat waktu dan menambah wawasan kami pada
bidang ini.
Besar harapan penulis semoga Makalah ini berguna dan membawa wawasan yang
bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan maupun
kekurangan, tiada manusia yang tak luput dari kesalahan. Penulis dan rekannya hanya manusia
sehingga kritik dan saran yang bijak tentu sangat di perlukan agar terciptanya makalah yang
lebih baik kedepannya.

1
RI Depag, ‘Alquran Pdf Terjemahan’, Al-Qur’an Terjemahan, 2007, 1–1100.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................1
C. Tujuan pembahasan........................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................2
A. Objek-Objek Filsafat Hukum Islam...................................................................................................2
B. Hukum Islam Sebagai Objek Kajian Filsafat Hukum Islam................................................................4
C. Objek Filsafat Hukum Islam Menurut Hasbi Ash-Shiddiqi................................................................4
BAB III..........................................................................................................................................................6
PENUTUP.....................................................................................................................................................6
A. Kesimpulan......................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat, Hukum, dan Islam merupakan tiga kata yang memiliki definisinya masing-masing,
ilmu filsafat hukum islam merupakan suatu ilmu yang urgent kita kaji sebab kita dapat
memahami hukum islam secara menyeluruh mengenai isinya dan apa yang ada di baliknya.
Filsafat Hukum Islam adalah kajian filosofis tentang hakikat hukum Islam, sumber asal-
muasal hukum Islam dan prinsip penerapannya serta fungsi dan manfaat hukum Islam bagi
kehidupan masyarakat yang melaksanakannya.
Filsafat hukum Islam ialah filsafat yang diterapkan pada hukum Islam, ia merupakan
filsafat khusus dan obyeknya tertentu, yaitu hukum Islam, maka Filsafat Hukum Islam adalah
filsafat yang menganalisis hukum Islam secara metodis dan sistematis sehinga mendapat
keterangan yang mendasar, atau menganalisis hukum secara ilmiah dengan filsafat sebagai
alatnya.
Bagaimana kita di zaman sekarang bertaruh dengan tantangan zaman, tetap
mempertahankan nilai-nilai islam secara utuh. Kita perlu memahami objek kajian bidang ilmu
filsafat hukum islam ini secara menyeluruh, berdasarkan itu penulis mengangkat judul makalah
“Objek Kajian Filsafat Hukum Islam”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana klasifikasi objek filsafat hukum islam?
2. Bagaimana hukum islam sebagai objek kajian filsafat?
3. Bagaimana objek filsafat hukum islam menurut pakar?
C. Tujuan pembahasan
1. Mengetahui klasifikasi objek filsafat hukum islam
2. Memahami hukum islam sebagai objek kajian filsafat
3. Mengetahui objek filsafat hukum islam menurut para pakar

