Anda di halaman 1dari 60

ATASE PERDAGANGAN MANILA

LAPORAN
ANALISIS
INTELIJEN
BISNIS

BUMBU DAN REMPAH

AGUSTUS 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmatnya sehinga kajian “Laporan Analisis Intelijen Bisnis

Komoditas Bumbu dan Rempah” dapat diselesaikan.

Dalam rangka mendukung program Indonesia Spice Up the World

yang diinisiasi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan

Investasi pada bulan April 2021, maka Atase Perdagangan KBRI Manila menyusun “Laporan

Analisis Intelijen Bisnis Komoditas Bumbu dan Rempah yang khusus membahas potensi

komoditas rempah-rempah di Manila.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi produsen, pengusaha, asosiasi terkait, serta pihak

lainnya dalam menentukan strategi pemasaran dan pengambilan kebijakan ekspor produk

bumbu dan rempah ke pasar Filipina sehingga nantinya dapat meningkatkan volume dan nilai

ekspor Indonesia.

Manila, Agustus 2021

Lazuardi Nasution

Atase Perdagangan

1
ATASE PERDAGANGAN MANILA

BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN

Laporan Analisis Intelijen Bisnis ini membahas peluang ekspor produk bumbu dan rempah

ke Filipia secara komprehensif agar dapat diteruskan kepada pelaku usaha Indonesia, asosiasi

terkait, dan Pemerintah Indonesia agar dapat mendorong dan bersaing dengan negara-negara

lain dalam melakukan kegiatan ekspor produk bumbu dan rempah ke Filipina.

B. METODELOGI

Laporan Analisis Intelijen Bisnis ini disusun dengan menggunakan metode penelitian

kuantitatif non-eksperimental dimana penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil analisis

mengenai tren atau situasi terkini yang didasarkan pada kegiatan analisis data perdagangan dan

data persediaan suatu komoditi tertentu dalam hal ini bumbu dan rempah di Filipina.

Laporan Analisis Intelijen Bisnis ini menggambarkan keadaan atau status fenomena

dengan kata-kata atau kalimat yang kemudian dipisahkan menurut kategorinya untuk

memperoleh suatu kesimpulan. Data yang diperoleh di Laporan Analisis Intelijen Bisnis ini

didapatkan dengan menggunakan metode kualitatif dalam artian data tersebut diuraikan dan

dihubungan secara sistematis ke dalam bentuk kata-kata dari permasalahan yang di bahas dalam

penulisan hasil penelitian ini.

Penarikan kesimpulan dilakukan secara deduktif, dimana penarikan kesimpulan dilakukan

dengan memulai suatu proposisi umum dan berakhir pada suatu kesimpulan yang bersifat khusus

sehingga Laporan Analisis Intelijen Bisnis dapat dengan mudah dipahami dan ditafsirkan oleh

setiap pihak yang membaca Laporan Analisis Intelijen Bisnis untuk produk bumbu dan rempah

ini.

3
C. BATASAN PRODUK

Komoditas bumbu dan rempah Indonesia menjadi salah satu komoditas sub sektor

perkebunan yang berpeluang di pasar Internasional. Sebagai produsen bumbu dan rempah,

Indonesia berpeluang menjadi eksportir rempah dunia.

Indonesia dikenal sebagai negara penghasil bumbu dan rempah terbesar di dunia. Sejarah

mencata bahwa beberapa negara Eropa telah datang ke Indonesia hanya untuk menguasai

rempah-rempah yang pada saat itu harga jualnya sangat tinggi. Saat ini, Indonesia masih tetap

merupakan salah satu negara produsen dan eksportir bumbu dan rempah terbesar di dunia.

Agar dapat berdaya saing di industri yang sama di era liberalisasi ini, maka pangsa ekspor

komoditas bumbu dan rempah Indonesia harus ditingkatkan dengan memiliki suatu keunggulan

yang berbeda dibandingkan dengan negara pesaingnya.

Adapun produk yang termasuk dalam cakupan pembahasan dalam Laporan Analisis

Intelijen Bisnis ini adalah:

TABLE 1.1
BATASAN PRODUK

KODE HS DESKRIPSI
0703.20.90 Bawang Putih
0703.10.29 Bawang Merah
0711.90.20 Cabai
0904.11.10 Lada Putih
0904.11.20 Lada Hitam
0905.10.00 Vanili
0906.11.00 Cinnamon
0907.10.00 Cengkeh
0908.11.00 Biji Pala
0910.11.00 Jahe
0910.20.00 Saffron
0910.30.00 Turmerik
0910.99.10 Daun Salam

4
D. GAMBARAN UMUM FILIPINA

1) Geografi

Filipina merupakan negara kepulauan yang terletak di antara 116 40’, dan 126 34’ BT

dan 4 40’, dan 21 10’ LU. Negara ini terdiri dari 7641 pulau dengan memiliki luas wilayah kurang

lebih 300.000 Km 2. Sama seperti Indonesia yang merupakan negara kepulauan, sebagian besar

wilayah negara Filipina terdiri dari wilayah perairan yang mencakup 62% dari total luas wilayah

Filipina. Filipina dibagi atas 3 pulau besar yaitu Luzon, Visayas, dan Mindanao. Pulau-pulau yang

termasuk dalam Luzon ialah Luzon itu sendiri, Palawan, Mindoro, Marinduque, Masbate,

Romblon, Catanduanes, Batanes, dan Polillo.

Sedangkan Visayas adalah terdiri dari beberapa pulau di Filipina tengah,Panay, Negros,

Cebu, Bohol, Leyte, Samar, Siquijor, Biliran, dan Guimaras. Lalu Kepulauan Mindanao yang

termasuk Mindanao itu sendiri, Dinagat, Siargao, Camiguin, Samal, ditambah Kepulauan Sulu

yang terdiri dari Basilan, Sulu, dan Tawi-Tawi. Filipina merupakan negara dengan peringkat ke-5

yang memiliki garis pantai terpanjang sedunia dengan Panjang garis pantai sepanjang 36.289

kilometer (22.549 mil). Ibukota Filipina terletak di Manila, Luzon.

GAMBAR 1.1
PETA FILIPINA

5
2) Demografi Filipina

Population 110.57 Million

0 - 15 year: 34.6% (19,543,923 Males / 18,768,800 Females)


Age structure
15 - 64 year: 61% (33,773,667 Males / 33,765,792 Females)
Above 65 years: 4.2% (2,037,875 Males / 2,683,627 Females)
Dependency ratios 63.7%

Median age 25.7 years

Population growth rate 1.34%

Birth rate 19,978 births per 1,000 population

Death rate 6,037 deaths per 1,000 population

Net migration rate -0.609 per 1,000 population

Urbanization 47.15%

Major cities - MANILA (Capital City) - 14,158,573


CEBU - 1,297,637
population DAVAO - 1,884,412

Sex ratio 1.006 males per 1.000 females

Sources: Philippines Statistic Authority per August 2021

3) Perekonomian Filipina

Filipina merupakan salah satu negara Asia yang sangat terdampak akibat merebaknya

wabah virus COVID-19 di dunia khususnya di bidang perekonomian. Pada tahun 2021, Filipina

mengalami penurunan nilai pertumbuhan ekonomi sebesar 9,6% dari tahun sebelumnya dimana

pemulihan akan hal ini dapat memakan waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan

sebelumnya.

Asian Development Bank (ADB) telah merubah perkiraan pertumbuhan Produk Domestik

Bruto (PDB) untuk Filipina pada tahun 2021 dari proyeksi sebelumnya yaitu 5,5% menjadi 4.5%.

6
pertimbangan bahwa pertumbuhan PBD Filipina kemungkinan akan lebih rendah dari yang

diharapkan. Angka ini juga berasal dari proyeksi yang diperkirakan oleh Pemerintah Filipina dari

yang sebelumnya diproyeksi dapat mencapai 7.5% menjadi 6.%.

DIAGRAM 1.1
GDP GROWTH RATE: PHILIPPINES (% PER YEAR)

Sedangkan untuk PDB Per Kapita, ADB memproyeksikan bahwa pertumbuhan PDB Per

Kapita di Filipina diperkirakan akan mencapai angka sebesar 3.1% pada tahun 2021 dan 4.2%

pada tahun 2022.

DIAGRAM 1.2
GDP GROWTH RATE: PHILIPPINES (% PER YEAR)

7
Perekonomian Filipina telah meningkat pesat sebelum merebaknya wabah pandemi

COVID-19 dengan pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 6.4% persen pada periode 2010 -

2019. Namun dengan diberlakukannya lockdown oleh Pemerintah Filipina selama masa pandemi

menyebabkan beberapa tempat bisnis harus ditutup.

Nilai impor dan ekspor Filipina mengalami peningkatan pada bulan April 2021 dan

meningkat lebih tinggi dari yang pernah dicapai dalam kurang lebih dari satu dekade. Defisit

perdagangan Filipina terhadap dunia mencapai nilai US$ 2,73 miliar pada bulan April 2021.

Berbicara masalah mata uang, Philippines Peso merupakan mata uang resmi Filipina yang

diterbitkan oleh Banko Sentral ng Pilipinas. Yang dicetak di pabrik pencetakan Uang Peso Filipina

yang terletak di kota Quezon. Unit mata uang terkecil disebut centavo dalam bahasa Inggris.

Setelah adopsi dari "seri Pilipino" pada tahun 1967, Centavo secara resmi diubah menjadi

sentimo di dalam bahasa Filipino (dari bahasa Spanyol céntim). Unit terbesar dari mata uang ini

adalah 1000 peso, kemudian secara berturut turut pecahan mata uang Peso Filipina adalah 500

Php, 200 Php, 100 Php, 50Php, 20Php, 10 Php, 5 Php, 1Php, 50 Cent, 25 Cent, 5 Cent, dan 1 Cent.

Pada tahun 2020 mata uang lain seperti Yuan, Rupiah, Yen, Dollar SG, dan Baht mengalami

pelemahan yang cukup dalam dibandingkan USD, meskipun demikian Peso Filipina tetap stabil

berada di kisaran angka 51 sampai dengan 52 pesos per USD.

