Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL RENCANA BISNIS

“FOTO KATALOG PRODUK”


“ProLens CATALOG”

DI SUSUN OLEH :
DIDIN PAUDI
2021-4-012

PROGRAM STUDI
REKAYASA TEKNOLOGI MANUFAKTUR
POLITEKNIK ATMI SURAKARTA
2023 – 2024
EXECUTIVE SUMMARY BISNIS

1. RINGKASAN BISNIS
Foto Produk Katalog adalah jasa/usaha yang menyediakan layanan fotografi
profesional untuk meningkatkan presentasi produk dalam katalog perusahaan.
Dengan pengalaman dan keahlian dalam industri, kami bertujuan memberikan
solusi visual berkualitas tinggi untuk membantu bisnis memperkuat merek mereka
dan meningkatkan penjualan.

2. LAYANAN KAMI
Layanan terdiri dari fotografer berpengalaman yang mengkhususkan diri dalam
pemotretan produk. Kami menawarkan layanan end-to-end, termasuk sesi
pemotretan, pengeditan gambar berkualitas tinggi, dan penyediaan konten visual
yang menarik. Dengan memahami kebutuhan unik setiap klien, kami menciptakan
gambar yang membedakan produk dan menciptakan daya tarik visual yang kuat.

3. KEUNGGULAN BERSAING
• Kualitas Gambar Tinggi: Pengeditan gambar berkualitas tinggi untuk
memastikan tampilan produk yang menarik.
• Kecepatan Pengiriman: Komitmen kami untuk pengiriman tepat waktu
memberikan keunggulan dalam persaingan pasar.
• Harga Kompetitif: Penawaran harga yang bersaing untuk memberikan nilai
tambah kepada klien.1

FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL BISNIS

1) Infrastruktur:
• Faktor: Kualitas dan aksesibilitas infrastruktur seperti jaringan internet,
transportasi, dan utilitas.
• Penanganan: Bermitra dengan penyedia layanan yang handal dan memanfaatkan
infrastruktur wilayah dengan optimal.

2) Tingkat Pembangunan Ekonomi:


• Faktor: Tingkat pembangunan ekonomi di wilayah yang dapat memengaruhi daya
beli konsumen.

1
Ula Farhah Nailah, & Dewi Deniaty Sholihah. (2023). Peningkatan Social Media Marketing Melalui Pelatihan Fotografi Produk Pada UMKM
Berbasis Ekonomi Kreatif Melalui Produk. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Dan Teknologi, 2(3), 151–162 diakses pada 11 desember 2023
pukul 10:45 wib

1
• Penanganan: Menyesuaikan strategi harga dan promosi untuk mencocokkan profil
ekonomi wilayah, serta memberdayakan pelanggan lokal.

3) Tren Demografis Lokal:


• Faktor: Perubahan dalam populasi, usia, dan komposisi demografis di wilayah.
• Penanganan: Menyesuaikan portofolio produk dan strategi pemasaran untuk
mencerminkan karakteristik demografis khusus di wilayah tersebut.

4) Ketentuan Pajak Lokal:


• Faktor: Peraturan dan tarif pajak yang berlaku di wilayah.
• Penanganan: Bermitra dengan profesional pajak lokal, memahami kebijakan pajak,
dan mengoptimalkan struktur pajak untuk keuntungan bisnis.

5) Ketersediaan Tenaga Kerja:


• Faktor: Ketersediaan dan kualifikasi tenaga kerja di wilayah.
• Penanganan: Mengembangkan program pelatihan lokal, berkolaborasi dengan
lembaga pendidikan, dan membangun kemitraan dengan komunitas setempat.

CARA PENANGANAN :

6) Analisis Pasar Lokal:


• Langkah: Melakukan riset pasar lokal untuk memahami preferensi dan kebutuhan
konsumen di wilayah tersebut.
• Manfaat: Mengidentifikasi peluang pasar yang spesifik dan menyesuaikan produk
serta strategi pemasaran.

7) Kemitraan Lokal:
• Langkah: Membangun kemitraan dengan bisnis lokal, pemerintah setempat, dan
kelompok masyarakat.
• Manfaat: Meningkatkan dukungan dan integrasi dalam komunitas, serta
memperoleh pengetahuan lokal yang berharga.

8) Fleksibilitas Strategi Pemasaran:


• Langkah: Menerapkan strategi pemasaran yang dapat disesuaikan dengan dinamika
dan budaya lokal.
• Manfaat: Menyampaikan pesan yang lebih relevan dan menarik bagi audiens lokal.

2
9) Pemahaman Kebijakan Pajak:
• Langkah: Bermitra dengan profesional pajak lokal dan terus memantau perubahan
kebijakan pajak.
• Manfaat: Mengoptimalkan struktur pajak dan meminimalkan risiko
ketidakpatuhan.23

FAKTOR LINGKUNGAN INTERNAL BISNIS

1) Budaya Perusahaan:
• Deskripsi: Nilai-nilai, norma, dan keyakinan yang membentuk budaya kerja
perusahaan.
• Strategi: Mendorong budaya inklusif, inovatif, dan berorientasi pada karyawan
untuk meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja.

2) Manajemen dan Struktur Organisasi:


• Deskripsi: Efisiensi dan efektivitas struktur organisasi dan kemampuan manajemen
dalam pengambilan keputusan.
• Strategi: Melakukan evaluasi rutin struktur organisasi untuk memastikan
kesesuaian dengan tujuan bisnis dan meningkatkan alur komunikasi.

3) Sumber Daya Manusia:


• Deskripsi: Keterampilan, pengetahuan, dan keahlian karyawan serta program
pengembangan dan retensi.
• Strategi: Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, menciptakan rencana
pengembangan karir, dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung
kesejahteraan karyawan.

2
Suryana, T. (2014). Pengaruh Lingkungan Eksternal, Internal dan Etika Bisnis terhadap Kemitraan Usaha serta
Implikasinya pada Kinerja Usaha Kecil. Kontigensi : Jurnal Ilmiah Manajemen, 2(2), 68-88 diakses pada tanggal 11
desember 2023 pukul 21:12 wib
3
Kurniawan, I. (1). Pengaruh Orientasi Kewirausahaan, Orientasi Pasar, Lingkungan Eksternal Bisnis dan Kapasitas Penyerapan
Terhadap Kinerja Bisnis. JMD : Jurnal Riset Manajemen & Bisnis Dewantara, 3(2), 132-147. Diakses pada tanggal 11 desember
2023 pukul 22:15 wib

3
4) Proses Bisnis Internal:
• Deskripsi: Efisiensi dan efektivitas proses operasional dari produksi hingga
pemasaran dan layanan pelanggan.
• Strategi: Menggunakan metodologi manajemen proses bisnis (BPM) untuk
mengidentifikasi dan mengoptimalkan proses yang membutuhkan perbaikan.

5) Kualitas Produk atau Layanan:


• Deskripsi: Tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas produk atau layanan.
• Strategi: Mengumpulkan umpan balik pelanggan, melakukan uji kualitas, dan terus
meningkatkan produk atau layanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

6) Kemampuan Keuangan:
• Deskripsi: Kondisi keuangan perusahaan, termasuk likuiditas, profitabilitas, dan
manajemen risiko keuangan.
• Strategi: Menerapkan praktik manajemen keuangan yang hati-hati, merencanakan
anggaran dengan bijaksana, dan melakukan audit keuangan secara teratur.

7) Teknologi Informasi:
• Deskripsi: Infrastruktur teknologi, perangkat lunak, dan sistem yang mendukung
operasi bisnis.
• Strategi: Melakukan pembaruan teknologi reguler, mengamankan sistem informasi,
dan mengintegrasikan solusi teknologi yang inovatif.

8) Riset dan Pengembangan:


• Deskripsi: Investasi dan kemajuan dalam kegiatan riset dan pengembangan.
• Strategi: Mendorong inovasi melalui pengembangan produk baru, pelibatan dalam
riset pasar, dan berkolaborasi dengan lembaga riset atau mitra industri.

9) Hubungan Pelanggan:
• Deskripsi: Kualitas hubungan dengan pelanggan dan tingkat retensi pelanggan.
• Strategi: Mengembangkan program loyalitas, mendengarkan umpan balik
pelanggan, dan memberikan pelayanan pelanggan yang responsif.

10) Merek dan Citra Perusahaan:


• Deskripsi: Persepsi pelanggan terhadap merek dan citra perusahaan.

4
• Strategi: Membangun merek yang kuat melalui kampanye pemasaran kreatif,
menyelaraskan merek dengan nilai perusahaan, dan merespons dengan cepat
terhadap isu reputasi.4

ANALISIS SITUASI
(Analisis PESTEL, Analisis Kompetisi industri)

1. ANALISIS PESTEL

Gambar 1.1 Analisis PESTEL bisnis Foto Katalog Produk5

4
Suryana, T. (2014). Pengaruh Lingkungan Eksternal, Internal dan Etika Bisnis terhadap Kemitraan Usaha serta
Implikasinya pada Kinerja Usaha Kecil. Kontigensi : Jurnal Ilmiah Manajemen, 2(2), 68-88 diakses pada tanggal 11
desember 2023 pukul 21:12 wib

5
Dhenabayu, R., Kamila, F., Wahyuni, D., Armawadin, I., & Akbar, M. (2022). PERKEMBANGAN STRATEGI
BISNIS PT UNILEVER (TINJAUAN ANALISIS PESTEL DAN SWOT). Journal of Digital Business and
Innovation Management, 1(1), 1-21 diakses pada tanggal 11 desember 2023 pukul 22:20 wib

5
2. ANALISIS KOMPETISI INDUSTRI

1) Peserta Utama:
Pada tahap awal, adalah penting untuk mengidentifikasi pesaing utama dalam industri foto
katalog produk. Ini melibatkan penelaahan studio foto besar, penyedia layanan online, dan
bahkan pesaing lokal. Melakukan analisis mendalam terhadap pesaing membantu dalam
memahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta posisi relatif di pasar.

