Research Market Intelligence On Herbs and Spices - Laporan Analisis Intelijen Bisnis Bumbu Dan Rempah
Research Market Intelligence On Herbs and Spices - Laporan Analisis Intelijen Bisnis Bumbu Dan Rempah
LAPORAN
ANALISIS
INTELIJEN
BISNIS
AGUSTUS 2021
KATA PENGANTAR
Investasi pada bulan April 2021, maka Atase Perdagangan KBRI Manila menyusun “Laporan
Analisis Intelijen Bisnis Komoditas Bumbu dan Rempah yang khusus membahas potensi
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi produsen, pengusaha, asosiasi terkait, serta pihak
lainnya dalam menentukan strategi pemasaran dan pengambilan kebijakan ekspor produk
bumbu dan rempah ke pasar Filipina sehingga nantinya dapat meningkatkan volume dan nilai
ekspor Indonesia.
Lazuardi Nasution
Atase Perdagangan
1
ATASE PERDAGANGAN MANILA
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN
Laporan Analisis Intelijen Bisnis ini membahas peluang ekspor produk bumbu dan rempah
ke Filipia secara komprehensif agar dapat diteruskan kepada pelaku usaha Indonesia, asosiasi
terkait, dan Pemerintah Indonesia agar dapat mendorong dan bersaing dengan negara-negara
lain dalam melakukan kegiatan ekspor produk bumbu dan rempah ke Filipina.
B. METODELOGI
Laporan Analisis Intelijen Bisnis ini disusun dengan menggunakan metode penelitian
kuantitatif non-eksperimental dimana penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil analisis
mengenai tren atau situasi terkini yang didasarkan pada kegiatan analisis data perdagangan dan
data persediaan suatu komoditi tertentu dalam hal ini bumbu dan rempah di Filipina.
Laporan Analisis Intelijen Bisnis ini menggambarkan keadaan atau status fenomena
dengan kata-kata atau kalimat yang kemudian dipisahkan menurut kategorinya untuk
memperoleh suatu kesimpulan. Data yang diperoleh di Laporan Analisis Intelijen Bisnis ini
didapatkan dengan menggunakan metode kualitatif dalam artian data tersebut diuraikan dan
dihubungan secara sistematis ke dalam bentuk kata-kata dari permasalahan yang di bahas dalam
dengan memulai suatu proposisi umum dan berakhir pada suatu kesimpulan yang bersifat khusus
sehingga Laporan Analisis Intelijen Bisnis dapat dengan mudah dipahami dan ditafsirkan oleh
setiap pihak yang membaca Laporan Analisis Intelijen Bisnis untuk produk bumbu dan rempah
ini.
3
C. BATASAN PRODUK
Komoditas bumbu dan rempah Indonesia menjadi salah satu komoditas sub sektor
perkebunan yang berpeluang di pasar Internasional. Sebagai produsen bumbu dan rempah,
Indonesia dikenal sebagai negara penghasil bumbu dan rempah terbesar di dunia. Sejarah
mencata bahwa beberapa negara Eropa telah datang ke Indonesia hanya untuk menguasai
rempah-rempah yang pada saat itu harga jualnya sangat tinggi. Saat ini, Indonesia masih tetap
merupakan salah satu negara produsen dan eksportir bumbu dan rempah terbesar di dunia.
Agar dapat berdaya saing di industri yang sama di era liberalisasi ini, maka pangsa ekspor
komoditas bumbu dan rempah Indonesia harus ditingkatkan dengan memiliki suatu keunggulan
Adapun produk yang termasuk dalam cakupan pembahasan dalam Laporan Analisis
TABLE 1.1
BATASAN PRODUK
KODE HS DESKRIPSI
0703.20.90 Bawang Putih
0703.10.29 Bawang Merah
0711.90.20 Cabai
0904.11.10 Lada Putih
0904.11.20 Lada Hitam
0905.10.00 Vanili
0906.11.00 Cinnamon
0907.10.00 Cengkeh
0908.11.00 Biji Pala
0910.11.00 Jahe
0910.20.00 Saffron
0910.30.00 Turmerik
0910.99.10 Daun Salam
4
D. GAMBARAN UMUM FILIPINA
1) Geografi
Filipina merupakan negara kepulauan yang terletak di antara 116 40’, dan 126 34’ BT
dan 4 40’, dan 21 10’ LU. Negara ini terdiri dari 7641 pulau dengan memiliki luas wilayah kurang
lebih 300.000 Km 2. Sama seperti Indonesia yang merupakan negara kepulauan, sebagian besar
wilayah negara Filipina terdiri dari wilayah perairan yang mencakup 62% dari total luas wilayah
Filipina. Filipina dibagi atas 3 pulau besar yaitu Luzon, Visayas, dan Mindanao. Pulau-pulau yang
termasuk dalam Luzon ialah Luzon itu sendiri, Palawan, Mindoro, Marinduque, Masbate,
Sedangkan Visayas adalah terdiri dari beberapa pulau di Filipina tengah,Panay, Negros,
Cebu, Bohol, Leyte, Samar, Siquijor, Biliran, dan Guimaras. Lalu Kepulauan Mindanao yang
termasuk Mindanao itu sendiri, Dinagat, Siargao, Camiguin, Samal, ditambah Kepulauan Sulu
yang terdiri dari Basilan, Sulu, dan Tawi-Tawi. Filipina merupakan negara dengan peringkat ke-5
yang memiliki garis pantai terpanjang sedunia dengan Panjang garis pantai sepanjang 36.289
GAMBAR 1.1
PETA FILIPINA
5
2) Demografi Filipina
Urbanization 47.15%
3) Perekonomian Filipina
Filipina merupakan salah satu negara Asia yang sangat terdampak akibat merebaknya
wabah virus COVID-19 di dunia khususnya di bidang perekonomian. Pada tahun 2021, Filipina
mengalami penurunan nilai pertumbuhan ekonomi sebesar 9,6% dari tahun sebelumnya dimana
pemulihan akan hal ini dapat memakan waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan
sebelumnya.
Asian Development Bank (ADB) telah merubah perkiraan pertumbuhan Produk Domestik
Bruto (PDB) untuk Filipina pada tahun 2021 dari proyeksi sebelumnya yaitu 5,5% menjadi 4.5%.
6
pertimbangan bahwa pertumbuhan PBD Filipina kemungkinan akan lebih rendah dari yang
diharapkan. Angka ini juga berasal dari proyeksi yang diperkirakan oleh Pemerintah Filipina dari
DIAGRAM 1.1
GDP GROWTH RATE: PHILIPPINES (% PER YEAR)
Sedangkan untuk PDB Per Kapita, ADB memproyeksikan bahwa pertumbuhan PDB Per
Kapita di Filipina diperkirakan akan mencapai angka sebesar 3.1% pada tahun 2021 dan 4.2%
DIAGRAM 1.2
GDP GROWTH RATE: PHILIPPINES (% PER YEAR)
7
Perekonomian Filipina telah meningkat pesat sebelum merebaknya wabah pandemi
COVID-19 dengan pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 6.4% persen pada periode 2010 -
2019. Namun dengan diberlakukannya lockdown oleh Pemerintah Filipina selama masa pandemi
Nilai impor dan ekspor Filipina mengalami peningkatan pada bulan April 2021 dan
meningkat lebih tinggi dari yang pernah dicapai dalam kurang lebih dari satu dekade. Defisit
perdagangan Filipina terhadap dunia mencapai nilai US$ 2,73 miliar pada bulan April 2021.
