Anda di halaman 1dari 16

TAFSIR DAN HADIS TERKAIT BENDA, UANG, DAN HAK KEPEMILIKAN

ATAS HARTA KEKAYAAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

LOGO

Nama

NIM

PRODI
FAKULTAS
UNIVERSITAS

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatka kehadirat Allah swt. Karena atas kehendak rahmat
serta ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul Tafsir dan Hadis
Terkait Benda, Uang, dan Hak Kepemilikan atas Harta Kekayaan dalam Perspektif Islam

Penulisan makalah ini berfungsi untuk memenuhi tugas mata kuliah__________,


selain itu agar sedikit membantu menambah wawasan pembaca tentang judul tersebut.
Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis mencoba memadukan berbagai pendapat dari
berapa sumber. Pembahasan pada makalah ini menggunakan sumber data yang relevan
dan mendukung.

Tak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan memberikan dorongan moral dalam penyesuaian susunan makalah ini.
Terutama kepada dosen pengampu atas bimbingan dan pengarahannya serta kesempatan
yang telah diberikan kepada penulis dalam pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis merasa masih terdapat banyak


kekurangan. Baik pada teknik, penulisan maupun materi, mengingat sebagai manusia
biasa yang tidak terlepas dari kesalahan. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Demikian makalah ini penulis buat, semoga bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam hal penulisan penulis memohon maaf
yang sebesar-besarnya

Semarang, 6 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................................... 6
BAB II ........................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 7
2.1 Al-Qur'an menginterpretasikan dan mengatur pemahaman tentang benda, uang, dan
kepemilikan dalam konteks harta kekayaan dalam Islam ................................................. 7
2.2 Hadis terkait konsep benda, uang, dan hak kepemilikan atas harta kekayaan .................. 8
2.3 Prinsip yang terkandung dalam Tafsir dan Hadis terkait benda, uang, dan kepemilikan
dapat diterapkan dalam masyarakat modern ..................................................................... 8
2.4 Pandangan Islam terhadap hak kepemilikan, penggunaan, dan pandangan terhadap
benda, uang, dan harta kekayaan ...................................................................................... 9
BAB III........................................................................................................................................ 12
KESIMPULAN .......................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 12
3.2 Saran ............................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Harta kekayaan dan kepemilikan atas benda serta uang merupakan aspek
fundamental dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah1. Sejak zaman dahulu, manusia
telah berusaha untuk memahami, mengatur, dan mengelola harta kekayaan mereka. Dalam
perspektif agama, khususnya dalam Islam, harta dan kepemilikan memiliki kedudukan
yang sangat penting. Pandangan Islam tentang harta dan kepemilikan didasarkan pada
landasan teologis yang kuat, yang diatur oleh ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Hadis Nabi
Muhammad SAW2. Islam sebagai agama yang komprehensif dan holistik tidak hanya
memberikan panduan untuk ibadah dan moralitas pribadi, tetapi juga mengatur aspek
ekonomi dan sosial dalam kehidupan umatnya. Prinsip-prinsip Islam dalam hal
kepemilikan harta dan pengelolaan kekayaan memiliki dampak yang signifikan pada
ekonomi, etika berbisnis, dan kesejahteraan sosial.3

Makalah ini bertujuan untuk menjelajahi berbagai aspek Tafsir (interpretasi Al-
Qur'an) dan Hadis (tradisi dan perkataan Nabi Muhammad SAW) yang berkaitan dengan
benda, uang, dan hak kepemilikan atas harta kekayaan dalam perspektif Islam. Kajian ini
akan merinci berbagai ayat Al-Qur'an yang membahas prinsip-prinsip penting yang
mengatur kepemilikan harta, pengelolaan kekayaan, serta kewajiban sosial dan etika yang
harus diikuti oleh umat Islam dalam berurusan dengan harta kekayaan mereka. Dalam
konteks yang lebih luas, makalah ini juga akan mencoba menggali pemahaman dan
implikasi praktis dari prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan
membantu kita memahami bagaimana Islam mendorong umatnya untuk menjalani

1
Nasution, K. B. (2020). Konsep Hak Milik Dalam Fiqh Islam(Analisis Filosofis Terhadap Pengaturan
Kepemilikan Dalam Islam). Islamic Circle, 1(2), 80-91.
2
Akbar, A. (2019). Harta dan Kepemilikan. Jurnal Al-Iqtishod, 3(2), 1-16.
3
Fatorina, F., Mukhtarzain, A. A., Mukhlisin, M., & Sutikno, C. (2023). BIMBINGAN MASYARAKAT
TENTANG HARTA DAN KEPEMILIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH. PARADIGMA

4
kehidupan yang seimbang antara hak individu atas kepemilikan harta dengan kewajiban
sosial mereka untuk berbagi dan memberikan dukungan kepada yang kurang beruntung.