2) Barier Masuk:
Barier masuk ke industri foto katalog dapat mencakup biaya modal yang signifikan untuk
peralatan fotografi berkualitas tinggi, keahlian teknis yang diperlukan, dan biaya promosi
yang tinggi untuk membangun brand awareness. Evaluasi mendalam terhadap hambatan
masuk ini memungkinkan pemahaman lebih baik terhadap sejauh mana pesaing baru dapat
memasuki pasar dan bagaimana mungkin mengurangi hambatan tersebut.

3) Tren Industri:
Mengikuti dan memahami tren industri merupakan kunci. Ini mencakup pergeseran dari
fotografi konvensional ke digital dan adopsi teknologi terkini seperti augmented reality.
Analisis tren membantu meramalkan arah perubahan industri dan memberikan peluang
untuk inovasi atau penyesuaian dalam bisnis.

4) Strategi Pesaing:
Mempelajari strategi pemasaran pesaing adalah langkah esensial. Termasuk di dalamnya
adalah analisis penetapan harga, promosi yang digunakan, dan cara distribusi produk foto
katalog. Mengetahui apakah pesaing lebih fokus pada keunggulan harga, kualitas fotografi
tinggi, atau layanan pelanggan yang istimewa membantu dalam perumusan strategi bisnis
yang efektif.

5) Diferensiasi Produk:
mengidentifikasi elemen diferensiasi dalam layanan foto katalog produk. Ini bisa
mencakup gaya fotografi yang unik, kecepatan pengiriman, atau fitur khusus seperti editing
foto kreatif. Menciptakan suatu nilai tambah atau keunikan dapat menjadi faktor kunci
dalam menarik pelanggan dan mempertahankan basis pelanggan.

6) Pengaruh Media Sosial:


Media sosial telah menjadi platform vital dalam pemasaran dan distribusi. Menganalisis
bagaimana pesaing memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan dan
mendistribusikan katalog produk membuka peluang untuk mengeksplorasi strategi yang
lebih efektif atau celah yang belum dimanfaatkan.6

6
(IEEE): M. N. N. Hakim, and T. Achmad, "ANALISIS PENGARUH KOMPETISI INDUSTRI TERHADAP
PENGUNGKAPAN SEGMEN OPERASI PERUSAHAAN," Diponegoro Journal of Accounting, vol. 9, no. 3, May.
2020 diakses pada tanggal 11 desember 2023 pukul 22:44 wib

6
RUMUSAN VISI DAN MISI

VISI

Menjadi penyedia terkemuka dalam industri foto katalog produk, memberikan pengalaman
visual yang tak tertandingi dan menjadi mitra utama bagi bisnis yang menginginkan
representasi visual yang memukau dan memikat.

MISI

1. Inovasi Fotografi Berkualitas Tinggi:


Memberikan layanan foto katalog berkualitas tinggi yang memanfaatkan inovasi
terbaru dalam fotografi untuk memberikan gambar yang menarik dan memukau.

2. Dedikasi terhadap Pelanggan:


Menjamin kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang ramah, responsif, dan
solusi foto katalog yang disesuaikan dengan kebutuhan unik mereka.

3. Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial:


Melibatkan diri dalam praktik fotografi yang berkelanjutan, dengan meminimalkan
dampak lingkungan dan memberikan dukungan bagi komunitas lokal.

4. Pengembangan Profesionalisme:
Mendorong pertumbuhan dan pengembangan staf melalui pelatihan berkelanjutan
dan penciptaan lingkungan kerja yang mendukung kreativitas dan kolaborasi.

5. Penciptaan Kemitraan yang Kuat:


Membangun hubungan kemitraan yang erat dengan klien dan mitra bisnis, menjadi
solusi foto katalog yang diandalkan dan diinginkan.

7
KANVAS MODEL BISNIS

1. Analisi BMC (Business Model Canvas)

Gambar 1.2 Tabel Analisis BMC (Business Model Canvas)78

7
Hutamy, E. T., Marham, A., Alisyahbana, A. N. Q. A., Arisah, N., & Hasan, M. (2021). Analisis Penerapan Bisnis
Model Canvas pada Usaha Mikro Wirausaha Generasi Z . Jurnal Bisnis Dan Pemasaran Digital, 1(1), 1–11 diakses
pada tanggal 11 desember 2023 pukul 23:32 wib
8
Kusriyanti, T. (2020). PERANCANGAN STRATEGI BISNIS DENGAN METODE BUSINESS MODEL
CANVAS PADA LEORA DESIGN INTERIOR & FURNITURE. JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN
ILMU SOSIAL, 1(2), 527-536. Diakses pada tanggal 11 desember 2023 pukul 23:55 wib

8
RENCANA PEMASARAN

1. MERK DAN LOGO

“ProLens CATALOG”

Gambar 1.3 Logo Dan Merk Usaha

1) Arti Logo dari merk usaha


a. Kamera:
Simbol Fotografi Profesional:
Representasi kamera melambangkan fokus utama pada fotografi profesional,
menunjukkan keahlian dalam menangkap gambar berkualitas tinggi.
b. Bunga di Samping Kamera:
Elemen Keindahan dan Estetika:
Adanya bunga menciptakan sentuhan estetik dan keindahan, menunjukkan bahwa
setiap gambar yang diambil tidak hanya berkualitas tinggi tetapi juga artistik dan
mempesona.

9
c. Tulisan "ProLens Katalog" di Atas Melengkung:
Keterkaitan dengan Bisnis Katalog:
Penempatan melengkung dari nama merek di atas menciptakan tampilan yang
elegan dan menonjolkan hubungan erat dengan fotografi produk katalog.

d. Slogan di Bawah Logo:


"Capturing Excellence, Crafting Perfection":
Menangkap Keunggulan:
Merujuk pada kemampuan ProLens Catalog dalam menangkap esensi produk
dengan sempurna.
Membentuk Kesempurnaan:
Menyoroti komitmen untuk merinci setiap detail dan menghasilkan gambar produk
yang sempurna dan menarik.

2. ANALISIS PASAR

1) Pasar Sasaran:
• mengidentifikasi dan definisikan segmen pasar yang menjadi fokus, seperti
industri e-commerce, produsen produk, atau pengecer lokal.
• meninjau besarnya pasar dan potensial pertumbuhan dalam segmen yang
dipilih.

2) Tren Pasar:
• mengamati tren utama dalam penggunaan foto katalog produk, seperti
peningkatan popularitas e-commerce dan permintaan untuk presentasi
produk yang menarik.
• menganalisis tren konsumen terkini yang dapat mempengaruhi kebutuhan
layanan foto katalog.

3) Peluang Pasar:
• mengidentifikasi peluang yang muncul dari kebutuhan pasar yang belum
terpenuhi atau pergeseran dalam preferensi pelanggan.
• mempertimbangkan apakah ada tren baru atau segmen pasar yang dapat
dieksplorasi.

4) Ancaman Pasar:
• meninjau faktor-faktor yang dapat menjadi ancaman bagi bisnis, seperti
persaingan yang ketat, perubahan tren konsumen, atau perubahan regulasi
industri.
• menganalisa potensi ancaman dan langkah-langkah mitigasi yang
diperlukan.

10
5) Keunggulan Bersaing:
• mengevaluasi keunggulan bersaing bisnis dalam memenuhi kebutuhan
pasar dibandingkan dengan pesaing.
• mempertimbangkan apakah ada aspek diferensiasi atau nilai tambah yang
dapat membedakan bisnis dari yang lain.

6) Pelanggan Potensial:
• Profil pelanggan potensial, termasuk ukuran bisnis mereka, jenis produk
yang dihasilkan, dan preferensi layanan foto katalog.
• menganalisa kebutuhan dan tantangan khusus dari segmen pelanggan ini.

7) Penetrasi Pasar:
• meninjau tingkat penetrasi pasar saat ini dan identifikasi peluang untuk
pertumbuhan di pasar yang ada.
• mempertimbangkan apakah ekspansi ke pasar baru atau diversifikasi dapat
meningkatkan pangsa pasar.

8) Harga dan Kebijakan Pemasaran:


• menganalisis strategi harga dan kebijakan pemasaran yang diterapkan oleh
pesaing.
• mempertimbangkan apakah ada ruang untuk penyesuaian harga atau inovasi
dalam strategi pemasaran.91011

3. SEGMENTASI, PEMILIHAN TARGET DAN PEMOSISIAN

A. Segmentasi Pasar:
1) Segmentasi Demografis:
Membagi pasar berdasarkan karakteristik demografis seperti usia, jenis kelamin,
dan pendapatan. Contoh, fokus pada bisnis e-commerce menengah ke atas.
2) Segmentasi Geografis:
Menyesuaikan layanan berdasarkan lokasi geografis, seperti bekerja lebih dekat
dengan bisnis lokal atau mengakses pasar regional atau global.
3) Segmentasi Berdasarkan Jenis Produk:
Memahami kebutuhan khusus segmen produk tertentu, misalnya, fokus pada
segmen fashion atau elektronik.

