Anda di halaman 1dari 14

Mata K18.

Imunisasi pada Anak


kuliah

Dosen dr. Labiqatullubabah, Sp. A

Tanggal Jumat 1 Desember 2023

Penentir - Gita
Imunisasi yang seringkali kita jelaskan atau
- Desti
- Ijam edukasi ke pasien itu imunisasi aktif
- Reza (vaksin) -> karena pemberian antigen untuk
- Pebri merangsang antibodi
- Guruh

Link Link:
youtube https://youtu.be/Q-WZgHmbx
GA

Definisi Vaksin : upaya untuk meningkatkan


kekebalan secar aktif terhadap suatu
penyakit
Program Kemenkes : program dasar,
lanjutan, tambahan( vaksin tambahan itu
dari IDAI )
(tidak ada vaksin wajib dan tidak wajib)
Pilihan : beberapa vaksin yang belum bisa
masuk ke program dasar Kemenkes karena
kasusnya belum banyak contohnya vaksin
Imunisasi masuk ke pencegahan primer : tambahan dari IDAI.
untuk menghindari terjadinya sakit,edukasi
ke pasien atau ibu pasien bahwa imunisasi
tidak 100% mencegah terkena penyakit
tetapi jika terkena penyakit gejalanya tidak
akan parah ( tanpa komplikasi ) karena
sudah ada sel memori dari imunisasi

baca slide, pahami arti vaksin!


Cell mediated immunity = mikroba akan
difagositosis oleh makrofag -> respon
limfosit berupa limfosit T helper -> aktifasi
makrofag untuk memfagosit mikroba yang
masuk. Kalau mikroba intraseluler -> respon
limfosit berupa limfosit sitolitik T untuk
membunuh sel yang terinfeksi
Respons imun non spesifik = innate
imunitas= non adaptif

ini (diatas) gambarannya ketika ada


vaksin masuk atau antigen masuk di
jaringan muskular ada antigen dan
antigennya akan masuk kemudian
berikatan dengan sel t memory yg akan
Respon imun spesifik = imunitas adaptif membentuk antibody. di sini yang
Terdiri dari sistem imun humoral dan cell
respon imun spesifiknya dia akan
mediated immunity
bekerja di lymph node.
Humooral = ketika mikroba masuk ->
respon limfosit berupa limfosit b->
mengeluarkan antibodi -> memblok infeksi
yg akan datang selanjutnya atau
mengeliminasi mikroba ekstraseluler
sini akan terbentuk sel b memori, kalau
misalnya ada antigen yang masuk lagi
atau penyakit yang masuk lagi jadi dia
yang akan bekerja, jadi sudah ada
antibodinya di dalam tubuhnya. tidak
penting itu akan di di dibunuh atau dikill
oleh sel t helper maupun t sitotokik.
dua fungsi sel dendrtitik yaitu sel itu ada
di jaringan dan ada di organ limfoid

jadi fenomena alamiahnya, kalau


misalnya seseorang sembuh dari
penyakit infeksi tertentu itu logikanya
(DISKIP dr. nya) akan terhindar dari penyakit tersebut
pada infeksi Berikutnya (ini prinsip dasar
imunisasi). tapi kenyataannya tidak
seperti itu. Kalau misalnya dia terpapar
oleh infeksi misalnya anak yang sudah
kena campak sehingga ibunya enggak
mau Imunisasi campak Karena dia
sudah kena. Respon kerjanya itu
berbeda antara campak karena sakit,
dengan antigen (vaksin campak) yang
kita masukkan. Makanya ketika ada
anak sudah terkena campak bolehkah
prinsip dasar imunisasi untuk dimunisasi lagi? Boleh, kapan?
Jedanya minimal 4 Minggu dari dia
Jadi ketika vaksin masuk ada tadi inate
sembuh.
immunity atau respon imun
nonadaptive, di bagian kulit karena di
sini juga ada makrofag dan lain
sebagainya, kemudian dia akan masuk
ke sel dendrit. di jaringan limfatik ini
akan terjadi si imunitas yang adaptif. di
anak itu sendiri, tapi bisa melindungi
komunitas.

ini beda-bedanya jadi misalnya ada


mikroba kalau dia prosesnya infeksi ini
antigen patogen multiple, kalau vaksin
yang dimasukkan adalah antigen yang
dilemahkan dan tidak berbahaya.