Berbicara masalah mata uang, Philippines Peso merupakan mata uang resmi Filipina yang
diterbitkan oleh Banko Sentral ng Pilipinas. Yang dicetak di pabrik pencetakan Uang Peso Filipina
yang terletak di kota Quezon. Unit mata uang terkecil disebut centavo dalam bahasa Inggris.
Setelah adopsi dari "seri Pilipino" pada tahun 1967, Centavo secara resmi diubah menjadi
sentimo di dalam bahasa Filipino (dari bahasa Spanyol céntim). Unit terbesar dari mata uang ini
adalah 1000 peso, kemudian secara berturut turut pecahan mata uang Peso Filipina adalah 500
Php, 200 Php, 100 Php, 50Php, 20Php, 10 Php, 5 Php, 1Php, 50 Cent, 25 Cent, 5 Cent, dan 1 Cent.
Pada tahun 2020 mata uang lain seperti Yuan, Rupiah, Yen, Dollar SG, dan Baht mengalami
pelemahan yang cukup dalam dibandingkan USD, meskipun demikian Peso Filipina tetap stabil
4) Perdagangan Filipina
Hubungan Indonesia – Filipina memiliki arti penting dalam memelihara perdamaian dan
stabilitas keamanan di kawasan. Namun demikian, hubungan Indonesia dan Filipina yang erat ini
bukan tanpa persoalan, diantaranya perundingan perbatasan maritim kedua negara serta proses
perdamaian dan stabilitas di Kawasan, khususnya di Filipina Selatan. Berdasarkan data yang
8
diolah dari Philippines Statistic Authority (PSA), total perdagangan Filipina pada tahun 2020
mencapai nilai sebesar US$ 149,6 Miliar atau mengalami penurunan sebesar 18.1% apabila
dibandingkan pada tahun 2019 yang mencapai nilai sebesar US$ 182,5 Miliar yang diakibatkan
karena adanya pandemic COVID-19 sehingga banyak sektor-sektor industri yang terhambat
Namun meskipun demikian, data dari Kementerian Perdagangan RI tahun 2020, total
perdagangan Indonesia - Filipina mencapai US$ 6,49 Milyar dengan nilai surplus neraca
perdagangan Indonesia - Filipina sebesar US$ 5.3 Milyar atau turun sebesar 10.1% dibandingkan
Penurunan nilai perdagangan baik antara Filipina dan Dunia maupun Filipina dan
Indonesia disebabkan oleh karena pandemi COVID-19 yang mulai terjadi pada tahun 2020 yang
DIAGRAM I.1
PERDAGANGAN INDONESIA – FILIPINA
2015 – 2020
25,000,000
20,000,000
15,000,000
10,000,000
5,000,000
0
2015 2016 2017 2018 2019 2020
9
Berdasarkan grafik yang ditunjukkan pada Diagram I.1, Total Perdagangan, Nilai Ekspor,
Nilai Impor, dan Neraca Perdagangan Indonesia dan Filipina mengalami trend peningkatan sejak
tahun 2015 – 2019, tetapi mulai mengalami penurunan pada tahun 2020. Penurunan ini
disebabkan antara lain oleh merebaknya wabah COVID-19 di dunia pada tahun 2020.
10
ATASE PERDAGANGAN MANILA
BAB II
PELUANG PASAR
A. TREND PRODUK
Rempah-rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang
digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau perisa dalam masakan.
Rempah-rempah adalah salah satu alasan mengapa penjelajah Portugis Vasco Da Gama
A.1 Preferensi rasa dan jenis kuliner dari penduduk lokal di Filipina
Makanan-makanan lokal di Filipina merupakan jenis campuran antara Eastern Food dan
Western Food yang digabungkan dengan teknik memasak dan penggunaan cita rasa khas Filipina.
DI Filipina, masyarakat lokal atau yang biasa disebut dengan Filipino, memiliki kegemaran
Masyarakat Filipina sangat kental terhadap pengaruh budaya dari Amerika Serikat tanpa
masyarakat Filipina memiliki 4 jenis kuliner yang dikenal dengan istilah agahan (makan pagi),
tanghalian (makan siang), merienda (snack pagi dan sore), dan hapunan (makan malam).
Adapun beberapa budaya makan di Filipina yang perlu diketahui antara lain ialah sebagai
berikut:
1. It’s never a meal without rice (Tidak makan jika tidak ada nasi)
GAMBAR 2.1
Nasi
12
Budaya makan ini sangat popular di kalangan masyarakat Filipina yang menganggap
bahwa makanan tanpa nasi tidak dapat dikategorikan sebagai makanan. Beras (terutama nasi
putih) dianggap sebagai makanan pokok utama dalam makanan sehari-hari masyarakat Filipina.
Orang Filipina sangat menyukai nasi sehingga mereka akan mengkonsumsinya setiap hari dengan
jumlah yang cukup banyak baik itu nasi putih (kanin), nasi bakar (tutong), nasi sisa (bahaw), atau
2. Sawsawan make our munch extra flavorful (Sawsawan membuat makan lebih berasa)
GAMBAR 2.2
Sawsawan
Saus tambahan atau saus cocol atau yang lebih dikenal dengan sawsawan di Filipina
merupakan komponen pelengkap hidangan yang dianggap masyarakat Filipina dapat membuat
makanan menjadi lebih beraroma dan memiliki cita rasa yang kuat. Sawsawan yang paling umum
digunakan di Filipina adalah kecap asin dan jeruk nipis, kecap ikan (patis), dan cuka.
Kebanyakan masyarakat Filipina tidak bisa makan tanpa adanya sawsawan khususnya
untuk makanan-makanan yang digoreng atau dibakar seperti Ikan Goreng, Ayam Bakar, dan lain
sebagainya. Sawsawan yang digunakan di banyak tempat makan didominasi oleh cita rasa asin
dan asam dan tidak terlalu pedas mengingat masyarakat Filipina yang tidak gemar dengan
makanan pedas.
13
3. Merienda is a need (merienda adalah suatu keharusan)
GAMBAR 2.3
Merienda
“Merienda is a need” merupakan salah satu budaya makan masyarakat Filipina yang
cukup unik. Hal ini dikarenakan seringkali masyarakat Filipina merasa lapar dua hingga tiga jam
setelah makan. Merienda merupakan sebutan lain dari cemilan yang secara rutin dikonsumsi oleh
Namun yang membuat cemilan ini berbeda dari cemilan pada umumnya, cemilan
(merienda) yang dikonsumsi oleh masyarakat Filipina bisa berupa kue kering, kue beras (kakanin),
pisang goreng dan pancit (mie) yang dianggap memiliki karbohidrat, kalori, dan protein yang
cukup baik untuk dikonsumsi dibandingkan mengkonsumsi cemilan bungkusan. Tradisi merienda
sendiri berasa dari Spanyol mengingat Filipina merupakan salah satu negara jajahan spanyol.
4. Sweet and Flavor as an Identity of Filipino Cuisine (Makanan Manis dan Asam Ciri Khas
Filipina)
GAMBAR 2.4
Sinigang
14
Masyarakat Filipina menyadari bahwa makanan lokal harus memiliki cita rasa lokal yang
mengakomodir rasa yang diminati oleh hampir semua masyarakat lokal. Dalam hal cita rasa, di
Filipina terdapat dua cita rasa yang sangat diminati yaitu makanan yang memiliki rasa manis dan
asam.
