Anda di halaman 1dari 59

MAKALAH PPKN

KEANGGOTAAN BPUPKI

GURU MATA PELAJARAN :

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

RIZKY FAJRIAH
NURUL ATIKA
NAWAL FADILA
SYAHRUL SYAFAAT
MAHDI

KELAS IX D

Dibuat dan disusun untuk memenuhi nilai


dari mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN) 1 MAJENE


TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang sudah melimpahkan

rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan ini dengan baik serta tepat waktu. Seperti yang

sudah kita ketahui bahwa Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (BPUPKI) merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh pemerintah

Jepang sebagai upaya memerdekakan Indonesia. Materi ini sangat berarti untuk

dipelajari oleh anak bangsa agar mereka mengetahui tentang sejarah kemerdekaan

Indonesia.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang apa yang menjadi

tujuan terbentuknya BPUPKI dan siapa saja yang terlibat dan menjadi anggotanya.

Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong menambah pengetahuan

kita menjadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam

menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami

harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada

Bpk. Guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Kepada

pihak yang sudah turut menolong dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian

serta waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.

Majene, 24 September 2022

KELOMPOK 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perjuangan mencapai kemerdekaan, bangsa Indonesia menempuh

melalui berbagai bidang yaitu bidang budaya, sosial, ekonomi, dan politik.

Diantara bidang-bidang tersebut, bidang politik yang paling menonjol. Karena

penjajahan Belanda menggunakan politik dalam segala bidang. Hal ini terjadi

pada awal abad ke-20 dimana pada waktu itu bangsa Indonesia telah mengubah

cara perjuangannya, tidak lagi bersifat lokal, melainkan bersifat nasional.

Dalam perjuangan yang bersifat nasional itu, peranan organisasi sangat

menentukan. Organisasi pergerakan nasional pertama telah dirintis oleh Budi

Utomo, namun Budi Utomo pada awalnya menempuh perjuangan melalui

bidang sosial-budaya. Organisasi Budi Utomo tersebut telah modern, karena

telah tersusun secara baik dan jelas arah tujuannya yang dituangkan ke dalam

anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dan disusul dengan organisasi lain.
Sejak tahun 1941 Jepang mengobarkan perang Asia Timur Raya. Perang

ini ditandai dengan pengeboman pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di

Pearl Harbour (Hawaii) pada 7 Desember 1941 oleh Angkatan Perang Jepang.

Pada awalnya pasukan Jepang banyak mendapatkan kemenangan dalam

pertempuran-pertempuran selanjutnya. Namun, di tahun 1942 perang Jepang

mulai terdesak. Untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara jajahan

Jepang, pemerintah Jepang kemudian menjanjikan akan memberikan

kemerdekaan kepada negara-negara jajahannya.

Ternyata situasi pasukan Jepang semakin memburuk pada bulan Juli –

Agustus 1944. Hal itu menyebabkan jatuhnya Kabinet Tojo. Sebagai gantinya

kemudian diangkat Jenderal Kuniaki Koiso sebagai Perdana Menteri yang


memimpin Kabinet Baru (Kabinet Koiso). Salah satu langkah kebijakan yang

diambil oleh Koiso di daerah-daerah pendudukan adalah mengeluarkan

pernyataan tentang “janji kemerdekaan di kemudian hari”. Pada tanggal 7

September 1944 Perdana Menteri Jepang Kuniaki Koiso dalam Sidang

Parlemen Jepang (Teikoku Gikei) ke-85 di Tokyo mengumumkan bahwa,

daerah Hindia Timur (Indonesia) diperkenankan merdeka kelak di kemudian

hari. Janji ini kemudian direalisasi Jepang dengan membentuk badan-badan

untuk mempelajari, mempersiapkan, dan melengkapi Indonesia yang akan

menjadi negara merdeka yakni Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dirumuskanlah permasalahan yang akan

dibahas dalam makalah ini. Adapun rumusan masalahnya adalah:

1. Apa tujuan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)?

2. Siapakah anggota yang tergabung dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)?

C. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa tujuan dibentuknya BPUPKI.

2. Untuk mengetahui siapa anggota yang tergabung dalam BPUPKI?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Tujuan dibentuknya BPUPKI

Pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan Badan Penyelidik

Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa

Jepangnya Dokuritsu Junbi Cosakai.

Maksud dan tujuan dibentuknya BPUPKI adalah untuk mempelajari dan

menyelidiki hal-hal penting berkaitan dengan segala sesuatu yang menyangkut

pembentukan negara Indonesia merdeka.