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Objek-Objek Filsafat Hukum Islam
Objek atau Ruang Lingkup Filsafat Hukum Islam Adapun objek kajian filsafat hukum islam
ada 4, yaitu sebagai berikut:
1. Tentang Pembuat Hukum Islam (al-Hakim) yakni Allah SWT. Yang telah
menjadikan para nabi dan Rosul terutama nabi terakhir Muhammad SAW yang
menerima risalah-Nya berupa sumber ajaran islam yang tertuang di dalam kitab
suci al-Quran. Dan keberadaan Muhammad SAW yang eksistensinya yang
mungkin ada (mumkinah al-Maujudah)
2. Tentang sumber ajaran hukum Islam, berkaitan dengan kalamullah yang tertulis
atau quraniyah dan yang tidak tertulis berupa semua karya cipta-Nya atau ayat-
ayat Kauniyah.
3. Tentang orang yang menjadi subjek atau objek dari kalam ilahi yakni orang
Mukallaf, yang diperintah atau dilarang atau memiliki kebebasan untuk memilih
4. Tentang Tujuan Hukum Islam sebagai landasan amaliyah para mukallaf dan
balasan-balasan berupa pahala dari pembawa perintah. metode yang digunakan
para ulama dalam dalil-dalil dari sumber ajaran hukum Islam, yakni al-Quran dan
al-Hadits serta pendapat para sahabat yang dijadikan sebagai acuan dalam
pengamalan.2
Kajian filosofis hukum Islam akan mendorong seseorang melakukan sesuatu yang sudah
menjadi ketentuan dalam hukum Islam. Ulama ushul fiqh mendefinisikan hukum Islam (hukum
syar’i) sebagai “titah Allah yang berkaitan dengan perbuatan mukallaf, baik yang berkenaan
dengan tuntutan, pilihan, dan aturan-aturan tertentu”, maka dilihat dari segi titah Allah para
ulama mulai mempertanyakan apa yang dimaksud dengan titah Allah, apa bentuk titah Allah
SWT itu, bagaimana mengetahui titah Allah SWT, kenapa disebut titah Allah, kapan berlakunya
titah Allah, untuk siapa berlakunya titah Allah itu, dan bagaimana kalau titah Allah itu tidak
diikuti, serta bagaimana akibat hukum bagi orang yang mengikutinya. Pertanyaan- pertanyaan di
atas merupakan sesuatu yang teoritis yang merupakan kajian filsafat murni. Pengkajian terhadap
hal ini disebut dengan filsafat tasyri’ yang merupakan kajian filsafat murni.
Akan tetapi lebih lanjut dari kalimat yang berkaitan dengan perbuatan mukallaf,
dimunculkan pertanyaan, di antaranya; kenapa orang menikah, kenapa orang menjatuhkan
thalaq, kenapa orang rujuk, kenapa orang saling mewarisi, kenapa orang saling berjual beli,
kenapa orang dilarang riba, kenapa orang diqishas ketika membunuh, kenapa orang dicambuk
ketika berzina, kenapa tangan dipotong ketika mencuri, dan sebagainya. Pertanyaan-pertaanyaan
ini merupakan sesuatu yang praktis, dan inilah yang merupakan kajian hikmah hukum Islam.
Dari kajian hikmah ini pada akhirnya mendorong seseorang melakukan sesuatu dengan penuh
keyakinan dan potensi yang ada padanya. Dalam istilah ulama, jawaban-jawaban untuk beberapa
pertanyaan di atas merupakan kajian dalam filsafat syari’ah.

2
Beni Ahmad Saebani, Filsafat Hukum Islam, (Bandung : Pustaka Setia, 2007), hal 60-61

2
Perpaduan kajian teoritis dan praktis inilah yang pada akhirnya membentuk filsafat
hukum Islam. Dengan demikian, secara kelimuan, filsafat hukum Islam dapat dibagi ke dalam
dua kelompok, yaitu filsafat tasyri’ dan filsafat syari’ah. 3
Di Sumber lain menyatakan dalam ilmu Filsafat Hukum Islam, yang menjadi objek kajian
Filsafat Hukum Islam meliputi objek teoritis (Falsafah Tasyri) dan objek praktis (Falsafah
Syari’ah)
a. Falsafah Tashri’
Falsafar Tashri’, yakni filsafat yang memancarkan hukum Islam atau menguatkannya
dan memeliharanya. Filsafat tashri’ menurut Hasbi Ash-Shiddiqi mencakup berfikir filosofik
mengenai pembentukan, pembinaan dan perkembangan hukum islam baik berkaitan dengan
asas, prinsip, maupun tujuan ditetapkannya hukum islam Filsafat ini membicarkan hakikat
dan tujuan penetapan hukum Islam. Filsafat tashri’ terbagi menjadi 5, sebagai berikut:
1. Da’im Al-Ahkam (dasar-dasar hukum Islam)
2. Mabadi’ Al-Ahkam (Prinsip-prinsip Hukum Islam)
3. Ushul/MashadirAl-Ahkam (pokok-pokok/sumber- sumber Hukum Islam
4. Maqashid Al-Ahkam (tujuan-tujuan Hukum Islam)
5. Qawa’id Al-Ahkam (kaidah-kaidah hukum Islam)