Salah satu hidangan Filipina yang paling popular adalah sup yang dikenal dengan
“Sinigang”. Sinigang biasanya dihidangkan dengan berbagai daging seperti daging ayam, daging
babi, daging sapi, ataupun seafood seperti ikan atau udang. Yang perlu diketahui adalah ciri khas
Selain sinigang, terdapat juga jenis makanan lain yang dikenal dengan “Ginataang
Alimango” atau kepiting yang dimasak dengan cita rasa Filipina yang sangat manis dan
A.2 Makanan lokal yang dapat menggunakan bumbu dan rempah Indonesia
tradisional Filipina tidak terlalu mendominasi karena digantikan oleh cuka, kecap, sambal manis,
jeruk nipis. Namun hal ini bukan berarti semua makanan lokal Filipina tidak dapat menggunakan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut beberapa jenis makanan lokal
GAMBAR 2.5
Makanan Lokal Filipina
15
Adobo merupakan salah satu makanan lokal Filipina yang sangat digemari oleh
masyarakat Filipina. Adobo pada umumnya dihidangkan dengan daging babi atau ayam yang
kemudian direbus dengan bumbu cuka, kecap, merica, dan daun salam kering.
Meskipun daun salam sering dikaitkan dengan Adobo, daun salam juga sering digunakan
salam membuat menudo atau mechado (semur). Masyarakat Filipina menilai bahwa daun salam
memiliki cita rasa yang kuat dan dapat membuat makanan memiliki harum yang khas pada
hidangan apapun.
Selain itu, Jahe merupakan salah satu rempah yang digunakan juga oleh masyarakat
Filipina untuk membumbui sup dan semur seperti Chicken Tinola dan Arroz Caldo. Jahe dianggap
mampu memberikan rasa asam yang tajam. Selain jahe, kunyit juga digunakan untuk
membumbui salah satu makanan lokal Filipina yang disebut dengan kuyang dilaw.
Bawang putih juga seringkali digunakan oleh masyarakat Filipina untuk ditumis
bersamaan dengan bawang bombay. Bawang Putih seringkali ditumis untuk membuat nasi
bawang yang sangat digemar oleh masyarakat Filipina yang biasa disebut dengan “sinangag” atau
Selain bumbu dan rempah di atas beberapa jenis bumbu dan rempah lain juga turut
digunakan di Filipina meskipun tidak dalam jumlah yang besar seperti daun pandan, serai, asam
Sehubungan dengan layanan antara online shopping terkhusus produk kuliner di Filipina,
maka jawaban yang tepat ialah “Foodpanda”. Foodpanda merupakan layanan pesan-antar
makanan melalui situs atau aplikasi yang cukup berbeda dengan layanan pesan-antar lainnya
16
dimana pelanggan Foodpanda dapat memilih jenis transportasi yang digunakan oleh penyedia
layanan yang berpengaruh pada biaya pegiriman makanan. Foodpanda dahulunya pernah
melakukan ekspansi pasar ke Indonesia namun tidak mampu bersaing menghadapi persaingan
dengan beberapa layanan serupa di Indonesia seperti Gojek melalui fitur Go-Food.
Berbeda dengan Indonesia, di Filipina justru Foodpanda merupakan aplikasi penyedia jasa
pesan-antar makanan yang sangat disukai oleh masyarakat Filipina karena memberikan banyak
Sebagai salah satu online platform, Foodpanda memiliki misi untuk mempermudah
sehat bagi masyarakat Filipina sehingga setiap pelaku usaha memiliki peluang untuk bekerjasama
dengan Foodpanda dengan catatan bahwa produk-produk yang akan diperjualbelikan terdaftar
Foodpanda sebagai penyedia layanan ialah: (a) Kelengkapan dokumen perizinan seperti Business
restaurant/perusahaan yang memuat biaya packaging, biaya pengantaran, dan biaya layanan;
verfikasi sebagai tahap terakhir yang akan menjadi penentu apakah suatu perusahaan/restaurant
dapat menjadi rekan kerjasama dari Foodpanda. Pemanfaatan Foodpanda sebagai rekan
kerjasama merupakan salah satu langkah yang sangat baik untuk mempromosikan jenis bumbu
17
B. STRUKTUR PASAR
Berdasarkan data yang telah tim penulis olah dari Philippines Statistic Authority (PSA),
berikut analisis data perdagangan produk bumbu dan rempah sesuai dengan kode HS yang
B.1 Data ekspor Indonesia ke Filipina HS 8 Digit serta pertumbuhannya dalam 5 tahun
TABLE 2.1
Ekspor Bumbu dan Rempah Indonesia ke Filipina
07119020 Cabai 0 0 0 0 0 0 0
09041110 Lada Putih 256,467 197,845 128,895 84,107 60,593 (30.3) 27,200
09041120 Lada Hitam 540,344 23,600 79,889 59,492 61,797 (41.8) 22,000
09081100 Biji Pala 306,486 135,662 157,686 77,689 64,107 (32.4) 46,000
09102000 Safron 0 0 0 0 0 0 0
18
Berdasarkan data yang tersedia pada Table 2.1, dapat dilihat bahwa Lada Putih, Lada
Hitam, dan Biji Pala merupakan 3 produk bumbu dan rempah yang memiliki nilai cukup konsisten
untuk diekspor ke Filipina. Meskipun ketiga produk ini menunjukkan tren penurunan dalam 5
tahun terakhir, tetapi ketiga produk ini merupakan jenis produk yang memiliki nilai ekspor
tertinggi dibandingkan produk bumbu dan rempah lainnya yang diekspor ke Filipina.
DIAGRAM 2.1
Pertumbuhan Ekspor Bumbu dan Rempah Indonesia ke Filipina
1400000
1200000
1000000
800000
600000
400000
200000
0
2016 2017 2018 2019 2020
Diagram 2.1 menunjukkan tren penurunan nilai ekspor untuk semua produk bumbu dan
rempah ke Filipina kecuali produk cinnamon. Untuk produk cinnamon, dalam periode 2016
hingga 2020, nilai ekspor produk cinnamon mengalami flukutasi dengan nilai ekspor tertinggi
terjadi di tahun 2018 dengan nilai US$ 34,8 Ribu dan nilai ekspor tertendah terjadi di tahun 2016
19
B.2 Data impor Indonesia dari Filipina HS 8 Digit serta pertumbuhannya dalam 5 tahun
TABLE 2.2
Impor Bumbu dan Rempah Indonesia dari Filipina
07119020 Cabai 0 0 0 0 0 0 0
09061100 Cinnamon 0 0 0 0 0 0 0
09071000 Cengkeh 0 0 0 0 0 0 0
09101100 Jahe 0 0 0 0 0 0 0
09102000 Safron 0 0 0 0 0 0 0
09103000 Turmerik 0 0 0 0 0 0 0
Berdasarkan data yang tersedia pada Table 2.2, dapat dilihat bahwa Indonesia hanya
pernah mengimpor Bawang Merah pada tahun 2016 dengan nilai impor sebesar US$ 162,8 Ribu
dan Vanili pada tahun 2018 dengan nilai sebesar US$ 6,9 Ribu dari Filipina untuk produk bumbu
dan rempah.
20
B.3 Produk ekspor unggulan dan potensi untuk bumbu dan rempah Indonesia di Filipina
Berdasarkan dengan uraian mengenai data perdagangan pada poin B1 dan B2 serta
dengan mempertimbangkan trend produk pada poin A1 dan A2, dapat dilihat bahwa Indonesia
memiliki beberapa bumbu dan rempah yang berpotensi untuk diekspor dan dikembangkan ke
Filipina.
Adapun produk-produk bumbu dan rempah yang memiliki potensi untuk diekspor dan
dikembangkan ke Filipina adalah Lada Putih, Lada Hitam, Biji Pala, Cinnamon, Jahe, dan Daun
Salam. Selain itu, industri lokal bawang merah dan bawang putih serta cabai di Filipina cukup
berkembang pesat sehingga Filipina lebih fokus untuk mengekspor daripada mengimpor bawang
Dengan kata lain, bawang merah, bawang putih, dan cabai merupakan beberapa jenis
produk bumbu dan rempah yang memiliki peluang cukup kecil untuk diekspor dan dikembangkan
ke Filipina.
C. SALURAN DISTRIBUSI
Beberapa perusahaan memiliki mitra distribusi di belahan berbeda baik dalam negeri
ataupun luar negeri. Saluran distribusi yang membuka peluang bagi Indonesia untuk memasuki
pasar Filipina khususnya untuk produk bumbu dan rempah-rempah adalah sebagai berikut:
21
Bumbu dan rempah-rempah dalam banyak kasus dipasarkan melalui kontrak bilateral
ke negara. Penjualan biasanya dilakukan dan kontrak disusun dalam dollar Amerika Serikat.
Secara keseluruhan, makanan yang diimpor dari Indonesia ke Filipina masuk melalui
pelabuhan laut di Manila (untuk produk beku dan kemasan) atau Bandara International Ninoy
Aquino (untuk produk segar yang tidak dapat disimpan dalam waktu lama). Selain dua jalur
tersebut, terdapat titik masuk lainnya ke Filipina termasuk pelabuhan Cebu, Iloilo, Davao,
Cagayan de Oro, Zamboanga serta Bandara Internasional Diosdado Macapagal, Cebu, dan
Fransisco Bangoy.
Jika pelaku usaha belum pernah mengekspor produk bumbu dan rempah-rempah ke
Filipina sebelumnya, maka pelaku usaha dapat menggunakan agen (perwakilan) atau distributor.
Jika agen atau distributor tersebut memiliki kedudukan yang kuat, pelaku usaha Indonesia akan
mendapatkan konsumen yang mapan dan informasi pasar lokal yang akurat.
Selain melalui agen, pelaku usaha Indonesia juga dapat melakukan ekspor secara langsung
ke konsumen melalui internet dan kunjungan perdagangan atau dengan mendirikan cabang,
kantor, dan perusahaan di Filipina. Penjualan secara langsung ke konsumen dapat mencegah
pihak ketiga untuk mengambil sebagian dari keuntungan pelaku usaha Indonesia. Namun perlu
diingat bahwa pendekatan ini memerlukan komitmen besar untuk sumber daya keuangan dan
Menjual ke atau melalui perantara merupakan cara yang relatif murah dan mudah untuk
memasuki pasar baru. Biasanya perantara yaitu agen atau distributor yang berbasis di Filipina,
telah biasa menjual produk atau jasa pelaku usaha kepada pengguna akhir. Perantara yang baik
22
tentunya memiliki pengalaman di pasar, reputasi, dan kontak pengguna akhir yang dapat
dijadikan sarana untuk menyalurkan produk dan jasa pelaku usaha secara cepat hingga ke
pengguna akhir.
karena jumlah ritel pangan dan outlet layanan yang berlebihan. Rantai pasokan yang berbelit-
belit, pegudangan, distribusi, rantai panjang, dan infrastruktur transportasi yang belum
berkembang, serta sifat kepulauan negara menjadi faktor-faktor penyebab distribusi tidak efisien
beberapa saluran distribusi “pasar modern” yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
GAMBAR 2.6
Saluran Distribusi Filipina
Sebagai ilustrasi, terdapat sejumlah pemain dalam ranta pasokan dengan produk yang
sangat terbatas yang akan langsung memasuki layanan ritel atau pangan. Kebanyakan makanan
yang diimpor bergerak dalam sektor pengolahan makanan sebelum membuka jalan ke berbagai
23
Demikian juga pula bumbu dan rempah-rempah yang diimpor biasanya diimpor oleh
perusahaan impor/distribusi sebelum distribusi lebih lanjut. Sangat jarang bagi peritel, termasuk
peritel modern untuk mengimpor secara langsung. Meskipun demikian, dalam jangka
Masyarakat Filipina yang gemar terhadap cita rasa manis dan asam, tidak terlalu sering
dalam mengkonsumsi bumbu dan rempah-rempah secara langsung. Namun bukan berarti,
bumbu dan rempah-rempah Indonesia tidak dapat memasuki pasar Filipina. Hal ini dikarenakan
kebanyak bumbu dan rempah-rempah Indonesia masuk ke pasar Filipina melalu beberapa
Restoran Indonesia, Warung Indonesia, dan Warung Asia yang menjual produk bumbu dan
Dalam beberapa tahun belakangan ini industri kuliner Filipina semakin berkembang.
Bertumbuhnya industri kuliner Filipina didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat. Menurut
pengamatan tim peneliti, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang telah dirasakan oleh
Filipina dalam beberapa tahun belakangan ini mendorong usaha kuliner di berbagai tempat.
Masyarakat Filipina dikenal dengan budaya pesta dan sosial. Hal ini dikarenakan disetiap
kesempatan dan pertemuan, kegiatan kuliner merupakan hal yang wajib dilakukan. Dalam
24
Dengan selera makan masyarakat Filipina yang begitu tinggi, tidak dapat dipungkiri bahwa
beberapa restoran dan fastfood banyak dikembangkan di beberapa daerah. Salah satu contoh
kecil dapat dilihat di Provinsi Cavite, dimana terdapat begitu banyak orang Indonesia tinggal,
bekerja dan sekolah di kota tersebut. Menurut pengamatan beberapa masyarakat Indonesia di
Kota tersebut, dalam kurun waktu satu tahun, ada sekitar 20 restoran yang sudah berdiri.
yang cukup dikenal dan memiliki jumlah peminat yang cukup tinggi seperti: (a) Restoran Garuda;
(b) Warung Indo; (c) Unitry; (d) Pancit Putih; dan (e) Bakmi Nyonya.
GAMBAR 2.7
Restoran Indonesia di Manila
25
Berdasarkan diskusi yang telah dilakukan oleh wawancara antara tim penulis dan
beberapa restoran tersebut, perkembangan usaha kuliner Indonesia di Filipini memiliki peluang
yang cukup besar. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa faktor pendukung seperti keadaan
ekonomi masyarakat yang membaik dan meningkatnya jumlah tenaga kerja Indonesia serta
Mengenai cita rasa masakan Indonesia bagi masyarakat Filipina, makanan yang memiliki
cita rasa khas Indonesia mempunyai cukup banyak penggemar yang dibuktikan dengan
Narasumber, 60% pengunjung restoran Indonesia adalah masyarakat Filipina sedangkan 40%
yang lain terdiri dari orang Indonesia dan orang asing yang tinggal atau beraktivitas di daerah
Makati yang umumnya berasal dari negara mayoritas muslim. Namun terdapat hal yang menjadi
sedikit kendala dalam menjual masakan khas Indonesia yaitu kebiasaan makan masyarakat
Filipina yang tidak mengkonsumsi makanan pedas. Namun walau demikian, hal tersebut tidak
menjadi penghalang untuk menarik konsumen khususnya warga negara Filipina untuk
Masyarakat Filipina menilai bahwa masakan Indonesia sangat kaya akan bumbu yang
bahwa bumbu Indonesia sangat sulit ditemukan di Filipina seperti kecap manis dan kemiri serta
bumbu lainnya. Dengan adanya hambatan ini, mitra bisnis yang paling berpotensi adalah usaha
yang bergerak di bidang penyediaan bumbu masakan Indonesia seperti Indofood, Unilever, dan
lain-lain.