Pemahaman yang mendalam tentang konsep benda, uang, dan kepemilikan dalam
Islam bukan hanya penting untuk kehidupan pribadi, tetapi juga untuk membangun
masyarakat yang adil dan berkeadilan4. Melalui pemahaman ini, kita dapat menggali nilai-
nilai moral dan etika yang ditekankan oleh agama Islam dalam konteks harta kekayaan,
yang dapat menjadi panduan bagi individu Muslim dalam menjalani kehidupan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip agama mereka5. Selain itu, makalah ini juga akan merinci
prinsip-prinsip penting dalam konteks harta kekayaan dalam Islam yang dapat diterapkan
dalam masyarakat modern. Bagaimana prinsip-prinsip ini dapat membantu
mempromosikan keadilan sosial, etika berbisnis yang baik, dan pemahaman yang benar
tentang harta kekayaan dalam dunia yang terus berubah dan berkembang.

Dengan demikian, makalah ini akan membantu memahami kerangka kerja Islam
dalam mengatur aspek-aspek vital kekayaan dan kepemilikan, serta mengeksplorasi
implikasi praktisnya dalam masyarakat kontemporer. Dengan pemahaman yang
mendalam tentang prinsip-prinsip ini, umat Muslim dapat menjalani kehidupan yang
sesuai dengan nilai-nilai agama mereka dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat
yang lebih adil, berkelanjutan, dan bermoral.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana Al-Qur'an menginterpretasikan dan mengatur pemahaman tentang
benda, uang, dan kepemilikan dalam konteks harta kekayaan dalam Islam?
b. Apa saja Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang relevan dengan konsep
benda, uang, dan hak kepemilikan atas harta kekayaan, dan bagaimana
implikasinya dalam kehidupan sehari-hari umat Islam?
c. Bagaimana prinsip-prinsip yang terkandung dalam Tafsir dan Hadis terkait
benda, uang, dan kepemilikan dapat diterapkan dalam masyarakat modern untuk

4
Sulistiawati, S., & Fuad, A. (2017). KONSEP KEPEMILIKAN DALAM ISLAM Studi atas Pemikiran Syaikh
Taqiyuddin an-Nabhani. Syariah, 5(2).
5
Sularno, M. (2002). Konsep Kepemilikan dalam Islam (Kajian dari Aspek Filosofis dan Potensi
Pengembangan Ekonomi Islami). Al-Mawarid: Jurnal Hukum Islam, 9.

5
mempromosikan keadilan sosial, etika berbisnis, dan pemahaman yang benar
tentang harta kekayaan?
d. Bagaimana Islam mengatur hak kepemilikan, penggunaan, dan pandangan
terhadap benda, uang, dan harta kekayaan?

1.3 Tujuan Penelitian


a. Mempelajari dan menganalisis penafsiran Al-Qur'an tentang benda, uang, dan
kepemilikan dalam konteks harta kekayaan untuk memahami prinsip-prinsip
dasar yang dijelaskan dalam teks suci Islam.
b. Meneliti berbagai Hadis yang relevan dengan konsep benda, uang, dan hak
kepemilikan atas harta kekayaan, serta mengidentifikasi implikasi praktisnya
dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.
c. Menggali potensi aplikasi prinsip-prinsip yang terkandung dalam Tafsir dan
Hadis tentang benda, uang, dan kepemilikan dalam masyarakat modern, dengan
fokus pada promosi keadilan sosial, etika berbisnis, dan pemahaman yang benar
tentang harta kekayaan dalam konteks kontemporer.
d. Memahami bagaimana Islam mengatur hak kepemilikan atas benda, uang, dan
harta kekayaan dalam perspektif agama.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Al-Qur'an menginterpretasikan dan mengatur pemahaman tentang benda,


uang, dan kepemilikan dalam konteks harta kekayaan dalam Islam

Al-Qur'an memberikan panduan yang sangat penting tentang bagaimana umat


Islam seharusnya memahami dan mengelola harta kekayaan mereka6. Salah satu
prinsip dasar yang ditunjukkan oleh Al-Qur'an adalah bahwa kepemilikan atas harta
itu bersifat sementara dan bahwa segala sesuatu berasal dari Allah SWT. Surah Al-
Baqarah (2:188) secara tegas melarang umat Islam untuk merampok atau mengambil
harta orang lain dengan cara yang tidak adil:7