9
RambeD. N., & AslamiN. (2022). Analisis Strategi Pemasaran Dalam Pasar Global. El-Mujtama: Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 1(2), 213-223. Diakses pada tanggal 12 desember 2023 pukul 11:56 wib
10
RofaI., MeilaniA., HasibuN., NasutionA., & SuhairiS. (2021). Analisis Aspek Pemasaran Dalam Studi Kelayakan
Bisnis. VISA: Journal of Vision and Ideas, 1(2), 222-235 diakses pada tanggal 12 desember 2023 pukul 12:03 wib
11
AS SAJJAD, Mudrika Berliana et al. ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BISNIS. JURNAL AKUNTANSI UNIVERSITAS
JEMBER, [S.l.], v. 18, n. 1, p. 51-61, july 2020. ISSN 2460-0377 diakses pada tangal 12 desember 2023 pukul 12:15 wib

11
B. Pemilihan Target:
1) E-commerce Premium:
Menyasar bisnis e-commerce premium dengan penekanan pada kualitas gambar
dan presentasi produk yang eksklusif.
2) Industri Fashion:
Fokus pada industri fashion dengan penawaran layanan editing kreatif untuk
menciptakan visual yang menarik.
3) Pengecer Lokal:
Mengincar pengecer lokal dengan layanan yang lebih terjangkau, tetapi tetap
menawarkan kualitas yang tinggi.
C. Pemosisian:
1) Pengambilan Foto Berkualitas Tinggi:
Memosisikan diri sebagai penyedia jasa foto dengan kualitas tertinggi, menekankan
ketajaman gambar dan penekanan detail.
2) Solusi Kreatif:
Menyatakan diri sebagai penyedia solusi kreatif, menawarkan layanan editing yang
unik dan personalisasi sesuai kebutuhan pelanggan.
3) Kemitraan Terpercaya:
Memosisikan sebagai mitra terpercaya untuk membangun citra dan presentasi
produk yang menonjol, membedakan diri dari pesaing.
D. Strategi Pemasaran:
1) Pemasaran Konten Khusus:
Menggunakan pemasaran konten yang difokuskan pada segmen target, menyoroti
keahlian khusus dalam industri tertentu.
2) Kemitraan Brand:
Membangun kemitraan strategis dengan merek terkenal di industri tertentu untuk
meningkatkan kredibilitas dan mencapai pasar target dengan lebih efektif.
3) Pemasaran Diferensiasi:
Memasarkan diri sebagai penyedia yang berbeda dan unggul dalam kualitas,
memberikan alasan bagi pelanggan untuk memilihnya daripada pesaing.
4) Keuntungan Eksklusif:
Menekankan keuntungan eksklusif yang diperoleh pelanggan dengan
menggunakan layanan foto katalog.
5) Layanan Pelanggan Responsif:
Menyuarakan pelayanan pelanggan yang responsif dan personal untuk menciptakan
hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

12
6) Harga yang Terjangkau:
Menarik pelanggan dengan harga yang terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.12

4. PERKIRAAN POTENSI PASAR TOTAL


Mengestimasi potensi pasar total untuk bisnis foto katalog produk melibatkan
beberapa faktor, termasuk ukuran pasar yang ditargetkan, segmentasi yang dipilih, dan
proyeksi pertumbuhan industri. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil untuk
membuat perkiraan potensi pasar:

1) Identifikasi Segmen Pasar:


a) menentukan segmentasi pasar yang spesifik, seperti industri e-commerce,
produsen produk, atau pengecer lokal.
b) menghitung jumlah bisnis atau pelaku usaha dalam setiap segmen ini.
2) Analisis Pertumbuhan Industri:
a) meninjau data industri terkait untuk memahami tren pertumbuhan industri
terkini.
b) memperhatikan perkiraan pertumbuhan masa depan dalam segmen-segmen
pasar yang telah diidentifikasi.
3) Analisis Kebutuhan Pasar:
a) melakukan survei atau analisis pasar untuk memahami kebutuhan khusus dan
preferensi pelanggan dalam setiap segmen.
b) Mengevaluasi sejauh mana bisnis Anda dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
4) Perhitungan Pangsa Pasar:
a) menghitung pangsa pasar potensial yang dapat diakuisisi oleh bisnis foto
katalog Anda dalam setiap segmen.
b) mempertimbangkan pangsa pasar pesaing untuk mendapatkan pemahaman
lebih lanjut.
5) Proyeksi Penetrasi Pasar:
a) memproyeksikan tingkat penetrasi pasar berdasarkan strategi pemasaran dan
upaya ekspansi yang direncanakan.
b) meninjau data historis atau kasus studi sejenis untuk me bmberikan dasar
proyeksi yang lebih kuat.
6) Analisis Potensi Ekspansi:
a) Mempertimbangkan potensi ekspansi ke segmen pasar baru atau wilayah
geografis yang belum terpenuhi.
b) mengidentifikasi peluang baru yang dapat membantu memperluas potensi
pasar.

12
Linda Safitri Adiningsih, & Novi Itsna Hidayati. (2023). ANALISIS SEGMENTASI TARGETING POSITIONING (STP) PADA UMKM
KERIPIK TALAS CAP IMAS FOOD DI NGEMBAL PASURUAN. Mufakat: Jurnal Ekonomi, Manajemen Dan Akuntansi, 2(5), 530–540.
Diakses pada tanggal 12 desember 2023

13
7) Penghitungan Jumlah Produk/Proyek:
a) menentukan jumlah produk atau proyek yang dapat ditangani oleh bisnis Anda
dalam satu periode waktu tertentu.
b) menghitung pendapatan potensial dari setiap produk atau proyek.
8) Evaluasi Faktor Eksternal:
a) Mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti perubahan ekonomi, tren
konsumen, atau perkembangan industri yang dapat memengaruhi potensi pasar.
9) Perhitungan Potensi Pendapatan:
a) menggabungkan data dari langkah-langkah sebelumnya untuk menghasilkan
perkiraan potensi pendapatan tahunan atau dalam periode waktu tertentu.
10) Skenario Alternatif:
a) mempertimbangkan beberapa skenario alternatif berdasarkan variabel seperti
pertumbuhan industri yang lebih lambat atau lebih cepat dari perkiraan awal.
b) melakukan analisis sensitivitas untuk mengidentifikasi risiko dan peluang
potensial.1314

5. POINT OF PARITY (POP) DAN POINT OF DIFFERENT (POD)

Dalam industri foto katalog produk, keberhasilan bisnis sering kali bergantung pada
kemampuannya untuk memenuhi standar dan harapan dasar pelanggan. Dengan demikian,
beberapa Point of Parity (POP) yang mendasar yaitu :

1) Kualitas Foto Dasar:


POP yang tak terbantahkan adalah kemampuan untuk memberikan foto katalog
dengan kualitas dasar yang luar biasa. Setiap foto harus mencerminkan produk
dengan jelas, menangkap detail yang penting, dan menampilkan estetika yang
memikat.

2) Penyuntingan Gambar yang Profesional:


Seiring dengan kualitas foto, penyuntingan gambar yang profesional juga menjadi
esensial. Ini mencakup keahlian dalam memotong gambar, meningkatkan warna,
dan memberikan sentuhan akhir yang membuat produk terlihat sebaik mungkin.

3) Waktu Pengiriman yang Konsisten:


Keandalan waktu pengiriman adalah POP kritis. Pelanggan berharap hasil foto
katalog mereka diterima sesuai dengan jadwal yang dijanjikan, memberikan
kepastian dan kepercayaan dalam kerja sama bisnis.

13
Sya'roni, Sya'roni (2022) Analisis potensi pasar Marketplace terhadap penjualan. Masters thesis,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Diakses pada tanggal 12 desember 2023
14
Utama, A., Wardani, S. I., & Normawati, R. A. (2021). ANALISA POTENSI PASAR TERHADAP PRODUK OLAHAN
TELUR DITINJAU DARI ASPEK PERMINTAAN PASAR . JAMI: Jurnal Ahli Muda Indonesia, 2(1), 13-20. Diakses pada
tanggal 12 desember 2023

14
Di sisi lain, untuk membedakan diri dari pesaing, bisnis foto katalog perlu
menonjolkan elemen-elemen unik yang tidak hanya memenuhi, tetapi juga melampaui
harapan pelanggan. Inilah beberapa Point of Difference (POD) yang dapat memberikan
nilai tambah dan keunggulan kompetitif:

1) Teknik Penyuntingan Kreatif:


Menawarkan teknik penyuntingan gambar yang lebih dari sekadar dasar, dengan
memasukkan elemen kreatif dan inovatif. Ini bisa mencakup penggunaan efek
khusus, manipulasi visual, atau teknologi terbaru dalam pengolahan gambar.

2) Paket Layanan Personalisasi:


Dengan fokus pada personalisasi, bisnis dapat menghadirkan paket layanan yang
sangat disesuaikan dengan kebutuhan individu pelanggan. Ini menciptakan
pengalaman yang eksklusif dan membangun hubungan yang lebih mendalam.

3) Penawaran Layanan Ekstra:


Melampaui penyediaan foto katalog standar dengan menambahkan layanan ekstra,
seperti integrasi foto katalog dengan teknologi augmented reality atau virtual
reality. Ini membuka pintu bagi pengalaman interaktif yang dapat membuat merek
berkesan. nn

4) Keberlanjutan Lingkungan:
Mengintegrasikan praktik berkelanjutan dalam fotografi, seperti penggunaan bahan
ramah lingkungan atau pemotretan dengan sumber energi terbarukan. Ini tidak
hanya mencerminkan tanggung jawab lingkungan, tetapi juga dapat menjadi nilai
tambah bagi pelanggan yang semakin memperhatikan keberlanjutan.