4) Perdagangan Filipina

Hubungan Indonesia – Filipina memiliki arti penting dalam memelihara perdamaian dan

stabilitas keamanan di kawasan. Namun demikian, hubungan Indonesia dan Filipina yang erat ini

bukan tanpa persoalan, diantaranya perundingan perbatasan maritim kedua negara serta proses

perdamaian dan stabilitas di Kawasan, khususnya di Filipina Selatan. Berdasarkan data yang

8
diolah dari Philippines Statistic Authority (PSA), total perdagangan Filipina pada tahun 2020

mencapai nilai sebesar US$ 149,6 Miliar atau mengalami penurunan sebesar 18.1% apabila

dibandingkan pada tahun 2019 yang mencapai nilai sebesar US$ 182,5 Miliar yang diakibatkan

karena adanya pandemic COVID-19 sehingga banyak sektor-sektor industri yang terhambat

dalam menjual produk-produknya.

Namun meskipun demikian, data dari Kementerian Perdagangan RI tahun 2020, total

perdagangan Indonesia - Filipina mencapai US$ 6,49 Milyar dengan nilai surplus neraca

perdagangan Indonesia - Filipina sebesar US$ 5.3 Milyar atau turun sebesar 10.1% dibandingkan

tahun 2019 yang mencapai nilai sebesar US$ 5.9 Milyar.

Penurunan nilai perdagangan baik antara Filipina dan Dunia maupun Filipina dan

Indonesia disebabkan oleh karena pandemi COVID-19 yang mulai terjadi pada tahun 2020 yang

membuat Pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam rangka pencegahan seperti

lockdown sehingga terjadi penurunan daya beli masyarakat.

DIAGRAM I.1
PERDAGANGAN INDONESIA – FILIPINA
2015 – 2020
25,000,000

20,000,000

15,000,000

10,000,000

5,000,000

0
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Neraca Perdagangan Impor Ekspor Total Perdagangan

Source : Philippines Statistic Authority.

9
Berdasarkan grafik yang ditunjukkan pada Diagram I.1, Total Perdagangan, Nilai Ekspor,

Nilai Impor, dan Neraca Perdagangan Indonesia dan Filipina mengalami trend peningkatan sejak

tahun 2015 – 2019, tetapi mulai mengalami penurunan pada tahun 2020. Penurunan ini

disebabkan antara lain oleh merebaknya wabah COVID-19 di dunia pada tahun 2020.

10
ATASE PERDAGANGAN MANILA

BAB II
PELUANG PASAR
A. TREND PRODUK

Rempah-rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang

digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau perisa dalam masakan.

Rempah-rempah adalah salah satu alasan mengapa penjelajah Portugis Vasco Da Gama

mencapai India dan Indonesia.

A.1 Preferensi rasa dan jenis kuliner dari penduduk lokal di Filipina

Makanan-makanan lokal di Filipina merupakan jenis campuran antara Eastern Food dan

Western Food yang digabungkan dengan teknik memasak dan penggunaan cita rasa khas Filipina.

DI Filipina, masyarakat lokal atau yang biasa disebut dengan Filipino, memiliki kegemaran

terhadap makanan-makanan yang memiliki rasa manis dan asam.

Masyarakat Filipina sangat kental terhadap pengaruh budaya dari Amerika Serikat tanpa

terkecuali dalam hal mengkonsumsi makanan. Dalam mengkonsumsi makanan sehari-hari,

masyarakat Filipina memiliki 4 jenis kuliner yang dikenal dengan istilah agahan (makan pagi),

tanghalian (makan siang), merienda (snack pagi dan sore), dan hapunan (makan malam).

Adapun beberapa budaya makan di Filipina yang perlu diketahui antara lain ialah sebagai

berikut:

1. It’s never a meal without rice (Tidak makan jika tidak ada nasi)

GAMBAR 2.1
Nasi

12
Budaya makan ini sangat popular di kalangan masyarakat Filipina yang menganggap

bahwa makanan tanpa nasi tidak dapat dikategorikan sebagai makanan. Beras (terutama nasi

putih) dianggap sebagai makanan pokok utama dalam makanan sehari-hari masyarakat Filipina.

Orang Filipina sangat menyukai nasi sehingga mereka akan mengkonsumsinya setiap hari dengan

jumlah yang cukup banyak baik itu nasi putih (kanin), nasi bakar (tutong), nasi sisa (bahaw), atau

nasi goreng (sinangag).

2. Sawsawan make our munch extra flavorful (Sawsawan membuat makan lebih berasa)

GAMBAR 2.2
Sawsawan

Saus tambahan atau saus cocol atau yang lebih dikenal dengan sawsawan di Filipina

merupakan komponen pelengkap hidangan yang dianggap masyarakat Filipina dapat membuat

makanan menjadi lebih beraroma dan memiliki cita rasa yang kuat. Sawsawan yang paling umum

digunakan di Filipina adalah kecap asin dan jeruk nipis, kecap ikan (patis), dan cuka.

Kebanyakan masyarakat Filipina tidak bisa makan tanpa adanya sawsawan khususnya

untuk makanan-makanan yang digoreng atau dibakar seperti Ikan Goreng, Ayam Bakar, dan lain

sebagainya. Sawsawan yang digunakan di banyak tempat makan didominasi oleh cita rasa asin

dan asam dan tidak terlalu pedas mengingat masyarakat Filipina yang tidak gemar dengan

makanan pedas.

13
3. Merienda is a need (merienda adalah suatu keharusan)

GAMBAR 2.3
Merienda

“Merienda is a need” merupakan salah satu budaya makan masyarakat Filipina yang

cukup unik. Hal ini dikarenakan seringkali masyarakat Filipina merasa lapar dua hingga tiga jam

setelah makan. Merienda merupakan sebutan lain dari cemilan yang secara rutin dikonsumsi oleh

masyarakat Filipina di pagi hari dan sore hari.

Namun yang membuat cemilan ini berbeda dari cemilan pada umumnya, cemilan

(merienda) yang dikonsumsi oleh masyarakat Filipina bisa berupa kue kering, kue beras (kakanin),

pisang goreng dan pancit (mie) yang dianggap memiliki karbohidrat, kalori, dan protein yang

cukup baik untuk dikonsumsi dibandingkan mengkonsumsi cemilan bungkusan. Tradisi merienda

sendiri berasa dari Spanyol mengingat Filipina merupakan salah satu negara jajahan spanyol.

4. Sweet and Flavor as an Identity of Filipino Cuisine (Makanan Manis dan Asam Ciri Khas

Filipina)

GAMBAR 2.4
Sinigang

14
Masyarakat Filipina menyadari bahwa makanan lokal harus memiliki cita rasa lokal yang

mengakomodir rasa yang diminati oleh hampir semua masyarakat lokal. Dalam hal cita rasa, di

Filipina terdapat dua cita rasa yang sangat diminati yaitu makanan yang memiliki rasa manis dan

asam.

Salah satu hidangan Filipina yang paling popular adalah sup yang dikenal dengan

“Sinigang”. Sinigang biasanya dihidangkan dengan berbagai daging seperti daging ayam, daging

babi, daging sapi, ataupun seafood seperti ikan atau udang. Yang perlu diketahui adalah ciri khas

dari sup ini adalah kuahnya yang asam.

Selain sinigang, terdapat juga jenis makanan lain yang dikenal dengan “Ginataang

Alimango” atau kepiting yang dimasak dengan cita rasa Filipina yang sangat manis dan

dihidangkan bersama kuah santan.

A.2 Makanan lokal yang dapat menggunakan bumbu dan rempah Indonesia

Penggunaan rempah-rempah seperti lada dan berbagai rempah-rempah dalam makanan

tradisional Filipina tidak terlalu mendominasi karena digantikan oleh cuka, kecap, sambal manis,

jeruk nipis. Namun hal ini bukan berarti semua makanan lokal Filipina tidak dapat menggunakan

bumbu dan rempah dari Indonesia.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut beberapa jenis makanan lokal

Filipina yang dapat menggunakan bumbu dan rempah dari Indonesia:

GAMBAR 2.5
Makanan Lokal Filipina

Adobo Aroz Garlic Rice

15
Adobo merupakan salah satu makanan lokal Filipina yang sangat digemari oleh

masyarakat Filipina. Adobo pada umumnya dihidangkan dengan daging babi atau ayam yang

kemudian direbus dengan bumbu cuka, kecap, merica, dan daun salam kering.

Meskipun daun salam sering dikaitkan dengan Adobo, daun salam juga sering digunakan

salam membuat menudo atau mechado (semur). Masyarakat Filipina menilai bahwa daun salam

memiliki cita rasa yang kuat dan dapat membuat makanan memiliki harum yang khas pada

hidangan apapun.

Selain itu, Jahe merupakan salah satu rempah yang digunakan juga oleh masyarakat

Filipina untuk membumbui sup dan semur seperti Chicken Tinola dan Arroz Caldo. Jahe dianggap

mampu memberikan rasa asam yang tajam. Selain jahe, kunyit juga digunakan untuk

membumbui salah satu makanan lokal Filipina yang disebut dengan kuyang dilaw.

Bawang putih juga seringkali digunakan oleh masyarakat Filipina untuk ditumis

bersamaan dengan bawang bombay. Bawang Putih seringkali ditumis untuk membuat nasi

bawang yang sangat digemar oleh masyarakat Filipina yang biasa disebut dengan “sinangag” atau

nasi goreng bawang putih.

Selain bumbu dan rempah di atas beberapa jenis bumbu dan rempah lain juga turut

digunakan di Filipina meskipun tidak dalam jumlah yang besar seperti daun pandan, serai, asam

jawa dan cabai.