"‫اْلثْ ِام َوأَنت ُ ْام تَ ْعلَ ُمونَا‬


ِ ْ ‫اس ِب‬ ‫ام ِلت َأ ْ ُكلُوا فَ ِريقًا ِم ْا‬
‫ن أ َ ْم َوا ِا‬
‫ل النَّ ِ ا‬ ‫ل ت َأ ْ ُكلُوا أ َ ْم َوالَ ُكم بَ ْينَ ُكم ِب ْالبَاطِ ِا‬
‫ل َوتُدْلُوا ِب َها ِإلَى ْال ُح َّك ِا‬ ‫" َو َ ا‬

Artinya: "Dan janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang bathil
atau memberikannya kepada hakim untuk (membantu) kamu (mengadakan perbuatan
yang bathil) sedangkan kamu mengetahui."

Ini adalah teguran yang kuat terhadap perilaku yang tidak adil dalam kepemilikan
harta. Ayat ini juga menggarisbawahi pentingnya etika dalam berurusan dengan harta
dan uang. Rasulullah SAW juga memberikan pedoman yang lebih rinci tentang
pengelolaan harta dan uang. Dalam Hadis Shahih Bukhari dan Muslim, beliau
menyatakan:
")‫ باب‬،‫ كتاب اْليمان‬،‫ل يُؤْ مِ نُا أ َ َحدُ ُك ْام َحتَّى يُحِ بَّا ألَخِ ي ِها َما يُحِ با ِلنَ ْف ِس ِاه( "صحيح البخاري‬

6
Efendi, N., Nurhasanah, N., & Saripudin, U. (2022). Etika dalam kepemilikan dan pengelolaan harta serta
dampaknya terhadap ekonomi Islam. Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 5(1), 310-316.
7
Hula, I. N., Podungge, M., Safia, E., & Daaliuwa, F. (2022). TAFSIR TARBAWI: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
DALAM ISLAM. ANSIRU PAI: Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam, 6(2), 35-48.

7
Artinya: "Seseorang tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia
mencintai dirinya sendiri." Pesan ini menekankan pentingnya etika sosial dalam
kepemilikan harta dan mendorong umat Islam untuk berbagi dengan sesama.

2.2 Hadis terkait konsep benda, uang, dan hak kepemilikan atas harta kekayaan

Dalam Hadis, Nabi Muhammad SAW memberikan pedoman yang lebih rinci
tentang pengelolaan harta dan uang8. Salah satu contoh Hadis adalah Hadis yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang menjelaskan pentingnya infaq
(memberikan sedekah) dalam menjaga harta dan memenuhi kewajiban sosial9. Dalam
Hadis ini, Nabi bersabda:
"‫ باب‬،‫ كتاب الصدقات‬،‫صدَقَةا( "صحيح البخاري‬ ‫ص ْال َما ُا‬
‫ل مِ ْا‬
َ ‫ن‬ ‫ل يَ ْنقُ ُا‬

Artinya: "Tidak berkurang hartamu karena bersedekah." Pesan ini menggarisbawahi


konsep bahwa memberikan kepada orang lain tidak akan mengurangi kekayaan
seseorang, tetapi sebaliknya, akan mendatangkan berkah.

Hadis lainnya, seperti yang dicatat dalam Sahih Muslim, mengatur aturan tentang
zakat (wajib mengeluarkan sebagian harta untuk orang-orang yang membutuhkan)
dan pentingnya menjaga kejujuran dalam berbisnis.