5) Tim Fotografer Berpengalaman:


Menonjolkan tim fotografer yang tidak hanya memiliki keahlian dalam teknik
pengambilan gambar produk, tetapi juga kekayaan ide kreatif untuk menciptakan
konsep visual yang unik. Keberhasilan dalam mencapai hasil foto yang menonjol
memerlukan kombinasi keterampilan teknis dan imajinasi artistik.15

15Heriyadi (2018) STRATEGI POSITIONING DALAM PERSAINGAN BISNIS (POINTS OF DIFFERENCE DAN POINTS
OF PARITY). Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. AJIE - Asian Journal of Innovation and
Entrepreneurship (e-ISSN: 2477- 0574 ; p-ISSN: 2477-3824) Vol. 03, Issue. 03, September 2018 diakses pada tanggal 13
desember 2023

15
6. STRATEGI PENETAPAN HARGA
Dalam mengembangkan strategi penetapan harga untuk bisnis foto katalog produk,
diperlukan pendekatan yang matang dan mempertimbangkan berbagai faktor termasuk
biaya produksi, nilai yang diberikan kepada pelanggan, dan dinamika persaingan di pasar.
Berikut adalah penjelasan rinci mengenai berbagai strategi yang dapat diterapkan:

1) Penetapan Harga Berbasis Biaya:


Strategi ini melibatkan identifikasi dan perhitungan semua biaya yang terlibat
dalam produksi foto katalog, termasuk biaya peralatan fotografi, perangkat lunak
penyuntingan, biaya gaji fotografer, dan biaya operasional lainnya. Markup
kemudian ditambahkan ke biaya total untuk menentukan harga jual.
a) Kelebihan:
Memastikan bahwa semua biaya tercakup dan memberikan margin
keuntungan yang diinginkan.
b) Tantangan:
Mungkin tidak mempertimbangkan nilai tambah yang sesuai yang diberikan
oleh layanan kepada pelanggan.

2) Penetapan Harga Berbasis Nilai:


Strategi ini mengacu pada penentuan harga berdasarkan nilai yang diberikan
kepada pelanggan. Melibatkan pemahaman mendalam tentang bagaimana layanan
foto katalog dapat meningkatkan nilai produk pelanggan.
a) Kelebihan:
Membuka peluang untuk menetapkan harga yang lebih tinggi jika layanan
memberikan nilai tambah yang signifikan.
b) Tantangan:
Memerlukan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan persepsi nilai
pelanggan.

3) Penetapan Harga Diferensiasi:


Menetapkan harga berbeda untuk paket layanan atau klien yang berbeda, seperti
harga yang berbeda untuk e-commerce besar, bisnis lokal kecil, atau pemesanan
dengan volume tinggi.
a) Kelebihan:
Memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan harga sesuai dengan segmen
pasar yang berbeda.
b) Tantangan:
Memerlukan pemantauan yang cermat terhadap kebutuhan dan karakteristik
masing-masing segmen.

16
4) Penetapan Harga Berbasis Pasar:
Strategi ini melibatkan peninjauan dan penyesuaian harga berdasarkan harga
pesaing dalam industri foto katalog.
a) Kelebihan:
Memastikan harga yang bersaing dan relevan di pasar.
b) Tantangan:
Memerlukan pemahaman yang baik tentang harga pesaing dan
kemungkinan variasi harga di pasar.

5) Penetapan Harga Dinamis:


Menyesuaikan harga berdasarkan faktor-faktor seperti permintaan pasar, musim,
atau tren konsumen.
a) Kelebihan:
Memungkinkan penyesuaian responsif terhadap perubahan dalam dinamika
pasar.
b) Tantangan:
Memerlukan sistem pemantauan yang canggih dan analisis data yang cepat.

6) Penetapan Harga Paket:


Menawarkan paket harga yang mencakup berbagai layanan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
a) Kelebihan:
Memberikan fleksibilitas bagi pelanggan untuk memilih tingkat layanan
sesuai dengan anggaran mereka.
b) Tantangan:
Memerlukan penyesuaian terus-menerus berdasarkan permintaan dan tren
pasar.

7) Diskon dan Promosi:


Menggunakan diskon atau promosi untuk merespon peristiwa khusus atau
merayakan momen tertentu.
a) Kelebihan:
Mendorong penjualan dalam jangka pendek dan dapat meningkatkan
kesadaran merek.
b) Tantangan:
Memerlukan manajemen hati-hati agar tidak merusak persepsi nilai produk.

8) Penetapan Harga Prestise:


Penjelasan:
Menetapkan harga pada tingkat yang lebih tinggi untuk menciptakan citra kualitas
dan eksklusivitas.

17
a) Kelebihan:
Memposisikan produk sebagai premium dan dapat meningkatkan persepsi
nilai.
b) Tantangan:
Memerlukan pendukung yang kuat dalam bentuk kualitas dan layanan
untuk mendukung harga yang lebih tinggi.

Melalui pemahaman yang mendalam tentang karakteristik pasar, nilai tambah layanan, dan
posisi merek, bisnis foto katalog dapat memilih dan menggabungkan strategi penetapan
harga yang paling sesuai untuk mencapai tujuan keuangan dan pemasaran mereka.
Penetapan harga yang cerdas memainkan peran kunci dalam menciptakan daya saing dan
membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.16

7. INTEGRASI DISTRIBUSI PEMASARAN


Integrasi Distribusi Pemasaran dalam Bisnis Katalog Produk Membangun usaha
foto katalog produk membutuhkan integrasi distribusi pemasaran yang kuat untuk
mencapai keberhasilan dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

1) Pembuatan Situs Web dan Platform E-commerce:


a) Memilih platform e-commerce yang sesuai dengan kebutuhan bisnis
(misalnya, Shopify, WooCommerce, atau Magento).
b) menyesuaikan desain situs web untuk mencerminkan estetika merek dan
memastikan kecepatan akses yang baik.
2) Integrasi Sistem Manajemen Inventori:
a) menggunakan sistem manajemen inventori yang terkini untuk melacak
setiap perubahan stok.
b) mengintegrasikan sistem ini dengan sistem pesanan dan penjualan untuk
mengoptimalkan rantai pasok usaha.
3) Optimasi SEO untuk Pencarian Online:
a) Melakukan riset kata kunci untuk menentukan kata kunci yang paling
relevan dengan produ.
b) Merancang konten situs web dengan mempertimbangkan strategi SEO on-
page dan off-page.
4) Pemasaran melalui Media Sosial:
a) Mengidentifikasi platform media sosial yang paling cocok untuk audiens
target usaha.
b) Menggunakan konten visual menarik untuk mempromosikan produk dan
melibatkan pelanggan.

16
Zulkarnaen, W., & Amin, N. (2018). PENGARUH STRATEGI PENETAPAN HARGA TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi (MEA), 2(1), 106-128. Diakses pada
tanggal 14 desember 2023

18
5) Penggunaan Email Marketing:
a) membangun daftar pelanggan dengan menawarkan insentif, seperti diskon
pada pembelian pertama.
b) mengembangkan kampanye email marketing yang terpersonalisasi dan
sesuai dengan siklus hidup pelanggan.
6) Penggunaan Analisis Data:
a) menggunakan alat analisis web untuk melacak perilaku pengunjung dan
konversi di situs web usaha.
b) Membuat laporan rutin untuk mengevaluasi kinerja kampanye pemasaran
dan identifikasi peluang perbaikan.
7) Kerjasama dengan Platform Marketplace:
a) mendaftarkan produk di platform marketplace terkemuka untuk
menjangkau audiens yang lebih luas.
b) Menyesuaikan strategi harga dan promosi dengan aturan dan kebijakan
masing-masing platform.
8) Layanan Pelanggan yang Baik:
a) Mengintegrasikan chatbot atau sistem bantuan otomatis untuk merespons
pertanyaan umum.
b) Menanggapi umpan balik pelanggan dengan cepat dan berikan solusi atas
masalah yang muncul.
9) Program Penghargaan dan Diskon:
a) Mengimplementasikan program loyalitas pelanggan untuk mendorong
pembelian berulang.
b) Menyertakan diskon atau hadiah khusus bagi pelanggan yang setia.
10) Analisis Persaingan dan Pembaruan Produk:
a) Memantau strategi pemasaran pesaing dan identifikasi peluang unik untuk
membedakan produk .
b) Melengkapi katalog produk Anda dengan pembaruan terbaru dan tren
terkini.
11) Keamanan dan Perlindungan Data Pelanggan:
a) Memastikan keamanan situs web dan sistem e-commerce Anda dengan
menggunakan sertifikat SSL.
b) Melindungi data pelanggan dan beri tahu mereka tentang langkah-langkah
keamanan yang diimplementasikan.

19
8. PROGRAM LOYALITAS KONSUMEN
Mengimplementasikan program loyalitas konsumen adalah langkah penting dalam
membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan mendorong pembelian
berulang.

1) Pemahaman Target Pelanggan:


a) Mengidentifikasi profil pelanggan dan pahami preferensi, kebutuhan, dan
harapan mereka.
b) Menggunakan data pelanggan untuk mengkategorikan mereka ke dalam
segmen yang dapat dipersonalisasi.
2) Poin atau Sistem Hadiah:
a) Menetapkan poin atau sistem hadiah yang mudah dimengerti oleh
pelanggan.
b) Menentukan cara pelanggan dapat mengumpulkan poin, seperti setiap
pembelian atau tindakan tertentu.
3) Keanggotaan dan Tingkatan:
a) Menyertakan tingkatan keanggotaan untuk memberikan insentif lebih besar
kepada pelanggan yang lebih setia.
b) Setiap tingkat dapat menawarkan manfaat tambahan, seperti diskon
eksklusif, pengiriman gratis, atau akses awal ke penawaran khusus.
4) Promosi dan Diskon Khusus:
a) Memberikan promosi dan diskon khusus hanya untuk anggota program
loyalitas.
b) Menggunakan diskon ulang tahun atau promosi sehubungan dengan tanggal
penting lainnya sebagai bentuk penghargaan.
5) Personalisasi Pengalaman:
a) Menggunakan data pelanggan untuk memberikan pengalaman yang lebih
personal.
b) Mengirimkan rekomendasi produk yang sesuai dengan preferensi
pembelian sebelumnya.
6) Komunikasi yang Teratur:
a) Mengirimkan buletin rutin atau pemberitahuan kepada anggota program
untuk menjaga keterlibatan.
b) Menyertakan informasi tentang poin terkumpul, tingkatan keanggotaan, dan
penawaran khusus.
7) Kemudahan Penggunaan:
a) Memastikan program mudah diakses dan digunakan oleh pelanggan.
b) Menawarkan aplikasi seluler atau platform online untuk memantau poin dan
manfaat dengan mudah.

