Puja dan Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
dengan Topik Gaya Hidup Berkelanjutan mengusung tema Sampahku Tanggung Jawabku
dapat tersusun dengan lancar.
Tidak lupa kami sebagai tim Penyusun Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
SMP Negeri 1 Hinai mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kepala SMP Negeri 1 Hinai
yang mendukung tim koordinator dalam penyusunan Modul P5 topik Gaya Hidup
Berkelanjutan mengusung tema Sampahku Tanggung Jawabku. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada Bapak/Ibu Wakil Kepala Sekolah, PKS Kurikulum serta tim fasilitator
yang terlibat dan berkontribusi dalam implementasi P5 tema Sampahku Tanggung
Jawabku. Modul P5 ini dibuat sebagai panduan sekaligus mempermudah pelaksanaan
implementasi P5 topik Gaya Hidup Berkelanjutan di SMP Negeri 1 Hinai.
Kami berharap bahwa Modul P5 tema Sampahku Tanggung Jawabku di SMP Negeri
1 Hinai ini terus dikembangkan dan disempurnakan. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun senantiasa kami harapkan.
Tim Penyusun
Modul P5 SMP Negeri 1 Hinai
SUSUNAN TIM
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMP NEGERI 1 HINAI
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
SAMPUL .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................ii
SUSUNAN TIM P5.................................................................……………iii
DAFTAR ISI................................................................................................v
I. INFORMASI UMUM
A. Identitas penulis modul...............................................................................1
B. Sarana dan Prasarana Pendukung ............................................................1
C. Target Peserta didik.....................................................................................1
D. Relevansi tema dan topik projek untuk sekolah ......................................1
III. LAMPIRAN
A. Tahapan Kegiatan (Sintaks)
B. Rubrik Penilaian
C. Lembar kerja peserta didik
D. Kontrak Belajar / Keyakinan Kelas
E. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
F. Glossarium
G. Daftar pustaka
I. INFORMASI UMUM
Mengingat hal tersebut di atas, maka sekolah sebagai lembaga edukasi sudah
selayaknya dapat memberikan pemahaman melalui proses pendidikan. Kewajiban warga
sekolah bersama-sama bergotong royong menumbuhkan rasa cinta terhadap kebersihan
lingkungan. Dimulai dari disiplin membuang sampah pada tempatnya dan berusaha mengelola
sampah yang ada dengan cara-cara yang bijaksana.
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas maka pembelajaran di sekolah harus berdampak
pada peserta didik. Pelaksanaan penerapan projek profil penguatan pelajar Pancasila (P5)
dapat menjadi salah satu cara mendidik secara kolaborasi warga sekolah untuk
mewujudkannya. Melalui pemilihan topik Gaya Hidup Berkelanjutan maka dipilihlah tema
Sampahku Tanggung Jawabku. Diharapkan dengan pemilihan tema ini akan terbangun
kesadaran pada diri peserta didik untuk bertanggung jawab atas kebersihan terhadap sampah
mulai diri sendiri dan berdampak pada lingkungan sekitar. Oleh sebab itu tema ini sangat tepat
dilaksanakan di sekolah, mengingat sekolah merupakan wadah untuk melatih peserta didik
secara sadar untuk mengambil sikap disiplin terhadap sampah yang dihasilkannya dan
berinovasi mengelola sampah tersebut.
II. KOMPONEN INTI
Projek profil pelajar Pancasila hasil akhirnya bukan hanya tentang produk yang
dihasilkan, tetapi bagaimana peserta didik mempunyai karakter seperti yang diharapkan sesuai
dimensi dan elemen projek profil pelajar Pancasila yang sudah disepakati bersama dan sesuai
dengan topik dan tema projek.
1. Komitmen dan dukungan dari seluruh warga sekolah untuk menjalankan rangkaian
aktivitas pembelajaran yang sudah disepakati bersama. Hal ini bertujuan agar nilai
pembelajaran berjalan secara konsisten bagi pada peserta didik.
2. Sarana prasarana sangat penting untuk diperhatikan dan disiapkan oleh Tim P5 SMP
Negeri 1 Hinai khususnya dan warga sekolah umumnya agar dapat memfasilitasi
kegiatan proyek secara kolaboratif sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Ketersediaan waktu pembelajaran P5, apakah sekolah sudah menyusun jadwal
pembelajaran khusus untuk penerapan proyek penguatan profil pelajar Pancasila?
mengingat kegiatan P5 diselenggarakan secara kolaboratif antara seluruh guru mata
pelajaran karena pembelajaran tidak lagi berdasarkan mata pelajaran tetapi sesuai tema
untuk fokus pada pendidikan karakter peserta didik.