Hapalin aja vaksin hidup, kalau yang


vaksin inaktif itu sisanya.

Vaksin hidup YAITU

bakteri : BCG
ini yang dimaksud Herd immunity. Jadi
kenapa vaksin itu misalnya udah dari virus : MMRV, OPV dan yellow Fever
100 anak di suatu wilayah makanya
sisanya vaksin dilemahkan
kenapa harus ada cakupan vaksin terus
setiap Daerah. ini gunanya untuk kita
melihat sudah tercapai herd imunity
atau enggak karena dari 100 anak itu
sudah pasti ada yang tidak bisa
dilakukan vaksin, entah itu karena
kontraindikasi atau memang orang
tuanya yang sama sekali menolak. Tapi
tugas kita tetap mengedukasi Gimana Jenis vaksin hidup yang dilemahkan
caranya dari 100 anak kalau bisa (DIBACA)
95%nya sudah divaksinasi. Karena
vaksin itu tidak hanya melindungi si
ini jadwal imunisasi kemenkes yang
tahun 2020 yang sudah dimasukkan
PCV. tapi sebenarnya sudah ada yang
masuk satu lagi apa program kemenkes
yaitu Rotavirus (sudah masuk program
pemerintah) jadi Sudah bisa diarahkan
untuk imunisasi di Puskesmas.

kemudian ini yang jenis vaksin inaktif

(titer antibody bisa makin lama makin


menurun, makanya butuh booster)

jadwal rekomendasi dari idai tahun 2020


dan 2023 kita pakainya sekarang yang
2023. tapi hampir tidak ada beda antara
jadwal 2020 dan dan 2023, bedanya
hanya di penambahan vaksin dengue,
kalau sebelumnya usia 9 tahun vaksin
dengue sekarang sudah bisa diberikan
di usia 6 tahun ( tapi dengan merek
tertentu yang jenis vaksinnya dengue
nah ini teknik penyentikan dan TAK-003)
penetesan (LEBIH JELASNYA DI KKD)

Misalnya kita mau catch up si pasien


(SUDAH EXPIRE → LIAT YANG BARU
2023)
● Yang warna biru pada tebl itu adalah
vaksin primer

● Sebagai Catatan 1 bulan itu 28 hari


jadi jarak antara vaksin hidup
dengan vaksin hidup itu 4 minggu
atau 28 hari
● Yang warna Hijau itu adalah vaksin
booster
● Dan yang warna kuning itu kalau
vaksin primer nya belum di berikan
kita berikan sesuai waktu di kotak
kuning

Contoh nya anak 4 tahun ternyata belum ● Maksud umur lebih muda tidak
divaksin sejak lahir kita bisa kasih vaksin boleh lebih muda dari 5 hari adalah
kita masih bisa kasih vaksin hepatitis B, misalnya anak 2 bulan mau di
Polio DTp karena masih berada di garus vaksin. Dia ga boleh divaksin kalau
kuning untuk umut 4 tahun. Tapi sudah umurnya 2 bulan kurang 5 hari.
gabisa dikasih vaksin BCG pada umur 4 ● Interval lebih pendek tidak boleh
tahun lebih cepat >5 hari dari interval
minimum yang direkomendasikan itu
BCG pun kalau sudahketinggalan amsih maksudnya : contohnya kita sudah
bisa diberikan dia ats 3 bulan itu pun harus sepakat jarak interval pemberian
di mantoux test buat memastikan si anak vaksin hidup adalah 28 hari. Kalau
tidak reaktif TB kita memajukan jadwal pemberian
vaksin 2 hari itu masih boleh. Tetapi
kalau kita majukan di hari ke-21 itu
gak boleh karena kita majukan nya
lebih dari 7 hari
Contoh lainya: misalnya jadwal
pemberian vaksin hidup kita mau 6
minggu tapi di minggu ke-4 pasien
nya sudah datang. Ini boleh kita
kasih vaksin sebab interval
pemberian vaksin pertama dan
kedua itu 28 hari
● Tambahan dari dokter nya kenapa
kita harus kasih vaksin sesuai
jadwal. Supaya sebeum sakit Jadi Kasus TB dengan resistensi obat
anaknya udah di vaksin cukup banyak sekitar 4000 an kasus. TB
anak ada 60 ribuan dan Pasien TB dengan
HIV ada 10 ribu