20
8) Program Referral:
a) Menyertakan program referral untuk memberi insentif kepada pelanggan
yang merekomendasikan bisnis kepada teman atau keluarga.
b) Memberikan poin atau diskon ekstra ketika referensi tersebut membuat
pembelian.
9) Feedback dan Partisipasi Pelanggan:
a) Meminta masukan dari anggota program untuk terus meningkatkan layanan
dan manfaat.
b) Menyelenggarakan jajak pendapat atau kuis untuk mendorong partisipasi
dan memberikan penghargaan.
10) Integrasi dengan Sistem E-commerce:
a) Memastikan integrasi yang lancar dengan sistem e-commerce.
b) Mengotomatisasikan penghitungan poin dan manfaat untuk memudahkan
manajemen program.
11) Analisis Kinerja Program:
a) Menggunakan analisis data untuk mengukur kinerja program loyalitas.
b) Mengidentifikasi tren dan pola perilaku pelanggan untuk meningkatkan
strategi program.
12) Penawaran Terbatas dan Tertentu:
a) Menyertakan penawaran terbatas dan tertentu untuk menciptakan urgensi.
b) Misalnya, tawarkan penggandaan poin atau diskon tambahan selama
periode waktu tertentu.
13) Penghargaan yang Beragam:
a) Menawarkan pilihan penghargaan yang beragam, seperti diskon, produk
gratis, atau pengalaman eksklusif.
b) Menyesuaikan penghargaan dengan preferensi pelanggan.
14) Dukungan Pelanggan yang Responsif:
a) Memastikan layanan pelanggan yang responsif untuk membantu anggota
program dengan pertanyaan atau masalah.
b) Menanggapi umpan balik dan usulan pelanggan dengan serius.
Dengan merancang dan mengelola program loyalitas konsumen secara efektif,
dapat membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, meningkatkan retensi, dan
mendorong pertumbuhan bisnis. Memonitor kinerja program dan melakukan penyesuaian
sesuai kebutuhan dan umpan balik pelanggan.17

17
Mufti Alam Adha1, Rofiul Wahyudi, Faiza Husnayeni Nahar, Pengaruh Program Loyalitas terhadap
Kesetiaan Konsumen pada Industri Halal di Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia.
Diakses Pada Tanggal 6 Januari 2024 Pukul 20:45 wib

21
RENCANA OPERASI
1. PENENTUAN LOKASI
Penentuan lokasi untuk bisnis foto katalog produk merupakan keputusan strategis
yang dapat memengaruhi daya saing, aksesibilitas, dan keterlibatan pelanggan. Sebuah
lokasi yang baik tidak hanya mendukung operasional harian tetapi juga memberikan
potensi pertumbuhan jangka panjang. Berikut adalah penjelasan mengenai faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan:

1) Aksesibilitas Pelanggan:
Lokasi bisnis harus mudah diakses oleh pelanggan target. Mempertimbangkan
tingkat kepadatan lalu lintas di sekitar lokasi, ketersediaan transportasi umum, dan
keberadaan fasilitas parkir. Aksesibilitas yang baik dapat meningkatkan jumlah
pengunjung dan peluang penjualan.
2) Proximity ke Pusat Pasar:
Menempatkan bisnis dekat dengan pusat pasar atau area perbelanjaan yang populer
dapat memberikan eksposur yang lebih besar. Pelanggan cenderung mengunjungi
daerah-daerah ini untuk berbelanja, dan keberadaan bisnis di sana dapat
meningkatkan visibilitas di antara calon pelanggan.
3) Keberadaan Kompetitor:
Mempertimbangkan keberadaan pesaing di daerah tersebut. Jika sudah ada bisnis
serupa, evaluasilah apakah dapat bersaing secara efektif atau menawarkan nilai
tambah yang unik. Jika memungkinkan, Memilih lokasi yang meminimalkan
persaingan langsung.
4) Karakteristik Demografis dan Psikografis:
Memahami demografi dan psikografi pelanggan potensial. Mengidentifikasikan
karakteristik demografis seperti usia, pendapatan, dan preferensi belanja. Memilih
lokasi yang sesuai dengan profil pelanggan untuk memaksimalkan daya tarik.
5) Biaya Sewa dan Operasional:
Mengevaluasi biaya sewa properti dan biaya operasional lainnya di lokasi tersebut.
Memastikan bahwa bisnis dapat menanggung beban biaya tersebut tanpa
mengorbankan keseimbangan keuangan. Tentu saja, biaya harus sebanding dengan
potensi pendapatan dan keuntungan.
6) Infrastruktur Teknologi:
Memastikan ketersediaan infrastruktur teknologi yang memadai. Bisnis foto
katalog produk membutuhkan konektivitas internet yang cepat dan stabil. Memilih
lokasi yang dapat mendukung kebutuhan teknologi bisnis untuk menghindari
hambatan operasional.

22
7) Keamanan Lingkungan:
Faktor keamanan merupakan pertimbangan krusial. Memastikan bahwa lingkungan
di sekitar lokasi bisnis aman dan nyaman bagi pelanggan dan karyawan. Keamanan
yang baik dapat memberikan rasa aman kepada pelanggan dan meningkatkan
reputasi bisnis.
8) Tren Pengembangan Wilayah:
Memperhatikan tren pengembangan wilayah. Memilih lokasi di area yang sedang
berkembang dapat memberikan peluang pertumbuhan jangka panjang. Namun,
juga penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan ini sesuai dengan karakter dan
visi bisnis.
9) Faktor Visual dan Estetika:
Faktor visual dan estetika dari lokasi dapat memengaruhi citra merek. Memilih
lokasi yang mencerminkan nilai dan estetika bisnis foto katalog produk. Sebuah
lingkungan yang menarik secara visual dapat menarik perhatian pelanggan
potensial.
10) Kebutuhan Ruang dan Peralatan:
Memastikan lokasi yang dipilih memenuhi kebutuhan ruang dan peralatan bisnis.
Untuk bisnis foto katalog produk, diperlukan ruang untuk pemotretan dan
penyimpanan produk. Pastikan bahwa fasilitas tersebut sesuai dengan skala
operasional.
11) Peraturan dan Izin Lokal:
Teliti peraturan dan izin lokal terkait bisnis foto dan perdagangan. Memastikan
memahami dan mematuhi semua regulasi setempat untuk menghindari potensi
masalah hukum yang dapat menghambat operasional bisnis.
12) Fleksibilitas Lokasi:
Mempertimbangkan fleksibilitas lokasi untuk perluasan bisnis di masa depan.
Memastikan bahwa kontrak sewa memberikan fleksibilitas yang memadai untuk
menyesuaikan ukuran atau perluasan bisnis.18

18
Yudistira, A. (2022). Analisa Dalam Pengambilan Keputusan Penentuan Lokasi Usaha Menggunakan Metode
Preference Selection Index (PSI). Jurnal Ilmiah Computer Science, 1(1), 31-40. Diakses pada tanggal 6 januari 2024
pukul 21:17 wib

23
2. MANAJEMEN PERSEDIAAN
Manajemen persediaan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian semua aspek yang terkait dengan persediaan produk atau barang dagangan
dalam sebuah perusahaan. Manajemen persediaan yang efektif dapat membantu
perusahaan meminimalkan biaya persediaan, meningkatkan layanan pelanggan, dan
mengoptimalkan keuntungan. Berikut adalah beberapa elemen kunci dalam manajemen
persediaan:

1) Perencanaan Persediaan:
a) Mengidentifikasi kebutuhan persediaan berdasarkan permintaan pelanggan
dan proyeksi penjualan.
b) Mempertimbangkan faktor-faktor seperti musim, tren pasar, dan perubahan
permintaan yang mungkin terjadi.
2) Penentuan Jumlah Persediaan Optimal:
a) Menentukan tingkat persediaan yang optimal untuk menghindari
kekurangan atau kelebihan persediaan.
b) Menggunakan metode seperti Economic Order Quantity (EOQ) untuk
menentukan jumlah pesanan optimal.
3) Pengorganisasian dan Penyimpanan Persediaan:
a) Menentukan lokasi penyimpanan yang efisien dan aman untuk persediaan.
b) Menggunakan sistem penandaan yang jelas dan teknologi identifikasi untuk
memudahkan pelacakan.
4) Manajemen Siklus Hidup Produk:
a) Memahami siklus hidup produk dan sesuaikan persediaan dengan fase-fase
tersebut.
b) Memantau tren penjualan dan sesuaikan persediaan untuk menghindari
obsolesensi.
5) Teknologi dan Sistem Informasi:
a) Menggunakan teknologi dan sistem informasi yang canggih untuk
mengotomatisasi proses manajemen persediaan.
b) Sistem manajemen persediaan yang terintegrasi dapat mempermudah
pelacakan dan analisis.
6) Pemantauan Permintaan dan Persediaan:
a) Melakukan pemantauan yang terus-menerus terhadap tingkat persediaan
dan perubahan permintaan.
b) Menggunakan perangkat lunak manajemen persediaan untuk memperoleh
informasi real-time.
7) Metode Pengelolaan Persediaan:
a) Menggunakan metode seperti Just-In-Time (JIT) untuk mengurangi
persediaan dan meminimalkan biaya penyimpanan.
b) Mengevaluasi metode-metode seperti First-In-First-Out (FIFO) atau Last-
In-First-Out (LIFO) sesuai dengan kebutuhan bisnis.