4. Dukungan seluruh warga sekolah, orang tua dan institusi lain yang terlibat dalam
menjalankan rencana aksi sehingga hasil panen belajar dapat terselenggara sebagai
hasil akhirnya sesuai dimensi yang direncanakan.
5. Aktivitas dapat disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan.
Dimensi Profil Sub Elemen Profil Target Pencapaian Di Akhir Fase D Aktivitas
Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila Terkait
terkait
4. Kreatif
E. Tujuan Proyek
Berpikir kritis terhadap masalah kontekstual yang ada di lingkungan sekitar yaitu
sampah yang ada di lingkungan sekolah. Sehingga peserta didik terbiasa mengambil peran
walaupun dimulai dari langkah kecil yang dapat dilakukan oleh diri sendiri yaitu membuang
sampah pada tempatnya.
Kreatif dalam berpikir dan bertindak dengan menginisiasi suatu tindakan yang relevan
dengan permasalahan. Sehingga dapat melakukan aksi berupa produk yang berdaya guna untuk
mengatasi sampah. Bukan hanya dapat dipamerkan, tetapi juga secara kreatif
mengkomunikasikan melalui kegiatan cerita kepada warga sekolah lainnya tentang upaya
kreatif yang sudah digagas dalam menangani sampah.
4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
PERENCANAAN P5
PENGENALAN
KONTEKSTUAL
AKSI
REFLEKSI/TINDAK LANJUT
Keterangan :
1. Minggu 4 bulan Juli = Kegiatan Perencanaan Konsep P5
2. Minggu 1 dan 2 Agustus = Kegiatan Aktivitas 1 dan 2
3. Minggu 3 Agustus = Kegiatan peringatan 17 Agustus
4. Minggu 4 dan 5 Agustus = Kegiatan Aktivitas 3 dan 4
5. Minggu 1, 2, 3 dan 4 September = Kegiatan Aktivitas 5, 6 dan 7
6. Minggu 1 Oktober = refleksi dan evaluasi
7. Minggu 2 Oktober = Membuat rencana tindak lanjut dan publikasi proyek hasil revisi
H. Asesmen
I.a. Asesmen Diagnostik non-kognitif
Mengetahui emosi dan kemampuan awal peserta didik
1. Mengenali emosi peserta didik dengan kartu emoji di awal pembelajaran
2. Mengenali karakteristik siswa
I.b. Asesmen Formatif
Diskusi, observasi, presentasi, LKPD, lembar refleksi
- Hasil diskusi jenis-jenis sampah dan cara menanggulangi sampah yang ada dilingkungan
sekitar.
- Hasil diskusi pada hasil amatan dari kegiatan observasi lingkungan menggunakan LKPD
- Hasil diskusi rencana aksi yang akan dilakukan
- Data hasil observasi lingkungan sekitar terkait tempat yang banyak sampah dan jenis-jenis
sampah yang ditemukan
- Presentasi di setiap akhir pembelajaran.
- Umpan balik terhadap refleksi pembelajaran
I.c. Asesmen Sumatif
Evaluasi, refleksi siswa dan guru
- Kemampuan presentasi (bercerita) peserta didik di depan abang/kakak kelas tentang ide,
dan upaya yang bisa dilaksanakan untuk menangani sampah sesuai ide yang digagas secara
berkelompok.
- Kebermanfaatan hasil karya terhadap upaya menangani sampah di sekolah.
I. Pertanyaan Pemantik
Kerja di dalam ruangan dan di luar ruangan
- Apa itu sampah ?
- Apa saja jenis-jenis sampah?
- Apa saja yang dapat dilakukan untuk menangani sampah organik dan anorganik ?
- Apa yang bisa saya lakukan secara berkelompok untuk menangani sampah yang ada di
sekolah?
J. Pengayaan dan Remedial
Pengayaan
1. Jelaskan manfaat bercerita (presentasi) yang sudah dilakukan secara berkelompok di
depan kakak/abaang kelas bagi diri sendiri?