26
ATASE PERDAGANGAN MANILA
BAB III
PERSYARATAN PRODUK
A. KETENTUAN PRODUK
beberapa ketentuan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha Indonesia agar
dapat memasok produk bumbu dan remah-rempah ke importir di Filipina antara lain sebagai
berikut:
A.1 Sertifikasi dan izin edar yang dipersyaratkan untuk memasuki pasar kuliner/pangan di
Filipina
Semua makanan dan produk pertanian yang akan diimpor harus mematuhi Undang-
Undang Kesehatan Makanan dan Fitosanitasi Filipina. Secara umum, tidak satupun dari produk-
produk makanan atau pertanian yang diizinkan masuk ke Filipina jika dianggap membahayakan
kehidupan atau kesejahteraan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semua produk makanan dan pertanian, termasuk produk tanaman yang masuk ke
Filipina, harus melewati prosedur yang dirancang untuk memeriksa bahwa produk tersebut tidak
terkontaminsasi hama apapun dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Peraturan dan
prosedur kesehatan yang diterapkan pada produk makanan dan pertanian pada umumnya
memastikan bahwa setiap produk yang memasuki wilayah pabean Filipina sepenuhnya
mematuhi peraturan kesehatan dan fitosanitasi Filipina. Otoritas penegak hukum akan
memeriksa kepatuhan dengan memeriksa barang dan dokumentasi impor/ekspor yang relevan
28
Adapun dasar hukum yang mengatur tentang segala peraturan impor produk bumbu dan
- DA Administrative Order No.9 Series of 2010 on Rules and Regulations Governing the
and Other Agricultural Chemicals, Veterinary Drugs, and Biological Products into the
Philippines;
- DA Administrative Order No. 18 Series of 2000 on Amending DA A.O No.4 Series of 1998
- DOH Department Circular No. 2011-0101 on the Rules and Regulations Implementing RA
- Presidential Decree No. 1433 dated June 10, 1978 on Promulgating the Plant Quarantine
Law of 1978;
- Republic Act No. 1061 on Act to Strenghten the Food Safety Regulatory System in the
Country to Proctect Consumer Health and Facilitate Market Access of Local Foods and
- Republic Act No. 7394 dated April 13, 1992 on the Consumer Act of the Philippines;
- Republic Act No. 9711 dated August 18, 2009 on Strengthening and Rationalizing the
29
Dalam hal sertifikasi dan izin edar, pelaku usaha Indonesia atau eksportir wajib
memperoleh beberapa sertifikasi dan izin edar untuk memenuhi persyaratan ekspor ke Filipina
sebagai berikut:
Dalam mengajukan sertifikasi dan izin edar di atas, pelaku usaha harus memenuhi
Persyaratan administrasi yang harus dipenuhi pada saat mengajukan sertifikasi di Bureau
of Plant Industry (BPI) antara lain ialah: (a) BPI Q Form No. 1; (b) Proforma Invoice; (c) GM
Certification; (d) Sertifikasi dari Pembeli; dan (e) Hasil Penelitian / Analisis.
Adapun prosedur yang harus dilalui dalam mengajukan sertifikasi di BPI ialah dengan
mengisi formulir BPI Q Form No.1 dengan menampilkan hasil inspeksi komoditas yang akan
Persyaratan administrasi yang harus dipenuhi pada saat mengajukan sertifikasi ke Food
and Drug Administration (FDA) antara lain ialah: (a) License to Operate (LTO) sebagai importir;
(b) Formulir yang telah dilegalisir; (c) Bukti Pendaftaran Badan Usaha Importir; (d) List produk
yang akan diimpor; (e) Sample label produk yang akan diimpor; (f) Certificate of Registration
30
sebagai importir; (g) Surat Pernyataan yang telah dinotarisasi; (h) List Produk; (i) Proforma
Invoice; dan (j) Original Copy of the Certificate of Free Sales yang dikeluarkan oleh Government
Regulatory Agency.
Adapun prosedur yang harus dilalui dalam menganjukan sertifikasi ke FDA antara lain
ialah dengan mengisi formulir aplikasi dengan mengisi beberapa informasi yang wajib diisi pada
Dalam 2 hari kerja, FDA akan memberikan Document Tracking log (DTL) yang dilengkapi
dengan informasi jadwal pengurusan perizinan dan ketika formulir telah dikumpulkan, maka
Hal yang perlu menjadi catatan bagi pelaku usaha atau eksportir yang ingin melakukan
ekspor ke Filipina untuk produk bumbu dan rempah-rempah adalah semua kepengurusan berkas
baik di BPI dan FDA harus dibantu dengan asistensi dari importir di Filipina agar persyaratan
administrasi dan lain-lain dalam rangka memperoleh perizinan dapat didapatkan dengan efektif
dan efisien.
A.2 Persyaratan kemasan bumbu dan rempah serta preferensi kemasan untuk tiap segmen
konsumen di Filipina
Persyaratan kemasan telah ditetapkan oleh DOH dalam DOH Administrative Order No.
30-2014 tentang Aturan dan Regulasi yang Direvisi yang Mengatur Pelabelan Produk Makanan
Order No. 88-B s. 1984 tentang Aturan Pelabelan Makanan yang berlaku untuk produk makanan,
31
termasuk bumbu dan rempah-rempah baik yang diimpor atau diproduksi dan didistribusikan
secara lokal di Filipina. Berikut hal-hal yang harus dicantumkan dalam pelabelan, antara lain:
- Identifikasi produk
Informasi berikut tentang produk bumbu dan rempah dalam kemasan harus diberikan
informasi seperti nama produk, daftar lengkap bahan, isi bersih (net contents), nama dan alamat
pabrik, kondisi penyimpanan, tanggal kadaluwarsa, informasi allergen makanan, dan informasi
gizi;
- Informasi nutrisi
Dalam aturan pelabelan makanan, informasi nutrisi harus disajikan dalam bentuk tabulasi
melalui deklarasi protein, karbohidrat (termasuk serat makanan dan gula), lemak (termasuk
lemak jenuh, lemak trans dan kolesterol), natrium, nilai energi atau kalori. Berikut contoh tabulasi
Serving Size:
No. of Servings per container/pack:
Amount per serving % RENI*
Calories (kcal) ______ Calories from Fat ________
Total Fat (g)
Saturated Fat** (g) __________ Trans Fat** (g) __________ Cholesterol (mg) __________
Sodium (mg) __________
Total Carbohydrates (g) __________ DietaryFiber(g) __________
Sugar (g) __________
Total Protein (g) __________
Nilai Persen Recommended Energy and Nutrient Intakes (RENI) didasarkan pada
persyaratan dewasa referensi Food and Nutrition Research Insitute (FNRI) berusia 19-29 tahun.
32
Namun perlu dijadikan catatan bahwa persyaratan pencantuman informasi nutrisi tidak
diwajibkan untuk ekspor produk bumbu dan rempah jika produk belum diolah.