24
8) Manajemen Risiko Persediaan:
a) Mengidentifikasi risiko-risiko yang terkait dengan persediaan, seperti risiko
kekurangan stok atau risiko penyusutan.
b) Menetapkan strategi untuk mengelola risiko, termasuk cadangan persediaan
dan perjanjian kontraktual.
9) Kolaborasi dengan Pemasok:
a) Menjalin hubungan yang kuat dengan pemasok untuk memastikan pasokan
yang andal.
b) Mempertimbangkan kerjasama jangka panjang atau sistem konsinyasi
untuk mengoptimalkan rantai pasok.
10) Penyesuaian Persediaan secara Teratur:
a) Melakukan penyesuaian persediaan secara teratur berdasarkan perubahan
permintaan atau faktor-faktor eksternal.
b) Mengevaluasi kebutuhan persediaan setelah periode tertentu untuk
memastikan keakuratan dan efisiensi.
11) Analisis Kinerja dan Pembaruan Strategi:
a) Melakukan analisis kinerja secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas
manajemen persediaan.
b) Pembaruan strategi dan proses berdasarkan temuan analisis untuk terus
meningkatkan efisiensi.

Manajemen persediaan yang baik membutuhkan pendekatan holistik dan


keterlibatan penuh dari semua departemen terkait dalam sebuah perusahaan.
Dengan menerapkan praktik-praktik terbaik dalam manajemen persediaan,
perusahaan dapat mencapai keseimbangan optimal antara kepuasan pelanggan,
biaya, dan keuntungan.19

19
Mochamad Ammar Faruq and Indrianawati Usman (2014) Penyusunan Strategi Bisnis Dan Strategi Operasi
Usaha Kecil Dan Menengah Pada Perusahaan Konveksi Scissors Di Surabaya. Jurnal Manajemen Teori dan
Terapan, 7 (3). pp. 173-198. ISSN 1979-3650, eISSN: 2548-2149 Diakses pada tanggal 6 januari 2024 pukul 21:50
wib

25
RENCANA MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

1. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi dalam bisnis foto katalog produk harus dirancang agar dapat
mendukung efisiensi operasional, komunikasi yang baik, dan pencapaian tujuan
perusahaan. Berikut adalah contoh struktur organisasi yang dapat digunakan untuk usaha
bisnis foto katalog produk:

1) Direksi dan Pemilik:


a) Pemilik atau Direktur Utama (CEO): Bertanggung jawab atas visi, arah
strategis, dan keberhasilan umum bisnis.
b) Pemilik atau Presiden: Terlibat dalam pengambilan keputusan strategis dan
kebijakan bisnis.
2) Manajemen Eksekutif:
a) Direktur Operasional (COO): Bertanggung jawab atas operasional harian
dan keberlanjutan bisnis.
b) Direktur Pemasaran (CMO): Memimpin strategi pemasaran dan promosi
produk.
c) Direktur Keuangan (CFO): Mengelola aspek keuangan, termasuk
perencanaan anggaran dan pelaporan keuangan.
d) Direktur Teknologi Informasi (CTO): Bertanggung jawab atas pengelolaan
teknologi informasi dan sistem.
3) Manajemen Fungsional:
a) Manajer Produksi: Mengawasi operasi produksi dan pemotretan produk.
b) Manajer Pemasaran: Bertanggung jawab atas strategi pemasaran, kampanye
iklan, dan hubungan pelanggan.
c) Manajer Penjualan: Mengelola tim penjualan dan berinteraksi langsung
dengan pelanggan.
d) Manajer Keuangan: Bertanggung jawab atas manajemen keuangan,
pelaporan, dan kontrol biaya.
e) Manajer Sumber Daya Manusia: Mengurus kebijakan SDM, rekrutmen, dan
pengembangan karyawan.
f) Manajer Layanan Pelanggan: Memastikan pelayanan pelanggan yang
memuaskan.

26
4) Tim Kreatif dan Produksi:
a) Fotografer Produk: Bertanggung jawab atas pemotretan produk untuk
katalog.
b) Editor Gambar: Mengedit dan memproses gambar agar sesuai dengan
standar kualitas.
c) Stylist Produk: Menangani penataan dan pengaturan produk untuk
pemotretan.
d) Spesialis Desain Grafis: Merancang layout dan desain untuk katalog
produk.
5) Tim Pemasaran dan Penjualan:
a) Spesialis Pemasaran Digital: Mengelola kampanye pemasaran online dan
media sosial.
b) Pengembang Bisnis: Menjalin kemitraan dan mencari peluang bisnis baru.
c) Penyelia Penjualan: Memimpin tim penjualan, merencanakan strategi
penjualan, dan mencapai target penjualan.

6) Administrasi dan Dukungan:


a) Asisten Eksekutif: Memberikan dukungan administratif kepada manajemen
eksekutif.
b) Staf Administratif: Menangani tugas-tugas administratif, seperti
manajemen dokumen dan logistik.
c) IT Support: Menangani masalah teknis dan dukungan teknologi informasi.
d) Staf Layanan Pelanggan: Menanggapi pertanyaan dan kebutuhan
pelanggan.
7) Logistik dan Gudang:
a) Manajer Logistik: Mengawasi pengelolaan rantai pasok dan distribusi
produk.
b) Staf Gudang: Menangani penyimpanan, pengeluaran, dan pengiriman
produk.
8) Pengembangan Produk dan Riset:
a) Spesialis Riset dan Pengembangan: Bertanggung jawab atas inovasi produk
dan pemahaman tren pasar.
b) Pengembang Produk: Mengelola pengembangan produk baru dan
penyempurnaan produk yang ada.
9) Kualitas dan Jaminan Produk:
a) Manajer Kualitas: Menentukan dan memantau standar kualitas produk.
b) Spesialis Jaminan Produk: Bertanggung jawab atas pengujian dan
pemantauan kualitas produk.
10) Legal dan Kepatuhan:
a) Pegawai Hukum: Menangani masalah hukum dan kepatuhan bisnis.
b) Spesialis Kepatuhan: Memastikan bahwa bisnis beroperasi sesuai dengan
regulasi dan norma-norma hukum.

27
Struktur organisasi ini dapat disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas
bisnis foto katalog produk Anda. Penting untuk menentukan tanggung jawab dan
komunikasi yang jelas di antara departemen dan anggota tim untuk mencapai
efisiensi dan keberhasilan bisnis yang berkelanjutan.

RENCANA KEUANGAN
1. SUMBER DANA
1) Tabungan Pribadi:
Menggunakan tabungan pribadi sebagai sumber dana awal untuk modal usaha.
2) Pinjaman dari Keluarga dan Teman:
Meminta dukungan keuangan dari anggota keluarga atau teman yang bersedia
memberikan pinjaman.
3) Pinjaman Pribadi:
Mencari pinjaman pribadi dari bank atau lembaga keuangan.
4) Crowdfunding:
a) Crowdfunding Equity: Menawarkan kepemilikan saham dalam bisnis
sebagai imbalan dana.
b) Crowdfunding Utang: Meminta pinjaman melalui platform crowdfunding
dengan janji pengembalian dana atau bunga.
5) Pendanaan Pemerintah:
Memanfaatkan program pinjaman atau hibah yang disediakan oleh pemerintah
untuk mendukung bisnis baru.
6) Pembiayaan Melalui Bank:
Mencari pinjaman usaha kecil dari bank atau lembaga keuangan lokal.
7) Leasing Peralatan:
Menyewa peralatan yang dibutuhkan daripada membelinya secara langsung.
8) Pendanaan dari Asosiasi Bisnis Lokal:
Bergabung dengan asosiasi bisnis lokal yang dapat memberikan dukungan finansial
atau sumber daya.
9) Pendanaan Dari Program Akselerator atau Inkubator:
Mendaftar di program akselerator atau inkubator bisnis yang dapat menyediakan
modal, bimbingan, dan sumber daya.
10) Pinjaman Peer-to-Peer:
Mencari pinjaman dari platform peer-to-peer lending yang menghubungkan
peminjam langsung dengan pemberi pinjaman.
11) Sumber Dana dari Komunitas Lokal:
Memanfaatkan dukungan finansial dari komunitas lokal melalui acara
penggalangan dana atau program kemitraan.
12) Pembiayaan melalui Koperasi:
Bergabung dengan koperasi yang memberikan dukungan finansial kepada
anggotanya.

28
13) Investor Malaikat atau Kelompok Investasi:
Mencari dukungan finansial dari investor malaikat atau kelompok investasi yang
tertarik dengan konsep bisnis Anda.
14) Hibah Bisnis:
Mengeksplorasi peluang hibah bisnis yang mungkin tersedia dari lembaga amal
atau pemerintah.
15) Pembiayaan Melalui Program Kemitraan Bisnis:
Mencari mitra bisnis yang bersedia berinvestasi atau memberikan dukungan
finansial sebagai bagian dari kemitraan.
16) Pendanaan Melalui Program Startup:
Mengajukan aplikasi pada program startup atau kompetisi bisnis yang
menyediakan dana sebagai hadiah.
17) Sumber Dana dari Program Corporate Social Responsibility (CSR):
Mencari dukungan dari perusahaan yang memiliki program CSR yang mendukung
usaha kecil dan lokal.