2. Karakter apa yang sudah tumbuh setelah melakukan rangkaian kegiatan P5 dari
tahapan pengenalan konsep (awal) hingga tahapan panen hasil belajar (akhir)?
Remedial
1. Apa yang masih kurang dari kegiatan bercerita (presentasi) yang saya lakukan
secara berkelompok di depan kakak/abang kelas ?
2. Apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasi kekurangan saya tersebut?
3. Praktekkan di depan teman sekelas bercerita (presentasi) sesuai jawaban no 2 ?
Tujuan : Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap Isu Gaya Hidup
Berkelanjutan mengangkat topik Sampahku Tanggung Jawabku
Kegiatan Detail Kegiatan Waktu Peralatan
● Berdoa ● Laptop
● Infocus
● Memberikan tes diagnostik awal kepada peserta
● Speaker
didik melalui pertanyaan pemantik “Tunjukan
Awal 1 Jp ● PPT
emoji kalian harian ini?” (peserta didik
menunjukkan mimik wajah dan gesture tubuh). 1x40
menit
● Memberikan umpan balik dari hasil emoji peserta
didik
● Memberikan umpan balik dari hasil emoticon
peserta didik
● Membacakan tema dan topik P5
Reduce ? ● PPT
● Apa saja perbuatan yang termasuk ke dalam kategori ● Bahan teks
Reuse ? bacaan
● Asesmen
● Apa saja perbuatan yang termasuk ke dalam kategori
Recycle ?
6. Menyaksikan video 3. Komunitas Get Plastic
https://youtu.be/ZqJjiX0NWKw
. Peserta didik secara berkelompok membuat karya
berupa poster, tulisan, dll mengenai tema sampahku
adalah tanggung jawabku di atas kertas karton dan
diberi warna.
7. Peserta didik menempelkan hasil karya di papan tulis
atau di dinding kelas
7. Peserta didik melakukan kegiatan Galley walk yaitu
mengamati hasil karya kelompok lain yang di tempel di
papan tulis atau dinding.
8.Peserta didik memberikan umpan balik di kertas sticky
note pada karya yang di tempel di dinding
9. Guru memvalidasi kegiatan Gallery walk di akhir
kegiatan
Penutup 1. Refleksi peserta didik dari pertanyaan pemantik : 1 JP ● Laptop
● Ceritakan peristiwa apa saja yang anda alami selama 1 x 40 ● Infocus
proses pembelajaran berlangsung menit
● Buku Tulis
● Ceritakan bagaimana perasaan anda selama
● Alat Tulis
melakukan proses pembelajaran
● PPT
● Ceritakan apa yang sudah anda pelajari hari ini?
Tujuan : Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap isu Gaya Hidup
Berkelanjutan, Sampahku tanggung jawabku, dengan mencari penyebab
munculnya sampah.
Kegiatan Detail Kegiatan Waktu Peralatan
● Berdoa ● Laptop
● Infocus
● Memberikan tes diagnostik awal kepada peserta
● Speaker
didik melalui pertanyaan pemantik “Tunjukan
Awal 1 Jp ● PPT
emoji kalian harian ini?” (peserta didik
menunjukkan mimik wajah dan gesture tubuh). 1x40
menit
● Memberikan umpan balik dari hasil emoji peserta
didik
● Membacakan tema dan topik P5
Tujuan : Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap isu Gaya Hidup
Berkelanjutan, Sampahku tanggung jawabku, menemukan ide mengatasi
masalah sampah yang terjadi di lingkungan sekitar
Tujuan : Melatih diri menjadi bagian dari solusi dan terbiasa melakukan tugas tugas
yang diberikan dengan baik, benar, dan tepat waktu terhadap isu Gaya Hidup
Berkelanjutan, Sampahku tanggung jawabku, dengan mencari penyebab
munculnya sampah
Kegiatan Detail Kegiatan Waktu Peralatan
● Berdoa
● Speaker
● Memberikan tes diagnostik awal kepada peserta ● Laptop
didik melalui pertanyaan pemantik “Tunjukan
Awal 1 Jp ● in focus
emoji kalian harian ini?” (peserta didik
menunjukkan mimik wajah dan gesture tubuh). 1x40
menit
● Memberikan umpan balik dari hasil emoji peserta
didik
● Membacakan tema dan topik P5
Aktivitas 10, Tahapan refleksi, evaluasi dan tindak lanjut ( Rabu, 18 Juli 2023)
Nama Kelompok :
Nama Peserta Didik :…………………. ………………………….
