Data Obyektif
1) Airway
Tidak ditemukan adanya tanda dan gejala.
2) Breathing
(a) Takipnea
(b) Tanda Kusmaul : peningkatan tekanan vena saat inspirasi ketika
bernafas spontan
3) Circulation
(a) takikardi
(b) peningkatan volume vena intravaskular.
(c) pulsus paradoksus >10mmHg, tekanan nadi <30mmHg, tekanan
sistolik <100mmHg
(d) pericardial friction rub
(e) pekak jantung melebar
(f) Trias classic beck berupa :
distensis vena leher
bunyi jantung melemah / redup dan
hipotensi didapat pada sepertiga penderita dengan tamponade.
(g) tekanan nadi terbatas
(h) kulit lembab, bibir, jari tangan dan kaki sianosis
4) Disability
Penurunan tingakat kesadaran
PENGKAJIAN SEKUNDER
1) Exposure
Adanya jejas trauma tajam dan tumpul di daerah dada.
2) Five Intervensi
(a) Foto thorax menunjukkan pembesaran jantung
(b) EKG menunjukkan electrical alternas atau amplitude gelombang P dan
QRS yang berkurang pada setiap gelombang berikutnya
(c) Echocardiografi adanya efusi pleura.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi ditandai dengan takipnea, tanda
kusmaul.
2) Penurunan curah jantung b.d perubahan sekuncup jantung ditandai dengan
distensi vena jugularis, perubahan EKG, TD menurun, kulit dingin, pucat, jari
tangan dan kaki sianosis,
3) Perfusi jaringan (cerebral, perifer, cardiopulmonal, renal, gastrointestinal) tidak
efektif b.d suplai O2 menurun ditandai dengan nadi lemah, TTV abnormal,
penurunan kesadaran, kulit pucat, sianosis, akral dingin.
c. Intervensi
Dx 1 : Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi ditandai dengan takipnea, tanda
kusmaul.
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1 x 15 menit diharapkan
pola nafas efektif dengan kriteria hasil :
1) Takipnea tidak ada
2) Tanda kusmaul tidak ada
3) TTV dalam rentang batas normal (RR : 16 – 20 X/ mnt).
Mandiri :
(a) Monitor TTV berkelanjutan TTV merupakan indicator keadaan umum tubuh
(jantung).
(b) Auskultasi suara jantung, kaji frekuensi dan irama jantung. Perubahan suara,
frekuensi dan irama jantung dapat mengindikasikan adanya penurunan curah
jantung.
(c) Palpasi nadi perifer dan periksa pengisian perifer. Curah jantung yang kurang
mempengaruhi kuat dan lemahnya nadi perifer.
(d) Kaji akral dan adanya sianosis atau pucat. Penurunan curah jantung
menyebabkan aliran ke perifer menurun.
(e) Kaji adanya distensi vena jugularis Tamponade jantung menghambat aliran
balik vena sehingga terjadi distensi pada vena jugularis.
Kolaborasi :
(a) Berikan oksigen sesuai indikasi Oksigen yang adekuat mencegah hipoksia.
(b) Berikan cairan intravena sesuai indikasi atau untuk akses emergency.
Mencegah terjadinya kekurangan cairan.
(c) Periksa EKG, foto thorax, echocardiografi dan doppler sesuai indikasi. Pada
tamponade jantung, terjadi abnormalitas irama jantung dan terdapat siluet
pembesaran jantung.
(d) Lakukan tindakan perikardiosintesis. Dengan perikardiosintesis cairan dalam r
uang pericardium dapat keluar.
Mandiri :
d. Evaluasi
Disesuaikan dengan tujuan dan kriteria hasil yang ingin dicapai.
https://www.scribd.com/doc/129109424/Askep-Tamponade-Jantung