Zat aditif harus dinyatakan dalam daftar bahan dengan nama umum atau nama kelasnya
yang menunjukkan kategori fungsionalnya. Jika memang bumbu dan rempah yang diekspor tidak
series of 2008 (AO-01), semua manufaktur, importir, dan eksportir di Filipina harus
Berdasarkan DOH Administrative Order No. 30-2014 tentang peraturan lebih lanjut
mengenai ketentuan tertentu di dalam Provisions of Administrative Order No. 88-B s. 1984
tentang pelabelan makanan, Bahasa yang digunakan untuk semua informasi pada label produk
makanan harus berupa bahasa Inggris atau Filipina atau kombinasi keduanya. Namun dalam hal
produk impor, informasi yang dinyatakan dalam Bahasa asing harus selalu diterjemahkan dalam
Berdasarkan peraturan di dalam Philippine Tariff and Customs Code (Customs Code),
setiap barang yang berasal dari luar negeri yang diimpor di Filipina harus memberikan tanda yang
permanen dan tidak dapat dihapuskan yang menginformasikan darimana negara asal produk
tersebut.
33
Lebih jauh lagi, berdasarkan ketentuan di dalam aturan pelabelan makanan, nama dan
alamat pabrikan, pembungkus ulang, pengepak, importir, pedagang atau distributor makanan
Berikut preferensi yang dapat disampaikan untuk kemasan produk bumbu dan rempah di
GAMBAR 3.1
Preferensi Kemasan Produk Bumbu dan Rempah di Filipina
Berbicara mengenai regulasi, perizinan membuka usaha kuliner di Filipina tidaklah begitu
rumit asalkan mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah ada. Hambatan yang paling sulit untuk
dilalui dalam hal regulasi adalah permasalahan hak milik. Warga Negara Asing (WNA) yang ingin
membuka usaha kuliner di Filipina harus memiliki kerjasama dengan warga lokal (Filipino).
Pemerintah Filipina melarang WNA untuk memiliki 100% saham usaha kuliner yang
didirikan di Filipina. Namun, untuk mengatasi kesulitan tersebut, pelaku usaha Indonesia yang
memiliki minat untuk membuka usaha kuliner di Filipina sekiranya dapat mencari rekan
kerjasama yang merupakan warga negara Filipina. Kalaupun ingin menjadi pemodal tunggal,
usaha tersebut harus atas nama masyarakat setempat, sehingga perjanjian tertulis sangatlah
34
Terkait dengan merekrut tenaga ahli kuliner dari Indonesia, wajib memiliki working visa
(9G) yang diurus oleh perusahaan dengan biaya sebesar PHP. 65,000/tahun. Selain hal ini, Bahasa
juga merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam mebuka usaha kuliner.
Bahasa Tagalog adalah Bahasa yang wajib digunakan untuk semua jenis usaha kuliner.
Dalam mengurus izin pembukaan usaha kuliner Indonesia di Filipina, terdapat beberapa
- Security Exchange Comission (Jika berbentuk korporasi). Instansi ini akan memberikan
sertifikat registrasi hanya untuk perusahaan yang berbentuk korporasi, untuk perusahaan
merupakan sertifikat pendaftaran yang memuat nama restoran. Registrasi ini memberi
jaminan bahwa usaha restoran terdaftar di Pemerintahan. Sertifikasi ini juga memberikan
hak kepada restoran agar nama restoran tidak digunakan dan didaftarkan oleh pengusaha
lainnya.
- Kantor Walikota. Mengurus Business Permit yang sangat diperlukan sebagai identifikasi
- Bureau of Internal Revenue. Bisnis apapun harus didaftarkan pada Bureau of Internal
Revenue (BIR) untuk mematuhi persyaratan pajak Filipina. Registrasi BIR akan
memberikan Tax Identification Number (TIN atau biasa dikenal dengan NPWP) kepada
perusahaan atau pemilik bisnis sehingga akan memberikan otoritas kepada pelaku bisnis
untuk mencetak kwitansi dan faktur resmi serta membuat rekening tabungan.
35
- Barangay (Kelurahan). Izin barangay adalah sertifikat yang sesuai dengan bisnis pelaku
usaha dengan persyaratan diajukan pada barangay di tempat restoran akan didirikan.
lingkungan.
Fund (HDMF) untuk mendapatkan nomor ID Pengusaha Pag-IBI dan memberikan mafaat
yang diperlukan bagi karyawan. Sertifikat ini wajib dimiliki oleh pelaku bisnis untuk
- S.S.S Office. Setiap usaha kuliner wajib mengurus Social Security Service (S.S.S) setiap
karyawan.
- DOLE (Department of Labour and Employment). Pelaku bisnis wajib mendaftarkan setiap
chef atau tenaga ahli kuliner dari Indonesia ke Departemen Tenaga Kerja Filipina agar
dapat bekerja di restoran yang akan didirikan secara sah. Lama pengurusan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut
36
1) Orang asing tidak bisa memiliki usaha kuliner dengan saham 100% di Filipina. Sesuai
pengusaha lokal dengan proporsi 40-60 artinya 40% untuk modal Asing dan 60% untuk
lokal;
2) Perusahaan harus mengurus SSS, PHILHEALTH, dan PAG-IBIG untuk setiap karyawan
3) Tenaga ahli (chef) yang didatangkan dari Indonesia harus memiliki working visa (9G) di
Bureau of Immigration. Pengusaha adalah yang pihak yang bertanggung jawab penuh
untuk mengurus working visa tersebut. Mengurus working visa tentunya dapat dilakukan
B. KETENTUAN PEMASARAN
Dalam memulai bisnis di Filipina, pelaku usaha Indonesia perlu melakukan beberapa
langkah yang dapat mendukung proses kelancaran dalam memperluas pasarnya ke Filipina.
1) Permintaan Konsumen
para pelaku usaha harus mengetahui apa yang sebetulnya diinginkan oleh konsumen di negara
tersebut, seperti contoh produk bumbu dan rempah di dalam Analisis Bisnis Intelijen ini.
Diketahui bahwa produk ini memiliki potensi yang cukup besar di pasar Filipina, namun para
pelaku usaha Indonesia diharapkan sebelumnya dapat mengetahui jenis bumbu dan rempah
seperti apa yang diminati oleh konsumen di Filipina baik dengan menerima informasi dari Analisis
37
2) Memilih Rekan Kerjasama di Filipina
Dalam memilih rekan kerjasama di Filipina atau yang dikenal sebagai “Importir”
merupakan salah satu komponen penting dalam memulai bisnis di Filipina. Seperti yang telah di
bahas sebelumnya bahwa untuk melakukan ekspor produk bumbu dan rempah ke Filipina,
eksportir harus dapat memenuhi beberapa dokumen yang disyaratkan oleh Pemerintah Filipina.
Dalam memenuhi dokumen tersebut, tentunya proses dimaksud tidak luput dari bantuan
para importir mengingat segala proses yang harus dilalui dapat dipermudah apabila dibantu oleh
masyarakat Filipina itu sendiri. Melihat hal ini, dapat disimpulkan bahwa semakin koordinatif
Mengingat struktur pasar, demografi, daya beli dan sistem distribusi yang saat ini berlaku,
sebagai tahap awal sangat disarankan bagi pelaku usaha Indonesia yang berminat mengekspor
bumbu dan rempah ke Filipina untuk bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan Filipina.