A.3 Layanan antar online shopping untuk produk kuliner di Filipina

Sehubungan dengan layanan antara online shopping terkhusus produk kuliner di Filipina,

maka jawaban yang tepat ialah “Foodpanda”. Foodpanda merupakan layanan pesan-antar

makanan melalui situs atau aplikasi yang cukup berbeda dengan layanan pesan-antar lainnya

16
dimana pelanggan Foodpanda dapat memilih jenis transportasi yang digunakan oleh penyedia

layanan yang berpengaruh pada biaya pegiriman makanan. Foodpanda dahulunya pernah

melakukan ekspansi pasar ke Indonesia namun tidak mampu bersaing menghadapi persaingan

dengan beberapa layanan serupa di Indonesia seperti Gojek melalui fitur Go-Food.

Berbeda dengan Indonesia, di Filipina justru Foodpanda merupakan aplikasi penyedia jasa

pesan-antar makanan yang sangat disukai oleh masyarakat Filipina karena memberikan banyak

kode promo dan keuntungan-keuntungan lainnya bagi masyarakat Filipina.

Sebagai salah satu online platform, Foodpanda memiliki misi untuk mempermudah

perusahaan-perusahan yang bergerak di bidang makanan untuk menyediakan makanan yang

sehat bagi masyarakat Filipina sehingga setiap pelaku usaha memiliki peluang untuk bekerjasama

dengan Foodpanda dengan catatan bahwa produk-produk yang akan diperjualbelikan terdaftar

dan diakui secara hukum oleh Pemerintah Filipina.

Adapun beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk bekerjasama dengan

Foodpanda sebagai penyedia layanan ialah: (a) Kelengkapan dokumen perizinan seperti Business

Registration; (b) Informasi mengenai pemilik restaurant/perusahaan; (c) Invoice

restaurant/perusahaan yang memuat biaya packaging, biaya pengantaran, dan biaya layanan;

serta (d) Foto restaurant, dapur, dan tempat usaha.

Setelah memenuhi beberapa persyaratan di atas, maka Foodpanda akan melakukan

verfikasi sebagai tahap terakhir yang akan menjadi penentu apakah suatu perusahaan/restaurant

dapat menjadi rekan kerjasama dari Foodpanda. Pemanfaatan Foodpanda sebagai rekan

kerjasama merupakan salah satu langkah yang sangat baik untuk mempromosikan jenis bumbu

dan rempah-rempah Indonesia di Filipina.

17
B. STRUKTUR PASAR

Berdasarkan data yang telah tim penulis olah dari Philippines Statistic Authority (PSA),

berikut analisis data perdagangan produk bumbu dan rempah sesuai dengan kode HS yang

terdapat pada Table 1.1 (Batasan Produk) di Filipina:

B.1 Data ekspor Indonesia ke Filipina HS 8 Digit serta pertumbuhannya dalam 5 tahun

terakhir untuk produk Bumbu dan Rempah

TABLE 2.1
Ekspor Bumbu dan Rempah Indonesia ke Filipina

Nilai in US$ Nilai in US$ Ribu


Kode HS Produk %CAGR
2016 2017 2018 2019 2020 Jan - Jun 2021

07032090 Bawang Putih 0 0 0 0 0 0 0

07031029 Bawang Merah 0 0 7,300 0 0 0 0

07119020 Cabai 0 0 0 0 0 0 0

09041110 Lada Putih 256,467 197,845 128,895 84,107 60,593 (30.3) 27,200

09041120 Lada Hitam 540,344 23,600 79,889 59,492 61,797 (41.8) 22,000

09051000 Vanili 48,209 0 0 0 1,797 (56.1) 990

09061100 Cinnamon 6,215 12,708 34,829 17,848 32,220 50.9 4,000

09071000 Cengkeh 0 1,000 0 0 1,000 0 375

09081100 Biji Pala 306,486 135,662 157,686 77,689 64,107 (32.4) 46,000

09101100 Jahe 12,305 57,079 14,386 4,660 5,528 (18.1) 0

09102000 Safron 0 0 0 0 0 0 0

09103000 Turmerik 0 0 160 182 0 0 0

09109910 Daun Salam 0 0 154 0 344 0 3,500

18
Berdasarkan data yang tersedia pada Table 2.1, dapat dilihat bahwa Lada Putih, Lada

Hitam, dan Biji Pala merupakan 3 produk bumbu dan rempah yang memiliki nilai cukup konsisten

untuk diekspor ke Filipina. Meskipun ketiga produk ini menunjukkan tren penurunan dalam 5

tahun terakhir, tetapi ketiga produk ini merupakan jenis produk yang memiliki nilai ekspor

tertinggi dibandingkan produk bumbu dan rempah lainnya yang diekspor ke Filipina.

DIAGRAM 2.1
Pertumbuhan Ekspor Bumbu dan Rempah Indonesia ke Filipina

1400000

1200000

1000000

800000

600000

400000

200000

0
2016 2017 2018 2019 2020

Bawang Putih Bawang Merah Cabai Lada Putih Lada Hitam


Vanila Cinnamon Cengkeh Biji Pala Jahe
Safron Turmerik Daun Salam

Diagram 2.1 menunjukkan tren penurunan nilai ekspor untuk semua produk bumbu dan

rempah ke Filipina kecuali produk cinnamon. Untuk produk cinnamon, dalam periode 2016

hingga 2020, nilai ekspor produk cinnamon mengalami flukutasi dengan nilai ekspor tertinggi

terjadi di tahun 2018 dengan nilai US$ 34,8 Ribu dan nilai ekspor tertendah terjadi di tahun 2016

dengan nilai US$ 6,2 Ribu.

19
B.2 Data impor Indonesia dari Filipina HS 8 Digit serta pertumbuhannya dalam 5 tahun

terakhir untuk produk Bumbu dan Rempah

TABLE 2.2
Impor Bumbu dan Rempah Indonesia dari Filipina

Nilai in US$ Nilai in US$ Ribu


Kode HS Produk %CAGR
2016 2017 2018 2019 2020 Jan - Jun 2021

07032090 Bawang Putih 0 0 0 0 0 0 0

07031029 Bawang Merah 162,800 0 0 0 0 0 0

07119020 Cabai 0 0 0 0 0 0 0

09041110 Lada Putih 0 0 0 0 0 0 0

09041120 Lada Hitam 0 0 0 0 0 0 0

09051000 Vanili 0 0 6,970 0 0 0 0

09061100 Cinnamon 0 0 0 0 0 0 0

09071000 Cengkeh 0 0 0 0 0 0 0

09081100 Biji Pala 0 0 0 0 0 0 0

09101100 Jahe 0 0 0 0 0 0 0

09102000 Safron 0 0 0 0 0 0 0

09103000 Turmerik 0 0 0 0 0 0 0

09109910 Daun Salam 0 0 0 0 0 0 0

Berdasarkan data yang tersedia pada Table 2.2, dapat dilihat bahwa Indonesia hanya

pernah mengimpor Bawang Merah pada tahun 2016 dengan nilai impor sebesar US$ 162,8 Ribu

dan Vanili pada tahun 2018 dengan nilai sebesar US$ 6,9 Ribu dari Filipina untuk produk bumbu

dan rempah.

20
B.3 Produk ekspor unggulan dan potensi untuk bumbu dan rempah Indonesia di Filipina

Berdasarkan dengan uraian mengenai data perdagangan pada poin B1 dan B2 serta

dengan mempertimbangkan trend produk pada poin A1 dan A2, dapat dilihat bahwa Indonesia

memiliki beberapa bumbu dan rempah yang berpotensi untuk diekspor dan dikembangkan ke

Filipina.

Adapun produk-produk bumbu dan rempah yang memiliki potensi untuk diekspor dan

dikembangkan ke Filipina adalah Lada Putih, Lada Hitam, Biji Pala, Cinnamon, Jahe, dan Daun

Salam. Selain itu, industri lokal bawang merah dan bawang putih serta cabai di Filipina cukup

berkembang pesat sehingga Filipina lebih fokus untuk mengekspor daripada mengimpor bawang

merah, bawang putih, dan cabai ke/dari Dunia.

Dengan kata lain, bawang merah, bawang putih, dan cabai merupakan beberapa jenis

produk bumbu dan rempah yang memiliki peluang cukup kecil untuk diekspor dan dikembangkan

ke Filipina.

C. SALURAN DISTRIBUSI

Beberapa perusahaan memiliki mitra distribusi di belahan berbeda baik dalam negeri

ataupun luar negeri. Saluran distribusi yang membuka peluang bagi Indonesia untuk memasuki

pasar Filipina khususnya untuk produk bumbu dan rempah-rempah adalah sebagai berikut:

1. Saluran B2B melalui kerja sama dengan perusahaan perdagangan di Filipina;

2. Melacak penjualan langsung produk melalui perwakilan ritel di Filipina;

3. Memasok produk bumbu dan rempah-rempah ke restaurant Indonesia di Filipinal; dan

4. Melakukan penjualan via internet (jumlah kecil);

21
Bumbu dan rempah-rempah dalam banyak kasus dipasarkan melalui kontrak bilateral

langsung, perusahaan ke perusahaan (pemasok/produsen dan pengolah/pengguna) atau negara

ke negara. Penjualan biasanya dilakukan dan kontrak disusun dalam dollar Amerika Serikat.

Secara keseluruhan, makanan yang diimpor dari Indonesia ke Filipina masuk melalui

pelabuhan laut di Manila (untuk produk beku dan kemasan) atau Bandara International Ninoy

Aquino (untuk produk segar yang tidak dapat disimpan dalam waktu lama). Selain dua jalur

tersebut, terdapat titik masuk lainnya ke Filipina termasuk pelabuhan Cebu, Iloilo, Davao,

Cagayan de Oro, Zamboanga serta Bandara Internasional Diosdado Macapagal, Cebu, dan

Fransisco Bangoy.

Jika pelaku usaha belum pernah mengekspor produk bumbu dan rempah-rempah ke

Filipina sebelumnya, maka pelaku usaha dapat menggunakan agen (perwakilan) atau distributor.