Bagi Jepang, BPUPKI dibentuk agar Jepang dapat lebih mengontrol

pergerakaan kemerdekaan Indonesia dan lebih meyakinkan kepada Rakyat

Indonesia bahwa janji Jepang kepada mereka itu benar.


B. Anggota BPUPKI
1
.

K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat menjabat sebagai ketua


2
.

R.P. Soeroso menjabat sebagai wakil ketua


3
.

Ichibangse Yoshio menjabat sebagai wakil ketua


4.

Ir. Soekarno
5.

Mohammad Hatta
6.

Ki Hajar Dewantara
7
.

Raden Suleiman Effendi Kusumaatmaja


8
.

Samsi Sastrawidagda
9
.

Sukiman Wiryosanjoyo
10. Kanjeng Raden Mas Hario Sosrodiningrat

11.

KH A Ahmad Sanusi
12
.

KH Wahid Hasyim
13
.

H Agus Salim
14. Raden Ashar Suteja Munandar

15
.

Abdul Kahar Muzakir


16.

Raden Mas Panji Surahman Cokroadisuryo


17
.

Raden Ruseno Suryohadikusumo


18
.

KH Abdul Halim Majalengka (Muhammad Syaari)


19. KRMT.Ario Wuryaningrat

20
.

Ki Bagus Hadikusumo
21
.

KH Mas Mansoer
22
.

KH Masjkur
23.

Agus Muhsin Dasaad


24
.

Liem Koen Hian


25. Mas Aris

26
.

Mas Sutarjo Kartohadikusumo


27.

AA Maramis
28
.

Kanjeng Raden Mas Tumenggung Wongsonagoro


29.

Mas Susanto Tirtoprojo


30
.

Mohammad Yamin
31
.

Raden Achmad Soebardjo


32. Raden Hindromartono

33
.

AR Baswedan
34
.

Raden Mas Sartono


35. Raden Panji Singgih

36
.

Raden Syamsudin
37
.

Raden Suwandi
38.

Raden Sastromulyono
39
.

Yohanes Latuharhary
40.

Raden Ayu Maria Ulfah Santoso


41.

Raden Nganten Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito


42.

Oey Tiang Tjoei


43
.
Oey Tjong Hauw

44. Bandoro Pangeran Hario Purubojo

45.
PF Dahler

46
.
Parada Harahap

47
.

Dr. Soepomo
48
.

Pangeran Ario Husein Jayadiningrat


49. Raden Jenal Asikin Wijaya Kusuma

50
.
Raden Abdul Kadir

51. Raden Abdul Rahim Pratalykrama

52
.

Raden Abikusno Cokrosuyoso


53.

RAA Purbonegoro Sumitro Kolopaking


54.

Raden Adipati Wiranatakoesoema V


555.

Raden Mas Margono Djojohadikusumo


56

RMTA Suryo
57
.

R Otto Iskandardinata
58
.

Raden Panji Suroso


59. Raden Ruslan wongsokusuma

60
.

Raden jendral Sudirman


61.

Raden Sukarjo Wiryopranoto


62. Raden Buntaram Martoatmojo
63. Ide Teitiro
64. Masuda Toyohiko
65. Itagaki Masumitu
66. Tokonami Tokuzi
67. Miyano Syoozoo
68. Matuura Mitokiyo
69. Samsi Sastrawidagad
70. Tanaka Minoru
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

BPUPKI adalah sebuah organisasi yang dibentuk untuk mempelajari dan

menyelidiki hal-hal penting berkaitan dengan segala sesuatu yang menyangkut

pembentukan negara Indonesia merdeka.

Dokuritsu Junbi Cosakai atau yang sering dikenal dengan Badan

Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) adalah

sebuah Badan yang dibentuk oleh Pemerintah Angkatan Darat XVI Jepang

yang berkedudukan di Jakarta. Beranggotakan 67 orang, terdiri dari 60 orang

yang dianggap tokoh dari Indonesia dan 7 orang anggota Jepang dan keturunan

Indonesia lainnya tanpa hak suara. Pada sidang yang kedua (10 Juli-17 Juli)

Pemerintah Jepang menambah 6 orang anggota bangsa Indonesia.

2. Saran
a. Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia bukan merupakan dari

pemberian Jepang melainkan hasil jerih payah bangsa Indonesia sendiri.

Bersedia bekerja sama dengan Jepang hanya merupakan salah satu taktik

untuk mencapai kemerdekaan. Kita harus dapat mencontoh para pendiri


bangsa yang dapat mengesampingkan perbedaan-perbedaan yang ada demi

keutuhan bangsa dan negara RI.

b. Pembuatan isi makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Penyusun

berharap adanya kritik dan saran dari para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai