Anda di halaman 1dari 4

Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif, Kota Indah

Dekat Mekah

Nama : Widya Muhammad Raihan A. I.

No. Absen : 25

Kelas : 5B
Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif, Kota Indah
Dekat Mekah

Thaif, salah satu tempat bersejarah dalam perkembangan dalam Islam, karena tempat inilah
Nabi Muhammad SAW pernah berhijrah. Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW, terjadi
pada bulan Syawal tahun kesepuluh kenabian.

Ta’if dalam bahasa Arab, yang berarti translit. Thaif berada di lembah antara Pegunungan
Asir , dan Pegunungan Al-Hada,yang dapat ditempuh 1 jam 45 menit. Thaif, merupakan kota
di Provinsi Mekah, Arab Saudi pada ketinggian 1700 meter dari permukaan laut, tepatnya di
lereng Pegunungan Gharwan

Bani Tsaqif, adalah penduduk asli kota Thaif. Bangsa Tsaqif, disebut sebagai keturunan dari
Qasiyy bin Munabbih bin Bakr bin Hawazin. Ia salah satu keturunan dari Bani Hawazin,
yang menjadi seorang pemimpin Wadi Wajj. Sejak itu, mendapat julukan Tsaqif (artinya
cerdas dan mudah paham).

Thaif, salah satu tempat bersejarah dalam perkembangan dalam Islam, karena tempat inilah
Rasullah SAW pernah berhijrah. Peristiwa hijrah Rasullah SAW, terjadi pada bulan Syawal
tahun kesepuluh kenabian. Tak lama setelah Khadijah dan Abu Thalib wafat. Sepeninggal
kedua orang yang dicintainya, Rosullah SAW berhijrah.

Sebelum hijrah ke Thaif, Rasullah mengalami siksaan dari.Quraish yang menjadi-jadi hingga
jiwa Rasullah dalam bahaya. Keadaan seperti ini terpaksa mengambil sebuah keputusan sulit,
yaitu: pergi ke Thaif. Ia tidak ingin syiar Islam berhenti akibat ulah kaum Quraish.

Semangat Rasullah begitu luarbiasa hijrah ke Thaif yang berjarak 60 mil dari Mekah bersama
Zaid bin Haritsah. Mereka berjalan kaki tanpa menunggangi unta bertujuan Quraish tidak
mencurigainya perjalanan yang membutuhkan waktu 4 hari itu.

Saat tiba di Thaif peluh membasahi tubuh Rasulullah. Di Thaif Ia mengunjungi sejumlah
pasar dan tempat pertemuan. Hijrah yang dilakukan Rasullah SAW ke Thaif berharap
memperoleh dukungan penduduk setempat dan menyambut baik ajakan Nabi Muhammad
SAW untuk memeluk agama Islam. Selain itu, untuk mencari lahan dakwah baru di Thaif,
dengan meminta bantuan Tsaqif.

Bani Tsaqif, adalah kabilah terbesar di Thaif, yang mempunyai kekuatan fisik dan ekonomi
cukup memadai. Ketika itu, Nabi Muhammad SAW menyampaikan maksud kedatangannya,
mengajak mereka memeluk Islam dan tidak menyembah selain Allah

Namun, apa yang terjadi saat Nabi Muhammad SAW dan Haritsah akan meninggalkan
Thaif dihadang sekelompok penduduk kota Thaif yang tidak ramah. Bahkan di antara
kelompok itu ada beberapa anak kecil, dan beberapa saat kemudian ada perintah dari
seseorang dari sekelompok penduduk memerintahkan anak-anak di wilayah itu untuk
melemparinya bebatuan hingga kakinya terluka.

Sikap penduduk Tsaqif yang brutal dengan mencemooh, melempari batu, hingga pengusiran
dari Thaif. Sikap brutal penduduk Thaif membuat sahabat Rasul, Zaid bin Haritsah rela turun
tangan membela, dan melindunginya, sampai kepalanya juga terluka akibat lemparan batu.

Dalam perjalanan pulang ke Mekah dan setelah gagal berdakwah di Thaif, Nabi Muhammad
SAW dan Zaid bin Haritsah berlindung di kebun milik Utbah bin Rabiah dan Syaibah bin
Rabiah, dua tokoh kafir Quraish di Mekah.

Lokasinya ini tak jauh dari Masjid Qantara yang dibangun sekitar 162 tahun lalu oleh
khilafah Turki Utsmani. Keadaan keduanya memprihatinkan dan luka-luka, karena diikuti
dan diserang terus dengan batu oleh sebagian penduduk Thaif.
Dua tokoh Quraish, karena merasa kasihan menyuruh budaknya yang beragama Nasrani,
Addas memberikan setandan anggur. Nabi dan Zaid menerimanya, dan membaca Bismilah
sebelum memakannya. Mendengar itu, Addas mengatakan,” Kata-kata itu tidak pernah
diucapkan penduduk negeri ini”.

Mendengar perkataan Addas lantas Nabi SAW bertanya tentang asal dan agama Addas. Ia
menjawab beragama Nasrani dan berasal dari Nineveh. Nabi kemudian menyebut nama
Yunus bin.Matta yang dianggapnya sebagai saudara dan mengatakan kalau dirinya juga
Nabi.

Mendengar perkataan Nabi membuat Addas kaget seketika mencium tangan dan kakinya
yang selanjutnya Addas menyatakan memeluk Islam. Peristiwa pertemuannya dengan 2
orang Quraish, dan Addas membuat Nabi terhibur. Perjalanan panjang yang melelahkan ke
sejauh 90 kilometer, menginap 10 hari tidak ada seorang menyambut ajakan, dan dakwahnya
Nabi. Tetapi markas tokoh Quraish yang gencar memusuhi Islam memeluk Islam.

Setelah mengalami masa-masa sulit itu, yakni hijrah ke Thaif. Allah SWT menghibur
Rasullah SAW dengan peristiwa Isra’ Mikraj, yaitu: perjalanan di malam hari dari Masjid
Masjidil Haram ke Masjid Aqsa, kemudian dilanjutkan perjalanan menghadap Sang Khalik
di Sidratul Muntaha.

Anda mungkin juga menyukai