………………….
…………………. ………………………….
…………………..
● Mari kita amati sampah yang ada di lingkungan sekitar sekolah kita.
● Sampah apa saja yang kamu temukan di lingkungan sekolah?
● Tuliskan hasil temuan yang kamu dapatkan pada tabel di bawah ini.
Jenis Sampah Lokasi ditemukan
No Sampah yang ditemukan Jumlah sampah
Organik Anorganik
10
11
12
Jawablah Pertanyaan di bawah ini berdasarkan hasil temuan sampah di dalam tabel.
……………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………….
6. Tuliskan pendapatmu, mengenai cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk
mengatasi agar sampah tidak lagi di buang sembarangan! Boleh ditulis lebih dari
satu pendapat.
1. Ide : ...................................................
2. Latar belakang pemilihan ide
3. Rancangan ide
4. Catatan Guru
1. Apa tantangan (bagian tersulit) dari kegiatan yang dilakukan hari ini?
4. Catatan Guru
Kelas :
Nama :
Rubrik Pengamatan
Pernyataan SS TS S STS Alasan
Keterangan :
MB = Mulai Berkembang
SB = Sangat Berkemban
C. Aspek Ketercapaian Projek
“Permasalahan kita bukan di plastiknya, permasalahan kita adalah ketika plastik itu
kita buang menjadi sampah dan tersebar di mana-mana. Dibuang sembarang tempat dan
tidak dikelola dengan baik, itu akan jadi permasalahan. Jangan salahkan plastiknya
salahkan manusianya. Salahkan manusia yang membuang sampah sembarangan”. Kata-
kata bijak dari Dimas Agus Wijanarko pendiri komunitas “Get Plastic”. Komunitas
berbadan hukum yang aktif memberikan edukasi berupa campaign, pelatihan dan
workshop dibarengi pendampingingan bagi masyarakat Indonesia.
Jika kita cermati maka kata-kata bijak di atas berisi pesan agar kita peduli terhadap
kelestarian lingkungan. Terutama pengelolaan sampah, baik sampah organik maupun
sampah anorganik. Adanya sampah yang menumpuk dan berserakan di mana-mana tentu
akan merusak pemandangan lingkungan sekitar dan juga menimbulkan bau yang tidak
sedap.
Sampah plastik kian menjadi perhatian seiring meningkatnya pencemaran yang ada di
udara, tanah, hingga laut. Kasus penumpukkan sampah plastik yang mencapai angka
berton-ton menjadi masalah menyulitkan. Pada dasarnya, sampah plastik muncul karena
tingginya minat para produsen dan masyarakat atas kemasan yang sangat mudah
diproduksi, dibawa dan digunakan.
Namun dengan banyaknya produsen kemasan yang memproduksi bahan dari plastik,
tentu peran dari masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan agar angka
penyebarannya terukur dan teratur. Sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton
pertahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke
laut atau sekitar 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik.
Tentu ada berbagai cara untuk mengurangi pencemaran sampah plastik, baik dengan
pengurangan jumlah plastik sekali pakai hingga metode 3R yaitu Reduce, Reuse dan
Recycle. Apa itu metode 3R? Bagaimana efeknya dan cara kerjanya dalam mengurangi
penyebaran sampah plastik?
1.Reduce, artinya mengurangi sampah. Maksud dari langkah ini adalah mengurangi
penggunaan produk yang nantinya berpotensi menjadi sampah. Langkah ini bisa dilakukan
dan diterapkan untuk sampah atau produk sekali pakai, seperti kantong plastik belanja
yang sudah dilarang di berbagai lokasi seperti DKI Jakarta. Produk yang menjadi target
utama untuk reduce adalah produk berbahan plastik. Tahap ini menjadi yang pertama
sekaligus prioritas karena bila pengurangan produk sampah sekali pakai sudah berhasil
maka tidak perlu ke tahap berikutnya yaitu reuse dan recycle. Sehingga reduce menjadi
langkah awal yang tepat untuk mengurangi jumlah sampah plastik. Contoh penerapan dari
reduce yaitu membawa botol minum dan alat makan sendiri sehingga tidak perlu
menggunakan kantong plastik, botol plastik, styrofoam atau tempat makan dan minum
sekali pakai. Membawa kantong atau wadah sendiri seperti tas atau kantong plastik untuk
bahan belanjaan yang dibeli, dapat menjadi solusi untuk mengurangi jumlah kantong
plastik yang digunakan dan akan dibuang.