2.3 Prinsip yang terkandung dalam Tafsir dan Hadis terkait benda, uang, dan
kepemilikan dapat diterapkan dalam masyarakat modern

Prinsip-prinsip yang terkandung dalam Tafsir dan Hadis memiliki relevansi yang
kuat dalam masyarakat modern. Sebagai contoh, konsep zakat dalam Islam, yang
menekankan pengeluaran sebagian harta untuk orang-orang yang membutuhkan,

8
Salim, A. S., Purnamasari, A., & Nugraha, W. (2023). PEMIKIRAN EKONOMI TAQIYUDDIN AN-NABHANI
TENTANG KEPEMILIKAN MENURUT EKONOMI ISLAM, KAPITALIS DAN SOSIALIS. Ekonomica Sharia: Jurnal
Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi Syariah, 8(2), 337-346.
9
Yamani, S. (2023). Implementasi Penerapan Psak 109 Terhadap Akuntansi Zakat Infak Dan Sedekah
Pada Baznas Kabupaten Halmahera Utara. Jesya (Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah), 6(1), 1042-
1054.

8
dapat menjadi landasan bagi program-program kesejahteraan sosial dan amal yang
memajukan keadilan sosial.10
Hadis tentang transparansi dan kejujuran dalam berbisnis juga memiliki implikasi
penting dalam dunia bisnis modern. Nabi Muhammad SAW bersabda11:
‫ن َكت َ َما َو َكذَّ َبا ُمحِ قَ ْا‬
"‫ت‬ ‫وركَا لَ ُه َما فِي َب ْي ِع ِه َما َو ِإ ْا‬
ِ ‫صدَقَا َو َبيَّنَا َب‬
َ ‫ن‬ ‫ْال َبائِ ُاع َو ْال َم ْشت َِر ِا‬
‫يان َحقًّا َحتَّى َي ْفت َِرقَا َو ِإ ْا‬
‫ باب‬،‫ كتاب البيوع‬،‫ َب َر َك اةُ َب ْي ِع ِه َما( "سنن أبي داود‬.

Artinya: "Dua belah pihak dalam transaksi bisnis memiliki hak untuk memilih
selama mereka belum berpisah. Jika mereka berbicara jujur dan mengungkapkan
semua yang harus mereka ungkapkan, maka mereka akan diberkati dalam
transaksinya, tetapi jika mereka berbohong atau menyembunyikan sesuatu, berkah
transaksi mereka akan dihapuskan."
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, masyarakat modern dapat
mempromosikan keadilan sosial, etika berbisnis yang kuat, dan pemahaman yang
benar tentang harta kekayaan dalam rangka menciptakan masyarakat

2.4 Pandangan Islam terhadap hak kepemilikan, penggunaan, dan pandangan


terhadap benda, uang, dan harta kekayaan

Dalam Islam, hak kepemilikan, penggunaan, dan pandangan terhadap benda, uang,
dan harta kekayaan diatur oleh prinsip-prinsip syariah yang mencakup berbagai aspek:

a. Kepemilikan yang Sah:


Islam mengajarkan bahwa kepemilikan atas harta kekayaan harus diperoleh secara
sah dan halal. Ini berarti bahwa harta tersebut tidak boleh diperoleh melalui cara-
cara yang dilarang oleh Islam, seperti riba (bunga), penipuan, atau pencurian.

10
Sukmana, R. T. (2012). Konsep Kepemilikan Dalam Ekonomi Islam Menurut Taqiyuddin an-Nabhani.
11
Wahyuni, F. L. Wawasan Alqur’an Dan Hadis Tentang Harta Dan Kepemilikan Firma Lovi Wahyuni.

9
Masyarakat Muslim dianjurkan untuk mencari mata pencaharian yang halal dan
sah.12
b. Penggunaan yang Etis
Islam memberikan panduan tentang bagaimana mengelola dan menggunakan harta
kekayaan dengan etika yang baik. Penggunaan harta harus mempertimbangkan
kebutuhan pribadi, keluarga, dan juga berkontribusi pada kesejahteraan
masyarakat. Menghambur-hamburkan harta dengan pemborosan dilarang,
sementara menabung dan berinvestasi disarankan untuk meningkatkan
kekayaan.13
c. Zakat dan Sadaqah
Islam mewajibkan pembayaran zakat, yang merupakan sejumlah kecil harta
kekayaan yang harus diberikan kepada yang membutuhkan. Sadaqah (sumbangan
sukarela) juga dianjurkan. Ini adalah bentuk berbagi harta dengan orang-orang
yang kurang beruntung dan merupakan aspek penting dari pandangan Islam
tentang harta kekayaan.14
d. Pandangan Kekayaan
Islam mengajarkan bahwa harta kekayaan adalah ujian dari Allah, dan pemiliknya
bertanggung jawab atas cara mereka mengelola dan menggunakan harta tersebut.
Pemilik harta harus selalu berusaha untuk menjaga etika, kejujuran, dan keadilan
dalam segala transaksi keuangan.15
e. Penghindaran dari Riba
Islam sangat melarang riba (bunga) dalam semua bentuknya. Ini mencerminkan
pandangan Islam tentang pengutipan uang tanpa keterlibatan dalam upaya