Jika agen atau distributor tersebut memiliki kedudukan yang kuat, pelaku usaha Indonesia akan

mendapatkan konsumen yang mapan dan informasi pasar lokal yang akurat.

Selain melalui agen, pelaku usaha Indonesia juga dapat melakukan ekspor secara langsung

ke konsumen melalui internet dan kunjungan perdagangan atau dengan mendirikan cabang,

kantor, dan perusahaan di Filipina. Penjualan secara langsung ke konsumen dapat mencegah

pihak ketiga untuk mengambil sebagian dari keuntungan pelaku usaha Indonesia. Namun perlu

diingat bahwa pendekatan ini memerlukan komitmen besar untuk sumber daya keuangan dan

manusia yang dimiliki oleh pelaku usaha Indonesia.

Menjual ke atau melalui perantara merupakan cara yang relatif murah dan mudah untuk

memasuki pasar baru. Biasanya perantara yaitu agen atau distributor yang berbasis di Filipina,

telah biasa menjual produk atau jasa pelaku usaha kepada pengguna akhir. Perantara yang baik

22
tentunya memiliki pengalaman di pasar, reputasi, dan kontak pengguna akhir yang dapat

dijadikan sarana untuk menyalurkan produk dan jasa pelaku usaha secara cepat hingga ke

pengguna akhir.

Sektor pangan termasuk bumbu dan rempah-rempah di Filipina sangat terfragmentasi

karena jumlah ritel pangan dan outlet layanan yang berlebihan. Rantai pasokan yang berbelit-

belit, pegudangan, distribusi, rantai panjang, dan infrastruktur transportasi yang belum

berkembang, serta sifat kepulauan negara menjadi faktor-faktor penyebab distribusi tidak efisien

dan cukup mahal terutama di luar Manila.

Saluran distribusi dalam pengolahan bumbu dan rempah-rempah di Filipina memiliki

beberapa saluran distribusi “pasar modern” yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

GAMBAR 2.6
Saluran Distribusi Filipina

Sebagai ilustrasi, terdapat sejumlah pemain dalam ranta pasokan dengan produk yang

sangat terbatas yang akan langsung memasuki layanan ritel atau pangan. Kebanyakan makanan

yang diimpor bergerak dalam sektor pengolahan makanan sebelum membuka jalan ke berbagai

outlet ritel/layanan pangan.

23
Demikian juga pula bumbu dan rempah-rempah yang diimpor biasanya diimpor oleh

perusahaan impor/distribusi sebelum distribusi lebih lanjut. Sangat jarang bagi peritel, termasuk

peritel modern untuk mengimpor secara langsung. Meskipun demikian, dalam jangka

mengengah-panjang, impor langsung diharapkan meningkat terutama karena peritel global

meningkatkan kehadiran mereka di Filipina.

D. PERSEPSI TERHADAP PRODUK INDONESIA

Masyarakat Filipina yang gemar terhadap cita rasa manis dan asam, tidak terlalu sering

dalam mengkonsumsi bumbu dan rempah-rempah secara langsung. Namun bukan berarti,

bumbu dan rempah-rempah Indonesia tidak dapat memasuki pasar Filipina. Hal ini dikarenakan

kebanyak bumbu dan rempah-rempah Indonesia masuk ke pasar Filipina melalu beberapa

restaurant yang ada di Filipina.

Restoran Indonesia, Warung Indonesia, dan Warung Asia yang menjual produk bumbu dan

rempah-rempah dari Indonesia

Dalam beberapa tahun belakangan ini industri kuliner Filipina semakin berkembang.

Bertumbuhnya industri kuliner Filipina didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat. Menurut

pengamatan tim peneliti, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang telah dirasakan oleh

Filipina dalam beberapa tahun belakangan ini mendorong usaha kuliner di berbagai tempat.

Masyarakat Filipina dikenal dengan budaya pesta dan sosial. Hal ini dikarenakan disetiap

kesempatan dan pertemuan, kegiatan kuliner merupakan hal yang wajib dilakukan. Dalam

mengeluarkan kebutuhan sehari-hari, masyarakat Filipina mengeluarkan sebagian besar uang

yang mereka miliki hanya untuk mengkonsumsi produk-produk makanan.

24
Dengan selera makan masyarakat Filipina yang begitu tinggi, tidak dapat dipungkiri bahwa

beberapa restoran dan fastfood banyak dikembangkan di beberapa daerah. Salah satu contoh

kecil dapat dilihat di Provinsi Cavite, dimana terdapat begitu banyak orang Indonesia tinggal,

bekerja dan sekolah di kota tersebut. Menurut pengamatan beberapa masyarakat Indonesia di

Kota tersebut, dalam kurun waktu satu tahun, ada sekitar 20 restoran yang sudah berdiri.

Mengingat produk bumbu dan rempah-rempah Indonesia di Filipina kebanyakan masuk

melalui restoran-restoran Indonesia, di Manila sendiri terdapat beberapa restoran Indonesia

yang cukup dikenal dan memiliki jumlah peminat yang cukup tinggi seperti: (a) Restoran Garuda;

(b) Warung Indo; (c) Unitry; (d) Pancit Putih; dan (e) Bakmi Nyonya.

GAMBAR 2.7
Restoran Indonesia di Manila

Restoran Garuda Warung Indo

Pancit Putih Unitry Bakmi Nyonya

25
Berdasarkan diskusi yang telah dilakukan oleh wawancara antara tim penulis dan

beberapa restoran tersebut, perkembangan usaha kuliner Indonesia di Filipini memiliki peluang

yang cukup besar. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa faktor pendukung seperti keadaan

ekonomi masyarakat yang membaik dan meningkatnya jumlah tenaga kerja Indonesia serta

masyarakat dari negara-negara muslim yang ingin mengkonsumsi makanan halal.

Mengenai cita rasa masakan Indonesia bagi masyarakat Filipina, makanan yang memiliki

cita rasa khas Indonesia mempunyai cukup banyak penggemar yang dibuktikan dengan

kedatangan pengunjung ke restoran yang berakhir menjadi regular konsumen. Menurut

Narasumber, 60% pengunjung restoran Indonesia adalah masyarakat Filipina sedangkan 40%

yang lain terdiri dari orang Indonesia dan orang asing yang tinggal atau beraktivitas di daerah

Makati yang umumnya berasal dari negara mayoritas muslim. Namun terdapat hal yang menjadi

sedikit kendala dalam menjual masakan khas Indonesia yaitu kebiasaan makan masyarakat

Filipina yang tidak mengkonsumsi makanan pedas. Namun walau demikian, hal tersebut tidak

menjadi penghalang untuk menarik konsumen khususnya warga negara Filipina untuk

mengkonsumsi makanan yang memiliki cita rasa Indonesia.

Masyarakat Filipina menilai bahwa masakan Indonesia sangat kaya akan bumbu yang

bervariasi. Namun untuk mendapatkan bumbu masakan Indonesia, narasumber mengatakan

bahwa bumbu Indonesia sangat sulit ditemukan di Filipina seperti kecap manis dan kemiri serta

bumbu lainnya. Dengan adanya hambatan ini, mitra bisnis yang paling berpotensi adalah usaha

yang bergerak di bidang penyediaan bumbu masakan Indonesia seperti Indofood, Unilever, dan

lain-lain.

26
ATASE PERDAGANGAN MANILA

BAB III
PERSYARATAN PRODUK
A. KETENTUAN PRODUK

Dalam melakukan ekspor produk bumbu dan rempah-rempah ke Filipina, terdapat

beberapa ketentuan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha Indonesia agar

dapat memasok produk bumbu dan remah-rempah ke importir di Filipina antara lain sebagai

berikut:

A.1 Sertifikasi dan izin edar yang dipersyaratkan untuk memasuki pasar kuliner/pangan di

Filipina

Semua makanan dan produk pertanian yang akan diimpor harus mematuhi Undang-

Undang Kesehatan Makanan dan Fitosanitasi Filipina. Secara umum, tidak satupun dari produk-

produk makanan atau pertanian yang diizinkan masuk ke Filipina jika dianggap membahayakan

kehidupan atau kesejahteraan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Semua produk makanan dan pertanian, termasuk produk tanaman yang masuk ke

Filipina, harus melewati prosedur yang dirancang untuk memeriksa bahwa produk tersebut tidak

terkontaminsasi hama apapun dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Peraturan dan

prosedur kesehatan yang diterapkan pada produk makanan dan pertanian pada umumnya

serupa untuk semua jenis produk.

Di bawah Undang-Undang Makanan (Food Act), importir bertanggung jawab untuk

memastikan bahwa setiap produk yang memasuki wilayah pabean Filipina sepenuhnya

mematuhi peraturan kesehatan dan fitosanitasi Filipina. Otoritas penegak hukum akan

memeriksa kepatuhan dengan memeriksa barang dan dokumentasi impor/ekspor yang relevan

dan memutuskan apakah barang tersebut dalam masuk ke Filipina.

28
Adapun dasar hukum yang mengatur tentang segala peraturan impor produk bumbu dan

rempah-rempah antara lain ialah:

- Administrative Order No. 2020-0017 on Revised Guidelines on the Unified Licensing

Requirements and Procedures of the Food and Drug Administration Repealing

Administrative Order No. 2016-0003;

- DA Administrative Order No.9 Series of 2010 on Rules and Regulations Governing the

Importation of Agricultural and Fish and Fishery/Aquatic Products, Fertilizers, Pesticides,

and Other Agricultural Chemicals, Veterinary Drugs, and Biological Products into the

Philippines;

- DA Administrative Order No. 18 Series of 2000 on Amending DA A.O No.4 Series of 1998

‘Revised Guidelines in the Importation of Agrictultural Products’;

- DOH Department Circular No. 2011-0101 on the Rules and Regulations Implementing RA

No.9711 of the Food and Drug Administration Act of 2009;

- Presidential Decree No. 1433 dated June 10, 1978 on Promulgating the Plant Quarantine

Law of 1978;

- Republic Act No. 1061 on Act to Strenghten the Food Safety Regulatory System in the

Country to Proctect Consumer Health and Facilitate Market Access of Local Foods and

Foods Products and For Other Purposes;

- Republic Act No. 7394 dated April 13, 1992 on the Consumer Act of the Philippines;

- Republic Act No. 9711 dated August 18, 2009 on Strengthening and Rationalizing the

Regulatory Capacity of the Bureau of Food and Drugs (BFAD).