2. ASUMSI

1) Pendapatan:
Menentukan sumber pendapatan dari layanan foto katalog produk, seperti
pemotretan produk, retouching, dan paket khusus. Menghitung juga proyeksi
pertumbuhan pendapatan seiring waktu.
2) Biaya Operasional:
Merinci biaya operasional, termasuk sewa studio, biaya listrik, air, perawatan
peralatan, dan biaya lainnya. Menetapkan perkiraan inflasi untuk memperhitungkan
lonjakan biaya di masa depan.
3) Pemasaran:
Anggarkan untuk iklan berbayar, strategi SEO, dan kegiatan pemasaran lainnya.
Mempertimbangkan pula biaya promosi khusus atau diskon untuk menarik
pelanggan baru.
4) Investasi Awal:
Merinci investasi awal untuk peralatan fotografi, perangkat lunak, perabotan studio,
dan aspek lainnya. Mengevaluasi opsi pembiayaan seperti pinjaman atau
penyertaan modal.
5) Jumlah Proyek per Bulan:
Memproyeksikan jumlah proyek berdasarkan penelitian pasar dan permintaan.
Mempertimbangkan musim atau tren tertentu yang dapat memengaruhi volume
pekerjaan.
6) Harga Jasa:
Menentukan harga jasa yang mencakup biaya operasional, margin keuntungan yang
diinginkan, dan harganya bersaing di pasar.

29
7) Cicilan dan Pembayaran:
Menghitung cicilan dan pembayaran rutin untuk memastikan kesehatan keuangan
jangka panjang dan mempertimbangkan risiko bunga atau fluktuasi mata uang.
8) Perkiraan Pertumbuhan Bisnis:
Merencanakan strategi pertumbuhan, termasuk penambahan layanan, ekspansi
geografis, atau diversifikasi portofolio produk.
9) Resiko Keuangan:
Mengidentifikasi potensi risiko seperti fluktuasi permintaan pasar, kenaikan biaya
bahan baku, atau persaingan yang ketat. Menyiapkan strategi untuk mengelola
risiko tersebut.
10) Laba Bersih dan Penghasilan Pasif:
Menghitung laba bersih setelah semua biaya dan identifikasi peluang untuk
menciptakan penghasilan pasif, seperti menjual foto stok atau menyediakan tutorial
fotografi.

3. PENGELUARAN INVESTASI AWAL


1) Peralatan Fotografi:
- Kamera DSLR kelas profesional: Rp 15.000.000 - Rp 50.000.000.
- Lensa berkualitas tinggi: Rp 7.500.000 - Rp 30.000.000.
- Peralatan pencahayaan studio: Rp 10.000.000 - Rp 50.000.000.
- Tripod dan aksesori: Rp 2.000.000 - Rp 5.000.000.

• Total Peralatan Fotografi: Rp 34.500.000 - Rp 135.000.000.

2) Perangkat Lunak:
- Adobe Creative Cloud (Photoshop, Lightroom): Rp 300.000 - Rp 750.000 per
bulan.
- Software manajemen proyek: Gratis hingga Rp 3.000.000 per bulan.

• Total Perangkat Lunak (per bulan): Rp 300.000 - Rp 3.750.000.

3) Studio Fotografi:
- Sewa studio per jam: Rp 200.000 - Rp 1.000.000 per jam.
- Biaya peralatan tambahan dan dekorasi: Rp 5.000.000 - Rp 20.000.000.

• Total Studio Fotografi: Rp 5.200.000 - Rp 21.000.000.

30
4) Pemasaran dan Branding:
- Pembuatan logo dan desain grafis: Rp 2.000.000 - Rp 10.000.000.
- Biaya kampanye iklan awal: Rp 5.000.000 - Rp 20.000.000.

• Total Pemasaran dan Branding: Rp 7.000.000 - Rp 30.000.000.

5) Pelatihan dan Sertifikasi:


- Biaya kursus fotografi produk: Rp 2.000.000 - Rp 10.000.000.
- Sertifikasi: Rp 1.000.000 - Rp 5.000.000.

• Total Pelatihan dan Sertifikasi: Rp 3.000.000 - Rp 15.000.000.

6) Peralatan Tambahan:
- Background fotografi: Rp 500.000 - Rp 2.000.000.
- Aksesori dan peralatan tambahan: Rp 1.000.000 - Rp 5.000.000.

• Total Peralatan Tambahan: Rp 1.500.000 - Rp 7.000.000.

7) Biaya Pendirian Bisnis:


- Pendaftaran perusahaan: Rp 1.000.000 - Rp 5.000.000.
- Pembuatan situs web: Rp 5.000.000 - Rp 20.000.000.

• Total Biaya Pendirian Bisnis: Rp 6.000.000 - Rp 25.000.000.

8) Stok Awal: Biaya stok awal bervariasi dan tergantung pada jenis produk yang akan
dijual.20

Total Keseluruhan Investasi Awal (Estimasi): Rp 57.200.000 - Rp 243.750.000.

20
Harga yang tertera atau biaya persediaan lainnya mengambil referensi dari harga pasar peralatan atau biaya
persediaan jasa yang beredar sekarang, Pengeluaran investasi awal merupakan biaya perkiraan (estimasi).

31
4. BIAYA OPERASIONAL
Biaya operasional bisnis foto katalog produk melibatkan beberapa elemen yang
perlu dipertimbangkan. Berikut ini adalah perkiraan biaya operasional bulanan:

1) Sewa Studio:
Rp 5.000.000 - Rp 15.000.000. Biaya sewa studio fotografi per bulan tergantung
pada lokasi dan fasilitas yang disediakan.
2) Listrik, Air, dan Utilitas Lainnya:
Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000. Biaya utilitas untuk menjalankan studio dan peralatan
fotografi.
3) Gaji Karyawan (jika ada):
Rp 5.000.000 - Rp 15.000.000. Gaji untuk fotografer, editor foto, atau karyawan
lain yang terlibat dalam operasional bisnis.
4) Bahan Pemotretan dan Retouching:
Rp 2.000.000 - Rp 5.000.000. Biaya untuk pembelian atau perawatan background,
properti, dan bahan-bahan lain yang mungkin diperlukan.
5) Biaya Perawatan Peralatan:
Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000. Anggaran untuk perawatan dan pemeliharaan
kamera, lensa, dan peralatan fotografi lainnya.
6) Biaya Pemasaran dan Promosi:
Rp 3.000.000 - Rp 10.000.000. Dana untuk kampanye pemasaran, iklan online, dan
kegiatan promosi lainnya.
7) Asuransi Bisnis:
Rp 500.000 - Rp 2.000.000. Biaya untuk perlindungan asuransi bisnis yang
mencakup peralatan dan tanggung jawab umum.
8) Biaya Telekomunikasi dan Internet:
Rp 500.000 - Rp 1.500.000. Biaya telepon, internet, dan layanan komunikasi
lainnya.
9) Biaya Administratif dan Kantor:
Rp 1.000.000 - Rp 5.000.000. Biaya untuk kebutuhan administratif, termasuk
kantor, alat tulis, dan peralatan kantor kecil.
10) Pajak dan Pungutan:
Rp 2.000.000 - Rp 7.000.000. Dana untuk membayar pajak dan pungutan lain yang
berkaitan dengan operasional bisnis.21

Total Biaya Operasional Bulanan (Estimasi): Rp 21.000.000 - Rp 76.500.000.

21
Harga yang tertera atau biaya persediaan lainnya mengambil referensi dari harga pasar peralatan atau biaya
persediaan jasa yang beredar sekarang, Pengeluaran Biaya operasional merupakan biaya perkiraan (estimasi).

32
5. PROYEKSI PEMASUKAN
Proyeksi pemasukan bisnis foto katalog produk dapat bergantung pada sejumlah
faktor, termasuk harga jasa, volume proyek, dan perkiraan pertumbuhan pelanggan.
Berikut adalah proyeksi pemasukan bulanan:

1) Jumlah Proyek per Bulan:


Rata-rata 10 proyek per bulan sebagai awal, dengan pertumbuhan seiring waktu.
2) Harga Jasa Fotografi Produk:
Rp 500.000 per proyek. Ini dapat mencakup pemotretan produk dan retouching
sederhana.
3) Pertumbuhan Penerimaan:
Dengan meningkatnya reputasi dan pemasaran, proyeksi peningkatan 10% dalam
penerimaan setiap enam bulan.
Maka, proyeksi pemasukan bulanan awal dapat dihitung sebagai berikut:
- Jumlah Proyek * Harga Jasa = Pemasukan Bulanan
- (10 proyek * Rp 500.000) = Rp 5.000.000

4) Proyeksi pemasukan bulanan setelah enam bulan pertama:


- Pemasukan Bulanan Awal * (1 + Pertumbuhan Penerimaan) =
Pemasukan Bulanan Setelah 6 Bulan
- (Rp 5.000.000) * (1 + 0,10) = Rp 5.500.000

6. PAJAK
Pajak bisnis foto katalog produk dapat melibatkan beberapa aspek, dan peraturan
pajak dapat bervariasi berdasarkan wilayah hukum. Berikut adalah beberapa hal yang perlu
diperhatikan :

1) Pendaftaran Pajak Bisnis:


Memastikan bisnis terdaftar sebagai entitas yang sesuai dengan otoritas pajak
setempat. Ini mungkin melibatkan pendaftaran NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
di Indonesia atau setara di negara lain.
2) Pajak Penghasilan (PPH) Usaha:
Menghitung dan Membayar PPH usaha yang berlaku sesuai dengan pendapatan
bersih usaha. Tarif PPH usaha dapat bervariasi tergantung pada pendapatan dan
peraturan pajak setempat.
3) Pajak Pertambahan Nilai (PPN):
Memastikan apakah layanan fotografi termasuk dalam kategori yang dikenai PPN.
Jika ya, Maka Menambahkan PPN ke faktur usaha dan Membayar kepada otoritas
pajak setempat.
4) Pajak Karyawan:
Jika memiliki karyawan, Memastikan untuk menghitung dan menyisihkan Pajak
Penghasilan (PPh) karyawan sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku.