b. Falsafah Syari’ah
Falsafat Shari’ah, yakni filsafat yang diungkapkan dari materi-materi hukum Islam,
seperti ibadah, mu’amalah, jinayah, ‘uqubah, dan sebagainya. Filsafat ini bertugas
menemukan rahasia dan hakikat Hukum Islam. Filsafat shar’iyah objeknya lebih pada tata
aturan yang taken of greated, jika dipetakan aturan main filsafat ini lebih pada aspek al-ashlu.
Termasuk dalam pembagian filsafat Shari’ah adalah sebagai berikut:
1. Asrar Al-Ahkam (rahasia-rahasia hukum Islam)
2. Khasa’is Al-Ahkam (keistimewaan hukum Islam)
3. Mahasin/Mazaya Al-Ahkam (keutamaan-keutamaan hukum Islam.
4. Thawabi’ Al-Ahkam (karakteristik hukum Islam) Dengan.
Dengan rumusan lain, Filsafat Hukum Islam adalah pengetahuan tentang hakikat, rahasia,
dan tujuan hukum Islam, baik yang menyangkut materi maupun proses penetapannya, atau
filsafat yang digunakan untuk memancarkan, menguatkan dan memelihara hukum Islam sehigga
sesuai dengan maksud dan tujuan penetapannya di muka bumi. Yaitu untuk kemaslahatan umat
manusia seluruhnya. Dengan begitu Hukum Islam akan benar- benar Salihun Likulli Zaman Wa
Makan (sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi zaman).
Sebagaimana watak filsafat, Filsafat Hukum Islam berusaha menangani pertanyaan-
pertanyaan fundamental secara ketat, konsepsional, metodis, koheren, sistematis, radikal,

3
Rizki Muhammad, ‘D I K T a T Filsafat Hukum Islam’, 2022. H 6.

3
universal, konprehensif, rasional, serta bertanggung jawab. Arti pertanggungjawaban ini adalah
adanya kesiapan untuk memberikan jawaban yang objektif dan argumentatif terhadap segala
pertanyaan, sangkalan dan kritikan terhadap Hukum Islam. Dengan demikian, maka Filsafat
Hukum Islam bersikap kritis terhadap masalah-masalah. Jawaban-jawabannya tidak luput dari
kritik labih lanjut, sehingga ia dikatakan sebagai seni kritik, dalam arti tidak pernah merasa puas
dalam mencari, tidak menggap suatu jabawan selesai, tetapi bersedia bahkan senang membuka
kembali perdebatan.4
B. Hukum Islam Sebagai Objek Kajian Filsafat Hukum Islam
Merujuk dari pembahasan sebelumnya, dalam konteks hukum islam sebagai objek kajian filsafat
hukum islam bahwa filsafat hukum Islam mempunyai dua macam objek, yaitu objek materiil (fῑ
zāhirihi) dan objek formal (fῑ bātinihi), sebagai berikut:
1. Objek materiilnya adalah sesuatu yang dijadikan objek penyelidikan, objek analisis, dan
objek penalaran, dalam hal ini yang menjadi objek mareriilnya adalah hukum Islam.
Dengan kata lain, hukum Islam diselidiki, dianalisis, dan dinalar dengan menggunakan
instrumen filsafat. Hukum Islam sebagai objek analisis, dan filsafat sebagai pisau bedah
analisisnya.
2. Objek formalnya adalah sudut pandang untuk memahami objek materiil, yaitu ilmiah,
menyeluruh (komprehensif), rasional, radikal, sistematis dan dapat dipertanggung
jawabkan tentang hukum Islam. Artinya dalam mengkaji dan menganalisa hukum Islam,
maka dilakukan dengan cara-cara rasional, radikal, menyeluruh dan sistematis.5
C. Objek Filsafat Hukum Islam Menurut Hasbi Ash-Shiddiqi
Menurut Hasbi Ash- Shiddiqi objek kajian fiksafat hukum islam Disederhanakan sebagai
berikut:
a. Falsafat tashri’ merupakan filsafat yang memancarkan hukum islam atau menguatkannya
dan memeliharanya6. Filsafat ini membicarakan hakikat dan tujuan penetapan hukum
islam. Filsafat tashri’ terbagi kepada :
1) Da’im Al-Ahkam (Dasar-Dasar Hukum Islam)
2) Mabadi’ Al-Ahkam (Prinsip-Prinsip Hukum Islam)
3) Ushul/Mashadir Al-Ahkam (Pokok-Pokok/Sumber-Sumber Hukum Islam)
4) Maqashid Al-Ahkam (Tujuan- Tujuan Hukum Islam)
5) Qawai’d Al-Ahkam (Kaidah-Kaidah Hukum Islam)
b. Falsafat shari’ah merupakan filsafat yang diungkapkan dari materi-materi hukum islam,
seperti ibadah, mua’malah, jinayah, ‘uquah, dan sebagainya. filsafat ini bertugas
menemukan rahasia dan hakikat hukum islam. Termasuk dalam pembagian filsafat
shari’ah adalah :
1) Asrar Al-Ahkam (Rahasia-Rahasia Hukum Islam)
2) Khasa’is Al-Ahkam (Keistimewaan Hukum Islam)
3) Mahasin/Mazya Al-Ahkam (Keutamaan-Keutamaan Hukum Islam)