Selain menjalin hubungan yang baik, hal ini tentu akan memperluas koneksi dan mempermudah
Untuk dapat memanfaatkan peluang yang ada di pasar Filipina, pengusaha Indonesia
diharapkan dapat ikut berpartisipasi dalam pameran-pameran yang diadakan di Filipina setiap
tahunnya. Pameran ini merupakan ajang yang tepat untuk membuka peluang kerjasama dengan
agen/distributor dari Filipina. Selain itu pemanfaatan perwakilan perdagangan di Manila, Filipina
juga dapat menjadi salah satu jalan untuk masuk ke pasar Filipina.
38
GAMBAR 3.2
Kegiatan Pameran di Filipina Tahun 2021
Atase Perdagangan Manila - Lazuardi Nasution dalam kegiatan Indonesian Trade Promotion Week 2021
Atase Perdagangan Manila menyambut para pengunjung kegiatan Indonesian Trade Promotion Week 2021
Para peserta pameran yang sedang mempromosikan produk kepada pengunjungan Indonesian Trade Promotion
Week 2021
39
5) Proaktif
Proaktif dengan Perwakilan Dagang Luar Negeri. Para pengusaha juga diharapkan secara
proaktif menghubungi dan mengikuti perkembangan produk bumbu dan rempah dari Perwakilan
Perdagangan Luar Negeri Indonesia di Filipina dalam hal ini melalui Atase Perdagangan di KBRI
Manila.
6) Mempromosikan produk
Mempromosikan suatu produk dapat dilakukan dengan berbagai cara di era digital ini.
Atase Perdagangan Manila memiliki website khusus untuk mempromosikan produk Indonesia,
pelaku usaha bumbu dan rempah diharapkan dapat mendaftarkan produk-produk yang
ditawarkan pada website tersebut. Selain itu, promosi juga dapat dilakukan dengan menyebar
C. METODE TRANSAKSI
Dalam melakukan transaksi jual-beli antara eksportir dan importir, semua metode seperti
pengiriman sample, minimal pembelian barang, dan tata cara pembayaran yang akan
dilaksanakan akan disesuaikan dengan kesepakatan antara pihak eksportir Indonesia dan
importir di Filipina.
D. INFORMASI HARGA
Harga bumbu dan rempah di bawah ini akan diklasifikasikan menurut segmen konsumen
seperti retail, industri, hotel, restoran, dan/atau catering baik dari Indonesia maupun dari negara
40
TABLE 3.1
Harga Bumbu dan Rempah di Filipina
E. KOMPETITOR
Berdasarkan hasil analisis data perdagangan yang telah disebutkan pada BAB II poin A.3,
Indonesia memiliki beberapa jenis produk bumbu dan rempah yang memiliki potensi untuk
41
dikembangkan dan diekspor ke Filipina seperti Lada Putih, Lada Hitam, Biji Pala, Cinnamon, Jahe,
Sehubungan dengan hal tersebut, berikut adalah 5 negara pesaing utama Indonesia dalam
mengekspor bumbu dan rempah ke Filipina selama 5 tahun terakhir yang dispesifikasikan
TABLE 3.2
Negara Pesaing Indonesia Ekspor Lada Putih ke Filipina
Berdasarkan table 3.2, dapat dilihat bahwa negara pesaing Indonesia dalam mengekspor
lada putih ke Filipina adalah Vietnam, Malaysia, India, Singapura, dan Spanyol dimana Indonesia
menduduki peringkat ketiga sebagai negara eksportir lada putih ke Filipina. Vietnam merupakan
negara pesaing utama dengan nilai ekspor sebesar US$ 180 Ribu pada tahun 2020 dan US$ 147,4
42
E.2 Kompetitor Indonesia dalam mengekspor Lada Hitam ke Filipina
TABLE 3.3
Negara Pesaing Indonesia Ekspor Lada Hitam ke Filipina
Berdasarkan table 3.3, dapat dilihat bahwa negara pesaing Indonesia dalam mengekspor
lada hitam ke Filipina adalah Vietnam, Malaysia, India, China, dan Spain dimana Indonesia
menduduki peringkat keempat sebagai negara eksportir lada hitam ke Filipina. Vietnam kembali
menduduki peringkat pertama sebagai negara pesaing utama Indonesia untuk ekspor lada hitam
ke Filipina dengan nilai ekspor sebesar US$ 16,6 Juta pada tahun 2020 dan US$ 7,5 Juta pada
Dengan adanya nilai ekspor lada hitam dari Vietnam ke Filipina yang begitu tinggi,
masyarakat Filipina melihat lada hitam dari Vietnam memiliki ciri khas rasa yang cukup berbeda
dengan lada hitam dari negara lain dimana rasa lada hitam Vietnam yang sedikit pedas dapat
dikonsumsi oleh masyarakat Filipina yang tidak terlalu memakan makanan pedas.
43
E.3 Kompetitor Indonesia dalam mengekspor Biji Pala ke Filipina
TABLE 3.4
Negara Pesaing Indonesia Ekspor Biji Pala ke Filipina
Berdasarkan table 3.4, dapat dilihat bahwa negara pesaing Indonesia dalam mengekspor
lada putih ke Filipina adalah India, Vietnam, dan Sri Lanka dimana Indonesia menduduki peringkat
pertama sebagai negara eksportir biji pala ke Filipina. Indonesia menduduki peringkat pertama
sebagai negara eksportir terbesar biji pala ke Filipina dengan nilai ekspor sebesar US$ 46 Ribu
pada periode Jan-Jun’ 2021 dan disusul dengan India sebagai peringkat kedua, Vietnam peringkat
Pada tahun 2017, 2019, dan 2020, India merupakan negara eksportir terbesar untuk
ekspor produk biji pala ke Filipina namun pada periode Jan-Jun’ 2021 nilai ekspor India
mengalami penurunan yang sangat signifikan yang hanya mencapai US$ 24 Ribu. Meski demikian,
Indonesia harus tetap mendorong kegiatan ekspor produk biji pala ke Filipina agar dapat
44
E.4 Kompetitor Indonesia dalam mengekspor Cinnamon ke Filipina
TABLE 3.5
Negara Pesaing Indonesia Ekspor Cinnamon ke Filipina
Berdasarkan table 3.5, dapat dilihat bahwa negara pesaing Indonesia dalam mengekspor
cinnamon ke Filipina adalah China, India, Singapore, dan USA dimana Indonesia menduduki
peringkat ketiga sebagai negara eksportir cinnamon ke Filipina. China menduduki peringkat
pertama sebagai negara eksportir terbesar cinnamon ke Filipina dengan nilai ekspor sebesar US$
30,4 Ribu pada periode Jan-Jun’ 2021 dan disusul dengan India sebagai peringkat kedua,
Indonesia peringkat ketiga, Singapore peringkat keempat dan USA peringkat kelima.
Singapore dan USA merupakan dua negara yang sebelumnya memiliki nilai ekspor cukup
tinggi untuk produk cinnamon ke Filipina. Namun di tahun 2020, kedua negera dimaksud
mengalami penurunan yang sangat signifikan dimana Singapore tercatat tidak melakukan ekspor
produk cinnamon ke Filipina dari yang sebelumnya mengekspor sebesar US$ 36 Ribu dan USA
yang tercatat hanya melakukan ekspor sebesar US$ 689 dari yang sebelumnya US$ 22,6 Ribu.