12
Muhit, M., & Herawan, J. (2023). IMPLIKASI KEPEMILIKAN HARTA HALAL DAN HARAM PERSPEKTIF AL-
QUR’AN DAN AL-HADITS. Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 6(001), 35-60.
13
Zamzam, H. F., & Aravik, H. (2020). Etika Bisnis Islam Seni Berbisnis Keberkahan. Deepublish.
14
Ibid, hal 5
15
Irwan, M. (2021). Kebutuhan Dan Pengelolaan Harta Dalam Maqashid Syariah. Elastisitas-Jurnal
Ekonomi Pembangunan, 3(2), 160-174.

10
produktif. Sebaliknya, Islam mendorong berinvestasi dalam kegiatan produktif
yang memberikan manfaat bagi masyarakat.16

Pendekatan Islam terhadap hak kepemilikan, penggunaan, dan pandangan


terhadap harta kekayaan bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil,
berbagi, dan etis, di mana kekayaan digunakan untuk kepentingan bersama dan
kesejahteraan sosial. Prinsip-prinsip ini menjadi pedoman bagi umat Islam dalam
pengelolaan dan interaksi mereka dengan harta kekayaan dalam kehidupan sehari-
hari.

16
Suryaningrat, D., & Wahab, A. (2023). PEMIKIRAN TOKOH-TOKOH EKONOMI ISLAM PADA PERIODE
KEDUA MENGENAI KONSEP DISTRIBUSI. JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan
Humaniora, 9(2), 85-97.

11
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Al-Qur'an dan Hadis
Nabi Muhammad SAW memberikan pedoman yang kuat dalam mengatur
pemahaman tentang benda, uang, dan kepemilikan dalam konteks harta kekayaan
dalam Islam. Al-Qur'an menekankan etika dalam berurusan dengan harta dan
mengingatkan umat Islam tentang sifat sementara dari kepemilikan harta,
sementara Hadis Nabi Muhammad SAW memberikan panduan yang lebih rinci
tentang pengelolaan harta dan uang, termasuk pentingnya infaq dan zakat.
Prinsip-prinsip yang terkandung dalam Tafsir dan Hadis ini memiliki
relevansi yang kuat dalam masyarakat modern. Masyarakat dapat menerapkan
konsep zakat untuk memajukan keadilan sosial dan dapat mengambil pedoman
dari Hadis tentang etika bisnis untuk mempromosikan transparansi dan kejujuran
dalam berbisnis17. Hal ini membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan
berkelanjutan.

3.2 Saran
• Pengajaran dan Pendidikan
Masyarakat Muslim perlu meningkatkan kesadaran tentang prinsip-prinsip Islam
yang terkait dengan harta kekayaan melalui pendidikan agama yang kuat.
Pendidikan ini harus mencakup pemahaman yang benar tentang zakat, infaq, dan
etika bisnis dalam Islam.
• Penerapan Zakat
Individu, organisasi, dan pemerintah perlu menerapkan konsep zakat secara efektif
untuk membantu mereka yang membutuhkan dan mempromosikan keadilan

17
Imamia, T. L. (2023). ZAKAT SEBAGAI PENYALURAN HAK KEPEMILIKAN DALAM ISLAM. Jurnal
Konstanta, 2(1), 90-102.

12
sosial. Program-program zakat yang transparan dan terorganisir dengan baik akan
membantu mencapai tujuan ini.
• Etika Berbisnis
Bisnis dan pelaku usaha harus mengadopsi etika bisnis yang sesuai dengan nilai-
nilai Islam. Menerapkan prinsip-prinsip seperti kejujuran, transparansi, dan
keadilan dalam berbisnis dapat menghasilkan hubungan bisnis yang lebih
berkelanjutan dan dapat dipercaya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, A. (2019). Harta dan Kepemilikan. Jurnal Al-Iqtishod, 3(2), 1-16

Anwar, K. (2023). REVITALISASI ZAKAT MAL DALAM USAHA KECIL


MENENGAH. Al-Mansyur: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Syariah, 2(2), 11-39.