2. Reuse, artinya menggunakan kembali. Tahap ini mengajak untuk menggunakan kembali
barang yang sudah digunakan atau sudah dipakai. Dengan menggunakannya kembali
maka sampah yang timbul dari produk-produk dapat berkurang. Contohnya menggunakan
botol bekas minuman sebagai pot bunga. Kotak bekas biskuit sebagai kotak penyimpanan
serbaguna di rumah. Ban bekas sebagai kursi dan meja. Menggunakan botol sabun mandi
atau shampoo dan mengisinya dengan produk isi ulang. Dengan metode reuse, tentu
penyebaran sampah plastik dapat dikurangi, karena produk dapat digunakan kembali.
3. Recycle, artinya mendaur ulang. Langkah ini paling banyak dilakukan mengingat
banyaknya sampah yang tersebar di berbagai lokasi seperti laut, tanah dan udara. Produk
daur ulang biasanya memanfaatkan sampah plastik dan sebagainya untuk diolah menjadi
barang baru dengan fungsi yang sama atau berbeda. Seperti sampah botol plastik
minuman di cacah menjadi biji plastik. Dimana biji plastik ini dapat dimanfaatkan untuk
membuat produk plastik yang baru.
Peran masyarakat yang peduli terhadap pengelolaan sampah juga sangat membantu
terhadap upaya mengurangi jumlah sampah di muka bumi. Menyampaikan kampanye
tentang prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle) atau gaya hidup memilah sampah organik
dan anorganik di lingkungan rumah tangga dan sekolah dapat menjadi solusi untuk
mengurangi jumlah sampah.
1. Sampah Organik
Sampah organik merupakan sampah yang sifatnya mudah terurai di alam (mudah busuk)
seperti sisa makanan, daun-daunan, atau ranting pohon. Sampah organik umumnya
diwadahi dengan tempat sampah berwarna hijau. Dengan memisahkan sampah organik
dalam wadah tersendiri, maka dapat memudahkan sampah organik diproses menjadi
pupuk kompos.
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik merupakan sampah yang sifatnya lebih sulit diurai seperti sampah
plastik, kaleng, dan styrofoam. Sampah anorganik umumnya diwadahi dengan tempat
sampah berwarna kuning. Dengan adanya tempat sampah khusus maka dapat
mempermudah pemanfaatan sampah anorganik sebagai kerajinan daur ulang atau daur
ulang di pabrik.
4. Sampah Kertas
Sampah kertas juga merupakan jenis sampah yang dapat dipilah secara khusus dalam
wadah tempat sampah berwarna biru.Pemilahan sampah kertas berguna untuk
memudahkan proses daur ulang kertas. Karton, potongan kertas, pamflet, bungkus
kemasan berbahan kertas, dan buku juga termasuk dalam jenis sampah kertas.
5. Sampah Residu
Sampah residu merupakan sampah sisa di luar keempat jenis sampah di atas. Tempat
sampah yang diperuntukan bagi tempat sampah residu umumnya berwarna abu-abu.
Contoh sampah residu yaitu seperti popok bekas, bekas pembalut, bekas permen karet,
atau puntung rokok.
Setelah mengenal kelima jenis sampah di atas, semoga Sobat SMP dapat
mengelompokkan sampah-sampah yang hendak dibuang dengan tepat ya. Akan lebih baik
lagi kalau Sobat SMP dapat memilah sampah yang ada di rumah sesuai dengan jenis
sehingga memudahkan proses daur ulang.
3. Kerja Bakti
Bila regu piket ditujukan untuk membersihkan lingkungan kelas, jadi untuk membersihkan
halaman dan ruangan-ruangan lain, perlu diadakan kerja bakti. Kerja bakti ini akan
melibatkan guru dan siswa untuk membersihkan seluruh bagian sekolah. Saat kerja bakti,
bersihkan juga area taman dan siram semua tanaman. Bila semua pekerjaan dilakukan
secara bersama-sama, maka tidak akan membutuhkan waktu lama untuk membuat
sekolah menjadi bersih.