4
Ahsanudin Jauhari, Filsafat Hukum Islam 1, 2020. H. 7-8
5
uin sunan Kalijaga, ‘Tinjauan Umum Filsafat Hukum Islam’, 2016. H. 20
6
Juhaya S. Praja, Filsafat Hukum Islam, (Bandung : Pusat Penerbitan Universitas LPPM, 1995), h. 54 5

4
4) Thawabi’ Al-Ahkam (Karakteristik Hukum Islam)
c. Hikmat At-Tasyri’ wa Falsafatuh, yaitu kajian mendalam dan radikal tentang prilaku
mukallaf dalam mengamalkan hukum Islam sebagai undang-undang dan jalan kehidupan
yang lurus. 7

7
Muhammad. Rizki Muhammad, ‘D I K T a T Filsafat Hukum Islam’, 2022.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Objek atau Ruang Lingkup Filsafat Hukum Islam Adapun objek kajian filsafat hukum islam
ada 4, yaitu sebagai; Pembuat Hukum Islam (al-Hakim) yakni Allah SWT, sumber ajaran hukum
Islam, orang yang menjadi subjek atau objek dari kalam ilahi yakni orang Mukallaf, Tujuan
Hukum Islam sebagai landasan amaliyah para mukallaf dan balasan-balasan berupa pahala dari
pembawa perintah.
hukum islam sebagai objek kajian filsafat hukum islam bahwa filsafat hukum Islam
mempunyai dua macam objek, yaitu objek materiil (fῑ zāhirihi) dan objek formal (fῑ bātinihi),
Objek materiilnya adalah sesuatu yang dijadikan objek penyelidikan, objek analisis, dan objek
penalaran, dalam hal ini yang menjadi objek mareriilnya adalah hukum Islam. Objek formalnya
adalah sudut pandang untuk memahami objek materiil, yaitu ilmiah, menyeluruh (komprehensif),
rasional, radikal, sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan tentang hukum Islam.
Menurut Hasbi Ash- Shiddiqi objek kajian fiksafat hukum islam Disederhanakan seperti;
Falsafat tashri’ merupakan filsafat yang memancarkan hukum islam atau menguatkannya dan
memeliharanya. Falsafat shari’ah merupakan filsafat yang diungkapkan dari materi-materi
hukum islam, seperti ibadah, mua’malah, jinayah, ‘uquah, dan sebagainya.

6
DAFTAR PUSTAKA
Ahsanudin Jauhari, Filsafat Hukum Islam 1, 2020
Depag, RI, ‘Alquran Pdf Terjemahan’, Al-Qur’an Terjemahan, 2007, 1–1100
Kalijaga, uin sunan, ‘Tinjauan Umum Filsafat Hukum Islam’, 2016
Muhammad, Rizki, ‘D I K T a T Filsafat Hukum Islam’, 2022
Praja, Juhaya S., Filsafat Hukum Islam, (Bandung : Pusat Penerbitan Universitas LPPM, 1995).
Saebani, Beni Ahmad, Filsafat Hukum Islam, (Bandung : Pustaka Setia, 2007).

Anda mungkin juga menyukai