Inti Slide ini adalah Prevalensi hepatitis B


masih cukup tinggi di Indonesia

Nah ini cara pemberian vaksin BCG

● Bayi Prematur usia 32-36 minggu


dan sehat boleh diberikan vaksin
BCG
● Kalau ibunya Positif TB maka bayi
nya dikasih Profilaksis yaitu
Kalau ada ibu dengan riwayat HBsAG postif isoniazid selama 6 bulan lalu di cek
maka anaknya selain mendapatkan vaksin mantoux test kalau negatif maka
hepatitis B juga diberikan HBIG dalam bisa dikasih vaksin BCG
waktu 12-24 jam. HBIG ini jangan lewat 48
jam pemberian nya nanti efektivitasnya Sekarang bahas Vaksin BCG pada ibu
menurun dengan HIV
Kalau bayinya lahir dari ibu HIV dan
Bayi kalau prematur jangan langsung di beri Bayinya sehat bugar bisa langsung dikasih
vaksin hepatitis B tapi tunggu sampai BCG dengan catatan ibunya sudah
beratnya 2000 gram ataupun umurnya 1 mendapatkan ARV. kalau Ibunya belum
bulan diobati dengan ARV maka si bayi gabisa
dikasih BCG

Kalau bayinya sudah positif HIV maka harus


diberikan ARV dari lahir
Bayi postif HIV tidak boleh diberikan vaksin
hidup. Tetapi jika diberikan vaksin inaktif
masih boleh

Slide ini nice to know aja


Fun fact: Bila cakupan bOPV rendah, dan
sanitasi buruk • virus OPV normal
bereplikasi : normal keluar bersama tinja.
Makanya kalau bayi dirumah sakit diberikan
saat mau pulang

Anak defisiensi imun contohnya pada anak


dengan kanker. Karena pada pasien kanker
imun nya lemah maka tidak bisa diberikan
BCG

Anak defisiensi imun sekunder itu kita


tunggu sampai imun nya normal

Anak usia sekolah yang pindah dari negara


dengan insidens tuberkulosis rendah,
berikan BCG : bila uji tuberkulin atau IGRA
negatif. Contohnya ada anak indoensia
tinggal di tempat yang insiden TBC nya
rendah otomatis dia gak akan mendapat
vaksin BCG→ dia gak punya antibodi buat
TB→ waktu ke indonesia dia wajib vaksin
BCG. tapi pastikan anak ini gak terinfeksi
TBC

Untuk jadwal pada tahun 2023 kalo


anaknya diatas 1 tahun belom dapet DPT
Polio tetes atau bOPV dijadwalkan bisa dapet 3 doses primer (liat ditabel yg
pemberian 3 kali ditambah pemberian IPV warna nya kuning) (dok nya baca slide
di suai 4 dan 9 bulan Perbedaan DT (difteri tetanus) dengan Td
(tetanus difteri) ada di dosis nya , kalo DT
Kalau ibu dan bayinya HIV. sekarang kita itu full dosis kalo Td dosis nya hanya1/10
ingat kalau bOPV adalah vaksin hidup jadi Dari dosis sebelumnya , kenapa dikasih
kita cek dulu apakah anak nya ada 1/10 aja karna dengan dosis segutu udah
imunodefisiensi jika tidak ada bisa kita cukup untuk membentuk kekebalan tubuh
berikan bOPV.
Pada puskesmas namanya pentabio ,
kenapa penta ? karna ada 5 didalam nya
ditambahin selain difteri ama tetanus ada
juga haemophilus influenza dan hepatitis B
atau bia juga di sebut DPT combo

Rotavirus ada 2 jenis ada RV1 dan


RV5,RV1 itu monovalen pemberian nya 2
dosis sedangkan RV 5 atau pentavalen
Jadwal vaksin haemophlus influenza pemberian nya 3 dosis,Rotavirus harus
waktunya masih bareng dengan DPT,jenis selesai di usia 6 bulan kalo misal udah
vaksin nya ada 2 pentavalen/pentabio dan melebihi 6 bulan sudah tidak bisa diberikan
heksavalen,heksa biasanya ada dirumah
sakit dan berbayar tidak menimbulkan
demam dan terdapat polio inaktif di dalam
nya