2. Sekolah Nyaman
Membuat sekolah menjadi nyaman bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan
lingkungan. Dengan tempat yang nyaman, teman-teman tidak akan bosan berada di
sekolah. Belajar juga akan lebih menyenangkan saat berada di lingkungan yang bersih.
Sekolah perlu membuat suatu peraturan atau tata tertib terkait pengelolaan
sampah plastik. Mengingat sekolah menjadi tempat bagi siswa menghabiskan sebagian
waktu nya setiap hari. Kegiatan makan dan minum menjadi bagian penting yang perlu
mendapat perhatian. Karena seringkali perbuatan konsumtif yang dilakukan siswa akan
menyisakan sampah yang akan merusak lingkungan sekolah jika tidak dikelola dengan
baik. Berikut ini beberapa cara yang dapat diupayakan oleh seluruh warga sekolah
menertibkan sampah dan menjadikan lingkungan sekolah bebas dari sampah plastik.
Sampah yang terkumpul harus dipilah sesuai dengan jenisnya. Sampah plastik seperti
gelas atau botol minuman dan bungkus makanan harus dikumpulkan sendiri agar bisa
disalurkan ke bank sampah yang menampung sampah-sampah plastik.
Untuk mengurangi dampak sampah plastik, alangkah lebih baik jika setiap siswa-siswinya
membawa botol air minum sendiri. JIka air minum yang dibawa habis, maka siswa dapat
membeli minuman di kantin dengan mengisi ulang pada botol minum yang di bawa.
Komunitas ini nantinya akan diisi dengan kegiatan penyuluhan mengenai dampak sampah
plastik sampai dengan aksi nyata untuk turut mengurangi penggunaan plastik. Apabila
komunitas ini semakin berkembang, maka siswa-siswi juga bisa ikut terlibat dalam aksi
peduli bahaya plastik di luar sekolahnya.
Mengurangi dampak sampah plastik bisa dilakukan melalui cara yang menyenangkan bagi
siswa-siswi, salah satunya dengan
membuat lomba memanfaatkan sampah plastik menjadi kerajinan tangan. Lomba ini juga
bisa mengasah kreativitas si kecil untuk membuat benda kerajinan yang unik dari
kemasan plastik yang sudah tidak terpakai. Membuat ecobrick bisa menjadi cara untuk
mengurangi sampah plastik.
Saat ini, kantin sekolah menyediakan beraneka makanan siap saji. Untuk wadah nya
menggunakan plastik.
Untuk mengurangi penggunaan plastik untuk wadah makanan, maka siswa dapat
membawa tempat bekal/bontot sendiri dari rumah. Jika bekal habis, maka siswa dapat
menjadikan tempat bekal sebagai wadah untuk membeli makanan di kantin.
Siapa bilang sampah plastik hanya dihasilkan oleh rumah tangga dan restoran saja?
Siswa-siswi di sekolah juga turut ‘menyumbang’ sampah plastik, mulai dari sampah
bungkus makanan dan minuman, alat tulis, dll.
Upaya untuk mengurangi bahaya sampah plastik yang bisa dilakukan oleh para siswa
adalah dengan membuat bank plastik yang dibantu oleh para guru dan pihak sekolah.
Sampah plastik dari siswa nantinya akan dikumpulkan dalam sebuah tempat, lalu akan
disalurkan ke pihak pengepul atau pengelola sampah plastik.
Hasil penjualan sampah plastik bisa dimasukkan ke dalam kas sekolah untuk membantu
pemeliharaan lingkungan sekolah.
F. Glossarium
Sampah organik : jenis sampah berasal dari sisa organisme hidup, misalnya sisa sayuran
dan buah-buahan yang dibuang.
Sampah anorganik : jenis sampah bukan berasal dari organisme hidup dan merupakan
hasil campur tangan manusia. Contohnya limbah botol plastik, kardus, plastik pembungkus
makanan, dan sebagainya
G. Daftar pustaka
https://www.kompas.com/skola/read/2022/11/29/100000869/perbedaan-sampah-organik-dan-
anorganik#:~:text=Sampah%20organik%20berasal%20dari%20sisa,plastik%20pembungkus
%20makanan%2C%20dan%20sebagainya.
https://docs.google.com/document/d/
1dleEA4nbXvMFRoDk_3d6tcdsaeiUNWM6QlQaMsdlCKI/edit
https://drive.google.com/drive/folders/1GqTnm12eyTbVS4C9QuKzl9VILPcOQXvQ