45
E.5 Kompetitor Indonesia dalam mengekspor Jahe ke Filipina
TABLE 3.6
Negara Pesaing Indonesia Ekspor Jahe ke Filipina
Thailand 0 0 0 0 0 924
Berdasarkan table 3.6, dapat dilihat bahwa negara pesaing Indonesia dalam mengekspor
jahe ke Filipina adalah China, Vietnam, India, USA, dan Thailand. dimana Indonesia tercatat tidak
melakukan ekspor jahe pada periode Jan-Jun’ 2021. China menduduki peringkat pertama sebagai
negara eksportir terbesar jahe ke Filipina dengan nilai ekspor sebesar US$ 4,6 Juta pada periode
Jan-Jun’ 2021 dan disusul dengan Vietnam sebagai peringkat kedua, India peringkat ketiga, USA
China, Vietnam, dan India merupakan 3 negara yang konsisten dalam melakukan kegiatan
ekspor produk jahe ke Filipina sejak tahun 2016. Pada tahun 2016 hingga 2020, India selalu
menduduki peringkat kedua setelah China, namun berdasarkan nilai ekspor Jan-Jun’ 2021, India
diprediksi akan turun ke peringkat ketiga dan Vietnam akan naik ke peringkat kedua sebagai
46
E.6 Kompetitor Indonesia dalam mengekspor Daun Salam ke Filipina
TABLE 3.7
Negara Pesaing Indonesia Ekspor Daun Salam ke Filipina
Berdasarkan table 3.7, dapat dilihat bahwa negara pesaing Indonesia dalam mengekspor
daun salam ke Filipina adalah Vietnam, Ivory Coast, India, Turkey, dan USA dimana Indonesia
tercatat melakukan ekspor daun salam pada periode Jan-Jun’ 2021 sebesar US$ 3,5 Ribu.
Vietnam menduduki peringkat pertama sebagai negara eksportir terbesar daun salam ke Filipina
dengan nilai ekspor sebesar US$ 287,8 Ribu pada periode Jan-Jun’ 2021.
Vietnam baru mulai melakukan ekspor pada tahun 2018 dan langsung menduduki
peringkat pertama pada tahun 2019 dengan nilai ekspor sebesar US$ 806 Ribu dan kembali
mengalami peningkatan pada tahun 2020 dengan nilai ekspor sebesar US$ 947 Ribu. Pada tahun
2021 semua nilai ekspor kelima negara pesaing mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Dengan adanya penurunan ini, diharapkan Indonesia dapat mengambil peluang untuk
47
ATASE PERDAGANGAN MANILA
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan oleh tim Atase Perdagangan
KBRI Manila, budaya kuliner Filipina sangat beragam dengan cita rasa manis dan asam sebagai
rasa utama yang digemari oleh banyak masyarakat Filipina. Penggunaan rempa h-rempah dalam
memasak bahan makanan belum terlalu banyak digunakan mengingat masyarakat Filipina lebih
masyarakat Filipina sebagai bumbu penyedap masakkan terkhususnya bagi masyarakat Filipina
yang menyukai makanan dengan cita rasa pedas. Selain masyarakat Filipina, masyarakat asing di
Filipina seperti Warga Negara Indonesia sendiri juga turut mengkonsumsi makanan-makanan
yang membutuhkan bumbu dan rempah dari Indonesia agar dapat dijadikan sebagai bahan
masak agar dapat menikmati cita rasa khas Indonesia di setiap masakan sehingga penggunaan
bumbu dan rempah pada dasarnya masih dibutuhkan walau tidak mendominasi.
Adapun hal-hal yang dapat menjadi keunggulan Indonesia dalam menjual bumbu dan
1) Biaya jual produk bumbu dan rempah yang relatif murah apabila dibandingkan dengan
2) Kedekatan geografis antara Indonesia dan Filipina yang berdampak pada biaya dan durasi
dalam menarik investor ke dalam produksi dan industri bumbu dan rempah pada
umumnya;
49
4) Pemerintah Indonesia telah mendukung dan mendorong produksi ekspor produk bumbu
dan rempah dengan didukung oleh rencana pembangunan agribisnis dan industri
5) Indonesia dengan cepat menjadi area pementasan regional bagi produsen pangan asing
yang berusaha untuk menembus pasar Timur dan Asia Tenggara yang menguntungkan
Selain itu, adapun hambatan yang harus diperhatikan oleh pelaku usaha dalam melakukan
ekspor ke Filipina:
1) Beberapa negara sangat mendominasi ekspor produk bumbu dan rempah ke Filipina
seperti Vietnam dan China sehingga Indonesia harus dapat menggantikan posisi Vietnam
dan China sebagai eksportir tertinggi ke Filipina untuk beberapa produk bumbu dan
rempah;
Sehingga berdasarkan beberapa keunggulan dan hambatan di atas, tim penulis dapat
1) Harus terdapat kolaborasi aktif di antara Lembaga Pemerintah sektor swasta dengan
50
2) Pelaku usaha harus dapat meningkatkan produktivitas, menghasilkan bumbu dan rempah
yang berkualitas tinggi, serta memperluas produksi bernilai tinggi antara lain dengan
3) Agar Indonesia dapat menjadi sumber berkelanjutan dan unggul dalam jangka panjang
untuk produk pangan segar berkualitas tinggi, olahan, dan bernilai lebih terutama produk
4) Pemberdayaan petani dan Lembaga penting untuk dilakukan agar dapat semakin tumbuh
dan kuat. Pelatihan dan pengawasan untuk meningkatkan keterampilan petani juga
sangat diperlukan;
5) Pelaku usaha Indonesia harus turut ikut serta dan aktif dalam mengikuti pameran
6) Dalam rangka meningkatkan akses pasar produsen dan distributor produk bumbu dan
nilai.
Demikian laporan analisis intelijen bisnis untuk produk bumbu dan rempah telah dibuat,
besar harapan tim penulis agar laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pelaku usaha
51
ATASE PERDAGANGAN MANILA
LAMPIRAN
DAFTAR IMPORTIR YANG TELAH MEMILIKI KERJASAMA DENGAN INDONESIA DAN
KEMUNGKINAN DAPAT MENAWARKAN PRODUK BUMBU DAN REMPAH INDONESIA KEPADA
IMPORTIR POTENSIAL LAIN
53
DAFTAR DISTRIBUTOR PRODUK BUMBU DAN REMPAH POTENSIAL
Philippines
RAMGO
No. 53 General Lim St, Heroes
6 INTERNATIONAL +6323713485 admin@ramgoseeds.com
Hill, Quezon City
CORPORATION
54
DAFTAR PAMERAN / PROMOSI
TANGGAL
NO NAMA PAMERAN TEMPAT PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
Address : Trade and Industry Building, 361 Gil Puyat Avenue, Bel-Air, Makati, Philippines
E-mail : ask@dti.gov.ph
Webstie : www.dti.gov.ph
2. DEPARTMENT OF AGRICULTURE
Address : Trade and Industry Building, 361 Gil Puyat Avenue, Bel-Air, Makati, Philippines
E-mail : ask@dti.gov.ph
3. BUREAU OF CUSTOMS
55
E-mail : boc.cares@customs.gov.ph
Webstie : www.customs.gov.ph
Address : 3F Tara Building 389 Sen. Gil J. Puyat Ave, Makati City, 1200 Metro Manila
E-mail : thebisdirector@yahoo.com.ph
Webstie : www.dti.gov.ph
E-mail : fdac@fda.gov.ph
Webstie : www.fda.gov.ph
1. BIR
56
2. DTI
57
3. BARANGAY CLEARANCE
4. SANITRY CLEARANCE
58
5. ENVIRONMENTAL CLEARANCE
59