29
Dalam hal sertifikasi dan izin edar, pelaku usaha Indonesia atau eksportir wajib

memperoleh beberapa sertifikasi dan izin edar untuk memenuhi persyaratan ekspor ke Filipina

sebagai berikut:

- Sanitary and Phytosanitary Import Clearance (SPSIC);

- License to Operate (LTO);

- Certificate of Product Registration (CPR);

- FDA Certification/Notification/Clearance (Bagi yang tidak memiliki LTO); dan

- Certificate of Analysis (Jika memungkinkan).

Dalam mengajukan sertifikasi dan izin edar di atas, pelaku usaha harus memenuhi

persyaratan administrasi dan melalui beberapa prosedur sebagai berikut:

Bureau of Plant Industry (BPI)

Persyaratan administrasi yang harus dipenuhi pada saat mengajukan sertifikasi di Bureau

of Plant Industry (BPI) antara lain ialah: (a) BPI Q Form No. 1; (b) Proforma Invoice; (c) GM

Certification; (d) Sertifikasi dari Pembeli; dan (e) Hasil Penelitian / Analisis.

Adapun prosedur yang harus dilalui dalam mengajukan sertifikasi di BPI ialah dengan

mengisi formulir BPI Q Form No.1 dengan menampilkan hasil inspeksi komoditas yang akan

dilanjutkan ke tahap pemeriksaan oleh petugas BPI.

Food and Drug Administration (FDA)

Persyaratan administrasi yang harus dipenuhi pada saat mengajukan sertifikasi ke Food

and Drug Administration (FDA) antara lain ialah: (a) License to Operate (LTO) sebagai importir;

(b) Formulir yang telah dilegalisir; (c) Bukti Pendaftaran Badan Usaha Importir; (d) List produk

yang akan diimpor; (e) Sample label produk yang akan diimpor; (f) Certificate of Registration

30
sebagai importir; (g) Surat Pernyataan yang telah dinotarisasi; (h) List Produk; (i) Proforma

Invoice; dan (j) Original Copy of the Certificate of Free Sales yang dikeluarkan oleh Government

Regulatory Agency.

Adapun prosedur yang harus dilalui dalam menganjukan sertifikasi ke FDA antara lain

ialah dengan mengisi formulir aplikasi dengan mengisi beberapa informasi yang wajib diisi pada

website www.fda.gov.ph . Semua formulir dan berkas pendukung harus disubmit ke

pair@fda.gov.ph dengan form excel.

Dalam 2 hari kerja, FDA akan memberikan Document Tracking log (DTL) yang dilengkapi

dengan informasi jadwal pengurusan perizinan dan ketika formulir telah dikumpulkan, maka

selanjutnya FDA akan memberikan informasi mengenai hasil sertifikasi dimaksud.

Hal yang perlu menjadi catatan bagi pelaku usaha atau eksportir yang ingin melakukan

ekspor ke Filipina untuk produk bumbu dan rempah-rempah adalah semua kepengurusan berkas

baik di BPI dan FDA harus dibantu dengan asistensi dari importir di Filipina agar persyaratan

administrasi dan lain-lain dalam rangka memperoleh perizinan dapat didapatkan dengan efektif

dan efisien.

A.2 Persyaratan kemasan bumbu dan rempah serta preferensi kemasan untuk tiap segmen

konsumen di Filipina

Persyaratan kemasan telah ditetapkan oleh DOH dalam DOH Administrative Order No.

30-2014 tentang Aturan dan Regulasi yang Direvisi yang Mengatur Pelabelan Produk Makanan

pra-kemasan lebih lanjut mengubah Ketentuan Tertentu dalam Provisions of Administrative

Order No. 88-B s. 1984 tentang Aturan Pelabelan Makanan yang berlaku untuk produk makanan,

31
termasuk bumbu dan rempah-rempah baik yang diimpor atau diproduksi dan didistribusikan

secara lokal di Filipina. Berikut hal-hal yang harus dicantumkan dalam pelabelan, antara lain:

- Identifikasi produk

Informasi berikut tentang produk bumbu dan rempah dalam kemasan harus diberikan

informasi seperti nama produk, daftar lengkap bahan, isi bersih (net contents), nama dan alamat

pabrik, kondisi penyimpanan, tanggal kadaluwarsa, informasi allergen makanan, dan informasi

gizi;

- Bahan-bahan yang terkandung

Dalam pelabelan, perusahaan harus mencantumkan setiap bahan-bahan yang

terkandung di dalam produk bumbu dan rempah dimaksud;

- Informasi nutrisi

Dalam aturan pelabelan makanan, informasi nutrisi harus disajikan dalam bentuk tabulasi

melalui deklarasi protein, karbohidrat (termasuk serat makanan dan gula), lemak (termasuk

lemak jenuh, lemak trans dan kolesterol), natrium, nilai energi atau kalori. Berikut contoh tabulasi

informasi nutrisi sebagai berikut:

Serving Size:
No. of Servings per container/pack:
Amount per serving % RENI*
Calories (kcal) ______ Calories from Fat ________
Total Fat (g)
Saturated Fat** (g) __________ Trans Fat** (g) __________ Cholesterol (mg) __________
Sodium (mg) __________
Total Carbohydrates (g) __________ DietaryFiber(g) __________
Sugar (g) __________
Total Protein (g) __________

Nilai Persen Recommended Energy and Nutrient Intakes (RENI) didasarkan pada

persyaratan dewasa referensi Food and Nutrition Research Insitute (FNRI) berusia 19-29 tahun.

32
Namun perlu dijadikan catatan bahwa persyaratan pencantuman informasi nutrisi tidak

diwajibkan untuk ekspor produk bumbu dan rempah jika produk belum diolah.

- Informasi zat aditif

Zat aditif harus dinyatakan dalam daftar bahan dengan nama umum atau nama kelasnya

yang menunjukkan kategori fungsionalnya. Jika memang bumbu dan rempah yang diekspor tidak

memiliki zat aditif maka tidak perlu dicantumkan.

- Alamat pengaduan konsumen

Berdasarkan peraturan yang diatur dalam Department Administrative Order No. 01

series of 2008 (AO-01), semua manufaktur, importir, dan eksportir di Filipina harus

mencantumkan alamat pengaduan atau keluhan di dalam kemasan produk mereka.

- Bahasa yang digunakan

Berdasarkan DOH Administrative Order No. 30-2014 tentang peraturan lebih lanjut

mengenai ketentuan tertentu di dalam Provisions of Administrative Order No. 88-B s. 1984

tentang pelabelan makanan, Bahasa yang digunakan untuk semua informasi pada label produk

makanan harus berupa bahasa Inggris atau Filipina atau kombinasi keduanya. Namun dalam hal

produk impor, informasi yang dinyatakan dalam Bahasa asing harus selalu diterjemahkan dalam

Bahasa inggris yang sesuai.

- Informasi negara asal

Berdasarkan peraturan di dalam Philippine Tariff and Customs Code (Customs Code),

setiap barang yang berasal dari luar negeri yang diimpor di Filipina harus memberikan tanda yang

permanen dan tidak dapat dihapuskan yang menginformasikan darimana negara asal produk

tersebut.

33
Lebih jauh lagi, berdasarkan ketentuan di dalam aturan pelabelan makanan, nama dan

alamat pabrikan, pembungkus ulang, pengepak, importir, pedagang atau distributor makanan

harus dinyatakan pada label produk yang diproduksi secara lokal.

Berikut preferensi yang dapat disampaikan untuk kemasan produk bumbu dan rempah di

Filipina yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

GAMBAR 3.1
Preferensi Kemasan Produk Bumbu dan Rempah di Filipina

A.3 Syarat yang diperlukan untuk mendirikan restoran baru di Filipina

Berbicara mengenai regulasi, perizinan membuka usaha kuliner di Filipina tidaklah begitu

rumit asalkan mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah ada. Hambatan yang paling sulit untuk

dilalui dalam hal regulasi adalah permasalahan hak milik. Warga Negara Asing (WNA) yang ingin

membuka usaha kuliner di Filipina harus memiliki kerjasama dengan warga lokal (Filipino).

Pemerintah Filipina melarang WNA untuk memiliki 100% saham usaha kuliner yang

didirikan di Filipina. Namun, untuk mengatasi kesulitan tersebut, pelaku usaha Indonesia yang

memiliki minat untuk membuka usaha kuliner di Filipina sekiranya dapat mencari rekan

kerjasama yang merupakan warga negara Filipina. Kalaupun ingin menjadi pemodal tunggal,

usaha tersebut harus atas nama masyarakat setempat, sehingga perjanjian tertulis sangatlah

penting untuk diadakan sebelumnya.

34
Terkait dengan merekrut tenaga ahli kuliner dari Indonesia, wajib memiliki working visa

(9G) yang diurus oleh perusahaan dengan biaya sebesar PHP. 65,000/tahun. Selain hal ini, Bahasa

juga merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam mebuka usaha kuliner.

Bahasa Tagalog adalah Bahasa yang wajib digunakan untuk semua jenis usaha kuliner.

Dalam mengurus izin pembukaan usaha kuliner Indonesia di Filipina, terdapat beberapa

tahap yang harus dipenuhi antara lain:

- Security Exchange Comission (Jika berbentuk korporasi). Instansi ini akan memberikan

sertifikat registrasi hanya untuk perusahaan yang berbentuk korporasi, untuk perusahaan

perseorangan maka tidak diperlukan.