Kalo ada pertanyaan “vaksin apa saja yang


dapat menyebabkan pneumonia ?”
PCV,DPT,H.influenza,campak karna salah
satu komplikasi campak adalah pneumonia
(kata dr nya gituu) itu adalah vaksin yang
jadi rumornya adalah kejadian rotavirus
dapat mencegah pneumonia
dengan kejadian intusepsi, ternyata Setelah
diuji klinis itu tidak ada hubungannya antara
vaksin rotavirus dan kejadian intusepsi. tapi
kalau misalnya pemberian vaksin Rota virus
dosis pertamanya lebih dari 3 bulan itu
resiko intusepsinya bisa meningkat sekitar
5,6 kali dari kejadian.
PCV (pneumococcus virus) ada 2 PCV 10
dan PCV 13 perbedaan nya ada di strain
nya ajaa , PCV 13 adalah PCV yang masuk
dalam program pemerintah (terus drnya
baca slidenya doang)
kematian pneumonia cukup sering, salah
satu penyebab pneumonia adalah influenza campak ini kejadiannya masih cukup banyak
jadi vaksin influenza juga cukup penting di Indonesia
untuk diberikan.

vaksin campak masuknya vaksin hidup. jadi


2 dosis primer umur 6 bulan - 8 tahun (tapi ada vaksin MR ada MMR ada MMRV. MR
kalau udah di atas 8 tahun baru vaksin (Measles & Rubella) pemberiannya 9 bulan,
influenza, boleh diberikannya satu kali) & 18 bulan kalau bisa diberikannya yang
intervalnya 1 bulan antar dosis primer MMR. kalau mau sekalian sama MMRV &
dengan antigen yang sama sebisa mungkin Varicella sekalian itu diberikannya baiknya
(jadi mereknya sama) karena ada beberapa dosis pertamanya di usia 2 tahun Karena
merek. kemudian pengulangan setiap tahun untuk mengurangi risiko kejang demam. tapi
Pada bulan yang sama (booster), sama kayak kalau untuk dosis keduanya itu dari
kita dewasa. Hati-hati pada anak dengan penelitian tidak meningkatkan risiko kejang
alergi telur, tapi kalau misalnya alergi demam. MMRV bisa diberikan Sampai usia
telurnya (munculnya) ringan, ini tetap boleh 6 tahun, tapi kalau di Puskesmas biasanya 9
diberikan. Tapi kalau anak yang dengan bulan dan 18 bulan itu sama-sama dapatnya
alergi telur muncul alerginya berat, itu MR, kalau mau MMR di rumah sakit.
dikerjakannya di rumah sakit dengan
fasilitas yang lengkap karena resiko syok
anafilaksis. Kontraindikasinya imunisasi
influenza bisa alergi berat atau mengancam
nyawa (karena salah satu komponen dari
vaksin influenza itu ada protein telurnya)

diatas beberapa jurnal yang menyebutkan


Memang kalau misalnya diberikannya di
dosis
pertama di atas 2 tahun itu bisa
meningkatkan resiko kejang demam tapi
kalau misalnya di bawah 2 tahun itu
meningkatkan risiko kejang Demam untuk
yang MMRV, tapi kalau yang MR dan MMR
itu kecil kemungkinannya. Dan tidak ada
hubungan antara MR atau vaksin campak
dengan kejadian autis, itu sudah dibantah
sejak lama.

kemudian hepatitis A ini kejadiannya


biasanya seringnya di asrama, Jadi cukup
penting. ini satu-satunya hepatitis yang
sifatnya akut, bisa sembuh, dan
penularannya tidak lewat darah.
dosis kedua ini dapat menggunakan vaksin
vaksin varicella ini juga ada yang tunggal, hepatitis A inaktif produksi perusahaan yang
jadi Engak harus bareng tadi sama si berbeda. jadi vaksin itu ada banyak,
MMRV, itu pilihan karena MMRV juga misalnya pada saat vaksin hepatitis A yang
belum di semua rumah sakit ada, tapi kalau pertama vaksinnya apa misalnya mau jadwal
vaksin varisela hampir di semua rumah sakit yang kedua ternyata vaksin tersebut tidak
ada. tersedia boleh pakai merk
yang berbeda.