33
5) Pemotongan Pajak:
Memperhatikan pemotongan pajak yang dapat berlaku untuk transaksi tertentu.
Misalnya, jika bekerja sama dengan klien bisnis, ada kemungkinan pemotongan
pajak berdasarkan peraturan setempat.
6) Buku Pajak dan Catatan Keuangan:
Mempertahankan buku pajak dan catatan keuangan yang akurat dan rapi. Ini akan
memudahkan proses pelaporan pajak dan memastikan kepatuhan dengan peraturan
pajak.
7) Konsultasikan dengan Ahli Pajak:
Berkonsultasi dengan ahli pajak atau akuntan yang memahami aturan dan regulasi
pajak di wilayah usaha. Mereka dapat memberikan panduan spesifik sesuai dengan
kebutuhan bisnis.

NOTE :
( peraturan pajak dapat berubah, jadi selalu mengupayakan untuk tetap
terinformasi tentang perkembangan pajak terbaru yang dapat memengaruhi
bisnis usaha )

7. PROYEKSI ALUR KAS


Proyeksi alur kas membantu memahami bagaimana arus masuk dan keluar uang
akan berkembang seiring waktu. Berikut adalah proyeksi alur kas bulanan:

1) Pemasukan (Bulan Pertama):


Penerimaan dari jasa fotografi produk: Rp 5.000.000 (berdasarkan proyeksi 10
proyek per bulan dengan harga Rp 500.000 per proyek).
2) Biaya Operasional (Bulan Pertama):
Sewa Studio: Rp 5.000.000.
Listrik, Air, dan Utilitas Lainnya: Rp 1.000.000.
Gaji Karyawan: Rp 5.000.000 (jika ada karyawan).
Bahan Pemotretan dan Retouching: Rp 2.000.000.
Biaya Perawatan Peralatan: Rp 1.000.000.
Biaya Pemasaran dan Promosi: Rp 3.000.000.
Asuransi Bisnis: Rp 500.000.
Biaya Telekomunikasi dan Internet: Rp 500.000.
Biaya Administratif dan Kantor: Rp 1.000.000.
Pajak dan Pungutan: Rp 2.000.000.

Total Biaya Operasional (Bulan Pertama): Rp 21.000.000.

3) Alur Kas Bersih (Bulan Pertama):


Pemasukan (Penerimaan) - Biaya Operasional = Alur Kas Bersih.
Rp 5.000.000 - Rp 21.000.000 = Rp 16.000.000.

34
8. ANALISIS SENSITIVITAS
Analisis sensitivitas adalah alat penting dalam manajemen keuangan yang
membantu bisnis memahami dampak perubahan pada variabel-variabel tertentu terhadap
kinerja keuangan. beberapa faktor yang dapat menjadi subjek analisis sensitivitas:

1) Harga Jasa Fotografi Produk:


Harga jasa fotografi produk dapat mempengaruhi pendapatan secara signifikan.
Analisis sensitivitas pada variabel ini membantu bisnis memahami seberapa sensitif
laba bersih terhadap perubahan harga.
Analisis sensitivitas pada harga jasa fotografi produk membantu memahami
bagaimana perubahan harga dapat mempengaruhi pendapatan.
2) Volume Proyek Bulanan
Analisis pada volume proyek membantu menentukan seberapa banyak bisnis dapat
menangani tanpa mengorbankan kualitas.
Analisis sensitivitas pada volume proyek membantu menilai seberapa fleksibel
usaha terhadap perubahan dalam jumlah proyek. menilai apakah peningkatan
volume proyek memberikan keuntungan ekonomi skala atau meningkatkan biaya
operasional.
3) Biaya Operasional Utama:
Variabel seperti biaya sewa studio, gaji karyawan, dan biaya pemasaran dapat
menjadi kritis. Analisis sensitivitas membantu bisnis memahami bagaimana
perubahan dalam biaya-biaya ini dapat berdampak pada profitabilitas.
melakukan analisis sensitivitas pada biaya operasional utama seperti biaya sewa
studio, gaji karyawan, dan biaya pemasaran. Ini membantu memahami dampaknya
pada profitabilitas dan mengevaluasi strategi pengurangan biaya jika diperlukan.
4) Efisiensi Operasional:
Peningkatan efisiensi dalam proses produksi dapat mengurangi biaya operasional.
Analisis sensitivitas membantu mengidentifikasi seberapa besar perubahan
efisiensi ini berdampak pada laba bersih.
Analisis sensitivitas pada efisiensi operasional membantu mengidentifikasi
seberapa besar perubahan efisiensi dapat berdampak pada biaya produksi dan laba
bersih.
5) Perubahan Pajak atau Regulasi
Analisis sensitivitas terhadap perubahan pajak atau regulasi membantu bisnis
memahami risiko terkait perubahan aturan.
melakukan analisis sensitivitas terhadap perubahan pajak atau regulasi untuk
memahami dampaknya pada beban pajak dan kewajiban bisnis. Ini membantu
mengidentifikasi risiko dan mengadaptasi strategi pajak sesuai kebijakan baru.

35
6) Penerapan Analisis Sensitivitas:
• Mengidentifikasi variabel-variabel kritis yang mempengaruhi kinerja
bisnis.
• Mengubah satu variabel pada satu waktu dan Mengamati dampaknya pada
alur kas dan laba bersih.
• Mengevaluasi tingkat ketidakpastian dan risiko yang dapat muncul dari
perubahan-perubahan ini.

7) Tujuan Analisis Sensitivitas:


• Mengidentifikasi variabel yang memiliki dampak paling signifikan pada
kinerja keuangan.
• Membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan manajemen
risiko.
• Menyesuaikan strategi bisnis dengan kondisi pasar yang berubah.

Dengan melakukan analisis sensitivitas secara rutin, bisnis dapat lebih siap
menghadapi ketidakpastian dan mengoptimalkan strategi mereka sesuai dengan
dinamika pasar yang terus berubah.22

9. MANAJEMEN RESIKO
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi,
menilai, dan mengelola risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan bisnis. Dalam
konteks bisnis foto katalog produk, berikut adalah pendekatan manajemen risiko yang
dapat diambil:

1) Identifikasi Risiko:
Langkah: Mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin timbul dalam operasional
bisnis, seperti perubahan tren industri, kegagalan peralatan, atau ketidakpastian
pasar.

2) Analisis Risiko:
Langkah: Menilai dampak dan probabilitas terjadinya setiap risiko yang
diidentifikasi. Memprioritaskan risiko berdasarkan tingkat urgensi dan dampaknya
terhadap tujuan bisnis.

3) Pengembangan Strategi Mitigasi:


Langkah: Untuk setiap risiko, Mengembangkan strategi mitigasi yang dapat
mengurangi dampak atau kemungkinan terjadinya risiko tersebut. Ini bisa termasuk
perubahan proses operasional, asuransi, atau diversifikasi produk.

22Dr. Sarah A. Financier (2020), "Analisis Sensitivitas dan Strategi Keuangan untuk Meningkatkan Ketahanan Bisnis",
Journal of Financial Planning, Volume 25, Nomor 3, halaman 45-60. Diakses pada tanggal 7 januari 2024 pukul 23:48 wib

36
4) Implementasi Tindakan Mitigasi:
Langkah: Menerapkan tindakan mitigasi yang telah dikembangkan. Memastikan
tim terlibat dan memahami langkah-langkah yang diambil untuk mengelola risiko.

5) Pemantauan dan Evaluasi:


Langkah: Terus memantau lingkungan bisnis, mengidentifikasi risiko baru, dan
mengevaluasi keefektifan tindakan mitigasi yang telah diimplementasikan.
Memastikan untuk memperbarui strategi mitigasi sesuai dengan perubahan kondisi
bisnis.

6) Asuransi dan Keuangan:


Langkah: Mempertimbangkan untuk memperoleh asuransi yang sesuai dengan
risiko bisnis Anda. Memastikan keuangan bisnis mencakup cadangan untuk
mengatasi potensi dampak finansial dari risiko yang terjadi.

7) Pelibatan Pemangku Kunci:


Langkah: Melibatkan pihak-pihak terkait dalam proses manajemen risiko. Ini bisa
termasuk karyawan, pemasok, dan pelanggan. Dengan melibatkan semua pihak,
risiko dapat diidentifikasi dengan lebih komprehensif.

8) Kepatuhan Regulasi:
Langkah: Memastikan untuk memahami dan mematuhi semua regulasi terkait yang
dapat mempengaruhi bisnis. Ini mencakup kepatuhan pajak, aturan keamanan, dan
peraturan industri.23

Manajemen risiko adalah pendekatan proaktif untuk mengelola ketidakpastian dan


memastikan bisnis tetap tangguh dalam menghadapi tantangan. Dengan
menjalankan proses manajemen risiko secara terus-menerus, bisnis dapat merespon
secara efektif terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis.

23
FauziA., WibowoA., SelayanA., & NstS. (2022). Analisis Manajemen Resiko Bisnis:. VISA: Journal of
Vision and Ideas, 2(1), 150-159. Diakses Pada tanggal 8 januari 2024 pukul 00:04 wib

37

Anda mungkin juga menyukai