- Department of Trade and Industry (Jika perseorangan). Registrasi usaha kuliner

merupakan sertifikat pendaftaran yang memuat nama restoran. Registrasi ini memberi

jaminan bahwa usaha restoran terdaftar di Pemerintahan. Sertifikasi ini juga memberikan

hak kepada restoran agar nama restoran tidak digunakan dan didaftarkan oleh pengusaha

lainnya.

- Kantor Walikota. Mengurus Business Permit yang sangat diperlukan sebagai identifikasi

lokasi restoran yang didirikan.

- Bureau of Internal Revenue. Bisnis apapun harus didaftarkan pada Bureau of Internal

Revenue (BIR) untuk mematuhi persyaratan pajak Filipina. Registrasi BIR akan

memberikan Tax Identification Number (TIN atau biasa dikenal dengan NPWP) kepada

perusahaan atau pemilik bisnis sehingga akan memberikan otoritas kepada pelaku bisnis

untuk mencetak kwitansi dan faktur resmi serta membuat rekening tabungan.

35
- Barangay (Kelurahan). Izin barangay adalah sertifikat yang sesuai dengan bisnis pelaku

usaha dengan persyaratan diajukan pada barangay di tempat restoran akan didirikan.

Untuk mendapatkan izin barangay, dapat mengunjungi kantor barangay dimanapun

usaha restoran yakan didirikan.

- Fire Department. Berfungsi untuk mengeluarkan Fire Safety Inspection Certificate.

- Rural Health Unit - Sanitari / Working Permit.

- M.E.N.R.O (Departemen Lingkunga Hidup). Berfungsi untuk mendapatkan sertifikasi

lingkungan.

- Certificate of Registration of PAG-IBIG. Mendaftar dengan Home Development Mutual

Fund (HDMF) untuk mendapatkan nomor ID Pengusaha Pag-IBI dan memberikan mafaat

yang diperlukan bagi karyawan. Sertifikat ini wajib dimiliki oleh pelaku bisnis untuk

menjamin kesejahteraan pegawainya

- Certificate of Registration of PHILHEALTH. Semua pelaku bisnis wajib mendaftarkan

pegawainya ke PhilHealth atau dikenal dengan BPJS di Indonesia.

- S.S.S Office. Setiap usaha kuliner wajib mengurus Social Security Service (S.S.S) setiap

karyawan.

- M.P.D.D (Minicipal Planning and Development Coordinator). Zoning/Location Clearance

- DOLE (Department of Labour and Employment). Pelaku bisnis wajib mendaftarkan setiap

chef atau tenaga ahli kuliner dari Indonesia ke Departemen Tenaga Kerja Filipina agar

dapat bekerja di restoran yang akan didirikan secara sah. Lama pengurusan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut

terkait dengan pendirian restoran di Filipina:

36
1) Orang asing tidak bisa memiliki usaha kuliner dengan saham 100% di Filipina. Sesuai

peraturan yang berlaku, kepemilikan sebuah restoran harus berkerjasama dengan

pengusaha lokal dengan proporsi 40-60 artinya 40% untuk modal Asing dan 60% untuk

lokal;

2) Perusahaan harus mengurus SSS, PHILHEALTH, dan PAG-IBIG untuk setiap karyawan

untuk jaminan kerja mereka;

3) Tenaga ahli (chef) yang didatangkan dari Indonesia harus memiliki working visa (9G) di

Bureau of Immigration. Pengusaha adalah yang pihak yang bertanggung jawab penuh

untuk mengurus working visa tersebut. Mengurus working visa tentunya dapat dilakukan

apabila restoran yang akan didirikan telah memiliki izin usaha.

B. KETENTUAN PEMASARAN

Dalam memulai bisnis di Filipina, pelaku usaha Indonesia perlu melakukan beberapa

langkah yang dapat mendukung proses kelancaran dalam memperluas pasarnya ke Filipina.

Adapun langkah-langkah yang perlu diambil adalah sebagai berikut:

1) Permintaan Konsumen

Sebelum melakukan ekspansi bisnis ke Filipina atau ke negara-negara potensial lainnya,

para pelaku usaha harus mengetahui apa yang sebetulnya diinginkan oleh konsumen di negara

tersebut, seperti contoh produk bumbu dan rempah di dalam Analisis Bisnis Intelijen ini.

Diketahui bahwa produk ini memiliki potensi yang cukup besar di pasar Filipina, namun para

pelaku usaha Indonesia diharapkan sebelumnya dapat mengetahui jenis bumbu dan rempah

seperti apa yang diminati oleh konsumen di Filipina baik dengan menerima informasi dari Analisis

Bisnis Intelijen ataupun dengan survey online terhadap calon konsumen.

37
2) Memilih Rekan Kerjasama di Filipina

Dalam memilih rekan kerjasama di Filipina atau yang dikenal sebagai “Importir”

merupakan salah satu komponen penting dalam memulai bisnis di Filipina. Seperti yang telah di

bahas sebelumnya bahwa untuk melakukan ekspor produk bumbu dan rempah ke Filipina,

eksportir harus dapat memenuhi beberapa dokumen yang disyaratkan oleh Pemerintah Filipina.

Dalam memenuhi dokumen tersebut, tentunya proses dimaksud tidak luput dari bantuan

para importir mengingat segala proses yang harus dilalui dapat dipermudah apabila dibantu oleh

masyarakat Filipina itu sendiri. Melihat hal ini, dapat disimpulkan bahwa semakin koordinatif

importir maka semakin mudah kegiatan ekspor tersebut untuk direalisasikan.

3) Bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan Filipina

Mengingat struktur pasar, demografi, daya beli dan sistem distribusi yang saat ini berlaku,

sebagai tahap awal sangat disarankan bagi pelaku usaha Indonesia yang berminat mengekspor

bumbu dan rempah ke Filipina untuk bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan Filipina.

Selain menjalin hubungan yang baik, hal ini tentu akan memperluas koneksi dan mempermudah

informasi antara perusahaan terkait dengan beberapa badan Pemerintahan di Filipina.

4) Aktif serta dalam mengikuti pameran

Untuk dapat memanfaatkan peluang yang ada di pasar Filipina, pengusaha Indonesia

diharapkan dapat ikut berpartisipasi dalam pameran-pameran yang diadakan di Filipina setiap

tahunnya. Pameran ini merupakan ajang yang tepat untuk membuka peluang kerjasama dengan

agen/distributor dari Filipina. Selain itu pemanfaatan perwakilan perdagangan di Manila, Filipina

juga dapat menjadi salah satu jalan untuk masuk ke pasar Filipina.

38
GAMBAR 3.2
Kegiatan Pameran di Filipina Tahun 2021

Atase Perdagangan Manila - Lazuardi Nasution dalam kegiatan Indonesian Trade Promotion Week 2021

Atase Perdagangan Manila menyambut para pengunjung kegiatan Indonesian Trade Promotion Week 2021

Para peserta pameran yang sedang mempromosikan produk kepada pengunjungan Indonesian Trade Promotion

Week 2021

39
5) Proaktif

Proaktif dengan Perwakilan Dagang Luar Negeri. Para pengusaha juga diharapkan secara

proaktif menghubungi dan mengikuti perkembangan produk bumbu dan rempah dari Perwakilan

Perdagangan Luar Negeri Indonesia di Filipina dalam hal ini melalui Atase Perdagangan di KBRI

Manila.

6) Mempromosikan produk

Mempromosikan suatu produk dapat dilakukan dengan berbagai cara di era digital ini.

Atase Perdagangan Manila memiliki website khusus untuk mempromosikan produk Indonesia,

pelaku usaha bumbu dan rempah diharapkan dapat mendaftarkan produk-produk yang

ditawarkan pada website tersebut. Selain itu, promosi juga dapat dilakukan dengan menyebar

Katalog atau E-Katalog sehingga dapat disebarluaskan di masyarakat Filipina.

C. METODE TRANSAKSI

Dalam melakukan transaksi jual-beli antara eksportir dan importir, semua metode seperti

pengiriman sample, minimal pembelian barang, dan tata cara pembayaran yang akan

dilaksanakan akan disesuaikan dengan kesepakatan antara pihak eksportir Indonesia dan

importir di Filipina.

D. INFORMASI HARGA

Harga bumbu dan rempah di bawah ini akan diklasifikasikan menurut segmen konsumen

seperti retail, industri, hotel, restoran, dan/atau catering baik dari Indonesia maupun dari negara

pesaing sebagai berikut:

40
TABLE 3.1
Harga Bumbu dan Rempah di Filipina

Harga Dalam Pesos (PHP)


Produk Satuan
Pasar Tradisional Retail

Bawang Putih 100.0 - 135.0 100.0 - 150.0 1 kg

Bawang Merah 145.0 - 210.0 160.0 - 260.0 1 kg

Cabai 295.00 - 500.0 300.0 - 700.0 1 kg

Lada Putih 59.9 - 75.0 79.0 - 85.0 100 gr

Lada Hitam 65.0 - 70.0 65.0 - 80.0 100 gr

Vanili 40.0 - 75.0 52.0 - 95.0 120 ml

Cinnamon 490.0 - 510.0 490.0 - 535.0 1 kg

Cengkeh 227.0 - 298.0 249.0 - 320.0 100 gr

Biji Pala 300.0 - 348.0 324.0 - 377.0 100 gr

Jahe 98.0 - 120.0 100.0 - 150.0 1 kg

Safron 470.0 - 490.0 449.0 - 510.0 1 kg

Turmerik 95.0 - 200.0 108.0 - 203.0 250 gr

Daun Salam 9.00 - 40.0 30.0 - 45.0 100 gr

E. KOMPETITOR

Berdasarkan hasil analisis data perdagangan yang telah disebutkan pada BAB II poin A.3,

Indonesia memiliki beberapa jenis produk bumbu dan rempah yang memiliki potensi untuk

41
dikembangkan dan diekspor ke Filipina seperti Lada Putih, Lada Hitam, Biji Pala, Cinnamon, Jahe,

dan Daun Salam.