Chairul Lutfi, S. H. I., & SH, M. KONSEP KEPEMILIKAN DALAM ISLAM1.

Efendi, N., Nurhasanah, N., & Saripudin, U. (2022). Etika dalam kepemilikan dan
pengelolaan harta serta dampaknya terhadap ekonomi Islam. Fair Value: Jurnal
Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 5(1), 310-316..

Fatorina, F., Mukhtarzain, A. A., Mukhlisin, M., & Sutikno, C. (2023). BIMBINGAN
MASYARAKAT TENTANG HARTA DAN KEPEMILIKAN DALAM
PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH. PARADIGMA: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 1-11.

Hula, I. N., Podungge, M., Safia, E., & Daaliuwa, F. (2022). TAFSIR TARBAWI:
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DALAM ISLAM. ANSIRU PAI:
Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam, 6(2), 35-48.

Imamia, T. L. (2023). ZAKAT SEBAGAI PENYALURAN HAK KEPEMILIKAN


DALAM ISLAM. Jurnal Konstanta, 2(1), 90-102.

Irwan, M. (2021). Kebutuhan Dan Pengelolaan Harta Dalam Maqashid


Syariah. Elastisitas-Jurnal Ekonomi Pembangunan, 3(2), 160-174.

Juddin, M. F. (2023). Kedudukan Aset Tanah Metaverse perspektif kepemilikan dalam


Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan konsep kepemilikan dalam
Islam (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Muhit, M., & Herawan, J. (2023). IMPLIKASI KEPEMILIKAN HARTA HALAL DAN
HARAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN‫ا‬DAN‫ا‬AL-HADITS. Ad-Deenar: Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Islam, 6(001), 35-60.

14
Nasution, K. B. (2020). Konsep Hak Milik Dalam Fiqh Islam(Analisis Filosofis Terhadap
Pengaturan Kepemilikan Dalam Islam). Islamic Circle, 1(2), 80-91.

Nazwar, M. (2012). “KONSEP KEPEMILIKAN MENURUT TAQIYUDDIN


ANNABHANI DALAM KITAB NIZHAMU AL-IQTISHADI FI AL-
ISLAM” (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau).

Sabiya, K. A., Syabilla, D. R., & Syifaurrahmah, F. (2023). ANALISIS KONSEP


KEPEMILIKAN HARTA DALAM ISLAM DAN
PENERAPANNYA. JEBESH: JOURNAL OF ECONOMICS BUSINESS ETHIC
AND SCIENCE HISTORIES, 1(1), 50-61.

Salim, A. S., Purnamasari, A., & Nugraha, W. (2023). PEMIKIRAN EKONOMI


TAQIYUDDIN AN-NABHANI TENTANG KEPEMILIKAN MENURUT
EKONOMI ISLAM, KAPITALIS DAN SOSIALIS. Ekonomica Sharia: Jurnal
Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi Syariah, 8(2), 337-346.

Sukmana, R. T. (2012). Konsep Kepemilikan Dalam Ekonomi Islam Menurut Taqiyuddin


an-Nabhani.

Sularno, M. (2022). Konsep Kepemilikan dalam Islam (Kajian dari Aspek Filosofis dan
Potensi Pengembangan Ekonomi Islami). Al-Mawarid: Jurnal Hukum Islam, 9.

Sulistiawati, S., & Fuad, A. (2017). KONSEP KEPEMILIKAN DALAM ISLAM Studi
atas Pemikiran Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani. Syariah, 5(2).

Suryaningrat, D., & Wahab, A. (2023). PEMIKIRAN TOKOH-TOKOH EKONOMI


ISLAM PADA PERIODE KEDUA MENGENAI KONSEP
DISTRIBUSI. JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi
dan Humaniora, 9(2), 85-97.

Yamani, S. (2023). Implementasi Penerapan Psak 109 Terhadap Akuntansi Zakat Infak
Dan Sedekah Pada Baznas Kabupaten Halmahera Utara. Jesya (Jurnal Ekonomi
dan Ekonomi Syariah), 6(1), 1042-1054.

15
Zamzam, H. F., & Aravik, H. (2020). Etika Bisnis Islam Seni Berbisnis Keberkahan.
Deepublish.

16

Anda mungkin juga menyukai