ini JE (Japanese Encephalitis) Tahun 2022 kemudian vaksin tifoid ini juga sangat
ditambah provinsinya yang masuk program penting karena kasusnya juga banyak. di
pemerintah yang sebelumnya hanya NTT, Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung eh
Tahun 2022 ditambah Kalimantan Barat dan kasus rawat demam tifoid cukup banyak
Bali karena didapatkan kasus JE. sekitar 42,2% bahkan usia kurang dari 5
tahun pun sudah banyak yang terkena tifoid,
usia termuda pun ada usia 5 bulan. Jadi
kalau secara teori tioid itu kejadiannya usia
di bawah 3 tahun itu hampir enggak pernah
kalau dulu, hampir enggak mungkin.. Tapi
Sekarang kasus termuda ditemukan di usia
anak 5 bulan itu pun sudah ada. jadi Sudah jadi penularan HPV sudah tahu ya
cukup banyak sekarang kasus anak tifoid di teman-teman semuanya bisa ditularkan
usia di bawah 3 tahun. baik seksual maupun nonseksual.

kemudian ini HPV sudah masuk program kemudian INI tentnag tidak ada kaitannya
pemerintah juga Sudah masuk ya antara vaksin HPV dengan kejadian
di sekolah-sekolah. infertilitas.

untuk HPV ada yang nonavalen (9 antigen) Nah ini penelitian di Bali sih katanya:
itu yang masuk program pemerintah. ternyata pasca imunisasi HPV, remaja tidak
jadwalnya 0 , 2 dan 6 bulan (ini bukan usia terjadi peningkatan perilaku seksual bebas
ya, jadi pada saat pemberiannya dosis karena sudah teredukasi pada saat
pertama jeda 2 bulan, pemberian vaksin HPV.
kemudian dosis ketiga jeda 6 bulan dari
dosis kedua).
kemudian ini DBD kasusnya masih tetap
banyak, kasus kematiannya juga cukup *Penjelasan dosen:
tinggi. - Patut diingat bhw covid itu masih
ada
- Vaksin pada anak sulit dilakukan
karena stok habis terus
- Hanya RSUD & Puskesmas tertentu
yang ada
- Angka covid pada anak jauh lebih
rendah dibandingkan dewasa
sehingga yang diutamakan adalah
pasien dewasa namun disisi lain
vaksin anak juga penting karena
nah ini vaksin yang baru vaksin dengue anak bisa jadi penular
tak-003 (vaksin hidup yang dilemahkan).
ada satu lagi tambahan vaksin hidup yang
dilemahkan yaitu DBD tapi yang tipe ini.
[Vaksin meningokokkus/meningitis]
Vaksin ini bisa diberikan tanpa screening.
Jadi kalau vaksin DBD yang sebelumnya itu
harus discreening dulu dipastikan kalau dia
tidak terinfeksi DBD baru bisa divaksin, tapi
untuk yang vaksin ini bisa tanpa
skrining.studi. untuk yang pernah maupun
tidak pernah terinfeksi DBD itu untuk
terinfeksi lagi kecil (jika pake vaksin ini)
[Vaksin Covid]
*Penjelasan Dosen:
- Vaksin ini tidak menjadi imunisasi
dasar/imunisasi
rutin/rekomondasi IDAI
- Bersifat pilihan dan tidak wajib
- Biasanya pemberian dilakukan
10-14 hari sebelum berangkat
umroh (karena daerah sana - Kita beri pujian dan motivasi biar
endemis) semangat sekaligus edukasi
- Ketersediaan vaksin ini agak susah mengenai manfaat dan dampak
apabila tidak vaksin
[Suntikan Vaksin Ganda] - Jika ada yang menolak kita doakan
saja supaya anak tsb tdk sakit.

* Penjelasan Dosen :
- Vaksin ganda terbukti aman dan
bermanfaat bahkan untuk
penyuntikan 3-4 jenis vaksin
sekaligus
- Dapat meminimalisir keterlambatan
vaksin akibat pasien jarang datang
ke Rumah Sakit dll.
- Sangat bermanfaat untuk catch up
vaksin/vaksin kejar bagi pasien yang
tertinggal beberapa penyuntikan
vaksin
- Contohnya di Yogya sudah ada
jadwal rutin vaksin ganda →
DPT-Hb-Hib (Pentabio) +IPV
[Penutup]

* Penjelasan Dosen :
- Edukasi ke pasien bahwa lebih baik
telat daripada tidak pernah dan
seandainya telat kita beri motivasi
untuk mengejar apa saja vaksin
yang bisa dikejar.

Anda mungkin juga menyukai