Sehubungan dengan hal tersebut, berikut adalah 5 negara pesaing utama Indonesia dalam

mengekspor bumbu dan rempah ke Filipina selama 5 tahun terakhir yang dispesifikasikan

berdasrkan jenis produk antara lain:

E.1 Kompetitor Indonesia dalam mengekspor Lada Putih ke Filipina

TABLE 3.2
Negara Pesaing Indonesia Ekspor Lada Putih ke Filipina

Nilai dalam US$


Kode HS Negara
2016 2017 2018 2019 2020 Jan-Jun 2021

Vietnam 403,188 168,531 171,208 145,653 180,461 147,421

Malaysia 28,571 16,452 66,417 32,750 99,969 0

Indonesia 256,467 197,845 128,895 84,107 60,593 27,200


0904.11.10
India 5,133 13,379 3,985 0 13,186 307

Singapore 24,714 0 0 0 1,679 953

Spain 2,066 1,006 1,370 4,923 1,499 4,334

Berdasarkan table 3.2, dapat dilihat bahwa negara pesaing Indonesia dalam mengekspor

lada putih ke Filipina adalah Vietnam, Malaysia, India, Singapura, dan Spanyol dimana Indonesia

menduduki peringkat ketiga sebagai negara eksportir lada putih ke Filipina. Vietnam merupakan

negara pesaing utama dengan nilai ekspor sebesar US$ 180 Ribu pada tahun 2020 dan US$ 147,4

Ribu pada periode Jan-Jun’ 2021.

42
E.2 Kompetitor Indonesia dalam mengekspor Lada Hitam ke Filipina

TABLE 3.3
Negara Pesaing Indonesia Ekspor Lada Hitam ke Filipina

Nilai dalam US$


Kode HS Negara
2016 2017 2018 2019 2020 Jan-Jun 2021

Vietnam 12,898,020 13,197,993 13,871,770 15,411,154 16,684,773 7,509,115

Malaysia 1,247,818 608,948 592,986 495,169 621,606 291,388

India 603,490 782,760 348,220 528,104 184,611 75,168


0904.11.20
Indonesia 540,344 23,600 79,889 59,492 61,797 22,000

China 5,728 6,376 9,593 7,286 14,256 14,256

Spain 14,350 5,913 15,424 19,189 13,465 4,800

Berdasarkan table 3.3, dapat dilihat bahwa negara pesaing Indonesia dalam mengekspor

lada hitam ke Filipina adalah Vietnam, Malaysia, India, China, dan Spain dimana Indonesia

menduduki peringkat keempat sebagai negara eksportir lada hitam ke Filipina. Vietnam kembali

menduduki peringkat pertama sebagai negara pesaing utama Indonesia untuk ekspor lada hitam

ke Filipina dengan nilai ekspor sebesar US$ 16,6 Juta pada tahun 2020 dan US$ 7,5 Juta pada

periode Jan-Jun’ 2021.

Dengan adanya nilai ekspor lada hitam dari Vietnam ke Filipina yang begitu tinggi,

masyarakat Filipina melihat lada hitam dari Vietnam memiliki ciri khas rasa yang cukup berbeda

dengan lada hitam dari negara lain dimana rasa lada hitam Vietnam yang sedikit pedas dapat

dikonsumsi oleh masyarakat Filipina yang tidak terlalu memakan makanan pedas.

43
E.3 Kompetitor Indonesia dalam mengekspor Biji Pala ke Filipina

TABLE 3.4
Negara Pesaing Indonesia Ekspor Biji Pala ke Filipina

Nilai dalam US$


Kode HS Negara
2016 2017 2018 2019 2020 Jan-Jun 2021

Indonesia 306,486 135,662 157,686 77,689 64,107 46,000

India 207,665 175,851 148,421 149,983 241,123 24,500


0908.11.00
Vietnam 0 0 1,634 9,737 14,490 1,948

Sri Lanka 0 0 0 0 0 362

Berdasarkan table 3.4, dapat dilihat bahwa negara pesaing Indonesia dalam mengekspor

lada putih ke Filipina adalah India, Vietnam, dan Sri Lanka dimana Indonesia menduduki peringkat

pertama sebagai negara eksportir biji pala ke Filipina. Indonesia menduduki peringkat pertama

sebagai negara eksportir terbesar biji pala ke Filipina dengan nilai ekspor sebesar US$ 46 Ribu

pada periode Jan-Jun’ 2021 dan disusul dengan India sebagai peringkat kedua, Vietnam peringkat

ketiga, dan Sri Lanka peringkat keempat.

Pada tahun 2017, 2019, dan 2020, India merupakan negara eksportir terbesar untuk

ekspor produk biji pala ke Filipina namun pada periode Jan-Jun’ 2021 nilai ekspor India

mengalami penurunan yang sangat signifikan yang hanya mencapai US$ 24 Ribu. Meski demikian,

Indonesia harus tetap mendorong kegiatan ekspor produk biji pala ke Filipina agar dapat

mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki saat ini.

44
E.4 Kompetitor Indonesia dalam mengekspor Cinnamon ke Filipina

TABLE 3.5
Negara Pesaing Indonesia Ekspor Cinnamon ke Filipina

Nilai dalam US$


Kode HS Negara
2016 2017 2018 2019 2020 Jan-Jun 2021

China 11,569 24,568 27,690 53,634 54,061 30,482

India 0 3,294 6,560 4,505 8,438 5,233

0906.11.00 Indonesia 6,215 12,708 34,829 17,848 32,220 4,000

Singapore 1,190 7,113 4,465 36,015 0 760

USA 13,779 6,677 12,639 22,658 689 29

Berdasarkan table 3.5, dapat dilihat bahwa negara pesaing Indonesia dalam mengekspor

cinnamon ke Filipina adalah China, India, Singapore, dan USA dimana Indonesia menduduki

peringkat ketiga sebagai negara eksportir cinnamon ke Filipina. China menduduki peringkat

pertama sebagai negara eksportir terbesar cinnamon ke Filipina dengan nilai ekspor sebesar US$

30,4 Ribu pada periode Jan-Jun’ 2021 dan disusul dengan India sebagai peringkat kedua,

Indonesia peringkat ketiga, Singapore peringkat keempat dan USA peringkat kelima.

Singapore dan USA merupakan dua negara yang sebelumnya memiliki nilai ekspor cukup

tinggi untuk produk cinnamon ke Filipina. Namun di tahun 2020, kedua negera dimaksud

mengalami penurunan yang sangat signifikan dimana Singapore tercatat tidak melakukan ekspor

produk cinnamon ke Filipina dari yang sebelumnya mengekspor sebesar US$ 36 Ribu dan USA

yang tercatat hanya melakukan ekspor sebesar US$ 689 dari yang sebelumnya US$ 22,6 Ribu.

45
E.5 Kompetitor Indonesia dalam mengekspor Jahe ke Filipina

TABLE 3.6
Negara Pesaing Indonesia Ekspor Jahe ke Filipina

Nilai dalam US$


Kode HS Negara
2016 2017 2018 2019 2020 Jan-Jun 2021

China 2,816,074 1,133,814 445,816 6,885,046 13,615,251 4,610,516

Vietnam 90,290 108,936 85,732 80,709 176,883 61,684

0910.11.00 India 93,252 120,111 86,011 162,690 126,449 12,860

USA 124 0 2,340 0 10,334 2,940

Thailand 0 0 0 0 0 924

Berdasarkan table 3.6, dapat dilihat bahwa negara pesaing Indonesia dalam mengekspor

jahe ke Filipina adalah China, Vietnam, India, USA, dan Thailand. dimana Indonesia tercatat tidak

melakukan ekspor jahe pada periode Jan-Jun’ 2021. China menduduki peringkat pertama sebagai

negara eksportir terbesar jahe ke Filipina dengan nilai ekspor sebesar US$ 4,6 Juta pada periode

Jan-Jun’ 2021 dan disusul dengan Vietnam sebagai peringkat kedua, India peringkat ketiga, USA

peringkat keempat dan Thailand peringkat kelima.

China, Vietnam, dan India merupakan 3 negara yang konsisten dalam melakukan kegiatan

ekspor produk jahe ke Filipina sejak tahun 2016. Pada tahun 2016 hingga 2020, India selalu

menduduki peringkat kedua setelah China, namun berdasarkan nilai ekspor Jan-Jun’ 2021, India

diprediksi akan turun ke peringkat ketiga dan Vietnam akan naik ke peringkat kedua sebagai

negara eksportir terbesar produk jahe ke Filipina.

46
E.6 Kompetitor Indonesia dalam mengekspor Daun Salam ke Filipina

TABLE 3.7
Negara Pesaing Indonesia Ekspor Daun Salam ke Filipina

Nilai dalam US$


Kode HS Negara
2016 2017 2018 2019 2020 Jan-Jun 2021

Vietnam 0 0 143,167 806,012 947,193 287,840

Ivory Coast 0 0 0 80,485 167,550 115,194

0910.99.10 India 120,025 281,082 276,624 588,162 381,839 91,714

Turkey 191,228 167,036 136,534 315,304 165,007 80,746

USA 134,762 28,251 63,012 51,291 71,893 45,196

Berdasarkan table 3.7, dapat dilihat bahwa negara pesaing Indonesia dalam mengekspor

daun salam ke Filipina adalah Vietnam, Ivory Coast, India, Turkey, dan USA dimana Indonesia

tercatat melakukan ekspor daun salam pada periode Jan-Jun’ 2021 sebesar US$ 3,5 Ribu.

Vietnam menduduki peringkat pertama sebagai negara eksportir terbesar daun salam ke Filipina

dengan nilai ekspor sebesar US$ 287,8 Ribu pada periode Jan-Jun’ 2021.

Vietnam baru mulai melakukan ekspor pada tahun 2018 dan langsung menduduki

peringkat pertama pada tahun 2019 dengan nilai ekspor sebesar US$ 806 Ribu dan kembali

mengalami peningkatan pada tahun 2020 dengan nilai ekspor sebesar US$ 947 Ribu. Pada tahun

2021 semua nilai ekspor kelima negara pesaing mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Dengan adanya penurunan ini, diharapkan Indonesia dapat mengambil peluang untuk

meningkatkan pangsa pasarnya.

47
ATASE PERDAGANGAN MANILA

BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan oleh tim Atase Perdagangan

KBRI Manila, budaya kuliner Filipina sangat beragam dengan cita rasa manis dan asam sebagai

rasa utama yang digemari oleh banyak masyarakat Filipina. Penggunaan rempa h-rempah dalam

memasak bahan makanan belum terlalu banyak digunakan mengingat masyarakat Filipina lebih

cenderung memasak menggunakan kecap manis, jeruk nipis, dan cuka.

Meski demikian, penggunaan rempah-rempah juga tetap digunakan oleh sebagian

masyarakat Filipina sebagai bumbu penyedap masakkan terkhususnya bagi masyarakat Filipina

yang menyukai makanan dengan cita rasa pedas. Selain masyarakat Filipina, masyarakat asing di

Filipina seperti Warga Negara Indonesia sendiri juga turut mengkonsumsi makanan-makanan

yang membutuhkan bumbu dan rempah dari Indonesia agar dapat dijadikan sebagai bahan

masak agar dapat menikmati cita rasa khas Indonesia di setiap masakan sehingga penggunaan

bumbu dan rempah pada dasarnya masih dibutuhkan walau tidak mendominasi.

Adapun hal-hal yang dapat menjadi keunggulan Indonesia dalam menjual bumbu dan

rempah-rempah ke Filipina adalah sebagai berikut:

1) Biaya jual produk bumbu dan rempah yang relatif murah apabila dibandingkan dengan

harga jual di Filipina;

2) Kedekatan geografis antara Indonesia dan Filipina yang berdampak pada biaya dan durasi

pengiriman yang lebih efektif;

3) Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan negara-negara lain

dalam menarik investor ke dalam produksi dan industri bumbu dan rempah pada

umumnya;

49
4) Pemerintah Indonesia telah mendukung dan mendorong produksi ekspor produk bumbu

dan rempah dengan didukung oleh rencana pembangunan agribisnis dan industri

rempah-rempah yang efisien, holistik, terpadu, berkelanjutan, dan memungkinkan

pemilik usaha untuk memperoleh kesejahteraan;

5) Indonesia dengan cepat menjadi area pementasan regional bagi produsen pangan asing

yang berusaha untuk menembus pasar Timur dan Asia Tenggara yang menguntungkan

baik untuk produk segara maupun olahan.

Selain itu, adapun hambatan yang harus diperhatikan oleh pelaku usaha dalam melakukan

ekspor ke Filipina:

1) Beberapa negara sangat mendominasi ekspor produk bumbu dan rempah ke Filipina

seperti Vietnam dan China sehingga Indonesia harus dapat menggantikan posisi Vietnam

dan China sebagai eksportir tertinggi ke Filipina untuk beberapa produk bumbu dan

rempah;

2) Pengusaha Filipina kurang kuat dalam berkomitmen untuk mempertahankan hubungan

bisnis yang kuat dan kemitraan yang dinamis;

Sehingga berdasarkan beberapa keunggulan dan hambatan di atas, tim penulis dapat

merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut:

1) Harus terdapat kolaborasi aktif di antara Lembaga Pemerintah sektor swasta dengan

memberikan aksesn ke bahan tanaman yang berkualitas, bantuan manajemen pasca

panen dan pemenuhan standar kualitas yang dibutuhkan oleh pasar;

50
2) Pelaku usaha harus dapat meningkatkan produktivitas, menghasilkan bumbu dan rempah

yang berkualitas tinggi, serta memperluas produksi bernilai tinggi antara lain dengan

bahan baku menggunakan varietas unggul;

3) Agar Indonesia dapat menjadi sumber berkelanjutan dan unggul dalam jangka panjang

untuk produk pangan segar berkualitas tinggi, olahan, dan bernilai lebih terutama produk

bumbu dan rempah, Pemerintah harus menitikberatkan untuk meningkatkan dan

mendorong produksi serta produktivitas melalui intensifikasi, rehabilitasi/pembaruan

tanaman, dan diversifikasi usaha;

4) Pemberdayaan petani dan Lembaga penting untuk dilakukan agar dapat semakin tumbuh

dan kuat. Pelatihan dan pengawasan untuk meningkatkan keterampilan petani juga

sangat diperlukan;

5) Pelaku usaha Indonesia harus turut ikut serta dan aktif dalam mengikuti pameran

internasional yang dapat dijadikan sebagai platform dalam mempromosikan produk-

produk bumbu dan rempah yang dimiliki;

6) Dalam rangka meningkatkan akses pasar produsen dan distributor produk bumbu dan

rempah di Filipina, program pembangunan dapat meningkatkan kerjasama antar

perusahaan dengan meningkatkan tingkat kepercayaan dan transparansi dalam rantai

nilai.

Demikian laporan analisis intelijen bisnis untuk produk bumbu dan rempah telah dibuat,

besar harapan tim penulis agar laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pelaku usaha

Indonesia yang bergerak di bidang bumbu dan rempah.

51
ATASE PERDAGANGAN MANILA

LAMPIRAN
DAFTAR IMPORTIR YANG TELAH MEMILIKI KERJASAMA DENGAN INDONESIA DAN
KEMUNGKINAN DAPAT MENAWARKAN PRODUK BUMBU DAN REMPAH INDONESIA KEPADA
IMPORTIR POTENSIAL LAIN

NO COMPANY NAME ADDRESS PHONE EMAIL

Suite 402 South


Center Tower 2206
Market St. Madrigal
BSFIL
Business Park sales@bsfiltechnologies.com /
1 TECHNOLOGIES +6328075294
melmolo@yahoo.com
INC Alabang Muntinlupa
City 1770 Manila
Philippines
C/o Marika Joyce
King 7 Zamboanga
St Manila Marina
AROMA ASIAN
2 FOOD TRADING Baytown South +639175919689 info@aromaasian.com
ENTERPRISES INC Paranaque City
Metro Manila
Philippines 1701
Canelle Warehouse
#481 St Artiaga Brgy
CANELLE FOOD Corazon de Jesus +6323101212
3 cinnabonph@gmail.com
CORPORATION loc 122-124
San Juan City -
philippines
Sysu Centre 145

MCCORMICK Panay Avenue


4 +6329205291 Flavour_kitchen@mccormick.com.ph
PHILIPPINES INC Quezon City 1103
Philippines

53
DAFTAR DISTRIBUTOR PRODUK BUMBU DAN REMPAH POTENSIAL

NO COMPANY NAME ADDRESS PHONE EMAIL

93 B Bagsakan Road, FTI


AGROSIA info@aai-foods.com /
1 Complex, 1631 Taguig City, +6324671484
INCORPORATED products@aai-foods.com
Philippines

Suite 402 South Center Tower

2206 Market St. Madrigal


BSFIL sales@bsfiltechnologies.com
2 Business Park Alabang +6328075294
TECHNOLOGIES INC / melmolo@yahoo.com
Muntinlupa City 1770 Manila

Philippines

4/F Islandwide Center, #76


ISLAN WIDE
3 Valencia St, Quezon City, +6327257011 islandwd@mindgate.net
CORPORATION
Philippines

SYSU 145 Panay Ave, Quezon City,


4 +6329205291 Lolita_cham@sysuinc.com.ph
INTERNATIONAL INC Philippines

ABS GEN PG Tower 115 Malakas St,


absmarketing@abs-
5 INTERNATIONAL Diliman, Quezon City, +629263252
herbs.com.ph
CORPORATION Philippines

RAMGO
No. 53 General Lim St, Heroes
6 INTERNATIONAL +6323713485 admin@ramgoseeds.com
Hill, Quezon City
CORPORATION

54
DAFTAR PAMERAN / PROMOSI

TANGGAL
NO NAMA PAMERAN TEMPAT PELAKSANAAN
PELAKSANAAN

Manila Foods and Beverages World Trade Center Metro


1 15 - 19 Juni 2022
Expo (MAFBEX) Manila

World Trade Center Metro


2 Asia Food Expo 9 Agustus 2022
Manila

SUMBER INFORMASI YANG BERGUNA

1. DEPARTMENT OF TRADE AND INDUSTRY PHILIPPINES

Address : Trade and Industry Building, 361 Gil Puyat Avenue, Bel-Air, Makati, Philippines

Phone : 0917 834 3330

E-mail : ask@dti.gov.ph

Webstie : www.dti.gov.ph

2. DEPARTMENT OF AGRICULTURE

Address : Trade and Industry Building, 361 Gil Puyat Avenue, Bel-Air, Makati, Philippines

Phone : 0917 834 3330

E-mail : ask@dti.gov.ph

3. BUREAU OF CUSTOMS

Address : Pasay, 1300 Metro Manila, Philippines

Phone : 632 527 4573

55
E-mail : boc.cares@customs.gov.ph

Webstie : www.customs.gov.ph

4. BUREAU OF IMPORT SERVICES

Address : 3F Tara Building 389 Sen. Gil J. Puyat Ave, Makati City, 1200 Metro Manila

Phone : 632 896 4430

E-mail : thebisdirector@yahoo.com.ph

Webstie : www.dti.gov.ph

5. FOOD AND DRUG ADMINISTRATION PHILIPPINES

Address : 1781 Civic Dr, Alabang, Muntinlupa, Metro Manila, Philippines

Phone : 632 8857 1900

E-mail : fdac@fda.gov.ph

Webstie : www.fda.gov.ph

CONTOH REGULASI DAN SERTIFIKASI PEMERINTAH FILIPINA UNTUK MEMBUKA USAHA


KULINER ATAU MENGEKSPOR BUMBU DAN REMPAH

1. BIR

56
2. DTI

57
3. BARANGAY CLEARANCE

4. SANITRY CLEARANCE

58
5. ENVIRONMENTAL CLEARANCE

6. SSS, PHILHEALTH DAN PAG-IBIG

59

Anda mungkin juga menyukai